Sebelumnya <<<
Ah Ran tidak bisa berkutik saat polisi menunjukkan surat penyataan yang
ditulis oleh Hyun Woo. Tanpa disadarinya, Jae Sung melihatnya dibawa masuk ke
mobil polisi dengan tatapan dingin. Begitu Ah Ran pergi, Jae Sung langsung
mencari taksi dan mengikuti Ah Ran. Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Ah Ran
menghubungi Joo Seung. Joo Seung yang saat itu tengah berada di rumah sakit,
mencoba menenangkan Ah Ran. Ia meminta Ah Ran tidak mengatakan apapun sampai
dirinya datang.
Setibanya di kantor polisi, Ah Ran menerima panggilan dari Jae Sung. Ia tak
menyadari Jae Sung tengah menatapnya dengan wajah puas. Ah Ran mengaku sedang
melakukan perjalanan, ia berjanji akan kembali setelah urusannya selesai.
Pada polisi, Ah Ran memberikan pernyataan kalau ada seseorang yang mencoba
mempermainkan mereka dengan mencatut nama suaminya yang sudah meninggal. Polisi
tidak semudah itu percaya. Polisi menunjukkan surat pernyataan itu dan berkata
jika surat itu memang ditulis oleh Hyun Woo. Ah Ran terkejut. Joo Seung meminta
polisi juga memanggil Hyun Woo. Ah Ran setuju. Ah Ran bilang jika malam itu,
saat Hyun Woo mengalami kecelakaan, dirinya tidak berada di sana. Ia berjanji
akan menerima hukumannya jika polisi mengkonfrontirnya dengan Hyun Woo.
Polisi akhirnya melepaskan Ah Ran. Sekarang, Ah Ran duduk di sebuah kafe
bersama Joo Seung. Ah Ran gemetaran, ia cemas karena Hyun Woo masih hidup. Joo
Seung minta Ah Ran tenang. Ia berkata, mereka tidak perlu cemas karena mereka
sudah tahu rencana Hyun Woo. Ia meyakinkan Ah Ran kalau mereka tidak akan jatuh
semudah itu.
“Lalu bagaimana dengan catatan operasi plastic dari perusahaan asuransi
kesehatan?” tanya Ah Ran.
“Kita harus pergi ke sana sekarang.” jawab Joo Seung.
Ah Ran dan Joo Seung mendatangi perusahaan asuransi kesehatan. Tapi mereka
harus menelan pil pahit karena petugas tidak mau menginformasikan catatan medis
pasien dengan alasan kode etik.
Ah Ran lantas mengajak Joo Seung melihat catatan transaksi perbankan Hyun
Woo setelah kebakaran itu. Joo Seung tampak ragu. Ah Ran berkata mereka bisa
meminta bantuan kepolisian untuk membuktikan Hyun Woo menghilang dalam keadaan
koma.
Ah Ran dan Joo Seung pun pergi mengecek catatan transaksi perbankan Hyun
Woo. Betapa terkejutnya mereka saat melihat sosok Jae Sung muncul dalam kamera
CCTV. Ah Ran yang paling syok, ia tidak menyangka Jae Sung yang dicintainya
selama ini ternyata adalah Shin Hyun Woo, mantan suaminya.
Ah Ran dan Joo Seung kembali ke rumah sakit. Ah Ran masih syok dengan
kenyataan Jae Sung adalah Hyun Woo. Joo Seung berkata, tidak akan ada yang
berubah. Mereka akan tetap dengan rencana semula, meninggalkan Seoul. Joo Seung
yakin, Jae Sung akan segera kembali menjadi Shin Hyun Woo, jadi sebelum semua
itu terungkap mereka harus kabur terlebih dulu.
Ah Ran diam saja, tangis mulai tampak di pelupuk matanya. Joo Seung bertanya,
apa Ah Ran kecewa karena Jae Sung ternyata adalah Hyun Woo. Apa Ah Ran benar2
jatuh cinta pada Jae Sung. Ah Ran menyangkal, ia berkata kalau ia hanya kecewa
saja dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya.
“Jangan pikirkan apapun. Dia akan segera kembali. Aku akan mengurus rumah
sakit dan apartemen. Kau juga harus melakukan hal yang sama.” Ucap Joo Seung.
“Aku mengerti.” Jawab Ah Ran.
“Dia menutupi identitasnya dengan begitu sempurna. Tapi dia masih bisa
berlagak setelah wajahnya tertangkap kamera CCTV? Ini pembalasan dendam, dia
sengaja merubah wajahnya untuk membalas dendam.” Ucap Joo Seung kesal.
Tanpa mereka sadari, Jae Hee menguping pembicaraan mereka dari balik pintu.
Jae Hee cemas. Ia berkata rencana balas dendam Hyun Woo akan gagal jika Ah Ran
dan Joo Seung melarikan diri. Sementara itu, Jae Sung sedang mengatur gedung
pernikahannya. Saat sedang sibuk memberikan arahan kepada panitia, Jae Sung
ditelpon Ah Ran. Ah Ran mengajak Jae Sung bertemu. Ia mengaku ada yang ingin
dibicarakannya pada Jae Sung.
Jae Hee masih berdiri diluar rumah sakit dengan wajah cemas. Tak lama
kemudian, Ah Ran keluar. Begitu melihat Jae Hee, emosi Ah Ran langsung meledak.
Ia mencengkram lengan Jae Hee dan berkata jika ia memiliki catatan criminal,
maka Tuhan pasti sudah menghukumnya. Ia juga berkata, siapa Jae Hee yang
berani2nya mencampuri urusan antara suami dan istri.
Jae Hee marah, suami dan istri? Sejak
kapan kalian menjadi suami dan istri? Jika kalian memang suami istri, apakah
kau akan mengunci suamimu di villa tanpa seorang dokter? Jika kalian memang
suami istri, apakah kau akan berselingkuh dengan pria lain disaat suamimu
berjuang mendapatkan hidupnya?
Ah Ran marah, jadi karena itu kau membantu Shin Hyun Woo? Kau membantu
mengembalikan kesadarannya dan menjalani operasi plastic? Lalu setelah itu, dia
menjadi priamu sekarang?”
“Kudengar kau akan menikah dengan Presdir Ahn. Tapi mulutmu sangat kasar.
Karena itulah, mulai detik ini jangan ganggu Presdir Ahn lagi.” Ucap Jae Hee,
lalu pergi.
Hyun Min mengaku pada Yeon Jae ingin merubah semua furniture di rumahnya. Ia
bilang melakukan itu agar Hyun Woo bisa segera melupakan Ah Ran. Yeon Jae
lantas bertanya, apakah ada tempat yang dituju Ah Ran setelah Ah Ran keluar
dari rumah besar itu. Hyun Min bilang Ah Ran pasti pergi ke rumah Joo Seung.
Hyun Min lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Yeon Jae. Yeon Jae mengaku
dirinya hanya mencoba mendekorasi kasur untuk pengantin. Tapi Yeon Jae merasa
dekorasinya terlalu kekanak2an. Hyun Min memuji dekorasi Yeon Jae. Ia berkata
dekorasi Yeon Jae sangatlah menyentuh dan hangat, sama seperti si
pendekorasinya. Yeon Jae tersipu malu dan memukul2 dada Hyun Min.
Yeon Jae lantas mengajak Hyun Min mencoba kasur itu sebelum diperkenalkan
pada customer. Semula Hyun Min menolak karena malu, tapi Yeon Jae langsung
mendorong Hyun Min ke kasur tanpa ba bi bu. Hyun Min ingin turun dari kasur, ia
cemas kalau customer melihat apa yang mereka lakukan. Tapi Yeon Jae menahannya.
Yeon Jae lantas membuat humor yang membuat Hyun Min tertawa. Hyun Min pun
mencubit gemas pipi Yeon Jae. Ia memuji Yeon Jae, ia berkata Yeon Jae orang
yang menarik, manis dan juga humoris. Hyun Min lantas menarik Yeon Jae ke dalam
pelukannya.
Tak lama kemudian, ponsel Hyun Min berdering membuat keduanya kaget. Yeon
Jae langsung menarik dirinya dari pelukan Hyun Min. Keduanya salah tingkah.
Hahah… Hyun Min menerima panggilan dari ayahnya.
Setelah menerima panggilan dari ayahnya, Hyun Min pun bergegas ke kantor
pusat. Sang ayah langsung menunjukkan fax yang baru saja diterimanya dari
Myeongsung Electronis. Dalam surat itu, Myeongsung mengaku tidak pernah
berinvestasi dengan Soul. Hyun Min kaget, itu artinya investasi Myeongsung
adalah palsu.
Hyun Min kesal. Ia berkata, setelah mereka mengetahui pekerjaan Ah Ran
sebagai wanita panggilan, sekarang Ah Ran berusaha menjatuhkan mereka. Hyun Min
tidak tahu lagi apa yang akan Ah Ran lakukan pada mereka. Presdir Shin lantas
melihat laporan penjualan Soul Furniture yang dikelola Ah Ran. Ternyata, semua
itu juga palsu. Presdir Shin lalu membisikkan sesuatu pada Seketaris Kang.
Ah Ran menemui Jae Sung di kantor dengan wajah marah. Jae Sung mengajak Ah
Ran makan siang, tapi Ah Ran menolak dan meminta passport Jae Sung. Jae Sung
berkata dia sudah mengurus semuanya. Penolakan Jae Sung itu pun membuat Ah Ran
semakin yakin kalau Jae Sung adalah Hyun Woo. Ah Ran kemudian memutuskan hubungannya
dengan Jae Sung. Ia berkata, Jae Sung lah yang sudah menghancurkan hubungan
mereka. Ah Ran juga mengembalikan cincin lamarannya.
Ah Ran berlari menuruni tangga dengan wajah kecewa. Ia tidak menyangka orang
yang selalu berada di sisinya adalah Hyun Woo. Dengan tubuh gemetar, Ah Ran
menelpon Joo Seung. Ia mengajak Joo Seung segera meninggalkan Seoul.
Sementara itu, Nyonya Jo ada di kantor polisi. Ia ingin polisi membantunya
mencari Hyun Woo. Ia yakin Hyun Woo bersembunyi di suatu tempat. Polisi pun berkata,
mereka juga sedang mencari Hyun Woo. Polisi lantas menunjukkan surat pernyataan
Hyun Woo pada Nyonya Jo. Nyonya Jo terkejut. Nyonya Jo lalu meminta pihak
kepolisan membantunya mencari Hyun Woo.
Ah Ran yang baru tiba di Soul menerima panggilan. Sepertinya dari pihak
kepolisan. Ah Ran terkejut saat mengetahui kalau Hyun Woo akan datang ke kantor
polisi dan bersedia dikonfrontir dengannya.
Nyonya dan Ah Ran sama2 menunggu kehadiran Hyun Woo di kantor polisi. Namun
Hyun Woo tak kunjung datang. Ah Ran tak bisa menyembunyikan kecemasannya,
saking cemasnya tubuhnya sampai gemetaran. Nyonya Jo menatap tajam Ah Ran.
Joo Seung yang menunggu diluar juga terlihat cemas. Ah Ran lantas
menghubungi Joo Seung. Joo Seung meminta Ah Ran untuk tetap tenang. Ia meyakinkan
Ah Ran polisi tidak akan bisa melakukan apapun pada mereka.
Jae Sung menemui Julie. Julie terkejut mengetahui Ah Ran memutuskan hubungan
dengan Jae Sung. Jae Seung yakin Ah Ran melakukan itu karena sudah mengetahui
identitas aslinya. Jae Sung cemas, ia berkata permainan akan berakhir kalau Ah
Ran dan Joo Seung kabur keluar negeri malam ini.
“Kita tidak boleh menyerah! Di depan makam Sang Mo, aku berjanji akan
membalas dendam ini. Aku melakukan ini karena aku percaya padamu. Kau tidak
boleh mengecewakanku.” Jawab Julie.
Sementara itu, Hyun Woo masih belum datang. Ah Ran merasa diatas angin,
ketidakhadiran Hyun Woo dia jadikan sebagai alasan kalau seseorang sedang
berusaha menipu mereka. Nyonya Jo berkeras kalau surat itu memang ditulis oleh
Hyun Woo. Ah Ran menatap tajam Nyonya Jo. Ia berkata, hanya ada dua alasan
kenapa Hyun Woo tidak hadir. Pertama, karena surat itu memang palsu. Kedua,
karena Hyun Woo sudah meninggal.
Ah Ran keluar dari ruang konfrontir. Nyonya Jo mengejar Ah Ran. Ia menuduh Ah
Ran yang sudah menyembunyikan Hyun Woo. Ia memaksa Ah Ran mengakui semuanya. Ah
Ran membalas kata2 Nyonya Jo. Ia ingin Nyonya Jo memberitahunya dimana Kyeong
Ran. Nyonya Jo terkejut, tapi ia berkata masalah Kyeong Ran tidak ada
hubungannya dengan Ah Ran. Ah Ran semakin tak terkendali. Ia bertanya apa yang
sudah dilakukan Nyonya Jo pada Kyeong Ran.
Nyonya Jo yang ketakutan terus
melangkah mundur ke tangga. Ah Ran meminta Nyonya Jo mengembalikan Kyeong Ran
padanya. Ia mengaku tidak akan memaafkan Nyonya Jo jika sesuatu terjadi pada
Kyeong Ran. Nyonya Jo yang ketakutan terus melangkah mundur, hingga akhirnya ia
terjatuh. Ah Ran terkejut melihat Nyonya Jo yang hendak jatuh, tapi beruntung
ada Joo Seung dibelakang Nyonya Jo. Joo Seung langsung menahan tubuh Nyonya Jo
sebelum Nyonya Jo jatuh
Setelah menolong Nyonya Jo, Joo Seung mengajak Ah Ran pergi. Selepas
kepergian mereka, Nyonya Jo terduduk lemas di tangga. Ia bertanya2, bagaimana
bisa Ah Ran tahu soal Kyeong Ran. Tak lama berselang, Nyonya Jo pun menyadari
siapa Ah Ran lantaran nama belakang Ah Ran dan Kyeong Ran yang sama.
Seketaris Kang memberitahu Presdir Shin kalau ia sudah mengetahui keberadaan
paman dan bibi Ah Ran. Presdir Shin pun bergegas ke sana, ia juga menyuruh
Seketaris Kang menelpon ke restoran tempat paman dan bibi Ah Ran berada untuk
menahan mereka.
Paman dan bibi Ah Ran ada di sebuah restoran. Mereka langsung bersembunyi di
bawah meja begitu melihat kedatangan Presdir Shin. Paman dan bibi Ah Ran
berusaha kabur, tapi sayangnya Presdir Shin memergoki mereka. Presdir Shin
menyuruh Seketaris Kang menelpon polisi. Mengetahui akan dilaporkan ke polisi,
bibi Ah Ran kesal dan bertanya kejahatan apa yang sudah mereka lalukan. Bibi Ah
Ran lantas memberitahu Presdir Shin bahwa Nyonya Jo sudah menculik Kyeong Ran.
Presdir Shin tidak percaya. Ia mengancam akan melaporkan paman dan bibi Ah
Ran dengan tuduhan pemerasan dan pencemaran nama baik. Paman Ah Ran angkat
bicara. Ia meyakinkan Presdir Shin kalau Nyonya Jo memang sudah menculik Kyeong
Ran.
Sementara itu, Nyonya Jo pergi menemui Joo Seung. Ia menanyakan orang tua Ah
Ran. Joo Seung berkata bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan orang tua Ah
Ran. Yang ia ketahui, orang tua Ah Ran sudah meninggal saat Ah Ran masih kecil.
Nyonya Jo terkejut. Joo Seung lantas bertanya apa Nyonya Jo mengetahui sesuatu.
Nyonya Jo menyangkal, tapi jelas ia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Joo
Seung lalu menyuruh Nyonya Jo pergi.
Setibanya di rumah, Nyonya Jo didamprat Presdir Shin. Presdir Shin marah
mengetahui istrinya menolong Kyeong Ran. Presdir Shin lantas menanyakan
keberadaan Kyeong Ran, tapi Nyonya Jo tetap tidak mau memberitahu. Ia mengaku
tidak mendengar apapun lagi tentang Kyeong Ran setelah kecelakaan itu terjadi.
Presdir Shin pun menyuruh istrinya melapor pada polisi jika paman dan bibi Ah
Ran masih datang mengancam mereka. Nyonya Jo mengerti.
Jae Sung berada sendirian di lapangan yang luas dan gelap. Ia lantas
menghubungi Ah Ran, tapi Ah Ran sudah tidak mau bertemu dengannya lagi. Jae
Sung kemudian ingat kata2 Ah Ran bahwa takdir mereka sudah berakhir. Ah Ran
mengaku tidak ingin bertemu lagi dengan Jae Sung sampai mereka mati. Jae Sung
juga ingat kata2 Julie, bahwa Julie mempercayainya.
Jae Sung yang sudah tidak tahan lagi akhirnya berteriak sekeras2nya, ia
meluapkan seluruh emosinya. Tanpa disadarinya, Jae Hee menatapnya dari jauh.
Dengan mata berkaca2 Jae Hee berkata, dirinya tidak ingin Jae Sung menikahi Ah
Ran. Tapi melihat kesedihan Jae Sung, hatinya serasa akan meledak.
Jae Sung kembali ke apartemennya. Sekembalinya ia, ia menemukan bingkisan
yang isinya gaun pengantin dan kalung berlian Ah Ran di atas meja. Melihat itu,
emosinya kembali meluap. Karena itulah, penyakitnya kembali kambuh. Ia
merasakan rasa sakit yang teramat sangat di dadanya. Jae Sung lantas merangkak,
mengambil obatnya. Tak lama kemudian, Jae Hee datang dan panic menemukan Jae
Sung yang tergeletak di lantai.
“Paman, mana yang sakit?” tanyanya sambil memegangi Jae Sung.
“Jangan melihatku seperti ini!” bentak Jae Sung, lalu menghempaskan tangan
Jae Hee.
“Aku tidak mau kau melihatku seperti ini. Pergilah!”
“Paman, kau harus menyelesaikan balas dendammu. Menikahlah dengan Joo Ah
Ran, bahkan jika kau tidak akan pernah kembali lagi ke sisiku, aku ikhlas.”
Jae Hee pergi ke apartemen Joo Seung.
Di apartemen Joo Seung, Ah Ran termenung sendirian memikirkan Jae Sung. Ia
ingat kenangan indahnya bersama Jae Sung. Dan terakhir, ia ingat ketika Jae
Sung melamarnya. Tak lama berselang, Joo Seung datang. Joo Seung memberitahu Ah
Ran kalau mereka bisa menyuruh orang menemukan Kyeong Ran.
Tapi Ah Ran tidak
ingin pergi sebelum ia bertemu dengan Kyeong Ran. Ia meyakinkan Joo Seung kalau
dirinya akan baik2 saja sepanjang ia bisa menemukan Kyeong Ran. Joo Seung
kemudian memegang tangan Ah Ran. Ah Ran yang merasa canggung pun beranjak pergi
dengan alasan harus mengambil dokumen yang tertinggal di Soul.
Begitu keluar, Ah Ran terkejut melihat Jae Hee sedang berbicara di telepon
dengan seseorang. Ah Ran menguping pembicaraan Jae Hee. Jae Hee berkata, kalau
ia sudah berada di apartemen Joo Seung, tapi lampu apartemen Joo Seung masih
menyala. Ia berkata, Ah Ran masih berada di sana. Jae Hee lantas bertanya apa
dia sudah menyelesaikan terapinya. Jae Hee tampak seperti sedang berbicara
dengan Hyun Woo.
Ah Ran pun bergegas mengikuti Jae Hee. Jae Hee yang berada di taksi, melihat
mobil Ah Ran yang mengikutinya dengan wajah tegang. Taksi yang ditumpangi Jae
Hee memasuki pelataran rumah sakit. Ah Ran turun dari mobilnya dan celingukan
mencari Jae Hee. Tepat saat itu, ia melihat Hyun Woo berada di dalam taksi
bersama Jae Hee. Tampak bekas luka bakar di wajah Hyun Woo.
Ah Ran syok, Itu jelas Shin Hyun Woo. Ada luka bakar di wajahnya. Itu Shin
Hyun Woo, bukan Ahn Jae Sung.
Tapi Ah Ran tidak semudah itu percaya. Ia takut kalau itu hanya boneka
tiruan Shin Hyun Woo. Ah Ran akhirnya mengecek ke rumah sakit yang didatangi
Jae Hee. Ia terkejut saat petugas mengatakan jika Hyun Woo baru saja selesai
melakukan terapi.
Ah Ran yang masih belum percaya, berlari ke apartemen Jae Sung. Setibanya di
sana, ia mencari luka bakar di wajah Jae Sung. Ia juga bertanya, apa Jae Sung
habis pergi ke suatu tempat. Jae Sung berkata kalau sejak tadi dirinya berada
di rumah. Ah Ran masih tidak percaya, ia memeriksa catatan doorbell Jae Sung.
Disana tertulis jam saat Jae Sung kembali ke apartemennya. Ah Ran terlihat
bingung. Jae Sung lantas menawari Ah Ran secangkir teh.
Saat menunggu Jae Sung yang masih membuat teh, Ah Ran melihat dompet dan
passport Jae Sung di atas meja. Ah Ran memeriksanya, barulah ia percaya kalau
Jae Sung bukanlah Hyun Woo. Ah Ran kemudian memeluk erat Jae Sung dan meminta
maaf. Jae Sung kemudian berbalik dan menatap Ah Ran. Ah Ran pun langsung
mengecup bibir Jae Sung. Jae Sung membalas kecupan Ah Ran itu.
Sekarang, Ah Ran dan Jae Sung duduk berdua di sofa. Jae Sung tersenyum saat
Ah Ran mengaku mencurigai Jae Sung adalah Hyun Woo karena wajah Jae Sung yang
tertangkap kamera CCTV di bank. Jae Sung pun berkata, jika bank itu dan
perusahaannya memiliki hubungan yang sangat dekat jadi ia merupakan pelanggan
VIP di sana. Ah Ran pun kembali meminta maaf. Jae Sung kemudian mengaku, kalau
hatinya terluka karena Ah Ran tidak mempercayainya. Ah Ran lantas berkata kalau
mereka akan menikah dan pindah ke Amerika sesuai rencana. Jae Sung kemudian
menanyakan alasan dibalik kematian Hyun Woo.
“Pria itu… dia tidak akan melepaskanku. Aku ingin hidup bahagia bersama satu
pria. Seperti orang lain, bertengkar dengan pasanganku karena hal kecil,
melahirkan anak yang mirip denganmu dan mendengarmu memanggilku ibu. Aku ingin
hidup seperti itu.” jawab Ah Ran.
Jae Sung lalu memeluk Ah Ran. Ia berkata, jika mimpi Ah Ran akan segera
terwujud.
Jae Hee berdiri di depan apartemen Jae Sung. Ia melihat ke jendela apartemen
Jae Sung berkata, ia akan bahagia melihat Hyun Woo bahagia. Ia tidak peduli
dengan siapa akhirnya Hyun Woo bersama.
Joo Seung menunggu Ah Ran di apartemennya. Tak lama berselang, Ah Ran
mengiriminya pesan. Dalam pesannya, Ah Ran menyuruh Joo Seung tidur duluan. Ia
mengaku akan menginap di Soul karena masih banyak yang harus diselesaikannya.
Joo Seung tampak curiga membaca pesan Ah Ran.
Sementara Ah Ran sudah tertidur di kamar Jae Sung. Ia tampak gelisah dalam tidurnya. Ia bermimpi.
Dalam mimpinya, ia melihat Hyun Woo bersama Jae Hee di dalam taksi. Hyun Woo
yang tadinya duduk sembari memejamkan mata, tiba2 saja membuka matanya dan
menatap tajam Ah Ran. Taksi yang ditumpangi Hyun Woo berlalu begitu saja, tapi
tak lama taksi itu kembali dengan Hyun Woo yang duduk di kursi kemudi. Hyun Woo
melajukan taksinya dengan kencang ke arah Ah Ran.
Tepat saat itu, Ah Ran terbangun. Ah Ran kemudian menerima pesan dari Hyun
Woo. Dalam pesannya, Hyun Woo berkata kalau mereka sudah lama tidak bertemu.
Hyun Woo menanyakan kabar Ah Ran. Hyun Woo lantas berkata bahwa dirinya kembali
untuk melihat Ah Ran. Ia akan datang menuntut Ah Ran. Ah Ran ketakutan, ia
langsung membuang ponselnya. Tanpa disadarinya, Jae Sung menatapnya dengan
tatapan emosi.
Keesokan harinya, Jae Hee sedang merias dirinya ketika dua preman datang dan
mengacak2 rumahnya. Tak lama, Ah Ran datang. Dua pria itu melapor kalau mereka
menemukan beberapa pakaian pria dan obat2an untuk luka bakar. Kedua pria itu
pun pergi. Ah Ran kemudian menginterogasi Jae Hee. Jae Hee tidak mau meladeni
Ah Ran dan beranjak pergi, namun Ah Ran menjambak rambutnya.
“Aku melihatmu menjemput Shin Hyun Woo di rumah sakit!” ucap Ah Ran sambil
memelototi Jae Hee.
“Itu benar, aku mencintai Shin Hyun Woo. Pria yang aku cintai bukan Ahn Jae
Sung, tapi Shin Hyun Woo.” Balas Jae Hee.
“Benarkah? Lalu kau menyembunyikannya dan menggoda Ahn Jae Sung?” tanya Ah
Ran.
“Dia bukan lagi milikmu, lalu apa salahnya kalau aku mencintainya? Kau sudah
menghancurkannya. Kecelakaan mobil dan sebuah kebakaran, kau sudah menancapkan
peluru pada tubuh dan pikirannya. Jika aku mencintainya dan peduli padanya, apa
salahnya?” balas Jae Hee.
“Jika kau mencintainya, seharusnya kalian pergi dan hidup sebagai orang
mati! Lalu kenapa kembali!”
“Apa kau takut? Sekarang berlututlah di hadapan orang itu. Akui kesalahanmu
dan terimalah hukumanmu sebagai akibat dari dosa2mu.”
Ah Ran yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya mendorong Jae Hee ke kasur. Ah
Ran mengaku tidak akan pernah meminta maaf pada Hyun Woo. Setelah mengatakan
itu, Ah Ran pergi. Jae Hee menangis. Dalam tangisnya, ia mengaku hatinya lega
karena sudah mengakui pada Ah Ran kalau ia mencintai Hyun Woo.
Sekembalinya ke Soul, Ah Ran diberitahu seketarisnya kalau Presdir Shin
meminta auditor mengecek laporan penjualan 6 bulan yang lalu. Ah Ran terkejut,
ia bertanya apakah ada seseorang yang menghembuskan omong kosong itu. Seketaris
Ah Ran menggeleng. Ah Ran pun yakin jika Presdir Shin sudah mencurigai sesuatu.
“Jika tidak ketahuan, aku bisa mentransfer seluruh asetku atas nama Jae
Sung. Sebelum melakukannya, aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.” Ucap
Ah Ran.
Sementara itu, Jae Sung menemui Jae Hee di sebuah kafe. Jae Sung berterima
kasih pada Jae Hee. Ia berkata, berkat Jae Hee semua rencananya berjalan
lancar. Jae Hee pun memberitahu Jae Sung bahwa Ah Ran mengecek ke rumah sakit
untuk memastikan semuanya. Jae Hee bilang untung saja dia punya kenalan di
rumah sakit itu, kalau tidak rencana mereka sudah hancur.
“Terima kasih karena kau sudah mau memahami diriku meskipun itu sangat sulit
untuk dilakukan.” Ucap Jae Sung.
“Jangan bilang begitu. Aku yang harusnya minta maaf. Meskipun aku tahu apa
saja yang telah kau lalui untuk sampai ke sini, tapi aku tetap bersikap seperti
anak kecil. Aku hanya ingin kau melihat padaku.” Jawab Jae Hee.
“Apa yang aku inginkan bukanlah Soul Furniture, rumah ataupun kekayaanku.
Walaupun aku sadar, hidupku tidak akan sama lagi meski aku menyulitkan Joo Ah
Ran. Aku hanya ingin menghibur diriku yang sudah hancur. Untuk mengatakan bahwa
diriku sudah melakukan hal yang benar. Bahwa itu bukan kesalahanku. Jika bukan,
aku takut aku tidak akan memiliki harapan untuk bertahan.” Ucap Jae Sung.
“Bersabarlah, hari dimana kau akan membuka perban yang menutupi luka di
hatimu akan segera datang. Tapi bagaimana dengan wajahmu yang tertangkap kamera
CCTV?”
Ah Ran kembali melihat CCTV itu. Ia terkejut melihat sosok Hyun Woo. Hyun
Woo datang tak lama setelah Jae Sung membuka loker itu. Setelah melihat CCTV
itu, Ah Ran percaya jika Hyun Woo dan Jae Sung adalah orang yang berbeda.
Jae Sung menemui Hyun Woo. Mereka saling berjabat tangan dan berpelukan. Lah
kok bisa? Tak lama kemudian, sosok yang diduga Hyun Woo itu melepas topengnya.
Sosok itu kemudian tersenyum sembari menatap Jae Sung. Sosok itu, adalah
suruhan Jae Sung. Jae Sung sengaja menyuruh orang itu berpura2 menjadi Hyun Woo
untuk mengelabui Ah Ran.
Di ruangannya, Jae Sung merasa di atas angin karena sukses mengelabui Ah
Ran. Ia menyeringai sambil menatap topengnya. Jae Sung lantas menerima
panggilan dari Ah Ran.
Jae Sung, Ah Ran dan Julie menemui pengacara. Ah Ran ingin mentransfer
asetnya menjadi atas nama Jae Sung. Jae Sung pura2 menolak dengan alasan mereka
belum menikah. Tapi Ah Ran tetap pada keputusannya. Ia khawatir jika Presdir
Shin akan merebut kembali asetnya. Jae Sung pun setuju menerimanya. Julie
bahkan juga mengembalikan saham yang diberikan Ah Ran padanya menjadi atas nama
Jae Sung. Ah Ran pun berterima kasih pada Julie.
Di rumah, Nyonya Jo cemas memikirkan kenyataan kalau Ah Ran adalah putri Joo
Chul Ming. Ia bertanya2, seberapa banyak yang diketahui Ah Ran. Apa tujuan Ah
Ran menikahi Hyun Woo. Nyonya Jo lantas memeriksa kamar Ah Ran untuk mencari
jawabannya. Tak lama, ia menemukan foto keluarga Ah Ran. Ia terkejut mengetahui
Ah Ran adalah putri Joo Chul Ming.
“Bukankah itu foto keluarga yang benar2 bahagia? Kebahagiaan itu, siapa yang
merusaknya? Siapa yang membunuh ayah dan ibuku? Apa ayah mertua? Tentu saja ibu
mertua tidak akan pernah tahu.” sindir Ah Ran sambil menatap tajam Nyonya Jo.
“Kau mengetahui semuanya? Itulah kenapa kau mendekati Hyun Woo kami?” tanya
Nyonya Jo.
“Itu benar.” Jawab Ah Ran.
“Lalu untuk membalas kematian orang tuamu, kau membunuh Hyun Woo kami?”
tanya Nyonya Jo.
“Pertama, aku tidak pernah berniat membunuh Hyun Woo. Tapi aku tidak mau
mati karena Hyun Woo. Hyun Woo menggali kuburannya sendiri.” Jawab Ah Ran.
“Jika kau membenci kami, seharusnya yang kau bunuh itu kami. Kenapa kau
menyentuh putraku?!” teriak Nyonya Jo.
“Karena aku ingin mengambil sesuatu yang berharga dari keluargamu.” Jawab Ah
Ran.
PLAAAK! Nyonya Jo yang sudah tidak tahan lagi akhirnya menampar Ah Ran.
“Kau ingin menemukan adikmu, kan? Kalau begitu baiklah, tapi kau harus
membawa kembali putraku terlebih dahulu!” ucap Nyonya Jo.
“Jangan libatkan adikku! Dia gadis kecil yang malang yang tidak tahu
apa2.Dimana adikku? Jika ibu masih punya hati nurani, kembalikan adikku!” jawab
Ah Ran.
“Sebelum kau mengembalikan Hyun Woo, jangan harap kau akan mendapatkan
adikmu. Sekarang aku akan pergi ke kantor polisi. Aku akan menceritakan kau
yang mengatur kecelakaan itu! Setelah itu, aku akan menemukan Hyun Woo kami.”
Ucap Nyonya Jo.
Nyonya Jo pun pergi. Ah Ran yang tidak mau dilaporkan ke polisi, menyusul
Nyonya Jo. Tapi sayang, Nyonya Jo keburu pergi dengan taksi. Ah Ran panic, ia
langsung menghubungi Joo Seung. Joo Seung terkejut mengetahui Nyonya Jo dalam
perjalanan ke kantor polisi. Ah Ran merengek, minta Joo Seung mencegah Nyonya
Jo. Pada Joo Seung, Ah Ran mengaku ingin hidup bahagia bersama Joo Seung. Joo
Seung pun berjanji akan melindungi Ah Ran sampai akhir. Usai bicara dengan Ah
Ran, Joo Seung langsung menyusul Nyonya Jo. Sedangkan Ah Ran beranjak pergi
entah mau kemana.
Tepat setelah Ah Ran pergi, Jae Sung muncul dan menatap
kepergian Ah Ran dengan wajah dingin.
Nyonya Jo sudah tiba di depan kantor polisi. Tepat saat itu, Joo Seung
muncul. Nyonya Jo menyuruh Joo Seung pulang jika Joo Seung datang hanya untuk
membujuknya. Tiba2 saja, Joo Seung berlutut di hadapan Nyonya Jo. Nyonya Jo
terkejut dan menyuruh Joo Seung berdiri. Tapi Joo Seung menolak.
“Meskipun anda tidak pernah memperlakukanku sebagai putra anda, ini kali
pertama dan kali terakhir aku memohon pada anda sebagai seorang anak. Biarkan
aku yang membayar semua kejahatan yang dilakukan Ah Ran.” Ucap Joo Seung.
“Aku tidak bisa melakukannya.” Jawab Nyonya Jo.
“Ini bukan karena Ah Ran. Setidaknya, sekali dalam hidupku. Aku dapat
menjadi anak anda. Untuk diriku…. keluhan Hyun Woo selalu kau dengarkan. Untuk
anak yang dilahirkan secara tidak sah, apakah ini permintaan yang terlalu
berlebihan juga?” ucap Joo Seung.
“Hyun Woo tidak akan pernah muncul jika kami tidak mengusut kejahatan Ah
Ran.” Jawab Nyonya Jo.
Joo Seung tidak patah arang. Ia membujuk Nyonya Jo dengan memperlihatkan
foto lama ayah dan ibunya. Dengan wajah terluka, Joo Seung berkata hanya foto
itulah yang ia miliki. Meskipun Nyonya Jo menyangkalnya, tapi baginya Nyonya Jo
tetaplah ibunya. Joo Seung juga mengaku bahwa dirinya sangat mencintai Ah Ran.
Joo Seung lantas berjanji akan mempertemukan Hyun Woo dengan Nyonya Jo.
Mendengar itu, Nyonya Jo pun terkejut. Nyonya Jo lantas menanyakan dimana Hyun
Woo.
(Kesel sama Nyonya Jo, gak heran lah Joo Seung bisa seterluka itu. Poor Joo
Seung. Makin ke sini, aku makin bisa memahami apa yang dirasakan oleh Joo
Seung).
Hyun Woo akhirnya pulang! Ia terharu begitu memasuki rumahnya. Saat melihat
foto keluarganya yang terpajang di dinding, tangis harunya semakin tak
terbendung lagi.
Di apartemennya, Joo Seung meyakinkan Ah Ran jika Nyonya Jo tidak akan
pernah bisa menyulitkan Ah Ran lagi. Tapi Ah Ran tetap gelisah. Ah Ran berkata
walau bagaimana pun Nyonya Jo tetaplah ibu kandung Joo Seung. Joo Seung lantas
mengajak Ah Ran memulai hidup mereka yang baru. Ah Ran memeluk Joo Seung.
“Joo Seung-ssi, aku tidak punya banyak waktu yang bisa kuhabiskan bersama
denganmu. Terima kasih karena kau sudah mencintai wanita seperti diriku. Aku
tidak akan melupakan dirimu.” Batin Ah Ran.
Nyonya Jo yang baru kembali ke rumah terkejut melihat pohon natal yang
menghiasi ruang tamunya. Tak lama berselang, Hyun Ji dan Presdir Shin datang.
Hyun Ji mengira ibunya lah yang telah membuat pohon natal itu. Nyonya Jo lantas
melihat paper doll yang diletakkan di bawah pohon natal itu.
“Yeobo, Hyun Woo kita sudah pulang. Lihat paper doll itu, Hyun Woo kita yang
membuatnya.” Ucap Nyonya Jo.
“Jadi kakak yang membuat pohon natal ini sebelum pergi?” tanya Hyun Ji
terharu.
“Hyun Woo masih hidup dan memikirkan kita. Dia pulang diam2. Dia tidak
melupakan kita.” jawab Nyonya Jo.
“Anak itu, dia jelas ada di sekitar kita tapi dia tidak kembali. Ini pasti
sesuatu yang serius.” Ucap Presdir Shin.
Di apartemennya, Jae Sung sedang melihat surat2 berharga yang kini sudah
menjadi atas namanya.
Seketaris Kang buru2 menemui Presdir Shin untuk menyerahkan beberapa surat.
Presdir Shin tentu saja kaget melihat surat2 berharga mereka sudah menjadi atas
nama Jae Sung.
Sementara Ah Ran yang masih berada di apartemen Jae Sung terlihat pucat
sehabis menerima panggilan dari seseorang. Ah Ran memberitahu Jae Sung kalau
ayah mertuanya sudah mengetahui bahwa ia mentransfer seluruh asetnya pada Jae
Sung. Ah Ran pun meminta Jae Sung mengizinkannya menginap di sana. Jae Sung pun
membiarkan Ah Ran stay di apartemennya sampai hari pernikahan tiba. Ah Ran
senang, Ah Ran kemudian bertanya kapan orang tua dan saudara Jae Sung akan
datang.
“Aku rasa mereka akan langsung datang ke pernikahan kita. Mereka orang yang
sangat sibuk karena pekerjaan mereka jadi mereka akan menemuimu di hari
pernikahan.” Jawab Jae Sung.
Ah Ran tersenyum lebar dan memeluk Jae Sung. Ia terlihat sangat bahagia
menyambut hari pernikahannya dengan Jae Sung. Berbeda dengan Jae Sung yang
justru terlihat dingin.
Ah Ran masuk ke mobilnya dengan wajah gembira. Kegembiraannya pun semakin
bertambah saat ia menemukan sebuah kado di mobilnya. Namun senyumnya seketika
lenyap saat membuka kado itu yang isinya adalah foto pernikahannya dengan Hyun
Woo dan foto hasil USGnya. Ada sebuah surat juga. Dengan tangan gemetar, Ah Ran
mengambil surat itu dan membacanya.
Kau ingin pergi tanpa melihatku?
Tunggulah sebentar lagi. Kita akan segera bertemu. Aku benar2 ingin melihatmu
memakai gaun pengantin.
Ah Ran marah dan langsung meremuk surat itu. Bersamaan dengan itu, Presdir
Shin datang bersama Hyun Min menuju apartemen Jae Sung. Presdir Shin menatap geram Ah Ran.
Mereka pun bicara di apartemen Jae Sung. Ah Ran mengaku satu2nya kesalahan
yang ia miliki adalah berusaha keras lari dari perusahaan. Ah Ran pun meminta
maaf karena melakukan itu. Presdir Shin yang sudah muak langsung menuduh Ah Ran
dan Jae Sung ingin merebut Soul. Jae Sung lantas menunjukkan bukti bahwa ia
memiliki saham di Soul. Presdir Shin tidak percaya dan langsung mencampakkan
surat2 itu. Ia meminta Jae Sung mengembalikan perusahaannya.
Tiba2 saja, penyakit Presdir Shin kambuh. Hyun Min pun langsung memegangi
ayahnya. Jae Sung ingin menangis, tapi ia menahan dirinya sekuat mungkin. Jae
Sung lantas menyuruh Hyun Min membawa Presdir Shin ke rumah sakit. Ponsel Ah
Ran berdering. Telepon dari Nyonya Jo.
Nyonya Jo mengizinkan Ah Ran pergi keluar negeri bersama Joo Seung tapi
dengan syarat Ah Ran harus mengembalikan harta mereka. Ah Ran menolaknya. Ah
Ran ingin Keluarga Shin membayar mahal setelah menginjak2 keluarganya. Ah Ran
beranjak pergi, namun baru beberapa langkah ia kembali menoleh pada Nyonya Jo.
Ia berkata pada Nyonya Jo, akan mengembalikan harta mereka jika Nyonya Jo
mengembalikan Kyeong Ran.
Nyonya Jo yang baru saja tiba di rumahnya, menatap sekeliling rumahnya
dengan wajah sedih. Kata2 Presdir Shin terngiang di telinganya. Presdir Shin
berkata, dirinya yang hanya lulusan sekolah dasar berjuang mendapatkan uang
untuk membeli rumah itu. Nyonya Jo juga teringat kata2 Hyun Woo. Hyun Woo
berkata, dirinya ingin tinggal di rumah itu setelah menikah.. Presdir Shin
berkata, tidak mungkin mereka semua tinggal di rumah itu. Mereka harus
membangun lantai yang lain.
Nyonya Jo pun akhirnya menghubungi ibu panti. Ia setuju mempertemukan Ah Ran
dengan Kyeong Ran.
Nyonya Jo masuk ke rumah. Telepon rumah berdering. Nyonya Jo terkejut saat
menjawab telepon itu. Telepon itu dari Hyun Woo!! Di apartemennya, tangis Hyun
Woo pecah ketika berbicara dengan ibunya.
BERSAMBUNG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
0 Comments:
Post a Comment