My Golden Life Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Do Kyung bersama ayah, ibu dan adiknya sedang menyantap makan malam. Di sela2 makan malam, Presdir Choi menanyakan keadaan di tim Do Kyung. Belum sempat Do Kyung menjawab, sang ayah sudah memotong ucapannya dengan menanyakan kenapa Do Kyung harus repot.

“Tadi Ayah memberikan ulasan positif.” Jawab Do Kyung.


Presdir Choi tertawa.  Suasana makan malam pun jadi tegang. Presdir Choi memperingatkan Do Kyung, bahwa Do Kyung baru saja bisa berjalan, jadi jangan langsung lari agar tidak jatuh.


“Pikirmu Ayah menyukai proyek itu? Kau bahkan tidak mengetahui cara menyelamatkan reputasimu di depan para eksekutif. Itu sebabnya kau membuat keributan dengan omong kosongmu.” Jawab sang ibu.

“Bisnis bukan untuk bersenang-senang. Ayah menyuruhmu mencari cara untuk memperbaiki performa buruk, tapi kau malah mau menghabiskan 15 juta dolar.” Ucap sang ayah.

“Aku melakukan itu karena kupikir akan menguntungkan.” Jawab Do Kyung.

“Setiap perusahaan memiliki inti dan sejarahnya masing-masing. Aku paham Haesung memiliki ciri khas tersendiri. Kakek...”

Nyonya No menyela ucapan Do Kyung. Ia menyuruh Do Kyung memanggil Pimpinan No dengan sebutan Pimpinan, bukan kakek.

“Benar. Sudah hampir 40 tahun sejak dia mendirikan Perusahaan Haesung dengan bisnis pakaian.” Ucap Do Kyung.

“Cari jalan keluarnya dengan para afiliasi kita.” suruh Presdir Choi.

Do Kyung pun tak bisa protes lagi saat sang ayah melarangnya memulai bisnis baru.


Nyonya No lalu beralih pada Seo Hyun. Ia ingin tahu apa semuanya berjalan lancar. Seo Hyun mengiyakan. Nyonya No minta Seo Hyun tidak melakukan kesalahan karena istri Seketaris Kepala mengambil jurusan music.

“Aku berlatih bermain musik 100 kali setiap hari. Entah dia akan menyukainya atau tidak, tapi aku pasti tidak akan mengecewakan ibunya.” Jawab Seo Hyun.

“Istri Pimpinan Lee datang ke bazar hari ini. Direktur Hong Yu Mi dari Museum Seni Yumi.” Ucap Nyonya No.


“Putrinya Sekretaris Kepala. Kakeknya itu Menteri Peradilan. Pamannya Kepala Jaksa Publik. Pamannya yang lain seorang komisaris polisi. Dia memiliki keluarga yang profesinya jaksa dan pengacara. Shimsung pasti menginginkannya dalam keluarga mereka.” Jawab Presdir Choi.

“Bu, jangan khawatir soal itu. Lee Jae Dong, putra bungsu dari Grup Shimsung. Jang So Ra tidak akan menyukainya.” Ucap Do Kyung.

Ji Soo baru saja pulang ketika Nyonya Yang selesai memasak. Nyonya Yang langsung menyuruhnya makan. Tak lama, Ji An juga masuk. Nyonya Yang terkejut Ji An pulang lebih awal, lalu disusul dengan Ji Ho dan Ji Tae yang langsung duduk di meja makan. Sementara Ji An terus masuk ke kamar mandi.


Ji Soo masuk kamar mandi. Ia terheran-heran mendapati sikat giginya tak ada. Ibu masuk ke kamar mandi dan ikut heran mendapati sikat gigi Ji An dan Ji Soo hilang. Ji An yang lagi mencuci rok nya yang tadi ketumpahan susu cair berkata, ibunya amat pelupa. Nyonya Yang langsung membantah kalau bukan dia.


Saat makan malam, Nyonya Yang masih membahas soal sikat gigi. Ia yakin, ia tidak membuangnya. Ji Ho menyuruh ibunya melakukan pemeriksaan demensia. Ji An dan Ji Soo pun langsung meneriaki Ji Ho. Ji Tae lebih kalem. Ia tanya, apa yang mau dibicarakan ayah dengannya.

“Perusahaan ayah membuka cabang baru di Daejeon. Ayah akan bekerja di kantor selama sebulan.” Jawab Tuan Seo.

“Gajimu rendah. Kenapa mereka membuatmu bekerja di tempat jauh dengan gaji sebegitu?” protes Nyonya Yang.

“Mereka akan membayar kontrakan dan uang makanku. Serta aku akan dibayar lebih untuk ongkos bepergian.” Jawab Tuan Seo.


Begitu makan malamnya selesai, Ji Tae mau langsung masuk kamar. Tapi Tuan Seo menyuruhnya duduk karena itu adalah makan malam pertama mereka setelah sebulan terakhir mereka tidak duduk bersama untuk makan malam. Terpaksa lah Ji Tae duduk lagi.


Nyonya No masih terjaga, pikirannya terus tertuju pada Eun Seok. Ia lalu mengajak suaminya bicara, namun suaminya diam saja. Nyonya No lantas menoleh dan mendapati suaminya tidur membelakanginya. Nyonya No tetap bicara.

“Eun Seok kita. Menurutmu, dia masih hidup?” tanya Nyonya No.

Presdir Choi pun yang belum benar2 tidur membuka matanya. Ia juga masih berduka atas hilangnya Eun Seok namun ia tidak mengatakan apapun dan memilih memejamkan matanya kembali.


Ji An sedang mengetik proposal. Tak lama, Ji Soo yang udah tidur kebangun dan ingin tahu apa yang dilakukan eonni nya itu.

“Ini berjalan amat lancar. Mereka akan memilih ide kakak. Firasat kakak kuat. Acara pelanggan Haesung Apparel ke-40. Kakak mengganti temanya. Selagi memeriksa tumpukan sampah, kakak menemukan ini.” jawab Ji An menujukkan sebuah benda seperti sendok masak.

“Omong kosong.” Ucap Ji Soo, lalu kembali tidur.


Keesokan harinya, di kantor, Ji An menguap lebar sambil membuat beberapa kopi. Ji An ternyata bekerja di perusahaannya Do Kyung. Setelah itu, Ji An membagikan kopi itu ke seluruh pegawai. Saat lagi membagikan kopi, Manajer Sun menyuruh Ji An mengambil surat kontrak dan meminta persetujuan. Ji An pun lagi2 mengiyakan.


Ji Soo mengantarkan pesanan ke tempat kerjanya Woo Hyuk. Tapi ia tidak melihat Woo Hyuk disana. Ji Soo langsung kecewa saat tahu Woo Hyuk akan datang sore nanti. Ia berkata, karena itu terakhir kalinya ia mengantarkan pesanan ke tempat itu, maka ia membawakan bulgogi dan kue dadar untuk Woo Hyuk. Tak lama kemudian, Ji Soo bertanya apakah Woo Hyuk akan hadir di acara grand opening kafe itu.


Ji An diminta untuk mengantar anak bos nya les, padahal Ji An sudah janji mau menemui temannya jam 7 malam. Akhirnya, si bos mengizinkan Ji An membawa mobilnya sampe besok.

“Pasti berat harus selalu bergegas dan makan di mobil. Kau akan bersekolah di SMA khusus?” tanya Ji An berbasa-basi pada anak boss nya.

“Kenapa Kakak bukan pegawai tetap, padahal sudah belajar bisnis? Ibuku bilang aku harus belajar agar tidak menjadi sepertimu.”

Jawaban anak si boss sukses membuat Ji An terdiam.


Do Kyung menemui teman-temannya di sebuah restoran mewah, tapi teman-temannya malah membawa para gadis padahal mereka berkumpul untuk membicarakan bisnis. Di tengah pembicaraan, seorang pelayan masuk dan menghidangkan makanan untuk mereka. Namun pelayan itu salah memasukkan menu ke dalam makanan Do Kyung.

“Kenapa ada tiram? Kau tidak tahu dia tidak suka memakannya?” protes teman Do Kyung.


Si pelayan meminta maaf dan mengaku bekerja seminggu ini. Teman Do Kyung makin marah karena si pelayan tidak bisa menghafalkan kesukaan mereka dalam waktu seminggu. Teman Do Kyung pun ingin pelayan itu dipecat. Tapi Do Kyung membela pelayan itu dan memaafkan pelayan itu. Sontak saja, para gadis yang dibawa teman2 Do Kyung langsung menatap kagum Do Kyung.


Ji An tiba di tempat tujuan, ia membawa mobil boss nya. Begitu turun dari mobil, ia dipanggil oleh temannya yang bernama Min Hee dan Ha Jung yang juga baru datang. Melihat mobil Ji An, Min Hee mengira Ji An baru saja membeli mobil. Ji An pun menjelaskan itu mobil bossnya. Min Hee pun langsung bisa menebak alasan kenapa Ji An membawa mobil boss nya.


Setibanya di dalam, Min Hee langsung membagikan undangan pernikahannya pada Ji An, Myung Shin dan Min Kyung. Ji An pun heran karena Min Hee tidak memberi undangan pada Ha Jung. Min Hee pun berkata, Ha Jung adalah EO nya.

“Dia membuat ayahnya memberikan diskon 30 persen.” Ucap Min Hee.


Myung Shin pun langsung meminta Ha Jung memberinya diskon juga. Ha Jung terkejut, karena setahunya Myung Shin tidak punya pacar. Dengan wajah memelas, Myung Shin bilang kalau ia tidak punya pacar. Ha Jung dan Ji An tertawa.

“Tapi kau mau menikah? Sadarlah,  para pria zaman sekarang mau istri pekerja. 90 persen klien kami sama-sama bekerja. Kau tidak bisa berkencan jika tidak bekerja.” Ucap Ha Jung.

“Jangan bilang begitu. Min Hee akan menikah.” Jawab Ji An.

“Kamu tidak tahu itu MBA?” ucap Min Kyung pada Ji An.

Ji An terkejut. Terpaksalah Min Hee mengakui kalau dirinya sudah hamil. Ji An terkejut dan langsung menyentuh perut Min Hee. Mereka pun tertawa.  Myung Shin kemudian meratapi nasibnya yang masih pengangguran. Ia berkata, Min Hee akan menikah dengan seorang dokter. Ji An akan mendapat posisi di Hae Sung Group sementara Ha Jung mengelola EO sang ayah.

“Myung Shin, aku tidak akan bekerja untuk ayahku. Bisnis ini tidak begitu mewah.” Jawab Ha Jung.


“Jadi, kau hanya akan bersenang-senang?” tanya Ji An.

“Tidak. Aku punya rencana.” Jawab Ha Jung.

“Kau bisa mendaftar untuk pekerjaan bagus sampai usia 30. Bisnis ayahmu adalah rencana cadanganmu.” Ucap Ji An.


Dan…  pembicaraan mereka pun terhenti karena Ji An ditelpon boss nya. Ji An diminta mengantarkan mobil itu sekarang karena istri boss nya ingin mengunjungi ibu mertuanya yang sakit.


Do Kyung yang hendak pulang disamperin oleh salah satu teman wanita temannya. Wanita itu sengaja menurunkan sedikit bajunya sebelum menghampiri Do Kyung agar Do Kyung tertarik. Wanita itu minta Do Kyung mengantarnya pulang dan mengaku mobilnya ada di bengkel. Do Kyung pun tersenyum dan meminta wanita itu hati2 berkendara. Do Kyung juga bilang jangan sampai wanita itu masuk angin sebelum pergi.


Wanita itu mengernyit heran, namun setelah melihat kunci mobilnya yang tergantung di tas, barulah ia menyadari kenapa Do Kyung tidak mau mengantarnya pulang.


Woo Hyuk sedang mengendarai mobil van nya sambil berbicara dengan Woo Hee. Ia berkata, akan sedikit terlambat karena ada kecelakaan di jalan tol dan menyuruh Woo Hee memberikan kopi untuk orang2 itu.


Ji An yg masih menyetir terus dihubungi boss nya. Ji An bilang akan tiba dalam 45 menit. Boss Ji An pun marah, sambil berteriak ia berkata ibu mertuanya sekarat. Ji An pun berjanji akan menyetir lebih cepat. Selesai bicara dengan boss nya, Ji An pun langsung menyetir gila2an.

Do Kyung yang menyetir dengan antengnya, menatap spionnya dan terkejut melihat seseorang menyetir seperti orang gila. Do Kyung lantas membanting setirnya ke depan Ji An. Bersamaan dengan itu, mobil Ji An melaju cepat sehingga nyaris saja mereka bertabrakan, tapi untung saja Do Kyung bisa menghindar namun sialnya gara2 menghindari mobil Ji An, Do Kyung menabrak pembatas jalan.


Do Kyung kesal melihat mobil yang hampir menabraknya kabur begitu saja. Ia pun bergegas mengejar mobil itu. Saat berhasil mensejajarkan mobilnya dengan mobil Ji An, Do Kyung pun menyuruh Ji An berhenti tapi Ji An terus melajukan mobilnya.

Tak mau melepaskan Ji An yang sudah membuat mobilnya menabrak pembatas jalan, Do Kyung pun memblok jalan Ji An. Sialnya, tepat saat dia berada di depan mobil Ji An, ia baru menyadari ada di lampu merah dan melihat tanda larangan memutar. Terpaksalah Do Kyung menghentikan mobilnya. Dan gara2 itu, Ji An pun secara tak sengaja menubruk mobil Do Kyung.


Do Kyung pun kesal dan bergegas turun dari mobilnya, begitu pula dengan Ji An. Ji An syok  melihat kondisi mobil boss nya. Ji An lantas memarahi Do Kyung, tapi karena lagi terburu-buru, ia pun meminta foto dan juga nomor Do Kyung untuk ganti rugi. Tapi Do Kyung mengajaknya ke kantor polisi.

“Aku bahkan tidak punya waktu untuk menghubungi perusahaan asuransi. Aku sedang terburu-buru dan aku akan membiarkanmu.” Jawab Ji An.

“Aku akan memanggilmu Aghassi karena kau tidak tampak seperti seorang Ahjumma. Kau sedang menguji kesabaranku rupanya.” Ucap Do Kyung.

“Ahjussi!” tegas Ji An. Do Kyung pun protes dipanggil ahjussi. Tapi belum sempat melayangkan protes, Ji An kembali nyerocos marah2 karena Do Kyung sudah menyalipnya dan mengambil jalurnya sampai ia menabrak Do Kyung.

“Semuanya ada di kotak hitam. Jika kau berpikir bisa kabur dari ini, aku akan menghubungi polisi.” Ucap Do Kyung.


Ji An mau protes, tapi dia keburu ditarik Do Kyung ke depan mobil Do Kyung. Do Kyung menyuruh Ji An melihat mobilnya yang lecet karena menabrak pembatas jalan tadi. Do Kyung menjelaskan, gara2 Ji An menyalipnya ia terpaksa membanting setir sampai menabrak pembatas jalan.

Ji  An tidak percaya itu terjadi karenanya. Do Kyung pun berkata, semuanya terekam dalam kotak hitamnya dan mengajak Ji An ke kantor polisi. Bersamaan dengan itu, boss Ji An kembali menghubungi Ji An dan marah2. Ji An pun mengaku kalau ia terlibat kecelakaan.


Sementara itu, di belakang mobil mereka, para pengguna jalan mulai kesal. Woo Hyuk yang ikut mengantri, tanpa sengaja melihat Ji An. Ia pun langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Ji An.

“Kau Seo Ji An, kan? Ini aku, Hyuk. Kau tahu, Sun Woo Hyuk.” Ucap Woo Hyuk. Barulah Ji An ingat siapa Hyuk.

“Kau tinggal di Seoul? Sejak kapan? Tapi kenapa kau tidak kuliah? Aku pergi kampus seni. Universitas Hongik untuk menemukanmu. Lalu, aku pergi ke semua universitas di Seoul. Lalu kukira kau kuliah ke luar negeri.” Ucap Hyuk.

“Aku belajar manajemen bisnis.” Jawab Ji An.


Do Kyung yang kesal melihat Ji An dan Hyuk asyik mengobrol, berusaha menegur mereka tapi Hyuk menyuruhnya diam dan meminta penjelasan Ji An kenapa Ji An tidak menghubunginya. Ji An pun mengaku kehilangan nomor dan alamat Woo Hyuk. Ponsel Woo Hyuk lantas berbunyi, tapi Woo Hyuk mengabaikannya dan terus berbicara pada Ji An.

Do Kyung tambah kesal. Untuk menghentikan pembicaraan itu, ia menjentikkan jarinya di depan wajah Ji An.


Ji An pun mengadu pada Hyuk kalau ia menyebabkan kecelakaan. Hyuk menyuruh Ji An menghubungi perusahaan asuransi. Ponsel Hyuk terus berdering. Kesal karena suara ponsel Hyuk, Do Kyung pun menyuruh Hyuk menjawab teleponnya, tapi malah dimatikan Hyuk. Hyuk lalu meminta Ji An menjelaskan kronologi kejadiannya tapi tepat saat itu sebuah sms masuk menyuruhnya cepat pulang.

“Tampaknya kau harus pergi. Pergilah. Akan kuurus ini.” jawab Ji An.

“Bolehkah aku pergi?” tanya Hyuk.

“Ya, tentu saja. Aku korbannya dan aku mau orang yang tidak berurusan pergi.” Jawab Do Kyung.



Hyuk pun mengambil ponsel Ji An dan men-save nomornya. Ji An tambah stress karena Hyuk tidak pergi juga. Abis men-save nomornya di ponsel Ji An, Hyuk kembali mengajak Ji An bicara. Dengan wajah tertekan, Ji An pun menyuruh Hyuk pergi. Tapi sebelum pergi, Hyuk menyuruh Do Kyung menghubungi perusahaan asuransi dan melarang Do Kyung berdebat dengan Ji An.

Do Kyung pun menyuruh Ji An menghubungi perusahaan asuransi, tapi Ji An menolak karena teringat kata-kata boss nya yang melarangnya menelpon asuransi karena si boss sudah menyebabkan dua kecelakaan minggu ini dan takut dibunuh sang istri kalau istrinya sampai tahu.

“Bolehkah aku membayar biaya reparasinya sendiri?” tanya Ji An.

“Kau akan membayarnya sendiri?” ucap Do Kyung kaget.


Hyuk lagi2 muncul. Ia melintas dengan mobilnya dan melambai juga tersenyum pada Ji An, membuat Do Kyung kesal setengah mati.


Sekarang, mereka sudah sama2 menepi di pinggir jalan. Do Kyung masih tidak mau melepaskan Ji An. Ji An pun terus memohon agar Do Kyung mengizinkannya pergi karena ia terburu-buru. Ji An bilang Do Kyung bisa memotretnya dan menyita KTP nya tapi Do Kyung tetap menolak dengan 3 alasan. Alasan pertama, itu merepotkan. Kedua, dia tidak mau bertemu Ji An lagi dan ketiga dia curiga pada seseorang yang enggan menghubungi perusahaan asuransi.

“Aku punya alasan. Sejujurnya, ini bukan mobilku. Ini mobil bosku. Aku pekerja kontrak. Aku menabrakkan mobil yang dipinjamkan bosku untuk mengantar anaknya les. Dia melarangku menghubungi perusahaan asuransi. Besok hari terakhir masa kontrakku. Jika preminya meningkat karena aku, aku bisa kehilangan pekerjaan.” Jawab Ji An.

Ji An lalu berjanji kan membayar cash ganti ruginya. Namun saat Do Kyung menyebutkan biaya perbaikan mobilnya, kagetlah Ji An.

Do Kyung akhirnya melepaskan Ji An. Sekarang, Ji An lagi dimarahi istri boss nya. Ji An pun meminta maaf, juga membungkukkan badannya dalam2 berkali2. Istri boss nya akhirnya pergi dengan wajah kesal.


Setelah istri boss nya pergi, Ji An teringat kenapa Do Kyung melepaskannya. Ji An tadinya minta keringanan sedikit, tapi Do Kyung tidak mau. Ji An mengaku tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Do Kyung ingin tahu berapa uang yang bisa dikumpulkan Ji An. Ji An bilang 5000 dollar. Do Kyung pun memberikan Ji An waktu 3 hari untuk melunasi biaya ganti rugi.


Ji An menemui Ji Soo yang sudah menunggunya sejak tadi di depan mini market. Ji Soo minta Ji An membantunya mencari alasan agar bisa datang ke grand opening nya kafe Woo Hyuk yang dia panggil Mr. Sun. Ji An yang sudah lelah dengan masalahnya meminta Ji Soo tidak membicarakan soal Mr. Sun dulu.


Tak lama kemudian, Mr. Sun alias Sun Woo Hyuk menghubungi Ji An. Sepertinya, Woo Hyuk ngajak Ji An ketemuan besok. Ji An menolak dan mengajak Woo Hyuk bertemu lusa juga, tapi Woo Hyuk memaksa bertemu saat makan siang. Ji An pun setuju.


Usai bicara dengan Woo Hyuk, Ji Soo langsung kepo. Dia ingin tahu siapa yang menghubungi Ji An.  Ji Soo pun menebak yang menelpon kakaknya adalah teman sang kakak yang bernama Hyuk. Ji Soo tak tahu Hyuk teman kakaknya adalah Mr. Sun yang ditaksirnya.


Sementara itu, Nyonya No dapat kiriman paket soal Eun Seok lagi. Ia membuka paketnya dan heran melihat ada dua sikat gigi disana. Ia juga menemukan sebuah surat yang isinya menyuruhnya melakukan tes DNA pada kedua sikat gigi itu. Nyonya No kesal dan melemparkan paketnya.


Tak lama, ia dapat kiriman foto jepit rambut yang dulu ia belikan untuk Eun Seok. 




Ia juga dikirimi foto Ji An dan Ji Soo.


Bersambung…

Sikap Presdir Choi ke Nyonya No dingin banget... jangan2 ada hubungan dengan hilangnya Eun Seok nih.. atau ada hal lain...

Ooow... Ji Soo naksir Woo Hyuk tp Woo Hyuk demennya ama Ji An. Dan Ji Soo gk tau cowok yg ditaksirnya setengah mati dekat dengan kakaknya... jgn sampe gara-gara ini Ji Soo jadi membenci Ji An... 

Sy juga penasaran bagaimana Eun Seok bisa menghilang... Orang yang mengirimkan selalu mengirimkan paket ttg Eun Seok ke Nyonya No pastilah wanita yang memberikan masker ke Nyonya Yang. Sy mau nyoba tebak... jgn2 wanita itu yg menculik Eun Seok.. karena cuma dia yg tahu soal Eun Seok.. Dan Nyonya Yang bisa jadi ada hubungannya dengan hilangnya si Eun Seok ini. Kalo tidak, bagaimana wanita itu bisa tahu salah satu dari kedua putri Nyonya Yang adalah Eun Seok.

0 Comments:

Post a Comment