Sebelumnya...
Keesokan harinya, Sun menemui Ga Eun di penjara. Sun menyelimuti Ga Eun yang kedinginan dengan jubahnya. Ga Eun pun terbangun dan langsung bersujud di hadapannya, tapi ia menegakkan tubuh Ga Eun.
āMaafkan aku. Seperti ucapanku tempo hari, aku tidak bisa menerima perasaan Baginda kepadaku.ā Jawab Ga Eun.
Moo Ha dengan tergesa-gesa datang memberitahu Seja dan Woo Bo kalau Ga Eun akan segera dibebaskan. Woo Bo lega, ia yakin Sun sudah menghadap Daebi Mama. Moo Ha berkata, mereka sepakat menganggap kasus itu sebagai keracunan makanan.
Seja dengan wajah berseri-seri langsung berlari menuju penjara. Bersamaan dengan itu, Ga Eun dikeluarkan dari penjara. Begitu melihat Seja, Ga Eun langsung menghampirinya. Seja memegang tangan Ga Eun. Ga Eun tersenyum pada Seja.
Seja berjalan dengan gontai. Tak lama Moo Ha datang dan memberitahukan apa yang terjadi pada Ga Eun. Seja panic dan bergegas menyusul Ga Eun.
Tepat saat itu, Seja datang dan berusaha mencegah Daebi Mama. Namun Moo Ha menghalangi Seja. Sementara Ga Eun menatap Seja dengan bingung. Daebi Mama mulai membacakan hasilnya.
Usai pengumuman itu, Seja langsung menemui Sun. Dengan wajah marah, Seja menanyakan apa yang terjadi. Tapi Sun malah menjawab dengan santai kalau tidak seharusnya Seja marah padanya karena Daebi Mama lah yang sudah memutuskan.
āKau menginginkan topeng ini? Ambil lah. Kau menginginkan tahta ini? Akan kuberikan padamu.Akan kuberikan apapun yang kubisa, namun! Kecuali Ga Eun Aghassi. Aku tidak akan menyerahkan dia padamu.ā Ucap Sun.
Keesokan harinya, Sun menemui Ga Eun di penjara. Sun menyelimuti Ga Eun yang kedinginan dengan jubahnya. Ga Eun pun terbangun dan langsung bersujud di hadapannya, tapi ia menegakkan tubuh Ga Eun.
āHarusnya aku datang lebih
awal. Pasti sangat dingin di malam hari.ā Sesal Sun.
āTidak, berkat kebaikan
Baginda, aku terhindar dari siksaan.ā Jawab Ga Eun.
āSiksaan? Kau pikir aku
akan membiarkan wanita yang kucintai disiksa?ātanya Sun.
Ga Eun terkejut
mendengarnya.
āKenapa kau begitu
terkejut mendengarnya. Tempo hari sudah kukatakan aku mencintaimu.ā Ucap Sun.
āMaafkan aku. Seperti ucapanku tempo hari, aku tidak bisa menerima perasaan Baginda kepadaku.ā Jawab Ga Eun.
Sun marah, kau adalah
dayang istana! Kau milik Raja dan aku adalah Raja!
āBaginda tahu alasanku
menjadi dayang istana? Itu karena Baginda. Karena aku yakin Baginda membunuh
ayahku dan kemari untuk membalaskan dendam.Tapi Baginda bilang tidak membunuh
ayahku. Katakan padaku, apa Baginda benar-benar tidak membunuh ayahku?ā tanya
Ga Eun.
āJika aku bukan musuhmu,
kau akan meninggalkan istana dan aku? Apa Kepala Pedagang mengajakmu pergi
bersamanya!ā tanya Sun panic.
āKau akan pergi
bersamanya! Dia tidak berhak memilikimu!ā teriak Sun.
āDia bukan bangsawan, tapi
dia pria yang hebat.ā Puji Ga Eun.
āAghassi, bisakah kau
mencintainya seperti kau mencintainya saat ini setelah mengetahui kebenarannya?ā
batin Sun geram.
Sun lalu meninggalkan Ga
Eun dengan wajah geram.
Kemanakah Sun pergi? Dia
langsung menemui Daebi Mama, padahal saat itu Daebi Mama sedang makan malam dan
Sun menerobos masuk begitu saja. Sun memberitahu Daebi Mama kalau ada dayang
istana yang berusaha meninggalkan istana tanpa seizinnya.
āBaginda datang kemari
terkait Nona Han?ā tanya Daebi Mama.
āNona Han dikurung di
penjara, bagaimana mungkin dia diam-diam meninggalkan istana?ā jawab Sun.
āLalu siapa yang
meninggalkan istanaā¦ā
āDayang Jung yang bekerja
di dapur Yang Mulia. Aku memergokinya berusaha meninggalkan istana diam-diam.ā
Jawab Sun.
āDia salah satu dayangku, maka
seharusnya aku yang membuat menghukumnya.ā Ucap Daebi Mama.
āMari kita buat
kesepakatan.ā Ajak Sun.
āKesepakatan antara orang
tua dan anak? Jika Baginda menginginkan sesuatu, mintalah kepada ibu Baginda.ā
Jawab Daebi Mama.
āAku sudah memohon. Aku
sudah berlutut, menunduk dan memohon pada Yang Mulia.ā Ucap Sun.
āBaginda kemari untuk
membuat kesepakatan? Apa syarat Baginda?ā tanya Daebi Mama.
āBebaskan Nona Han.Jika
Yang Mulia, sebagai korban peracunan, berkata bukan Nona Han pelakunya, dia
akan bebas.ājawab Sun.
āBaginda bersikap serius
untuk hal yang tidak penting.Baiklah. Ibumu akan berusaha membebaskannya.ā Ucap
Daebi Mama.
āAku punya satu syarat
lagi.ā Jawab Sun.
āBaginda cukup serakah.
Bagaimana jika aku menolak?ā tanya Daebi Mama.
āYang Mulia tidak akan
menolak karena kita berdua akan mendapatkan keinginan kita.ā jawab Sun.
Moo Ha dengan tergesa-gesa datang memberitahu Seja dan Woo Bo kalau Ga Eun akan segera dibebaskan. Woo Bo lega, ia yakin Sun sudah menghadap Daebi Mama. Moo Ha berkata, mereka sepakat menganggap kasus itu sebagai keracunan makanan.
Seja dengan wajah berseri-seri langsung berlari menuju penjara. Bersamaan dengan itu, Ga Eun dikeluarkan dari penjara. Begitu melihat Seja, Ga Eun langsung menghampirinya. Seja memegang tangan Ga Eun. Ga Eun tersenyum pada Seja.
āGa Eun-ah, kini kau sudah
bebas.Karena kau sudah dibebaskan dari tuduhan peracunan dan bukan lagi dayang
istana, tidak ada yang bisa mencegahmu meninggalkan istana. Kumohon pulanglah bersamaku.ā
Ucap Seja.
Belum sempat Ga Eun
menjawab, Kepala Kasim sudah datang menjemput Ga Eun atas perintah Sun. Kepala Kasim
berkata, hasil pemilihan Ratu akan segera diumumkan jadi Ga Eun harus ikut
dengannya.Sontak Ga Eun dan Seja terkejut.
Seja berjalan dengan gontai. Tak lama Moo Ha datang dan memberitahukan apa yang terjadi pada Ga Eun. Seja panic dan bergegas menyusul Ga Eun.
Sementara itu Daebi Mama
sedang membacakan hasil pemilihan Ratu. Salah satu dari 3 kandidat yang lolos
akan menjadi Ratu, dan dua lainnya akan menjadi selir.
Tepat saat itu, Seja datang dan berusaha mencegah Daebi Mama. Namun Moo Ha menghalangi Seja. Sementara Ga Eun menatap Seja dengan bingung. Daebi Mama mulai membacakan hasilnya.
āPutri dari anggota Dewan
Ketiga, Choi Yeon Joo. Putri dari Ketua Dewan Kota, Choo Ja Young dan Putri
dari Chambong, Choi So Yeon.ā Ucap Daebi Mama.
Ga Eun terkejut nama
samarannya disebut. Sementara Sun menatap Ga Eun dengan mimic puas dan Seja
menatap geram Sun.
Usai pengumuman itu, Seja langsung menemui Sun. Dengan wajah marah, Seja menanyakan apa yang terjadi. Tapi Sun malah menjawab dengan santai kalau tidak seharusnya Seja marah padanya karena Daebi Mama lah yang sudah memutuskan.
āAku menyuruhmu memperalat
Dayang Jung. Menyerahkannya pada Daebi Mama sebagai ganti pembebasan Ga Eun.ā
Jawab Seja.
āKarena itu dia
membebaskannya. Apa Aghassi masih di penjara?ā ucap Sun, membuat Seja makin
geram.
āJangan marah kepadaku. Tanyakan
pada Daebi Mama. Aku tidak tahu apa-apa.ā Jawab Sun.
āGa Eun akan menjadi Ratu
ku.Kau pikir aku akan membiarkan dia jadi selir rendahan!ā teriak Seja.
āLantas kenapa kau tidak
bisa mengatakan yang sebenarnya kepadanya? Begitu bertahta, kau akan menjadikan
dia Ratu mu tapi kini tidak berani mengaku kepadanya kau Putra Mahkota? Katakan
kepadanya bahwa Kepala Pedagang adalah Putra Mahkota dan mengaku lah padanya bahwa
kau lah alasan ayahnya dibunuh!ā sentak Sun.
Seja makin geram,tapi ia
tak bisa berbuat apapun. Tiba2 saja, terdengar suara berisik diluar. Sun lekas
memakai topengnya dan memeriksa keluar, tapi tak ada siapapun. Sun lantas
kembali ke dalam dengan wajah kesal.Ia menatap Seja penuh kebencian.
āKami sedang mencari obat
penawarnya dimana pun.Begitu kutemukan, akan kuserahkan padamu. Mengenai Ga
Eun, aku akan mengajaknya bersamaku.ā Ucap Seja.
āKau tidak berwenang, Yang
Mulia.ā Ucap Sun.
āAku tidak akan menyerah
perihal Ga Eun.ā Jawab Seja.
āBegitu juga denganku.Aku
tidak akan menyerah.ā Ucap Sun.
āLee Sun-ah!ā geram Seja.
āKau menginginkan topeng ini? Ambil lah. Kau menginginkan tahta ini? Akan kuberikan padamu.Akan kuberikan apapun yang kubisa, namun! Kecuali Ga Eun Aghassi. Aku tidak akan menyerahkan dia padamu.ā Ucap Sun.
Bersambungā¦
Next Preview
Sun memberitahu Dae Mok bahwa Seja asli masih hidup...
Ga Eun diculik Dae Mok...
Sun mengaku sudah membuat jebakan untuk Seja. Sun melarang Seja kembali ke istana jika Seja berhasil lolos dari jebakannya. Ia mengancam akan membunuh Seja jika Seja berani kembali ke istana.
Comments
Post a Comment