Ga Eun mulai dibawa menuju peradilan. Tiba-tiba, Seja muncul dan menghadang jalan mereka. Seja bertanya, apa mereka punya bukti Ga Eun yang meracuni para kandidat. Tapi Menteri Joo malah menyuruh Seja minggir. Seja marah, ia berkata mereka perlu bukti untuk menghukum seseorang.
“Beraninya kau! Kau baru sadar
ketika kepalamu dipenggal?” sentak Menteri Joo.
Menteri Joo lantas
memerintah pengawal memenggal kepala Seja. Woo Bo maju menghentikan mereka dan
bertanya apakah penangkapan Ga Eun atas perintah Dae Mok. Menteri Joo diam
saja. Woo Bo pun mengerti dan menyuruh Seja memberikan jalan pada mereka.
Seja langsung menghadap Daebi Mama. Ia mendesak Daebi Mama membebaskan Ga Eun. Ia berkata, Dae Mok sengaja menangkap orang kepercayaan Daebi Mama sebagai peringatan jika Daebi Mama tidak mengangkat orang dari kubu Dae Mok sebagai Ratu baru.
“Langkah yang tergesa-gesa
hanya memberi mereka alasan untuk bertindak lebih jauh.Dia tidak bersalah, jadi
dia akan segera dibebaskan setelah penyelidikan.” Jawab Daebi Mama.
“Dia dibawa ke Departemen
Kehakiman. Pasti dia akan disiksa berat. Apa Yang Mulia akan diam saja disini?”
tanya Seja kesal.
“Nona Han adalah orangku.
Aku yang akan mengurus masalahnya, jadi jangan ikut campur.” Sentak Daebi Mama.
Seja hanya bisa menahan
kekesalannya melihat sikap santai Daebi Mama.
Sun panic saat tahu Ga Eun dibawa ke Departemen Kehakiman. Sun berjanji, akan segera mencari pelakunya agar Ga Eun selamat. Seja berkata, itu bukan cara terbaik menolong Ga Eun. Ia lantas memberitahu Sun kalau Daebi Mama lah pelakunya. Daebi Mama sengaja meminum racunnya sendiri agar proses pemilihan Ratu berjalan sesuai keinginannya.
“Daebi Mama memang sanggup
berbuat demikian.”jawab Sun.
“Aku akan mengurus masalah
ini. Sebelum itu, tolong ulur waktunya.” Ucap Seja.
Ga Eun dipaksa mengaku kalau dialah yang meracuni Daebi Mama. Ga Eun tidak mau mengakuinya, membuat Menteri Heo marah. Ga Eun balik bertanya, apa mereka punya bukti kalau ia yang meracun Daebi Mama.
“Kami memeriksa informasi
pribadimu yang kami kumpulkan saat proses pemilihan. Kau putri seorang
pengkhianat. Bukankah kau memakai racun untuk membunuh kandidat lain untuk
menjadi Ratu!”jawab Menteri Joo.
“Maksudnya kecurigaan anda
yang tidak masuk akal itu adalah buktinya?” tanya Ga Eun.
Menteri Joo marah dan
langsung menggebrak mejanya. Menteri Heo lantas mendekati Ga Eun dan bertanya,
siapa yang berani berbuat hal semacam itu jika bukan Ga Eun. Ga Eun tetap
menolak mengakuinya.
“Kalau begitu, terpaksa
kau ditunjuk sebagai pelakunya.” Ucap Menteri Joo.
Ga Eun tersenyum sinis,
anda Ketua Dewan Kota di negara ini. Tapi alasan anda melimpahkan kesalahan
pada seseorang begitu lemah.
Menteri Heo marah dan menampar Ga Eun. Tak hanya itu, ia mengancam akan memelintir kaki Ga Eun dan mencabik-cabik tubuh Ga Eun. Tepat saat Ga Eun akan disiksa, Sun datang.
“Kenapa Baginda jauh-jauh
datang kemari? Jangan bilang Baginda akan memerintahkan kami untuk membebaskan
wanita itu.” tuduh Menteri Joo.
“Aku tidak akan
memerintahkan itu.Ibuku meminum racun dari seseorang yang kejam. Kurasa aku
berhak menginterogasinya langsung selaku putranya.” Jawab Sun.
Sun lantas memerintahkan
mereka menyingkirkan alat-alat penyiksaan itu dari Ga Eun. Menteri Heo terus
mencari cara agar Ga Eun dihukum. Ia bertanya, apa Ga Eun akan mengakui
kesalahannya tanpa disiksa.
“Aku ingin mengetahui
kebenarannya. Jika dia berbohong karena takut disiksa, itu tidak akan
mengungkap kebenarannya.” Jawab Sun.
Mereka pun tidak punya
pilihan lain selain membiarkan Sun menginterogasi Ga Eun.
Menteri Joo mengadu pada
Dae Mok soal Sun yang bersikeras menginterogasi Ga Eun sendiri. Dae Mok
berkata, ia tidak peduli siapa orang tua Ga Eun. Menurutnya, mereka bisa
memanfaatkan Ga Eun untuk keuntungan mereka.
Seja ingin melihat laporan
kerja dayang istana. Mae Chang berkata, laporan itu sudah dikirimkan ke
Departemen Kehakiman. Seja bilang ia hanya butuh arsip 20 hari sebelumnya.
Mae Chang dengan
terburu-buru membawa arsip yang diminta Seja. Namun langkahnya tiba2 dihadang
oleh Kepala Kasim. Kepala Kasim menatapnya dengan kesal, tapi meskipun kesal ia
tetap membiarkan Mae Chang membantu Seja.
“Arsip 20 hari sebelumnya,
itu saat Daebi Mama mencelakaimu.” Ucap Woo Bo.
“Salah satu dayang yang
bekerja di dapur Daebi Mama adalah yang meracuni tehku. Aku yakin, pelaku
peracunan ini adalah orang yang sama.”jawab Seja.
“Meski membawa pelaku
sebenarnya ke Departemen Kehakiman, apa mereka akan membebaskan Ga Eun?” tanya
Moo Ha.
“Dia benar. Ibu Suri lah
dalangnya. Kepala Dewan kota mengetahuinya, dia membawa Ga Eun untuk mencegah
Daebi Mama. Ga Eun adalah pion.” Jawab Woo Bo.
“Aku tidak mencari
pelakunya untuk menangkap Daebi Mama. Akan kugunakan orang itu untuk mengancam
Daebi Mama. Aku akan mendesaknya, jadi dia tidak punya pilihan lain selain
melepaskan Ga Eun.” Ucap Seja.
Tak lama kemudian,Seja pun
menemukan dayang yang dia curigai berdasarkan arsip itu.
Seja mulai menakuti Daebi Mama dengan mengatakan Ketua Dewan Kota sedang memburu Dayang Jung. Daebi Mama pura-pura tidak mengerti kenapa dayangnya diburu.Seja mengaku tidak tahu alasan Ketua Dewan Kota memburu Dayang Jung. Seja balik bertanya, apa Daebi Mama mengetahui alasannya.
“Aku juga tidak tahu.”
jawab Daebi Mama santai.
“Apapun alasannya, jika
Pyunsoo-hwe memburunya, dia dalam bahaya.” Ucap Seja.
Tengah malam, Daebi Mama
memanggil Dayang Jung. Daebi Mama memberi Dayang Jung uang dan menyuruhnya
pergi. Dayang Jung menolak dengan alasan ia sudah melayani Daebi Mama selama 30
tahun.
“Justru karena 30 tahun
itulah aku membiarkanmu hidup.Jika kau membocorkan apapun, maka sekeras apapun
usahamu bersembunyi, aku akan menemukanmu dan membunuhmu.” Ucap Daebi Mama.
Seja memberitahu Sun kalau Dayang Jung lah pelaku peracunan itu. Sun bertanya, apa Dayang Jung sudah mengakui kejahatannya.
“Dia bersikeras tidak tahu
apapun, tapi selama kita memilikinya, kita bisa mengendalikan Daebi Mama.”
jawab Seja.
Sun masih tidak mengerti
ucapan Seja.
“Akan kuserahkan Dayang
Jung kepadamu. Temuilah Daebi Mama. Katakan, jika dia menginginkan Dayang Jung,
bebaskan Ga Eun.” Suruh Seja.
“Aku bisa bilang akan
menyerahkan Dayang Jung pada Dae Mok jika dia menolaknya?” tanya Sun.
Seja mengangguk dan
menyuruh Sun menyelamatkan Ga Eun.
Mae Chang membantu Seja menemui Ga Eun di penjara. Seja terluka melihat keadaan Ga Eun. Ga Eun tersenyum lega begitu melihat Seja. Ia bertanya, kenapa Seja datang begitu lama. Ia mengaku sangat ketakutan.
“Apa kau begitu ketakutan?
Itu bukan dirimu. Saat kau menolongku, kau menyelam tanpa ragu-ragu.” Jawab
Seja.
“Karena kau ada di sana.
Kupikir jika bersamamu, mati pun tidak ada apa-apa.” Ucap Ga Eun.
“Andaikan kita tidak
bertemu, kau pasti akan jauh lebih bahagia” jawab Seja.
Ga Eun pun langsung memegang tangan Seja. Ia tersenyum dan mengaku sangat bahagia sekarang karena Seja datang untuknya. Seja pun berjanji akan segera menjemput Ga Eun. Ga Eun tersenyum dan mengangguk.
“Makin lama Ga Eun tinggal disini, Ga Eun akan
menderita. Kita harus menyelamatkannya dari cengkraman Daebi Mama. Kumohon,
bantu aku mengeluarkan Ga Eun dari istana.”
Apakah Sun akan
mengeluarkan Ga Eun dari istana?
0 Comments:
Post a Comment