Sebelumnya...
Nyonya No terkejut saat Tuan Choi mengatakan, dirinya kehilangan Eun Seok saat hendak menemui pria lain.
Flashback end...
āLalu tiba-tiba, aku berpikir kau mungkin tahu keberadaan Jo Soon Ok. Aku curiga padamu.ā Ucap Tuan Choi, mengejutkan Nyonya No.
Flashback...
Tuan Choi membayar orang-orang suruhan Nyonya No.
Flashback end...
āKau sangat mempercayai uang. Di depan uang yang lebih besar, uangmu tidak ada artinya. Aku mengetahuinya dari suami Jo Soon Ok. Dia menggendong Eun Seok di depanmu, tapi kau melewatinya seolah-olah kau buta. Hanya itu yang kutahu saat itu, tapi... ā Tuan Choi berhenti bicara dan mengingat saat ia meguping pembicaraan Seketaris Min dan Nyonya No. Saat itu, Nyonya No menyuruh Seketaris Min mengirim Jo Soon Ok ke Filiphina.
āSeo Tae Soo menemukannya setelah jam 9. ā ucap Tuan Choi akhirnya. Sontak Jo Soon Ok dan Kang Chul Min terkejut mendengar Eun Seok ditemukan jam 9, bukan jam 5.
Flashback end...
Nyonya No sontak terkejut. Lebih lanjut, Tuan Choi mengatakan setelah meninggalkan Eun Seok di siang hari, Jo Soon Ok dan Kang Chul Min mengadakan pesta di rumah teman mereka setelah itu. Mereka bilang, hujan turun saat malam dalam perjalanan pulang. Ban mobil mereka tergelincir karena jalanan yang licin. Kang Chul Min mengemudi saat mabuk dan menabrak tiang telepon.
Flashback end...
āJembatan itu dibangun kembali pada tahun 1993.ā Ucap Tuan Choi, lalu melemparkan bukti foto tentang tahun berapa jembatan itu dibangun kembali.
Di toko roti, Ji Soo gelisah menanti kabar dari ayahnya soal Seketaris Min yang mau membeli gedung toko roti. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Telepon dari sang ayah. Ji Soo pun buru-buru menjawabnya.
Di kafe, Hyuk, Hee dan Boss Kang sedang membahas Ji Soo. Hee yang takut, menyuruh Hyuk meninggalkan Ji Soo. Hyuk pun meyakinkan Hee kalau Nyonya No tidak akan bisa mengusir Boss Kang dan Hee, meskipun dia membeli gedung kafe dan toko roti mereka.
Do Kyung sedang melihat-lihat pabrik yang akan dibelinya. Tak lama kemudian, Seketaris Yoo datang membawa kabar baik. Seketaris Yoo bilang, ia sudah bertemu dengan manajer pabrik itu dan manajer mengatakan, akan membawa para pekerjanya juga.
Surat kontrak pun sudah ditandatangani. Pemilik pabrik langsung memberikan kunci pabrik pada Seketaris Yoo.
Seketaris Yoo memberikan ucapan selamat pada Do Kyung. Tapi Do Kyung bilang, terlalu cepat untuk memberinya ucapan selamat karena bisnis mereka belum dimulai. Do Kyung pun berterima kasih pada Seketaris Yoo yang sudah berinvestasi padanya.
Yong Gook datang ke studio dan menyuruh mereka memberikan sisa kayu pada Do Kyung. Hyuk pun bertanya, untuk apa memberikan sisa kayu pada Do Kyung. Yong Gook berkata, kalau Do Kyung baru saja menghubunginya. Do Kyung memberitahu kalau ia sudah membeli pabrik itu dan mempekerjakan karyawan juga.
Tuan Choi dan Ji Soo berada di sebuah kafe. Ji Soo nampak cemas menanti jawaban ayahnya.
Ji Soo pun senang mendengarnya. Tuan Choi kemudian berkata lagi, bahwa ia akan mencarikan tempat tinggal untuk Ji Soo. Tapi Ji Soo menolak. Ya, Ji Soo lebih memilih tinggal di rumah kos Yong Gook. Ji Soo beralasan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri. Ji Soo juga bilang, bahwa ia mau tinggal di sana karena Do Kyung juga ada di sana.
Begitu sampai di rumah, Tuan Choi dan Nyonya No kembali berdebat. Nyonya No berkata, ia akan mengembalikan restoran itu pada Nyonya Yang setelah Do Kyung kembali ke rumah.
Do Kyung sendiri lagi membersihkan pabriknya di bantu Seketaris Yoo.
Selesai dengan kalungnya, Ji An melihat potongan kayunya dan memikirkan sesuatu.
Ji Tae turun ke bawah dan memberitahu ibunya kalau Ji An sedang dalam perjalanan pulang. Nyonya Yang senang, lalu menyuruh Ji Tae tidur karena besok Ji Tae harus bekerja. Ji Tae bilang, Ji An hampir tiba jadi dia mau menemui Ji An dulu. Ji Tae senang karena Ji An akhirnya pulang setelah berbulan-bulan. Ji Tae juga mengaku, ingin mendengar kabar soal Ji Soo.
Sadar putranya kecewa, Nyonya Yang pun langsung meralat ucapannya. Nyonya Yang bilang, apapun yang ada di pikiran Ji Tae, itu salah. Nyonya Yang menegaskan, bahwa ia tidak akan membebani Ji Tae.
Ji Soo pun menurut dan masuk ke kamarnya. Tapi ia sempat melambaikan tangannya ke Hyuk dan mengucapkan selamat malam sebelum masuk kamar. Hyuk juga melakukan hal yang sama. Do Kyung yang sebal melihat Hyuk melambaikan tangan ke adiknya, langsung menurunkan tangan Hyuk.
CEO No lalu
memarahi Tuan Choi yang memberi izin pada Ji Soo.
āJi An pasti sudah mendengarnya dari orang tuanya. Lantas dia akan memberi tahu Do Kyung. Setelah mendengar perbuatanmu untuk Ji Soo, Do Kyung akan meminta bantuanmu.ā Jawab CEO No.
Do Kyung masuk ke dapur dan melihat seseorang yang sedang mengubek-ngubek kulkas. Do Kyung pikir itu Ji An, karena orang itu memakai baju Ji An. Tapi ternyata, orang itu Ji Soo. Ji Soo menjelaskan, kalau itu memang bajunya Ji An. Ji Soo bilang, Ji An meminjamkannya baju karena ia tidak membawa baju.
Tuan Seo yang sudah balik ke rumah lamanya, sedang membaca sms dari Ji Tae. Dalam pesannya, Ji Tae menyuruh sang ayah menghubunginya jika sang ayah berniat pulang ke rumah.
Tanpa Ji An sadari, sang ayah menangis. Selesai bicara dengan Ji An, Tuan Seo pun mengingat malam itu, saat ia melihat Ji An diantar pulang oleh Do Kyung. Ya, Tuan Seo memang sengaja menunggu Ji An diluar karena tahu Ji An akan pulang. Tuan Seo menunggu Ji An untuk menanyakan perihal hubungan Ji An dan Do Kyung. Tapi tanpa bertanya pada Ji An, Tuan Seo langsung mendapatkan jawabannya. Ia melihat Ji An yang diantar pulang oleh Do Kyung.
Tuan Seo menangis. Tapi begitu mendengar suara Ji Ho, ia langsung pura-pura tidur. Ji Ho yang kedinginan, langsung duduk di depan pemanas ruangan. Tuan Seo protes karena Ji Ho datang lagi. Ji Ho pun mengaku, ia sedih karena tidak punya tujuan dan berniat menjadi petani saja.
āLantas bagaimana dengan pernikahan? Zaman sekarang, akan sulit menikah jika tidak punya pekerjaan tetap.ā Ucap teman Ji An.
Tapi Ji An malah pergi ke rumah kos. Ji An sendiri heran kenapa ia malah pergi ke sana. Ji An lantas pergi, tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia menoleh ke arah kamar Do Kyung.
Melihat Do Kyung, Ji Soo seketika teringat saat kemarin Do Kyung memanggilnya Ji An. Ji Soo juga ingat kata-kata Seohyun soal Do Kyung dan Ji An.
Seohyun lagi mikirin Ji Ho sambil ngemil. Seohyun kesal karena Ji Ho mendadak menjauhinya padahal mereka sudah cukup dekat.
Do Kyung kemudian menghubungi Seohyun. Do Kyung yang sedang menyetir terkejut saat Seohyun mengatakan tentang CEO No yang pergi ke rumah Ji An.
Nyonya No terkejut saat Tuan Choi mengatakan, dirinya kehilangan Eun Seok saat hendak menemui pria lain.
āEun Seok hampir mati saat itu.ā Ucap Tuan Choi, tapi Nyonya
No tidak percaya. Nyonya No bilang, kalau Jo Soon Ok tidak mengawasi Eun Seok,
Jo Soon Ok tidak mungkin tahu Tuan Seo lah yang membawa Eun Seok.
āJo Soon Ok bilang, Seo Tae Soo adalah seniornya saat masih
di SMA. Dia menyadari hal itu, saat Seo Tae Soo memberikan ceramah sebagai
pengusaha yang sukses di sekolah mereka. Jadi itulah sebabnya, dia bisa
menemukan Eun Seok di rumah Seo Tae Soo.ā Ucap Nyonya No.
āKau salah. Jo Soon Ok tidak mengawasinya. Itu hanya
kebetulan. Dia beruntung.ā Jawab Tuan Choi.
āLalu, darimana kau tahu?ā tanya Nyonya No.
Tuan Choi pun bercerita, dimulai dari saat ia mendapatkan surat kaleng yang ternyata dari Kang Chul Min, suami Jo Soon Ok, bahwa Ji An bukan Choi Eun Seok.
Tuan Choi pun bercerita, dimulai dari saat ia mendapatkan surat kaleng yang ternyata dari Kang Chul Min, suami Jo Soon Ok, bahwa Ji An bukan Choi Eun Seok.
āAku pikir, Jo Soon Ok lah yang mengirimiku surat itu. Dia
bilang, Ji An bukan Eun Seok. Tapi kau dengan sangat tegas menyangkalnya. Dia
adalah tersangka utama, tapi kau mengaku tidak tahu.ā Ucap Tuan Choi.
Flashback...
Saat Tuan Choi yakin, Jo Soon Ok lah yang mengiriminya surat kaleng itu, Nyonya No dengan tegas membantahnya. Nyonya No menolak saat Tuan Choi mengajaknya mencari Jo Soon Ok. Nyonya No bilang, bahwa ia sendiri yang akan mencarinya.
Saat Tuan Choi yakin, Jo Soon Ok lah yang mengiriminya surat kaleng itu, Nyonya No dengan tegas membantahnya. Nyonya No menolak saat Tuan Choi mengajaknya mencari Jo Soon Ok. Nyonya No bilang, bahwa ia sendiri yang akan mencarinya.
Flashback end...
āLalu tiba-tiba, aku berpikir kau mungkin tahu keberadaan Jo Soon Ok. Aku curiga padamu.ā Ucap Tuan Choi, mengejutkan Nyonya No.
Flashback...
Nyonya No keluar dari tempat tinggal Jo Soon Ok bersama dua
orang preman yang disewanya.
āKatakan pada Tuan Jung, untuk menambah orang-orangnya lagi
dan awasi Jo Soon Ok 24 jam.ā Suruh Nyonya No.
Flashback end...
āAku tahu kau tidak akan pernah melepaskannya, jadi aku
pergi menemuinya.ā Ucap Tuan Choi.
Nyonya No terkejut, sekaligus heran kenapa tidak ada yang
memberitahunya kalau Tuan Choi pergi ke rumah Jo Soon Ok.
Tuan Choi membayar orang-orang suruhan Nyonya No.
Flashback end...
āKau sangat mempercayai uang. Di depan uang yang lebih besar, uangmu tidak ada artinya. Aku mengetahuinya dari suami Jo Soon Ok. Dia menggendong Eun Seok di depanmu, tapi kau melewatinya seolah-olah kau buta. Hanya itu yang kutahu saat itu, tapi... ā Tuan Choi berhenti bicara dan mengingat saat ia meguping pembicaraan Seketaris Min dan Nyonya No. Saat itu, Nyonya No menyuruh Seketaris Min mengirim Jo Soon Ok ke Filiphina.
āAku tahu maksudmu. Kau membuatnya diam sampai hari yayasan
tiba. Kau bahkan memberi satu juta dollar pada orang yang sudah membuat putriku
ketakutan dan kelaparan sepanjang hari.
Lalu, aku ingat foto itu. Aku menyuruh seseorang menyelidiki tentang apa
yang dikatakan Seo Tae Soo sebelumnya.ā Ucap Tuan Choi lagi.
Flashback..
Tuan Seo memberitahu Tuan Choi bagaimana ia menemukan Eun
Seok.
Flashback end...
Flashback...
Tuan Choi menatap foto lokasi tempat Eun Seok dibuang. Orang
suruhannya mengatakan, bahwa ada 10 rumah di dekat jembatan tapi setelah
kebakaran hebat yang melanda hutan, semua orang pergi.
Flashback end...
āItu adalah tempat dimana Eun Seok sendirian sepanjang malam. Dia menangis, tapi orang-orang hanya melihatnya dari dalam mobil. Aku sangat marah kau membiarkan orang-orang itu pergi. Kemudian, aku ingat foto-foto hasil penyelidikan. Tidak ada tempat untuk mengawasinya di mobil mereka selama berjam-jam di foto itu. Jadi aku kembali menemui Jo Soon Ok. Aku ingin mendapatkan jawabannya sebelum kau membuatnya pergi.ā Ucap Tuan Choi.
āItu adalah tempat dimana Eun Seok sendirian sepanjang malam. Dia menangis, tapi orang-orang hanya melihatnya dari dalam mobil. Aku sangat marah kau membiarkan orang-orang itu pergi. Kemudian, aku ingat foto-foto hasil penyelidikan. Tidak ada tempat untuk mengawasinya di mobil mereka selama berjam-jam di foto itu. Jadi aku kembali menemui Jo Soon Ok. Aku ingin mendapatkan jawabannya sebelum kau membuatnya pergi.ā Ucap Tuan Choi.
Flashback...
Tuan Choi menginterogasi Jo Soon Ok dan Kang Chul di sebuah
gedung yang tidak terpakai. Jo Soon Ok masih mengaku kalau ia terus mengawasi
Eun Seok sampai Tuan Seo datang. Tuan Choi lalu bertanya, dimana Jo Soon Ok
bersembunyi mengawasi Eun Seok.
āDi dekat hutan.ā Jawab Jo Soon Ok.
āDimana hutannya? Sebelum atau sesudah jembatan?ā tanya Tuan
Choi.
āSebelum jembatan.ā Jawab Kang Chul Min.
ā25 tahun yang lalu, yang ada hanya jalan setapak yang
sempit sebelum jembatan. Hanya ada peternakan di sekitarnya. Tidak ada tempat
untuk menyembunyikan mobilmu karena miring. Apa kau benar-benar mengawasi Eun
Seok? Berapa lama kau mengawasinya? Kau mengambil Eun Seok dari rest area
Yangpyeong sekitar jam setengah sebelas pagi. Kau bilang, kau meninggalkan Eun
Seok di jembatan sekitar jam satu siang. Dimana kalian bersembunyi sampai Seo
Tae Soo datang membawa pada jam 5 sore.ā Ucap Tuan Choi.
āKami tidak bersembunyi di mobil. Kami bersembunyi di bawah jembatan.ā Jawab Kang Chul Min.
āKami tidak bersembunyi di mobil. Kami bersembunyi di bawah jembatan.ā Jawab Kang Chul Min.
āSelama empat jam?ā tanya Tuan Choi.
āKami juga hampir mati. Kami bahkan tidak bisa makan siang.ā Jawab Jo Soon Ok.
āKami juga hampir mati. Kami bahkan tidak bisa makan siang.ā Jawab Jo Soon Ok.
āSeo Tae Soo menemukannya setelah jam 9. ā ucap Tuan Choi akhirnya. Sontak Jo Soon Ok dan Kang Chul Min terkejut mendengar Eun Seok ditemukan jam 9, bukan jam 5.
Flashback end...
Nyonya No sontak terkejut. Lebih lanjut, Tuan Choi mengatakan setelah meninggalkan Eun Seok di siang hari, Jo Soon Ok dan Kang Chul Min mengadakan pesta di rumah teman mereka setelah itu. Mereka bilang, hujan turun saat malam dalam perjalanan pulang. Ban mobil mereka tergelincir karena jalanan yang licin. Kang Chul Min mengemudi saat mabuk dan menabrak tiang telepon.
Flashback...
Di bengkel, Jo Soon Ok terkejut melihat Eun Seok yang berada
di mobil Tuan Seo.
Flashback end...
Lalu terdengar suara Jo Soon Ok, mengatakan bahwa mereka pergi ke bengkel untuk memperbaiki mobilnya setelah kecelakaan itu. Lalu, tanpa sengaja ia melihat Eun Seok di dalam mobil bersama Nyonya Yang di depan toko yang ada disamping bengkel.
Lalu terdengar suara Jo Soon Ok, mengatakan bahwa mereka pergi ke bengkel untuk memperbaiki mobilnya setelah kecelakaan itu. Lalu, tanpa sengaja ia melihat Eun Seok di dalam mobil bersama Nyonya Yang di depan toko yang ada disamping bengkel.
Flashback...
Tak lama kemudian, Jo Soon Ok melihat Tuan Seo yang baru keluar dari toko itu.
Jo Soon Ok ingat, Tuan Seo pernah memberi kuliah umum di sekolahnya 3 tahun yang lalu.
Tak lama kemudian, Jo Soon Ok melihat Tuan Seo yang baru keluar dari toko itu.
Jo Soon Ok ingat, Tuan Seo pernah memberi kuliah umum di sekolahnya 3 tahun yang lalu.
Flashback end...
āJembatan itu dibangun kembali pada tahun 1993.ā Ucap Tuan Choi, lalu melemparkan bukti foto tentang tahun berapa jembatan itu dibangun kembali.
ā... malam itu, 19 Agustus 1992. Jembatan itu disapu oleh
hujan deras. Kau tidak pernah mempercayai siapapun tapi kau langsung percaya
saat Jo Soon Ok mengatakan dia mengawasi Eun Seok sampai ada yang menolong Eun
Seok.ā Ucap Tuan Choi lagi.
Nyonya No semakin terkejut.
ā... alih-alih meragukan kata-kata Jo Soon Ok, fakta
sebenarnya adalah kau takut jika orang-orang tahu kau pergi tanpa mengecek
putrimu ada di jok belakang atau tidak. Jika hal ini terbongkar, orang-orang
juga akan mencari tahu siapa yang coba kau temui di Yangpyeong.ā Ucap Tuan
Choi.
āKau diam saja padahal kau tahu semuanya.ā Protes Nyonya No.
āAku tidak pernah mengatakan apapun. Mungkin itu alasan yang kau harapkan atau mungkin mengharapkan ada alasan lain. Bagaimana pun, aku tidak bisa membuktikan hal itu. Jadi aku masih tidak ingin bicara denganmu tentang apa yang terjadi 25 tahun lalu. Hanya ada satu alasan kenapa aku mengatakan ini sekarang. Jangan ganggu hidup Ji Soo. Kau tidak berhak melakukannya. Jangan coba-coba mengirimnya lagi keluar negeri. Dan jangan pernah berpikir untuk menyeretnya paksa ke rumah. Jangan ganggu keluarga Sunwoo Hyuk. Kembalikan restoran itu pada Yang Mi Jung.ā Ucap Tuan Choi.
āAku tidak pernah mengatakan apapun. Mungkin itu alasan yang kau harapkan atau mungkin mengharapkan ada alasan lain. Bagaimana pun, aku tidak bisa membuktikan hal itu. Jadi aku masih tidak ingin bicara denganmu tentang apa yang terjadi 25 tahun lalu. Hanya ada satu alasan kenapa aku mengatakan ini sekarang. Jangan ganggu hidup Ji Soo. Kau tidak berhak melakukannya. Jangan coba-coba mengirimnya lagi keluar negeri. Dan jangan pernah berpikir untuk menyeretnya paksa ke rumah. Jangan ganggu keluarga Sunwoo Hyuk. Kembalikan restoran itu pada Yang Mi Jung.ā Ucap Tuan Choi.
āJadi maksudmu, aku harus menuruti keinginan putriku?ā tanya
Nyonya No.
āJika kau ingin dia kembali, bersikaplah seperti seorang
ibu. Jangan bertingkah seperti putri Haesung, No Myung Hee.ā
Tuan Choi pun pergi. Setelah Tuan Choi pergi, Nyonya No terduduk lemas di kursinya.
Tuan Choi pun pergi. Setelah Tuan Choi pergi, Nyonya No terduduk lemas di kursinya.
Di toko roti, Ji Soo gelisah menanti kabar dari ayahnya soal Seketaris Min yang mau membeli gedung toko roti. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Telepon dari sang ayah. Ji Soo pun buru-buru menjawabnya.
Di kafe, Hyuk, Hee dan Boss Kang sedang membahas Ji Soo. Hee yang takut, menyuruh Hyuk meninggalkan Ji Soo. Hyuk pun meyakinkan Hee kalau Nyonya No tidak akan bisa mengusir Boss Kang dan Hee, meskipun dia membeli gedung kafe dan toko roti mereka.
āNoona, kau punya lebih dari 4 tahun lagi dan dia memiliki 3
tahun lagi.ā Ucap Hyuk.
āAlasanku tidak setuju bukan hanya itu. Aku sudah pernah
menikah dengan keluarga kaya karena ibu. Dia kaya tapi dia merendahkanku hanya
karena dia punya uang. Lebih baik kau menikahi gadis yang selevel denganmu.ā
Jawab Hee.
āHee-ya, dia benar.
Mereka tidak akan menikah.ā Ucap Boss Kang.
āItu benar, noona. Kami hanya pacaran.ā Jawab Hyuk.
āKau baru pacaran, tapi mereka sudah menekanmu dengan mau
membeli gedung kita. Bagaimana jika kau serius dan ingin menikah? Lebih baik,
akhiri hubunganmu dengannya sekarang.ā Ucap Hee.
āBagaimana jika takdirku dan Ji Soo, sama seperti takdirmu
dan Nam Goo?ā tanya Hyuk, membuat Hee terkejut.
āDia sudah menjadi bagian yang penting dalam hidupku. Aku
tidak ingin lari sebelum mencobanya dulu.ā Ucap Hyuk lagi.
āAku setuju dengan Hyuk.ā Jawab Boss Kang.
Ji An sudah selesai dengan pekerjaannya membuat meja rias. Dia lalu meminta Sun Tae memberinya lebih banyak pesanan. Sun Tae pun heran kenapa Ji An bekerja terlalu keras.
Ji An sudah selesai dengan pekerjaannya membuat meja rias. Dia lalu meminta Sun Tae memberinya lebih banyak pesanan. Sun Tae pun heran kenapa Ji An bekerja terlalu keras.
Do Kyung sedang melihat-lihat pabrik yang akan dibelinya. Tak lama kemudian, Seketaris Yoo datang membawa kabar baik. Seketaris Yoo bilang, ia sudah bertemu dengan manajer pabrik itu dan manajer mengatakan, akan membawa para pekerjanya juga.
Surat kontrak pun sudah ditandatangani. Pemilik pabrik langsung memberikan kunci pabrik pada Seketaris Yoo.
Seketaris Yoo memberikan ucapan selamat pada Do Kyung. Tapi Do Kyung bilang, terlalu cepat untuk memberinya ucapan selamat karena bisnis mereka belum dimulai. Do Kyung pun berterima kasih pada Seketaris Yoo yang sudah berinvestasi padanya.
Yong Gook datang ke studio dan menyuruh mereka memberikan sisa kayu pada Do Kyung. Hyuk pun bertanya, untuk apa memberikan sisa kayu pada Do Kyung. Yong Gook berkata, kalau Do Kyung baru saja menghubunginya. Do Kyung memberitahu kalau ia sudah membeli pabrik itu dan mempekerjakan karyawan juga.
āBukankah itu sangat hebat? Dia menurunkan standard nya
sangat rendah.ā Puji Yong Gook.
Tuan Choi dan Ji Soo berada di sebuah kafe. Ji Soo nampak cemas menanti jawaban ayahnya.
āKenapa kau begitu cemas? Kau pikir ayah tidak bisa menepati
janji ayah padamu?ā ucap Tuan Choi sembari tersenyum.
āApa yang ibu katakan?ā tanya Ji Soo.
āKau boleh bekerja di toko roti lagi. Sunwoo Hyuk? Dia tidak
akan menyakiti keluarganya. Dan kau, tidak harus kembali ke rumah.ā Jawab Tuan
Choi.
Ji Soo pun senang mendengarnya. Tuan Choi kemudian berkata lagi, bahwa ia akan mencarikan tempat tinggal untuk Ji Soo. Tapi Ji Soo menolak. Ya, Ji Soo lebih memilih tinggal di rumah kos Yong Gook. Ji Soo beralasan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri. Ji Soo juga bilang, bahwa ia mau tinggal di sana karena Do Kyung juga ada di sana.
āBaiklah, kau boleh melakukannya jika itu yang kau
inginkan.ā Jawab Tuan Choi.
āTerima kasih.ā Ucap Ji Soo.
āTapi hubungi ayah kapanpun, jika kau membutuhkan sesuatu.ā
Pinta Tuan Choi.
āAkan kulakukan.ā Jawab Ji Soo.
āApa pacarmu memperlakukanmu dengan baik?ā tanya Tuan Choi.
āTentu saja. Rasanya seperti mimpi bisa bersamanya di sini.ā
Jawab Ji Soo.
Ji Soo berlari ke arah Hyuk yang sudah menunggunya di depan toko roti. Ji Soo memberitahu Hyuk bahwa ia diperbolehkan bekerja di toko roti, tinggal di rumah kos dan berpacaran dengan Hyuk. Senang, Hyuk langsung menarik Ji Soo ke dalam pelukannya. Ji Soo terkejut, bahkan wajahnya sampai memerah karena Hyuk tiba-tiba memeluknya. Saat mau membalas pelukan Hyuk, ponsel Ji Soo tiba-tiba berdering.
Ji Soo berlari ke arah Hyuk yang sudah menunggunya di depan toko roti. Ji Soo memberitahu Hyuk bahwa ia diperbolehkan bekerja di toko roti, tinggal di rumah kos dan berpacaran dengan Hyuk. Senang, Hyuk langsung menarik Ji Soo ke dalam pelukannya. Ji Soo terkejut, bahkan wajahnya sampai memerah karena Hyuk tiba-tiba memeluknya. Saat mau membalas pelukan Hyuk, ponsel Ji Soo tiba-tiba berdering.
āBagaimana pertemuanmu dengan ayah?ā tanya Do Kyung.
āSemuanya berjalan dengan baik.ā Jawab Ji Soo.
āApakah dia benar-benar mengatakan itu? Apakah ibu
menerimanya?ā tanya Do Kyung.
āKurasa begitu. Ayah bilang aku tidak perlu mencemaskan soal
ini.ā Jawab Ji Soo.
Ji Soo langsung ke studio, menemui Ji An. Ji An pun lega
mendengarnya. Ji Soo berkata, ia juga lega tapi di sisi lain ia juga merasa bersalah
pada Tuan Choi. Ji An pun menyuruh Ji Soo sering-sering menghabiskan waktu
bersama Tuan Choi. Ji An juga bilang,
bahwa Tuan Choi berbeda dengan Nyonya No.
Lalu, Ji Soo minta maaf pada Ji An yang terpaksa pulang ke
rumah karena dirinya. Ji An bilang, dirinya memang sudah berencana kembali ke
rumah pada hari Ji Soo datang ke rumah kos.
āJinjja? Kau meninggalkan pakaianmu dan pergi berbelanja,
jadi aku pikir kau pergi dengan terpaksa.ā Jawab Ji Soo.
āKau tidak membawa pakaianmu dan berbelanja bukanlah apa-apa.
ā ucap Ji An.
āAku ingin kembali ke rumah lamaku juga. Tapi jika aku
melakukannya, ayah dan ibu akan merasa tidak nyaman.ā Jawab Ji Soo.
āKau tidak bisa kembali ke rumahku.ā Ucap Ji An.
āAku tahu, tapi
menyenangkan bisa tidur bersamamu lagi.ā Jawab Ji Soo.
āAku juga, kecuali saat kau mencekikku karena kau memelukku
sangat erat.ā Ucap Ji An.
Ji Soo lalu mengajak Ji An makan malam bersama di rumah kos. Ji An ingin menolak, tapi Ji Soo memaksa. Ji Soo berkata, karena ia tidak bisa memasak, jadi ia akan menjadi asisten Ji An saja. Lalu, ponsel Ji An berbunyi. Telepon dari Myung Shin yang mengajak Ji An bertemu esok hari.
Ji Soo lalu mengajak Ji An makan malam bersama di rumah kos. Ji An ingin menolak, tapi Ji Soo memaksa. Ji Soo berkata, karena ia tidak bisa memasak, jadi ia akan menjadi asisten Ji An saja. Lalu, ponsel Ji An berbunyi. Telepon dari Myung Shin yang mengajak Ji An bertemu esok hari.
Begitu sampai di rumah, Tuan Choi dan Nyonya No kembali berdebat. Nyonya No berkata, ia akan mengembalikan restoran itu pada Nyonya Yang setelah Do Kyung kembali ke rumah.
āSetelah Do Kyung pulang?ā tanya Tuan Choi.
āMeskipun mereka sudah menyelamatkan Eun Seok di masa lalu,
mereka tetap bersalah karena sudah mengirim Seo Ji An pada kita. Karena mereka
mengirim Seo Ji An pada kita, Do Kyung jadi jatuh
cinta pada Ji An. Mereka melakukan banyak hal berbahaya untuk keluarga kita.ā Jawab Nyonya No.
āKau masih mempermasalahkan hal itu? Seharusnya kita tidak kehilangan Eun Seok di tempat pertama!ā ucap Tuan Choi.
cinta pada Ji An. Mereka melakukan banyak hal berbahaya untuk keluarga kita.ā Jawab Nyonya No.
āKau masih mempermasalahkan hal itu? Seharusnya kita tidak kehilangan Eun Seok di tempat pertama!ā ucap Tuan Choi.
āKenapa kau tidak bisa berhenti membicarakan hal-hal yang
seharusnya tidak kau bicarakan?ā tanya Nyonya No.
āApa?ā kaget Tuan Choi.
āKau sudah mengetahuinya 25 tahun yang lalu, tapi kau
menutupinya selama 25 tahun. Maka seharusnya, kau tidak mengungkitnya lagi. Kau
ingin tahu kenapa aku melakukannya saat itu? Kau memperlakukanku begitu dingin
sejak kita menikah. Kau menikahiku tanpa tahu siapa aku. Perasaan dikhianati
akan memberimu kekuatan untuk melakukan apapun.ā Jawab Nyonya No.
āTidak ada gunanya bicara denganmu. Aku sudah menemui Ji
Soo. Aku mengizinkannya bekerja di toko roti, aku mengizinkannya tinggal di
rumah kos itu dan aku merestui hubungannya dengan pacarnya. Aku juga
melarangnya mencemaskan keluarga pacarnya.ā Ucap Tuan Choi.
Do Kyung sendiri lagi membersihkan pabriknya di bantu Seketaris Yoo.
Selesai dengan kalungnya, Ji An melihat potongan kayunya dan memikirkan sesuatu.
Ji Tae turun ke bawah dan memberitahu ibunya kalau Ji An sedang dalam perjalanan pulang. Nyonya Yang senang, lalu menyuruh Ji Tae tidur karena besok Ji Tae harus bekerja. Ji Tae bilang, Ji An hampir tiba jadi dia mau menemui Ji An dulu. Ji Tae senang karena Ji An akhirnya pulang setelah berbulan-bulan. Ji Tae juga mengaku, ingin mendengar kabar soal Ji Soo.
āDia mengirimi ibu pesan dan bilang baik-baik saja.ā Jawab
Nyonya Yang.
āTapi ibu, apa ibu mau pindah ke pedesaan?ā tanya Ji Tae.
āTidak.ā Jawab Nyonya Yang, mengecewakan Ji Tae.
Sadar putranya kecewa, Nyonya Yang pun langsung meralat ucapannya. Nyonya Yang bilang, apapun yang ada di pikiran Ji Tae, itu salah. Nyonya Yang menegaskan, bahwa ia tidak akan membebani Ji Tae.
āAyahmu
sudah berkali-kali bilang seakan-akan meninggalkan wasiat. Kini ibu juga akan
bekerja.ā Ucap Nyonya Yang.
āJadi, Ibu
juga sama seperti ibu lainnya. Ibu tidak mau merawat cucu Ibu.ā Jawab Ji Tae.
āApa? Bukan
begitu. Ibu bersedia melakukannya kapan saja. Tapi itu tergantung Soo A.ā Ucap
Nyonya Yang.
Lalu, Ji An
datang. Ji Tae pun lega bisa melihat Ji An di rumah lagi. Mereka kemudian duduk
dan membahas Ji Soo. Nyonya Yang senang Ji Soo sudah baik-baik saja.
āKini Ji Soo
baik-baik saja dan kondisi ayah sudah membaik. Putri tertua juga sudah pulang. Tidak
ada lagi yang perlu dicemaskan.ā Ucap Ji An.
āAyah sudah
membaik?ā tanya Ji Tae.
āMana bisa
dia meninggalkan kita? Saat kubilang aku ketakutan di malam hari, dia hanya
menerangi jalanku dengan senter. Saat kuberi tahu soal Ji Ho, dia langsung
tampak cemas. Itu bukan hal sulit. Tapi kita terlalu tidak acuh kepadanya.ā
Jawab Ji An.
āKapan dia
akan sadar gejalanya sudah berhenti?ā tanya Ji Tae.
āMungkin
sekitar satu bulan jika kita terus berusaha keras.ā Jawab Ji An.
Nyonya Yang
pun berkata dalam hatinya sambil menatap Ji An.
āKurasa
hubungannya dan putra mereka sudah benar-benar berakhir.ā
āAku akan
mengunjungi Ayah bersama Ji Soo suatu hari. Kurasa itu akan menjadi obat
terbaik baginya.ā Ucap Ji An lagi.
āBukankah kau
bilang dia sedang menghadiri pelatihan? Dia tidak perlu menghubungi ibu.ā Ucap
Nyonya Yang.
Nyonya Yang
lalu masuk ke kamar karena hari sudah semakin larut. Tapi sebelum masuk ke
kamar, Nyonya Yang berterima kasih pada Ji An karena sudah pulang lagi ke
rumah.
Ji Tae pun
diam saja, sembari menghela nafas dan menundukkan kepalanya.
Di rumah
kos, Hyuk dan Ji Soo lagi nonton film romantis.
Do Kyung lalu pulang dan mereka langsung mendekati Do Kyung. Ji Soo menemukan sesuatu di kepala kakaknya. Ji Soo bilang, ada kotoran besar di rambut sang kakak dan langsung membersihkan rambut sang kakak. Ji Soo juga membersihkan baju kakaknya.
Do Kyung lalu pulang dan mereka langsung mendekati Do Kyung. Ji Soo menemukan sesuatu di kepala kakaknya. Ji Soo bilang, ada kotoran besar di rambut sang kakak dan langsung membersihkan rambut sang kakak. Ji Soo juga membersihkan baju kakaknya.
āApa yang kau
lakukan di pabrik?ā tanya Hyuk.
āKurasa aku
yang seharusnya bertanya. Kenapa kalian duduk di sini berdua?ā protes Do Kyung.
āKami sedang
menonton film di ruang bersama.ā Jawab Hyuk.
āJangan
berduaan setelah pukul 22.00.ā ucap Do Kyung.
āKau keras
sekali.ā Jawab Hyuk.
āJika kalian
berduaan di kamar, aku akan memberikan kartu kuning. Serta kau akan diusir.ā
Ucap Do Kyung.
āOppa, kami
tidak sedekat itu.ā Jawab Ji Soo.
āAyo. Ini
sudah lewat pukul 23.00. Kembali ke kamar masing-masing.ā Suruh Do Kyung, lalu
berdiri di tengah-tengah mereka.
Ji Soo pun menurut dan masuk ke kamarnya. Tapi ia sempat melambaikan tangannya ke Hyuk dan mengucapkan selamat malam sebelum masuk kamar. Hyuk juga melakukan hal yang sama. Do Kyung yang sebal melihat Hyuk melambaikan tangan ke adiknya, langsung menurunkan tangan Hyuk.
CEO No
datang pagi-pagi sekali ke rumah putrinya. Nyonya No langsung bangun dan
menghampiri ayahnya. CEO No mengaku, ia tidak bisa tidur dan mungkin tidak akan
bisa tidur. Tuan Choi keluar kamar. CEO No langsung menyindir dengan mengatakan
semua orang di rumah itu pasti sedang tidur nyenyak.
āIni nasi
atau kerikil? Buatkan bubur untukku.ā Suruh CEO No.
āKau pasti
masih amat sehat. Kau makan dengan lahap.ā Ucap CEO No.
āOrang
bilang sarapan adalah jadwal makan terpenting.ā Jawab Tuan Choi.
āKarena
energimu banyak, pergilah jemput Do Kyung.ā Suruh CEO No.
Seohyun pun
langsung berhenti makan.
āBahkan anda
tidak bisa membawa dia pulang. Mana bisa aku membawanya pulang?ā jawab Tuan
Choi.
āPikirmu ayah
menyuruhmu untuk menyeretnya pulang? Ayah sudah melepaskan yayasan. Ayah sudah menemui
Tae Soo dan cukup menakutinya.ā Ucap CEO No.
āAyah ke
rumah itu? Untuk apa ayah ke sana?ā tanya Nyonya No.
āAyah
memukulnya dua kali.ā Jawab CEO No.
āAyah
memukulnya?ā tanya Tuan Choi.
āJi An pasti sudah mendengarnya dari orang tuanya. Lantas dia akan memberi tahu Do Kyung. Setelah mendengar perbuatanmu untuk Ji Soo, Do Kyung akan meminta bantuanmu.ā Jawab CEO No.
āSepengetahuanku,
mereka tidak berpacaran.ā Ucap Tuan Choi.
āPastikan
hal itu dengannya dan bawa Do Kyung pulang.ā Suruh CEO No. Tak hanya itu, CEO
No juga mengatakan Tuan Choi sangat lembek.
āAstaga. Kondisi
tabung bronkial dan paru-paru ayah tidak baik, tapi mana bisa ayah membiarkan
ini? Ayah harus melihat perusahaan ayah menjadi 10 perusahaan teratas.ā Ucap
CEO No.
Tuan Choi hanya
diam dalam kekesalannya.
Do Kyung masuk ke dapur dan melihat seseorang yang sedang mengubek-ngubek kulkas. Do Kyung pikir itu Ji An, karena orang itu memakai baju Ji An. Tapi ternyata, orang itu Ji Soo. Ji Soo menjelaskan, kalau itu memang bajunya Ji An. Ji Soo bilang, Ji An meminjamkannya baju karena ia tidak membawa baju.
Tuan Seo yang sudah balik ke rumah lamanya, sedang membaca sms dari Ji Tae. Dalam pesannya, Ji Tae menyuruh sang ayah menghubunginya jika sang ayah berniat pulang ke rumah.
āKenapa dia
tidak memberitahuku soal Ji Soo?ā kesal Tuan Seo.
āAyah
langsung menjawab. Ayah menunggu telepon dariku?ā tanya Ji An.
āTidak, ayah
baru memeriksa pesan.ā Sanggah Tuan Seo.
āLantas biar
kuberi soal Ji Soo lebih dahulu. Ayahnya Ji Soo sudah menyelesaikan semua
masalah. Dia akan tetap tinggal di kontrakan dan bekerja di toko roti. Dia
bahkan mengizinkan Ji Soo berpacaran.ā Ucap Ji An.
āBagaimana
dia bisa mengizinkan Ji Soo melakukan itu semua?ā tanya Tuan Seo senang.
āMaka itu.
Aku juga kaget. Keluarga itu sulit dimengerti.ā Jawab Ji An.
āBagaimana
denganmu?ā tanya Tuan Seo cemas.
āMaksud ayah,
pria itu? Tentu saja aku baik-baik saja. Aku hanya menyukainya sedikit. Aku
juga tidak sebodoh itu. Aku tidak mengharapkan hal yang tidak bisa kumiliki. Hubunganku
dengan dia sudah berakhir. Jadi, tidak perlu cemas.ā Jawab Ji An.
Tanpa Ji An sadari, sang ayah menangis. Selesai bicara dengan Ji An, Tuan Seo pun mengingat malam itu, saat ia melihat Ji An diantar pulang oleh Do Kyung. Ya, Tuan Seo memang sengaja menunggu Ji An diluar karena tahu Ji An akan pulang. Tuan Seo menunggu Ji An untuk menanyakan perihal hubungan Ji An dan Do Kyung. Tapi tanpa bertanya pada Ji An, Tuan Seo langsung mendapatkan jawabannya. Ia melihat Ji An yang diantar pulang oleh Do Kyung.
Tuan Seo
lalu masuk ke rumah sebelum Ji An melihatnya.
Flashback
end...
Tuan Seo menangis. Tapi begitu mendengar suara Ji Ho, ia langsung pura-pura tidur. Ji Ho yang kedinginan, langsung duduk di depan pemanas ruangan. Tuan Seo protes karena Ji Ho datang lagi. Ji Ho pun mengaku, ia sedih karena tidak punya tujuan dan berniat menjadi petani saja.
Tuan Seo pun
marah. Ia bilang, Ji Ho hanya kehilangan 5000 dollar saja.
āItu salah
satu alasannya. Tapi aku bukan pebisnis andal. Aku mencoba menjual pakaian di
jalanan, tapi gagal total. Aku ingin berbisnis, tapi tidak cocok untuk itu. Aku
hanya menyia-nyiakan uang.ā Jawab Ji Ho.
āKau tidak
butuh keahlian.ā Ucap Tuan Seo.
āLalu aku
butuh apa?ā tanya Ji Ho.
āKau perlu
niat, Berandal!ā jawab Tuan Seo.
āMana bisa berbisnis dengan niat?ā ucap Ji Ho, tapi berikutnya ia membenarkan ucapan ayahnya.
āMana bisa berbisnis dengan niat?ā ucap Ji Ho, tapi berikutnya ia membenarkan ucapan ayahnya.
āAyah pernah
menjadi pebisnis. Ayah menjual handuk mandi di Timur Tengah dan menghasilkan
10.000 dolar. Ayah sempat masuk koran karenanya.ā Ucap Ji Ho.
āBenar, aku
melakukannya di masa lalu.ā Jawab Tuan Seo.
āAyah,
bagaimana caranya menjual handuk mandi di Timur Tengah? Beri tahu aku.ā Pinta
Ji Ho.
āJangan
sampai para pelangganmu mengetahui bahwa kau hanya mencoba membuat mereka
membeli barangmu. Contoh, jika kau menjual pakaian. Jika kau bilang mereka
cocok memakai apa pun, mereka bisa menebak niatmu.ā Ucap Tuan Seo.
āSungguh?ā
tanya Ji Ho.
āTentu saja.
Mereka tahu apa yang cocok dan tidak untuk mereka. Jujurlah. Kau harus membantu
mereka seakan-akan membantu keluargamu membeli sesuatu.ā Jawab Tuan Seo.
āBagaimana
caranya, ayah?ā tanya Ji Ho.
āLalu kenapa
kau harus mengungkit masalah perceraian lebih dahulu?ā
āTapi
baguslah aku melakukannya. Dia tanpa ragu memilih anaknya alih-alih diriku.ā
Ucap Soo A.
āAku juga
kaget. Saat melihat kalian berkencan selama empat tahun, aku sempat iri. Ji Tae
sangat loyal kepadamu. Kenapa sikapnya langsung berubah begitu kalian menikah?ā
āDia sudah
berubah, bukan?ā tanya Soo A.
āNamun, jika
Ji Tae memang memilih anak daripada dirimu, jangan lahirkan anak itu.ā
āJika aku
tidak melahirkannya, dia tidak akan menceraikanku.ā
āMana bisa
begitu? Bagaimana jika bayinya sudah tiada?ā
Ji An sedang
berkumpul dengan teman-temannya, merayakan kelulusan Myung Shin.
āSulit
dipercaya hari seperti ini akhirnya datang kepadaku. Aku sangat bahagia. Ji An
membuatkan anting dan kalung untukku.ā Ucap Myung Shin.
āKami juga
sempat cemas. Kau menghabiskan tiga tahun untuk menyiapkan ujian ini. Kami
cemas kau akan gagal lagi. Tahukah kau betapa risinya jika ada teman yang
pengangguran?ā jawab Min Kyung.
Teman Ji An
yang menikah dengan dokter itu pun langsung menegur Min Kyung (sy lupa
namanya).
āMianhae, Ji
An-ah.ā Ucap Min Kyung.
āSoal apa? Aku
bukan pengangguran.ā Jawab Ji An.
āKudengar kau
bekerja paruh waktu.ā Ucap teman Ji An.
āTapi aku
tetap menghasilkan uang. Selama bisa mencari nafkah, aku baik-baik saja.ā Jawab
Ji An.
āKenapa
tidak mengikuti ujian CPNS saja? Kau pintar dan nilaimu selalu bagus. Kau akan
lulus dalam sekali coba. Ikutilah ujian untuk PNS tingkat tujuh.ā Ucap Min
Kyung.
āAku mudah
bosan, jadi, tidak cocok menjadi PNS.ā Jawab Ji An.
āKenapa kau
tiba-tiba keluar dari Haesung Apparel padahal sudah diangkat sebagai pegawai
tetap?ā tanya teman Ji An.
āDia tidak
menyukainya.ā Potong Myung Shin dengan cepat.
āKau
menderita bertahun-tahun demi diterima di perusahaan besar. Kenapa sekarang
tidak menyukainya? Jangan bilang kau suka bekerja di studio kayu.ā Ucap Min
Kyung.
āAku
menyukai kayu. Pekerjaanku hebat, bukan? Aku mungkin akan bekerja dengan kayu
seumur hidupku.ā Jawab Ji An sambil menunjukkan kalung buatannya, hadiah buat
Myung Shin.
āLantas bagaimana dengan pernikahan? Zaman sekarang, akan sulit menikah jika tidak punya pekerjaan tetap.ā Ucap teman Ji An.
āKau sudah
menikah.ā Jawab Myung Shin.
āSuamiku seorang
dokter, jadi, penghasilannya besar. Keluarganya juga berada.ā Ucap teman Ji An.
āItukah
sebabnya kau pergi ke rumah orang tuanya untuk memasak setiap hari Minggu? Meski
kau sedang hamil delapan bulan.ā Jawab Myung Shin.
āMereka
membelikan kami rumah di Gangnam. Masa begitu saja tidak kulakukan?ā ucap teman
Ji An.
āHentikan,
Semuanya. Pasti akan ada pria yang cocok denganku. Dia tidak akan peduli meski
aku seorang tukang kayu, perajin, atau desainer.ā Jawab Ji An.
Mereka lalu
bersulang.
Do Kyung
sedang makan malam dengan Gi Jae. Gi Jae menertawakan usaha yang baru dirintis
Do Kyung. Do Kyung pun membalas, ia bilang Gi Jae tak berhak menertawakannya
kecuali Gi Jae memulai bisnis tanpa uang sepeser pun seperti dia.
āJika kau
bukan putra dari Perusahaan Sungho, apa yang kau kamu lakukan?ā tanya Do Kyung.
āAku tidak
akan pernah meninggalkan keluargaku.ā Jawab Gi Jae.
āLantas,
tutup mulutmu.ā Ucap Do Kyung.
āKau bisa
melakukannya karena punya tempat pelarian.ā Jawab Gi Jae.
āMenurutmu
begitu?ā tanya Do Kyung.
āTidak. Sebenarnya,
aku tidak tahu. Aku tidak bisa membaca isi pikiranmu lagi.ā Jawab Gi Jae.
āKurasa
memang tidak. Kau tidak akan bisa melihatnya jika berada di posisi itu.ā Ucap
Do Kyung.
āApa
maksudnya?ā tanya Gi Jae.
āKeluargaku
tampak berbeda dibanding saat aku masih tinggal bersama mereka.ā Jawab Do
Kyung.
āKau bisa
melihat kayu dari luarnya saja?ā tanya Gi Jae.
āIni soal Ji
Soo. Saat mereka hendak memperkenalkannya sebagai Ji An di acara hari jadi, aku
agak kaget, tapi tidak mengetahui bagaimana rasanya. Aku hanya berpikir mereka
tidak punya pilihan dan itu demi kebaikan perusahaan. Tapi itu tidak masuk
akal. Mereka mau memperkenalkannya sebagai orang lain hanya demi menyelamatkan
reputasi keluarga.ā Jawab Do Kyung.
āMereka sering
mengorbankan hal remeh demi hal-hal yang lebih besar.ā Ucap Gi Jae.
āEntah
bagaimana logika dalam industri berjalan, tapi dia tetap keluargaku.ā Jawab Do
Kyung.
āKau
melarikan diri dari rumah untuk mengambil hati Ji An, tapi malah belajar
tentang humanisme. Itu tidak membantumu berbisnis.ā Ucap Gi Jae.
āJangan
membahas Ji An. Aku merindukannya.ā Jawab Do Kyung.
Ji An
bersulang dengan Myung Shin. Sekarang, mereka hanya minum berdua. Awalnya,
mereka membahas soal pacarnya Myung Shin. Tapi kemudian, Myung Shin mengajak Ji
An membahas Do Kyung.
āAku sangat
paham alasanmu tidak bisa berhubungan dengan Do Kyung. Tapi setiap kali
mendengar tentang kisah kalian... tidakkah kau merasa lemah?ā tanya Myung Shin.
āAku merasa
sangat lemah. Sulit sekali mengeluarkannya dari pikiranku. Tapi kini semuanya
sudah selesai.ā Jawab Ji An.
āDo Kyung
bisa menjadi pelindungmu dari segalanya.ā Ucap Myung Shin
āAyahnya
seorang wakil pimpinan. Dia adalah pria tertua dari keluarga biasa. Tapi dia
bahkan tidak bisa mengadakan upacara peringatan untuk leluhurnya saat hari
raya. Mengunjungi makamnya saja sulit. Dia bilang itu sudah kewajibannya. Semua
keputusan berada di tangan Bu No atau Pimpinan No.ā Jawab Ji An.
āItu berarti
istrinya Do Kyung tidak bisa melakukan apa-apa. Kau harus melakukan semua yang
mereka perintahkan.ā Ucap Myung Shin.
āAku ingin
mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.ā Jawab Ji An.
Ji An mulai
mabuk dan mengungkapkan isi hatinya soal Do Kyung.
āDia Jung
Soo? Pacarmu? Kuharap Do Kyung juga seperti pacarmu. Jika dia... Jika Do Kyung
hanyalah seorang pekerja kantoran biasa... Atau jika dia hanya orang biasa yang
mengelola bisnis... Aku akan mendatangi kantornya begitu selesai bekerja. Aku
bisa membantunya membuat presentasi. Kami bisa keluar dan minum bir setelah
pulang kerja. Jika ada orang menyebalkan di kantor, aku akan turut
menjelek-jelekkannya. Akan kuceritakan kepadanya apa saja yang kubuat atau
kulakukan pada hari itu. Dia akan memuji pekerjaanku. Hal-hal seperti itu. Aku hanya mau berbagi hal-hal kecil tentang
hidup kami. Terkadang kami akan tertawa atau marah, tapi pada akhirnya tetap
berbaikan. Kami bisa saja melakukan itu.ā
āJika
menikahi Do Kyung, kau tidak bisa melakukan semuanya?ā tanya Myung Shin.
āTentu saja
tidak. Keluarganya tidak akan merestui hubungan kami.ā Jawab Ji An.
Tapi Ji An malah pergi ke rumah kos. Ji An sendiri heran kenapa ia malah pergi ke sana. Ji An lantas pergi, tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia menoleh ke arah kamar Do Kyung.
Do Kyung
sendiri sedang memainkan lampu Ji An di kamarnya. Wajahnya terlihat sedih.
Keesokan
harinya, Hyuk dan Ji Soo membuat sandwich bersama. Hyuk senang bisa membuat
sandwich bersama Ji Soo.
Do Kyung
lalu keluar dan protes melihat adiknya yang lagi-lagi bersama Ji Soo.
āKami
membuatkan untuk kakak juga.ā Ucap Ji Soo.
āSungguh? Harus
begitu.ā Jawab Do Kyung, lalu membawa sandwich buatan adiknya ke kamar.
Melihat Do Kyung, Ji Soo seketika teringat saat kemarin Do Kyung memanggilnya Ji An. Ji Soo juga ingat kata-kata Seohyun soal Do Kyung dan Ji An.
āDia sangat memedulikan Kak Ji An saat masih menjadi
kakaknya. Dahulu mereka bekerja bersama di perusahaan, jadi, selalu
bersama-sama. Saat itulah dia mulai berubah. Dia berubah usai Kak Ji An datang
ke rumah kami.ā Ucap Seohyun.
Ji Soo lalu
menanyakan hubungan Ji An dan Do Kyung pada Hyuk. Hyuk pun terdiam menatap Ji
Soo.
Seohyun lagi mikirin Ji Ho sambil ngemil. Seohyun kesal karena Ji Ho mendadak menjauhinya padahal mereka sudah cukup dekat.
Do Kyung kemudian menghubungi Seohyun. Do Kyung yang sedang menyetir terkejut saat Seohyun mengatakan tentang CEO No yang pergi ke rumah Ji An.
Usai bicara
dengan Seohyun, Do Kyung langsung pergi ke Yangpyeong untuk menemui kakeknya.
Comments
Post a Comment