Sebelumnya...
Ji An minta maaf pada ayah dan ibu karena tidak bisa mengantar mereka pulang karena ia menggunakan mobil truk. Ayah tidak masalah dan menyuruh mereka membantu orang tua Ji Soo yang sedang terkena masalah. Hyuk menawarkan dirinya, mengantar ayah dan ibu pulang tapi ibu menolak karena ia mau kembali ke toko dan arah tokonya berlawanan. Ayah lalu menggandeng ibu pergi.
Keempat orang ini mulai menjalankan tugasnya. Mereka menghubungi satu per satu orang yang ada di dalam daftar pemegang saham minoritas. Mereka berusaha membujuk orang2 itu untuk memihak pada Do Kyung.
Lantas, Tuan Seo pergi ke villa itu. Tuan Seo mengaku, diutus oleh Jin Hee untuk mengambil surat kuasa. Wanita bernama Lee Go Eun itu mengatakan, bahwa dia sudah memberikan surat kuasanya.
āApa No Jin Hee meminta Anda membeli saham?ā tanya Tuan Seo.
āKenapa kau menanyakan itu?ā tanya Lee Go Eun.
āIni amat penting. Itu bukan uang Anda, bukan?ā tanya ayah.
āTidak, itu uangku.ā Jawab Lee Go Eun gugup.
āLantas, kenapa kau memberikan surat kuasa kepada Bu No?ā tanya ayah.
āAku bisa melakukan apa pun yang kuinginkan dengan itu.ā Jawab Lee Go Eun.
āTapi Anda berjanji memilih mempertahankan jabatan No Myung Hee.ā Ucap ayah.
āAku berubah pikiran.ā Ucap Lee Go Eun, lalu buru-buru menutup pintu rumahnya.
āJi An menelepon. Untuk menanyakan apakah kita berbisnis bersama. Apa aku membayarmu 20.000 dolar di muka. Jadi, kubilang, ya.ā Ucap Seok Doo.
Tuan Seo pun lega, āBagus.ā
āDari mana kau mendapatkan 20.000 dolar itu?ā tanya Seok Doo.
āAku meminjamnya dari seseorang.ā Jawab Tuan Seo.
āKau tidak bisa ke mana-mana. Ada apa denganmu? kau tampak tidak sehat.ā Ucap Seok Doo.
āApa aku tampak seburuk itu?ā tanya Tuan Seo.
āKau tampak buruk.ā Jawab Seok Doo.
Do Kyung bergegas ke ruangannya dan menelpon Ji An. Do Kyung terkejut mengetahui Tuan Seo bertindak sejauh itu. Ji An berkata, itu karena ayahnya sudah melalui banyak hal saat berbisnis dulu. Tapi Do Kyung bilang, akan sulit menemukan bukti kalau bibinya menggunakan nama pinjaman. Do Kyung juga bilang kalau mereka sudah mendapatkan saham yang mereka butuhkan. Ji An pun lega. Tapi Do Kyung tetap meminta Ji An mengirimkannya foto2 nama yang dipinjam bibinya. Do Kyung berkata, akan menyuruh tim legal memeriksanya.
āBaik.ā Ucap Ji An.
āTerima kasih. Sampaikan terima kasihku kepada ayahmu juga.ā Jawab Do Kyung.
Seketika, suasana mereka berubah canggung. Ji An beralasan, itu karena Ji Soo lalu buru2 memutuskan sambungan teleponnya. Do Kyung pun hanya bisa menghela nafas dan menatap nama Ji An di layar ponselnya.
Ji Ho lalu mengingat2 saat ia mulai terpesona pada Seohyun. Ternyata saat itu, Seohyun mengajaknya minum bir tapi Ji Ho menolak dengan alasan ada rapat keluarga. Seohyun protes karena Ji Ho sudah berjanji akan menghiburnya. Seohyun lalu meyakinkan Ji Ho kalau rumor yang beredar soal ibunya itu salah. Ia yakin, ibunya tidak akan berbuah sejauh itu.
Flashback end...
Tuan Seo kembali menyelidiki nama2 di daftar pemegang saham minoritas. Ia mendatangi flat itu lagi dan tanpa sengaja melihat bis jemputan anak2 yang ternyata milik Yayasan Angel.
Beralih ke CEO No yang ingin menghadiri rapat pemegang saham. Ia ingin berusaha sendiri meyakinkan para pemegang saham tapi dokter melarangnya pergi.
āDuduk dalam ruang rapat saja bisa membuat jantung Ayah tertekan.ā sahut Tuan Choi.
āKalian begitu tidak percaya diri? Kenapa kau tidak mengizinkan ayah menghadirinya?ā tanya CEO No.
āKudengar Bu Gil dan Pak Yang mengunjungi Kakek kemarin. Tidak perlu terlalu khawatir.ā Jawab Do Kyung.
āHarga saham kita turun sejak Ayah dipecat. Media bereaksi negatif dan menyebutnya penggulingan.ā Ucap Nyonya No.
Rapat pun dimulai. Nyonya No dan Jin Hee tampak begitu percaya diri.
Gi Jae dan Yong Gook juga ada di sana.
Nyonya No lalu menyuruh Do Kyung menunggu Nyonya Gil dan Tuan Yang diluar. Do Kyung pun berdiri dari mejanya, tapi tiba2 Nyonya Gil datang. Nyonya No berdiri dan mau menghampiri Nyonya Gil tapi Nyonya Gil malah pergi ke meja Jin Hee. Sontak, Do Kyung dan kedua ortunya kaget.
Moderator menyuruh para hadirin yang setuju Tuan Choi dan Nyonya No dipecat untuk berdiri.
Jin Hee lah yang berdiri duluan, lalu diikuti Tuan Jung dan para pemegang saham lainnya.
Ji An minta maaf pada ayah dan ibu karena tidak bisa mengantar mereka pulang karena ia menggunakan mobil truk. Ayah tidak masalah dan menyuruh mereka membantu orang tua Ji Soo yang sedang terkena masalah. Hyuk menawarkan dirinya, mengantar ayah dan ibu pulang tapi ibu menolak karena ia mau kembali ke toko dan arah tokonya berlawanan. Ayah lalu menggandeng ibu pergi.
Ibu
merasa bersalah karena tidak bisa membantu Ji An dan Ji Soo. Ayah yang mau
pergi ke suatu tempat pun berkata, kalau ia hanya bisa mengantar ibu sampai ke
halte.
Hyuk
yang baru sampai di kantornya merasa bingung karena Ji An sudah sampai duluan
di sana. Hyuk lantas mengajak Ji Soo turun.
Saat
membuka sabuk pengamannya, Ji Soo teringat janjinya pada Hee untuk putus dari
Hyuk jika identitasnya menyebabkan masalah lagi pada mereka.
āKau sebaiknya pergi duluan. Katamu kau ada rapat.ā Ucap Ji Soo.
āAku membatalkannya.ā Jawab Hyuk.
āIni masalah keluargaku. Kau tidak perlu membatalkan rapatmu.ā Ucap Ji Soo.
āJika ini soal keluargamu, ini masalahku juga.ā Jawab Hyuk.
āTidak. Kita hanya berkencan. Kau tidak perlu merasa bertanggung jawab atas keluargaku. Aku mau kau fokus pada pekerjaanmu.ā Ucap Ji Soo.
āKita harus saling membantu karena berkencan.ā Jawab Hyuk.
āKau tidak bisa bekerja karenaku. Kau mengantarkanku ke Jeongseon dan bahkan banyak hal sebelum itu juga. Aku tidak mau menyita waktumu karena masalah keluargaku.ā Ucap Ji Soo.
āKau menyembunyikan sesuatu, bukan?ā tanya Hyuk.
āApa?ā kaget Ji Soo.
āKenapa kau memperlakukanku seperti orang asing? Yong Gook mengajukan diri untuk membantumu juga. Ji An tidak ada kaitannya dengan Do Kyung, tapi dia bergegas kemari. Bagaimana bisa kau menyuruh pacarmu tidak ikut campur?ā jawab Hyuk.
āAku merasa lebih tidak enak karena kau pacarku.ā Ucap Ji Soo.
āLantas, aku akan membantumu sebagai teman Ji An. Lantas, mari jangan menjadi pasangan selama menyelesaikan masalah ini. Makin banyak bantuan, makin baik.ā Jawab Hyuk.
Hyuk lalu masuk duluan ke kantornya. Ji Soo tidak bisa lagi melarang Hyuk membantunya.
āKau sebaiknya pergi duluan. Katamu kau ada rapat.ā Ucap Ji Soo.
āAku membatalkannya.ā Jawab Hyuk.
āIni masalah keluargaku. Kau tidak perlu membatalkan rapatmu.ā Ucap Ji Soo.
āJika ini soal keluargamu, ini masalahku juga.ā Jawab Hyuk.
āTidak. Kita hanya berkencan. Kau tidak perlu merasa bertanggung jawab atas keluargaku. Aku mau kau fokus pada pekerjaanmu.ā Ucap Ji Soo.
āKita harus saling membantu karena berkencan.ā Jawab Hyuk.
āKau tidak bisa bekerja karenaku. Kau mengantarkanku ke Jeongseon dan bahkan banyak hal sebelum itu juga. Aku tidak mau menyita waktumu karena masalah keluargaku.ā Ucap Ji Soo.
āKau menyembunyikan sesuatu, bukan?ā tanya Hyuk.
āApa?ā kaget Ji Soo.
āKenapa kau memperlakukanku seperti orang asing? Yong Gook mengajukan diri untuk membantumu juga. Ji An tidak ada kaitannya dengan Do Kyung, tapi dia bergegas kemari. Bagaimana bisa kau menyuruh pacarmu tidak ikut campur?ā jawab Hyuk.
āAku merasa lebih tidak enak karena kau pacarku.ā Ucap Ji Soo.
āLantas, aku akan membantumu sebagai teman Ji An. Lantas, mari jangan menjadi pasangan selama menyelesaikan masalah ini. Makin banyak bantuan, makin baik.ā Jawab Hyuk.
Hyuk lalu masuk duluan ke kantornya. Ji Soo tidak bisa lagi melarang Hyuk membantunya.
Yong
Gook meletakkan daftar pemegang saham minoritas di atas meja dan berkata bahwa
yang meminta bantuan pertama kali adalah Gi Jae.
āIni lebih buruk dari dugaan kita.ā Ucap Ji An.
āMemang jika mereka mendapatkan surat kuasa dari pemegang saham minoritas.ā Jawab Hyuk.
āApakah separah itu? Kukira Kakek punya banyak saham.ā Ucap Ji Soo.
āRumornya lebih buruk daripada dugaan keluarga Do Kyung. Ini pertarungan saham. Bibinya Do Kyung sudah siap.ā Jawab Yong Gook.
āKarena Do Kyung tidak tahu, mereka tidak akan tahu berapa banyak saham yang bibinya punya.ā Ucap Hyuk.
āUntungnya, aku punya saham Haesung FNB. Jadi, aku akan berusaha menghubungi pemegang saham minoritas, tapi jika sendirian, aku tidak bisa menghubungi semua orang di daftar ini.ā Jawab Yong Gook.
āIni lebih buruk dari dugaan kita.ā Ucap Ji An.
āMemang jika mereka mendapatkan surat kuasa dari pemegang saham minoritas.ā Jawab Hyuk.
āApakah separah itu? Kukira Kakek punya banyak saham.ā Ucap Ji Soo.
āRumornya lebih buruk daripada dugaan keluarga Do Kyung. Ini pertarungan saham. Bibinya Do Kyung sudah siap.ā Jawab Yong Gook.
āKarena Do Kyung tidak tahu, mereka tidak akan tahu berapa banyak saham yang bibinya punya.ā Ucap Hyuk.
āUntungnya, aku punya saham Haesung FNB. Jadi, aku akan berusaha menghubungi pemegang saham minoritas, tapi jika sendirian, aku tidak bisa menghubungi semua orang di daftar ini.ā Jawab Yong Gook.
Ji An
lalu melihat daftar itu dan bertanya kapan rapat pemegang sahamnya.
Keempat orang ini mulai menjalankan tugasnya. Mereka menghubungi satu per satu orang yang ada di dalam daftar pemegang saham minoritas. Mereka berusaha membujuk orang2 itu untuk memihak pada Do Kyung.
Di
tempat lain, Do Kyung juga membujuk pemegang saham dengan mengingatkan mereka
pada prestasi Tuan Choi dan Nyonya No.
Jin Hee
juga tidak mau kalah. Ia membujuk para pemegang saham untuk memihak padanya.
Tuan
Choi akhirnya berhasil menghubungi Yang Joon Ho, pemilik 1% saham yang
sebelumnya dibilang Do Kyung sedang berada di Spanyol.
Do
Kyung menjalankan pesan mamanya untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai
Presdir Haesung.
Yong
Gook menerima daftar dari orang2 yang bersedia memberikan surat kuasa dari
Hyuk, Ji An dan Ji Soo.
Tuan
Choi memberitahu anak dan istrinya kalau Yang Joon Ho ada di pihak mereka.
Nyonya No juga memberitahu mereka kalau ia sudah menerima telepon dari Gil Min
Ah
āLantas, kita setidaknya punya jarak dua persen.ā Ucap Do Kyung.
āLantas, kita setidaknya punya jarak dua persen.ā Ucap Do Kyung.
Di
rumah kos, Yong Gook merasa bingung dengan sikap Hyuk dan Ji Soo yang tidak
saling bicara satu sama lain. Ia berhenti makan dan terus memperhatikan mereka
berdua.
Ji An
baru saja sampai di rumah ketika Do Kyung menelponnya. Do Kyung berkata, kalau
dia sudah menerima surat kuasa dari beberapa pemegang saham minoritas yang Ji An
kirimkan. Ji An pun berharap kalau surat kuasa itu bisa membantu Do Kyung.
āIni melebihi dari cukup. Kau tidak perlu mencari lagi. Kami akan bicara dengan pemegang saham utama dengan suara penentu.ā Ucap Do Kyung.
āSungguh? Syukurlah.ā Jawab Ji An.
āIni melebihi dari cukup. Kau tidak perlu mencari lagi. Kami akan bicara dengan pemegang saham utama dengan suara penentu.ā Ucap Do Kyung.
āSungguh? Syukurlah.ā Jawab Ji An.
āAku
akan berterima kasih kepadamu setelah rapat.ā Ucap Do Kyung.
āTidak perlu. Aku tidak melakukannya agar mendapat ucapan terima kasih. Ini soal Ji Soo.ā Jawab Ji An.
āTidak perlu. Aku tidak melakukannya agar mendapat ucapan terima kasih. Ini soal Ji Soo.ā Jawab Ji An.
Tuan
Seo mendengarkan pembicaraan Ji An di kamar.
Setelah yakin Ji An sudah selesai bicara dengan Do Kyung, Tuan Seo pun keluar dari kamar dan menanyakan perkembangannya.
āMereka mendapatkan dukungan yang mereka perlukan. Cukup.ā Jawab Ji An.
āBibinya Ji Soo sudah lama merencanakannya. Persiapan mereka pasti matang.ā Ucap Tuan Seo.
āKurasa sudah tidak masalah karena Pimpinan punya banyak. Beberapa orang punya suara penentu, tapi mereka punya 2,5 persen.ā Jawab Ji An.
Setelah yakin Ji An sudah selesai bicara dengan Do Kyung, Tuan Seo pun keluar dari kamar dan menanyakan perkembangannya.
āMereka mendapatkan dukungan yang mereka perlukan. Cukup.ā Jawab Ji An.
āBibinya Ji Soo sudah lama merencanakannya. Persiapan mereka pasti matang.ā Ucap Tuan Seo.
āKurasa sudah tidak masalah karena Pimpinan punya banyak. Beberapa orang punya suara penentu, tapi mereka punya 2,5 persen.ā Jawab Ji An.
āApa
dia menghitung saham yang bibinya beli dengan nama pinjaman?ā tanya Tuan Seo.
āAku yakin sudah. Kami juga sudah memberinya beberapa surat kuasa.ā Jawab Ji An.
āAku yakin sudah. Kami juga sudah memberinya beberapa surat kuasa.ā Jawab Ji An.
Tuan
Seo lalu melihat daftar pemegang saham minoritas. Ji An bilang, ia menandai
orang yang sudah setuju memberikan dukungannya pada Do Kyung tapi belum
memberikan surat kuasa. Ji An yang merasa lelah, lantas pamit ke kamarnya.
Tuan
Seo menyusul Ji An ke kamar. Ia memberikan amplop berisi uang 20.000 dollar
pada Ji An. Ji An terkejut. Tuan Seo melarang Ji An bekerja paruh waktu untuk
mencari biaya hidup di Finlandia. Ia menyuruh Ji An hidup di sana dengan uang
yang ia berikan dan menyuruh Ji An pergi secepat mungkin.
āDari mana Ayah mendapatkan ini?ā tanya Ji An.
āSeok Doo dan ayah menjual aksesori sepeda motor bersama-sama di luar negeri. Pabrik Vietnam Seok Doo memproduksi barang yang ayah ambil. Begitulah ayah menghasilkan 10.000 dolar kali terakhir.ā Jawab Tuan Seo.
āSungguh?ā tanya Ji An.
āYa, jadi, ayah meminta bayaran di muka karena ini milik ayah.ā Jawab Tuan Seo.
āLantas, Ayah kembali berbisnis?ā tanya Ji An.
āYa.ā Jawab Tuan Seo sembari tersenyum.
Ji An pun tersenyum lega karena kondisi ayahnya sudah mulai membaik.
āDari mana Ayah mendapatkan ini?ā tanya Ji An.
āSeok Doo dan ayah menjual aksesori sepeda motor bersama-sama di luar negeri. Pabrik Vietnam Seok Doo memproduksi barang yang ayah ambil. Begitulah ayah menghasilkan 10.000 dolar kali terakhir.ā Jawab Tuan Seo.
āSungguh?ā tanya Ji An.
āYa, jadi, ayah meminta bayaran di muka karena ini milik ayah.ā Jawab Tuan Seo.
āLantas, Ayah kembali berbisnis?ā tanya Ji An.
āYa.ā Jawab Tuan Seo sembari tersenyum.
Ji An pun tersenyum lega karena kondisi ayahnya sudah mulai membaik.
Begitu
turun ke lantai bawah, Tuan Seo kembali membaca daftar pemegang saham minoritas
itu. Tuan Seo membaca alamat salah satu pemilik saham yang tinggal di Heungin Villa, Bomyeong-dong.
āAku membangun vila itu bertahun-tahun lalu.ā Ucap Tuan Seo.
Tuan Seo merasa aneh karena pemiliknya memegang saham yang cukup banyak.
āAku membangun vila itu bertahun-tahun lalu.ā Ucap Tuan Seo.
Tuan Seo merasa aneh karena pemiliknya memegang saham yang cukup banyak.
Lantas, Tuan Seo pergi ke villa itu. Tuan Seo mengaku, diutus oleh Jin Hee untuk mengambil surat kuasa. Wanita bernama Lee Go Eun itu mengatakan, bahwa dia sudah memberikan surat kuasanya.
āApa No Jin Hee meminta Anda membeli saham?ā tanya Tuan Seo.
āKenapa kau menanyakan itu?ā tanya Lee Go Eun.
āIni amat penting. Itu bukan uang Anda, bukan?ā tanya ayah.
āTidak, itu uangku.ā Jawab Lee Go Eun gugup.
āLantas, kenapa kau memberikan surat kuasa kepada Bu No?ā tanya ayah.
āAku bisa melakukan apa pun yang kuinginkan dengan itu.ā Jawab Lee Go Eun.
āTapi Anda berjanji memilih mempertahankan jabatan No Myung Hee.ā Ucap ayah.
āAku berubah pikiran.ā Ucap Lee Go Eun, lalu buru-buru menutup pintu rumahnya.
Tuan
Seo pun terpaksa pergi. Dan, di depan rumah ia melihat seorang anak laki-laki
turun dari mobil jemputan. Sang guru mengucapkan sampai jumpa pada anak yang
bernama Yoon Ho itu.
āDah, sampai jumpa pekan depan. Sampai jumpa pekan depan.ā
Yoon Ho terus mengulang kalimat itu sampai ia masuk ke rumahnya Go Eun.
āDah, sampai jumpa pekan depan. Sampai jumpa pekan depan.ā
Yoon Ho terus mengulang kalimat itu sampai ia masuk ke rumahnya Go Eun.
Tuan
Seo lalu pergi ke tempat mencurigakan lainnya.
Di
tengah jalan, Tuan Seo lagi2 muntah.
āApa Anda membeli saham-saham ini untuk orang lain? Anda bisa terlibat masalah jika dituntut.ā Ucap Tuan Seo pada seorang wanita yang ia temui. Dan wanita itu pun buru2 menutup pintu rumahnya.
āApa Anda membeli saham-saham ini untuk orang lain? Anda bisa terlibat masalah jika dituntut.ā Ucap Tuan Seo pada seorang wanita yang ia temui. Dan wanita itu pun buru2 menutup pintu rumahnya.
Lalu,
dengan tertatih2 Tuan Seo menaiki tangga dan pergi ke rumah lainnya.
Ayah
lalu duduk di depan sebuah toko dan memakan makanan lunak. Kemudian, Seok Doo
menelponnya dan mereka bertemu di sebuah restoran.
āJi An menelepon. Untuk menanyakan apakah kita berbisnis bersama. Apa aku membayarmu 20.000 dolar di muka. Jadi, kubilang, ya.ā Ucap Seok Doo.
Tuan Seo pun lega, āBagus.ā
āDari mana kau mendapatkan 20.000 dolar itu?ā tanya Seok Doo.
āAku meminjamnya dari seseorang.ā Jawab Tuan Seo.
āKau tidak bisa ke mana-mana. Ada apa denganmu? kau tampak tidak sehat.ā Ucap Seok Doo.
āApa aku tampak seburuk itu?ā tanya Tuan Seo.
āKau tampak buruk.ā Jawab Seok Doo.
āLantas,
aku sebaiknya berfoto sebelum tampak lebih buruk.ā Ucap Tuan Seo.
āKau diberi uang asuransi untuk diagnosis kankermu? Apa uang itu yang kau berikan ke Ji An?ā tanya Seok Doo.
Tuan Seo pun mengangguk, mengakui semuanya. Ia berusaha tegar.
āKau diberi uang asuransi untuk diagnosis kankermu? Apa uang itu yang kau berikan ke Ji An?ā tanya Seok Doo.
Tuan Seo pun mengangguk, mengakui semuanya. Ia berusaha tegar.
Hyuk
dan Ji An kembali membahas masalah Haesung dengan Yong Gook. Yong Gook bilang,
jika Tuan Jung menjadi CEO dan mengubah kebijakan perusahaan, maka orang tua Do
Kyung dan CEO No tidak akan pernah bisa kembali ke Haesung.
Ji An pun terkejut.
āItulah alasan kita harus memberikan suara guna mencegah Myung Soo menjadi CEO.ā Ucap Yong Gook lagi.
Ji An pun terkejut.
āItulah alasan kita harus memberikan suara guna mencegah Myung Soo menjadi CEO.ā Ucap Yong Gook lagi.
Lalu Ji
An dihubungi ayahnya dan mereka bertemu di kafe. Tuan Seo memberikan daftar
nama pemegang saham minoritas yang sudah diselidikinya. Tuan Seo bilang,
bibinya Do Kyung menggunakan nama pinjaman. Lebih lanjut, Tuan Seo menjelaskan
kalau ia yg membangun salah satu flat di area tersebut dan orang2 yang menghuni
flat itu tidak bisa membeli saham senilai 300 ribu dollar.
āMereka bilang begitu?ā tanya Ji An.
āTidak, sudah jelas mereka menyangkalnya. Tapi mereka bilang mereka memberimu surat kuasa dan memberikannya kepada No Jin Hee.ā Jawab Tuan Seo.
āMungkin mereka berubah pikiran.ā Ucap Ji An.
āMereka bilang begitu?ā tanya Ji An.
āTidak, sudah jelas mereka menyangkalnya. Tapi mereka bilang mereka memberimu surat kuasa dan memberikannya kepada No Jin Hee.ā Jawab Tuan Seo.
āMungkin mereka berubah pikiran.ā Ucap Ji An.
āBukan
seperti itu. Ada empat orang di sana. Ayah menemukan empat orang yang
mencurigakan. Tapi tidak ada cara untuk membuktikannya. Jadi, hubungi kakaknya
Ji Soo dan suruh dia memeriksa mereka.ā Suruh Tuan Seo.
āKenapa Ayah sampai serepot ini? Ini pasti butuh berhari-hari.ā Ucap Ji An.
āPikiran orang berubah seperti air yang mengalir. Bahkan kerikil bisa mengubah arusnya. Lebih baik bersiap daripada menyesal nantinya.ā Jawab Tuan Seo.
āApa Ayah takut aku tidak pergi ke Finlandia? Bahwa aku tidak bisa pergi jika sesuatu terjadi kepadanya? Apa Ayah takut aku tidak akan pergi karena aku menyukainya? Kenapa Ayah bertindak sejauh ini?ā tanya Ji An.
āMereka orang tuanya Ji Soo. Itu juga melibatkan pria yang kau cintai.ā Jawab Tuan Seo.
Ji An kaget, Ayah.
āDia harus tenang di sini agar kau bisa pergi dengan tenang. Serta ayah berutang kepada keluarga itu.ā Ucap Tuan Seo.
āKenapa Ayah sampai serepot ini? Ini pasti butuh berhari-hari.ā Ucap Ji An.
āPikiran orang berubah seperti air yang mengalir. Bahkan kerikil bisa mengubah arusnya. Lebih baik bersiap daripada menyesal nantinya.ā Jawab Tuan Seo.
āApa Ayah takut aku tidak pergi ke Finlandia? Bahwa aku tidak bisa pergi jika sesuatu terjadi kepadanya? Apa Ayah takut aku tidak akan pergi karena aku menyukainya? Kenapa Ayah bertindak sejauh ini?ā tanya Ji An.
āMereka orang tuanya Ji Soo. Itu juga melibatkan pria yang kau cintai.ā Jawab Tuan Seo.
Ji An kaget, Ayah.
āDia harus tenang di sini agar kau bisa pergi dengan tenang. Serta ayah berutang kepada keluarga itu.ā Ucap Tuan Seo.
Do
Kyung sedang rapat dengan tim pemasaran saat ia menerima pesan dari Ji An.
Dalam pesannya, Ji An bilang akan menelpon Do Kyung untuk membahas sesuatu.
Do Kyung bergegas ke ruangannya dan menelpon Ji An. Do Kyung terkejut mengetahui Tuan Seo bertindak sejauh itu. Ji An berkata, itu karena ayahnya sudah melalui banyak hal saat berbisnis dulu. Tapi Do Kyung bilang, akan sulit menemukan bukti kalau bibinya menggunakan nama pinjaman. Do Kyung juga bilang kalau mereka sudah mendapatkan saham yang mereka butuhkan. Ji An pun lega. Tapi Do Kyung tetap meminta Ji An mengirimkannya foto2 nama yang dipinjam bibinya. Do Kyung berkata, akan menyuruh tim legal memeriksanya.
āBaik.ā Ucap Ji An.
āTerima kasih. Sampaikan terima kasihku kepada ayahmu juga.ā Jawab Do Kyung.
Seketika, suasana mereka berubah canggung. Ji An beralasan, itu karena Ji Soo lalu buru2 memutuskan sambungan teleponnya. Do Kyung pun hanya bisa menghela nafas dan menatap nama Ji An di layar ponselnya.
Ji Soo
cemas, ia takut kalau kakaknya tidak akan memeriksa nama2 itu. Ji An berkata,
kalau Do Kyung pasti akan memeriksanya untuk membuat rencana cadangan. Ji An
lalu bertanya, apa Ji Soo masih menghubungi para pemegang saham. Bukan
menjawab, Ji Soo malah nanya apa Ji An marah karena kakaknya balik ke Haesung.
āKami putus setelah pekan yang sudah kami sepakati. Untuk apa aku kesal?ā jawab Ji An.
āTetap saja, perasaan tidak bisa begitu. Dia harus bertanggung jawab atas perasaannya.ā Ucap Ji Soo.
āKenapa aku harus menjadi beban? Aku tidak masalah dengan itu. Aku mengerti alasan Do Kyung berbuat seperti itu dan kami bahkan berkencan walaupun hanya sebentar. Aku akan melupakannya dan melanjutkan hidupku sendiri.ā Jawab Ji An.
āHanya membayangkan harus putus dengan Hyuk saja sudah membuatku mau menangis.ā Ucap Ji Soo.
āLantas, kenapa kau menjauh?ā tanya Ji An.
āAku berjanji kepada kakaknya. Jika aku menjadi beban baginya karena masalah keluargaku lagi, kubilang aku akan meninggalkannya.ā Jawab Ji Soo.
āItulah alasannya dia amat marah.ā Ucap Ji An.
āAneh sekali. Aku Seo Ji Soo, tapi mengkhawatirkan keluarga Choi Eun Seok.ā Jawab Ji Soo.
āKami putus setelah pekan yang sudah kami sepakati. Untuk apa aku kesal?ā jawab Ji An.
āTetap saja, perasaan tidak bisa begitu. Dia harus bertanggung jawab atas perasaannya.ā Ucap Ji Soo.
āKenapa aku harus menjadi beban? Aku tidak masalah dengan itu. Aku mengerti alasan Do Kyung berbuat seperti itu dan kami bahkan berkencan walaupun hanya sebentar. Aku akan melupakannya dan melanjutkan hidupku sendiri.ā Jawab Ji An.
āHanya membayangkan harus putus dengan Hyuk saja sudah membuatku mau menangis.ā Ucap Ji Soo.
āLantas, kenapa kau menjauh?ā tanya Ji An.
āAku berjanji kepada kakaknya. Jika aku menjadi beban baginya karena masalah keluargaku lagi, kubilang aku akan meninggalkannya.ā Jawab Ji Soo.
āItulah alasannya dia amat marah.ā Ucap Ji An.
āAneh sekali. Aku Seo Ji Soo, tapi mengkhawatirkan keluarga Choi Eun Seok.ā Jawab Ji Soo.
Ji Ho
lagi di warnet, membaca berita Haesung. Ji Ho cemas, ia takut Seohyun nangis
lagi. Ji Ho lalu meraih ponselnya, hendak menelpon Seohyun tapi ragu. Ji Ho
kemudian menepuk2 dadanya. Ia heran sendiri dengan perasaannya.
Ji Ho lalu mengingat2 saat ia mulai terpesona pada Seohyun. Ternyata saat itu, Seohyun mengajaknya minum bir tapi Ji Ho menolak dengan alasan ada rapat keluarga. Seohyun protes karena Ji Ho sudah berjanji akan menghiburnya. Seohyun lalu meyakinkan Ji Ho kalau rumor yang beredar soal ibunya itu salah. Ia yakin, ibunya tidak akan berbuah sejauh itu.
Flashback end...
Ji Ho
kemudian bicara sendiri. Ia mengatai dirinya bodoh karena tidak berani
menghubungi Seohyun. Ji Ho lalu memaksakan dirinya untuk menghubungi Seohyun.
Tapi tetap saja, ia tak bisa menghubungi Seohyun karena gugup dan itu
membuatnya stress sendiri.
Di
kamarnya, Ji An mengirimkan formulir untuk kontes desain Unelma.
Tuan Seo kembali menyelidiki nama2 di daftar pemegang saham minoritas. Ia mendatangi flat itu lagi dan tanpa sengaja melihat bis jemputan anak2 yang ternyata milik Yayasan Angel.
Beralih ke CEO No yang ingin menghadiri rapat pemegang saham. Ia ingin berusaha sendiri meyakinkan para pemegang saham tapi dokter melarangnya pergi.
āDuduk dalam ruang rapat saja bisa membuat jantung Ayah tertekan.ā sahut Tuan Choi.
āKalian begitu tidak percaya diri? Kenapa kau tidak mengizinkan ayah menghadirinya?ā tanya CEO No.
āKudengar Bu Gil dan Pak Yang mengunjungi Kakek kemarin. Tidak perlu terlalu khawatir.ā Jawab Do Kyung.
āHarga saham kita turun sejak Ayah dipecat. Media bereaksi negatif dan menyebutnya penggulingan.ā Ucap Nyonya No.
Rapat pun dimulai. Nyonya No dan Jin Hee tampak begitu percaya diri.
Gi Jae dan Yong Gook juga ada di sana.
Nyonya No lalu menyuruh Do Kyung menunggu Nyonya Gil dan Tuan Yang diluar. Do Kyung pun berdiri dari mejanya, tapi tiba2 Nyonya Gil datang. Nyonya No berdiri dan mau menghampiri Nyonya Gil tapi Nyonya Gil malah pergi ke meja Jin Hee. Sontak, Do Kyung dan kedua ortunya kaget.
Tuan
Seo menghubungi Ji An. Ia meminta nomor Do Kyung.
Moderator menyuruh para hadirin yang setuju Tuan Choi dan Nyonya No dipecat untuk berdiri.
Jin Hee lah yang berdiri duluan, lalu diikuti Tuan Jung dan para pemegang saham lainnya.
Pemecatan
Tuan Choi dan Nyonya No dikabulkan. Nyonya No syok.
āPembahasan selanjutnya adalah penunjukan CEO baru. CEO Jung Myung Soo adalah kandidat tunggal.ā Ucap moderator.
āPembahasan selanjutnya adalah penunjukan CEO baru. CEO Jung Myung Soo adalah kandidat tunggal.ā Ucap moderator.
Tepat
saat itu, Do Kyung dapat SMS dari Tuan Seo.
Entah apa yang dikirimkan Tuan Seo, tapi setelah membaca pesan itu, Do Kyung langsung berdiri dan mengajukan dirinya untuk posisi CEO.
Entah apa yang dikirimkan Tuan Seo, tapi setelah membaca pesan itu, Do Kyung langsung berdiri dan mengajukan dirinya untuk posisi CEO.
Sontak,
semua yang hadir terkejut.
Do
Kyung lantas maju ke depan dan memperkenalkan dirinya sebagai Presdir Haesung.
āAku presdir Haesung Apparel, Choi Do Kyung. Aku mengajukan diriku sendiri untuk kandidat CEO.ā Ucap Do Kyung lantang.
āAku presdir Haesung Apparel, Choi Do Kyung. Aku mengajukan diriku sendiri untuk kandidat CEO.ā Ucap Do Kyung lantang.
Sementara
Jin Hee nampak penasaran dengan rencana Do Kyung.
Yong
Gook dan Gi Jae bingung, mereka tidak punya gambaran apa rencana Do Kyung.
Comments
Post a Comment