Skip to main content

Ruby Ring Ep 11 Part 2

Sebelumnya...


Nenek masih marah, Gyeong Min pun disuruh ibunya menemui nenek sebelum pergi. Nenek bahkan juga menolak minum tehnya.


Gyeong Min pun membawakan teh untuk sang nenek. Tapi nenek yang masih kesal, tidak mau minum tehnya.

“Nenek, apa kau merajuk?” tanya Gyeong Min.

“Merajuk? Berani sekali kau mengatakan hal itu pada nenekmu.” Jawab Nyonya Jo.

“Nenek kau manis sekali yang artinya kau merajuk.” Ucap Gyeong Min.

“Berhenti mempermainkanku!” jawab sang nenek.

“Nenek, aku mengerti perasaanmu terhadap Roo Bi, tapi tidak bisakah nenek melihat darimana aku berasal?” ucap Gyeong Min.

“Apa maksudmu?” tanya nenek.

“Nenek dan kakek jatuh cinta dan menikah meski ditentang keluarga. Mereka mengizinkan nenek menikah dengan kakek karena nenek mengancam bunuh diri. Jadi, aku yakin nenek bisa mengerti dengan perasaanku dan Roo Bi.” Jawab Gyeong Min.


“Kau tidak tahu apa-apa! Jika aku tidak menikah dengan kakekmu, aku sudah berada di istana sekarang dan hidup bagaikan seorang ratu!” ucap nenek.

Gyeong Min pun tertawa mendengar ucapan neneknya. Tapi kemarahan nenek belum juga mereda. Tapi Gyeong Min tidak menyerah hingga berhasil membuat sang nenek kembali tertawa.


Dari bandara, In Soo langsung ke rumah sakit.  

“Dimana Jeong Roo Na?” tanyanya.

“Jeong Roo Na-ssi masih ada di ruangan intensif. Jeong Roo Bi-ssi, sudah siuman tapi Jeong Roo Na masih koma.” Jawab dokter.

“Koma? Itu artinya hidupnya dalam bahaya?” tanya In Soo.

“Yang terburuk sudah berakhir tapi kami masih memantau keadaannya.” Jawab dokter.

“Bagaimana bayinya? Aku tunangannya.” Ucap In Soo.

“Dia tidak hamil. Jeong Roo Bi-ssi yang hamil, tapi dia keguguran.” Jawab suster.

“Suster Kim!” tegur dokter, suster itu pun langsung diam.


Lalu, Gilja dan Chorim datang. Mereka pun bicara di ruang tunggu.

“Rencananya kami akan memberitahumu dan juga keluargaku setelah aku kembali dari China. Kami akan bertunangan.” Ucap In Soo.

“Roo Bi akan menikah dengan Gyeong Min dan Roo Na juga akan menikah denganmu.”

Tangis Gilja pun pecah. Chorim pun menenangkan Gilja dengan mengatakan kalau Roo Na akan segera pulih.

In Soo pun ingin melihat Roo Na, tapi Gilja bilang In Soo harus menunggu sampai jam besuk tiba.


In Soo lalu pergi ke kamar Roo Bi. Roo Na pun panic melihat In Soo. In Soo menyapa Roo Na, lalu berkata pada Roo Na kalau ia datang untuk melihat Roo Na. Roo Na seketika gugup. Tak ingin rencananya rusak, ia pun kembali berbaring memunggungi In Soo dan menutup wajahnya dengan selimut.

Saat itulah, In Soo tanpa sengaja melihat tahi lalat di kaki kiri Roo Na.


In Soo dan Gilja lalu melihat Roo Bi. In Soo memperhatikan telapak kaki Roo Bi dan tidak menemukan tahi lalat di sana.


In Soo yang kini sudah berada di kantornya, terus memikirkan Roo Na dan Roo Bi.


In Soo lalu berjalan keluar kantor dan mengingat kata-kata Roo Bi yang ingin hidup enak dengan cara apapun.

Barulah In Soo sadar, kenapa Roo Na tidak mau menikah dengannya.


In Soo pun kembali ke rumah sakit. Ia masuk ke kamar Roo Na yang tengah bersama Gyeong Min saat itu. Roo Na pun langsung gugup. Apalagi saat In Soo bilang, ia datang untuk menjenguk Roo Na.

“Jangan katakan apapun! Jangan! Jangan!” ucap Roo Na dalam hati sambil menatap tajam In Soo.

“Aku benar. Kau bukan Roo Bi. Kau Roo Na!” balas In Soo dalam hati sambil menatap tajam Roo Na.


In Soo pun ingin memberitahu Gyeong Min semuanya. Untuk mencegah In Soo bicara, Roo Na pun dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke lantai. Gyeong Min terkejut dan langsung memanggil dokter.


Saat Gyeong Min pergi, In Soo pun bicara pada Roo Na.
 
“Kau Jeong Roo Na! Katakan padaku, kenapa! Kenapa!” teriak In Soo.

Bersambung.......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...