Skip to main content

Ruby Ring Ep 56 Part 2

Sebelumnya..


Daepung menyelinap masuk ke rumah Dongpal. Ia bicara sendiri, kalau ia sebenarnya tak mau kembali tapi terpaksa kembali karena lapar.

Daepung lantas membuka kulkas. Ia mengambil kimchi dan mulai menyantap nasi dengan kimchi.


Malam harinya, Dongpal dan Jihyeok kembali ke rumah dan melihat mangkuk bekas makan Daepung yang tergeletak di atas meja begitu saja.

"Aku rasa, Paman Daepung habis dari sini. Tidak seharusnya dia pergi lagi karena diluar dingin." ucap Jihyeok.

"Penipu itu, aku akan mengusirnya!" sewot Dongpal.

"Jangan marah padanya. Kita juga bersalah." ucap Jihyeok.

"Apa aku meminta uang sewa darinya? Dia bilang, dia menghasilkan uang dari bisnis yang sah dan menjalani kehidupan yang jujur. Dia baru saja keluar dari penjara dan menipu lagi." jawab Dongpal.

"Bukankah kita harus pindah? Kita harus membayar wanita itu." ucap Jihyeok.

"Nyonya Yoo meminjamiku uang. Aku bersyukur tapi aku harus bekerja keras untuk membayarnya kembali." jawab Dongpal.

Dongpal lalu menanyakan tes ujian Jihyeok. Ia bertanya, apa Jihyeok bisa masuk ke Univ. Seoul. Jihyeok pun mengangguk.

"Kau mirip sepertiku, ayahmu." ucap Dongpal.

"Tidak, aku ini kan anaknya Paman Daepung." canda Jihyeok. Keduanya lalu tertawa.


Di ruang bacanya, Gyeong Min masih mempelajari bukti-bukti penggelapan dana yang dilakukan Roo Na.

Tak lama kemudian, Roo Na datang dan Gyeong Min langsung menyimpan bukti itu.

Roo Na memeluk Gyeong Min, ia mengajak Gyeong Min tidur tapi Gyeong Min langsung melepaskan pelukannya.

"Roo Bi-ya." ucap Gyeong Min, ia mau mengatakan sesuatu. Tapi tak jadi dan Gyeong Min akhirnya keluar kamar.


Gyeong Min pergi ke dapur, mengambil air. Lalu, sang ibu datang.

"Kau belum tidur?"

"Aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaanku." jawab Gyeong Min.

"Jangan memaksakan dirimu, kau terlihat lelah belakangan ini." ucap mNyonya Park.

"Eomma, terkadang aku berpikir kau terlihat luar biasa. Kau tidak pernah sekalipun lelah atau tersinggung saat kau membesarkan aku dan kakak." jawab Gyeong Min.

"Mungkin nenekmu banyak menuntutku, tapi nenekmu sebenarnya baik. Saat aku pertama kali menikah, dia sering memarahiku tapi pada akhirnya aku berpikir, perkataannya benar. Dan kau tahu kan betapa hebatnya ayahmu. Jadi aku tidak pernah merasa kewalahan atau tidak bahagia. Aku selalu bersyukur dan puas." ucap Nyonya Park.

"Itu karena ibu memiliki hati yang mulia." jawab Gyeong Min.


"Sudah malam, pergilah tidur." ucap Nyonya Park, tapi Gyeong Min mengajaknya duduk.

"Eomma, pernahkah kau berpikir untuk bercerai dari ayah? Apa kau selalu bahagia? Kalian berdua jarang sekali bertengkar. Aku tiba-tiba penasaran, tentang pernikahan dan seperti apa seharusnya pasangan yang sudah menikah. Apakah kita harus selalu memaafkan dan berpihak pada pasangan kita hanya karena kita sudah menikah?" ucap Gyeong Min.

Gyeong Min lalu mengakhiri ceritanya dan pergi ke kamarnya.

Nyonya Park langsung cemas.


Gyeong Min kembali ke kamar. Begitu sampai di kamar, ia langsung naik ke tempat tidur. Roo Na yang kesal, mengajak Gyeong Min bicara. Ia marah karena Gyeong Min terus menghindarinya.

"Kau ingat apa yang kukatakan di hari pernikahan kita? Aku memintamu memaafkanku, memahamiku dan menerimaku apapun yang terjadi. Dan kau bilang, kau akan melakukannya." ucap Roo Na.

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu? Kau tidak sadar betapa seriusnya hal yang kau lakukan?" jawab Gyeong Min.

"Aku tahu, itulah kenapa aku memintanya." ucap Roo Na.

"Kenapa kau seperti ini?" tanya Gyeong Min.

"Sudah kubilang padamu, aku stress. Tolong maafkan aku, Chagiya."

"Kau bilang, kau tidak punya pilihan. Lalu setelah itu, kau bilang kau dijebak. Yang mana yang benar? Sampai kapan kau mau membohongiku?" tanya Gyeong Min.


Gyeong Min yang sudah tak tahan lagi, mengajak Roo Na bercerai.

Roo Na jelas menolak. Ia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya tapi Gyeong Min tetap pada keputusannya untuk menceraikan Roo Na.

Roo Na menangis, "Gyeong Min-ssi, Chagiya!"

Gyeong Min beranjak ke pintu. Ia memutuskan tidur di ruang baca.


Keesokan harinya, Soyoung menanyakan Dongpal saat sarapan bersam keluarga Gilja. Gilja memberitahu mereka, kalau Dongpal tidak jadi keluar. Soyoung pun senang mendengarnya.

Gilja lalu membahas pernikahan. Chorim pun mulai ragu menikah dengan Dongpal. Chorim berkata, ia tahu Dongpal tidak kaya tapi ia tidak tahu Dongpal semiskin itu. Soyoung pun berkata, bahwa uang sangatlah penting.


Terdengar bunyi bel. Soyoung pun langsung berlari ke pintu. Ternyata Roo Na lah yang datang. Roo Na langsung mengajak Roo Bi bicara.


Tuan Bae sendiri menanyakan keadaan kantor pada Gyeong Min. Gyeong Min langsung diam. Se Ra lah yang menjawab kalau keadaan di kantor baik-baik saja. Tak mau ditanya lagi, Gyeong Min pun beranjak dari ruang makan dan Se Ra menyusul Gyeong Min. Tuan Bae pun tampak curiga.


Roo Bi dan Roo Na bicara di kamar. Roo Na menuduh Roo Bi yang mengirimkan bukti2 itu pada Gyeong Min. Roo Bi pun pura2 tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Roo Na. Roo Na yang sudah tidak tahan lagi, menyuruh Roo Bi keluar dari JM.

"Tulis surat pengunduran dirimu sekarang!" teriak Roo Na.


Mendengar teriakan Roo Na, Gilja dan Chorim langsung masuk ke kamar mereka.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak pada Roo Na?" tanya Gilja.

"Eomma, aku tidak bisa sekantor dengannya. Aku cemas orang-orang akan berpikiran buruk. Aku tidak tahan lagi." jawab Roo Na.

"Jeong Roo Bi, memangnya apa yang Roo Na lakukan? Kau tahu kan bagaimana kerja kerasnya sampai dia memenangkan proposalnya." ucap Chorim.


"Siapa yang peduli. Dari semua departemen, kenapa harus departemenku! Melihatnya membuatku stress! Dia membuatku gila!" teriak Roo Na.

"Roo Na-ya, kenapa kakakmu sangat marah?" tanya Gilja.

"Jika kau stress, kenapa tidak kau saja yang keluar. Aku suka bekerja di JM. Aku tidak punya alasan untuk keluar. Aku tidak tahu apa yang membuatmu marah tapi jika kau stress, kau saja yang keluar atau kau bisa mengirimku ke bagian lain. Kau istri Wakil Presdir dan manajer pemasaran." jawab Roo Bi.

"Beraninya kau mengatakan hal itu! Kau mengejekku! Apa kau pikir ini lelucon!" sewot Roo Na.

"Roo Bi, ada apa denganmu? Dia adikmu." ucap Gilja.


Tangis Roo Na pun pecah. Ia memberitahu ibunya bahwa Gyeong Min akan menceraikannya.


Sontak Gilja dan Chorim kaget mendengarnya.

Sementara Roo Bi terlihat puas karena usahanya berhasil.


Bersambung..........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...