Live Up To Your Name Ep 6 Part 1

Sebelumnya...


Tak rela Im ditangkap, Yeon Kyung pun menyuruh Im pergi. Im menuruti Yeon Kyung dan bergegas pergi.


Staff keamanan langsung menguber Im. Sementara Direktur Shin dan Man Soo terkejut melihat kondisi petinggi RS.

Yeon Kyung pun berkata, tadi ia melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada petinggi RS. Ia lantas menyuruh Min Jae membawa petinggi RS ke ruang ICU agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Direktur Shin ikut mendampingi petinggi RS. Di kondisi seperti itu, Direktur Shin masih sempat-sempatnya mencari muka dengan memberitahukan keberadaan dirinya pada petinggi RS yang tergolek lemah itu.


Man Soo bersama staf keamanan masih menguber Im. Mereka melewati Im begitu saja yang duduk di bawah tangga halaman belakang RS Shinhae.

Im bertanya-tanya, apa salahnya. Lalu, seseorang memanggil Im. Im terkejut, dia menoleh. Yang memanggilnya adalah Jae Ha.


Jae Ha mengajak Im bicara. Direktur Ma yang kebetulan melihat mereka, langsung menugaskan seketarisnya mengikuti mereka.


Jae Ha berkata, Im tidak bisa bekerja di rumah sakitnya hanya dengan menyerahkan selembar kertas.

"Apa kau punya izin praktek?" tanya Jae Ha. Im yang tidak mengerti pun bertanya apa maksud Jae Ha.

"Izin praktik saja tidak punya, dan kau mengacau di rumah sakit lain. Kau tahu Choi Yeon Kyung mengalami kesulitan karena dirimu? Aku tidak yakin kau tahu kata beban." ucap Jae Ha.

"Beban? Aku tahu itu." jawab Im.

"Bagus kalau kau tahu. Kau membebani Yeon Kyung. Paham?" ucap Jae Ha. Im terdiam.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Im.


Di IGD, Yeon Kyung cemas memikirkan Im. Tak lama kemudian, Prof. Hwang datang dan memarahi Yeon Kyung karena membantu Im kabur. Yeon Kyung tidak peduli dan menjelaskan kondisi petinggi RS. Tapi Prof. Hwang terus menginterogasi Yeon Kyung soal Im. Setelah Yeon Kyung bilang, bahwa pasien yang mengalami henti jantung itu adalah menteri ekonomi, barulah Prof. Hwang berhenti menanyai Yeon Kyung soal Im dan menyuruh Yeon Kyung menyiapkan ruang operasi.

"Persiapannya sudah selesai. Anda bisa mulai sekarang, Pak." jawab Yeon Kyung.


Si Pak Menteri (mulai sekarang kita panggil gini aja ya) mulai dioperasi. Direktur Shin yang mengawasi jalannya operasi dari luar bersama Direktur Ma pun memuji bakat Yeon Kyung. Direktur Ma menjawab, kalau Yeon Kyung memang sudah berbakat sejak kecil.

Di ruang operasi, Prof. Hwang heran kenapa selalu ada pasien kemana pun Yeon Kyung pergi. Yeon Kyung diam saja dan memikirkan Im.

Direktur Ma mendapat telepon dari seketarisnya tentang Im yang tinggal bersama Kakek Choi.


Kakek Choi berteriak memanggil Im dengan nama Bong Tak. Im yang sedang tiduran pun kesal dipanggil Bong Tak.


Lalu, Im teringat kata-kata Byung Ki kalau ia bisa ditangkap jika tidak punya izin praktek sebagai dokter.

"Bagaimana cara mendapatkan izin itu?" tanya Im.

"Dengan ikut ujian." jawab Byung Ki.

"Pasti maksudnya ujian kedokteran negara. Siapa pun bisa mengikuti ujian?" tanya Im.

"Kau harus menjadi lulusan sekolah pengobatan oriental." jawab Byung Ki.

"Bagaimana caranya masuk ke sana?" tanya Im.

"Melalui ujian masuk." jawab Byung Ki.

"Bagaimana cara mengikuti ujian masuk itu?" tanya Im.

"Harus fokus belajar bahasa Korea, bahasa Inggris, dan matematika." jawab Byung Ki.

"Berapa lama aku harus menyiapkan diri?" tanya Im.

"Jika lulus dari SD, SMP, SMA, butuh 18 tahun, hanya 12 tahun jika mengikuti ujian kualifikasi." jawab Byung Ki.

Flashback end...

Im pun kesal. Saking kesalnya, ia sampai mengumpat. Hahah...


Im keluar dengan wajah ditekuk.

"Kenapa kau terlihat seperti itu? Kemarin tidak berhasil? Mereka tidak menerima dokter gadungan sepertimu?" tanya Kakek Choi.

"Aku bukan dokter gadungan. Tetua hanya belum mengenalku." jawab Im.

"Seharusnya kau menyapu lantai saja. Itu cocok untukmu." ucap Kakek Choi.

"Aku bukan pelayan." jawab Im.

"Lalu kau bisa apa lagi?" tanya Kakek Choi.

"Aku akan melakukannya." jawab Im, lalu mengambil sapu dan beranjak pergi.

"Dia pasti sudah belajar sesuatu. Saat kecewa, dia harus banyak bergerak." ucap Kakek Choi sambil terus menatap Im.


Byung Ki memberikan si perawat roti dan susu untuk sarapan. Tapi si perawat menolaknya dengan alasan sudah sarapan. Si perawat lalu masuk ke dalam sambil ngedumel karena Byung Ki memberinya susu, bukan kopi.


Saat melihat Im yang murung, si perawat langsung menatap galak Byung Ki. Byung Ki membela diri, ia berkata hanya mencoba memberitahukan yang sebenarnya.


Setelah itu, Byung Ki mencoba menghibur Im. Ia juga menawari Im sekotak susu tapi Im menolaknya.


Im melempar sapu ke segala arah dan duduk di halaman sambil memikirkan kata-kata Jae Ha kalau dia hanya menjadi beban buat Yeon Kyung.

Im juga ingat bagaimana Yeon Kyung selama ini melindungi dirinya.

Im pun kecewa karena dirinya tidak bisa menjadi dokter baik di istana maupun di tempat itu.


Direktur Shin senang karena operasi Menteri Ekonomi berjalan sukses. Ia bahkan menyuruh Yeon Kyung cuti 1 hari sebagai hadiahnya karena berhasil menyelamatkan Menteri Ekonomi. Prof. Hwang terkejut. Direktur Shin

berkata, ia memiliki wewenang karena ia direktur RS. Yeon Kyung tersenyum.

Direktur Shin lalu berbisik pada Prof. Hwang. Tapi karena ada Yeon Kyung disana, Direktur Shin pun tak jadi bicara.


Jae Ha memberikan ucapan selamat pada Yeon Kyung karena berhasil menyelamatkan pasien.

"Karena menyelamatkan pasien atau karena dia Kepala Departemen?" tanya Yeon Kyung.

"Dua-duanya." jawab Jae Ha.

Yeon Kyung lalu meminta maaf soal kemarin. Jae Ha pun berkata, akan memaafkan Yeon Kyung jika Yeon Kyung mau makan malam dengannya. Yeon Kyung menolak. Ia bilang, sebagai seorang dokter ia tak bisa meninggalkan RS untuk jalan-jalan. Yeon Kyung lantas menyuruh Jae Ha makan malam dengan gadis yang Jae Ha taksir.


Yeon Kyung beranjak pergi. Jae Ha menatap Yeon Kyung dengan tatapan kecewa dan berkata, bahwa gadis yang ditaksirnya selalu saja menolaknya.

Fix, Jae Ha naksir Yeon Kyung!


Petugas ambulance yang waktu itu memanggil Yeon Kyung.

Yeon Kyung pun tertegun mendengar cerita si petugas ambulance tentang Im yang menyelamatkan Yeon Kyung saat Yeon Kyung nyaris tertusuk besi.

Ia pun merasa bersalah karena sudah menuduh Im yang bukan-bukan.


Im sendiri tengah mengepel lantai Haeminseo. Ia mengepel lantai sampai jungkir balik. Tidak hanya ngepel, Im juga mengelap meja dan beberapa rak.


Saat pasien datang, Im mencoba memeriksa pasien tapi kemudian si perawat datang. Tak lama kemudian, Kakek Choi datang dan menyuruh Im bersih-bersih.


Im duduk di halaman dengan wajah murung. Ia sedih karena tidak bisa lagi menggunakan kemampuannya sebagai seorang tabib. Di belakang, Kakek Choi menatap Im dengan tatapan iba.


Malamnya, Im tak bisa tidur. Ia berniat kembali ke Joseon tapi saat teringat istana dan Doo Chil tengah memburunya, ia mengurungkan niatnya.

Im begadang sampai pagi.


Im mendekati Byung Ki dan menyuruh Byung Ki menyiapkan teh hijau hangat untuk si perawat.

"Ada pueraria lobata atau akar aurorat? Kondisi hatinya buruk. Jika dia minum teh hijau setiap pagi dan pueraria setiap sore, keadaannya akan membaik. Hubungan kalian juga akan membaik." ucap Im lagi.

Tapi Byung Ki malah cemburu. Ia pikir Im dan si perawat memiliki hubungan dekat.


Kakek Choi datang dan mengajak Im ke suatu tempat.


Di RS, Min Jae heboh karena Yeon Kyung dapat izin cuti 1 hari. Min Jae penasaran, Yeon Kyung mau kemana. Tapi Yeon Kyung hanya bilang kalau dia ada urusan.

Lalu Yeon Kyung melihat Nyonya Cho yang mau meninggalkan rumah sakit. Yeon Kyung pun langsung memeriksa data-data Nyonya Cho. Min Jae berkata, jika Nyonya Cho bukan pasien Yeon Kyung.

"Kau akan bilang begitu jika dia keluargamu?" tanya Yeon Kyung.


Man Soo mendadak muncul. Ia bilang, meski Nyonya Cho keluarganya, ia tak bisa mencegah pasien yang memang ingin pergi.


Yeon Kyung pun menyusul Nyonya Cho. Ia membujuk Nyonya Cho untuk operasi. Tapi Nyonya Cho bilang, ia tidak bisa menjadi pasien sekarang. Yeon Kyung mengira itu karena biaya. Nyonya Cho tersinggung.

"Bagi dokter, pasien adalah nyawa yang harus diselamatkan. Menurutku nyawa seseorang adalah alasan terpenting. Tolong kembalilah setelah Anda bisa menjadi pasien lagi di sini." ucap Yeon Kyung.

Yeon Kyung juga menunjukkan obat apa yang harus diminum pasien dan meminta pasien lekas ke IGD jika merasakan gejala nyeri jantung.


Ternyata Kakek Choi mengajak Im memeriksa para gelandangan. Ada gelangan yang sakit gigi. Kakek Choi bertanya, dimana ia harus menusukkan jarum akupunturnya untuk mengobati sakit gigi. Dengan wajah cemberut, Im pun berkata kalau jarumnya harus ditusukkan di sekitar rahang.

Im juga menunjukkan dimana harus menusukkan jarum untuk mengobati panas tinggi. Tapi saat Kakek Choi hendak menusukkan jarum akupunturnya, tangan Kakek Choi tiba-tiba saja bergetar. Im pun terkejut melihatnya.

Melihat Im yang hanya diam saja, Kakek Choi menyuruh Im membagikan obat. Tapi Im malah diserang oleh gelandangan lainnya.


Di RS, Jae Ha juga sedang mengobati pasien yang menderita kelumpuhan wajah.


Salah satu pasien yang sudah sembuh memberikan makanan pada Kakek Choi sebagai bayarannya. Im pun mulai tersentuh saat melihat Kakek Choi menerima makanan itu dengan senang hati.


Lalu, seorang gelandangan jatuh pingsan. Kakek Choi pun langsung memberikan akupuntur tapi saat hendak menusukkan jarum ke kaki pasiennya, tangannya bergetar hebat lagi.


Terpaksalah, Im mengambil alih tugas Kakek Choi. Pertama-tama, Im memeriksa nadi pasien. Im pun berkata, sepertinya pasien bukan hanya menderita gangguan pencernaan akut. Kakek Choi bertanya penyebabnya tapi Im masih belum tahu.

Im pun bertanya, apa saja yang dimakan gelandangan itu. Teman si gelandangan berkata, bahwa dia tidak makan apapun dan hanya minum saja.

Im memeriksa kaki dan tangan pasien. Tak lama kemudian, ia menemukan penyebab si pasien sakit.


Lalu, Im mengeluarkan jarum akupunturnya dan mulai mengobati pasien.


Di sisi lain, Jae Ha juga masih mengobati pasien yang menderita kelumpuhan wajah.


Kakek Choi terus memperhatikan cara Im memberikan akupuntur. Saat Im menggoyangkan jarumnya, Kakek Choi,teringat soal metode pengobatan Im yang pernah dibacanya di buku.

Singkat cerita, Im dan Jae Ha sama2 berhasil mengobati si pasien.


Direktur Ma memuji Jae Ha yang berhasil menyelamatkan pasien di hari pertama Jae Ha bekerja. Direktur Ma pun yakin, kalau Jae Ha mewarisi bakatnya. Ia juga heran, kenapa Jae Ha bisa punya seorang ayah yang tidak berguna. Jae Ha pun diam saat kakeknya menyebut ayahnya sebagai pria yang tak berguna. Di wajahnya tergambar jelas bagaimana perasaannya saat sang kakek menghina ayahnya.


Saat melihat makanan pemberian para gelandangan, Im teringat pada pasiennya di Joseon yang juga memberinyam hal yang sama.

Dari sini, Im pun sadar tugas seorang tabib yang sebenarnya. Kakek Choi lantas menyuruh Im pulang duluan karena dia mau ke suatu tempat dulu.


Setibanya di rumah, Im terkejut melihat Yeon Kyung sudah pulang. Im takut kalau Yeon Kyung diusir dari RS karena dirinya. Yeon Kyung lantas bertanya, kenapa Im masih belum pergi. Im pun meminta waktu beberapa hari lagi.

"Wae? Mau ke rumah sakit lagi?" tanya Yeon Kyung.

"Seharusnya kau bilang." jawab Im.

"Kalau tidak punya tujuan, kau boleh tinggal disini dulu. Jadi jangan ke tempat aneh dan melakukan hal yang aneh." ucap Yeon Kyung.


Im pun senang. Im lalu melihat pakaian yang sedang dilipat Yeon Kyung. Ia heran sendiri saat melihat bra Yeon Kyung.

Tepat saat mereka tarik-tarikan bra, Jae Ha datang.


Yeon Kyung memberitahu Jae Ha kalau Im adalah tamu kakeknya. Im pun berkata, kalau dia datang dari jauh. Jae Ha cemburu saat tahu Im tinggal di sana. Tapi ia tidak mengaku saat Yeon Kyung bertanya apa Jae Ha merasa terganggu dengan kehadiran Im.

Yeon Kyung lalu meminta maaf karena tidak bisa makan malam dengan Jae Ha.


Lalu, ia pun mengajak Im masuk ke dalam.

Jae Ha menatap Im dengan tatapan cemburu.


Kakek Choi yang baru pulang tanpa sengaja melihat Jae Ha. Saat itu, Jae Ha masuk ke mobilnya dengan wajah kesal. Jae Ha pun pergi tanpa menyadari keberadaan Kakek Choi.


Im senang karena Kakek Choi memasak daging sebagai menu makan malam. Yeon Kyung pun penasaran, apa yang sudah dilakukan Im sampai kakeknya memasakkan daging untuk Im. Kakek lantas mengajak Yeon Kyung makan tapi Yeon Kyung menolak. Yeon Kyung hanya mengambil air di kulkas lalu kembali lagi ke kamarnya.


Im yang sudah lapar pun jadi tidak bisa makan melihat kecanggungan antara Kakek Choi dan Yeon Kyung.


Jae Ha menumpahkan kekesalannya dengan bermain anggar. Pikirannya dipenuhi bayang2 Im dan Yeon Kyung.


Di tengah malam, Yeon Kyung keluar dari kamarnya dan mengendap-ngendap pergi ke dapur. Sampai di dapur, ia terkejut mendapati Im yang tengah makan sesuatu di kulas.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yeon Kyung.

"Aku lapar." jawab Im dengan mulut penuh rumput laut kering.

"Meski sudah makan daging?" tanya Yeon Kyung.

"Aku tidak bisa makan. Bagaimana kau bisa secanggung itu dengan kakekmu? Aku jadi tidak bisa makan dengan situasi yang kikuk." jawab Im.

Bersambung ke part 2.......

0 Comments:

Post a Comment