Watcher Ep 4 Part 4

Sebelumnya...


Keluar dari ruangan Young Ki, Jaksa Lee dihampiri rekan2nya sesama jaksa.

"Dong Yoon-i, kau sering menemuinya diam-diam belakangan ini. Ada kabar baik?"

Jaksa Lee tidak menjawab dan berjalan membelakangi mereka. Rekan2 Jaksa Lee pun pergi.


Setelah itu, ia menghubungi seketaris CEO Shin. Seketaris CEO Shin bilang bahwa Yi Sup sudah tiba di hotel.

Jaksa Lee : Rekayasa sebagai perampokan dan singkirkan dia.

Seketaris CEO Shin : Baik.

Seketaris CEO Shin langsung beranjak mengikuti Yi Sup yang pergi ke kamar.


Jaksa Lee balik ke RS. Ia masuk ke kamar CEO Shin, tapi sampai disana, yang ia dapati adalah Tae Joo yang lagi duduk santai membaca majalah.

Jaksa Lee : Kenapa kau disini?

Tae Joo : Untuk menemuimu. Yang lainnya pasti di kamar operasi.

Jaksa Lee : Kalian belum menyerah?

Tae Joo menatap Jaksa Lee.

Tae Joo : Aku tahu Shin Yi Sup memusingkanmu.

Jaksa Lee kaget Tae Joo tahu soal Yi Sup.


Seketaris CEO Shin berjalan di koridor hotel dengan wajah ditutup masker hitam.

Ia lalu mengambil kunci kamar yang ditarok diantara tumpukan barang2 di atas meja dorong di koridor.

Selanjutnya, ia membuka pintu kamar Yi Sup dengan kunci itu.

*Pihak hotel kok ceroboh ya, narok kunci kamar tamu sembarangan gitu. Atau sebelumnya udah kongkalingkong nii pihak hotel ama si Jaksa Lee?


Tae Joo memberitahu Jaksa Lee kalau ia sudah mengecek hasil tes Hyo Jung dan CEO Shin.

Tae Joo : Ternyata tidak ada satu pun yang cocok dengan Shin Oh Sung. Tidak disangka kau memalsukan hasilnya dan hanya mengulur waktu. Setelah operasinya gagal dan dia mati, kau akan menutup kasusnya dengan menyalahkan komputer rumah sakit yang bermasalah. Sulit dipercaya. Siapa dalang di balik tipu daya ini? Kim? Lee Hyo Jung? Ataukah dirimu?

Jaksa Lee berkilah, ia bilang ia baru tahu soal itu.

Tae Joo : Kau pasti mengetahuinya saat investigasi, ya? Pasti Kim-lah yang pertama merencanakan tipu daya ini. Apa dia juga membunuh Yi Sup? Ataukah dia tahu Yi Sup sudah mati saat merencanakannya?

Jaksa Lee mulai kesal.

Jaksa Lee : Teruskan. Menarik.


Tae Joo berdiri dan terus menekan Jaksa Lee dengan kata2nya.

Tae Joo : Mulanya, kupikir itu tidak masuk akal. Meski Shin Oh Sung mati, Hyo Jung tidak bisa mewarisi hartanya. Tapi setelah kupelajari lagi, ternyata harta peninggalan bisa dibagi. Berdasarkan Hukum Perdata Pasal 1 Ayat 1.057, jika tidak ada pewaris yang sah, kerabat khusus bisa meminta pembagian hartanya. Karena Lee Hyo Jung istrinya dan mendonasikan ginjalnya, pengadilan akan memihaknya, bukan?

Tae Joo lalu duduk di kasur.

Jaksa Lee : Bukankah sudah kukatakan berkali-kali? Jangan menuduh tanpa bukti.

Tae Joo : Hartanya tidak akan jatuh ke tanganmu. Karena ada bukti kedatangan Yi Sup di Korea, mustahil membuktikan dia mati di Filipina. Dia akan dinyatakan hilang dan peninggalan Shin Oh Sung akan diamankan.


Lalu flashback, saat Tae Joo bicara dengan si 'Pecinta Duit'. Tae Joo nanya, biaya penerbangan dari Filipina.

Usai menelpon, dia bilang pada Chi Gwang, mereka akan bertindak, jika Yi Sup dimanipulasi ada di Korea, tidak peduli mati atau hidup.

Flashback end...


Jaksa Lee masih aja berkilah.

Jaksa Lee : Mengenai delusimu itu... Misalnya aku mengikuti permainanmu, semuanya beres jika Yi Sup mati sekarang. Jika dia mati mendahului ayahnya, peninggalannya akan diserahkan kepada Hyo Jung.


Sementara itu, seketaris CEO Shin masuk ke kamar Yi Sup.

Dia melihat pakaian Yi Sup di atas kasur.

Tahu kalau Yi Sup lagi mandi, ia pun mengambil pisaunya dan membuka pintu kamar mandi.

Tapi kemudian Soo Yeon datang. Seketari CEO Shin pun berniat membunuh Soo Yeon. Soo Yeon pun langsung melepaskan tembakan pistol kejutnya.

Seketaris CEO Shin kesetrum dan langsung pingsan.


Chi Gwang keluar dari kamar dan memeriksa si seketaris.

Chi Gwang lalu memberikan borgol ke Soo Yeon. Ia menyuruh Soo Yeon mengurus si seketaris dan menghubungi Tae Joo. Chi Gwang juga memuji kerja Soo Yeon.


Tae Joo beranjak dari kasur dan menuju tasnya saat mendengar bunyi ponselnya.

Soo Yeon menghubunginya, memberitahu kalau mereka sudah membekuk si seketaris.


Tae Joo mengerti dan langsung mengabari Jaksa Lee.

Tae Joo : Yi Sup memang sudah mati. Kau terlalu terburu-buru.

Flashback...


Saat Tae Joo dan timnya menerima hasil tes DNA yang menyatakan, bahwa noda darah di TKP dan DNA Yi Sup cocok.

*Ini mungkin maksudnya noda darah yang di kain kali ya,, jadi itu darah Yi Sup. Mereka membunuh Yi Sup.


Jaksa Lee kaget dan mulai sewot, padahal tadi dia masih sok tenang.

Jaksa Lee : Aku melakukannya untuk melacak jalur pencucian uangnya. Jika berhasil mendapatkan peninggalannya, kami bisa mengetahui sumber uangnya dan jalur pencucian uangnya. Masalahnya bukan pembunuhan dan pemerkosaan. Cadangan dana gelapnya adalah masalah yang lebih besar di negara ini.

Tae Joo : Aku tahu kau hampir bangkrut. Hartanya bisa jatuh ke tanganmu jika dia mati. Jadi, bagimu kegagalan tidak dapat diterima.

Jaksa Lee : Kita harus memahami garis besarnya dalam pekerjaan kita. Kau tidak mampu begitu. Aku sedang menjalankan tugas penting. Apa mencampur sedikit kepentingan pribadi membuatnya salah besar?

Tae Joo : Maka aku juga akan mencampur kepentingan pribadiku ke tugas penting yang kukerjakan ini.

Jaksa Lee : Tae Joo-ya, aku mengerti.  Ini karena kejadian di masa lalu itu, bukan? Aku juga menganggapnya janggal. Tapi petinggi ingin kasusnya ditutup dengan tenang. Polisi menyerahkan mayat penjahat kelas teri dan menyatakan dia pelakunya. Aku bisa apa lagi? Haruskah aku melawan dan menyebut mereka salah? Bagaimana jika aku bernasib sepertimu?

Tae Joo : Siapa petinggi itu?

Jaksa Lee : Itu rahasia. Akan kukatakan setelah kasus ini selesai.

Tae Joo : Mari berbicara di tempat yang sunyi. Banyak yang harus kami tanyakan kepadamu selain itu.



Young Koon datang. Jaksa Lee terhenyak melihat Young Koon.

Young Koon : Lee Dong Yoon, kau ditangkap karena membantu pembunuhan. Kau berhak tetap diam...

Young Koon malas mengulangi kalimat itu lagi.

Young Koon :  Astaga. Kau  jaksa, pasti tahu kalimatnya. Kemarilah.

Young Koon mau memborgol Jaksa Lee, tapi Jaksa Lee nya mendorong Young Koon dan beranjak pergi.


Tae Joo dan Young Koon saling menatap. Setelah itu, Young Koon bergegas mengejar Jaksa Lee.


Young Koon langsung mengejar Jaksa Lee. Jaksa Lee sudah berada di lantai 2. Young Koon melihat Jaksa Lee jalan dengan terburu2 di lantai 2.

Lalu Young Koon ingat kata2 Chi Gwang yang melarangnya menangkap Jaksa Lee kalau Jaksa Lee kabur.

Chi Gwang : Dia akan menelepon dalangnya jika ada. Kita harus tahu identitasnya.


Dan benar saja, Jaksa Lee memang menghubungi seseorang. Dia berlari ke atap gedung dan menghubungi Young Ki.

Young Koon menaiki tangga, menuju atap gedung.

Jaksa Lee : Aku dikecoh. Han Tae Joo menyusun jebakan ini bersama Tim Investigasi Korupsi.


"Kenapa kau melakukannya?" tanya Young Ki yang saat itu masih berada di ruangannya.

Jaksa Lee : Jika kubiarkan mereka berbuat sesuka hati, makin banyak pihak kita yang menderita. Anda tahu betul ini kulakukan demi negara.

Young Ki : Bukan karena ketamakanmu?

Jaksa Lee : Ini tidak ada hubungannya denganku. Kulakukan ini demi negara!

Young Ki memutus panggilannya. Setelah itu, Young Ki buru2 pergi dari ruangannya.


Jaksa Lee berusaha menghubungi Young Ki lagi tapi nomornya tak aktif.

Jaksa Lee marah, ini kulakukan demi negara!

Lalu tiba2, terdengar suara bantingan pintu.

Jaksa Lee menoleh ke belakang dan terkejut melihat sosok di depannya.

Jaksa Lee ketakutan.

Jaksa Lee : Si... siapa kau?


Young Koon yang hampir mencapai pintu, mendengar suara yang cukup keras. Ia pun bergegas ke atap dan heran tidak menemukan Jaksa Lee disana.

Lalu Young Koon mendengar suara teriakan dibawah.

Young Koon langsung melihat ke bawah dan menemukan Jaksa Lee sudah terkapar dengan kepala berlumur darah.

Young Koon pun kesal.


Lalu dia mendengar suara pintu. Sontak, Young Koon langsung berbalik dan mengarahkan pistolnya tapi tidak ada siapa pun.

Si pembunuh melarikan diri. Young Koon melihat pintu yang sedikit terbuka.


Young Koon pun bergegas mengejar si pembunuh tapi gagal. Young Koon berteriak kesal.


Tae Joo yang baru keluar dari rumah sakit, hanya bisa menahan kemarahannya melihat Jaksa Lee terkapar.


Hyo Jung akhirnya siuman dan mendapati suster sedang mengecek selang infusnya.

Hyo Jung menanyakan CEO Shin. Ia menyebut CEO Shin suaminya. *Ngakak.

Suster kebingungan menjawab.

Suster : Itu... Ada beberapa masalah saat persiapan operasinya. Sebentar lagi dokter akan menjelaskannya.

Suster beranjak keluar. Setelah suster pergi, Hyo Jung memeriksa perutnya dan tidak menemukan bekas lupa operasi disana.

Sontak, Hyo Jung ngamuk.


Lalu Hyo Jung keluar dan menemukan Tae Joo berdiri di depan kamarnya.

Hyo Jung menghampiri Tae Joo.

Hyo Jung : Ginjalku masih utuh.

Tae Joo : Syukurlah.

Hyo Jung : Aku tidak akan lupa janjiku dan membayar dua kali lipat dari tarifmu. Tapi bagaimana cara membalas para detektif itu?

Tae Joo : Lee Hyo Jung-ssi.

Hyo Jung : Ya?

Tae Joo : Itu tidak perlu. Aku ingin bilang, berhenti menggangguku karena kali ini aku tidak bisa menjadi pengacaramu.


Kemudian beberapa polisi datang dan menangkap Hyo Jung atas tuduhan penjualan organ.

Hyo Jung dibawa polisi.

Hyo Jung pun sewot dan memanggil Tae Joo tapi Tae Joo cuek.


Chi Gwang dan Jin Woo menemui Bu Yeom.

Bu Yeom memberi mereka uang dan menyuruh mereka makan enak pakai uang itu.

Chi Gwang pun minta diberi izin untuk menginvestigasi para petinggi kepolisian. Ia mengaku, kesulitan mendekati petinggi kepolisian tanpa izin.

Bu Yeom melirik Jin Woo.

Chi Gwang : Aku tidak akan mengulik kasus lama. Hanya mengulik kasus baru.


Beralih ke Tae Joo yang berjalan menuju ruangan timnya.

Bersamaan dengan itu, Chi Gwang keluar dari dalam dan mengajak Tae Joo ikut serta makan2 dengan mereka.

Tae Joo : Sebelum itu, bagaimana dengan investigasi terhadap Shin Oh Sung? Shin Oh Sung dan Lee Dong Yoon sering bertemu. Dia pasti tahu banyak. Jika kita ancam menunda operasinya...

Chi Gwang : Kasusnya sudah bukan tugas kita. Vonisnya akan dikurangi jika dia membocorkan jalur pencucian uangnya. Kini mereka akan bernegosiasi.

Tae Joo : Siapa?

Chi Gwang : Pembunuh yang menghabisi Lee Dong Yoon dan Kim... Menurutmu dialah yang kamu cari, bukan? Jika itu benar pun, Shin Oh Sung tidak tahu identitasnya. Menyerah saja.

Tae Joo : Siapa yang bernegosiasi dengannya?

Chi Gwang : Jang Hae Ryong.

Tae Joo terkejut.

Chi Gwang : Aku berjanji akan menyerahkan Shin Oh Sung setelah kasusnya selesai.

Tae Joo lantas pergi dengan terburu2.

Chi Gwang hanya bisa menatapnya prihatin.


Hae Ryong sedang menemui CEO Shin.

Hae Ryong : Kami akan mengesankan Anda sebagai korban dan mengusahakan operasi Anda. Sebagai gantinya, Anda harus berterima kasih.

CEO Shin mengerti.


Tae Joo sudah tiba di RS. Dia sedang berjalan menuju kamar CEO Shin.

Namun, saat hampir sampai di kamar CEO Shin, dia bertemu Hae Ryong.

Tae Joo : Kenapa kau di sini?

Hae Ryong : Menginterogasi saksi. Aku mengusut kasus penjualan organ. Kau sendiri?

Tae Joo : Mungkin Shin Oh Sung butuh pengacara.

Hae Ryong : Dia tidak butuh. Jaksa dan polisi tidak mau menginvestigasinya.

Tae Joo terdiam. Hae Ryong beranjak pergi. Tae Joo kembali memanggilnya.


Hae Ryong berbalik dan menatap Tae Joo. Tae Joo sontak menyembunyikan jarinya yang bekas dipotong.


Tae Joo menatap Hae Ryong dengan tatapan kalut dan tanya darimana asal kemanusiaan.

Hae Ryong terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Tae Joo.

Hae Ryong : Entahlah. Bersimpati atas penderitaan orang lain? Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?

Tae Joo : Bukan apa-apa.

Hae Ryong pun pergi.


Di layar laptop Soo Yeon, tampak foto Young Koon yang wajahnya diedit menjadi foto Yi Sup.

Ternyata foto Yi Sup yang sudah tiba di Korea yang ditunjukkan CEO Shin pada Jaksa Lee sebenarnya foto Young Koon.

Berarti sudah terjawab kan gaes, siapa yang dilihat seketaris CEO Shin di hotel? Dia adalah Young Koon yang menyamar menjadi Yi Sup karena baju yang dipakai Yi Sup di hotel sama dengan baju yang dipakai Young Koon di foto sebelum diedit. Biar gak bingung, sy perjelas lagi ya. Jadi di foto yang diperlihatkan  CEO Shin itu, wajahnya wajah Yi Sup tapi badannya badan Young Koon.


Soo Yeon lalu menutup laptopnya dan mengajak Young Koon pulang tapi Young Koon yang sibuk ama laptopnya diam saja.

Akhirnya Soo Yeon memutuskan pulang duluan.


Young Koon sendiri lagi melihat rekaman CCTV di tangga yang menuju atap gedung.

Tak lama, ia terhenyak melihat sosok si pembunuh berjalan menaiki tangga. Young Koon bahkan melihatnya sampe berkali2.


Sekarang, kita melihat Young Koon sudah berada di lantai satu apartemennya. Ia bertemu satpam penjaga gedung. Satpam pun menyuruh Young Koon membawa surat2nya karena kotak surat Young Koon sudah penuh.

Young Koon pun mengambil suratnya lalu masuk ke lift.


Sampai di rumah, ia langsung menuju kulkas dan mengambil air.

Setelah itu, ia minum dan duduk di sofanya lalu memeriksa satu per satu surat yang datang.

Tapi kemudian dia terkejut saat menemukan surat dari ayahnya diantara surat2 itu.

Ia pun langsung menatap ke lantai tempat ia melihat ibunya bersimbah darah ditusuk oleh si polisi pembunuh.

Bersambung....


Next ep, Tae Joo datang ke penjara.. dia menemui salah satu tahanan pria dan meminta pria itu membunuh seseorang.

"Ini demi putramu." ucap Tae Joo pada pria itu.

Mungkinkah pria itu Kim Jae Myung?

Btw, udah terungkap laa ini dalangnya si Young Ki.. Petinggi yang dimaksud Jaksa Lee adalah Young Ki... tnggal nunggu identitas si polisi pembunuh terbuka...sejauh ini sih tersangkanya cuma si Hae Ryong...

0 Comments:

Post a Comment