Watcher Ep 6 Part 2

Sebelumnya...


Chi Gwang menemui Jae Myung. Chi Gwang :  Aku melihat videomu menyerang Oh Sang Do. Masih saja bengis.

Jae Myung : Aku juga kehilangan istriku. Dia ingin bebas dan menemukan istrinya. Dia ingin koneksi, jadi, aku membantunya.

Flashback, saat Jae Myung mendekati Sang Do sambil membawa gunting.


Jae Myung : Kudengar kau ingin bebas?

Jae Myung pun menusuk tangan Sang Do dengan gunting.

Flashback end...


Jae Myung : Kau pun jadi punya alasan untuk mengusut.

Chi Gwang : Maka harapanmu terkabul. Oh Sang Do kabur tadi. Dia memakai pisau yang disimpan di perbannya untuk mengancam Young Goon.

Jae Myung tenang2 saja saja mendengarnya.

Chi Gwang : Kau tidak penasaran dengan kondisi Young Koon?

Jae Myung : Toh kau akan bilang jika dia terluka.

Chi Gwang : Tentu. Kau pasti sedang mencemaskan hal lain. Young Koon bisa dipecat dari kepolisian atau dimutasi ke Divisi Lalu Lintas lagi.

Jae Myung : Lebih baik begitu daripada dibunuh.

Chi Gwang : Kenapa sikapmu begini?


Jae Myung : Aku dipenjara dan tidak memercayaimu. Aku harus apa lagi untuk melindungi Young Koon? Han Tae Joo paham itu. Tapi kau seperti menduga aku merencanakan sesuatu.

Chi Gwang terkejut nama Tae Joo dibawa2.

Chi Gwang : Kau bersekongkol dengan Pengacara Han untuk membebaskan Oh Sang Do?

Jae Myung : Kami saling bantu. Han Tae Joo bilang kau akan mengeluarkannya dari penjara jika aku pura-pura membunuhnya. Katanya dia bisa dibebaskan dengan cara itu. Otak Han Tae Joo lebih encer darimu.

Chi Gwang : Dia tidak memikirkan konsekuensinya. Pokoknya, kau pasti akan dihukum karena ini.

Jae Myung tertawa.

Jae Myung : Apa lagi yang bisa kualami? Lagi pula, aku akan dipenjara seumur hidup di sini.


Jae Myung lantas berdiri dan beranjak pergi, tapi Chi Gwang menanyakan Kyung Hee.

Chi Gwang berdiri.

Chi Gwang : Kau tidak peduli dengan nyawanya?

Jae Myung berbalik dan menatap Chi Gwang. Ia bilang, dulu ia juga ingin melindungi istrinya.

Jae Myung : Aku membantu Oh Sang Do karena dia mengingatkanku pada masa laluku.

Jae Myung beranjak pergi. Chi Gwang menghela nafas.


Soo Yeon berusaha melepas borgol Young Koon. Dia kesal sendiri karena tidak tahu yang mana kuncinya. Dia juga sewot karena Young Koon melontarkan tembakan, bukan mengklakson saja meminta bantuan.

"Benar juga." ucap Young Koon.

"Tapi pistol memang lebih keras. Bersyukurlah kau tidak dibunuh." jawab Soo Yeon.

"Kau tidak melaporkan ini ke petinggi, bukan?" tanya Young Koon.

"Sudah kubilang, aku segera ke sini setelah dihubungi. Katanya Pak Do sedang menemui Kim Jae Myung." jawab Soo Yeon.

Young Koon langsung terdiam. Melihat ekspresi Young Koon, Soo Yeon jadi merasa bersalah sendiri karena membahas Jae Myung.

Soo Yeon : Kita semua bisa dipecat jika terus memakai cara ini.

Soo Yeon berhasil melepaskan borgol Young Koon.

Young Koon : Maka kita harus segera pergi sebelum dipecat.

Soo Yeon : Ke mana?

Young Koon : Rumah Lee Kyung Hee.


Young Koon teringat saat Sang Do mengancamnya tadi.

Sang Do : Hanya ada satu hal yang kini bisa kulakukan.

Young Koon lalu bilang pada Soo Yeon ada yang mereka lupakan dan menyuruh Soo Yeon masuk ke mobil.


Young Koon dan Soo Yeon tiba di rumah Kyung Hee.

Soo Yeon : Dilarang masuk tanpa izin, bukan? Kenapa kau terus membandel?

Pintu rumah tiba2 terbuka.

Soo Yeon : Bagaimana kau membukanya?

Soo Yeon : Tidak dikunci.

Young Koon mengeluarkan pistolnya dan langsung berjaga2. Melihat itu, Soo Yeon juga mengeluarkan pistol kejutnya tapi tidak ada siapapun disana.

Soo Yeon : Mungkinkah Oh Sang Do baru dari sini? Untuk apa dia kemari?

Young Koon : Untuk mengecek.


Young Koon kemudian ingat saat terakhir kali mereka datang kesana bersama Jae Sik. Saat itu, Jae Sik sedang melihat ke lantai dibawah karpet.

Soo Yeon : Sedang apa?

Young Koon : Ukuran dan warna karpetnya tidak cocok dengan rumah ini, bukan?

Soo Yeon : Karpet ini ditaruh orang lain untuk menyembunyikan sesuatu.

Mereka lantas mengangkat karpet itu tapi tidak ada apa-apa dibawahnya.

Soo Yeon : Jika ada sesuatu, pasti sudah disingkirkan. Minggir.


Soo Yeon pun menyemprotkan luminol ke seluruh lantai.

Young Koon : Kenapa kau keluar dari Badan Forensik Nasional? Kau membawa peralatannya, pasti masih suka pekerjaannya.

Soo Yeon : Pernah ada pembunuh yang lolos karena aku merusak bukti. Kami tahu pembunuhnya, tapi buktinya hilang. Setelah itu, aku kesulitan bekerja karena merasa sesak setiap di TKP. Kenapa kau menjadi polisi?

Young Koon : Menurut gosip apa? Pasti ada gunjingan.

Soo Yeon : Gosipnya karena Kim Jae Myung. Katanya kau ingin menjadi polisi yang tidak seperti ayahmu atau kau ingin membuktikan ayahmu tidak bersalah.

Young Koon : Gosipnya terbagi dua. Sebenarnya, aku hanya ingin bekerja. Kebetulan ada lowongan khusus untuk pengendara motor. Sudah selesai?


Soo Yeon pun memberikan kacamata khusus pada Young Koon.

Betapa kagetnya mereka saat melihat banyak jejak darah di lantai, dari tempat mereka berdiri hingga ke kamar mandi.


Jae Sik dan Tae Joo ke klub. Sampai sana, mereka dihalangi masuk petugas dengan alasan, klub yang belum buka.

Tae Joo melirik Jae Sik. Jae Sik pun menghubungi seseorang, lalu memberikan ponselnya pada si petugas.

Usai menerima telepon, si petugas menatap heran Tae Joo, lalu beranjak pergi.


Lalu Tae Joo dihubungi CEO Jung.

Tae Joo : Ya, Pak Jung. Ini Han Tae Joo. Tapi aku harus bagaimana Pak Park ditangkap oleh polisi saat mencoba menyusup ke ICU. Posisiku juga terancam. Anda tidak akan kuhubungi sementara.

Tae Joo memutus panggilanya dan memblokir nomor CEO Jung.


Setelah itu, Tae Joo masuk ke dalam dan menemui Han Wook yang lagi minum2.

Han Wook terkejut melihat kedatangan Tae Joo.

Han Wook : Kenapa pengacara tamak ini kemari?

Tae Joo : Oh Sang Do kabur dari penjara. Polisi sedang mengejarnya.

Han Wook : Maka ayahku tidak akan membayarmu.

Tae Joo : Itu alasanku kemari. Jika kau menangkap Oh Sang Do dan menemukan catatan suapnya, usahamu akan diapresiasi. Apa kau tidak mau sesumbar ke ayahmu?

Han Wook : Bagaimana caranya?

Tae Joo : Ada yang bisa kau perintah. Jang Hae Ryong.

Han Wook : Bedebah yang sudah dibayar, tapi gagal mendapat catatan suap itu? Untuk apa kulakukan itu?


Tae Joo pun berbisik ke telinga Han Wook.

Tae Joo : Itu karena... kau membunuh Lee Kyung Hee.

Han Wook kaget mendengarnya.

Tae Joo : Segera hubungi Jang Hae Ryong.

Han Wook : Bukan aku yang membunuhnya. Tapi Pak Park. Lee Kyung Hee sudah dibayar, tapi masih bungkam. Aku ke rumahnya untuk menanyakan catatan

suap, tapi Park Si Young tiba-tiba membunuhnya. Aku juga korban!

Tae Joo : Baiklah. Laporkan saja.

Han Wook : Polisi? Ayahku jauh lebih paham. Itu keahlian ayahku. Biarkan aku pergi dan bicaralah dengan ayahku.

Tae Joo : Akan kubantu. Teruskan.

Han Wook : Ada sejumlah polisi yang bertugas menutupi kejahatan. Ayahku membayar mereka saat darurat.


Tae Joo : Kau pernah melihat mereka?

Han Wook : Kulihat mereka berbincang di kantor ayahku. Hanya sekali. Aku tidak tahu detailnya karena ayahku tidak memercayaiku.

Tae Joo mulai kesal.

Tae Joo : Rupanya kau tidak tahu apa pun, ya?


Han Wook yang frustasi tingkahnya ketahuan, mau minum2 tapi Tae Joo langsung merebut gelasnya.

Tae Joo : Berhenti minum-minum dan jalankan peranmu.


Hae Ryong yang lagi makan bersama rekannya, di SMS Si Young yang mengajaknya bertemu. Tak lama, dia juga di SMS Han Wook yang mengajaknya bertemu.

Hae Ryong : Ada apa ini?


Hae Ryong meletakkan ponselnya di meja dan kembali makan, tapi ponselnya kembali berdering. Kali ini telepon dari Chi Gwang.

Hae Ryong : Wae?


Jae Sik lagi asyik menyantap roti di depan mobil saat terdengar suara tabrakan.

Jae Sik menoleh ke sumber suara dan melihat Chi Gwang turun dari mobil.

Ternyata Chi Gwang lah yang tidak sengaja menabrak mobil yang terparkir di depannya.

Jae Sik berdiri di belakang Chi Gwang tanpa suara.

Chi Gwang memeriksa bagian belakang mobilnya dan melihat nomor plat mobil yang ditabraknya.


Lalu dia berbalik dan terkejut melihat Jae Sik yang tau2 sudah muncul.

Chi Gwang : Mengagetkan saja. Suruh pemilik mobil ini meneleponku.

Chi Gwang masuk ke kelab.


Jae Sik menghubungi Tae Joo.

Jae Sik : Pengacara Han, Pak Do datang.

Tae Joo nampak kesal, padahal yang dia tunggu Hae Ryong.

Tae Joo : Tunggu di situ.


Tae Joo lantas pindah ke sisi lain.

Chi Gwang masuk dan langsung duduk di dekat Han Wook. Sementara Han Wook kaget melihat Chi Gwang.

Chi Gwang : Pak Jang sedang sibuk. Jadi, aku menggantikannya. Katamu ada yang perlu dibahas? Katakanlah.

Han Wook : Oh Sang Do kabur.

Chi Gwang : Kau membantunya?

Han Wook : Tidak. Kebetulan aku dikabari. Jika kau membunuhnya dan menemukan...


Tae Joo keluar dan menyuruh Han Wook berhenti bicara.

Chi Gwang terkejut melihat Tae Joo.

Chi Gwang : Aku mencarimu.

Tae Joo : Mencariku?

Chi Gwang : Ya.

Tae Joo : Aku agak sibuk. Tapi tampaknya kau makin dekat dengan Pak Jang. Kau juga membantunya mengurus kasus Shin Oh Sung. Walau kau dari Divisi Inspeksi, kalian tetaplah satu keluarga polisi. Benar?

Chi Gwang : Nyawa seseorang dipertaruhkan. Kita harus mengesampingkan dendam pribadi.

Tae Joo : Pak Do. Ada apa? Biasanya kau objektif. Lee Kyung Hee sudah mati. Tidak ada yang bisa diselamatkan.


Chi Gwang terkejut. Lalu tak lama, ponselnya berbunyi. Chi Gwang langsung pergi ke tempat Tae Joo sembunyi tadi dan menjawab telepon Soo Yeon.

Soo Yeon sendiri masih di kediaman Kyung Hee dengan Young Koon dan tim forensik.

Soo Yeon : Darah itu milik Lee Kyung Hee.

Chi Gwang : Bagaimana peluangnya selamat?

Soo Yeon : Perdarahannya terlalu hebat.

Chi Gwang terpukul. Dia sadar, Tae Joo benar bahwa Lee Kyung Hee sudah tidak ada.


Sementara diluar, Han Wook bilang ke Tae Joo kalau Chi Gwang lah orangnya.

Han Wook : Polisi yang bertemu ayahku.

Tae Joo kaget.

Han Wook ingat saat melihat Chi Gwang bertemu dengan ayahnya di kantor.



Soo Yeon memberitahu Chi Gwang kalau plat mobil yang dibawa Sang Do sudah masuk daftar pencarian.

Soo Yeon : Nomor polisinya 3281. Kini kami memeriksa CCTV terdekat.

Chi Gwang pun ingat plat mobil yang dia tabrak tadi. Sadar ada Sang Do disana, dia pun langsung mencabut pistolnya dan mencari Sang Do.


Saat Chi Gwang pergi, Sang Do muncul dan memukul Han Wook dengan botol.

Sang Do lalu menodongkan senjata laras panjang pada Tae Joo dan minta Tae Joo tetap diam.

Han Wook pun dibawa Sang Do.


Diluar, Jae Sik dapat perintah dari Tae Joo.

Jae Sik : Siapa yang harus kutangkap?

Han Wook keluar sambil menyandara Sang Do.

Jae Sik mau menangkapnya tapi dia langsung diam saat Sang Do menodongkan senjata padanya.


Sang Do pun kabur dengan mobilnya. Chi Gwang keluar dan gagal mengejar Sang Do.

Jae Sik masih mengangkat tangannya. Chi Gwang mendekati Jae Sik. Jae Sik : Dia punya senjata.

Chi Gwang nampak kesal dan berlari ke dalam.


Chi Gwang menghampiri Tae Joo yang masih duduk di dalam.

Chi Gwang : Kau tidak apa-apa?

Tae Joo : Ya.

Chi Gwang : Kau tahu kira-kira Jung Han Wook dibawa Oh Sang Do ke mana?

Tae Joo : Kau tidak sadar apa tujuan Oh Sang Do? Kau sungguh tidak memahami korban. Hanya berlagak adil dan bersimpati dengan korban, padahal tidak tahu apa-apa.

Tae Joo mengambil tasnya dan berdiri. Dia berniat pergi tapi sebelum pergi, dia minta Chi Gwang mikirin baik2 pada tujuan Sang Do.


Jae Sik datang dan tanya apa Tae Joo baik2 saja.

Chi Gwang : Kau sangat memahami korban, lantas apa rencanamu?

Tae Joo berbalik dan menatap sinis Chi Gwang.

Tae Joo : Menangkap pelakunya. Kau sendiri?

Chi Gwang : Menyelamatkan orang lain.

Tae Joo : Siapa lagi yang akan kau selamatkan?

Tae Joo beranjak pergi.


Paginya, Chi Gwang disemprot Bu Yeom karena terlambat melaporkan kaburnya Sang Do.

Chi Gwang : Maafkan aku. Aku akan bertindak setelah itu terbukti penculikan. Lalu...

Chi Gwang berhenti bicara saat Bu Yeom menyuruhnya mendekat.

Bu Yeom : Bukan itu yang penting.

Chi Gwang mengerti dan berkata akan menemukan catatan suap itu.

Bu Yeom menyuruh Chi Gwang keluar.


Tapi saat tiba di pintu, Bu Yeom melarang Chi Gwang melibatkan Young Koon.

Bu Yeom : Siapa yang menjamin dia tidak berkomplot dengan ayahnya?

Bersambung ke part 3......

0 Comments:

Post a Comment