Ice Adonis Ep 8 Part 2

Sebelumnya...


Di RS, Yoon Jae meminta penjelasan Nyonya Jang tentang obat dan respirator ayahnya yang tiba-tiba saja menghilang.

Yoon Jae : Ajumma sudah meletakkan obat dan respirator ayah disamping tempat tidur. Apa yang terjadi? Apa itu kebetulan, obat dan respirator ayah hilang disaat kau lagi mandi?

Nyonya Jang : Haruskah ada alasan kenapa aku mandi! Leher dan badanku tidak enak karena tidak bisa tidur dengan baik. Ayahmu yang batuk sepanjang malam, membuatku tidak bisa benar-benar tertidur. Karena badanku tidak enak, itulah sebabnya aku bersantai dengan berendam di busa. Mendengarkan musik sambil berendam adalah hobiku sejak dulu. Kau puas?

Yoon Jae tidak percaya.

Nyonya Jang lalu memarahi Yoon Jae karena tidak pulang semalaman padahal sang ayah lagi kegeletak sakit.

Ia juga menertawakan Yoon Jae yang bisa jatuh cinta padahal tidak mempercayai orang lain.

Yoon Jae terdiam saat Nyonya Jang mengungkit ibunya yang pergi meninggalkannya.

Yoon Jae baru marah saat Nyonya Jang membawa-bawa nama Yeon Hwa.


Nyonya Jang : Apakah wanita miskin itu yang hidup hanya dengan ibunya dan adiknya yang idiot tahu sifat aslimu?

Yoon Jae : Apa yang mau kau katakan sebenarnya?

Nyonya Jang : Kau merasa terancam. Karena tidak bisa mempercayai orang lain, jadi kau merasa terancam. Karena kau tidak percaya siapa pun, kau tidak percaya cinta. Apa aku salah? Kau merasa tidak aman dan meyakini dirimu akan hancur.

Yoon Jae tambah menyalahkan Nyonya Jang. Ia yakin, suatu saat nanti Nyonya Jang akan hancur karena kemunafikan sendiri.


Tak lama kemudian, dokter keluar. Dokter mengatakan masa kritis Tuan Ha sudah lewat tapi Tuan Ha harus selalu dipantau.

Nyonya Jang senang mendengarnya. Yoon Jae yang tadinya senang, langsung menatap kesal ibu tirinya itu.


Di kantor, Yeon Hwa menghubungi seseorang dan meminta orang itu melacak orang yang sudah mengirimkan email pakai emailnya.

Supervisor Go menegur Yeon Hwa dan menyuruh Yeon Hwa menyiapkan materi meeting.

Si penelpon meminta alamat IP. Yeon Hwa yang tidak enak pada dua rekannya pun mengatakan akan segera menghubungi orang itu lagi.

Yeon Hwa lalu memberitahu Supervisor Go bahwa ia sudah menyiapkan salinan materinya untuk setiap kursi.

Supervisor Go berkata, Yoon Hee akan segera tiba sebelum meeting dimulai.


Supervisor Go lalu menyuruh Jin Sang menghubungi Kang Wook.

Jin Sang pun mulai mengangkat telepon kantor sambil mengutuki Kang Wook yang masih belum datang juga.

Tak lama kemudian, Kang Wook datang. Supervisor Go senang Kang Wook datang sebelum meeting dimulai.


Telepon kantor di meja Yeon Hwa berdering. Yeon Hwa pun kaget tahu itu telepon dari si rentenir.

Yeon Hwa langsung cabut ke toilet dan menghubungi si rentenir kembali.

Yeon Hwa pun meminta si rentenir menunggu karena ia masih belum bisa mendapatkan uangnya.

Tanpa disadari Yeon Hwa, seorang rekannya mendengar pembicaraannya di bilik toilet.

Si rentenir memberikan Yeon Hwa waktu 3 hari dan memutuskan panggilan begitu saja.

Yeon Hwa beranjak pergi. Setelah Yeon Hwa pergi, staff yang cewek langsung keluar.

"Apa yang dia lakukan sampai punya hutang di usia muda?" tanyanya, lalu menertawakan Yeon Hwa dengan sinis.


Balik ke ruangannya, dia dihubungi Ketua Tim Park. Yeon Hwa tetap menyangkal sudah mengirimkan email itu padanya.

Ketua Tim Park pun berkata, akan langsung membicarakan itu pada Yoon Hee.

Yeon Hwa yang takut, meminta bantuan pada Supervisor Go.


Ketua Tim Park menemui Yoon Hee. Ia mengatakan, staff Yoon Hee sudah menjual informasi produk terbaru yang sedang Yoon Hee kembangkan padanya. Yoon Hee awalnya tidak percaya. Ketua Tim Park meyakinkan Yoon Hee, kalau staff Yoon Hee benar-benar melakukannya.

"Kau punya bukti?"

"Aku tidak akan membuang waktuku kesini jika aku tidak punya bukti."

Yoon Hee sontak marah dan mengajak Ketua Tim Park menemui stafnya.


Yeon Hwa terkejut ketika Yoon Hee datang bersama Ketua Tim Park.

Yoon Hee : Seol Yeon Hwa karyawan baru, jadi dia tidak mungkin menjual informasi produk yang sedang kami kembangkan karena dia tidak pernah melihat proposalnya.

Mendengar itu, Supervisor Go langsung mengaku, bahwa ia mengizinkan Yeon Hwa melihat salinannya.

Yoon Hee meminta bukti.

Ketua Tim Park pun menunjukkan bukti berupa email Yeon Hwa serta SMS dan no rekening yang dikirimkan Yeon Hwa.

Yeon Hwa langsung menyangkal.

Tapi staff cewek yang mendengar omongannya dengan si rentenir di toilet tadi ikut menekannya. Ia memberitahu Yoon Hee bahwa Yeon Hwa punya hutang 30 juta.


Yeon Hwa menangis. Ia berusaha menjelaskan, bahwa bukan dia pelakunya.

Tapi Yoon Hee tidak percaya. Yoon Hee marah besar dan menampar Yeon Hwa.

Bersambung........

Prolog :


Yoo Ra berdiri di depan pintu ruangan Yeon Hwa. Ia menguping apa yang terjadi di dalam.

Tak lama kemudian, Ketua Tim Park dan rekannya keluar. Yoo Ra pun langsung pura-pura membaca dokumennya.

"Kau akan menggelar konferensi pers? Jika ketahuan ada mata-mata di perusahaan, citra perusahaan bisa hancur." ucap rekan Ketua Tim Park.

"Mari kita lihat apa yang akan dilakukan Ha Yoon Hee." jawab Ketua Tim Park.

Sontak, Yoo Ra kaget mendengar citra J akan hancur.


Di dalam, Yeon Hwa masih berusaha menjelaskan itu bukan salahnya. Yeon Hwa mengaku, bekerja di J adalah impiannya jadi tidak mungkin ia melakukan hal semengerikan itu.

Mendengar itu, Kang Wook langsung ingat kata-kata Yeon Hwa malam itu.

"Karena ini menarik. Aku benar-benar bisa bekerja di J." ucap Yeon Hwa penuh semangat.


Yoon Hee lantas meminta penjelasan soal nomor ponsel dan rekening Yeon Hwa.

Yeon Hwa menangis, aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu.

Yoon Hee tidak percaya, mengusir Yeon Hwa.


Bersambung.............

Sy greget luar biasa nonton part Yeon Hwa disalahin... Padahal udah nonton berulang2, tapi tetap aja greget....

Next part,,, Yoo Ra manipulasi bukti CCTV. Yeon Hwa makin disalahin.

Padahal gampang ngebuktiin Yeon Hwa gk salah... Berhubung si Yoo Ra udah manipulasiin buktinya ya tinggal cek aja jam berapa tu email dikirim, lalu cek jam berapa Yeon Hwa ninggalin ruangan dan kembali ke ruangannya...

0 Comments:

Post a Comment