Poong Doo meneriaki Chung. Lalu ia menyusul Chung dan merusak jaket yang dibelikan Chung untuk Si Joon.
Tak lama, Si Joon dan Ryan datang. Chung menangis dan mengadu pada Si Joon kalau Poong Doo merusak jaket yg ia beli untuknya.
Poong Doo memarahi Ryan karena datang begitu lama. Ia lalu menyuruh Ryan memanggil polisi dan menyebut Chung seorang penguntit.
Chung marah dan menyuruh Ryan membawa Poong Doo yg dipanggilnya ahjussi ke dokter.
Poong Doo mempersoalkan hidungnya yg berdarah pada Ryan.
Ryan menyuruh Poong Doo diam dan melihat jaket Chung. Ryan lalu berbisik pada Poong Doo kalau jaket itu berwarna biru.
Ryan lantas minta maaf pada Chung dan mengatakan Poong Doo menjadi sensitif usai melakukan penerbangan jauh. Ia juga berkata, akan mengganti rugi jaket Chung yang dirusak Poong Doo.
Chung : Kenapa kau yang minta maaf? Paman ini tidak bisa bicara?
Poong Doo ingin menyahut tapi dihentikan Ryan. Ryan berkata, Poong Doo agak sakit dan meminta Chung memakluminya. Poong Doo pun kesal dikatain sakit. Ia menatap galak Ryan.
Si Joon mengajak Chung pergi. Ia bilang jaketnya bisa diperbaiki. Tapi Chung ingin Poong Doo minta maaf dulu.
Ryan membujuk Poong Doo untuk minta maaf.
"Kau mau artikel yang keluar bukan tentang kepulanganmu tapi tentang penyerangan."
Terpaksalah Poong Doo minta maaf.
Chung menyuruh Poong Doo minta maaf dalam Bahasa Korea karena mreka di Korea.
Poong Doo sewot dan menyoalkan kacamatanya yg dirusak Chung.
Mreka nyaris ribut lagi tapi untungnya dihentikan Ryan. Ryan memberikan kartu namanya pada Chung dan meminta Chung menghubunginya utk menyelesaikan masalah itu.
Setelah itu, Ryan membawa Poong Doo pergi.
Si Joon pun membujuk Chung pergi.
Sambil menaiki tangga menuju kamar hotel, Ryan memarahi Poong Doo karena sikapnya tadi. Ryan mengatakan, Poong Doo tdk pernah memiliki baju warna biru.
Poong Doo balik marah. Ia menyalahkan Ryan yg sudah membuatnya ketakutan dengan mengatakan ada yg menguntitnya.
Ryan melihat penampilan Poong Doo yg kacau.
Ryan : Penampilan kacau macam apa ini? Dimana Pianis Ma Poong Doo yang hebat.
Poong Doo : Ini tampilanku.
Poong Doo lantas kembali sewot karena Chung Yi. Ia bahkan menghina nama Chung Yi.
Namun ia terperangah saat ingat melihat Chung Yi mencium jaket berwarna hitam padahal sebenarnya biru.
Poong Doo bertanya2, kenapa Chung Yi tampak berbeda.
Diluar, Chung Yi membahas Poong Doo dgn Si Joon. Ia yakin Poong Doo sedang sakit lantaran cara berpakaiannya aneh. Si Joon pun menasehati Chung Yi agar tidak menilai seseorang dari tampilan luarnya saja.
Si Joon lalu bertanya darimana Chung Yi dapat uang untuk membelikannya jaket. Chung Yi bilang ia tidak membelinya, jaket itu diberikan pemilik toko tempatnya kerja.
Chung Yi : Penjualan kami meningkat lebih saat aku bertugas.
Si Joon tertawa.
"Itu sebabnya kau memilih sesuatu untukku daripada untukmu?"
Chung Yi tersenyum sambil berkata dalam hatinya karena ia menyukai Si Joon.
Chung Yi lalu berkata, kalau ia tidak butuh pakaian lantaran dirinya selalu memakai seragam.
"Tapi Oppa, bukankah berlebihan kau belajar sepanjang waktu dan bekerja juga?"
"Sedikit aktivitas fisik meningkatkab level konsentrasiku. Duduk seharian bukan berarti belajar."
"Kau memang bijaksana."
Si Joon lalu melihat bungkusan pink di tangan Chung Yi dan bertanya.
Chung Yi pun berkata, ia mau mengantarkan bungkusan itu untuk Ji Na di salon.
Si Joon pun menyuruh Chung Yi pergi karena tak mau Chung Yi terlambat.
Chung Yi mengerti dan beranjak pergi. Tapi ia berbalik dan menatap punggung Si Joon yg semakin menjauhinya.
Chung Yi tersenyum dan memotret Si Joon diam2.
Woo Yang sedang menyuapi Hun Jung roti. Sambil menyuapi Hun Jung, ia mengatai Chung Yi tak tahu malu karena tidak bisa mengendalikan perasaan di depan Si Joon.
Woo Yang : Bukankah itu dunia cinta yang menakjubkan?
Hun Jung : Ibunya sibuk bekerja jadi Si Joon sudah seperti tinggal bersama keluargaku. Kasih sayang adalah hal mengerikan. Chung Yi terus menemuinya lalu jatuh cinta padanya.
Woo Yang : Jika nanti kita menikah dan Chung Yi menikah dengan Si Joon, lantas kita menjadi apa? Kau dan Si Joon sepupu, jadi istri sepupunya istriku...
Hun Jung : Tapi Woo Yang-ah, terkadang aku merasa pusing.
Deok Hee tiba2 muncul dan meneriaki mereka.
Deok Hee : Apa! Chung Yi akan melakukan apa dan dengan siapa!
Mereka kaget. Hun Jung tiba2 mual. Mereka kaget dan saling menatap.
Deok Hee msk ke rmh sambil marah2 lantaran Chung Yi menyukai Si Joon. Ia tak terima karena membenci Jeong Moo Shim, ibunya Si Joon.
Hak Kyu keluar dr kamar dan langsung disemprot Deok Hee.
Deok Hee sewot, ia menyebut Chung Yi tak tahu diri karena hanya memikirkan pria disaat Ji Na bekerja keras mencari nafkah.
Hak Kyu terkejut mendengar Chung Yi punya pacar tapi setelah itu ia tertawa dan tidak percaya kalau Chung Yi nya sudah besar.
Di salon, Ji Na sedang makan.
Tak lama, ia dipanggil manajernya dan disuruh ke bawah.
Ji Na mencuci rambut pelanggan. Pelanggan meminta Ji Na menurunkan suhu airnya karena terlalu hangat. Tapi sesudahnya, Ji Na tak sengaja menyiram pelanggannya.
Ji Na langsung minta maaf dan mengelap baju pelanggannya. Si pelanggan mempermasalahkan bajunya yang basah. Ji Na berkata akan mengeringkannya jika si pelanggan bersedia menunggu.
Pacar si pelanggan datang. Namun ketika melihat Ji Na, ia berusaha menenangkan pacarnya. Si pacar tambah marah. Ia mengaku tak bisa nonton musikal dengan sang pacar karena bajunya basah.
Manajer datang dan membujuk si pelanggan agar tidak marah. Ia berkata kalau mereka akan memberikab baju ganti serta memperbaiki riasannya.
Si pelanggan pergi sambil menatap kesal Ji Na.
Tapi begitu pacarnya pergi, pria itu malah berusaha melecehkan Ji Na. Ia mencium rambut Ji Na dengan alasan penasaran dengan shampo yang Ji Na pakai.
Melihat itu, pacarnya datang dan menampar Ji Na. Ia menuding Ji Na mencoba merayu pacarnya.
Ji Na membela diri. Ia berkata pacar wanita itu lah yang berusaha mendekatinya.
Si manajer datang.
"Ji Na-ssi, apalagi sekarang?"
"Dia ingin membelikan shampo yang kugunakan utk pacarnya dan meminta tolong tapi wanita ini salah paham."
Wanita itu tambah marah karena Ji Na tdk mau mengaku salah.
Ia lantas menyalahkan rambut Ji Na.
Wanita itu lalu mengambil gunting dan menggunting rambut Ji Na.
Setelah itu ia melemparkan duit dan menyuruh Ji Na membeli wig.
Ji Na merasa terhina.
Bersambung ke part 2...
0 Comments:
Post a Comment