Eun Soo mencoba menerka-nerka apa maksud Ji Min tadi.
Mas Reporter kesayangan kita, sudah di restoran. Dia teringat saat apartemennya kebakaran.
Semua tetangga sudah berkumpul. Mereka lega Ji Min tiba-tiba pulang. Mereka bilang, apartemen Ji Min kebakaran.
"Aku melihat istrimu keluar."
"Bagaimana Woo Joo?"
"Aku belum melihatnya. Tapi istrimu masuk ke mobil pria dan pergi."
Ji Min panic dan langsung lari ke dalam menyelamatkan Woo Joo nya yang manis.
Flashback end..
Eun Soo datang. Melihat air muka Ji Min, Eun Soo sadar Ji Min menyimpan masalah.
Eun Soo lantas mendekati Ji Min.
Eun Soo : Aku tidak terlambat, bukan?
Ji Min : Hai. Aku baru saja sampai di sini juga.
Eun Soo : Sejujurnya, aku terkejut. Kau berkata, "Jika kau ingin melihatku, Aku di sana." Kau mengatakan itu dengan sengaja, bukan?
Ji Min : Maafkan aku. Aku tidak bermaksud demikian. Itu baru saja terjadi.
Eun Soo : Aku baik-baik saja. Tapi... jika kau mengalami situasi yang sama lagi, beri tahu aku. Lalu aku akan berada disini untukmu.
Ji Min terkejut Eun Soo bilang begitu.
Eun Soo lalu memberikan buku menu ke Ji Min. Dia bilang, ini pertama kalinya ia dan Ji Min makan malam berdua.
Eun Soo : Pesan apa pun yang kau inginkan. Aku yang bayar.
Ji Min : Kau membawa Woo Joo ke kompetisi. Aku harus berterima kasih. Jadi ini traktiranku.
Eun Soo mengalah. Dia mengizinkan Ji Min membayar makan malamnya, sementara ia akan membayar untuk hal lain.
Ji Min bingung, hal lain?
Eun Soo mengajak Ji Min main sepatu roda. Ji Min menolak. Dia bilang dia tak bisa main sepatu roda. Eun Soo langsung bilang akan mengajari Ji Min.
Eun Soo : Ini cara yang bagus untuk melepaskan stres.
Ji Min : Tapi ini sepertinya tidak pantas.
Eun Soo : Kau berkata, "Ayo lakukan apa pun yang kau inginkan."
Ji Min mencoba mencari alasan tapi Eun Soo gak peduli.
Ji Min dan Eun Soo main sepatu roda.
Eun Soo memegangi Ji Min.
Berikutnya, ia membiarkan Ji Min bergerak sendiri.
Ji Min terjatuh.
Eun Soo kembali memegangi Ji Min.
Tapi kemudian melepasnya lagi.
Ji Min mulai bisa. Eun Soo langsung tepuk tangan melihatnya.
Ji Min hampir jatuh lagi. Eun Soo langsung memegang tangan Ji Min.
Keduanya terlihat sangat sangat bahagia.
*Woo Joo bisa cemburu niih kalo tahu. Cemburu sama ayahnya yang bisa berduaan sama Bu Guru Ji kesayangannya.
Eun Soo : Bukankah itu membantumu menghilangkan stres?
Ji Min : Kau benar. Itu menghilangkan stres dan kakiku.
Eun Soo : Apa kau baik-baik saja?
Ji Min : Aku harus mencoba sesuatu yang baru berkatmu.
Eun Soo : Aku tidak tahu sudah berapa lama sejak aku tertawa seperti ini.
Ji Min lalu ingat saat Eun Soo mengaku, bahwa ia korban KDRT mantan suaminya.
Ji Min akhirnya cerita, kalau ia diselingkuhi istrinya.
Ji Min : Aku juga yang terburuk, bukan?
Eun Soo : Itu bukan salahmu.
Ji Min : Dan rasa sakit yang kau rasakan juga bukan salahmu.
Tanpa terasa, mereka sudah tiba di rumah Eun Soo.
Tapi sebelum berpisah, Eun Soo ngasih tahu Ji Min siapa Yeon Jun.
Tepat saat itu Yeon Jun datang. Dia kecewa mendengar cerita Eun Soo ke Ji Min, kalau dia hanya dianggap adik oleh Eun Soo.
Eun Soo bilang ke Ji Min kalau dia tak mau Ji Min salah faham.
Eun Soo lalu masuk.
Ji Min geli sendiri. Dia bilang dia tak akan salah faham.
Saat mau pergi, dia ketemu Yeon Jun.
Yeon Jun : Kita bertemu lagi. Atlet biasanya memiliki indra keenam yang hebat. Dalam kasusku, karena cuaca berdampak besar pada kinerjaku, aku tahu bagaimana cuaca nanti saat aku mencium udara. Dan hal yang sama terjadi pada orang-orang. Aku benar-benar tidak suka bagaimana kau memandang Eun Soo dan matamu terlihat lebih buruk malam ini.
Ji Min : Aku...
Yeon Jun : Ini sangat larut, jadi aku harus pulang malam ini karena seseorang.
Yeon Jun pergi.
Ji Min heran sendiri melihat kelakuan Yeon Jun.
Usai mengantar Eun Soo, Ji Min mampir ke restoran ibunya. Dia makan malam dan menikmati soju dengan ayahnya.
Ji Min : Aku sudah lama ingin minum segelas soju bersamamu.
Pak Kang : Astaga, ini suatu kehormatan bagiku. Kesenangan dalam hidupku adalah dalam minum minuman dengan anakku.
Ji Min : Maaf aku tidak bisa mampir lebih sering.
Ji Min lalu tanya, apa yang membuat ayahnya jatuh cinta pada ibunya.
Pak Kang : Setiap kali aku bersama ibumu, anehnya aku bisa merasakan angin musim semi bertiup dari sudut hatiku.
Sekarang, Ji Min sudah di kamarnya. Dia terdiam teringat kata-kata ayahnya.
Pak Kang : Kau tahu, aku harap kau tidak akan sepenuhnya menekan masa mudamu. Aku mengerti mengapa kau menjalani hidup itu. Namun, bukan berarti kau bukan ayah Woo Joo jika kau menikmati hidupmu sedikit. Jangan memfokuskan segalanya dalam hidupmu pada anakmu.
Ji Min bilang dia melakukan itu karena ingin.
Pak Kang : Apa menurutmu Woo Joo menginginkan itu juga? Kau harus memperlakukan hidupmu sendiri seperti kau memperlakukan putrimu. Kau tahu, bahkan jika hatimu tidak menjadi panas membara,
Ji Min lalu mengambil CD sebuah film. Dia teringat cerita Eun Soo, kalau itu adalah film terakhir yang Eun Soo tonton dengan sang ayah.
Asisten Kim menemui Presdir Kim. Dia bilang dia sudah menemukan agen adopsi Woo Joo, tapi tidak ada catatan tentang Woo Joo.
Presdir Kim kaget.
Asisten Kim : Sepertinya sudah hilang.
Besoknya, Se Mi diajak sarapan oleh Presdir Kim. Presdir Kim bilang kalau dia merasa Se Mi mirip dengannya. Presdir Kim ujung2nya nanyain soal Woo Joo. Dia tanya, apa Woo Joo tahu Se Mi bukan ibu kandungnya?
Se Mi : Aku akan memberitahunya saat dia dewasa. Tapi entah bagaimana berakhir seperti ini.
Presdir Kim : Kau pasti sangat merindukannya.
Se Mi : Dia sangat cantik dan menggemaskan.
Presdir Kim : Apa kau punya fotonya?
Se Mi menunjukkannya. Saat melihat foto terakhir, dia terkejut melihat selimut yang dipeluk Woo Joo.
Melihat raut wajah Presdir Kim, Se Mi tanya ada apa.
Presdir Kim : Selimutnya. Terlihat familiar. Apa kau membelinya untuknya?
Se Mi : Tidak. Dia ditutupi selimut ketika dia diadopsi. Dia sangat menyukainya sehingga aku tidak bisa membuangnya. Mungkin karena itu bau ibunya.
Presdir Kim langsung tahu putri Eun Soo masih hidup.
Se Mi lalu pergi. Dia merasa aneh Presdir Kim nanya2in putrinya.
Presdir Kim kesal. Dia kesal Eun Soo tahu siapa Woo Joo.
Presdir Kim lalu menghubungi seseorang dan minta disiapkan mobil.
Eun Soo sedang bersiap saat Ji Min menelponnya. Ji Min minta tolong Eun Soo untuk menjemput Woo Joo di akademi.
Eun Soo bilang, dia baru mau ke rumah Ji Min.
Ji Min berterima kasih Eun Soo mau menjemput Woo Joo.
Sebelum menyudahi pembicaraannya, Ji Min mengajak Eun Soo nonton film yang sangat ingin ditonton Eun Soo.
Eun Soo langsung bilang mau.
Selesai bicara dengan Ji Min, Eun Soo tersenyum. Dia senang diajak nonton oleh Ji Min.
Eun Soo berjalan ke akademi Woo Joo. Tapi saat melihat Woo Joo sedang bersama Presdir Kim, dia kaget.
Presdir Kim mengajak Woo Joo pergi. Melihat itu, Eun Soo langsung menghentikan Presdir Kim.
Eun Soo : Singkirkan tanganmu darinya.
Presdir Kim menatap Eun Soo penuh kebencian.
Bersambung...
Presdir Kim meletakkan foto Eun Soo dan Woo Joo di lukisan Ki Bum yang dia lukis.
"Ki Bum-ah, putrimu masih hidup."
0 Comments:
Post a Comment