Detektif Kwon menunjukkan rekaman cctv sebelum Pak Yoon meninggal.
Di rekaman itu, terlihat Pak Yoon berjalan menuju ke atap dengan tangan memegang dokumen.
Detektif Kwon menyuruh Ji Min melihat dokumen yang dipegang Pak Yoon.
Ji Min : Tidak ada dokumen di daftar barangnya.
Detektif Kwon : Tepat sekali. Jadi aku memeriksa semua CCTV di sekitar. Dan ini.
Detektif Kwon menujukkan rekaman CCTV seorang pria membawa dokumen yang sama.
Detektif Kwon : Kami menggunakan program analisis gambar, tapi kami tidak bisa mendapatkan gambaran yang jelas. Tapi menurutku logo di sini terlihat mirip.
Ji Min : Kemana dia pergi?
Detektif Kwon : Keberadaannya masih belum diketahui. Dan ini adalah kendaraan curian. Seperti yang kau katakan, ada sesuatu yang mencurigakan tentang itu. Tapi kasusnya sudah selesai. Kami tidak dapat meminta investigasi ulang dengan rekaman seperti ini.
Ji Min : Apa kau masih menyimpan barang-barang Yoon Sang Kyu?
Detektif Kwon : Barang sudah diklaim.
Ji Min : Siapa yang melakukan itu?
Detektif Kwon : Direktur dari sanatorium putranya tinggal. Oh iya, ada satu lagi orang yang menunjukkan minat terhadap barangnya.
*Udah jelas nih yang membunuh Pak Yoon adalah pria yang bersama Presdir Kim di mobil. Pria yang memberikan hasil tes DNA ke Presdir Kim. Pria yang sempat papasan sama Ji Min di depan galeri seni nya Presdir Kim. Lantas isi dokumen yang dipegang Pak Yoon itu adalah hasil tes DNA??? Kalo ya, hasil tes DNA siapa? Hasil tes DNA pelaku yang membunuh Ki Bum? Atau pelaku yang menabrak ayahnya Eun Soo?
Direktur sanatorium menyerahkan barang Pak Yoon ke Eun Soo. Eun Soo minta direktur menjada Da Un, putra Pak Yoon, dengan baik.
Saat mau pergi, Eun Soo melihat Ji Min.
Eun Soo dan Ji Min bicara di taman. Ji Min tanya kenapa Eun Soo membutuhkan barang2 Pak Yoon. Eun Soo bilang Pak Yoon ingin mengungkapkan kebenaran sebelum meninggal, jadi dia ingin tahu kebenaran apa yang akan diungkapkan Pak Yoon.
Ji Min juga bilang, kalau dia juga mau mengambil barang Pak Yoon untuk membantu Eun Soo.
Ji Min : Dia memintaku membantumu. Itu wasiat terakhirnya dan aku ingin mengikutinya.
Ponsel Ji Min berdering. Telepon dari Hyun Bin. Ji Min kaget. Dia tanya kenapa ibunya di sana? Ternyata ibu Ji Min ada di kantor.
Ji Min berlari masuk ke kafe, menemui ibunya yang menunggu disana.
Ji Min tanya kenapa ibunya datang tiba-tiba.
Bu Hwang : Ji Min-ah, aku memikirkannya sepanjang malam. Aku mengerti kau ingin berhati-hati untuk berkencan dengan guru seninya Woo Joo. Aku tahu kau tidak akan pernah mau berkencan lagi dengan wanita. Sekarang kau mau memulai hubungan baru jadi kau berhati-hati.
Ji Min : Tepat sekali. Jika keluargaku ikut campur, segala sesuatunya mungkin berjalan salah.
Bu Hwang : Tentu. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku tidak akan pernah menemuinya lagi. Tapi bisakah setidaknya kau membiarkanku makan dengannya sekali saja?
Ji Min keberatan. Bu Hwang memaksa. Dia bilang akan mendukung Ji Min dan Eun Soo jika Ji Min mengizinkannya makan dengan Eun Soo.
Kembali ke kantornya, Ji Min menghubungi Eun Soo.
Eun Soo sendiri sudah di rumah. Ji Min minta maaf karena pergi begitu saja.
Eun Soo : Kau bertemu ibumu?
Ji Min : Iya.
Eun Soo : Apa yang dia katakan?
Ji Min : Tidak penting.
Eun Soo : Bukankah dia bertanya tentang aku? Dia mendengarmu mengatakan aku wanita yang kau cintai. Kau mengatakan hubungan kita dibawah kontrak. Jika ada yang bisa kulakukan, akan kulakukan.
Ji Min pun bilang kalau ibunya mau makan dengan Eun Soo. Tapi Ji Min minta Eun Soo tidak khawatir karena ia akan mencari jalan agar ibunya tidak perlu bertemu Eun Soo. Tapi Eun Soo mau melakukannya. Dia bilang akan makan dengan ibu Ji Min.
Eun Soo : Jika tidak, dia akan terus bertanya-tanya dan kau harus terus berbohong kepadanya. Aku akan menjadi orang yang berbohong kepadanya.
Ji Min terdiam mendengarnya.
Usai bicara dengan Ji Min, Eun Soo dikunjungi oleh Yeon Jun. Yeon Jun membawa hadiah. Dia menunjukkan hadiahnya dan bilang itu untuk Woo Joo.
Yeon Jun memberikan Woo Joo gaun yang sangat cantik berwarna putih. Dia bilang dia memilih itu sesuai seleranya dan berharap Woo Joo menyukainya.
Eun Soo : Kau tidak perlu repot-repot.
Yeon Jun : Kau lupa aku orang kaya? Aku mampu membelikan hadiah untuk keponakanku.
Eun Soo : Keponakanmu?
Yeon Jun : Tentu. Satu-satunya keponakanku. Ingat apa yang kukatakan? Sudah kubilang aku akan menjadi keluargamu. Jadi perkenalkan aku padanya suatu hari nanti ya. Pamannya berhak melihat keponakannya.
Eun Soo bahagia.
Eun Soo mengantar Yeon Jun keluar.
Tanpa mereka sadari, Woong mematai mereka.
Woong tersenyum licik dan menghubungi Presdir Kim. Dia bilang punya sesuatu untuk dilaporkan.
Se Mi di kediaman Presdir Kim. Presdir Kim bilang dia menyuruh Se Mi dan Yeon Jun datang.
Se Mi bohong. Dia bilang Yeon Jun sedang berlatih dan tidak bisa menjawab telepon sekarang.
Presdir Kim : Dia berlatih di rumah Ji Eun Soo?
Sontak Se Mi kaget Presdir Kim tahu.
Presdir Kim : Dunia ini sungguh kecil bukan? Orang yang dicari Kim Yeon Jun adalah Ji Eun Soo.
Se Mi : Aku akan memberitahunya untuk tidak menemuinya lagi.
Presdir Kim : Kau tidak melakukan pekerjaan Anda dengan benar. Aku sudah bilang. Saat aku ingin sesuatu, aku akan mewujudkannya apapun caranya. Aku pikir kau dan aku di kapal yang sama.
Se Mi : Apa maksud anda sebenarnya?
Presdir Kim : Kang Ji Min bilang padaku dia mencintai Ji Eun Soo. Jadi bagaimana caranya kau memenangkan permainan ini?
Se Mi : Kau tidak perlu memperlakukanku seperti ini. Satu-satunya yang bisa menyingkirkan mantan menantu anda adalah aku.
Presdir Kim : Kau cukup tahu. Jadi kenapa ragu-ragu? Apa karena kau dipaksa bercerai? Jika itu masalahnya, aku memilih orang yang salah.
Se Mi : Pimpinan Kim!
Presdir Kim : Jika kau tidak percaya diri, berhenti saja disini. Kupikir kau punya nyali untuk menyalahkan Ji Eun Soo.
Se Mi meninggalkan kediaman Presdir Kim dengan wajah super kesal.
Ji Min mengeluarkan satu satu barang Pak Yoon dari dus. Dimulai dari jam tangan, lalu ponsel.
Ji Min menyalakan ponsel Pak Yoon dan memeriksa riwayat panggilannya, lalu mulai menyalinnya.
Tapi tiba-tiba Woo Joo masuk sambil memeluk selimut kesayangannya.
Ji Min terkejut. Dia pikir Woo Joo sakit lagi.
Woo Joo bilang dia sangat senang kembali ke rumah sampai tidak bisa tidur.
Ji Min : Ayah juga sangat senang.
Ji Min menyuruh Woo Joo naik ke kasurnya.
Woo Joo : Appa, kau akan menemui Bu Guru Ji besok? Bibi bilang kau dan Bu Guru Ji akan bertemu nenek dan kakek. Kenapa kau mau bertemu dengannya?
Ji Min bilang, itu karena Eun Soo dekat dengan Woo Joo jadi kakek dan nenek ingin mengenal Eun Soo.
Tapi Woo Joo malah nanya apa untuk pernikahan.
Ji Min kaget dengan pertanyaan Woo Joo. Dia lalu tanya bagaimana Woo Joo bisa berpikir begitu.
Woo Joo : Aku bukan anak kecil. Appa, kau menyukai Bu Guru Ji?
Ji Min : Tidak, tidak seperti itu.
Woo Joo : Aku menyukai Bu Guru Ji sebagai guruku.
Ji Min : Jangan khawatir. Itu tidak akan pernah ...
Woo Joo : Tapi aku akan senang jika dia menjadi keluargaku. Kau selalu berkata, "Aku suka jika Woo Joo menyukainya". Jadi aku memberitahu appa apa yang kurasakan. Selain itu, aku ingin kau mengikuti kata hatimu.
Woo Joo mulai tidur.
Ji Min terkejut. Dia tidak menyangka reaksi Woo Joo akan seperti itu.
Bersambung ke part 3...
0 Comments:
Post a Comment