Again My Life Eps 3 Part 1

Content From SBS, Viu, nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 2 Part 4
Selanjutnya : Again My Life Eps 3 Part 2


Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo yang turun dari bis dalam keadaan setengah mabuk, merasa diikuti seseorang. Namun ketika dia menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa. Dia kembali berjalan. Tapi kemudian, sosok yang mengikutinya terlihat. Sosok bersepatu pantofel. Hee Woo kembali menoleh ke belakang dan dia terkejut melihat sosok yang mengikutinya adalah pria suruhan Tae Seob yang mencoba membunuhnya terakhir kali.

Pria itu tersenyum menyeriangai, bagaimana kabarmu?

Hee Woo : Jelas tidak terlalu baik.

Hee Woo pun marah dan langsung menyerang pria itu. Tapi pria itu berhasil menghindari setiap pukulan Hee Woo. Mereka terlibat pertarungan sengit, yang akhirnya membuat Hee Woo kalah.

Pria itu berkata, Hee Woo masih petarung yang payah.

Pria itu lalu memukuli Hee Woo habis-habisan, hingga Hee Woo tak berdaya.

Setelah membuat Hee Woo tak berdaya, dia mendesak Hee Woo ke tepi jembatan.

Pria itu mengaku kecewa karena Hee Woo sekali lagi kalah padanya.

Dia lalu menyeringai dan melemparkan Hee Woo ke bawah.

Foto SBS
Foto SBS

Bersamaan dengan itu, sebuah mobil box lewat, hendak menabrak Hee Woo.

Foto SBS

Hyun Woo terbangun.

Ternyata itu semua hanya mimpinya. Dia kesal, ini membuatku gila.

*Btw, Hyun Woo Sung kenapa jadi nyeremin gini ya?? Merinding pas dia senyum kek gitu ke Hee Woo.
Foto SBS

Pagi itu, Hee Woo pergi ke sebuah tempat.

Dia masuk dan melihat seorang pria tengah memukul samsak.

Hee Woo ingat pria itu. Pria itu adalah pria yang dulu melatihnya.

Di tempat itu lah, Hee Woo belajar bela diri.

Narasi Hee Woo : Sunbae, kita bertemu lebih awal daripada di kehidupanku sebelumnya.

Hee Woo mendekati Sung Jae, sunbae nya.

Sung Jae bertanya, ada yang bisa dia bantu.

Hee Woo : Bisakah kita berlatih tanding?

Hee Woo dan Sung Jae mulai berlatih.

Mereka seimbang pada awalnya tapi pada akhirnya, Sung Jae berhasil menjatuhkan Hee Woo.

Hee Woo : Dia sangat kuat.

Foto SBS
Foto SBS

Sung Jae mengulurkan tangannya sambil bertanya usia Hee Woo.

Hee Woo menyambut uluran tangan Sung Jae dan berdiri.

Hee Woo : Usiaku tiga... Usiaku 20 tahun.

Sung Jae : Silakan berolahraga di sini. Aku tidak akan menagihmu.

Hee Woo : Bagus, sudah kuduga. Kau sangat murah hati.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo memukul pelan dada Sung Jae.

Sung Jae : Apa maksudmu? Kau mengenalku?

Hee Woo : Aku bisa bilang aku mengenalmu usai berlatih tanding denganmu.

Hee Woo melepas sarung tinjunya dan membuangnya begitu saja ke lantai.

Sung Jae : Kau punya kebiasaan tidak pakai honorifik dengan santai.

Hee Woo : Semua orang setara di ring tinju. Ikuti perkembangan zaman.

Sung Jae : Bagaimana kalau kita berlatih lagi di luar ring?

Hee Woo : Tidak, terima kasih. Bagaimanapun, tolong ajari dan bimbing aku dengan baik.

Narasi Hee Woo : Di kehidupan ini juga, instruktur MMA favoritku.

Sung Jae : Baiklah, sepakat.

Foto SBS

Aktivitas Hee Woo selanjutnya kuliah. Dia berjalan, menuju gedung kampusnya sambil membaca buku.

Tapi seseorang menyapanya di depan kampus.

Hee Woo menoleh. Ternyata Hee A.

Hee A memberikan Hee Woo sesuatu, ini. Aku menunggumu.

Hee Woo : Apa ini?

Hee A : Aku membuatnya. Saat seseorang membantumu, selalu tunjukkan apresiasi. Begitulah aku diajarkan.

Hee Woo : Astaga. Kau tidak perlu melakukan ini.

Hee A : Satu hal. Jika menurutmu rasanya tidak enak, artinya indra perasamu aneh. Ingat saja itu.

Hee Woo : Senang mengetahuinya. Baiklah, terima kasih untuk ini.

Hee A : Tentu. Sampai jumpa.

Hee A pun pergi.

Narasi Hee Woo : Aku sangat populer.

Foto SBS

Hee Woo masuk ke kelasnya dan melihat makanan dari Hee A, sandwich.

Hee Woo : Ini tampak enak.

Tapi pas mencobanya, raut wajahnya menunjukkan bahwa rasanya tidak enak.

Hee Woo pun mengklaim kalau indera perasanya yang aneh.

Foto SBS

Lalu dia melihat Kyu Ri yang baru datang, duduk di depannya.

Hee Woo : Kyu Ri-ya.

Tapi ternyata itu bukan Kyu Ri.

Foto SBS

Seung Hwan datang, melihat sandwich Hee Woo.

Seung Hwan : Apa itu?

Dia mau mau mengambil satu tapi dicegah Hee Woo karena rasanya gak enak.

Seung Hwan : Omong-omong, apa Kyu Ri di sini hari ini?

Hee Woo : Tidak.

Seung Hwan : Bukankah kalian satu akademi? Coba telepon dia. Aku harus mengirim pengumuman, tapi tidak bisa menghubunginya.

Seung Hwan mencoba mengambil sandwich itu lagi tapi langsung dijauhkan Hee Woo.

Seung Hwan mengerti. Dia pikir Hee Woo pelit.

Foto SBS

Malamnya, Hee Woo menemui Kyu Ri di depan RS Cheonha.

Kyu Ri : Sepertinya aku harus berhenti kuliah.

Hee Woo : Kenapa?

Kyu Ri : Bisnis ayahku bangkrut. Rumah kami dilelang. Ayahku pingsan, dan ibuku, yang menjadi ibu rumah tangga seumur hidupnya, masih tidak percaya.

Hee Woo : Aku turut prihatin. Namun, kau tahu kau dapat beasiswa penuh, bukan?

Kyu Ri : Mereka juga tidak akan membayar biaya rumah sakit ayahku. Aku harus mengurus ayahku, jadi, aku tidak punya pilihan.

Hee Woo : Kau bisa cari cara. Kau harus menuntaskan kuliahmu.

Kyu Ri : Situasinya jauh lebih buruk daripada dugaanmu. Tidak lama lagi, keluargaku harus pindah Aku butuh cukup uang untuk deposit apartemen studio. Apa yang bisa kulakukan? Aku harus mencari tahu. Namun, kau tahu? Aku menghasilkan cukup banyak uang belakangan ini. Tebak berapa yang bisa kau tagih sebagai tutor nilai CSAT sempurna.

Foto SBS

Ponsel Kyu Ri berdering. Kyu Ri terkejut, apa? Baiklah. Ya, aku akan segera ke sana.

Hee Woo tanya apa terjadi sesuatu.

Kyu Ri : Kurasa ayahku tersandung dan terjatuh. Terima kasih atas perhatianmu, Hee Woo. Sampai jumpa.

Kyu Ri pun pergi.

Narasi Hee Woo : Ini sebabnya aku tidak pernah lihat Kyu Ri di kehidupan sebelumnya. Karena dia harus berhenti kuliah seperti ini.

Foto SBS
Foto SBS

Paginya, Hee Woo mendatangi pengadilan lelang.

Narasi Hee Woo : Ini kali pertamaku mengunjungi pengadilan untuk lelang. Ini terasa aneh.

Hee Woo lalu melihat seorang pria meminta lembar penawaran pada ajumma.

Maka Hee Woo pun langsung memintanya juga.

Hee Woo membaca lembar penawaran itu.

Hee Woo : Mari kita lihat.  Ini kompleks apartemen tempat Kyu Ri tinggal. Baiklah. Mengamati ini hari ini akan beri aku gambaran kasar tentang jangkauan tawaran pemenang dan betapa kompetitifnya itu.

Seorang pria tua lewat di hadapan Hee Woo.

Foto SBS
Foto SBS

Maka pengadilan pun dimulai.

Rumah lelang berkali-kali dimenangi oleh Woo Yong Soo, pria tua yang lewat di depan Hee Woo tadi.

Hee Woo heran, lagi?

Tapi kemudian Hee Woo merasa gak asing sama nama Woo Yong Soo.

Hee Woo : Dia sudah membeli dua unit kondominium dan tiga apartemen. Sebagian besar harganya setengah dari harga pasar. Jika aku membeli properti begini dan bisa menghasilkan keuntungan, aku bisa membantu Kyu Ri membeli kembali rumahnya dan bahkan mengumpulkan uang untuk menghadapi Cho Tae Sub nantinya. Namun, ini tidak cukup.

Hee Woo terus menatap Pak Woo yang pergi meninggalkan pengadilan.

Hee Woo : Apa ada rahasia untuk memenangi lelang?

Foto SBS

Pagi itu, Hee Woo kembali latihan dibimbing Sung Jae.

Mereka berlatih di ring.

Lalu Sung Jae yang bersepeda, menyuruh Hee Woo berlari untuk melatih stamina Hee Woo.

Hari demi hari berlalu. Hee Woo terus latihan berlari. Hingga akhirnya dia berhasil.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment