Big Mouth Eps 5 Part 1

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 4 Part 4
Selanjutnya : Big Mouth Eps 5 Part 2

Para tahanan menyemangati Chang Ho yang mereka fikir adalah Big Mouse.

"Big! Big! Big!" teriak mereka, sembari mengantarkan suaminya Mi Ho ke depan pintu.

Para sipir pun membawa Chang Ho pergi.


Walikota Choi tiba di penjara. Dia bergegas lari ke dalam.

Gayung bersambut, dia bertemu dengan Chang Ho.

Walikota Choi : Kita perlu bicara.

Tapi Sipir Gan bilang Ji Hoon sudah menunggu Chang Ho.

Walikota Choi bilang sebentar saja.

Sipir Gan : Akan kutanyakan Kepala Sipir dulu.

Walikota Choi marah, hei!

Dia memaksa bicara dengan Chang Ho.



Kepala Sipir Park keluar. Dia melarang Walikota Choi bicara dengan Chang Ho.

Walikota Choi terkejut.

Kepala Sipir Park meminta pengertian Walikota Choi.

Kepala Sipir Park lalu menyuruh Sipir Gan membawa Chang Ho masuk.

Walikota Choi resah.


Suaminya Mi Ho sekarang duduk di depan Ji Hoon. Chae Bong cs berdiri di belakang Ji Hoon.

Mereka sangat yakin Chang Ho bukanlah Big Mouse.

Ji Hoon : Kepercayaan dirimu sangat tinggi.

Chang Ho juga yakin, aku tak punya alasan untuk takut.

Ji Hoon : Sebutkan lima nama klienmu.

Chang Ho : Bagaimana aku bisa memercayaimu?

Chang Ho lalu melirik Kepala Sipir Park.

Chang Ho : Wasit, buat peraturan.


Walikota Choi masuk.

Melihat kedatangannya, Ji Hoon langsung teriak.

Ji Hoon : Choi Siljang! Kukira kau tak akan datang, ternyata kau datang.

Ji Hoon menyuruh Kepala Sipir Park memulai pertandingan.

Kepala Sipir Park melirik Sipir Gan. Sipir Gan mengerti dan mengambil dua gelas berisi dua carik kertas dan pulpen.

Kepala Sipir Park : Kalian masing-masing akan menuliskan nama yang kalian tahu. Kita akan membukanya bersamaan.


Ji Hoon dan Chang Ho mulai menulis. Selesai menulis, mereka melipat kertasnya dan memasukkannya kembali ke dalam gelas.

Lalu Kepala Sipir Park menarik gelas2 itu ke depannya.

Kepala Sipir Park : Nama lima klien narkoba terbesar Big Mouse tertulis di dalamnya. Kita akan mulai dengan daftar Pak Gong.

Kepala Sipir Park membaca tulisan Ji Hoon.

Kepala Sipir Park : Oh Chang Soo,  Hong Seok Hwan, Choo Soo Yeon, Park Ga Ram. Yang terakhir adalah... Orang asing. Lucas Martin.

Giliran Chang Ho. Kepala Sipir Park membuka tulisan Chang Ho.

Dia pun langsung terdiam.

Ji Hoon heran, tunggu apalagi? Ayo bacakan.

Kepala Sipir Park menyuruh Ji Hoon membaca sendiri.

Ji Hoon udah yakin dia yang akan menang, tapi pas baca tulisan Chang Ho, dia kaget.

Walikota Choi juga tak percaya.


Ternyata Chang Ho menuliskan nama yang sama. Oh Chang Soo, Hong Seok Hwan, Choo Soo Yeon, Park Ga Ram dan Lucas Martins.

Chae Bong cs tak percaya. Chae Bong bahkan membandingkan tulisan Chang Ho dengan tulisan Ji Hoon.

Chang Ho membaca tulisan Ji Hoon.

Chang Ho : Yang benar saja. Apa ini terlalu mengejutkan? Lihat ini. "Lucas Martin." Ejaanmu salah. Bukan Martin, tapi Martins. Kau melupakan huruf S-nya.

Chang Ho melemparkan kertas itu.


Sipir meraih telepon. Dia memberitahu sipir lain siapa yang menang.

Dan sipir itu langsung memberitahukan pada semua tahanan siapa yang menang.

Sontak lah para tahanan langsung gembira.

Jerry : Lihat, sudah kubilang dia akan menang.


Kembali ke Ji Hoon dan Chang Ho.

Ji Hoon : Welcome, Big Mouse.

Chang Ho : Aku tak mau disambut untuk hal seperti ini.

Ji Hoon : Baik, tesnya sudah selesai. Kalau begitu, saatnya melanjutkan. Uang 100 miliar won kami.

Chang Ho : Sebelum melanjutkan, tunjukkan bukti bahwa aku yang mengambilnya.

Ji Hoon : Tentu saja, aku punya buktinya. Kau tahu Peter Hong, 'kan? Berandal yang mengelola dana kita. Berandal itu menghilang begitu polisi memasukkannya ke DPO dan menelepon jaksa. Dia bilang, ''Big Mouse mengambilnya'.

Chang Ho : Begitu rupanya. Kalau begitu, kita tangkap Peter Pan, atau siapa pun namanya, dan bertanya kepadanya.

Kepala Sipir Park menerima telepon.

Setelah itu, dia memberitahu Chang Ho bahwa Chang Ho dipanggil jaksa.

Chang Ho : Tiba-tiba saja? Kenapa?

Ji Hoon  : Karena Peter Hong tertangkap semalam.

Chae Bong : Apa? Mereka menangkap Peter? Kenapa tak memberi tahu kami? Di mana?

Ji Hoon : Sial. Jaksa Choi sangat tak sabar. Kurasa dia ingin segera menginterogasimu. Benar, bukan?

Chang Ho terdiam.


Peter lagi diinterogasi Jaksa Choi.

Jaksa Choi : Kapan kau pertama kali melakukan kontak dengan Big Mouse?

Peter : Sekitar lima tahun lalu. Aku terlibat dalam kasus penipuan keuangan dan diusir dari distrik keuangan, jadi, aku hampir mengakhiri hidupku.

Flashback....


Peter terduduk di tepi jembatan sambil menenggak mirasnya. Dia nampak putus asa.

Tak lama kemudian, Peter ingin bundir. Dia mau melompat ke bawah. Tapi tiba2 saja, seseorang menghubunginya.

Flashback end...


Peter : Aku ditelepon seseorang yang ingin berinvestasi. Awalnya, dia mengirim 500 juta won. Tapi saat aku menurutinya, jumlahnya bertambah menjadi tiga miliar won dalam dua pekan. Sejak saat itu karierku meroket dan ditugaskan menangani dana PMTHMETD milik Forum NR.

Jaksa Choi : Kau menerima perintah dari orang asing untuk mengelola uang sebanyak itu? Kau pikir itu rasional?

Peter : Jaksa. Apa kau tahu rasanya bertemu penyelamatmu sesaat sebelum kau mati? Dia menjadi dewa dan Buddha-mu. Jiwaku disedot dari tubuhku, dan saat aku sadar, semua uang yang kukelola jatuh ke tangan Big Mouse. Ini sangat tak adil. Para bedebah itu hanya memanfaatkanku.

Jaksa Choi : Katamu kau bertemu dengannya, bukan? Ya, hanya sekali. Aku tak bisa melihat wajahnya atau mendengar suaranya.

Flashback...


Peter mendekati sebuah mobil. Malam itu, hujan turun dengan deras. Dia mengetuk kaca jendela. Tak lama, kaca jendela mobil terbuka. Seseorang memberikan sebuah amplop berlogo merah pada Peter.


Maka Peter mulai melakukan perintah Big Mouse. Dia membuka amplop dari Big Mouse. Isinya, 3 nama perusahaan yang sahamnya akan naik.

Peter membeli saham itu.

Flashback end...


Jaksa Choi menunjukkan foto Chang Ho.

Peter bingung, siapa ini?

Jaksa Choi : Pria yang ada di mobil malam itu. Kau melihat Park Chang Ho di mobil secara jelas dengan matamu sendiri.

Peter : Kau ingin aku memberikan kesaksian palsu?

Jaksa Choi : Kesaksian palsu apa? Dia benar-benar Big Mouse. Kami akan senang menutup kasus menyebalkan ini. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik setelah menyingkirkan penjahat. Aku akan membebaskanmu dengan masa percobaan. Kau hanya perlu mengangguk saat aku bertanya di pengadilan.


Walikota Choi dan Ji Hoon tiba di kejaksaan. Ji Hoon terus menatap Walikota Choi. Walikota Choi tak nyaman.

Walikota Choi : Katakan saja. Berhenti menatapku dan membuatku tak nyaman.

Mreka berhenti berjalan. Ji Hoon menatap Walikota Choi dengan tatapan curiga.

Ji Hoon : Bukan kau, 'kan?

Walikota Choi : Bukankah kau bilang daftar yang kumiliki adalah daftar palsu buatanmu?

Ji Hoon : Benar sekali.

Ji Hoon lantas mengaku tidak mengerti. Walikota Choi memilih pengacara untuk kasus Jae Young.

Walikota Choi : Seseorang yang kukenal merekomendasikannya. Karena aku diminta mencari pengacara yang tak kompeten.

Ji Hoon : Tapi kebetulan orang yang kau sewa adalah Big Mouse. Astaga. Kebetulan yang luar biasa.

Walikota Choi : Apa maksudmu?

Ji Hoon berbisik, wajahnya mulai serius, apa kau Big Mouse?

Walikota Choi menghela nafas dan memalingkan mukanya.

Ji Hoon : Kau berpaling.

Walikota Choi : Apa maksudnya?

Ji Hoon tertawa, aku hanya bercanda. Kenapa kau menganggapku serius? Kau membuatku merasa bersalah.

Walikota Choi : Jelaskan tujuanmu. Mendapatkan uangnya kembali atau menjatuhkanku?

Ji Hoon : Tentu saja uang. Untuk apa aku menjatuhkanmu? Memangnya kau sangat penting?


Peter nampak takut, dia terus menggigit kukunya.

Jaksa Choi : Kau akan mengunyah habis kukumu.

Peter : Park Chang Ho itu benar-benar Big Mouse, bukan?

Jaksa Choi : Berapa kali harus kukatakan? Mau kujelaskan kasusnya?

Peter : Bagaimana jika Big Mouse membalas? Aku dengar organisasinya menakutkan.

Jaksa Choi : Kami organisasi paling menakutkan. Layanan Kejaksaan. Tenang dan ikuti saja instruksiku.


Walikota Choi dan Ji Hoon mengawasi mereka dari balik kaca.

Walikota Choi : Dia belum pernah melihat Big Mouse. Apa perintahmu?

Ji Hoon : Kau hanya penonton. Kau hanya perlu melihat dan menikmatinya. Ba bam!


Chang Ho masuk. Jaksa Choi menyuruh Chang Ho duduk.

Jaksa Choi : Kudengar kau memberi tahu semua orang di penjara bahwa kau Big Mouse.

Chang Ho : Jika tidak, itu terlalu merepotkan.

Jaksa Choi : Bagaimana kau tahu nama-nama pencandu itu?

Chang Ho : Seseorang memberikannya kepadaku.

Jaksa Choi : Siapa?

Chang Ho : Siapa yang tahu? Aku hanya menerima selembar kertas.

Jaksa Choi : Baiklah. Katakan omong kosong sesuka hatimu.

Jaksa Choi menyuruh Peter memperhatikan wajah Chang Ho.

Jaksa Choi : Katamu kau melihat wajah Big Mouse, 'kan?

Peter : Benar.

Jaksa Choi : Lihat dia. Lihat baik-baik. Pastikan dia orangnya.


Chang Ho menatap Peter, kau mengenalku? Aku belum pernah melihatmu.

Peter gugup.


Saat mau menjawab, mendadak saja alarmnya berbunyi. Peter pun mengeluarkan suntikan insulinnya.

Peter : Sial. Kenapa harus sekarang?

Ji Hoon melihat itu, suntikan insulin. Diabetesnya pasti memburuk.


Tapi abis suntik insulin, Peter tiba2 kejang2. Mulutnya mengeluarkan busa.

Semua kaget.

Ji Hoon panic, hei! Jangan biarkan dia mati, Berengsek!


Chang Ho berusaha menyadarkan Peter.

Chang Ho : Hei, sadarlah!

Chang Ho menatap ke arah kaca.

Walikota Choi menatap ke arah Chang Ho.


Walikota Choi dan Ji Hoon di lantai atas, mereka melihat jasad Peter dibawa ke ambulance.

Ji Hoon : Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana bisa seorang saksi keluar dalam kantong mayat dari Kantor Kejaksaan?

Ji Hoon lalu menyebut istri Chang Ho.

Ji Hoon : Istri Park Chang Ho memiliki makalah Seo Jae Young, bukan?

Walikota Choi : Itu bohong. Aku sudah bertemu dengannya dan memastikannya.

Ji Hoon : Bagaimana jika itu bukan kebohongan? Dia istri Big Mouse, wanita paling berbahaya di dunia, kedua setelah Park Chang Ho.


-RS Gucheon-

Mi Young : Semua orang yang tak bekerja sif malam, periksa semuanya termasuk bersih-bersih sebelum pukul 14.00. Selain itu, kenapa kalian tak mengelola jarum dengan benar? Jika tertusuk, kalian akan ketularan penyakit.

Mi Ho datang, aku akan pulang sekarang.

Mi Young : Go Ssaem, kau tahu tim kita akan bekerja sukarela hari Minggu ini, bukan? Di Penjara Gucheon.

Mi Ho : Ya, aku sudah dengar.

Mi Young : Kau bekerja sif malam, jadi, kau boleh pergi.

Mi Ho : Tak masalah. Aku juga akan ikut.

Mi Young : Kau bodoh sekali. Kalian lebih suka jika dia tak ikut, bukan?

Perawat lain bilang iya.

Mi Young : Kunjungi suamimu di waktu luangmu. Menjadi sukarelawan di penjara adalah acara resmi rumah sakit.

Mi Ho : Aku harus pergi ke salon dan menata rambutku. Selamat mengemban tugas mulia.


Mi Ho beranjak pergi.

Mi Young mengumpatnya.

Mi Young : Kenapa dia sangat bangga? Yang benar saja. Dia orang paling tak tahu malu di seluruh rumah sakit.


Wali pasien yang dibujuk petugas rumah sakit, tengah menonton siaran yang mengundang Joo Hee dan Hye Jin.

Dia terkejut, lalu teringat saat Jae Young memintanya mendesain perhiasan.


Jae Young : Kudengar kau mendesain perhiasan untuk mencari nafkah.

Wanita itu bilang, dia membuat berbagai aksesori mode untuk wanita.

Jae Young menunjukkan memory card.

Jae Young : Bisakah kau membuat kalung kecil yang sesuai dengan ini? Salib pasti bagus.

Flashback end...


Layar televisi menyorot Joo Hee.

Mi Ho kemudian datang, menyapa wanita itu.

Wanita itu diam saja dan terus menatap ke layar televisi.

Mi Ho juga ikut menonton.

Mi Ho : Itu direktur. Dia tampak cantik di kamera. Acara ini cukup populer belakangan ini, bukan?

Wanita itu tiba2 pergi sambil menghubungi seseorang.

Mi Ho heran, ada apa dengannya? Kenapa dia sangat terkejut?


Ponsel Mi Ho kemudian berdering.

Dari Ji Hoon!

Ji Hoon : Ini Go Mi Ho?

Mi Ho : Ya, benar.

Ji Hoon : Aku Gong Ji Hoon. Kau mungkin tak mengenalku, tapi...

Mi Ho : Aku mengenalmu. Ada apa?

Mi Ho pun beranjak pergi.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment