Big Mouth Eps 5 Part 3

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 5 Part 2
Selanjutnya : Big Mouth Eps 5 Part 4

 


Para tahanan lagi berpesta. Mereka menikmati makanan enak berkat Chang Ho.

Tapi, Chun Sik dan geng nya sama sekali tidak menyentuh makanan dari Chang Ho.

Chang Ho datang. Para tahanan langsung mengelu2kannya. Mereka bahkan menggendong Chang Ho masuk ke dalam.

Chun Si cs berdiri. Chun Sik menatap Chang Ho. Semua tegang. Tapi kemudian, Chun Sik beranjak pergi.




Chae Bong cs lagi stress. Pengacara Lee gedek karena Chae Bong dan Dokter Han diam saja.

Pengacara Lee : Bisakah kalian bicara? Solusi tak akan jatuh dari langit!

Chae Bong : Solusi untuk apa?

Pengacara Lee : Kita harus bergerak. Kita sudah memastikan bahwa Park Chang Ho adalah Big Mouse.

Chae Bong : Itu dia. Jadi, apa yang akan kita lakukan?

Pengacara Lee : Peter Hong sudah mati. Dia diracuni di depan Park Chang Ho. Dia bisa membunuh siapa pun di sini atau di Kantor Kejaksaan. Dia tak akan mengasihani kita.


Chae Bong pun jadi makin kesal dan beranjak mendekati Chun Sik yang sedari tadi diam saja.

Chae Bong : Ketua Yang, Doo Geun tampak sangat khawatir. Lakukan sesuatu untuk menghiburnya.

Chun Sik : Jika kau khawatir di depan anak-anakku, itu pencemaran nama baik. Anak-anakku hanya mengandalkan tinju mereka untuk mencari nafkah.

Dokter Han : Dengar. Hakim dan jaksa untuk kasus ini akan diganti. Keadaan memihak kita, jadi, setidaknya, sampai sidang...




Tiba2, Chang Ho masuk.

Trio VIP makin kesal.

Chae Bong : Beraninya kau masuk ke sini.

Chang Ho : Kenapa? Ruangan ini bukan milikmu.

Chae Bong : Kau membayar Kepala Sipir Park?

Chae Bong ngedumel, bedebah itu tak bisa dipercaya.

Chang Ho : Aku ingin bicara. Bisakah kau menyingkirkan mereka?

Chae Bong : Jika kau tak berniat menjelek-jelekkanku, bicara saja di sini. Mengerti?


Chang Ho pun mendekati mereka.

Chang Ho : Aku tak akan bertele-tele. Sidangnya sebentar lagi, bukan? Mengakulah selama sidang bahwa kalian berkomplot dan membunuh Seo Jaeyoung.

Chae Bong : Untuk apa mengaku jika kami tak membunuhnya?

Chang Ho : Jika tidak, kalian akan mati di sini karena alasan misterius.

Chae Bong : Pasti menyenangkan semuanya berjalan sesuai keinginanmu. Kurasa kau hanya perlu mengucapkan mantra dan semua beres.

Chang Ho : Coba saja.

Chae Bong : Aku penasaran seberapa jauh jangkauan sihir Big Mouse.

Chang Ho : Saat rasa penasaranmu terpuaskan, kau akan berada dalam pasu dan mendengarkan orang menangis.


Chang Ho melirik Pengacara Lee yang lagi minum wine.

Pengacara Lee kaget dilirik Chang Ho.

Chang Ho : Bagaimana rasa anggurnya? Seharusnya rasanya aneh. Warnanya aneh.

Sontak lah Pengacara Lee langsung memuntahkan anggurnya.


Chang Ho pun pergi.

Chae Bong menyuruh Chun Sik bicara.

Lah Chun Sik nya diam saja sambil menatap kepergian Chang Ho dengan wajah kagum.


No Park : Mereka masih tetap arogan. Kukira mereka akan merangkak.

Jerry : Mereka bersembunyi di balik Ketua Yang. Kau lihat anggota Geng Rantai menempel pada mereka seperti lem.

Chang Ho : Aku harus mulai. Mengikuti cara Big Mouse, dan melakukannya dengan caraku.


Besoknya, Chang Ho dan geng nya beranjak ke lapangan saat para tahanan tengah berkumpul.

Chang Ho duduk di tengah lapangan. Tak lama kemudian, spanduk panjang melintang di belakangnya.

Spanduk itu bertuliskan, "Alkitab Pengakuan Dosa".

Jerry pun menyuruh mereka semua tepuk tangan.


Di bangsal istimewanya, Pengacara Lee lagi minum2.

Terdengar narasi Chang Ho.

Chang Ho : Inilah hari saat Tuhan berkata, "Aku akan menyerahkan musuhmu ke tanganmu agar kau bisa menanganinya sesuka hatimu."

Pengacara Lee pingsan habis minum.

Chang Ho cs datang. Mereka membawa berbagai sajam. Suasana langsung horor euy!

Chang Ho menatap pisaunya.


Pengacara Lee bangun. Dia langsung ketakutan melihat anggota Geng Rantai berjatuhan.

Pengacara Lee merangsek ke pintu, tapi Chang Ho datang.

Chang Ho menatapnya dengan senyuman horor sambil meremas jantungnya.

Sontak lah Pengacara Lee kaget melihat Chang Ho meremas jantungnya. Dia pun memeriksa dadanya. Dadanya bolong.



Dia pun pingsan!

Narasi Chang Ho : Lalu Daud diam-diam mendekat dan memotong ujung jubah Saul.

Ternyata yang dipotong Chang Ho hanyalah kausnya. Itu semua khayalan Pengacara Lee.

Chang Ho melemparkan potongan kaus Pengacara Lee.


Giliran Chae Bong yang dikerjai Chang Ho.

Chae Bong lagi asik2 nongkrong di WC sambil ngerokok. Tiba2, seseorang menyiramnya dari atas. Dia kesal. Tapi tak lama, ada kabel luka yang menjuntai ke bawah.

Chae Bong kesetrum.


Chae Bong pun langsung dibawa petugas medis menuju ambulance.

Dokter Han dan Pengacara Lee menemaninya.

Dokter Han : Yang benar saja. Apa yang kau lakukan di kamar mandi? Bagaimana kau bisa berakhir seperti ini? Astaga.

Chang Ho dan antek2nya melihat.

Trio VIP langsung takut melihat Chang Ho.

Sipir Gan lalu memberitahu Chang Ho, ada pengunjung.


Tamu Chang Ho adalah Walkot Choi.

Walkot Choi berdiri di depan jendela dan menatap Chang Ho.

Walkot Choi : Aku tak butuh penjelasan. Jawab saja pertanyaanku. Aku sadar ada benang yang mengikatku. Sejak kapan kau mulai mengendalikanku seperti boneka?

Chang Ho : Aku tak perlu menjawab jika tak mau, bukan?

Walkot Choi : Kenapa kau menyeretku ke dalam lumpur?

Chang Ho menatap Walkot Choi dengan tatapan dingin.

Chang Ho : Aku tak menyeretmu ke dalam lumpur. Kau yang menyeretku, Wali Kota.

Walkot Choi duduk, siapa kau? Berapa banyak kebohongan dan berapa banyak yang direncanakan? Apa rencanamu dan sejauh apa kau akan bertindak? Apa alasannya!

Chang Ho : Mereka menganggap diri mereka predator saat mengejarku, tapi akan kulumatkan dan kubunuh mereka. Aku tak menerima pertanyaan lagi. Sekarang, pilih. Kau mau membantuku atau tidak?

Walkot Choi : Apa kau tak merasa kasihan kepada Mi Ho? Dia tak menyadari betapa menyedihkannya dirinya, dan terus berusaha menyelamatkanmu.

Chang Ho : Jangan melewati batas. Jangan katakan apa pun kepada Mi Ho. Aku akan mengurus istriku.


Chang Ho beranjak pergi.

Kelapa Sipir Park menatap Walkot Choi yang terdiam.


Min Young diam-diam mengambil darah pasien.

Mi Ho kebetulan dapat sif malam. Dia baru kembali selepas istirahat. Dia membawa secangkir minuman hangat dan melihat lampu di kamar pasien menyala.

Mi Ho pun menaruh cangkirnya di meja dan pergi memeriksa.

Dia melihat Min Young mengambil darah.


Mi Ho kembali ke mejanya. Dia memeriksa jadwal para pasien.

Mi Ho : Tak ada tes darah hari ini.


Mi Ho beranjak. Bersamaan dengan itu, Min Young keluar dari kamar pasien. Mi Ho bersembunyi. Tapi Min Young melihat cangkir Mi Ho.

Dia pun sadar ada orang lain disana. Tapi dia bersikap tenang dan beranjak pergi.


Mi Ho mengikutinya.

Mi Ho masih mengikuti Min Young. Dia melihat Min Young masuk ke bagian Pusat Inovasi Teknologi Medis.

Mi Ho pun heran. Dia terus mengikuti dan Min Young masuk ke ruang persediaan.

Mi Ho ikut masuk. Dia menyalakan ponselnya sebagai penerangan. Tapi Min Young menghilang.

Mi Ho terus berjalan, dia mengelilingi rak2 yang ada di sana.

Tanpa dia sadari, ada sebuah pintu keluar dari ruangan itu.


Tiba2, Joo Hee datang bersama petugas ruang persediaan.

Mi Ho sembunyi.

Joo Hee : Keluarlah, Go Mi Ho-ssi.

Mi Ho menarik napas. Lalu dia mengambil wadah berisi masker dan kapas dan mendekati Joo Hee.

Mi Ho : Kami kehabisan masker bedah dan kapas alkohol.

Joo Hee : Kau datang jauh-jauh kemari untuk itu, alih-alih ke ruang persediaan di bangsal?

Mi Ho : Kenapa kau kemari?

Joo Hee : Aku mampir ke pusat perawatan dan melihatmu masuk ke sini.

Mi Ho : Kalau begitu, kau pasti juga melihat kepala perawat masuk. Dia masuk dan menghilang.  Aku yakin melihatnya masuk ke sini. Aku tak tahu apa yang terjadi. Jika kau tahu...

Petugas yang datang sama Joo Hee bilang kalau dia menonton video keamanan dan melihat Mi Ho masuk sendiri.

Mi Ho kesal, tunggu. Maksudmu aku mengikuti hantu?

Joo Hee menegur Mi Ho.

Joo Hee : Aku membayarmu karena satu alasan. Alasan sederhana. Untuk merawat pasien. Jika kau melakukan hal tak penting lagi, aku sendiri yang akan mengambil seragam perawat itu darimu.

Mi Ho keluar.


Min Young tadi keluar lewat pintu belakang.

Pintu yang dilewati Mi Ho tadi.


Joo Hee bicara dengan petugas persediaan.

Joo Hee : Sudah berapa lama kau bekerja di sini, Pak Ham?

Pak Ham : Ini tahun ke-31. Aku sudah bekerja di ruang persediaan selama 24 tahun.

Joo Hee : Jangan masuk.

Pak Ham : Itu persis seperti ucapan direktur sebelumnya.

Joo Hee terdiam, lalu dia menatap pintu belakang itu.


Ji Hoon menemui Trio VIP. Pengacara Lee merengek, minta Ji Hoon mengeluarkan mereka.

Pengacara Lee : Kau tak tahu keadaan di sini. Setiap hari adalah neraka. Setiap hari kami makin sekarat.

Ji Hoon : Lalu kenapa? Kau akan mengakui semuanya di persidangan karena takut kepada bedebah itu?

Pengacara Lee : Kami tak bilang akan mengaku. Kami memintamu menyelamatkan kami!

Dokter Han : Bagaimana jika kami dipindahkan? Jika kami pergi ke lapas lain...

Ji Hoon : Kau tahu organisasi mereka tersebar di seluruh negeri. Setidaknya kalian dilindungi di sini. Kalian mau mati di selokan?

Chae Bong : Kalau begitu, kami akan meminta diagnosis medis tertulis, jadi, keluarkan kami dengan alasan sakit.

Pengacara Lee : Ya. Itu ide bagus.

Dokter Han : Berarti kita bisa segera keluar, bukan?

Pengacara Lee : Itu tergantung kebijaksanaan hakim, jadi, suap para hakim untuk kami.

Dokter Han : Lakukan demi kami. Dengar. Chang Ho membuatku takut. Aku bersumpah dia menembakkan peluru dengan matanya.


Ji Hoon keluar diantar sipir. Dan langkahnya terhenti karena dia melihat Chang Ho duduk diluar.

Sipir pun pergi.

Ji Hoon : Apa penguasa wilayah ini menungguku?

Chang Ho : Kau menemui istriku?

Ji Hoon : Dia sudah datang dan mengadukanku?

Chang Ho : Apa yang kau katakan kepadanya?

Ji Hoon : Sudah jelas sesuatu yang tak menyenangkan karena semua tingkahnya sangat menyebalkan. Kau mungkin raja di sini, tapi dunia luar adalah wilayahku. Kudengar kau mengganggu teman-temanku. Hentikan, ya? Demi istrimu.

Chang Ho : Mengancam dengan keluarga itu curang.

Ji Hoon : Curang? Invasi Manchu, Invasi Jepang, Perang Saudara, Perang Korea... Tak ada istilah curang dalam perang.


Tiba2, Ashley menghubungi Ji Hoon.

Ji Hoon : Ada apa?

Ashley marah, kau yang mengirim bunga?

Ji Hoon : Apa maksudmu?

Ashley sendiri ada di galeri.

Ashley : Bunganya datang atas namamu. Kenapa kau mengirim sampah seperti ini? Apa kau sebodoh itu? Aku akan membuangnya.

Ji Hoon : Lakukan sesukamu. Buang semuanya.

Ji Hoon mau menutup teleponnya, tapi gak jadi.

Ji Hoon : Tunggu. Bunga apa itu?

Ashley : Krisantemum. Yang berwarna putih. Ini bunga untuk pemakaman dan kau tak sengaja mengirimkannya, 'kan?

Ji Hoon menyudahi panggilan Ashley dan menatap Chang Ho.


Ji Hoon : Kau yang mengirimnya? Apa kau mengirimi istriku...

Chang Ho : Tiga puluh empat krisantemum putih. Usianya 34 tahun, bukan?

Chang Ho berdiri dan mendekati Ji Hoon.

Chang Ho : Haruskah kita melakukan ini tanpa peraturan? Itu keahlianku.

Chang Ho melihat Kepala Sipir Park datang. Maka dia pun berbisik.

Chang Ho : Ganggu Mi Ho-ku sekali lagi dan aku akan mengirimkan hadiah paling mengerikan di dunia.

Chang Ho beranjak pergi.


Ji Hoon kesal setengah mati. Kepala Sipir Park mendekatinya.

Ji Hoon : Di mana Ketua Yang?

Kepala Sipir Park : Kenapa kau tiba-tiba ingin bertemu Yang Chun Sik?

Ji Hoon : Aku akan memberikan apa pun yang dia inginkan. Suruh dia membunuh bedebah itu.

Kepala Sipir Park : Bagaimana dengan 100 miliar won-nya? Kau tak mau uangmu kembali?

Ji Hoon gregetan. Dia kesal banget karena gak bisa membunuh Chang Ho gegara uang 100 milyar won nya.


Ji Hoon pun beranjak pergi tanpa menjawab pertanyaan Kepala Sipir Park.

Kepala Sipir Park tersenyum menatap kepergian Ji Hoon.


Geng Rantai lagi olahraga di gym.

Lalu Chang Ho datang. Chun Sik langsung berhenti mengangkat barbel dan duduk menatap Chang Ho.

Chang Ho : Mau bicara serius denganku?

Chun Sik menyuruh anak buahnya keluar.

Chang Ho : Apa yang diberikan tahanan VIP kepadamu?

Chun Sik : Kenapa kau ingin tahu?

Chang Ho : Aku ingin tahu hal hebat yang kau dapatkan hingga kau setia kepada para penjahat itu.

Chun Sik : Tak ada orang baik di sini. Semuanya orang jahat.

Chang Ho : Kau akan segera dibebaskan, bukan? Apa mereka menjanjikanmu kesempatan bisnis?

Chun Sik : Jika kau menyuruhku mengkhianati mereka, pergilah.

Chang Ho : Aku datang untuk membahas bisnis. Aku berniat berinvestasi padamu, Ketua Yang.

Chun Sik : Berinvestasi? Bagaimana aku bisa memercayaimu? Kau hanya akan dihukum penjara seumur hidup.

Chang Ho : Mau bertaruh? Siapa di antara kita yang bebas lebih dahulu.


Chun Sik tertawa.

Tapi tak lama, dia menatap Chang Ho dengan wajah serius.

Chang Ho tersenyum kepadanya.

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment