My Golden Life... jujur, sy tertarik ni drama karena cast seniornya
yang rata2 sy sukai... seperti Cheon Ho Jin, Jeon No Min, Na Young Hee...
Sy juga menyukai Park Shi Ho sebenarnya tp jujur skandalnya sedikit
mempengaruhi semangat sy menonton drama ini... dan satu lagi, ada yang berbeda
dari Park Shi Ho sy liat.. sy juga tidak mengerti apa yang membuat Park Shi Ho terlihat
agak aneh di mata sy... yg jelas, Park Shi Ho terlihat berbeda dan sy lebih
menyukai Park Shi Ho yang dulu…
Oke... kita capcus ke dramanya... ni drama berkisah tentang Seo Ji An
(diperankan si mbak alay favorit sy, Shin Hye Sun. Kenapa sy bilang dia alay, itu
semua gara2 Legend Of The Blue Sea). Seo Ji An, seseorang yang memiliki peluang
untuk sukses tapi malah jatuh ke titik terbawah dalam hidupnya. Dia pun
berusaha mencari jalan kebahagiaannya sendiri.
Sementara Choi Do Kyung (diperankan Park Shi Ho) dikisahkan sebagai
calon pewaris perusahaan kakeknya, Hae Sung Group.
Cast :
Cheon Ho Jin – Seo Tae Soo
Kim Hye Ok – Yang Mi Jung
Park Shi Hoo – Choi Do Kyung
Shin Hye Sun – Seo Ji An
Lee Tae Hwan – Sun Woo Hyuk
Seo Eun Su – Seo Ji Soo
Jeon No Min – Choi Jae Sung
Na Young Hee – No Myung Hee
Lee Tae Sung – Seo Ji Tae
Shin Hyun Soo – Seo Ji Ho
Jung So Young – Sun Woo Hee
Choi Gwi Hwa – Kang Nam Goo
Park Joo Hee – Lee Soo A
Lee Da In – Choi Seo Hyun
Kwon Hyuk Poong – Seo Woo Seok
Kim Byeong Ki – No Yang Ho
Jeon Su Kyeong – No Jin Hee
Yoo Ha Bok – Jung Myung Soo
Lee Gyu Bok – Secretary Yoo
Episode ini dibuka oleh Seo Ji An yang mengobrak-ngabrik tong sampah. Ia memasukkan hampir separuh badannya untuk mengambil kaleng susu bekas yang tertimbun oleh banyak kaleng minuman. Orang yang lalu lalang di seputaran Ji An pun tampak risih melihat yang Ji An lakukan. Saat berhasil mendapatkan kaleng susu itu, rok Ji An malah ketumpahan susu cair yang ada di dalam kaleng bekas itu.
Dengan wajah agak
kesal, Ji An mencuci rok nya di kamar mandi. Tapi karena rok nya gak bisa
dicuci, akhirnya Ji An pun membeli rok yang baru.
Sesampainya
di kantor, ia dikejar satpam karena membawa kaleng susu bekas. Tapi Ji An gak
peduli, ia terus berlari dan berlari secepat mungkin.
Orang-orang kantor langsung menutup hidung begitu ia masuk. Usut punya usut, ternyata kaleng bekas itu dikumpulkan Ji An untuk membantu putri manajernya yang akan mengikuti kompetisi recycling. Tak hanya itu, Ji An juga disuruh oleh manajernya untuk mengecat kaleng itu dengan cat dasar. Ji An pun menerimanya dengan senang hati.
Saat sedang
mengecat kaleng2 itu dibawah terik sinar matahari, Ji An dihampiri ketiga
rekannya. Mereka marah karena Ji An selalu menuruti perintah Sun Woo Hee. Ji An
menjelaskan, ia melakukan itu agar diangkat menjadi pegawai tetap. Ji An lantas
melanjutkan pekerjaannya mengecat kaleng2 itu.
Rekannya tambah kesal, ia
bertanya bagaimana kalau Ji An tidak diangkat menjadi pegawai tetap setelah
melakukan ini itu.
“Kita semua
hanya pegawai kontrak. Aku tidak mau satu grup dengan kalian. Kita tidak bisa
menjadi grup. Begitulah cara kita bertahan. Semua orang menjalani hidup
masing-masing. Jadi, jangan ganggu aku.” jawab Ji An.
Ketiga rekan
Ji An pun akhirnya memilih pergi. Setelah mereka pergi, baru lah Ji An menghela
napasnya.
Berbanding
terbalik dengan Ji An, Seo Ji Soo justru menjalani hari2nya dengan santai. Ia
terlihat duduk di depan sebuah toko roti, menunggu toko roti itu buka. Begitu
toko roti buka, ia langsung capcus ke dalam.
Saat di kasir, ia menanyakan soal Cha Won yang biasa membantu Kang Nam Goo berjualan roti. Mendadak saja, Ji Soo jadi mencemaskan Nam Goo yang bekerja sendirian. Tapi Nam Goo nampaknya tidak terlalu menyukai Ji Soo. Ia menyuruh Ji Soo pergi. Tapi saat hendak pergi, ia mendengar seorang pelanggan menanyakan isi dari salah satu roti. Sambil memakan rotinya, Ji Soo pun menjawab pertanyaan si pelanggan dengan lancar. Ia juga merekomendasikan roti yg lain dan memuji kelezatan roti itu. Berkat uraian Ji Soo, pelanggan itu langsung membeli roti yang direkomendasikan Ji Soo. Nam Goo pun menegur Ji Soo.
“Seo Ji
Soo-ssi, boleh aku bicara?” tanyanya. Ji Soo pun mengerti dan langsung pergi.
Tak lama kemudian, Sun Woo Hyuk lewat di depan toko roti. Ji Soo pun bergegas mengayuh sepedanya, mengejar Woo Hyuk. Woo Hyuk akhirnya sadar Ji Soo mengikutinya setelah beberapa menit berlalu. Ia pun langsung mengayuh sepedanya lebih cepat. Melihat itu, Ji Soo yang sedari tadi tersenyum ke arah Woo Hyuk, ikut mengayuh sepedanya dengan cepat, mengejar Woo Hyuk.
Sampai di
tempat tujuan, Ji Soo mengikuti Woo Hyuk masuk dengan pura2 mau mengantarkan
pesanan dari restoran tempat ia bekerja. Ji Soo mengajak Woo Hyuk bicara, tapi
Woo Hyuk mengabaikannya dan pura2 sibuk. Melihat Woo Hyuk sibuk, akhirnya Ji
Soo memilih pergi namun ia kesandung pas mau keluar gara2 terus ngeliatin Woo
Hyuk.
Ibu Do Kyung, Nyonya No Myung Hee, tersenyum. Sementara sang bibi, No Jin Hee, langsung terdiam kesal.
Begitu rapat
selesai, Jin Hee langsung protes pada Presdir Choi tentang Do Kyung yang
bersikap seperti pemilik perusahaan. Namun Presdir Choi memilih tidak meladeni
Jin Hee dan pergi. Jin Hee lalu mengajak eonni nya minum teh. Sama seperti
Presdir Choi, Myung Hee juga menolak dengan alasan harus menghadiri bazaar.
Do Kyung yang lagi benahin tali sepatunya di lift gak sengaja mendengar ketiga pegawainya lagi menggosipkan dirinya dan juga ibunya. Mereka bilang ibunya Do Kyung adalah ahli waris, tapi tidak bisa mewarisi perusahaan.
“Kudengar
perusahaannya akan diwarisi Choi Do Kyung. Haruskah kucoba mengambil hatinya?”
ucap salah satu dari mereka.
“Kudengar dia
tidak menyukai wanita. Umurnya sudah 33 tahun, tapi masih melajang. Dia juga
tidak berkencan. Kudengar dia baik kepada wanita. Dia juga sangat lembut. Itulah
sebabnya dia aneh. Maksudku, dia terlalu baik kepada pegawai seperti kita. Dia
sok berkuasa. Bukankah itu sama saja seperti meremehkan kita?” sahut yang lain.
Do Kyung
lantas berdiri, membuat ketiga perempuan itu terkejut. Mereka langsung
tertunduk malu dan meminta maaf pada Do Kyung. Tapi Do Kyung sambil senyum2
malah minta maaf karena sudah menguping pembicaraan mereka.
Keluar dari
lift, Do Kyung pun ngomong sendiri. Ia
menyesal karena tidak meluruskan rumor gay-nya pada ketiga pegawainya tadi.
Nyonya No sedang bersiap2 saat seketarisnya, Lee Soo A, datang membawakan beberapa surat. Nyonya No mengecek satu2 surat itu dan menemukan surat tentang Eun Seok, putrinya yang hilang 25 tahun lalu. Dalam surat itu, si pengirim mengaku mengetahui keberadaan Eun Seok. Nyonya No pun langsung teringat saat putrinya itu menghilang.
Flashback….
Nyonya No yang sedang menyetir baru
menyadari Eun Seok tidak ada di mobil. Ia langsung memutar mobilnya, tapi naas.
Sebuah truk menabrak mobilnya. Berita hilangnya Eun Seok yang adalah ahli waris
Hae Sung Group, langsung menyebar di media. Mereka pun berjanji, akan memberikan 500 ribu
dollar bagi siapa saja yang berhasil menemukan Eun Seok.
Flashback end…
Nyonya No kesal dan langsung membuang surat itu. Ia yakin, si pengirim surat hanya mengincar uangnya saja. Tapi Soo A takut kalau si pengirim surat benar2 tahu dimana Eun Seok karena si pengirim berjanji akan mengirimkan bukti kuat.
“Jika memang
memiliki bukti, dia akan mengirimnya lebih dahulu. Dia tidak akan mengirim kata
sambutan seperti itu. Orang-orang itu meminta uang muka dan biaya perjalanan.”
Ucap Nyonya No kesal.
Seorang wanita datang menawarkan pijat wajah pada Yang Mi Jung. Ia mengaku, hal itu merupakan bagian dari promosinya. Nyonya Yang tertarik, apalagi setelah wanita itu bilang ada masker pengencang wajah terbaru.
Usai memasker wajah Nyonya Yang, wanita itu pamit ke kamar mandi. Dia ke kamar mandi untuk mengambil sikat gigi milik kedua putri Nyonya Yang.
Adegan lalu berpindah pada acara amal yang dilakukan Klub Dawon dimana Nyonya No menjadi salah satu anggotanya. Tak lama kemudian, Nyonya No pergi menghampiri temannya yang ternyata ibunya So Ra, calon istri Do Kyung. Nyonya No mengaku, dirinya sangat merindukan So Ra.
“Teman-temannya
meminta dia untuk berwisata dengan mereka, tapi suamiku melarangnya.” Jawab
ibunya So Ra.
“Kau
mendidiknya dengan baik.” Puji Nyonya No. Nyonya No lantas menceritakan soal Do
Kyung. Ia bilang, Do Kyung memimpin tim nya hanya sampai tahun ini, karena Do
Kyung akan ditunjuk sebagai Wakil Presdir tahun depan.
Ibu So Ra
terkejut, Wakil presdir?
“Dia
mengelola tim perencanaan selama dua tahun. Ayahku merasa dia sudah cukup
berpengalaman.” Ucap Nyonya No.
“Jadi,
Pimpinan No menyetujuinya?” tanya ibu So Ra.
“Dia harus
bergabung dalam manajemen perusahaan sebelum menikah. Aku tidak sabar
menantikan pertemuan Do Kyung dan So Ra.” Jawab Nyonya No.
Saat tengah asyik berbincang, seorang wanita yang kemudian diketahui sebagai istri Presdir dari Shimsung Group menyapa ibu So Ra. Nyonya Hong lantas menanyakan soal So Ra. Nyonya No pun langsung bisa menebak kalau Nyonya Hong menginginkan So Ra menjadi menantunya.
Nyonya Yang
tampak puas dengan perawatan wajah yang tadi dilakukannya. Wanita itu juga ikut
senang melihat Nyonya Yang puas dengan perawatannya, namun tak lama ia
mengalihkan pandangannya ke foto keluarga Nyonya Yang.
“Anda bilang
putri Anda kembar yang tidak identik. Siapa yang mirip dengan Anda? Kurasa yang
rambut panjang lebih mirip dengan Anda. Bukankah begitu?” ucap wanita itu
sambil melihat foto Ji Soo.
“Kepribadiannya
juga. Dia ramah sepertiku.” Jawab Nyonya Yang.
Temannya
Nyonya Yang datang, mengajak Nyonya Yang ke pasar. Nyonya Yang pun langsung
menceritakan soal perawatan wajah yang tadi dilakukannya. Teman Nyonya Yang pun
juga tertarik melakukannya, ia mengajak wanita itu ke rumahnya tapi wanita itu
menolak dengan alasan itu bukan wilayahnya.
Saya skip
yaaa adegan yg menurut saya gk terlalu penting...
Setelah
wanita itu pergi, Nyonya Yang menghubungi Ji Soo. Ia ingin tahu Ji Soo ingin
makan apa. Usai bicara dengan Ji Soo, Nyonya Yang langsung mengajak temannya ke
pasar. Temannya marah karena Nyonya Yang hanya menanyai Ji Soo saja. Nyonya
Yang beralasan itu karena Ji Soo kehilangan berat badan.
“Dia tampak
lemah dan tidak berdaya. Dia bahkan tidak bisa menghabiskan semangkuk nasi. Dahulu
dia biasa memakan dua mangkuk setiap kali makan.” Jawab Nyonya Yang.
“Kenapa berat
badannya bisa turun? Dia hanya bekerja paruh waktu. Hidupnya mudah. Ji An-lah
yang berusaha mendapatkan penghasilan.” Ucap temannya.
“Aku tahu. Dia
pasti merasa tidak sehebat Ji An.” Jawab Nyonya Yang.
“Hei, bukan
itu masalahnya. Aku melihat Ji Soo tempo hari. Dia sedang makan roti. Dia tidak
akan makan seperti itu jika memang depresi.” Ucap temannya.
“Kami bisa
menyisakan makanan untuk Ji An. Dia jarang makan malam di rumah. Selalu lembur.”
Jawab Nyonya Yang.
Sikap Nyonya
Yang agak aneh... kenapa dia hanya menghubungi Ji Soo? Kenapa dia tidak mencari
tahu juga Ji An ingin makan apa?
Seo Tae Soo sedang di tempat kerjanya. Ia bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Saat buang sampah, temannya berkata bahwa Tuan Seo harusnya diam di rumah, ditambah lagi seluruh anak2 Tuan Seo sudah memiliki pekerjaan.
“Aku bekerja karena
ingin menyokong keluargaku. Singa saja akan diusir saat mereka sudah tidak
berguna. Aku bukan hewan rendahan. Aku tidak boleh menyerah menjaga keluargaku.
Seperti yang kamu lihat, aku benar-benar sehat. Sebaiknya aku mati saja jika
tidak bisa melakukan itu.” jawab Tuan Seo.
Nyonya Yang
dan temannya yang baru pulang dari pasar,
membicarakan Ji An yang akan mendapat posisi penting di perusahaan.
Lalu, pembicaraan mereka beralih pada Nyonya Yang yang menyesali pernikahannya
dengan Tuan Seo yang bisnisnya mendadak bangkrut.
Tak lama
kemudian, mereka bertemu Tuan Seo yang juga mau pulang. Tuan Seo yang sudah
kelelahan bekerja, tetap membantu membawakan belanjaan istrinya. Tak lupa, ia
membawakan tteokpoki kesukaan istrinya. Disini, juga diketahui bahwa Tuan Seo
berbohong pada istrinya soal pekerjaan. Ia mengaku sebagai manajer perusahaan.
Ji Soo yang asyik ngunyah roti, ketemu eonni nya yang lagi duduk minum bir di depan mini market. Ji Soo heran, eonni nya tidak punya uang tapi masih bisa membeli bir.
“Kamu juga
selalu membeli dan makan roti setiap hari padahal pekerjaanmu hanya membuat
kacang.” Jawab Ji An.
“Itu namanya
investasi. Aku belajar cara membuat roti.” Ucap Ji Soo.
“Kau sudah
mempelajari cara memasak makanan Korea, Tionghoa, dan Jepang. Sekarang,
memanggang juga? Kupikir dia menolak mengajarimu cara membuat roti.” Jawab Ji
An.
“Dia akan
memberitahuku jika aku berusaha keras. Dia tidak boleh meninggal sebelum
mewariskan keahliannya kepada seorang murid.” Ucap Ji Soo.
“Kakak muak
mendengarnya. Usahakan saja sampai akhir bulan. Sudah lebih dari tiga bulan.
Jika dia tetap menolaknya, berarti dia enggan membagikan rahasia rotinya
kepadamu.” Jawab Ji An.
“Itu bukanlah
sesuatu yang bisa kau lakukan sendiri. Bekerjalah di klinik gigi lagi. Jangan
lupakan keahlianmu sebagai ahli perawatan gigi.” Jawab Ji An.
“Kakak tahu
aku tidak bisa lagi menjadi ahli perawatan gigi.” Ucap Ji Soo.
“Kau bukannya
tidak bisa, tapi tidak mau.” jawab Ji An.
“Untuk apa
aku melakukan hal yang tidak kuinginkan?” ucap Ji Soo.
“Kau tidak
bisa hidup hanya dengan melakukan hal yang kau inginkan. Derajat kita tidak
memungkinkan kita untuk melakukan hal itu? Kita harus bekerja sama. Mendapatkan
uang saku saja tidak cukup. Sudah lebih dari setahun kau tidak membayar biaya
hidupmu sendiri.” Jawab Ji An.
“Lupakan soal
biaya hidup.” ucap Ji Soo.
“Setidaknya kau
harus menabung untuk pernikahanmu.” Jawab Ji An.
“Kau terus
saja membahas Sun-ssi.” Kesal Ji Soo.
“Bagaimana
jika semuanya lancar dan kau menikahinya? Kau punya uang untuk resepsimu?” ucap
Ji An.
“Tidak. Tidak
bisa. Bahkan tabunganmu tidak sampai 100 dolar. Cinta? Hal itu hanya bisa kau
lakukan jika punya uang. Kau tidak bisa mengungkapkan rasa cintamu kepadanya.”
Jawab Ji An.
Ji An lalu
meminta naskah yang ia tulis untuk Ji Soo dikembalikan. Ji Soo pun mengaku sudah menghafal semuanya.
Kedua kakak beradik ini lalu tertawa.
Lalu tanpa
mereka sadari, seseorang mengambil foto mereka. Siapakah dia??
Bersambung kepart 2...
Gak nyangka ada birth secret nya. Lalu siapakah Choi Eun Seok? Apakah Ji An atau Ji Soo?
Gak nyangka ada birth secret nya. Lalu siapakah Choi Eun Seok? Apakah Ji An atau Ji Soo?
Kalau melihat
cara Nyonya Yang memperlakukan Ji An dan Ji Soo, sepertinya Ji An lah putri
Nyonya No dan Presdir Choi yang hilang 25 tahun lalu. Tapi sy masih ragu.
Biasanya, rahasia2 macam ini kebongkarnya paling akhir.
Sy curiga, Ji
Soo lah si Choi Eun Seok itu. Itulah kenapa Nyonya Yang begitu memperhatikan Ji
Soo karena dia takut kehilangan Ji Soo… Kalau mau dihubungkan sama judulnya,
sepertinya sih lebih masuk akal kalau Ji Soo yang anaknya Nyonya No, tapi nanti
Nyonya Yang terpaksa mengatakan Ji An lah si Choi Eun Seok.
Tapi
entahlah… itu hanya analisa sy saja. Sy berpikir Ji Soo adalah Eun Seok. Tapi
karena Nyonya Yang tak mau kehilangan Ji Soo, dia terpaksa mengatakan Ji An
putri Nyonya No. Lalu Ji An bakal hidup sama keluarga Do Kyung. Setelah hidup
sebagai Choi Eun Seok, baru deh faktanya terbongkar kalau Ji Soo lah si Choi
Eun Seok…
Tapi sekali
lagi itu hanya analisa sy saja…
Gomawo Eonni
Suka bgt sama ni drama, KBS memang jagonya bikin genre ginian
Penasaran Choi Eun Seok itu siapa. Ji An or Ji Soo? Msh terlalu dini untuk menyimpulkan, tapi aq setuju dengan analisanya, bisa jd Ji Soo adalah Eun Seok