• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Tangis Nyonya Park langsung pecah ketika Yeon Joo menyanyikan lagu yang dulu sering ia nyanyikan untuk Soo A.

Ia pun langsung memeluk Yeon Joo.

Tapi lantaran terlalu terkejut, ia terjatuh.

Melihat ibunya jatuh, Chae Rin langsung membantu sang ibu berdiri.

Chae Rin juga menatap tajam Yeon Joo dan menyuruh Yeon Joo pergi. Chae Rin bilang, dia lah yang akan mengurus ibunya.

Yeon Joo pun balik menatap tajam Chae Rin.

"Akulah yang akan mengurus ibuku." jawab Yeon Joo.


Nyonya Park menghempaskan tangan Chae Rin.

Chae Rin kecewa setengah mati dengan penolakan Nyonya Park.

Tak lama kemudian, Nyonya Park mengajak Yeon Joo masuk.


Tapi Nyonya Do memanggilnya.

"Yeon Joo-ya, anakku."


Mendengar itu, Nyonya Park sontak marah dan melabrak Nyonya Do.

Ia bahkan sampai menampar Nyonya Do.

Nyonya Do terduduk lemas.

Nyonya Park pun berjanji, akan menghancurkan hidup Nyonya Do sebagai balasan karena telah menculik Soo A.

Yeon Joo yang mendengar itu kaget, tapi ia diam saja dan tidak berbuat apa-apa untuk Nyonya Do.


Nyonya Park lantas mengajak Yeon Joo masuk.

Yeon Joo menangis menatap ke arah Nyonya Do. Begitu pun dengan Nyonya Do.

*Setelah ini kita bakal ngeliat Yeon Joo yang sudah tidak mengakui Nyonya Do, Geum Joo dan Dong Joo sebagai keluarganya lagi.


Sampai di dalam, Nyonya Park berdebat dengan ibunya. Pasalnya, sang ibu tidak percaya saat ia menjelaskan bahwa Yeon Joo adalah Soo A.

Ia bahkan juga dikatai gila dan disuruh minum obat.

Nyonya Na lantas berusaha mengusir Yeon Joo.

Nyonya Park dan langsung mendorong sang ibu. Nyonya Na syok.

"Jangan coba-coba menyentuh Soo A ku." ucap Nyonya Park tajam.

Lalu Nyonya Park mengajak Yeon Joo ke kamarnya.


Chae Rin menyetir mobilnya dengan kencang.


Di kamar, Nyonya Park penasaran bagaimana Yeon Joo bisa tahu bahwa ia adalah ibunya.

"Aku tiba-tiba saja tahu." jawab Yeon Joo.

"Ibu mengajarkanmu lagu itu saat kau berusia delapan tahun. Apa kau ingat?"

Yeon Joo mengangguk, tapi setelahnya ia mengaku bahwa hanya itulah hal yang diingatnya.

"Tidak apa-apa. Tidak perlu dipaksa. Kau mengalami hal semengerikan itu di usiamu yang masih sangat muda. Ibu yakin kau terguncang. Jadi wajar saja kalau kau tidak ingat." jawab Nyonya Park.

Nyonya Park lalu kembali memeluk Yeon Joo.


Eun Hyuk berdiri di atap gedung Taesan. Ia menatap tangannya yang kini sudah diperban.

Tak lama kemudian, ia teringat kejadian di klub, saat Jae Sang memeluk paksa Chae Rin.

"Mulai hari ini aku akan lebih sering berkunjung ke Makepacific sebagai mitra bisnismu." ucap Jae Sang.

Jae Sang lantas beranjak pergi untuk menjawab teleponnya yang berbunyi.


Setelah Jae Sang pergi, Eun Hyuk mendekati Chae Rin.

"Lihat apa yang kau kenakan. Kau bahkan mengenakan kalung pemberian Moon Jae Sang. Sempurna." puji Eun Hyuk kesal.

"Kenapa kau diam saja saat dia memelukku? Jika ingin berpura-pura tidak tahu, teruslah berpura-pura. Jangan menjadi pengecut." balas Chae Rin.

"Kau terlihat serasi disamping Moon Jae Sang." sindir Eun Hyuk.

"Lebih serasi denganmu." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.

Flashback end....


Eun Hyuk lalu meraih ponselnya. Ia menghubungi Chae Rin.

"Keluarlah. Ada yang ingin kukatakan." ucap Eun Hyuk.

Tapi Chae Rin tidak menjawab.

"Kenapa diam saja? Ada apa?" tanya Eun Hyuk.

"Aku sedang tidak ingin bicara sekarang." jawab Chae Rin.

"Jika tidak ingin bicara, dengarkan saja. Aku yang akan bicara. Keluarlah. Katakan saja kau dimana." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk langsung pergi.

Tepat saat itu, Jae Sang muncul di lobby dan melihat Eun Hyuk menuju pintu keluar.


Mereka pun bertemu di tempat biasa.

"Katakan apa yang mau kau katakan." pinta Chae Rin.

Eun Hyuk diam saja sambil menatap Chae Rin.

Chae Rin pun berkata dalam hatinya, bahwa Eun Hyuk akan menderita sama seperti dirinya setelah mengetahui bahwa Yeon Joo adalah Soo A. Ia pun jadi bingung bagaimana harus memberitahu Eun Hyuk bahwa Yeon Joo adalah Soo A. Ia takut Eun Hyuk terluka setelah mengetahuinya.

"Aku khawatir kau akan mendapat masalah lagi karena Jae Sang. Tapi aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik." ucap Eun Hyuk.

"Bukan itu. Katakan apa yang sebenarnya ingin kau katakan." jawab Chae Rin.

"Ini yang sebenarnya ingin kukatakan." ucap Eun Hyuk.

"Bukan itu yang ingin kudengar. Apa sulitnya mengatakan, kau akan meninggalkan Taesan dan bersamaku?" tanya Chae Rin.

Kesal, Chae Rin pun beranjak pergi.


Pimpinan Moon dan Jae Sang sedang membahas cara untuk mengambil alih Makepacific.

Jae Sang yakin, Makepacific tidak akan punya pilihan lain jika mereka menggunakan cara kotor tanpa sepengetahuan Kosmetik Bailing.

Pimpinan Moon lalu berkata, bahwa tidak mudah berurusan dengan Chae Rin dan semua akan berantakan jika pewaris asli kembali.

"Apa maksud ayah?" tanya Jae Sang.


Pimpinan Moon pun langsung menunjukkan artikel Jo Pil Doo.

"Putri kandung mereka masih hilang. Jika kita menemukan si pelaku dan memukulinya, kita akan tahu. Dia orang terakhir yang melihat putri kandung mereka." ucap Pimpinan Moon.

"Jika mereka tahu siapa putri kandungnya...." jawab Jae Sang.

"Yang palsu akan dianggap sebagai seonggok sampah. Kemungkinan besar Na Hae Geum akan melakukan itu. Jika Min Chae Rin hilang, merebut Makepacific akan sangat mudah. Meski harus melakukan cara itu, ayah akan membalas perempuan tua itu atas perbuatannya kepada ayah." ucap Pimpinan Moon.

*Berarti ramalan si cenayang benar, kalau Min Chae Rin lah yang akan menjadi pemilik Makepacific. Kalau Chae Rin menjadi pemilik Makepacific, itu artinya hanya Chae Rin yang mampu menghadapi Taesan.


Yeon Joo tertidur pulas di kamar Nyonya Park.

Bu Kim datang membawakan teh untuk Yeon Joo.

Saat mau pergi, Bu Kim mendengar Yeon Joo mendesah.

Bu Kim lantas memeriksa Yeon Joo dan terkejut mengetahui Yeon Joo demam.


Nyonya Na masih tidak percaya kalau Yeon Joo adalah cucunya.

Ia bahkan mengancam akan memasukkan Nyonya Park ke rumah sakit jiwa jika Nyonya Park terus bersikap seperti itu.

"Ini semua karena ibu. Jika ibu tidak mengirimnya ke rumah Do Hoon, di hari itu, 20 tahun lalu, ini tidak akan terjadi. Apa yang terjadi di rumah saat ibu menyuruh aku dan Joon Sik pergi ke pabrik di Cheongju? Katakan! Katakan apa yang ibu perbuat pada Chae Rin dan Soo A!"

Nyonya Na terdiam dan mengingat saat ia melakukan ritual yang dipimpin si cenayang pada Chae Rin dan Soo A.


Tak lama, Bu Kim datang dan memberitahu Nyonya Park kalau Yeon Joo demam tinggi.

Nyonya Park langsung pergi.

Setelah itu, Nyonya Na menyuruh Bu Kim melakukan tes DNA pada Yeon Joo.


Nyonya Park terus menemani Yeon Joo yang kini diinfus.

Dalam tidurnya, Yeon Joo mengingau memanggil ibunya.

"Ibu disini, Soo A-ya." jawab Nyonya Park sambil menggenggam tangan Yeon Joo.


Sementara Nyonya Do teringat saat ia mau meninggalkan Soo A di jalanan.

Tapi Soo A merengek meminta ikut Nyonya Do.

Nyonya Do pun menyesal karena tidak melepaskan Soo A saat itu.


Tak lama kemudian, Geum Joo dan Dong Joo datang.

Saat melihat Dong Joo, Nyonya Do langsung berlutut pada Dong Joo dan meminta Dong Joo tidak mengambil Yeon Joo dari nya.

Sontak, Geum Joo dan Dong Joo bingung.

Nyonya Do terus memohon meminta mereka tidak merebut Yeon Joo darinya karena Yeon Joo adalah putrinya.

"Kurasa ibu terguncang." ucap Geum Joo.

"Aku pantas mati. Aku akan menerima ganjarannya tapi jangan ambil Yeon Joo dariku."


Do Hoon ke ruangan Chae Rin saat Chae Rin masih terkejut memikirkan Soo A yang telah kembali.

Do Hoon menyerahkan laporan kontrak dengan Kosmetik Bailing. Ia mengaku sudah memeriksanya dan tidak ada masalah dengan terlibatnya Grup Taesan.

Melihat wajah Chae Rin yang pucat, Do Hoon pun bertanya, apa Chae Rin sakit.

Chae Rin mengaku, ia hanya stress karena kontrak itu.

"Bagaimana Ha Yeon Joo? Kau ke rumah sakit? Kau bertemu dengannya?" tanya Do Hoon.

"Kenapa kau sangat memedulikannya? Orang akan mengira kau kakak kandungnya." jawab Chae Rin.

"Itu karena dia mengingatkanku pada Soo A. Dia juga suka menangis. Dia tidak bisa mengatakan apa yang terjadi dan menangis di depanku. Rasanya seperti aku menatap Soo A." ucap Do Hoon.


Tak lama kemudian, Presdir Min datang dan meminta pendapat Chae Rin soal kontrak dengan Bailing.

Tapi tiba-tiba, Nyonya Park menelpon dan memberitahu soal Soo A. Ia juga disuruh pulang oleh Nyonya Park.

"Chae Rin, kau mendengar sesuatu dari ibumu?" tanya Presdir Min.

"Aku tidak tahu detailnya. Ayah akan pulang?"

"Tentu saja. Jika itu memang Soo A, kita harus menyambutnya bersama-sama."

Presdir Min beranjak keluar.


"Dia benar-benar Soo A? Dimana dia selama ini?" tanya Do Hoon.

"Sepertinya Min Soo A selalu ada di rumah selama 20 tahun terakhir. Selalu saja Soo A, Soo A. Aku selalu mendengarnya sampai telingaku sakit. Lebih baik jika dia tidak ada bahkan jika kami bersama." jawab Chae Rin.

Matanya mulai berkaca-kaca.

"Apa maksudmu?" tanya Do Hoon.

"Bukan apa-apa." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.


Do Hoon pun menghela nafas.

Bersambung ke part 2...........

Pimpinan Moon berharap Chae Rin menghilang agar mereka bisa merebut Makepacific dengan mudah.

Sementara Nyonya Na malah pengen mendepak Chae Rin dari Makepacific. Nah loh..

Nyonya Na sendiri yang membawa keluarganya dalam kehancuran.

Sy berharap, Chae Rin bener-bener pergi dari keluarga itu dan membangun usahanya sendiri, lalu hidup bahagia dengan Eun Hyuk.

Ruby Ring Ep 85 Part 1

Sebelumnya...


Gilja marah saat Roo Bi mengaku, bahwa dirinya lah yang mengupload video Roo Na.

Roo Bi berkata, ia tidak punya pilihan lain.

Ia mengaku sudah berusaha menahan diri selama ini.

Ia juga mengaku kecewa karena sang ibu tidak menanyakan alasannya melakukan itu.

Tak lama kemudian, Roo Bi pun berkata, bahwa sang ibu memang sebaiknya tidak tahu.


"Roo Na..." panggil Gilja.

Tapi setelahnya ia langsung meralat ucapannya dan memanggil Roo Bi dengan nama Roo Bi.

Sontak Roo Bi kaget.

"Aku tahu kau Roo Bi. Tentu saja, aku tahu." ucap Gilja yang tangisnya sudah pecah.

Tangis Roo Bi pun pecah. Gilja yang sudah tidak tahan lagi, langsung mendekap Roo Bi.

Roo Bi menangis hebat di pelukan sang ibu.

*Akting mereka berdua keren parah di part ini... Apa yang mereka rasain nyampe ke sy...


Di kantor, Roo Na tertekan karena video itu.

Tak lama kemudian, ia menghela nafas dan menatap kesal ke arah meja Roo Bi.

"Dimana Jeong Roo Na?" tanya Roo Na.

"Dia keluar untuk rapat, tapi selesai rapat dia minta izin pulang." jawab Jin Hee.

"Pulang? Wae?" tanya Roo Na.

"Sepertinya ibumu sakit jadi itulah kenapa dia pulang untuk mengeceknya. Dia akan segera kembali." jawab Jin Hee.

Roo Na pun langsung menelpon ke rumah, tapi panggilannya tidak dijawab membuat ia bingung.


"Eomma ka mianhae Roo Bi-ya. Ibu tahu kau Roo Bi tapi ibu tidak bisa menceritakannya pada siapa pun. Roo Na dan Gyeong Min sudah menikah. Ibu berpikir, itu tidak akan membantumu jika ibu menceritakannya pada orang lain. Ibu tahu ini tidak adil dan ibu minta maaf, Roo Bi-ya, tapi ibu tidak punya pilihan lain." ucap Gilja.

"Tapi setidaknya ibu harus memberitahuku dan Roo Na, jadi aku tidak merasa kesepian dan kacau."

"Ibu tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Ibu minta maaf. Ini salah ibu."

"Ani, aku tidak bisa memaafkan siapa pun. Saat hidupku berada di ambang kematian, Roo Na mencuri wajah dan hidupku. Sekarang, dia berusaha masuk dunia politi. Ibu tahu semuanya tapi ibu diam saja dan menutup mata. Jika ibu manusia yang punya sedikit saja hati nurani, ibu tidak akan begini. Ibu tahu Roo Na seperti apa. Ibu yang membesarkannya jadi ibu tahu dia seperti apa? Video itu, palsu? Aniya, eomma. Video itu asli. Dia menikahi Gyeong Min dan saat In Soo menangkap topengnya, dia datang pada In Soo dan mengajak In Soo memiliki anak dan dia ingin membesarkan anak itu sebagai anaknya Gyeong Min. Dan sekarang dia ingin masuk dunia politik. Roo Na sudah gila! Tidak ada jalan untuk menghentikannya. Hanya ini satu-satunya cara!"

"Kasihani Roo Na. Dia adikmu. Ibu mohon."

Gilja lantas mendekati Roo Bi.

"Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kau tidak akan bisa kembali seperti dulu. Ibu mohon padamu."


Tak lama kemudian, Roo Na datang dan mereka langsung menghapus tangis mereka.

"Kenapa kau ke sini?" tanya Gilja.

"Aku dengar di kantor ibu sakit dan Roo Na pulang untuk melihat ibu jadi aku mampir karena aku cemas."

"Kau ingin minum? Kau pasti marah karena video itu. Mertuamu juga pasti cemas."

"Seseorang menjebakku. Aku tidak bersalah. Aku akan membuat pelakunya membayar semuanya."


Mendengar itu, Gilja dan Roo Bi pun saling menatap.

"Lihatlah Eomma. Inilah Roo Na. Manusia tidak tahu malu dan gila ini adalah putrimu dan adikku. Tapi kenapa eomma? Kenapa?" batin Roo Bi.

"Mianhae, Roo Bi-ya. Cobalah untuk mengerti." balas Gilja dalam hatinya.

Roo Bi yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya masuk ke kamarnya. Roo Na pun tambah bingung.


"Eomma, ada apa? Apa Roo Na mengatakan sesuatu? Kenapa kau menangis?"

Gilja tidak menjawab dan beranjak ke dapur.

"Eomma!" teriak Roo Na, lalu menyusul ibunya ke dapur.


"Eomma, apa yang Roo Na bilang? Kenapa tidak menjawab!"

"Apalagi yang dikatakan Roo Na! Kenapa kau masuk ke dunia politik? Berhentilah."

"Eomma, setelah aku terpilih..."

"Ibu mohon berhentilah!"

"Aku akan melakukannya apapun yang terjadi. Aku Jeong Roo Bi. Aku pintar dan hebat. Aku istri pewaris JM Group dan karir TVku bagus. Ibu tahu kan?"

"Lupakan pemilihan itu. Roo Bi-ya, kau punya segalanya. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Fokuslah untuk memiliki anak dari suamimu."

Tapi Roo Na tetap saja keras kepala dan tidak mau berhenti.

Gilja pun stress dan pergi meninggalkan Roo Na.


Geum Hee mendapatkan telepon dari seseorang yang membuatnya kesal.

Ia lalu memberitahu keluarga Gyeong Min soal telepon itu yang ternyata dari reporter.

Nenek pun kesal mendengarnya. Ia bahkan sampai tidak bisa makan.

"Kenapa anak-anak belum pulang? Harusnya mereka sudah di rumah." ucap nenek.

Tuan Bae pun menyuruh istrinya menelpon anak-anak mereka.

Nyonya Park pun menghubungi mereka tapi tidak dijawab.


Lalu tak lama kemudian, Roo Na pulang dan mereka langsung menghampiri Roo Na.

Roo Na menjelaskan, kalau Partai Yeomin akan melakukan apapun untuk menghapus video itu.

Tuan Bae lalu mengajak Roo Na bicara, tapi Roo Na menolak.

Penolakan Roo Na, membuat nenek marah besar.

Nenek juga memarahi Tuan Bae yang tidak bisa tegas pada Roo Na.

"Kau harusnya berlutut memohon maaf kami. Kau tahu, karena kau kami tidak bisa keluar rumah atau menjawab telepon!" ucap nenek.

Tapi Roo Na masih saja mengaku tidak bersalah.

Membuat nenek semakin marah.


Roo Bi menyusuri jalanan dengan wajah terluka.

"Aku tidak punya siapa-apa. Tidak ibu, tidak juga In Soo. Mereka tahu tapi mereka pura-pura tidak tahu. Aku sendirian, benar-benar sendirian." ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu teringat kenangannya dengan Gyeong Min saat mereka masih pacaran dulu.


Sekarang, Roo Bi duduk di depan rumah Gyeong Min.

Tak lama kemudian, Gyeong Min pulang dan terkejut melihat Roo Bi.

Bersambung ke part 2...