Eun Bong terkejut melihat sosok Do Hee. Ia tidak menyangka bisa ada seseorang yang wajahnya sama persis seperti Na Yeon. Do Hee pun berkata, ia juga kaget saat melihat foto Na Yeon.
Do Hee kemudian menunjukkan foto Na Yeon.
Do Hee : Inilah yang disebut dengan doppelganger.
Eun Bong : Doppelganger?
Do Hee : Mereka mengatakan, ada seseorang diluar sana yang terlihat persis seperti dirimu.
Eun Bong : Kalian tidak boleh bertemu dan jika kalian bertemu, salah satu dari kalian akan mati. Benar?
Do Hee : Tapi aku harus bertemu dia bagaimana pun. Biarkan aku menanyakan beberapa hal.
Eun Bong : Kau bisa tanya.
Do Hee : Apa Lee Na Yeon adik kandungmu? Bagaimana jika aku bertemu dengan ibumu saja?
Eun Bong : Dia diadopsi saat berumur 12 tahun. Ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil dan dia tinggal dengan kami beberapa bulan setelahnya.
Do Hee : Dia tidak punya keluarga lain?
Eun Bong : Tidak, itulah kenapa dia dikirim ke panti asuhan setelah ibunya meninggal.
Do Hee : Jadi Lee Na Yeon sebatang kara?
Eun Bong mengangguk.
Do Hee : Aku harus tahu apa yang terjadi. Aku harus mengungkap kebenarannya.
Di rumah sakit, dokter menyuruh Na Yeon menggambar apapun yang terlintas di benak Na Yeon, untuk memulihkan Na Yeon. Saat dokter terus berbicara, menyuruhnya menggambar sesuatu seperti binatang atau makanan atau tempat yang Na Yeon sukai, Na Yeon sudah selesai menggambar. Dokter pun bertanya, apa yang Na Yeon gambar.
Na Yeon : Aku tidak tahu. Aku hanya menggambarnya saja.
Na Yeon menggambar wajah Sae Byeol!
Di rumah sakit, Mal Sook, Joong Dae dan Geum Bong sedang menjaga Sae Byeol.
Di kamarnya, Do Hee sedang menatap foto Na Yeon.
Ia lalu teringat, saat ia bertanya pada ibunya, apakah ibunya menyembunyikan kembarannya di suatu tempat.
Ia juga mengingat saat ibunya tiba2 saja membatalkan memakai jasa Na Yeon. Saat itu sang ibu mengaku ingin memasak sendiri untuk ulang tahun Do Hee.
Terakhir, dia ingat saat ibunya melarangnya terlibat dengan masalah Na Yeon.
Curiga dia bukan putri kandung ibunya, Do Hee langsung ke kamar ibunya. Ia bermaksud meminta penjelasan ibunya tapi baik sang ibu dan juga ayahnya tidak ada di kamar. Karena ibunya tidak ada, Do Hee pun berniat meninggalkan kamar ibunya tapi langkahnya terhenti dan ia pun memutuskan masuk untuk mencari sesuatu.
Do Hee membuka satu per satu laci ibunya, hingga akhirnya ia menemukan selimut bayinya.
Do Hee terkejut menemukan tulisan, 'Ibumu, Yoon Ae' disana.
Se Jin menemui Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memilih souvenir pernikahan mereka.
Se Jin : Jam ini bagus untuk hadiah pernikahan atau haruskah kita memberikan sesuatu yang lebih mahal?
Tae Joon diam saja. Melihat itu, Se Jin pun kesal. Tae Joon minta maaf. Se Jin mengaku, ia bisa terima kalau Tae Joon memikirkan Sae Byeol tapi ia tidak suka jika Tae Joon juga memikirkan Na Yeon. Tae Joon beralasan, itu karena Na Yeon pergi meninggalkan Sae Byeol yang sedang sakit. Tae Joon mengklaim, dirinya hanya peduli sebagai sesama manusia.
Se Jin : Setidaknya menyangkal lah.
Tae Joon, apa?
Se Jin : Kejujuranmu adalah pesonamu dan itu melelahkan. Jangan cemaskan Na Yeon. Aku yakin dia baik-baik saja. Seperti yang kau bilang, Sae Byeol nya yang berharga sedang tidak baik. Dia tidak akan pergi lama.
Se Jin lalu menatap Tae Joon.
"Tae Joon-ah, aku menekan harga diriku dan mengatakan ini. Tidak bisakah kau berubah pikiran, untuk bersamaku, dengan tubuhmu juga?"
"Geudae, arraseo, arraderoseo." jawab Tae Joon.
"Pernikahan kita beberapa hari lagi. Hanya pikirkan itu." ucap Se Jin.
"Geudae." jawab Tae Joon.
Se Jin memberikan sesuatu pada Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memberikan itu pada Man Jung.
Se Jin : Dia lebih suka mendapatkan itu dari anaknya ketimbang menantunya.
Tae Joon : Akan kulakukan nanti.
Se Jin : Jangan ditunda, akan kuantarkan kau ke rumahnya.
Man Jung senang dikunjungi Tae Joon. Tae Joon berkata, dia datang untuk memberikan sesuatu. Tapi ternyata Tae Joon meninggalkan pemberian
Se Jin di mobil. Man Jung salah paham, ia fikir Tae Joon akan memberinya uang. Man Jung pun berkata, kalau ia sudah menghasilkan uang sekarang.
Man Jung lantas menyuruh Tae Joon duduk dan berniat membuatkan Tae Joon teh tapi Tae Joon menyuruhnya duduk.
Tae Joon : Kau mendengar tentang Na Yeon?
Man Jung : Apa? Seperti apa?
Tae Joon : Kau benar-benar tidak tahu apapun?
Man Jung : Aku hanya tahu dia baik-baik saja dan dia bilang dia ada di tempat yang bagus.
Tae Joon : Tempat yang bagus? Dimana? Kau tahu dimana dia?
Man Jung : Tidak. Dia pergi untuk berdoa. Aku dengar itu tempat yang bagus.
Tae Joon : Itu artinya kau tahu dimana dia berdoa! Dimana Na Yeon!
Ponsel Na Yeon berdering. Sadar yang bunyi bukan ponselnya atau ibunya, Tae Joon curiga dan langsung memeriksa tas ibunya.
Tae Joon pun syok mendapati ponsel Na Yeon disana.
Man Jung berteriak, melarang Tae Joon menjawab ponsel Na Yeon. Man Jung mengatakan, ia akan mengatakan semuanya jika Tae Joon tidak menjawab ponsel Na Yeon.
Tae Joon marah.
"Dimana dia? Kau tahu! DIMANA DIA!"
Se Jin kembali ke rumah Man Jung untuk mengantarkan barang pembeliannya yang lupa dibawa Tae Joon. Ia senang karena punya alasan untuk bertemu Tae Joon lagi.
Di dalam, Man Jung cerita kalau Na Yeon sedikit terluka dan sudah mendapatkan perawatan dan Na Yeon berada di RS.
Tae Joon : Kau harusnya memberitahu keluarganya! Kenapa kau tidak membiarkan mereka menjemputnya!
Tae Joon lantas berniat pergi untuk memberitahu keluarga Na Yeon tapi Man Jung menghalanginya.
"Dia ingin menghancurkanmu. Na Yeon bilang dia akan menghancurkanmu! Bagaimana bisa aku membiarkannya!"
"Minggir!" perintah Tae Joon.
"Pura-pura lah tidak tahu! Dia akan membiarkan Na Yeon pergi setelah perawatannya selesai. Kenapa kau ingin membawa pulang seseorang yang terluka? Tae Joon-ah, begini saja. Na Yeon akan dirawat disana dan kau menikah. Pikirkan nanti. Kita bisa menghadapi masalah ini nanti."
Tapi Tae Joon tidak mau dengar dan pergi.
Diluar, Tae Joon mengepalkan tangannya dan memukul pelan pintu rumah atap.
Tae Joon lantas pergi tanpa menyadari kehadiran Se Jin disana.
Tae Joon menjenguk Sae Byeol.
"Sae Byeol-ah, ayah harus bagaimana?" tanyanya.
Tangis Tae Joon pecah.
Mal sook kemudian datang. Melihat Tae Joon ia marah. Ia lantas berniat menyeret Tae Joon keluar tapi langkahnya terhenti saat mendengar tangisan Tae Joon.
Mal Sook : Kau sangat menyedihkan. Menyedihkan.
Mal Sook pun mengizinkan Tae Joon bersama Sae Byeol.
Se Jin datang tapi hanya melihat Tae Joon menangis di depan pintu. Se Jin menatap lirih Tae Joon, dan kemudian pergi.
Jari Sae Byeol bergerak! Tapi Tae Joon dan Mal Sook tidak menyadarinya.
Paginya, Se Jin ke rumah sakit, melihat Na Yeon.
Mal Sook yang sedang menjaga Sae Byeol dikejutkan dengan Sae Byeol yang siuman.
Sae Byeol memanggil-manggil ibunya.
Se Jin mendekati Na Yeon. Na Yeon menatap Se Jin bingung.
Bersambung.............
Next epi :
Hwi Kyung kesal saat Do Hee mengatakan, sedang mencari mantan pacar Tae Joon.
Do Hee lalu melakukan tes DNA antara dirinya dan Na Yeon.
Do Hee menemukan rumah sakit tempat Na Yeon dirawat.