Skip to main content

The Promise Ep 40 Part 2

Sebelumnya...


Eun Bong terkejut melihat sosok Do Hee. Ia tidak menyangka bisa ada seseorang yang wajahnya sama persis seperti Na Yeon. Do Hee pun berkata, ia juga kaget saat melihat foto Na Yeon.


Do Hee kemudian menunjukkan foto Na Yeon.

Do Hee : Inilah yang disebut dengan doppelganger.

Eun Bong : Doppelganger?

Do Hee : Mereka mengatakan, ada seseorang diluar sana yang terlihat persis seperti dirimu.

Eun Bong : Kalian tidak boleh bertemu dan jika kalian bertemu, salah satu dari kalian akan mati. Benar?

Do Hee : Tapi aku harus bertemu dia bagaimana pun. Biarkan aku menanyakan beberapa hal.

Eun Bong : Kau bisa tanya.

Do Hee : Apa Lee Na Yeon adik kandungmu? Bagaimana jika aku bertemu dengan ibumu saja?


Eun Bong : Dia diadopsi saat berumur 12 tahun. Ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil dan dia tinggal dengan kami beberapa bulan setelahnya.

Do Hee : Dia tidak punya keluarga lain?

Eun Bong : Tidak, itulah kenapa dia dikirim ke panti asuhan setelah ibunya meninggal.

Do Hee : Jadi Lee Na Yeon sebatang kara?

Eun Bong mengangguk.

Do Hee : Aku harus tahu apa yang terjadi. Aku harus mengungkap kebenarannya.


Di rumah sakit, dokter menyuruh Na Yeon menggambar apapun yang terlintas di benak Na Yeon, untuk memulihkan Na Yeon. Saat dokter terus berbicara, menyuruhnya menggambar sesuatu seperti binatang atau makanan atau tempat yang Na Yeon sukai, Na Yeon sudah selesai menggambar. Dokter pun bertanya, apa yang Na Yeon gambar.

Na Yeon : Aku tidak tahu. Aku hanya menggambarnya saja.

Na Yeon menggambar wajah Sae Byeol!


Di rumah sakit, Mal Sook, Joong Dae dan Geum Bong sedang menjaga Sae Byeol.


Di kamarnya, Do Hee sedang menatap foto Na Yeon.


Ia lalu teringat, saat ia bertanya pada ibunya, apakah ibunya menyembunyikan kembarannya di suatu tempat.


Ia juga mengingat saat ibunya tiba2 saja membatalkan memakai jasa Na Yeon. Saat itu sang ibu mengaku ingin memasak sendiri untuk ulang tahun Do Hee.


Terakhir, dia ingat saat ibunya melarangnya terlibat dengan masalah Na Yeon.


Curiga dia bukan putri kandung ibunya, Do Hee langsung ke kamar ibunya. Ia bermaksud meminta penjelasan ibunya tapi baik sang ibu dan juga ayahnya tidak ada di kamar. Karena ibunya tidak ada, Do Hee pun berniat meninggalkan kamar ibunya tapi langkahnya terhenti dan ia pun memutuskan masuk untuk mencari sesuatu.

Do Hee membuka satu per satu laci ibunya, hingga akhirnya ia menemukan selimut bayinya.

Do Hee terkejut menemukan tulisan, 'Ibumu, Yoon Ae' disana.


Se Jin menemui Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memilih souvenir pernikahan mereka.

Se Jin : Jam ini bagus untuk hadiah pernikahan atau haruskah kita memberikan sesuatu yang lebih mahal?


Tae Joon diam saja. Melihat itu, Se Jin pun kesal. Tae Joon minta maaf. Se Jin mengaku, ia bisa terima kalau Tae Joon memikirkan Sae Byeol tapi ia tidak suka jika Tae Joon juga memikirkan Na Yeon. Tae Joon beralasan, itu karena Na Yeon pergi meninggalkan Sae Byeol yang sedang sakit. Tae Joon mengklaim, dirinya hanya peduli sebagai sesama manusia.

Se Jin : Setidaknya menyangkal lah.

Tae Joon, apa?

Se Jin : Kejujuranmu adalah pesonamu dan itu melelahkan. Jangan cemaskan Na Yeon. Aku yakin dia baik-baik saja. Seperti yang kau bilang, Sae Byeol nya yang berharga sedang tidak baik. Dia tidak akan pergi lama.

Se Jin lalu menatap Tae Joon.

"Tae Joon-ah, aku menekan harga diriku dan mengatakan ini. Tidak bisakah kau berubah pikiran, untuk bersamaku, dengan tubuhmu juga?"

"Geudae, arraseo, arraderoseo." jawab Tae Joon.

"Pernikahan kita beberapa hari lagi. Hanya pikirkan itu." ucap Se Jin.

"Geudae." jawab Tae Joon.


Se Jin memberikan sesuatu pada Tae Joon. Ia menyuruh Tae Joon memberikan itu pada Man Jung.

Se Jin : Dia lebih suka mendapatkan itu dari anaknya ketimbang menantunya.

Tae Joon : Akan kulakukan nanti.

Se Jin : Jangan ditunda, akan kuantarkan kau ke rumahnya.


Man Jung senang dikunjungi Tae Joon. Tae Joon berkata, dia datang untuk memberikan sesuatu. Tapi ternyata Tae Joon meninggalkan pemberian

Se Jin di mobil. Man Jung salah paham, ia fikir Tae Joon akan memberinya uang. Man Jung pun berkata, kalau ia sudah menghasilkan uang sekarang.

Man Jung lantas menyuruh Tae Joon duduk dan berniat membuatkan Tae Joon teh tapi Tae Joon menyuruhnya duduk.


Tae Joon : Kau mendengar tentang Na Yeon?

Man Jung : Apa? Seperti apa?

Tae Joon : Kau benar-benar tidak tahu apapun?

Man Jung : Aku hanya tahu dia baik-baik saja dan dia bilang dia ada di tempat yang bagus.

Tae Joon : Tempat yang bagus? Dimana? Kau tahu dimana dia?

Man Jung : Tidak. Dia pergi untuk berdoa. Aku dengar itu tempat yang bagus.

Tae Joon : Itu artinya kau tahu dimana dia berdoa! Dimana Na Yeon!


Ponsel Na Yeon berdering. Sadar yang bunyi bukan ponselnya atau ibunya, Tae Joon curiga dan langsung memeriksa tas ibunya.

Tae Joon pun syok mendapati ponsel Na Yeon disana.

Man Jung berteriak, melarang Tae Joon menjawab ponsel Na Yeon. Man Jung mengatakan, ia akan mengatakan semuanya jika Tae Joon tidak menjawab ponsel Na Yeon.

Tae Joon marah.

"Dimana dia? Kau tahu! DIMANA DIA!"


Se Jin kembali ke rumah Man Jung untuk mengantarkan barang pembeliannya yang lupa dibawa Tae Joon. Ia senang karena punya alasan untuk bertemu Tae Joon lagi.


Di dalam, Man Jung cerita kalau Na Yeon sedikit terluka dan sudah mendapatkan perawatan dan Na Yeon berada di RS.

Tae Joon : Kau harusnya memberitahu keluarganya! Kenapa kau tidak membiarkan mereka menjemputnya!


Tae Joon lantas berniat pergi untuk memberitahu keluarga Na Yeon tapi Man Jung menghalanginya.

"Dia ingin menghancurkanmu. Na Yeon bilang dia akan menghancurkanmu! Bagaimana bisa aku membiarkannya!"

"Minggir!" perintah Tae Joon.

"Pura-pura lah tidak tahu! Dia akan membiarkan Na Yeon pergi setelah perawatannya selesai. Kenapa kau ingin membawa pulang seseorang yang terluka? Tae Joon-ah, begini saja. Na Yeon akan dirawat disana dan kau menikah. Pikirkan nanti. Kita bisa menghadapi masalah ini nanti."

Tapi Tae Joon tidak mau dengar dan pergi.


Diluar, Tae Joon mengepalkan tangannya dan memukul pelan pintu rumah atap.

Tae Joon lantas pergi tanpa menyadari kehadiran Se Jin disana.


Tae Joon menjenguk Sae Byeol.

"Sae Byeol-ah, ayah harus bagaimana?" tanyanya.

Tangis Tae Joon pecah.


Mal sook kemudian datang. Melihat Tae Joon ia marah. Ia lantas berniat menyeret Tae Joon keluar tapi langkahnya terhenti saat mendengar tangisan Tae Joon.

Mal Sook : Kau sangat menyedihkan. Menyedihkan.

Mal Sook pun mengizinkan Tae Joon bersama Sae Byeol.


Se Jin datang tapi hanya melihat Tae Joon menangis di depan pintu. Se Jin menatap lirih Tae Joon, dan kemudian pergi.


Jari Sae Byeol bergerak! Tapi Tae Joon dan Mal Sook tidak menyadarinya.


Paginya, Se Jin ke rumah sakit, melihat Na Yeon.


Mal Sook yang sedang menjaga Sae Byeol dikejutkan dengan Sae Byeol yang siuman.

Sae Byeol memanggil-manggil ibunya.


Se Jin mendekati Na Yeon. Na Yeon menatap Se Jin bingung.


Bersambung.............

Next epi :

Hwi Kyung kesal saat Do Hee mengatakan, sedang mencari mantan pacar Tae Joon.

Do Hee lalu melakukan tes DNA antara dirinya dan Na Yeon.

Do Hee menemukan rumah sakit tempat Na Yeon dirawat.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...