Skip to main content

The Promise Ep 39 Part 2

Sebelumnya...


Do Hee dan Hwi Kyung pergi ke bar. Do Hee : Ini yang ketiga kalinya. Setelah dua kali aku gagal menjalin hubungan, kau yang ketiga bagiku.

Hwi Kyung : Aku bersyukur aku yang terakhir.

Do Hee : Tunangan pertamaku adalah anak kedua dari pemilik perusahaan besar. Aku menulis artikel tentang artis bersponsor. Itu sangat besar karena dia aktris terkenal. Tapi aku menemukan dia tidur dengan tunanganku. Aku lalu meninju tunanganku benar-benar di tempat yang bagus. Tunanganku yang kedua, seorang dokter. Dia membatalkan pernikahan dua minggu sebelumnya. Kau tidak ingin tahu alasannya?

Hwi Kyung : Haruskah aku mendengarnya.

Do Hee : Kau harus mendengarnya meski tidak mau karena aku mau mengatakannya. Itu karena dia tidak tahu kapan aku akan meninggal. Dia mengatakan, dia tidak mau menikai seseorang yang bisa meninggal kapan saja.


Hwi Kyung terkejut mendengarnya.

Do Hee lalu tersenyum dan bertanya, kau tertarik kan?

Do Hee : Dia mengetahui penyakitku. Aku lahir dengan penyakit jantung. Ibuku mengatakan, itu operasi besar. Syukurlah, operasinya sukses. Aku merawatnya dengan baik dan melakukannya dengan baik. Bagaimana menurutmu? Apa aku akan baik-baik saja?


Hwi Kyung : Aku bukan artis bersponsor dan bukan dokter, jadi tidak banyak yang kupikirkan. Aku hanya memikirkan tentang wanita bernama

Baek Do Hee. Aku menunggunya meskipin dia tidak datang, merindukannya saat tidak melihatnya dan tersenyum saat aku melihatnya. Semua itulah yang kutahu tentangmu.

Do Hee : Aku berterima kasih... pada mantan istrimu, karena sudah meninggalkan pria yang sempurna.

Hwi Kyung : Aku juga, berterima kasih pada dua pria yang meninggalkanmu karena meninggalkan wanita yang cantik.

Do Hee terharu mendengarnya.


Do Hee lalu memberikan sesuatu pada Hwi Kyung. Ia bilang, itu lebih berharga dari wine mahal yang sedang mereka minum.

Hwi Kyung membukanya. Ia tersenyum melihat hadiahnya.

"Kau menyukainya?"

"Tetaplah bersikap baik padaku seperti ini."

Do Hee tersenyum, baik. Kau priaku yang terakhir.

Hwi Kyung tersenyum mendengarnya.


Sekarang, Hwi Kyung sedang mendengarkan kotak musik, hadiah dari Do Hee, sambil senyum-senyum.

Kata2 Do Hee terngiang di telinganya.

"Lagu ini membuatku tenang."


Di kamarnya, Do Hee sedang menulis di agendanya, tentang lagu itu dan dirinya.

"Rasanya seperti saat aku masih berada di kandungan ibuku. Ibuku mungkin mendengarkan lagu ini saat masih mengandungku. Aku senang aku bisa bertahan selama 32 tahun dan bertahan disana. Aku bangga pada diriku. Aku lega, itu belum terlambat."


Sekarang kita melihat flashback saat Do Hee menemui dokter tadi. Dokter bilang, ada tumor di jantung Do Hee. Tumor ganas. Do Hee syok.


Do Hee lalu menyimpan buku hariannya di laci.


Sung Joo sedang melihat selimut Do Hee bayi. Ia lantas terkejut melihat ada dua nama disana. Sung Joo yang ketakutan, langsung menyimpan kembali selimut itu di dalam laci.


Do Hee melihat foto2 Hwi Kyung di ponselnya dengan sorot mata sedih.

Do Hee kemudian menghapus foto itu satu per satu. Tangisnya kemudian mengalir.

Dan Hwi Kyung sedang menatap foto2 Do Hee sambil tersenyum.


Paginya, Yoo Kyung ke rumah sakit, namun ia terkejut dan panic saat melihat Na Yeon tidak ada di kamarnya. Suster mengatakan, Na Yeon sedang jalan-jalan di taman.


Yoo Kyung langsung mencari Na Yeon keluar. Ia lega melihat Na Yeon duduk di halaman rumah sakit.

Yoo Kyung mendekati Na Yeon. Na Yeon berkata, ia masih belum bisa mengingat apapun.

"Jangan paksa dirimu. Itu tidak akan lama."

Na Yeon lalu menanyakan ibunya.

"Kau bilang kau teman ibuku. Seperti apa dia? Siapa tahu aku bisa mengingatnya sedikit." ucap Na Yeon.

Wajah Yoo Kyung langsung berubah tegang.


Bersambung.........

Next episode....

Tae Joon curiga ibunya yang menyembunyikan Na Yeon. Ia langsung menemui ibunya dan menanyakan dimana Na Yeon.

Sementara Eun Bong akhirnya bertemu dengan Do Hee.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...