• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 8 Part 2

Sebelumnya...


Chorim dan Dongpal akhirnya lepas dari kantor polisi setelah Roo Bi mentransfer uang ke rekening si supir taksi. Kesal, Dongpal pun mengatai Chorim otak buruk. Ia heran, bagaimana bisa Chorim tidak mengingat satu pun nomor keluarganya. Tak terima dibilang otak buruk, Chorim pun membalas dengan mengatai Dongpal juga tidak lebih baik darinya.

“Kau bilang kau bisa menangani semuanya, jadi aku diam saja agar aku bisa muncul di saat kau membutuhkanku!” ucap Dongpal.

“Kau pikir kau ini superman atau semacamnya? Di saat aku membutuhkan. Yang benar saja.” Jawab Chorim.



Chorim lalu mengaku kalau ia lapar. Saat mau berjalan, Chorim yang tidak terbiasa mengenakan sepatu hak tinggi pun terjatuh. Untunglah, Dongpal  langsung menangkap Chorim sebelum tubuh Chorim benar-benar jatuh. Dipegangi Dongpal, Chorim lagi2 panas dingin. Dongpal kemudian memapah Chorim ke sebuah bangku yang ada di depan kantor polisi.


Dongpal mencoba mengurut kaki Chorim, membuat Chorim panas dingin lagi.



In Soo yang baru saja menyelesaikan proses shootingnya, dihampiri Nona Park. Nona Park menawarkan dirinya memberi In Soo tumpangan. Tapi In Soo menolak. Ia menyuruh Nona Park pergi duluan karena ada sesuatu yang harus ia lakukan. Nona Park mencoba mencari tahu apa yang mau dilakukan In Soo, tapi In Soo bilang itu rahasia dan meminta Nona Park tidak melanggar privasinya. Nona Park mengerti dan beranjak pergi.


Setelah Nona Park pergi, In Soo menghubungi Roo Na. Ia mengajak Roo Na bertemu. Ia bilang, mereka harus bicara. Tapi Roo Na menolak. In Soo juga membujuk Roo Na untuk mempertahankan bayinya, tapi lagi2 Roo Na tidak mau mendengarkan In Soo. In Soo pun menyerah, dia menutup teleponnya tapi sebelum menutup teleponnya, ia mengaku mencintai Roo Na. Roo Na menangis mendengarnya.



Di kantornya, Roo Bi melamun memikirkan Roo Na sambil menatap foto hasil USG milik Roo Na di laptopnya.


Tanpa disadari Roo Bi, seorang rekannya melihat foto USG itu dan salah paham. Ia langsung menarik rekannya yang lain keluar dan diluar mereka membicarakan kehamilan Roo Bi. Jin Hee tiba2 datang dan mereka langsung berhenti bicara. Jin Hee yang sempat mendengar omongan mereka pun bertanya, siapa yang hamil.


Jin Hee pun langsung bicara dengan Roo Bi. Jin Hee bertanya, kapan Roo Bi akan resign. Roo Bi berkata, kalau dia tidak akan resign.

“Apa kau gila? Jeong Roo Bi, aku tidak akan menjadi atasanmu lagi setelah kau menjadi istri direktur perusahaan.”

“Jangan bicara seperti itu. Kami akan tetap melakukan seperti yang biasa kami lakukan.” Jawab Roo Bi.

“Roo Bi-ya, biarkan aku memberimu beberapa nasehat. Tetaplah di rumahh dan jadilah ibu rumah tangga yang baik. Utamakan bayimu. “ ucap Jin Hee.

“Kami sudah membicarakannya. Gyeong Min dan orang tuanya menyerahkan keputusan padaku.” Jawab Roo Bi.

“Kau benar-benar mau bekerja? Bagaimana bayinya? Kau memberikan mereka hadiah yang luar biasa.” Ucap Jin Hee.


“Eonni, kau bicara apa?” tanya Roo Bi bingung.

“Jangan pura-pura, hamil diluar nikah itu tidak apa-apa.” Jawab Jin Hee, membuat Roo Bi makin bingung dengan arah pembicaraan Jin Hee.


Lalu, ponsel Roo Bi berdering. Telepon dari ibu Gyeong Min yang mengajak Roo Bi bertemu. Nyonya Park mengaku, bahwa ia sedang melihat-lihat perhiasan yang nanti akan digunakan Roo Bi saat pernikahan dan ia mau Roo Bi yang memilihnya. Roo Bi pun mengajak Nyonya Park bertemu akhir pekan nanti. Nyonya Park setuju.


Roo Na sedang clubbing dengan beberapa temannya. Sambil memegangi minumannya, Roo Na pun mengatakan soal Roo Bi. Ia bilang, beberapa orang yang hanya duduk2 saja tapi bisa mendapatkan sebuah jackpot, sementara orang lain yang bekerja keras mati-matian malah berakhir sebagai pecundang.


Lalu, Roo Na dan beberapa temannya berjoget di lantai dansa. Beberapa kali, Roo Na tampak mengusap wajahnya di lantai dansa.


In Soo yang sedang berjalan sendirian sambil melamun memikirkan Roo Na, tanpa sengaja melihat Roo Na yang didorong masuk ke taksi dengan kasar oleh seorang pria.


Kesal, Roo Na pun menampar pria itu. Dan pria itu balas menampar Roo Na. Ia juga merobek lengan baju Roo Na dan mendorong Roo Na sampai Roo Na jatuh. Melihat Roo Na yang kesakitan karena jatuh didorong, In Soo tak terima dan balas memukul pria itu.


In Soo lantas membawa Roo Na ke apartemennya. In Soo memberikan Roo Na secangkir susu, tapi Roo Na malah minta kopi.  In Soo pun mencoba membujuk Roo Na. In Soo berkata, mereka bisa membangun hidup yang sempurna. Mereka saling mencintai dan akan memiliki bayi sebentar lagi.

Tangis Roo Na pun pecah. Ia memeluk In Soo dan meminta maaf pada In Soo.


Gyeong Min dan Roo Bi berjalan menyusuri jalanan sambil bergandengan tangan. Mereka lalu berhenti di depan sebuah showroom mobil. Sepertinya, Gyeong Min berniat membelikan Roo Bi sebuah mobil. Tiba2, Gyeong Min teringat soal ibunya. Ia pun langsung menanyakannya pada Roo Bi, apakah ibunya sudah menelpon Roo Bi.

“But all I need is this.” Ucap Roo Bi sambil menunjukkan cincin ruby nya.

“Itu dariku. Orang tuaku ingin memberikan hadiah juga. Jadi terima lah hadiah mereka dan ucapkan terima kasih.” Jawab Gyeong Min.


In Soo memperhatikan Roo Na yang sudah terlelap. Perlahan2, In Soo menyentuh wajah Roo Na, membuat Roo Na terbangun dari tidurnya. In Soo pun menyuruh Roo Na tidur lagi, tapi Roo Na malah menatap In Soo.


“Apa kau mencintaiku? Kau tidak mencintaiku?” tanya Roo Na.

In Soo pun terperangah dengan pertanyaan Roo Na. Roo Na kemudian bangun dari tidurnya dan mau pulang.


In Soo mengantarkan Roo Na pulang dengan taksi. Begitu turun dari taksi, In Soo memeluk Roo Na. In Soo berkata, bahwa ia tidak pernah mencintai wanita lain seperti ia mencintai Roo Na.

Roo Na pun tersenyum simpul dan melepaskan pelukan In Soo. Roo Na menyuruh In Soo pulang dengan hati2.


Saat hendak berbalik menuju rumahnya, Roo Na melihat Roo Bi yang diantar Gyeong Min pulang dengan mobil mewah.

Perasaan hati Roo Na pun tambah kacau saat melihat Gyeong Min memeluk Roo Bi.


Roo Bi akhirnya melihat Roo Na. Ia dan Gyeong Min pun bergegas menghampiri Roo Na. Roo Na memperkenalkan In Soo sebagai produsernya pada Gyeong Min dan Roo Bi. Dan pada In Soo, Roo Na memperkenalkan Roo Bi sebagai kakaknya dan Gyeong Min sebagai tunangan sang kakak.

“Kudengar kalian akan menikah. Selamat untuk pernikahan kalian.” Ucap In Soo.

In Soo lalu menatap Gyeong Min dengan tatapan minder.


Ruby Ring Ep 8 Part 1

Sebelumnya...


Gilja dan Chorim membuka pintu dan mereka terkejut melihat sosok Dong Pal. Dong Pal bilang, ia bisa memberikan tumpangan pada Gilja dan Chorim yang akan pergi ke Seoul. Gilja pun setuju dan menyuruh Dong Pal masuk.


Tapi tidak dengan Chorim. Dia tidak mau menumpang di truk busuk Dong Pal. Dong Pal pun berkata, kalau ia sudah membersihkan truknya luar dan dalam, sehingga tidak berbau kotoran ayam. 

Dong Pal lantas masuk ke dalam. 


Sesampainya di dalam, ia langsung memberikan ucapan selamat pada Roo Bi yang akan segera menikah.


Dong Pal kemudian menyuruh Gilja dan Chorim siap2. Chorim pun bergegas mendorong Gilja ke kamar.

“Eonni, kau yakin mau pergi dengan truk mungilnya?” tanya Chorim.

“Memangnya kenapa?”

“Tidak ada ruang untuk empat orang.” 

“Roo Bi dan Roo Na bisa pergi dengan bus. Kau dan aku akan pergi dengan Dong Pal. Kita bisa menghemat ongkos taksi dan bus.”

“Kenapa dia melakukan ini? Kita bahkan tidak menyuruhnya!”

“Kurasa dia melakukan ini untukmu. Ayo pergi dengannya.”


Roo Na kesal karena harus naik bus. Ia bilang, seharusnya Gyeong Min meminjamkan mobil untuk menjemput mereka. Roo Bi membela Gyeong Min. Ia bilang, itu karena Gyeong Min tidak ada di Chuncheon sehingga tidak bisa menjemput mereka.

“Yang kita butuhkan adalah mobilnya. Apakah begini caranya calon istri pewaris JM Group diperlakukan?”

“Baiklah, akan kubilang padanya kalau kau marah.” Ucap Roo Bi.

“Katakan padanya, kau akan membatalkan pernikahan kalau dia masih melakukan ini.” Jawab Roo Na yang dibalas tawa oleh Roo Bi.

Roo Na pun ikut tertawa. 


Mereka kemudian membahas bayi yang ada di kandungan Roo Na. Roo Na berkata, ia belum memutuskan akan menikah atau menggugurkan bayi itu. Roo Bi meminta Roo Na memikirkannya matang-matang. Roo Na pun berkata, Roo Bi tidak perlu memikirkan urusannya. 


Sementara itu, Chorim terus mengendus-ngendus truk Dong Pal sepanjang perjalanan. Dong Pal pun jadi kesal dan bersumpah kalau ia sudah membersihkan truknya. Chorim lalu bertanya, kenapa Dong Pal muncul tiba-tiba tanpa memberitahunya. Dong Pal berkata, kalau ia melakukan itu untuk Gilja. Tak hanya itu, Dong Pal juga memuji Gilja yang hari itu nampak cantik.


Chorim pun langsung bertanya penampilannya. Ia berharap dipuji Dong Pal, tapi Dong Pal malah bilang tatanan rambut Chorim merusak pemandangan. Chorim pun sewot. 


Gilja dan Chorim akhirnya tiba di hotel tempat mereka akan bertemu dengan keluarga Gyeong Min. Gilja menghubungi Roo Bi dan Roo Bi menyuruh mereka menunggu di lobby.

Gilja dan Chorim takjub melihat kemewahan hotel itu. Gilja bilang hotel seperti itu hanya dipenuhi oleh orang-orang kaya. Chorim pun menyebutkan betapa mahalnya harga untuk secangkir kopi dan sebotol air di hotel mewah seperti itu.


Lalu tanpa sengaja, Chorim melihat seorang pria yang pernah menipunya sedang duduk di salah satu meja bersama seorang wanita. Tanpa basa basi, Chorim pun langsung menghampiri pria itu. Chorim juga memperingatkan wanita yang bersama pria itu agar tidak jatuh ke dalam tipu daya pria itu. Ketakutan, pria itu pun kabur dan Chorim langsung mengejarnya.


Saat mengejar pria si penipu, Chorim hampir saja menabrak Roo Bi dan Roo Na yang baru datang.


Chorim juga sempat berpapasan keluarga Gyeong Min.


Dong Pal yang juga melihat Chorim, langsung mengejar Chorim. Tapi pria itu berhasil kabur dengan taksi.


Dong Pal dan Chorim kemudian mengejar taksi yang dinaiki pria itu.


Kedua keluarga itu akhirnya bertemu. Suasana sedikit canggung. Nenek Gyeong Min pun mencoba mencairkan suasana dengan mengatakan soal kakak Gyeong Min yang berada di Amerika. Tuan Bae kemudian meminta maaf karena sudah membuat keluarga Roo Bi melakukan perjalanan panjang ke Seoul. 

“Bagaimana anda bisa kesini?” tanya Tuan Bae.

Roo Bi yang menjawab, kalau ia dan adiknya menaiki bus sedangkan ibu dan bibinya menumpangi mobil Dong Pal yang ia sebut sebagai teman keluarganya. Tuan Bae pun memarahi Gyeong Min yang tidak mengirimkan mobil untuk menjemput keluarga Roo Bi. Nenek juga ikut memarahi Gyeong Min karena sudah membuat keluarga Roo Bi melakukan perjalanan panjang yang melelahkan.

Nyonya Park lalu menanyakan bibi Roo Bi. Roo Na yang menjawab, kalau tadi bibinya ikut bersama mereka tapi sesuatu tiba-tiba terjadi.


Chorim dan Dong Pal masih mengejar pria si penipu. Taksi yang ditumpangi si penipu pun berhenti. Si penipu lantas turun dari taksi dengan santainya dan Chorim serta Dong Pal langsung menghajar pria itu, tapi ternyata mereka salah orang. Mereka mengikuti taksi yang salah.


Chorim pun protes, ia marah karena supir taksi yang mereka tumpangi mengikuti taksi yang salah. Sang supir pun membela diri dengan mengatakan kalau ia hanya mengikuti apa yang diperintahkan Chorim. Supir taksi lantas meminta bayarannya. Tapi Chorim dan Dongpal tak bisa membayar. Dompet Chorim ada pada Gilja sedang dompet Dongpal tertinggal di truk. 

Kesal, supir taksi pun menyeret Chorim ke kantor polisi.


Gilja, Roo Bi dan Roo Na sudah tiba di rumah. Gilja menyuruh Roo Bi berterima kasih pada keluarga Gyeong Min karena keluarga Gyeong Min sudah menjamu mereka dengan baik. 

Roo Na lalu masuk ke kamarnya duluan. Roo Bi yang juga mau masuk ke kamarnya, ditahan oleh sang ibu.

“Ibu sangat bahagia. Tadinya ibu cemas saat kau bilang mereka kaya. Tapi ternyata mereka adalah orang-orang yang penuh kasih sayang. Kau mengalami banyak kesulitan karena orang tuamu yang tidak memadai. Tapi sekarang, kau akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik.” Ucap Gilja.
“Eomma, aku akan menjadi anak yang baik. Aku akan membuatmu menjadi ratu.” Jawab Roo Bi.

Keduanya menangis haru. Lalu tiba2, Gilja teringat pada Chorim yang sedang mengejar si penipu. Ia takut kalau2 Gilja kena tipu lagi.


Chorim dan Gilja masih ditahan di kantor polisi. Chorim berusaha menghubungi keluarganya serta Soyeong, tapi sayangnya dia tidak berhasil mengingat satu pun nomor mereka. Polisi pun kesal, ia heran bagaimana bisa Chorim tidak mengingat satu pun nomor keluarganya.


Chorim pun membuat satu panggilan lagi. Tapi saat terhubung ke ponselnya Roo Bi, polisi itu malah memutuskan panggilannya. Polisi mulai kesal. Dia melarang Gilja membuat panggilan lagi. Chorim kesal dan terjadilah keributan antara Chorim dan polisi itu hingga akhirnya Chorim tidak sengaja memukul polisi itu saat mereka tengah berdebat.


Keributan itu pun akhirnya terhenti ketika telepon di kantor polisi berdering.

“Jeong Chorim?” ucap si polisi.

Di kamarnya, Roo Bi terkejut mengetahui Chorim berada di kantor polisi. Chorim pun meminta Roo Bi mengirimkan uang ke nomor rekening si supir taksi. Roo Bi langsung menyuruh Roo Na mencatat nomor rekening yang ia sebutkan.  


Gilja kesal setelah mendengar cerita Roo Bi soal Chorim. Ia bilang, seharusnya Chorim tidak mengejar penipu itu dan ikut makan siang dengan mereka. Roo Na pun setuju dengan ibunya.