Sebelumnya...
Chorim dan Dongpal akhirnya lepas dari kantor polisi setelah Roo Bi mentransfer uang ke rekening si supir taksi. Kesal, Dongpal pun mengatai Chorim otak buruk. Ia heran, bagaimana bisa Chorim tidak mengingat satu pun nomor keluarganya. Tak terima dibilang otak buruk, Chorim pun membalas dengan mengatai Dongpal juga tidak lebih baik darinya.
Chorim dan Dongpal akhirnya lepas dari kantor polisi setelah Roo Bi mentransfer uang ke rekening si supir taksi. Kesal, Dongpal pun mengatai Chorim otak buruk. Ia heran, bagaimana bisa Chorim tidak mengingat satu pun nomor keluarganya. Tak terima dibilang otak buruk, Chorim pun membalas dengan mengatai Dongpal juga tidak lebih baik darinya.
āKau bilang kau bisa menangani semuanya, jadi aku diam saja
agar aku bisa muncul di saat kau membutuhkanku!ā ucap Dongpal.
āKau pikir kau ini superman atau semacamnya? Di saat aku
membutuhkan. Yang benar saja.ā Jawab Chorim.
Chorim lalu mengaku kalau ia lapar. Saat mau berjalan,
Chorim yang tidak terbiasa mengenakan sepatu hak tinggi pun terjatuh.
Untunglah, Dongpal langsung menangkap
Chorim sebelum tubuh Chorim benar-benar jatuh. Dipegangi Dongpal, Chorim lagi2
panas dingin. Dongpal kemudian memapah Chorim ke sebuah bangku yang ada di
depan kantor polisi.
Dongpal mencoba mengurut kaki Chorim, membuat Chorim panas
dingin lagi.
In Soo yang baru saja menyelesaikan proses shootingnya,
dihampiri Nona Park. Nona Park menawarkan dirinya memberi In Soo tumpangan.
Tapi In Soo menolak. Ia menyuruh Nona Park pergi duluan karena ada sesuatu yang
harus ia lakukan. Nona Park mencoba mencari tahu apa yang mau dilakukan In Soo,
tapi In Soo bilang itu rahasia dan meminta Nona Park tidak melanggar
privasinya. Nona Park mengerti dan beranjak pergi.
Setelah Nona Park pergi, In Soo menghubungi Roo Na. Ia
mengajak Roo Na bertemu. Ia bilang, mereka harus bicara. Tapi Roo Na menolak.
In Soo juga membujuk Roo Na untuk mempertahankan bayinya, tapi lagi2 Roo Na
tidak mau mendengarkan In Soo. In Soo pun menyerah, dia menutup teleponnya tapi
sebelum menutup teleponnya, ia mengaku mencintai Roo Na. Roo Na menangis
mendengarnya.
Di kantornya, Roo Bi melamun memikirkan Roo Na sambil
menatap foto hasil USG milik Roo Na di laptopnya.
Tanpa disadari Roo Bi, seorang rekannya melihat foto USG itu
dan salah paham. Ia langsung menarik rekannya yang lain keluar dan diluar
mereka membicarakan kehamilan Roo Bi. Jin Hee tiba2 datang dan mereka langsung
berhenti bicara. Jin Hee yang sempat mendengar omongan mereka pun bertanya,
siapa yang hamil.
Jin Hee pun langsung bicara dengan Roo Bi. Jin Hee bertanya,
kapan Roo Bi akan resign. Roo Bi berkata, kalau dia tidak akan resign.
āApa kau gila? Jeong Roo Bi, aku tidak akan menjadi atasanmu
lagi setelah kau menjadi istri direktur perusahaan.ā
āJangan bicara seperti itu. Kami akan tetap melakukan
seperti yang biasa kami lakukan.ā Jawab Roo Bi.
āRoo Bi-ya, biarkan aku memberimu beberapa nasehat. Tetaplah
di rumahh dan jadilah ibu rumah tangga yang baik. Utamakan bayimu. ā ucap Jin
Hee.
āKami sudah membicarakannya. Gyeong Min dan orang tuanya
menyerahkan keputusan padaku.ā Jawab Roo Bi.
āKau benar-benar mau bekerja? Bagaimana bayinya? Kau
memberikan mereka hadiah yang luar biasa.ā Ucap Jin Hee.
āEonni, kau bicara apa?ā tanya Roo Bi bingung.
āJangan pura-pura, hamil diluar nikah itu tidak apa-apa.ā
Jawab Jin Hee, membuat Roo Bi makin bingung dengan arah pembicaraan Jin Hee.
Lalu, ponsel Roo Bi berdering. Telepon dari ibu Gyeong Min
yang mengajak Roo Bi bertemu. Nyonya Park mengaku, bahwa ia sedang
melihat-lihat perhiasan yang nanti akan digunakan Roo Bi saat pernikahan dan ia
mau Roo Bi yang memilihnya. Roo Bi pun mengajak Nyonya Park bertemu akhir pekan
nanti. Nyonya Park setuju.
Roo Na sedang clubbing dengan beberapa temannya. Sambil
memegangi minumannya, Roo Na pun mengatakan soal Roo Bi. Ia bilang, beberapa
orang yang hanya duduk2 saja tapi bisa mendapatkan sebuah jackpot, sementara
orang lain yang bekerja keras mati-matian malah berakhir sebagai pecundang.
Lalu, Roo Na dan beberapa temannya berjoget di lantai dansa.
Beberapa kali, Roo Na tampak mengusap wajahnya di lantai dansa.
In Soo yang sedang berjalan sendirian sambil melamun
memikirkan Roo Na, tanpa sengaja melihat Roo Na yang didorong masuk ke taksi
dengan kasar oleh seorang pria.
Kesal, Roo Na pun menampar pria itu. Dan pria itu balas
menampar Roo Na. Ia juga merobek lengan baju Roo Na dan mendorong Roo Na sampai
Roo Na jatuh. Melihat Roo Na yang kesakitan karena jatuh didorong, In Soo tak
terima dan balas memukul pria itu.
In Soo lantas membawa Roo Na ke apartemennya. In Soo
memberikan Roo Na secangkir susu, tapi Roo Na malah minta kopi. In Soo pun mencoba membujuk Roo Na. In Soo
berkata, mereka bisa membangun hidup yang sempurna. Mereka saling mencintai dan
akan memiliki bayi sebentar lagi.
Tangis Roo Na pun pecah. Ia memeluk In Soo dan meminta maaf
pada In Soo.
Gyeong Min dan Roo Bi berjalan menyusuri jalanan sambil
bergandengan tangan. Mereka lalu berhenti di depan sebuah showroom mobil.
Sepertinya, Gyeong Min berniat membelikan Roo Bi sebuah mobil. Tiba2, Gyeong
Min teringat soal ibunya. Ia pun langsung menanyakannya pada Roo Bi, apakah
ibunya sudah menelpon Roo Bi.
āBut all I need is this.ā Ucap Roo Bi sambil menunjukkan
cincin ruby nya.
āItu dariku. Orang tuaku ingin memberikan hadiah juga. Jadi
terima lah hadiah mereka dan ucapkan terima kasih.ā Jawab Gyeong Min.
In Soo memperhatikan Roo Na yang sudah terlelap. Perlahan2,
In Soo menyentuh wajah Roo Na, membuat Roo Na terbangun dari tidurnya. In Soo
pun menyuruh Roo Na tidur lagi, tapi Roo Na malah menatap In Soo.
āApa kau mencintaiku? Kau tidak mencintaiku?ā tanya Roo Na.
In Soo pun terperangah dengan pertanyaan Roo Na. Roo Na
kemudian bangun dari tidurnya dan mau pulang.
In Soo mengantarkan Roo Na pulang dengan taksi. Begitu turun
dari taksi, In Soo memeluk Roo Na. In Soo berkata, bahwa ia tidak pernah
mencintai wanita lain seperti ia mencintai Roo Na.
Roo Na pun tersenyum simpul dan melepaskan pelukan In Soo.
Roo Na menyuruh In Soo pulang dengan hati2.
Saat hendak berbalik menuju rumahnya, Roo Na melihat Roo Bi
yang diantar Gyeong Min pulang dengan mobil mewah.
Perasaan hati Roo Na pun tambah kacau saat melihat Gyeong
Min memeluk Roo Bi.
Roo Bi akhirnya melihat Roo Na. Ia dan Gyeong Min pun
bergegas menghampiri Roo Na. Roo Na memperkenalkan In Soo sebagai produsernya
pada Gyeong Min dan Roo Bi. Dan pada In Soo, Roo Na memperkenalkan Roo Bi
sebagai kakaknya dan Gyeong Min sebagai tunangan sang kakak.
āKudengar kalian akan menikah. Selamat untuk pernikahan
kalian.ā Ucap In Soo.
In Soo lalu menatap Gyeong Min dengan tatapan minder.
Comments
Post a Comment