• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 45 Part 2

Sebelumnya...


Di rumah, Tuan Bae marah besar. Gyeong Min pun minta maaf. Tuan Bae meminta penjelasan keduanya, kenapa hal ini bisa terjadi. Roo Na minta maaf, ia mengaku tidak bisa memikirkan apapun karena situasinya berada diluar kendali.

"Kau bilang kau bisa mengatasi semuanya! Tapi kau malah menjatuhkan JM. Apa tujuan mu sebenarnya!" tanya Tuan Baek.

"Animnida Abeonim." jawab Roo Na.

"Sudah kubilang ribuan kali padamu, keserakahanmu bisa menimbulkan bencana. Sudah kubilang ribuan kali, lakukan apa yang bisa kau lakukan. Bisa-bisanya kau merusak reputasi perusahaan hanya dalam satu hari!"


Nyonya Park datang, membawakan segelas air untuk Tuan Bae agar Tuan Bae lebih tenang.


Tuan Bae pun menyuruh Roo Na resign. Ia mau, Roo Na menjadi ibu rumah tangga saja.

Roo Na pun menangis. Ia langsung berlutut dan meminta maaf pada Tuan Bae. Ia setuju tidak tampil lagi di TV, tapi ia mau Tuan Bae tetap mempekerjakannya di JM. Tuan Bae yang sudah kecewa, tidak mau lagi mendengar penjelasan Roo Na. Ia bahkan, langsung masuk ke kamarnya saat Roo Na masih berusaha menjelaskan semuanya.


Gyeong Min memeluk Roo Na. Tangis Roo Na tambah pecah di pelukan Gyeong Min.


Gilja sendiri tampak syok setelah tahu insiden yang dialami Roo Na dari Chorim dan Soyoung. Chorim berusaha menenangkan Gilja. Ia berkata, semua orang pernah membuat kesalahan.

"Jangan biarkan hal ini mengganggumu Komo. Wajar jika ayah Gyeong Min marah padanya." jawab Gilja.


"Tapi dia tetap harus bertanggung jawab." ucap Soyoung, membuat Chorim kesal.


Tak lama kemudian, Roo Bi pulang. Gilja dan Chorim langsung menanyakan Roo Na pada Roo Bi. Roo Bi mengaku, tidak lagi melihat Roo Na sejak insiden itu. Gilja tambah cemas. Ia juga tak tahu apakah Gyeong Min dan In Soo akan datang untuk makan malam bersama mereka setelah kejadian ini.

"Tentu saja kau harus mengundang mereka. Ini akan jadi alasan bagi Roo Bi untuk kabur dari ayah mertuanya dan kita bisa meminta maaf pada Gyeong Min secara pribadi." jawab Chorim.


Roo Na meminta maaf pada nenek, tapi nenek sudah tidak punya tenaga lagi untuk berdebat dengan Roo Na. Roo Na terus meminta maaf. Nenek memarahi Roo Na, karena Roo Na terlalu mementingkan pekerjaan daripada keluarga. Nenek lalu menyuruh Roo Na keluar, tapi Roo Na tidak mau pergi sebelum mendapatkan maaf dari nenek. Nenek tidak peduli dan memilih tidur siang.


Sementara itu di ruang makan, Gyeong Min berniat memanggil nenek untuk makan siang. Tapi Tuan Bae melarang agar Roo Bi bisa mendapatkan maaf dari nenek.

Se Ra lalu bertanya, apa sang ayah akan tetap membiarkan Roo Na bekerja di JM. Se Ra cemas, Roo Na tidak akan bisa menghadapi orang-orang di kantor setelah insiden itu.

"Ini adalah perbuatannya jadi dia harus menyiapkan dirinya untuk hal tersulit di masa depan. Terlepas dari semua itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan bakat dan talentanya." jawab Tuan Bae.

Gyeong Min pun berterima kasih karena sang ayah sudah memaafkan Roo Bi.


Nenek terkejut melihat Roo Na masih berlutut. Ia tidak menyangka Roo Na sekeras kepala itu. Namun ia mencoba tak mempedulikan Roo Na dan melanjutkan tidur siangnya.


Di kamarnya, Gyeong Min menunggu Roo Na dengan gelisah.


Roo Na sendiri masih berlutut di depan nenek, sedangkan nenek sudah tertidur pulas. Wajah Roo Na mulai pucat. Keringat membasahi sekujur tubuhnya.


Nyonya Park juga cemas memikirkan Roo Na. Tuan Bae pun menyuruh Nyonya Park tidur dan melarang Nyonya Park memikirkan Roo Na. Tuan Bae yakin, semuanya akan baik-baik saja besok hari.


Roo Na mulai lemas. Tak lama kemudian, ia jatuh pingsan.


Keesokan harinya, nenek yang baru bangun terkejut mendapati Roo Na yang tergeletak di kakinya. Nenek berusaha membangunkan Roo Na, tapi Roo Na tak kunjung bangun. Nenek pun berteriak memanggil Gyeong Min dan Nyonya Park.

Gyeong Min yang mendengar teriakan nenek dari kamarnya pun bergegas ke kamar nenek.

Ia terkejut mendapati istrinya yang pingsan. Nenek menyuruh Gyeong Min mengambil air dan handuk untuk mengompres Roo Na.

Tak lama kemudian, Gyeong Min pun kembali bersama ibunya. Sang ibu langsung mengompres Roo Na.


"Haruskah kita membawanya ke rumah sakit?" tanya Gyeong Min.

"Reporter mungkin ada diluar. Siapa yang tahu apa yang akan mereka katakan. Dia akan membaik setelah makan bubur dan tidur." jawab nenek.

"Jangan terlalu cemas." ucap Nyonya Park pada Gyeong Min.


"Kau baik-baik saja? Bukankah ini terasa sulit bagimu?" tanya nenek pada Gyeong Min.

"Jangan cemas, nenek." jawab Gyeong Min.

"Mungkin akan lebih baik jika dia berhenti bekerja dan fokus memiliki anak." ucap Nyonya Park.

Gyeong Min terdiam.

Bersambung....

Ruby Ring Ep 45 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi keluar dari ruang ganti, membawa pakaian Roo Na. Diluar, dia melihat Gyeong Min dan berusaha menghindarinya. Tapi Gyeong Min keburu memanggilnya.

Gyeong Min mendekati Roo Bi dan membantu Roo Bi membawa pakaian Roo Na. Tapi Roo Na menolak, ia beralasan tak enak jika staff lain melihatnya. Gyeong Min pun berkata, akan lebih buruk jika dia tidak membantu Roo Bi.


Gyeong Min lalu mengajak Roo Bi minum kopi di ruangannya.

"Setiap kali melihat kopi ini, aku selalu memikirkanmu. Mungkin itu karena kau bilang, kau menyukai aromanya." ucap Gyeong Min.

Roo Bi tertegun, ia terus menatap Gyeong Min. Merasa tak nyaman dengan tatapan Roo Bi, Gyeong Min pun mengganti topic pembicaraannya dengan bertanya, apa Roo Bi lelah.

"Sedikit." jawab Roo Bi.

"Melihatmu menderita di sisinya, membuatku gelisah. Kau tidak seharusnya menjadi asisten Roo Bi. Jangan lupa, kau bekerja untuk JM juga." ucap Gyeong Min.


Roo Bi seketika berkaca-kaca.

"Kau tidak tahu? Akulah Jeong Roo Bi yang asli." ucap Roo Bi, dalam hati.

"Kapan kau dan Na In Soo menikah?" tanya Gyeong Min.

"Aku masih belum tahu." jawab Roo Bi.

"Aku rasa Na In Soo PD menunggu jawabanmu." ucap Gyeong Min.

"Kau bahagia menikah dengan Roo Bi? Kau tidak menyesal menikah dengannya?" tanya Roo Bi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Gyeong Min heran.

"Aku hanya penasaran, seperti apa rasanya menikah. " jawab Roo Bi.

"Aku tidak pernah mengatakan, bahwa aku tidak menyesal." ucap Gyeong Min.


"Bagaimana... bagaimana jika kau menikahi seseorang selain Roo Bi? Apakah menurutmu akan berbeda?" tanya Roo Bi.

"Menikah dengan seseorang selain Roo Bi? Aku tidak pernah memikirkannya." jawab Gyeong Min.

Roo Bi pun teringat kata-kata Gyeong Min, bahwa hanya dirilah satu-satunya wanita yang ingin dinikahi Gyeong Min.

"Benar, itulah kenapa kau mengatakan hanya aku lah satu-satunya dan kau masih tidak tahu? Akulah Jeong Roo Bi." ucap Roo Bi, dalam hati.


Gyeong Min lantas memuji proposal Roo Bi. Roo Bi mengaku, bahwa dirinya mengirimkan proposal itu dengan terburu-buru dan sedikit ceroboh.

Gyeong Min pun berkata, ia ingin menunggu sampai besok tapi tidak bisa. Gyeong Min bilang, proposal Roo Bi yang terbaik. Tapi Roo Bi tidak nampak antusias mendengarnya.

"Kau nampaknya tidak senang." ucap Gyeong Min.

"Aku senang dan bersyukur." jawab Roo Bi.

"Tim pemasaran mungkin akan segera menghubungimu." ucap Gyeong Min.

Roo Bi tersenyum. Gyeong Min membalas senyum Roo Bi.


Setibanya di rumah, Gyeong Min dan Se Ra langsung meminta pendapat sang ayah soal proposal Roo Bi. Hasilnya, Tuan Bae memuji proposal Roo Bi. Tuan Bae berkata, pilihan Gyeong Min sudah tepat. Ia juga memuji Gyeong Min dengan berkata, penglihatan Gyeong Min sangat bagus karena memilih proposal Roo Bi.

"Appa, bagaimana denganku?" tanya Se Ra.

"Penjualan homeshopping sangat lamban, jadi aku masih harus mengawasimu." jawab Tuan Bae.

"Haruskah aku mengikuti cara Roo Bi? Memegang mic dan berdiri di depan kamera?" tanya Se Ra.

"Lakukan dan buatlah acara serupa dengan Roo Bi." jawab Tuan Bae.

"Berbicara tentang Jeong Roo Na, aku merekomendasikan dia untuk mengisi posisi di Tim Pemasaran." ucap Se Ra.

"Ke Tim Pemasaran? Itu artinya dia akan berada di kantor yang sama dengan Roo Bi?" tanya Tuan Bae.


"Roo Bi selalu sibuk dan kita membutuhkan orang seperti Roo Na di pemasaran." jawab Se Ra.

"Kau benar." ucap Tuan Bae.

"Ini kejadian yang tidak pernah terjadi. Satu kecelakaan mobil membuat mereka saling bertukar tempat. Seperti sudah direncanakan. Roo Na yang suka tampil di depan kamera, berbakat di dunia pemasaran dan Roo Bi yang berbakat di dunia marketing, suka tampil di depan kamera." jawab Se Ra.

"Karir siapapun dapat berubah sewaktu-waktu. Roo Bi melakukannya dengan baik di TV." ucap Gyeong Min.

"Saat itulah yang paling berbahaya. Hari ini, kesalahan kecil bisa menjadi seperti bola salju. Jika dia terus mengisi dengan kecepatan penuh, dia tidak akan bisa memperlambat." jawab Tuan Bae.

Gyeong Min pun terdiam mendengar kata-kata ayahnya.

*Se Ra udah ngomong gitu, tapi si Gyeong Min masih gak nyadar juga kalo yg dia nikahi tu Roo Na.


Gyeong Min langsung menghubungi Gilja. Gilja berterima kasih pada Gyeong Min. Gilja mengaku, ia mencemaskan kaki Roo Bi yang belum sepenuhnya sembuh tapi sekarang dia lega karena Roo Bi akan satu kantor dengan Roo Na. Gyeong Min pun berjanji akan menjaga Roo Bi dan meminta Gilja tidak mencemaskan Roo Bi lagi. Sebagai ucapan terima kasih, Gilja pun mengundang Gyeong Min ke restorannya.


"Apa yang dikatakan Gyeong Min? Dia mau mengajak kita ke restoran mewah lagi?" tanya Chorim.

"Aku mengundangnya ke tempat kita untuk memberinya makanan yang lezat dan bergizi." jawab Gilja.

"Dia jauh lebih baik makan makanan bergizi di rumahnya yang mewah. Gyeong Min baik-baik saja. In Soo lah yang butuh makanan rumahan." ucap Chorim.

"Aku juga akan mengundang In Soo." jawab Gilja.


"Kau akan mengundang Dongpal juga?" tanya Chorim.

"Dongpal? Kalian berdua bahkan belum menikah." jawab Gilja.

"Kau bilang sudah menganggapku seperti putrimu sendiri." ucap Chorim.

"Apa kau sangat menyukainya?" tanya Gilja. Chorim pun malu2 mengakuinya.


Gilja lalu memberitahu Chorim tentang Roo Bi dan Roo Na yang akan bekerja di kantor yang sama. Gilja berkata, Roo Bi mengirimkan proposal dan proposalnya terpilih. Chorim kaget, ia tidak menyangka Roo Na si pembuat onar bisa melakukannya. Gilja pun membela Roo Na. Ia berkata, meskipun Roo Na suka membuat onar tapi Roo Na adalah gadis yang pintar.


Di kamarnya, Roo Bi berkaca-kaca teringat saat dirinya yang masih amnesia minum kopi bersama Gyeong Min.


Ia juga ingat saat Gyeong Min mengobati lututnya yang terluka.


Tangisnya pun pecah. Ia berkata, seharusnya ingatannya tidak pernah kembali. Seharusnya ia tidak pernah bangun lagi.


Keesokan harinya, Roo Bi dan Roo Na masuk ke ruang make up dengan terburu-buru. Sutradara berkata, bahwa produser sangat marah dengan keterlambatan Roo Na. Ia juga bilang, Roo Na seharusnya udah datang dari dua jam lalu agar mereka bisa melakukan latihan sebelum acara dimulai.

"Jangan cemas." ucap Roo Na, lalu menyuruh Roo Bi mengambil kartunya.


Roo Bi pun bergegas mengambil kartu Roo Na, tapi ternyata itu adalah kartu untuk acara minggu lalu. Roo Bi yang tak sengaja mengetahuinya pun berniat mempermalukan Roo Na.


Roo Na berlari menuju stage. Saking terburu-burunya, ia sampai tidak menyadari bahwa kartu yang dibawa Roo Bi adalah kartu untuk acara minggu lalu.


Acara dimulai. Roo Na menyapa pemirsa dan berkata, tamu mereka hari ini adalah Lee Yoon Jae. Tim pun langsung meng-kode Roo Na dan memberitahu Roo Na kalau tamu mereka hari itu adalah Jang Seon Joo.

Tapi Roo Na berhasil mengendalikan keadaan. Ia mengaku kalau ia hanya bercanda dan memanggil tamu mereka yang sebenarnya.


Dari kejauhan, Roo Bi yang menatap Roo Na dengan tatapan kecewa pun berkata kalau Roo Na akan menjadi topic pembicaraan di acara kali ini.


Roo Na pun kembali membaca kartunya. Ia membahas film yang sebenarnya adalah film Lee Yeon Jae. Jang Seon Joo menyela, ia memberitahu

Roo Na kalau itu adalah film Lee Yeon Jae dan ia hanya membintangi drama saat ini. Tentu saja, Roo Na kebingungan karena yang tertulis di kartunya begitu.


Roo Na lantas men-skip segmen bincang-bincangnya dan langsung masuk ke segmen pertanyaan. Roo Na membahas soal foto keluarga yang diposting Jang Seon Joo. Sontak, Jang Seon Joo langsung terdiam dan kesal.

Tim memberitahu Roo Na, kalau yang Roo Na bicarakan adalah keluarga Lee Yeon Jae.


Soyoung yang menonton acara itu di rumah bersama Chorim pun memberitahu Chorim, kalau Jang Seon Joo baru bercerai dengan istrinya. Soyoung lantas mengambil ponselnya dan mengetikkan nama Roo Bi di internet. Dan ia terkejut karena nama Roo Na menjadi topic pencarian teratas akibat insiden itu.


Roo Na pun masih mencoba mengendalikan keadaan dengan memuji warna dasi Jang Seon Joo. Tapi ia kembali bingung ketika penonton mengajukan pertanyaan dalam Bahasa Perancis.


Tim terkejut, ia tidak menyangka Roo Na tidak pandai Bahasa Perancis. Tak tahu harus bagaimana, Roo Na pun pura-pura pingsan.


Sontak, Chorim cemas dan menyuruh Soyoung menghubungi Roo Na. Tapi Gilja kemudian datang dan mereka langsung mematikan TV. Singkat cerita, Gilja kembali menyalakan TV dan heran sendiri karena tidak menemukan acara Roo Na. Ia berpikir, acara Roo Na pindah jam tayang.

Chorim dan Soyoung tidak berani memberitahu Gilja.


Akibat insiden itu, produser pun marah besar. Kekesalannya semakin bertambah saat mendengar Roo Na berada di ruang istirahat setelah mengacaukan acaranya.


Roo Bi menghampiri Roo Na di ruang ganti. Ia pura-pura mengkhawatirkan Roo Na. Roo Na yang kesal, berniat menampar Roo Bi. Roo Bi pun langsung memegang tangan Roo Na .

Roo Na menuduh Roo Bi sengaja melakukannya. Roo Bi pun bertanya, haruskah ia membuat Roo Na semakin malu?

"Aku minta maaf karena salah memberimu kartu. Aku terburu-buru jadi tidak sengaja membuat kesalahan." ucap Roo Bi.

"Kau pikir maafmu bisa menyelesaikan semuanya? Apa yang akan kau lakukan? Kenapa kau membuat kesalahan seperti ini!" tanya Roo Na.

"Kau bilang kau ingin sukses. Maka seharusnya kau menyiapkan dirimu melakukan pertunjukan tanpa kartu itu. Siapa yang datang terlambat? Siapa yang membual, kalau dia bisa melakukannya tanpa latihan? Kau seharusnya bertanggung jawab untuk acaramu. Apa kau tidak menyiapkan rencana cadangan?" jawab Roo Bi.

Roo Na pun syok mendengar kata-kata Roo Bi.


"Aku memberimu nasihat sebagai satu-satunya adikmu." ucap Roo Bi lagi.

"Adik? Bagaimana bisa kau menyebut dirimu adik ketika kau berencana menghancurkanku!" balas Roo Na.

"Kau mencuri hidupku padahal aku adalah kakakmu sendiri." ucap Roo Bi, dalam hati.

"Jujur saja. Kau iri padaku.  Kau iri karena karirku bagus, karena aku memiliki suami yang hebat, dan popularitas yang besar. Sementara kau, hanya bertugas di jaringan TV kabel. Saat aku mendapatkan talk show ku sendiri, aku yakin darahmu mendidih dan kau cemburu." jawab Roo Na.

"Terserah kau mau memikirkanku bagaimana. Kau menyalahkanku atas apa yang terjadi hari ini. Tapi kau akan segera menyadari, kau lah yang sudah kelewat batas." ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu beranjak pergi. Setelah Roo Bi pergi, wartawan langsung mengerubungi Roo Na. Roo Na tambah syok.

Melihat wartawan mengerubungi Roo Na, Roo Bi pun berkata sambil berjalan menjauhi kerumunan wartawan dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tidak menyesal. Aku membencimu. Kau manusia rendah. Aku akan menikmati penderitaanmu."


Di apartemennya, In Soo mondar mandir sambil memikirkan insiden Roo Na. In Soo curiga, Roo Bi lah dalang dibalik insiden Roo Na.


Roo Na pun menjadi topic hangat di seluruh media akibat insiden itu.

"Aku baru memulainya, Jeong Roo Na." ucap Roo Bi setelah membaca berita Roo Na di koran.

Bersambung ke part 2...