• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 54 Part 2

Sebelumnya...


Se Ra kembali memanggil In Soo ke ruangannya. Se Ra menanyakan hubungan In Soo dan Roo Bi. Ia penasaran, apakah In Soo dan Roo Bi sudah putus.

"Bagaimana jika kami putus?" In Soo bertanya balik. Sontak, Se Ra terkejut.

"Aku menghargai perasaanmu padaku, tapi ini membuatku sedikit tidak nyaman." ucap In Soo. In Soo lantas minta diri.

"Kalau aku tertarik padamu, apa yang akan kau lakukan? Aku mungkin punya perasaan khusus padamu, sebagai pria dan wanita. Apa kau tidak melihatku sebagai wanita? Kau tidak tertarik padaku?" tanya Se Ra.

In Soo terkejut dengan pernyataan Se Ra. Melihat reaksi In Soo, Se Ra pun meralat ucapannya. Ia bilang, ia hanya bercanda.


Lalu terdengar ribut2 diluar. Tak lama kemudian, seketaris Se Ra masuk memberitahu Se Ra kalau presdir dari perusahaan pemasok mereka memaksa ingin bertemu Se Ra.

Se Ra dan In Soo terkejut.

*Biar sy tebak, jangan2 ini ada hubungannya dengan Roo Na yg gelapin duit perusahaan.


Di kantor, Roo Na stress memikirkan soal dana yang belum turun.Tak lama kemudian, Seokho datang memberitahu tentang Presdir pemasok mereka yang memaksa bertemu Se Ra. Dan ternyata, tebakan sy salah. Mereka menginginkan Roo Na kembali menjadi host acara homeshopping karena Roo Na lah satu-satunya yang bisa menaikkan penjualan.

Lalu Hyeryeon datang. Hyeryeon memberitahu, kalau dana acara konser tidak akan diberikan pada mereka.

Roo Na pun kian panic. Ia berusaha keras memikirkan bagaimana caranya membujuk Gyeong Min untuk memberikan dana itu.


Sementara itu, In Soo menemani Se Ra bicara dengan para presdir yang ingin Roo Na kembali menjadi host mereka.

Se Ra pun meminta mereka bersabar. Singkat cerita, para presdir itu mengalah dan memutuskan mempercayai Se Ra.

Setelah mereka pergi, Se Ra langsung lemas. In Soo pun menyemangati Se Ra.


Di restoran, Dongpal memberitahu Gilja kalau dia akan berhenti. Sontak, Gilja, Chorim dan Soyoung kaget. Mereka tidak setuju. Tapi

Dongpal kekeuh pada keputusannya untuk resign dan ia akan tetap bekerja seperti biasa sampai Gilja menemukan penggantinya. Setelah mengatakan itu, Dongpal pun beranjak keluar.


Chorim menyusul Dongpal keluar. Ia bertanya, apa Dongpal mau berhenti karena bunga 1 % yang dimintanya.

"Aku pikir kau peduli padaku, tapi ternyata kau baru saja keluar melakukan pembunuhan. Kau lebih menakutkan dari yang kupikir!" jawab Dongpal lalu pergi.


Di ruangannya, Gyeong Min terus memikirkan sikap aneh Roo Na di ruang meeting tadi. Tak hanya itu, ia juga memikirkan soal pesan dari seseorang yang tidak dikenalnya.

Setelah itu, Gyeong Min kembali duduk dan memeriksa berkasnya.


Tak lama kemudian, Roo Na datang dan Gyeong Min langsung menunjukkan berkas itu. Ternyata berkas itu adalah berkas tentang laporan anggaran divisi pemasaran yang beres.

"Jadi kau lebih percaya laporan ini daripada aku, manajer pemasaran? Tapi jika itu yang kau inginkan, aku akan membiarkanmu melihat semuanya tapi kita butuh dananya sekarang." jawab Roo Na.

"Roo Bi-ya."

Roo Na pun memeluk Gyeong Min, "Gomawo, yeobo."


Di ruang editing, In Soo teringat kata-kata Yeonho yang keceplosan tadi. Lalu, In Soo menghubungi Roo Na. Mengajak Roo Na bertemu.


Mereka bertemu di atap gedung. Singkat cerita, Roo Na meminta bukti atas tuduhan In Soo. In Soo pun berkata, jika buktinya adalah Roo Na sendiri.

"Kau tahu dengan jelas apa maksudku. Kau mungkin bisa menipu orang lain tapi kau tidak bisa menipu dirimu. Biarkan aku memberimu nasihat. Cukup, Jeong Roo Na. Kau sudah bergerak terlalu jauh. Ketika kau sadar, kau mungkin tidak akan bisa kembali lagi meski kau menginginkannya." ucap In Soo.

"Aku tidak punya tempat untuk kembali. Disinilah tempat dimana aku harus berada. Mungkin mudah bagimu untuk kembali kapanpun kau menyukainya. Kau juga bilang kau mencintai Jeong Roo Bi. Aku penasaran, sampai berapa lama cintamu akan bertahan. 2 tahun? 3 tahun? 5 tahun jika kau beruntung." jawab Roo Na.

"Jaga kata-katamu!" ucap In Soo marah.

"Kaulah yang harus menjaga kata-katamu. Apakah Roo Bi akan memaafkanmu jika tahu kau menipunya?" tanya Roo Na.

Tak hanya itu, Roo Na juga berkata, In Soo adalah orang yang paling buruk dibandingkan dirinya karena In Soo menipu Roo Bi atas nama cinta.

Roo Na lalu beranjak pergi, tapi sebelum pergi ia menyuruh In Soo mengawasi Roo Bi.

"Kalau ingatannya kembali, kau dan aku selesai." ucap Roo Na.


Malam harinya, di rumah, Se Ra meminta Gyeong Min membujuk Roo Bi agar mau menjadi host menggantikan Roo Na.


Gyeong Min pun menyampaikan permintaan Se Ra itu pada Roo Na. Tapi Roo Na langsung bilang, kalau Roo Bi tidak akan bisa melakukannya. Saat Gyeong Min mengungkit masa lalunya yang pernah menjadi seorang reporter, ia pun tak bisa berkata apa-apa lagi.

Bersambung.........

Ruby Ring Ep 54 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi membasuh mukanya, lalu menghela nafas dan menatap ke cermin.

"Benar, tidak seorang pun tahu. Tidak satu pun tahu apa yang kurasakan. Jeong Roo Na, itulah kenapa aku membiarkanmu tahu. Meskipun dengan wajah yang kau curi dan kehidupanmu yang penuh kelicikan, aku akan membiarkanmu melihat seberapa jauh kau bisa jatuh. Tunggulah. Akan kubuat kau melihatnya." ucap Roo Bi, lalu kembali mencuci mukanya.


Di kantor, Roo Na dihubungi seseorang. Wajahnya seketika berubah kaget. Tak lama kemudian, Yeonho muncul di hadapannya. Ia pun langsung keluar.

Padahal Jin Hee sudah melarangnya pergi karena ada meeting. Tapi Roo Na minta Jin Hee menunda meetingnya sampai siang hari.

Setelah Roo Na pergi, Seokho langsung membahas Roo Na. Seokho yakin, ada sesuatu yang tidak beres. Hyeryeon pun menyahut, ia bilang saat Roo Na seperti itu, Roo Na langsung terlihat seperti orang berbeda.

"Hyeryeon-ssi." tegur Jin Hee.

Tak lama setelah Roo Na pergi, Roo Bi ikut pergi.


Di tangga darurat, Roo Na marah karena Yeonho minta uang lagi padanya. Tapi Yeonho tidak peduli. Ia bilang, ia butuh uangnya sekarang. Yeonho juga mengancam, akan memberitahu Gyeong Min jika Roo Na tak menuruti kemauannya. Roo Na pun meminta waktu dua hari. Tapi Yeonho hanya memberinya waktu sehari. Yeonho berkata, akan menunggu Roo Na di kafe samping kantor. Setelah itu, Yeonho beranjak pergi. Roo Na pun stress.


Tak lama kemudian, terdengar suara Roo Bi. Sontak, Roo Na kaget.

"Geu saram, Goo Yeonho machi? Kenapa kau bicara dengannya? Apa kau ada bisnis dengannya?" tanya Roo Bi.

"Ania, kami hanya kebetulan bertemu. Kau masih curiga, aku melakukan sesuatu pada pacarmu?" tanya Roo Na.

"Jika kau melakukannya, maka kau akan melakukannya. Jika tidak, kau tidak akan melakukannya. Tapi di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan. Aku merasa, ada sesuatu diantara kalian." jawab Roo Bi.

"Apa itu masuk akal? Jangan bersikap aneh." ucap Roo Na.

"Hidup ini selalu dipenuhi hal aneh." jawab Roo Bi, lalu beranjak pergi.

"Rubah nakal itu, kenapa dia selalu saja memprovokasiku." gerutu Roo Na.


In Soo yang tengah membahas sesuatu dengan rekannya, dihubungi Se Ra. Ia pun heran Se Ra mengajaknya makan siang tiba-tiba. Lalu,

In Soo cerita pada rekannya. Rekannya langsung memberitahunya soal gosip bahwa Se Ra menyukainya.

Tapi In Soo tidak percaya. Setelah itu, rekan In Soo membahas soal In Soo yang tidak kunjung menetapkan tanggal pernikahan.


Yeonho yang sedang bicara dengan seseorang di telepon, bertemu In Soo. In Soo penasaran, siapa lagi yang mau dihancurkan Yeonho kali ini. Yeonho lantas meminta maaf karena sudah menjebak In Soo dengan tuduhan penyuapan kemarin. Yeonho juga keceplosan, menyebut dirinya hanya menuruti perintah seseorang.


Se Ra yang sudah tiba di tempat makan siang duluan, berusaha menenangkan dirinya. Ia menghela nafas dan meyakinkan dirinya berulang kali kalau ia hanya mengajak In Soo makan siang, tidak ada motif lain.

"Motif lain apa?" tanya In Soo yang tiba-tiba nongol di depan pintu. In Soo tersenyum menatap Se Ra. Jantung Se Ra langsung lompat- lompat disenyumin In Soo seperti itu.

Se Ra lalu berkata, kalau In Soo harus membalas makan siangnya dengan meningkatkan penjualan.


Di restoran, Gilja heran karena Dongpal belum datang. Soyoung berkata, Dongpal akan datang nanti siang, tapi bisa juga dia tidak akan datang. Gilja bertanya alasannya. Soyoung pun bilang, karena uang 30 ribu dollar itu.

"Aku pikir dia akan mencari pinjaman." ucapan Soyoung. Soyoung juga berkata, mereka tidak bisa percaya sembarang orang di zaman sekarang.

Chorim pun kesal, karena harus Dongpal yang bertanggung jawab atas ulah Daepung.


Dongpal sendiri sudah datang. Ia duduk di depan pintu memikirkan uang sewa rumahnya serta uang Geum Hee yang hilang.


Tak lama kemudian, ia pun masuk ke dalam dan langsung bicara pada Gilja. Ia meminta Gilja, supaya tidak cemas. Dan setelah itu, ia masuk ke dapur.


Chorim menyusul Dongpal ke dapur. Setelah itu, ia mengajak Dongpal keluar.

Mereka bicara di taman. Chorim memeriksa wajah Dongpal dan ia sewot melihat wajah Dongpal yang kurusan.

"Kau seharian mencari pinjaman? Aku tahu, dia bukan orang baik saat aku melihatnya." sewot Chorim.

"Mianhae, noonim. Wang Daepung bukan orang yang jahat. Dia..."


Chorim tambah sewot karena Dongpal masih membela Daepung. Chorim lalu memberikan tabungannya. Chorim menyuruh Dongpal mengganti uang Geum Hee dengan uang tabungannya. Dongpal menolak. Mereka lantas berdebat.

"Dongpal-ssi, bukankah kita sudah dekat? Kau bilang, kita akan menikah. Kau bilang, kau mencintaiku. Jadi gunakan uang ini." pinta Chorim.

"Mianhae, noonim." jawab Dongpal.

"Melihatmu seperti ini, aku patah hati." ucap Chorim.

Chorim lantas menangis. Lalu setelah itu, ia bilang bahwa dirinya hanya mengambil 1 % dari bunga bulanan. Sontak, Dongpal kaget.


Gyeong Min dapat SMS tak dikenal yang menyuruhnya mengecek biaya anggaran yang dikelola tim pemasaran.

Tak lama kemudian, seketarisnya datang mengingatkannya sudah waktunya rapat.


Rapat pun dimulai. Jin Hee berkata, semua persiapan telah beres. Roo Na menyahut, bahwa dananya belum turun. Gyeong Min memeriksa proposalnya dan merasa ada yang aneh dengan laporannya. Roo Na beralasan, ada banyak perubahan dan variabel tidak terhitung di menit terakhir. Tapi Gyeong Min tetap kekeuh ingin melihat aliran dananya.

"Aku tahu maksudmu, tapi semua pesanan kami bisa dibatalkan jika dananya belum turun juga." ucap Roo Na.

"Kalau begitu, beri aku dokumen yang berkaitan dengan konser ini." jawab Gyeong Min.

Mendengar itu, Roo Na pun marah. Ia menuding Gyeong Min tidak mempercayai dirinya. Gyeong Min pun langsung memberikan tatapan tajamnya. Roo Na langsung gugup.


Di ruangannya, Gyeong Min minta penjelasan Roo Na atas sikap Roo Na tadi. Tapi Roo Na yang tak mampu menjelaskannya, menolak menjelaskannya. Gyeong Min terus meminta penjelasan Roo Na, kenapa Roo Na tidak bisa menjaga sikap di depan para staff.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa harga diriku tidak penting? Melihatmu begini, membuatku merasa kau seperti sedang menjaga anakmu." jawab Roo Na.

Mereka berdebat lagi. Hingga akhirnya, Roo Na yang sudah tidak tahan lagi, memilih pergi dari ruangan Gyeong Min.


Di depan ruangan Gyeong Min, Roo Na bertanya-tanya kenapa Gyeong Min mendadak ingin melihat aliran dananya. Ia pun curiga, Gyeong Min sudah mencurigai sesuatu.

Bersambung ke part 2....

Ruby Ring Ep 53 Part 2

Sebelumnya...


"Jadi maksudmu temannya Chef Noh membawa kabur uangmu sebanyak 30 ribu dollar dan kau tidak bisa menghubunginya?" tanya Gilja.

Nenek mau bicara, tapi Geum Hee terus nyerocos mengatakan, kalau uang yang ia berikan adalah uang sewa untuk tokonya.

Gilja lantas bertanya mengenai surat kontraknya. Nenek hendak menjawab, tapi Geum Hee bicara duluan dan menunjukkan surat kontraknya.

Nenek pun kesal, Auto! Tidak bisakah kau diam! Chorim kaget mendengar teriakan nenek.


"Dalam kasus ini, aku minta maaf karena sudah membuatmu dalam masalah. Seharusnya aku datang membawa kabar baik." ucap nenek.

"Jangan berkata seperti itu, kami lah yang seharusnya meminta maaf." jawab Gilja.


"Aku minta maaf. Aku akan melakukan apapun untuk mengganti uangmu. Jang Geum Hee-ssi, tolong percaya padaku dan tunggulah." ucap Dongpal.

"Tentu saja, jika bukan dirimu, siapa lagi yang bisa kupercaya." jawab Geum Hee.

Mendengar itu, Chorim pun sewot.

"Hei, Ajumma! Kau tidak boleh mengatakan hal itu terhadap pria milik wanita lain!"

"Noonim!" sentak Dongpal, membuat Chorim langsung diam.

"Aku minta maaf. Aku pastikan aku akan mengembalikan uangmu. Jadi kumohon, bersabarlah." ucap Dongpal.

Dongpal lalu beranjak pergi. Chorim mengejar Dongpal.


Dongpal pulang ke rumah, ia mencari Daepung tapi Daepung sudah pergi. Ponsel Daepung juga tak aktif saat Dongpal berusaha menghubunginya.

"Harusnya aku tidak membiarkannya masuk dalam hidupku lagi!" sesal Dongpal.


Di kantor, Roo Bi masih meneliti berkas-berkas itu. Ia pun terkejut, karena itu bukan kali pertama. Ia juga ingat kata-kata manajer keuangan, kalau departemen pemasaran mengelola anggaran sendiri atas permintaan Roo Na.

"Roo Na menggunakan uang sebanyak itu untuk apa?" Roo Bi bertanya-tanya.

Tepat saat itu, Gyeong Min lewat. Ia tertegun melihat Roo Bi yang sibuk meneliti berkas-berkas itu.

Tak lama kemudian, Gyeong Min pun pergi. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia menoleh ke arah pintu kantor Roo Bi sembari memikirkan kata-kata Roo Na.

"Gomawo, Chagia. Tentang Roo Na, aku cemburu padanya karena aku sangat mencintaimu bahkan meskipun dia adikku. Wanita bisa cemburu, bahkan pada anaknya sendiri. Cintamu, aku ingin memilikinya seutuhnya." ucap Roo Na.

Ponsel Gyeong Min tiba-tiba berdering. Telepon dari In Soo. Dan Gyeong Min langsung pergi.


In Soo dan Gyeong Min ketemuan di klub. In Soo mengaku, ingin memberitahukan sesuatu pada Gyeong Min. In Soo ingin membicarakan soal Roo Bi dan Roo Na. Tapi belum sempat bicara, In Soo keburu dihubungi Roo Bi. Roo Bi meminta In Soo datang ke kantor. Ia mengaku, ingin membahas sesuatu karena hanya bisa mempercayai In Soo.

Gyeong Min pun memuji In Soo dan Roo Bi sebagai pasangan sempurna. In Soo balik bertanya, bagaimana dengan Roo Na dan Gyeong Min. Gyeong Min berkata, mereka masih harus banyak belajar.

Gyeong Min lalu menanyakan hal yang ingin dikatakan In Soo padanya. Tapi In Soo bilang, akan membutuhkan banyak waktu untuk membicarakannya jadi ia akan mengatakannya lain kali. In Soo kemudian beranjak pergi.


Begitu In Soo datang, Roo Bi langsung menceritakan temuannya. In Soo terkejut sekaligus penasaran untuk apa Roo Na melakukan itu. Roo Bi juga penasaran. In Soo lalu berkata, jika Roo Na menyuruh seseorang melakukan sesuatu yang licik, maka itu masuk akal.

Roo Bi pun mulai kepikiran seseorang.


Soyoung heran sendiri, kenapa Dongpal bisa berteman dengan penipu seperti Daepung. Gilja prihatin karena Dongpal yang tidak tahu apa-apa harus mengganti uangnya Geum Hee. Soyoung pun curiga, kalau Dongpal juga seorang penipu.

Chorim pun marah. Soyoung bergegas minta maaf.

"Komo, jangan cemas. Kita mengenal Dongpal dengan baik. Dia pria yang cerdas dan jujur." ucap Gilja.

"Aku tidak cemas." jawab Chorim. Tapi wajahnya jelas menyiratkan kalau ia cemas.


Roo Bi dan In Soo berdiri di atap gedung. Roo Bi berencana mengekspos penggelapan yang dilakukan Roo Na. In Soo tak setuju, ia takut Roo Bi terluka.

"Apa kau punya hak memberitahuku apa yang harus kulakukan sekarang? Kenapa kau terus berada di sisiku? Kenapa kau terus mengambil keuntungan untuk dirimu sendiri! Karena Roo Na menghancurkanmu? Aku juga merasakan kehancuran yang sama. Ani, 10 kali, 1000 kali lebih buruk. Bagaimana kau bertanggung jawab akan hal itu? Roo Na memanfaatkanku. Dia bukan hanya mencuri wajahku, tapi mencuri semua milikku. Dan kau memanfaatkanku juga." jawab Roo Bi.

"Roo Bi-ssi."

"Benar, aku Roo Bi. Bukan Roo Na. Setiap kali aku melihat cermin, aku melihat wajah licik Roo Na. Aku ingin merusak wajah ini. Kau tahu perasaanku! Setiap kali aku melihat kaca kemana pun aku pergi, aku ingin menghancurkan semuanya!"

"Aku akan mengatakan kebenarannya." ucap In Soo.

"Itu terlalu mudah." jawab Roo Bi.

"Roo Bi-ssi."


"Jangan katakan, kau akan melakukan yang terbaik semampumu. Karena aku tidak akan memaafkanmu. Aku tidak peduli walaupun aku harus menjadi monster atau iblis. Kau hanya perlu melihat bagaimana aku melakukannya. Aku lah satu-satunya orang yang berhak membuat keputusan." ucap Roo Bi, lalu beranjak pergi.

In Soo pun hanya bisa menghela nafas sambil menatap kepergian Roo Bi.

Bersambung........