• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 57 Part 2

Sebelumnya...


Dongpal heran karena Jihyeok memasak banyak nasi. Jihyeok beralasan, itu untuk Daepung. Ia merasa, Daepung akan datang saat mereka pergi. Dongpal pun kesal melihat Jihyeok yang masih mempedulikan Daepung. Ia juga berpikiran untuk mengganti passcode rumahnya. Jihyeok melarang.

"Diluar dingin, kau tidak khawatir padanya?" ucap Jihyeok.

"Untuk apa mengkhawatirkannya. Dia mungkin menghabiskan uangnya seperti orang gila." jawab Dongpal.

"Paman Daepung tidak punya uang." ucap Jihyeok.

"Dia punya 30 ribu dollar dan memberikan kita 20 ribu dollar. Yang 10 ribu dollar, menurut akan pergi kemana?" jawab Dongpal.


Daepung sendiri terlunta-lunta di jalanan.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Na yang akan dicerai oleh Gyeong Min. Tak lama kemudian, ia pun menghubungi Gyeong Min.


Mereka bertemu di kafe. Gilja meminta Gyeong Min memaafkan Roo Na.

"Kau mengenalnya lebih baik daripada aku. Dia tidak pernah membuat masalah satu kali pun.

Dia tidak pernah melukai orang lain. Dia selalu baik dan jujur." ucap Gilja.

"Eommoni, ini bukan kesalahannya yang pertama. Aku tidak bisa mengatakannya padamu, tapi..."

"Jadi perceraian adalah jawabannya?" tanya Gilja.


"Itu terjadi begitu cepat. Aku tidak menyangka, pernikahan bisa mengubah seseorang secara drastis." jawab Gyeong Min.

"Bersabarlah, tolong maafkan dia. Roo Bi tidak seperti itu. Terlepas dari semua masalahnya dan ketiadaaan ayahnya, dia tidak pernah sedikit pun bersikap kasar pada orang lain. Aku yakin dia punya alasan melakukannya atau bisa saja dia dijebak. Aku tidak pernah meminta apapun darimu sebagai ibu mertuamu. Yang aku minta, bersabarlah sedikit lagi. Kalau perlu, aku akan berlutut padamu." ucap Gilja.


Geum Hee datang ke restoran, mencari Dongpal. Chorim pun terkejut dan langsung menatap tajam

Geum Hee. Tak nyaman dipelototi Chorim, Dongpal pun mengajak Geum Hee bicara diluar. Dongpal mengembalikan uang Geum Hee. Ia juga meminta maaf atas nama Daepung.


Sementara di dalam, Chorim dan Soyoung berusaha menguping pembicaraan mereka.


Singkat cerita, Gilja pulang dan Geum Hee langsung pergi.


Chorim penasaran, ia bertanya apa yang diinginkan Geum Hee dari Daepung. Daepung pun berkata, bahwa ia sudah mengembalikan uang Geum Hee. Chorim kaget dan penasaran darimana Dongpal mendapatkan uangnya. Saat Dongpal bilang, bahwa Gilja yang meminjamkannya,

Chorim langsung menatap Gilja penuh haru.

Dongpal kembali ke dapur. Setelah Dongpal balik ke dapur, Chorim memeluk Gilja dan mengucapkan terima kasih.


Di kamarnya, Tuan Bae teringat saat Roo Na meminta cabang homeshopping darinya.

"Aku baru menyadarinya, homeshopping bisa menjadi outlet penjualan baru untuk produk kami.

Aku yakin ayah tahu, tapi kekuatan media massa tak tertandingi. Dengan homeshopping sebagai titik awal, kita bisa mendapatkan lebih banyak saluran TV. Dan aku yakin, JM Group bisa menjadi perusahaan nomor satu di Korea." ucap Roo Na.

"Jangan serakah. " jawab Tuan Bae.

"Aku yakin ayah tahu, penjualan homeshopping kita meningkat karena diriku." ucap Roo Na.

"Sepertinya keserakahanmu belum cukup memuaskan dirimu." jawab Tuan Bae.

"Aku hanya ambisius. Aku akan membawa JM Group ke posisi paling atas." ucap Roo Na.

"Setelah JM Group berada di posisi paling atas, apakah kau akan merebutnya?" tanya Tuan Bae, yang sontak membuat Roo Na terdiam.

Flashback end...


Tak lama kemudian, Nyonya Park masuk membawakannya obat.

"Kenapa kau bangun? Kau harus istirahat." ucap Nyonya Park.

"Aku baik-baik saja. Oya, dimana Roo Bi?"

"Dia di kamarnya sepanjang hari."


Roo Na sendiri mondar mandir di kamarnya, memikirkan kata-kata Tuan Bae.

"Selama penyelidikan berlangsung, aku melarangmu ke kantor dan tetaplah di rumah. Aku tidak akan bersikap lunak, jadi persiapkan dirimu." ucap Tuan Bae.

"Tapi aku menantunya. Dia tidak akan melakukan apapun padaku." ucap Roo Na.

Tapi setelah ingat kata-kata Gyeong Min yang berniat menemui pengacara, ia pun langsung lemas.

"Kalau dia benar-benar menceraikanku..." Roo Na pun langsung pergi menemui pengacara.


Roo Na berkonsultasi dengan pengacara. Pengacaranya berkata, jika Roo Na bercerai sekarang, Roo Na akan sulit mendapatkan harta gono-gini dan Roo Na bisa saja berakhir dengan membayar ganti rugi pada keluarga Gyeong Min.

"Lalu bagaimana dengan pembagian properti?" tanya Roo Na.

"Kau bisa memintanya, meskipun ternyata kau yang bersalah tapi karena kalian belum lama menikah, jadi kau tidak akan mendapatkan banyak." jawab pengacara.


Roo Na lalu menemui direkturnya. Ia berpikir, untuk kembali memandu acara talk shownya. Direkturnya berkata, insiden Roo Na kemarin berdampak buruk pada semua karyawan dan Roo Na harus menunggu 3 tahun lagi jika ingin kembali.


Setelah itu, Roo Na mencoba menemui seseorang di hotel. Tapi orang yang ingin ditemuinya tidak mau menemuinya. Bahkan pengawal orang itu berkata, bahwa masa-masa kejayaan Roo Na sudah berakhir. Roo Na pun marah.

"Katakan padanya Jeong Roo Bi disini!"

Orang-orang yang ada di sekitar mereka pun langsung memperhatikan mereka. Tak tahan dengan tatapan orang-orang, Roo Na pun mengalah dan memilih pergi.


Roo Na berjalan menyusuri taman sambil menertawakan dirinya. Tak lama kemudian, tangisnya muncul.


Gyeong Min sendiri yang sedang rapat, tidak bisa konsentrasi karena penggelapan yang dilakukan Roo Na. Ia pun memutuskan mengakhiri meetingnya dan memanggil orang dari kantor audit.

Orang dari kantor audit pun berkata, kalau Roo Na memang melakukan penggelapan. Gyeong Min pun meminta orang itu merahasiakan hal itu dari ayahnya.


Seokho penasaran, apakah Roo Na benar-benar melakukan penggelapan. Jin Hee membela Roo Na. Ia berkata, bahwa Roo Na tidak mungkin melakukan itu.

Jin Hee lantas bertanya pada Roo Bi, apa Roo Bi tahu soal itu. Roo Bi pun mengaku tidak tahu.

"Kudengar, seseorang tidak dikenal yang memberikan bukti itu. Aku penasaran siapa dia." ucap Seokho.

"Sebaiknya kita kembali bekerja." jawab Jin Hee.


In Soo duduk di atap gedung sendirian. Tak lama kemudian, Roo Bi datang. In Soo mencoba membujuk Roo Bi untuk berhenti membalas dendam.

Roo Bi pun kesal dan menatap tajam In Soo.

Bersambung.......

Ruby Ring Ep 57 Part 1

Sebelumnya...


Di lantai atas, Gyeong Min dan Se Ra membahas Roo Na. Se Ra bertanya, apa Gyeong Min sudah mengecek semua dokumennya. Gyeong Min berkata, dokumennya belum komplit jadi ia tidak tahu berapa yang sudah digelapkan Roo Na.

"Perkiraan kasarnya, kau pasti tahu. Berapa?" tanya Se Ra.

"Sekitar 500 sampai 600 dollar." jawab Gyeong Min.

Se Ra pun kaget, apa Roo Bi sudah gila? Se Ra kemudian bertanya, sudah berapa kali Roo Na melakukannya.

"Aku tidak yakin, ini kali pertama dia melakukannya." jawab Gyeong Min.


Se Ra tambah sewot. Lalu, Tuan Bae tiba-tiba muncul. Rupanya Tuan Bae mendengarkan pembicaraan mereka sejak tadi. Tuan Bae marah, namun seketika penyakit jantungnya kumat. Se Ra pun langsung berteriak memanggil sang ibu.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Nyonya Park begitu dokter selesai memeriksa suaminya. Dokter pun berkata, kalau Tuan Bae tidak boleh memikirkan apapun dan harus istirahat total.

Dokter juga bilang, sudah memberikan Tuan Bae obat penenang dan kondisi Tuan Bae akan membaik setelah Tuan Bae bangun nanti.

"Kami tidak perlu membawanya ke rumah sakit?" tanya nenek.

"Tidak perlu, Samonim." jawab dokter.

Dokter pun beranjak pergi. Gyeong Min, Se Ra dan nenek mengantarkannya keluar.


Nyonya Park menangis. Tuan Bae pun mencoba menenangkan istrinya dengan berkata, bahwa dirinya baik-baik saja.

"Katakan juga pada Se Ra dan Gyeong Min agar berhenti mencemaskanku dan suruh mereka pergi bekerja." ucap Tuan Bae.

"Tapi tetap saja kan." jawab Nyonya Park, cemas.

"Kau tidak mendengar kata dokter? Aku tidak apa-apa. Suruh mereka pergi bekerja. Kau juga, pergilah dan lakukan apa yang menurutmu perlu kau lakukan." ucap Tuan Bae.


Diluar, nenek mendesak Gyeong Min dan Se Ra menceritakan apa yang terjadi. Tapi mereka diam saja, bikin nenek gemas. Tak lama kemudian,

Nyonya Park keluar dari kamar dan menanyakan yang terjadi pada mereka. Gyeong Min pun meminta maaf. Nyonya Park menyuruh Se Ra bicara.

Sambil melirik Gyeong Min, Se Ra pun memberitahukan apa yang terjadi pada nenek dan ibunya. Sontak mereka terkejut. Nenek langsung menanyakan Roo Na. Se Ra menyuruh neneknya tenang. Nenek marah karena mereka hampir saja kehilangan Tuan Bae. Lalu, kepala nenek sakit. Jantung nenek juga berdegup kencang.


Nyonya Park pun meminta nenek tenang dan berteriak, meminta air pada Geum Hee.

"Se Ra-ya, cepat hubungi Roo Bi dan suruh dia pulang! Sekarang!" perintah nenek.


Di kantor, Jin Hee heran karena Roo Na belum datang. Ia bertanya pada Roo Bi, apakah Roo Na sakit. Tak lama kemudian, telepon kantor berbunyi. Jin Hee lah yang menjawab. Telepon dari Se Ra yang menanyakan Roo Na.

"Dia tidak disini, tapi mungkin nanti siang dia akan datang." jawab Jin Hee.

Setelah menutup teleponnya, Jin Hee pun bertanya-tanya kenapa Se Ra mencari Roo Na.


Roo Na diam saja saat ditanyai sang ibu apakah benar dirinya melakukan penggelapan. Chorim ikutan marah. Mereka menuntut penjelasan Roo Na. Tapi Roo Na malah bilang, kalau dia tidak melakukannya.

"Perusahaan Gyeong Min perusahaanku juga, jadi bagaimana bisa hal itu disebut penggelapan? Aku tidak akan dihukum karena menggunakan uangku sendiri." jawab Roo Na.

"Perusahaan itu memang milik Gyeong Min tapi tetap saja ada aturan dan hukum yang harus ditaati! Kau tidak bisa melakukan sesuka hatimu!" omel Gilja.

"Eomma, sudah kubilang aku dijebak. Ini salah paham. Aku tidak menggunakan uangnya." jawab Roo Na.

"Apa maksudmu! Kau bilang, kau menggunakan uangmu!" celetuk Chorim.

"Aku dijebak. Seseorang iri padaku. Itulah kenapa aku menyuruh Roo Na keluar. Aku punya feeling, Roo Na di belakang semua ini. Jadi, tolong suruh dia berhenti. Kenapa dia selalu berada di sekitarku, membuatku stress!" ucap Roo Na.


Ponsel Roo Na berdering. Telepon dari Se Ra yang menyuruhnya pulang. Roo Na beralasan, kalau kepalanya sakit jadi ia datang ke rumah ibunya.

Se Ra memberitahu Roo Na tentang ayahnya yang pingsan. Roo Na terkejut. Se Ra menyuruhnya pulang.

"Kenapa?" tanya Roo Na.

"Kau akan tahu setelah tiba di sini." jawab Se Ra.


Roo Na pun langsung menuju mobilnya. Ia menduga, Tuan Bae sudah mengetahui semuanya. Ia juga bertanya-tanya, siapa yang memberitahu Tuan Bae. Gyeong Min atau Se Ra.


Tuan Bae akhirnya bangun dan langsung menghubungi seseorang.


Nenek bertanya-tanya, bagaimana mereka akan menyelesaikan kekacauan itu. Se Ra pun berkata, pasti ada jalannya agar mereka dapat mengembalikan uang yang digelapkan Roo Na.

Tuan Bae keluar dari kamar sambil bicara dengan seseorang di telepon. Ia menyuruh seseorang melakukan penyelidikan pada Roo Na.

Tak lama kemudian, Roo Na pun pulang dan Tuan Bae langsung menatapnya tajam. Melihat sekelilingnya, Roo Na pun sadar perbuatannya sudah diketahui seluruh keluarga. Tuan Bae marah besar, bahkan Gyeong Min ikut kena imbasnya. Gyeong Min pun meminta maaf dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih mendalam.

"Terlambat, aku sudah menelpon kantor audit." jawab Tuan Bae.

"Tapi ini istriku... biarkan aku..."

"Bagaimana bisa aku percaya kalau kau tidak terlibat!" jawab Tuan Bae.


Mereka semua terkejut. Tuan Bae juga menuduh Gyeong Min melakukan penggelapan! Nenek dan Se Ra membela Gyeong Min. Singkat cerita,

Tuan Bae melarang Roo Na pergi bekerja selama penyelidikan berlangsung.


Roo Na pun menangis dan langsung meminta maaf. Tapi Tuan Bae yang terlanjur kecewa, tidak mau lagi mendengarkan Roo Na dan memilih masuk ke kamarnya.


Di kamar, Roo Na bertanya pada Gyeong Min apa yang harus ia lakukan. Gyeong Min mengajaknya berpisah.

"Aku pikir, kita akan hidup bahagia setelahnya. Dengan cinta, aku pikir aku bisa menangani apapun. Tapi aku salah." ucap Gyeong Min.


Roo Na pun mendekati Gyeong Min. Ia berkata, itu tidak benar. Roo Na lantas memohon agar Gyeong Min tidak menceraikannya. Tapi Gyeong Min sudah mengambil keputusan. Ia berkata, akan pergi menemui pengacara.

Roo Na pun menangis.


"Lihat, kan? Aku benar. Cinta itu tidak ada. Apapun kesulitannya, apapun penderitaannya, cinta bisa mengalahkan segalanya. Bae Gyeong Min berkata, dia mencintai Jeong Roo Bi. Dia bilang, akan berada di sisi Jeong Roo Bi sampai dia mati. Dia bilang, dia memahami Jeong Roo Bi dan akan memaafkan Jeong Roo Bi. Cinta itu tidak ada." ucap Roo Na yang kembali berada di ruangan gelap itu.


Divisi pemasaran mulai diselidiki kantor audit. Mereka bahkan meminta kesaksikan Jin Hee. Seokho mencoba mengorek keterangan dari Roo Bi. Roo Bi pun pura2 tidak tahu. Tak lama kemudian, Jin Hee datang dan menjelaskan yang terjadi. Hyeryeon merasa takut. Seokho pun berkata, kalau Hyeryeon tidak perlu takut dan menyuruh Hyeryeon mengatakan kebenarannya.


Roo Bi sendiri terlihat puas dengan hal yang menimpa Roo Na.

Bersambung ke part 2........