Skip to main content

Ruby Ring Ep 57 Part 1

Sebelumnya...


Di lantai atas, Gyeong Min dan Se Ra membahas Roo Na. Se Ra bertanya, apa Gyeong Min sudah mengecek semua dokumennya. Gyeong Min berkata, dokumennya belum komplit jadi ia tidak tahu berapa yang sudah digelapkan Roo Na.

"Perkiraan kasarnya, kau pasti tahu. Berapa?" tanya Se Ra.

"Sekitar 500 sampai 600 dollar." jawab Gyeong Min.

Se Ra pun kaget, apa Roo Bi sudah gila? Se Ra kemudian bertanya, sudah berapa kali Roo Na melakukannya.

"Aku tidak yakin, ini kali pertama dia melakukannya." jawab Gyeong Min.


Se Ra tambah sewot. Lalu, Tuan Bae tiba-tiba muncul. Rupanya Tuan Bae mendengarkan pembicaraan mereka sejak tadi. Tuan Bae marah, namun seketika penyakit jantungnya kumat. Se Ra pun langsung berteriak memanggil sang ibu.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Nyonya Park begitu dokter selesai memeriksa suaminya. Dokter pun berkata, kalau Tuan Bae tidak boleh memikirkan apapun dan harus istirahat total.

Dokter juga bilang, sudah memberikan Tuan Bae obat penenang dan kondisi Tuan Bae akan membaik setelah Tuan Bae bangun nanti.

"Kami tidak perlu membawanya ke rumah sakit?" tanya nenek.

"Tidak perlu, Samonim." jawab dokter.

Dokter pun beranjak pergi. Gyeong Min, Se Ra dan nenek mengantarkannya keluar.


Nyonya Park menangis. Tuan Bae pun mencoba menenangkan istrinya dengan berkata, bahwa dirinya baik-baik saja.

"Katakan juga pada Se Ra dan Gyeong Min agar berhenti mencemaskanku dan suruh mereka pergi bekerja." ucap Tuan Bae.

"Tapi tetap saja kan." jawab Nyonya Park, cemas.

"Kau tidak mendengar kata dokter? Aku tidak apa-apa. Suruh mereka pergi bekerja. Kau juga, pergilah dan lakukan apa yang menurutmu perlu kau lakukan." ucap Tuan Bae.


Diluar, nenek mendesak Gyeong Min dan Se Ra menceritakan apa yang terjadi. Tapi mereka diam saja, bikin nenek gemas. Tak lama kemudian,

Nyonya Park keluar dari kamar dan menanyakan yang terjadi pada mereka. Gyeong Min pun meminta maaf. Nyonya Park menyuruh Se Ra bicara.

Sambil melirik Gyeong Min, Se Ra pun memberitahukan apa yang terjadi pada nenek dan ibunya. Sontak mereka terkejut. Nenek langsung menanyakan Roo Na. Se Ra menyuruh neneknya tenang. Nenek marah karena mereka hampir saja kehilangan Tuan Bae. Lalu, kepala nenek sakit. Jantung nenek juga berdegup kencang.


Nyonya Park pun meminta nenek tenang dan berteriak, meminta air pada Geum Hee.

"Se Ra-ya, cepat hubungi Roo Bi dan suruh dia pulang! Sekarang!" perintah nenek.


Di kantor, Jin Hee heran karena Roo Na belum datang. Ia bertanya pada Roo Bi, apakah Roo Na sakit. Tak lama kemudian, telepon kantor berbunyi. Jin Hee lah yang menjawab. Telepon dari Se Ra yang menanyakan Roo Na.

"Dia tidak disini, tapi mungkin nanti siang dia akan datang." jawab Jin Hee.

Setelah menutup teleponnya, Jin Hee pun bertanya-tanya kenapa Se Ra mencari Roo Na.


Roo Na diam saja saat ditanyai sang ibu apakah benar dirinya melakukan penggelapan. Chorim ikutan marah. Mereka menuntut penjelasan Roo Na. Tapi Roo Na malah bilang, kalau dia tidak melakukannya.

"Perusahaan Gyeong Min perusahaanku juga, jadi bagaimana bisa hal itu disebut penggelapan? Aku tidak akan dihukum karena menggunakan uangku sendiri." jawab Roo Na.

"Perusahaan itu memang milik Gyeong Min tapi tetap saja ada aturan dan hukum yang harus ditaati! Kau tidak bisa melakukan sesuka hatimu!" omel Gilja.

"Eomma, sudah kubilang aku dijebak. Ini salah paham. Aku tidak menggunakan uangnya." jawab Roo Na.

"Apa maksudmu! Kau bilang, kau menggunakan uangmu!" celetuk Chorim.

"Aku dijebak. Seseorang iri padaku. Itulah kenapa aku menyuruh Roo Na keluar. Aku punya feeling, Roo Na di belakang semua ini. Jadi, tolong suruh dia berhenti. Kenapa dia selalu berada di sekitarku, membuatku stress!" ucap Roo Na.


Ponsel Roo Na berdering. Telepon dari Se Ra yang menyuruhnya pulang. Roo Na beralasan, kalau kepalanya sakit jadi ia datang ke rumah ibunya.

Se Ra memberitahu Roo Na tentang ayahnya yang pingsan. Roo Na terkejut. Se Ra menyuruhnya pulang.

"Kenapa?" tanya Roo Na.

"Kau akan tahu setelah tiba di sini." jawab Se Ra.


Roo Na pun langsung menuju mobilnya. Ia menduga, Tuan Bae sudah mengetahui semuanya. Ia juga bertanya-tanya, siapa yang memberitahu Tuan Bae. Gyeong Min atau Se Ra.


Tuan Bae akhirnya bangun dan langsung menghubungi seseorang.


Nenek bertanya-tanya, bagaimana mereka akan menyelesaikan kekacauan itu. Se Ra pun berkata, pasti ada jalannya agar mereka dapat mengembalikan uang yang digelapkan Roo Na.

Tuan Bae keluar dari kamar sambil bicara dengan seseorang di telepon. Ia menyuruh seseorang melakukan penyelidikan pada Roo Na.

Tak lama kemudian, Roo Na pun pulang dan Tuan Bae langsung menatapnya tajam. Melihat sekelilingnya, Roo Na pun sadar perbuatannya sudah diketahui seluruh keluarga. Tuan Bae marah besar, bahkan Gyeong Min ikut kena imbasnya. Gyeong Min pun meminta maaf dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih mendalam.

"Terlambat, aku sudah menelpon kantor audit." jawab Tuan Bae.

"Tapi ini istriku... biarkan aku..."

"Bagaimana bisa aku percaya kalau kau tidak terlibat!" jawab Tuan Bae.


Mereka semua terkejut. Tuan Bae juga menuduh Gyeong Min melakukan penggelapan! Nenek dan Se Ra membela Gyeong Min. Singkat cerita,

Tuan Bae melarang Roo Na pergi bekerja selama penyelidikan berlangsung.


Roo Na pun menangis dan langsung meminta maaf. Tapi Tuan Bae yang terlanjur kecewa, tidak mau lagi mendengarkan Roo Na dan memilih masuk ke kamarnya.


Di kamar, Roo Na bertanya pada Gyeong Min apa yang harus ia lakukan. Gyeong Min mengajaknya berpisah.

"Aku pikir, kita akan hidup bahagia setelahnya. Dengan cinta, aku pikir aku bisa menangani apapun. Tapi aku salah." ucap Gyeong Min.


Roo Na pun mendekati Gyeong Min. Ia berkata, itu tidak benar. Roo Na lantas memohon agar Gyeong Min tidak menceraikannya. Tapi Gyeong Min sudah mengambil keputusan. Ia berkata, akan pergi menemui pengacara.

Roo Na pun menangis.


"Lihat, kan? Aku benar. Cinta itu tidak ada. Apapun kesulitannya, apapun penderitaannya, cinta bisa mengalahkan segalanya. Bae Gyeong Min berkata, dia mencintai Jeong Roo Bi. Dia bilang, akan berada di sisi Jeong Roo Bi sampai dia mati. Dia bilang, dia memahami Jeong Roo Bi dan akan memaafkan Jeong Roo Bi. Cinta itu tidak ada." ucap Roo Na yang kembali berada di ruangan gelap itu.


Divisi pemasaran mulai diselidiki kantor audit. Mereka bahkan meminta kesaksikan Jin Hee. Seokho mencoba mengorek keterangan dari Roo Bi. Roo Bi pun pura2 tidak tahu. Tak lama kemudian, Jin Hee datang dan menjelaskan yang terjadi. Hyeryeon merasa takut. Seokho pun berkata, kalau Hyeryeon tidak perlu takut dan menyuruh Hyeryeon mengatakan kebenarannya.


Roo Bi sendiri terlihat puas dengan hal yang menimpa Roo Na.

Bersambung ke part 2........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...