Dongpal heran karena Jihyeok memasak banyak nasi. Jihyeok beralasan, itu untuk Daepung. Ia merasa, Daepung akan datang saat mereka pergi. Dongpal pun kesal melihat Jihyeok yang masih mempedulikan Daepung. Ia juga berpikiran untuk mengganti passcode rumahnya. Jihyeok melarang.
"Diluar dingin, kau tidak khawatir padanya?" ucap Jihyeok.
"Untuk apa mengkhawatirkannya. Dia mungkin menghabiskan uangnya seperti orang gila." jawab Dongpal.
"Paman Daepung tidak punya uang." ucap Jihyeok.
"Dia punya 30 ribu dollar dan memberikan kita 20 ribu dollar. Yang 10 ribu dollar, menurut akan pergi kemana?" jawab Dongpal.
Daepung sendiri terlunta-lunta di jalanan.
Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Na yang akan dicerai oleh Gyeong Min. Tak lama kemudian, ia pun menghubungi Gyeong Min.
Mereka bertemu di kafe. Gilja meminta Gyeong Min memaafkan Roo Na.
"Kau mengenalnya lebih baik daripada aku. Dia tidak pernah membuat masalah satu kali pun.
Dia tidak pernah melukai orang lain. Dia selalu baik dan jujur." ucap Gilja.
"Eommoni, ini bukan kesalahannya yang pertama. Aku tidak bisa mengatakannya padamu, tapi..."
"Jadi perceraian adalah jawabannya?" tanya Gilja.
"Itu terjadi begitu cepat. Aku tidak menyangka, pernikahan bisa mengubah seseorang secara drastis." jawab Gyeong Min.
"Bersabarlah, tolong maafkan dia. Roo Bi tidak seperti itu. Terlepas dari semua masalahnya dan ketiadaaan ayahnya, dia tidak pernah sedikit pun bersikap kasar pada orang lain. Aku yakin dia punya alasan melakukannya atau bisa saja dia dijebak. Aku tidak pernah meminta apapun darimu sebagai ibu mertuamu. Yang aku minta, bersabarlah sedikit lagi. Kalau perlu, aku akan berlutut padamu." ucap Gilja.
Geum Hee datang ke restoran, mencari Dongpal. Chorim pun terkejut dan langsung menatap tajam
Geum Hee. Tak nyaman dipelototi Chorim, Dongpal pun mengajak Geum Hee bicara diluar. Dongpal mengembalikan uang Geum Hee. Ia juga meminta maaf atas nama Daepung.
Sementara di dalam, Chorim dan Soyoung berusaha menguping pembicaraan mereka.
Singkat cerita, Gilja pulang dan Geum Hee langsung pergi.
Chorim penasaran, ia bertanya apa yang diinginkan Geum Hee dari Daepung. Daepung pun berkata, bahwa ia sudah mengembalikan uang Geum Hee. Chorim kaget dan penasaran darimana Dongpal mendapatkan uangnya. Saat Dongpal bilang, bahwa Gilja yang meminjamkannya,
Chorim langsung menatap Gilja penuh haru.
Dongpal kembali ke dapur. Setelah Dongpal balik ke dapur, Chorim memeluk Gilja dan mengucapkan terima kasih.
Di kamarnya, Tuan Bae teringat saat Roo Na meminta cabang homeshopping darinya.
"Aku baru menyadarinya, homeshopping bisa menjadi outlet penjualan baru untuk produk kami.
Aku yakin ayah tahu, tapi kekuatan media massa tak tertandingi. Dengan homeshopping sebagai titik awal, kita bisa mendapatkan lebih banyak saluran TV. Dan aku yakin, JM Group bisa menjadi perusahaan nomor satu di Korea." ucap Roo Na.
"Jangan serakah. " jawab Tuan Bae.
"Aku yakin ayah tahu, penjualan homeshopping kita meningkat karena diriku." ucap Roo Na.
"Sepertinya keserakahanmu belum cukup memuaskan dirimu." jawab Tuan Bae.
"Aku hanya ambisius. Aku akan membawa JM Group ke posisi paling atas." ucap Roo Na.
"Setelah JM Group berada di posisi paling atas, apakah kau akan merebutnya?" tanya Tuan Bae, yang sontak membuat Roo Na terdiam.
Flashback end...
Tak lama kemudian, Nyonya Park masuk membawakannya obat.
"Kenapa kau bangun? Kau harus istirahat." ucap Nyonya Park.
"Aku baik-baik saja. Oya, dimana Roo Bi?"
"Dia di kamarnya sepanjang hari."
Roo Na sendiri mondar mandir di kamarnya, memikirkan kata-kata Tuan Bae.
"Selama penyelidikan berlangsung, aku melarangmu ke kantor dan tetaplah di rumah. Aku tidak akan bersikap lunak, jadi persiapkan dirimu." ucap Tuan Bae.
"Tapi aku menantunya. Dia tidak akan melakukan apapun padaku." ucap Roo Na.
Tapi setelah ingat kata-kata Gyeong Min yang berniat menemui pengacara, ia pun langsung lemas.
"Kalau dia benar-benar menceraikanku..." Roo Na pun langsung pergi menemui pengacara.
Roo Na berkonsultasi dengan pengacara. Pengacaranya berkata, jika Roo Na bercerai sekarang, Roo Na akan sulit mendapatkan harta gono-gini dan Roo Na bisa saja berakhir dengan membayar ganti rugi pada keluarga Gyeong Min.
"Lalu bagaimana dengan pembagian properti?" tanya Roo Na.
"Kau bisa memintanya, meskipun ternyata kau yang bersalah tapi karena kalian belum lama menikah, jadi kau tidak akan mendapatkan banyak." jawab pengacara.
Roo Na lalu menemui direkturnya. Ia berpikir, untuk kembali memandu acara talk shownya. Direkturnya berkata, insiden Roo Na kemarin berdampak buruk pada semua karyawan dan Roo Na harus menunggu 3 tahun lagi jika ingin kembali.
Setelah itu, Roo Na mencoba menemui seseorang di hotel. Tapi orang yang ingin ditemuinya tidak mau menemuinya. Bahkan pengawal orang itu berkata, bahwa masa-masa kejayaan Roo Na sudah berakhir. Roo Na pun marah.
"Katakan padanya Jeong Roo Bi disini!"
Orang-orang yang ada di sekitar mereka pun langsung memperhatikan mereka. Tak tahan dengan tatapan orang-orang, Roo Na pun mengalah dan memilih pergi.
Roo Na berjalan menyusuri taman sambil menertawakan dirinya. Tak lama kemudian, tangisnya muncul.
Gyeong Min sendiri yang sedang rapat, tidak bisa konsentrasi karena penggelapan yang dilakukan Roo Na. Ia pun memutuskan mengakhiri meetingnya dan memanggil orang dari kantor audit.
Orang dari kantor audit pun berkata, kalau Roo Na memang melakukan penggelapan. Gyeong Min pun meminta orang itu merahasiakan hal itu dari ayahnya.
Seokho penasaran, apakah Roo Na benar-benar melakukan penggelapan. Jin Hee membela Roo Na. Ia berkata, bahwa Roo Na tidak mungkin melakukan itu.
Jin Hee lantas bertanya pada Roo Bi, apa Roo Bi tahu soal itu. Roo Bi pun mengaku tidak tahu.
"Kudengar, seseorang tidak dikenal yang memberikan bukti itu. Aku penasaran siapa dia." ucap Seokho.
"Sebaiknya kita kembali bekerja." jawab Jin Hee.
In Soo duduk di atap gedung sendirian. Tak lama kemudian, Roo Bi datang. In Soo mencoba membujuk Roo Bi untuk berhenti membalas dendam.
Roo Bi pun kesal dan menatap tajam In Soo.
Bersambung.......
0 Comments:
Post a Comment