• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 5 Part 1

Sebelumnya...


Yeon Joo syok melihat Eun Hyuk yang mencium wanita lain.

Buket bunga nya pun meluncur jatuh begitu saja dari tangannya.

Yeon Joo yang syok itu pun langsung pergi begitu saja.

Sementara Chae Rin, dia langsung mendorong tubuh Eun Hyuk.

"Apa kau gila? Apa di matamu, aku ini wanita murahan!"


Chae Rin marah, ia memukul badan Eun Hyuk. Eun Hyuk pun memeganginya dan... memeluknya!

"Sebentar lagi, aku akan berjalan ke altar. Aku tidak akan kesana jika kau mencegahku." ucap Eun Hyuk.


Chae Rin mendorong Eun Hyuk dan menyuruh Eun Hyuk kembali pada  Yeon Joo.

"Kau serius?" tanya Eun Hyuk.

"Aku serius." jawab Chae Rin, yang membuat Eun Hyuk syok.

Eun Hyuk lantas mengatakan, bahwa Chae Rin tahu rasanya hidup dengan seseorang yang tidak dicintai.

"Izinkan aku mengembalikan apa yang pernah kau berikan padaku." ucap Eun Hyuk.

"... Mulai saat ini, lihatlah baik-baik, bagaimana aku hidup dan jangan berpaling. Itu hukuman dariku, karena kau tidak jujur pada dirimu sendiri." ucap Eun Hyuk lagi.

Eun Hyuk lalu pergi meninggalkan Chae Rin. Chae Rin membeku.


Yeon Joo berlari keluar dari gedung pernikahannya.

Di mobilnya, Jae Sang sedang bicara dengan kekasihnya.

"Aku sedang di pernikahan supirku. Ayahku sangat menyukainya." ucapnya kesal.

Tak lama ia tersenyum dan berkata akan segera datang.


Namun Yeon Joo mendadak muncul di depan mobil Jae Sang tepat saat Jae Sang mulai melakukan mobilnya. Yeon Joo pun terjatuh. Orang-orang langsung menatap ke arah mereka.

Jae Sang turun dari mobil dan membantu Yeon Joo berdiri. Ia juga memarahi Yeon Joo yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya yang sedang melaju.

Tapi Yeon Joo yang terluka itu pun tidak mempedulikan kata-kata Jae Sang dan masuk ke mobil Jae Sang.


Melihat itu, Jae Sang membuka pintu mobilnya dan menyuruh Yeon Joo keluar. Tapi Yeon Joo malah menutup kembali pintu mobil Jae Sang dan menguncinya.

Jae Sang masuk ke mobilnya dan menyuruh Yeon Joo keluar.

Tapi Yeon Joo memasang seatbelt dan menyuruh Jae Sang melajukan mobil.

Jae Sang pun tidak bisa apa-apa lagi karena Yeon Joo menangis.


Eun Hyuk mulai memasuki aula pernikahan.

Ketika nama Yeon Joo dipanggil, mereka semua heran karena Yeon Joo tak kunjung masuk.


Di mobil Jae Sang, Yeon Joo masih menangis.

Jae Sang berkata, ia tidak akan menanyakan apa masalah Yeon Joo meskipun tahu masalahnya serius dan menyuruh Yeon Joo turun saat ia menyuruh turun karena mobilnya bukan taksi.

Tapi Yeon Joo diam saja dan terus menangis dengan tatapan kosong.

Jae Sang pun kebingungan.


Geum Joo dan Dong Joo mencari Yeon Joo di sekeliling gedung.

Karena tidak berhasil menemukan Yeon Joo, mereka pun kembali ke Nyonya Do.

Nyonya Do panic dan menyuruh kedua putrinya mencari Yeon Joo sekali lagi.

"Apa dia kabur dari pernikahannya atau mantan kekasihnya yang mengajaknya kabur?" ucap Dong Joo.

Mendengar itu, Nyonya Do sewot dan langsung memukul mulut Dong Joo.

Ia lalu menyuruh kedua putrinya mencari Yeon Joo sekali lagi.


Eun Hyuk menemukan bunga Yeon Joo. Ia pun sadar apa yang terjadi.


Chae Rin berjalan di tepi jalan. Ia kemudian menghentikan langkahnya, lalu duduk dan memikirkan kata-kata Eun Hyuk.

"Kau tahu rasanya hidup dengan seseorang yang tidak dicintai. Mulai sekarang, lihatlah baik-baik bagaimana aku hidup dan jangan berpaling. Itu hukuman dariku karena kau tidak jujur pada dirimu."


Jae Sang menurunkan Yeon Joo di tepi jalan tol.

Sebelum pergi, ia memberikan Yeon Joo ongkos taksi dan menyuruh Yeon Joo pulang.

Tak hanya itu, ia juga menasehati Yeon Joo dengan mengatakan bahwa pernikahan adalah neraka.

Jae Sang lantas beranjak pergi.

Dan Yeon Joo malah berjalan menuju tepi jembatan.


Jae Sang yang baru mulai melajukan mobilnya terkejut saat melihat Yeon Joo hendak terjun ke bawah jembatan, dari kaca spionnya.

Sontak, Jae Sang langsung menghentikan mobilnya dan berlari menyelamatkan Yeon Joo.

Jae Sang mengaku, ia menyelamatkan Yeon Joo karena tidak mau berurusan dengan polisi dan jadi pemberitaan dimana-mana.

Jae Sang juga mengaku kalau ia sosok yang terkenal lebih dari yang Yeon Joo pikirkan.

Yeon Joo pun menangis kencang.

Jae Sang membawa Yeon Joo ke hotelnya. Tapi Yeon Joo diam saja menatap Jae Sang saat Jae Sang menyuruhnya masuk.


Melihat itu, Jae Sang pun menarik tangan Yeon Joo ke dalam dan berkata kalau ia tidak akan melakukan apapun pada Yeon Joo.

Ia memapah Yeon Joo duduk.

Setelah itu, ia menawari Yeon Joo minum tapi Yeon Joo diam saja. Jae Sang pun sadar, kalau Yeon Joo tidak minum.

"Air dingin?" tanya Jae Sang. Tapi kemudian dia sadar kalau air dingin tidak akan membantu memecahkan masalah Yeon Joo.

Jae Sang kemudian berkata, kalau ia sebaiknya memanggil truk pengangkut air untuk mendinginkan kepala Yeon Joo.


Jae Sang lantas duduk di sebelah Yeon Joo dan bertanya apakah cinta yang membuat Yeon Joo ingin bunuh diri.

Yeon Joo tetap diam.

"Astaga, kenapa kau mengorbankan dirimu untuk hal seperti itu." ucap Jae Sang.

Jae Sang pun kembali menasehati Yeon Joo.
 
"Meskipun semuanya terasa sulit sampai kau merasa sulit bernapas, bunuh diri bukan jalan keluar. Hanya mengikuti arus. Semuanya selalu berjalan seperti itu. Itulah hidup. Istirahatlah disini untuk hari ini. Kau akan malu jika berkeliaran di jalan dengan pakaian seperti itu. Aku akan membelikan pakaian untukmu."

Jae Sang beranjak pergi, tapi belum sampai ke pintu, Yeon Joo berterima kasih padanya.


Di depan rumah, Nyonya Do menunggu dengan wajah cemas.

Tak lama, Geum Joo dan Dong Joo datang. Geum Joo berkata, ia sudah mendatangi semua teman-teman Yeon Joo tapi mereka tidak tahu dimana Yeon Joo. Dan Dong Joo mengaku, sudah mencari Yeon Joo ke seluruh kota tapi tidak berhasil menemukan Yeon Joo.

Nyonya Do tambah panic. Geum Joo dan Dong Joo lantas memapah ibu mereka ke dalam.


Eun Hyuk sendiri juga tidak berhasil menemukan Yeon Joo. Ia melangkah gontai sambil memegangi bunga Yeon Joo.


Di kamarnya, Jae Sang berkata pada Chae Rin kalau pasangan palsu seperti mereka lebih baik.

"Hari ini aku melihat wanita yang dihancurkan oleh kekasihnya." ucap Jae Sang.

"Kenapa kau repot-repot mencari di tempat lain. Wanita yang sama ada di depanmu. Suamiku berusaha membodohi mertuanya. Apakah ada yang lebih brutal daripada ini?" jawab Chae Rin.

"Kau mulai lagi. Aku benar-benar tidak tahu siapa Pak Choi lagian kenapa aku harus melakukan itu? Aku ini pewaris tunggal perusahaan besar di Korea." ucap Jae Sang.

"Aku juga penasaran, kenapa kau melakukan itu." jawab Chae Rin.

"Sudah kubilang bukan aku." ucap Jae Sang.


Jae Sang lalu menarik selimutnya dan berbaring. Tapi Chae Rin menarik selimutnya dan menyuruhnya tidur di perpustakaan. Chae Rin berkata, tidak masuk akal kalau mereka tidur seranjang setelah apa yang terjadi.

Chae Rin juga melempari Jae Sang dengan bantal.

Jae Sang pun turun dari tempat tidur dan berkata, bahwa jangan sampai Chae Rin menyesal. Ia berkata, tidak akan mempedulikan Chae Rin meskipun Chae Rin merengek kesepian dan ingin tidur dengannya.

Jae Sang lalu keluar dari kamar kamar.

Bersambung ke part 2....

Poor Yeon Joo...

Jadi selama ini Eun Hyuk tidak mencintainya. Kalau bukan karena cinta, untuk apa dia memacari Yeon Joo?

Penasaran banget, apa motif si Eun Hyuk ini. Kalo gk cinta, buat apa dipacarin. Harusnya kan begitu..

Untuk Jae Sang, ku selalu ngakak kalo udah adegan ini orang... Sumpah, gk bisa benci dia sebrengsek apapun dia..

Ruby Ring Ep 70 Part 3

Sebelumnya...


Roo Na berdiri di tepi jembatan dan memikirkan semua kata-kata Roo Bi.

"Aku akan mengembalikan semuanya ke tempat semula. Kau mencuri hidupku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu sampai aku mati!"


Tangis Roo Na mengalir.

"Semuanya berakhir sekarang. Tidak ada tempat yang bisa kau tuju sekarang. Apa yang harus kulakukan? Apa yang akan kau lakukan sekarang, Jeong Roo Na?"


Dua orang tiba-tiba datang dan menyebutnya sebagai Jeong Roo Bi.

Mereka bahkan juga berusaha mengambil foto Roo Na.

Roo Na pun langsung pergi.


Ia terduduk di anak tangga dan meratapi nasibnya.


Gyeong Min membaca dokumen yang diberikan Jin Hee. Setelah itu ia menandatanganinya dan Jin Hee mengajaknya bicara.

Jin Hee menanyakan soal rumor tentang Roo Na.

Gyeong Min minta maaf. Ia mengaku masih bingung jadi tidak bisa menceritakan sekarang.

Jin Hee pun berusaha menasehati Gyeong Min kalau yang dibutuhkan Roo Bi adalah Gyeong Min.

"Orang tua terlalu tua dan lemah untuk diandalkan. Mertua tetaplah orang asing. Jadi mereka mengatakan, sampai surat perceraian ditangani, mereka hanya memiliki suami mereka."

"Biar kutanyakan satu hal. Bagaimana pendapatmu soal Roo Bi? Apakah menurutmu dia masih Roo Bi yang dulu kita kenal?" tanya Gyeong Min.

"Bohong kalau kukatakan dia tidak berubah. Faktanya dia berubah begitu banyak. Tapi kau tahu kan, dia mengalami kecelakaan hebat. Tidakkah kau berpikir, itu akibat dari kecelakaan itu? Mungkin dia trauma karena kecelakaan itu. Dan kau sebagai suaminya harus mendukungnya." jawab Jin Hee.

"Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Setiap yang kulakukan tidak pernah cukup untuknya." ucap Gyeong Min.


Di restoran, Gilja resah karena Roo Na masih belum bisa dihubungi.

Chorim pun tak bisa konsentrasi karena memikirkan Dongpal. Padahal ada pelanggan yang meminta tambahan nasi goreng.

Tak lama kemudian, Gilja dan Chorim sama2 pergi. Soyoung pun panic.


Di jalan, Roo Bi dan In Soo membicarakan Roo Na.

Roo Bi yakin, Roo Na akan pulang ke rumah karena tidak memiliki pilihan lain lagi.

Roo Bi lalu menyuruh In Soo kembali bekerja. Dia juga meminta In Soo untuk segera menghubunginya jika ada kabar dari Roo Na.

"Kau cemas?" tanya In Soo.

"Kau tahu, banyak yang harus kami bicarakan." jawab Roo Bi.

"Apa kau akan memberitahu semua orang sekarang?" tanya In Soo.

"Aku masih belum tahu. Aku bahkan belum memikirkannya." jawab Roo Bi.

Roo Bi lalu menghela nafas. Ia bingung.


Bersambung........

Ruby Ring Ep 70 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na yang masih bersembunyi di dalam lemari pun terkejut begitu menyadari bahwa ingatan Roo Bi sudah kembali.


Ia teringat saat di rumah sakit, Roo Bi memintanya berhenti berpura-pura.

Ia juga ingat Roo Bi yang tiba-tiba datang ke kantor dengan pakaian seksi.


Kemudian, ia ingat pertanyaan Roo Bi.

"Kenapa kau ingin menghancurkan pernikahanku dan In Soo?"


"Kenapa kau sangat terobsesi dengan ingatanku?" 


"Kau benar-benar tidak tahu alasanku tidak ingin menikahi In Soo?"



Lalu ia ingat Roo Bi yang menatap Gyeong Min dengan intens saat mereka makan siang bertiga.



Ia juga ingat saat Roo Bi mengaku benci padanya.


Terakhir, ia ingat saat Roo Bi mengatakan, tidak suka melihat Gyeong Min terluka.

Roo Na pun sadar, ingatan kakaknya sudah kembali.


"Kenapa aku tidak mempersiapkan diriku untuk ini? Kenapa dia tidak memberitahu semua orang? Apa dia merencanakan sesuatu?" Roo Na bertanya-tanya.

Ponsel Roo Na tiba-tiba berdering.

In Soo dan Roo Bi pun terkejut mendengarnya dan langsung menoleh ke arah lemari.

Tepat saat Roo Bi hendak membuka lemari, Roo Na keluar dari dalam lemari.


Gyeong Min di kantornya, masih kesulitan menghubungi Roo Na.

Tak lama kemudian, Se Ra datang dan bertanya, apa Gyeong Min sudah menghubungi Roo Na.

"Dia tidak menjawabnya." jawab Gyeong Min.

"Menurutmu, apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Se Ra.


Di tempat Eun Ji, perang diantara kakak adik itu pun pecah.

Roo Na marah karena Roo Bi masih berpura-pura hilang ingatan.

Ia juga sadar, Roo Bi lah yang meletakkannya ke dalam masalah.

"Kau memberiku kartu yang salah sehingga terjadi insiden di acara talk show ku. Kau juga yang memberikan bukti penggelapan uang yang kulakukan pada Gyeong Min. Kenapa kau melakukan itu? Untuk balas dendam?"

"Benar, aku pelakunya. Dan kau berani mengkritikku untuk semua itu? Apa yang memberimu hak? Kau Jeong Roo Na, bukan Jeong Roo Bi! Saat aku berada di ruang perawatan intensif, kau memainkan peranmu sebagai Jeong Roo Bi. Kau menipu ibu dan Bibi Chorim, bahkan menikahi kekasihku! Kau mencuri kehidupanku! Tapi apa? Kau marah aku menipumu? Siapa yang menipuku sepanjang waktu? Siapa yang membodohi semua orang dan memanfaatkan mereka? Kenapa kau melakukannya? Apa kau sangat membenciku? Apa sangat mengerikan melihatku hidup bahagia?" jawab Roo Bi.

"Sangat mengerikan. Aku iri! Aku menginginkan hidupmu!" ucap Roo Na, membuat Roo Bi syok.

"Aku hanyalah seorang reporter di jaringan tv kecil dan memiliki pacar, seorang pria yang menyedihkan. Hidupmu sejuta kali lebih baik dariku! Menikahi pewaris JM Group. Itu semua yang kuinginkan! Ditambah lagi, mereka bilang kau tidak akan pernah pulih." ucap Roo Na lagi.

"Kau lupa kenapa aku jadi seperti itu? Kita ini saudara sedarah!" jawab Roo Bi.


"Saudara sedarah? Siapa yang peduli hubungan darah? Apa kau pernah menganggapku sebagai adikmu? Lalu bagaimana dengan ibu? Dia selalu membelamu! Katakan padaku, berapa kali ibu pernah memukulmu? Tidak pernah!" ucap Roo Na.

"Berhentilah bicara omong kosong! Kau pikir, aku akan memaafkanmu karena semua itu? Kau sudah memutuskan ikatan keluarga!" jawab Roo Bi.

"Ikatan keluarga?" Roo Na tersenyum sinis.

Roo Na lalu berkata, bahwa Roo Bi pasti merasa marah dan hancur.

"Tidak peduli seberapa keras kau berusaha, kau tidak akan pernah kembali seperti dulu." ucap Roo Na.

"Jeong Roo Na!" sentak In Soo.


"Kau ingin menyalahkan orang lain? Salahkan ibu kalau begitu. Karena ibulah yang menyematkan cincinmu di jariku! Salahkan mereka yang memanggil diriku dengan namamu! Dan Bae Gyeong Min, dia juga memanggilku Jeong Roo Bi. Dia menggapaiku dan membuatku merasa nyaman! Dia menyuruhku operasi plastik agar aku bisa menjadi Jeong Roo Bi yang sempurna!" ucap Roo Na.

Roo Bi yang sudah tidak tahan lagi pun menampar Roo Na.

Roo Bi lalu berteriak-teriak dan menjatuhkan semua barang-barang Eun Ji ke lantai.

In Soo pun berusaha menenangkan Roo Bi.


"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Aku menikahi satu-satunya cinta dalam hidupmu dan dia menghamiliku. Apa kau pikir Bae Gyeong Min akan kembali kepadamu? Semuanya sudah berakhir. Lupakan masa lalu dan hiduplah sebagai Jeong Roo Na. Setidaknya, kau tidak akan hidup sebagai Jeong Roo Na yang menyedihkan! Kau bisa menjadi Jeong Roo Na yang sukses, manis dan berguna! Demi semua orang!"

"Aku menahan diriku! Kau tanpa malu-malu bersikap mesra pada Gyeong Min di depanku dan di depan In Soo yang tahu semuanya sejak awal, kau berpura-pura menjadi Jeong Roo Bi. Aku sangat marah tapi aku menahan diri karena ibu dan semua keluarga! Tapi semua sudah selesai sekarang. Aku akan mengembalikannya ke tempat semula."

"Kau gila? Kau pikir, meskipun kau memberitahu semua orang, kau bisa mendapatkan tempatmu kembali?"

"Kenapa tidak? Tidak peduli apa yang kau katakan, satu hal yang pasti. Meskipun aku tidak bisa mendapatkan kembali milikku, aku bisa membuatmu hidup kembali sebagai Jeong Roo Na yang dulu."


Tak rela hidupnya sebagai Jeong Roo Bi berakhir, Roo Na pun langsung berlutut dan berusaha mencuci otak Roo Bi.

Ia berkata, bahwa dirinya tidak merencanakan semua itu. Ia menyalahkan kecelakaan itu yang sudah membuat identitas mereka tertukar. Ia meminta Roo Bi menyelamatkannya.

"Menyelamatkanmu! Meskipun kau sudah membunuhku! Kau seharusnya berlutut padaku sepanjang waktu begitu aku sadar. Aku tidak akan memaafkanmu sampai aku mati!" ucap Roo Bi.

Tapi apa yang dikatakan Roo Na selanjutnya? Ia memilih mati daripada harus mengembalikan semua milik Roo Bi. Ia berkata, akan membawa wajah dan nama Roo Bi ke dalam kuburan.


Setelah mengatakan itu, Roo Na pun pergi.

Bersamaan dengan itu Eun Ji masuk dan Roo Bi menangis di dekapan In Soo.

"Tenanglah Roo Bi-ya."

"Apa? Roo Bi? Ada apa ini sebenarnya?" tanya Eun Ji bingung.


Roo Na berjalan gontai, tapi ia yang sudah tidak sanggup berjalan lagi, jatuh terduduk di depan salah satu pintu.

"Semuanya sudah selesai. Sudah berakhir." ucapnya.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Bi.

"Eonni, kau masih menunggu telepon dari Roo Bi?" tanya Chorim.

"Aku berharap salah satu dari dua gadis itu menelponku, tapi mereka tidak menghubungiku." jawab Gilja.

"Roo Na sedang pergi ke tempat Eun Ji. Semua akan baik-baik saja." ucap Chorim.


Tiba-tiba, Jihyeok datang. Sontak mereka semua terkejut.

Chorim langsung memasang wajah dingin dan bertanya, untuk apa Jihyeok datang.

"Maaf jika aku datang mendadak seperti ini." ucap Jihyeok.

Jihyeok lalu memegang tangan Chorim dan meminta Chorim menyelamatkan ayahnya.

"Kenapa aku harus menyelamatkannya? Aku dan ayahmu sudah berakhir." jawab Chorim sambil menarik tangannya dari pegangan Jihyeok.

"Soyoung bilang kau hanya ingin menikah dengan bujangan." ucap Jihyeok.


Chorim kaget. Jihyeok pun menjelaskan, kalau ayahnya masih bujangan.

"Aku baru mengetahuinya bahwa aku bukan anak kandung ayahku. Lalu aku mengetahui kau putus dengannya karena aku. Aku sudah merasa cukup buruk mengetahui dia membesarkanku padahal dia tidak harus melakukannya. Ahjumma, tolong jangan campakkan ayahku. Aku akan pergi jika aku membuatmu tidak nyaman. Aku tidak akan menunjukkan wajahku lagi." ucap Jihyeok.

Gilja pun ikut bicara. Ia berkata, ini bukanlah masalah yang bisa selesai hanya dengan memohon.

"Aku tahu ayahku sangat mencintaimu. Dia mencoba menyembunyikannya dariku tapi dia memanggil namamu dalam tidurnya. Karena memilih membesarkanku, keluarganya membuangnya dan sekarang dia dicampakkan wanita yang dicintainya." ucap Jihyeok.

Chorim pun berkaca-kaca mendengarnya, tapi ia masih enggan balikan dengan Dongpal.


Jihyeok juga menceritakan, bagaimana perjuangan Dongpal mengurusnya.

Jihyeok juga berlutut agar Chorim memaafkan ayahnya. Ia berjanji akan melakukan apapun yang diminta Chorim. Jika Chorim ingin dia pergi, dia akan pergi. Jika Chorim membiarkannya tetap di sisi Dongpal, ia akan bersikap baik selayaknya anak kandung.

Jihyeok menangis. Begitupun dengan Chorim.

Bersambung ke part 3........