• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 22 Part 3

Sebelumnya...


Pil Doo menyelinap ke ruangan Jae Sang.

Begitu bertemu Jae Sang, Pil Doo mengaku ada informasi yang mau ia bagikan.

Jae Sang menghubungi keamanan, ia kesal karena pihak keamanan membiarkan seorang pengemus masuk ruangannya. Pil Doo pun langsung mengatakan, bahwa ada seseorang yang menyuruhnya menculik Soo A.

Mendengar itu, Jae Sang kembali menghubungi keamanannya agar keamanannya tidak jadi datang mengusir Pil Doo.

"Aku sudah menemukan orang itu dan ingin memberitahu Nyonya Na tentang itu tapi Bu Kim mencegahku untuk memberitahu Nyonya Na."

"Jadi maksudmu kau akan memberitahu Nyonya Na siapa dia?"

"Sudah jelas begitu. Dengan begitu, aku akan diberikan kompensasi atas ketidakadilan yang kualami dan aku harus memberitahu dunia siapa pelaku sebenarnya."

Mendengar itu, Jae Sang pun langsung teringat Chae Rin. Ia penasaran, apa yang akan terjadi pada Chae Rin jika semuanya terungkap.


Dan sekarang, Pil Doo berjalan terburu-buru menuju kediaman Nyonya Na.

Tepat saat itu, Presdir Min datang dan langsung menyuruh supirnya mengusir Pil Doo.

Pil Doo pun langsung mengatakan kalau ia datang untuk mengungkap siapa pesuruh yang bekerja di rumah Presdir Min selama puluhan tahun.

Sontak, Presdir Min terkejut.


Chae Rin yang sedang bersama Eun Hyuk dihubungi Jae Sang.

Jae Sang menyuruh Chae Rin datang ke rumah Presdir Min.

"Identitas ibumu akan segera diungkap ke keluarga itu." ucap Jae Sang.

Sontak Chae Rin kaget.


Bu Kim menyapa Presdir Min yang baru masuk ke rumah.

Presdir Min menanyakan kondisi istrinya. Bu Kim mengatakan, bahwa Hae Ran tidur setelah meminum obat penenang.

Presdir Min lantas menyuruh Pil Doo masuk. Bu Kim pun terkejut melihat kedatangan Pil Doo.

Melihat Bu Kim, Pil Doo langsung marah.


Mendengar keributan, Nyonya Na keluar kamar dan langsung sewot melihat Pil Doo. Ia juga memarahi

Presdir Min karena membiarkan Pil Doo masuk.

"Dia bersikeras mengatakan sesuatu jadi aku menyuruhnya masuk."

Nyonya Na tidak percaya. Ia lantas menyuruh Bu Kim menelpon polisi.


Mendengar itu, Pil Doo langsung berlutut dan mengaku juga akan mengatakannya pada polisi.

"Dia bilang ada seseorang yang mendalangi penculikan Soo A." ucap Presdir Min.

Tapi Nyonya Na tetap tidak mau mendengar penjelasan Pil Doo.

"Kita dengarkan dulu, ini tentang Bu Kim." jawab Presdir Min.

Bu Kim langsung tegang.

"Orang yang memerintahkan untuk menculik cucumu dan membuang cucumu ke tempat yang tidak bisa dikenali adalah wanita ini."

Pil Doo menunjuk Bu Kim. Tapi Nyonya Na tidak percaya dan meminta penjelasan Bu Kim.


Tepat saat itu, Hae Ran keluar kamar dengan tubuh lemas dan mengatakan kalau Bu Kim lah yang mendalangi penculikan Soo A.

"Bukan itu saja, selama bertahun-tahun ini sejak dia menghilang dia memberiku halusinogen agar aku gila. Dia bahkan memaksaku meminum pil tidur lebih awal di siang hari saat tidak ada orang di rumah. Untung aku tidak menghabiskannya. Sesuatu mungkin terjadi jika itu kuhabiskan."

Bu Kim pun langsung menatap kesal Hae Ran.

Tapi Nyonya Na masih saja meminta penjelasan Bu Kim.

Bu Kim menyangkal.


Tapi Pil Doo kemudian mengatakan, saat dirinya berusaha membawa Soo A pulang, Bu Kim menculiknya untuk mencegahnya agar tidak bisa membawa Soo A pulang.

"Tidak! Kukatakan itu tidak benar!" sangkal Bu Kim.

"Cukup Sun Hye! Haruskah kupanggil putrimu, Chae Rin, kesini?" tanya Hae Ran.

Nyonya Na pun kaget mengetahui Bu Kim adalah Kim Sun Hye dan ibunya Chae Rin.

Bu Kim yang sudah terpojok pun tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dan kabur.

*Greget.. ini kenapa Hae Ran gak ngomong sih kalo Chae Rin lah curiga lebih dulu dan memberitahu semua kebenaran padanya.


Tepat saat itu, Eun Hyuk dan Chae Rin datang.

Chae Rin pun langsung menangkap Bu Kim yang hendak kabur.

Dan Eun Hyuk menghentikan ayahnya yang mau menangkap Bu Kim.

"Serahkan dirimu. Kau tidak bisa lari seperti ini. Kau harus dihukum atas perbuatan jahatmu!"

"Jika aku mengalami situasi yang sama sekali lagi, aku akan tetap menculik Min Soo A dan membuatmu menggantikannya! Akan kubuat keturunanku mengambil alih perusahaan Na Hae Geum!"

"Apa gunanya balas dendam seperti itu? Itu hanya akan membuatmu seperti nenek!"

"Benar, aku orang seperti itu jadi jangan coba-coba meremehkanku. Jangan pernah menemuiku lagi. Ini akan menjadi akhir kita berdua."

Bu Kim mendorong Chae Rin.

Pil Doo bergegas mengejar Bu Kim.


Presdir Min meminta penjelasan Nyonya Na terkait Bu Kim.

Hae Ran yang tidak tahu apa-apa yakin ibunya tidak tahu menahu soal Bu Kim. Ia pun heran, bagaimana ceritanya Sun Hye bisa kembali.

Nyonya Na pun mengaku jijik pada Bu Kim dan juga Chae Rin.

*Lah kenapa Chae Rin dibawa-bawa.

"Tapi dimana Soo A?" tanya Nyonya Na.

"Dia tidak ada di kantor seharian ini. Kurasa dia menghindariku karena aku sedikit mengomelinya soal masalah kontrak." jawab Presdir Min.

"Masalah apalagi yang dia buat?" tanya Nyonya Na.


Yeon Joo masih tertidur di pangkuan sang ibu padahal hari sudah gelap.

Nyonya Do yang kakinya mulai pegal pun berusaha sedikit bergerak dan menoel-noel hidungnya

dengan telunjuknya yang sudah dibasahi ludah.

*Sering bgt sy liat orang Korea kalo udah pegel2 pasti noel2 hidung pake telunjuk yang udah diludahin. Hubungannya apa sih gaes? Ada yg tahu?

Tak lama kemudian, Geum Joo dan Dong Joo masuk dan mereka terkejut melihat Yeon Joo.

Dong Joo lantas melihat baju dan tas mewah kepunyaan Yeon Joo. Ia pun heboh sendiri.

"Kenapa kau lebih tertarik dengan busana dan tasnya daripada kakakmu yang sudah lama tidak kau lihat?" sewot Nyonya Do.

Tapi Dong Joo tidak peduli dan mengambil tas Yeon Joo.


Nyonya Do memukul Dong Joo. Saat itulah Yeon Joo terbangun dan melihat kedua adiknya.

"Eonni, geudongan jal jinae seo?" tanya Geum Joo.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Yeon Joo.

"Eonni!" panggil Geum Joo dan Dong Joo.

Dan mereka pun berpelukan.

*Akhirnya melihat scene ini  lagi. Sy benar-benar merindukan kebersamaan Yeon Joo, Nyonya Do, Geum Joo dan Dong Joo.


Chae Rin dan Eun Hyuk mencari Bu Kim.

Tak lama kemudian, Chae Rin melihat Bu Kim dan meminta Eun Hyuk menepikan mobil.

Chae Rin turun dari mobil dan mengejar Bu Kim tapi ternyata dia salah orang.


"Ini lebih baik. Aku merasa tenang setelah menyingkirkan dia dari hadapanku." ucap Chae Rin tapi kekhawatiran nampak jelas di wajahnya.

"Semuanya akan baik-baik saja. Dia pasti ingin bersembunyi di suatu tempat sekarang. Apa kau begitu mengkhawatirkannya?

"Dia mengabaikan anaknya, satu-satunya di panti asuhan. Dan dia membawaku ke rumah itu sebagai pembalasan dendamnya. Jadi kenapa aku harus mengkhawatirkan wanita semaca itu?"

Eun Hyuk yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya memeluk Chae Rin.

"Biarkan dirimu khawatir jika kau khawatir. Kau bisa melakukan itu di hadapanku."

Tangis Chae Rin pun pecah, di pelukan Eun Hyuk.


Pimpinan Moon sedang mendengarkan kaset motivasinya.

Tak lama kemudian, Jae Sang datang.

"Bukankah kita harus mulai beraksi terhadap Makepacific? Gunakan kontrak yang telah direvisi untuk melanjutkan rencananya dengan tepat." suruh Pimpinan Moon.

Pimpinan Moon juga mengatakan, bahwa ia akan membuat Chae Rin datang di ulang tahun Jae Sang pekan depan.


Eun Hyuk pergi ke ruangan kecilnya dan lihat apa yang dia lakukan.

Dia mencabut alat penyadap yang dipasangnya dibawah mejanya.

Setelah itu ia memasang alat penyadap itu di laptopnya dan mendengarkan isinya sambil mengingat- ingat pembicaraan Jae Sang dengan seseorang di telepon yang sempat ia kuping ketika dirinya berada di kantor Jae Sang.


Jae Sang : Aku curiga mantan istriku meninggalkan sesuatu. Dia tidak begitu penurut. Dia mau menjebakku dengan menyerahkan perusahaan keluarganya pada Taesan. Aku yakin dia meninggalkan sesuatu untuk menjatuhkanku. Kau harus mencari tahu apa itu.


Setelah itu, Eun Hyuk mampir ke kediaman Taesan dan menemui bibi.

Dia menanyakan soal kematian kedua mantan istri Jae Sang.

"Namun aku memang berpikir itu agak aneh. Mereka bukan tipe yang akan bunuh diri. Istri pertamanya biasanya pendiam jadi sulit untuk tahu apa yang dia pikirkan namun istri keduanya agak berbeda. Dia harus mengatakan apa yang dia mau. Dia selalu membicarakan tentang membalas dendam."

"Balas dendam?"

"Dia begitu banyak bicara tentang pembalasan dendam. Dia mengatakan akan meninggalkan bukti atau apa untuk mengungkapnya."


Nyonya Na terkejut membaca kontrak yang ditandatangani Yeon Joo.


Sementara itu, Yeon Joo sedang menuju ruangan sang ayah sambil bicara dengan Nyonya Do di telepon.

"Jelaskan pada para tetua kau menginap di rumah temanmu semalam. Jangan bilang kau kesini. Apapun yang mereka katakan, jangan terintimidasi."


Sementara itu Nyonya Na masih ngomel-ngomel.

Ia tidak habis pikir kenapa Yeon Joo bisa menandatangani kontrak itu.

"Dia tidak tahu ini akan membuat perusahaan jatuh? Ada tingkat ketidakmampuan. Aku paham dia tidak terdidik dan tidak berpengalaman tapi bagaimana dia bisa sebodoh dan seceroboh ini? Dia lebih seperti musuh yang datang menghancurkan keluarga kita."

Tapi Presdir Min dan Do Hoon membela Soo A. Ia mengatakan, bahwa Soo A juga dibodohi.

"Itu sebabnya aku mengatakan ini! Presdir Moon pasti menganggapnya sasaran empuk dan berniat menipunya karena dia tampak sangat bodoh dan mudah dipengaruhi. Aku tidak bisa mempercayai keturunanku sebodoh ini! Jika perusahaan bermasalah, aku tidak akan menemuinya. Tidak ada alasan bagiku menemuinya. Setelah semua yang kulakukan untuk melindungi perusahaan ini, itu lebih baik tanpa dia dibandingkan saat ini. Dia kembali setelah 20 tahun dan menyebabkan masalah besar ini!"

Yeon Joo yang mendengar itu dari luar pun terlihat kesal.


Kesal, Yeon Joo pun pergi menemui Jae Sang.

"Apa yang kau sarankan padaku terakhir kali, ayo kita lakukan. Kau ingin aku mengirimkan sahamku padamu. Aku akan membiarkanmu memimpin perusahaan. Kau mengatakan, akan mengembangkannya menggantikanku."

Sontak Jae Sang kaget mendengarnya.

*Yeon Joo beneran mau ngirim sahamnya ke Jae Sang atau cuma pura-pura buat buat ngejebak Jae Sang??


Nyonya Na kembali menemui Cenayang Choi. Cenayang Choi berkata, masih belum terlambat untuk membawa Chae Rin pulang ke rumah dan ke perusahaan. Tapi Nyonya Na menolak keras melakukannya. Ia juga mengatakan soal Bu Kim yang adalah ibunya Chae Rin.

"Semuanya datang karena wasiatmu! Jika dilihat dari awalnya, kau yang memulainya pertama kali!

Kecuali jika kau menyelesaikannya, tidak ada yang bisa. Selesaikan lah itu sebelum terlambat! Karma buruk yang disebabkan oleh kejahatanmu, akan mengancam hidupmu suatu hari. Tidakkah kau melihat roh-roh jahat berkumpul di belakangmu? Mereka semua datang dari dosa-dosamu."

Nyonya Na ketakutan tapi kemudian, dia mengatakan bahwa dirinya orang baik dan tidak pernah melakukan kesalahan.

Tak hanya itu, ia juga menyebut Cenayang Choi sebagai peramal rendahan dan mengaku tidak akan pernah datang lagi menemui Cenayang Choi.

"Dasar wanita tua celaka. Kau wanita tua yang pikun yang akan dilempar ke lubang api karena tidak menyadari dosa-dosamu."


Kesal, Nyonya Na pun menyiramkan teh pada Cenayang Choi.

Cenayang Choi membalas, dengan melemparkan kacang merah ke tubuh Nyonya Na.

Ia juga menyuruh Nyonya Na berlutut pada Chae Rin dan memohon pengampunan atas semua tindakan jahatnya.


Sementara itu, Presdir Min yang dihubungi oleh Jae Sang terkejut saat Jae Sang mengatakan bahwa Soo A sudah mentransfer saham kepadanya.


Sekarang Nyonya Na sedang memarahi Soo A yang sudah mentransfer saham ke Jae Sang.

"Mungkin karena aku bodoh dan dungu. Aku hidup 20 tahun seperti itu jadi aku tidak bisa membiarkan sisi murahan dan rendahan di diriku pergi dariku."

"Dia tidak mungkin keturunanku! Dia payah!"

"Aku pun merasa jijik menjadi keturunan nenek! Aku seharusnya tidak kembali! Akan lebih baik seperti itu!"

"Soo A-ya!" marah Hae Ran.

"Nenek mengatakan, akan lebih baik jika nenek tidak pernah menemukanku."

"Mwo? Apa ibu benar-benar mengatakan itu? Eomma!"


Chae Rin baru dapat kabar dari Do Hoon soal situasi sulit perusahaan.

Chae Rin pun meminta Do Hoon terus berada di sisi ayahnya.

Usai bicara dengan Do Hoon, Chae Rin memberitahu Eun Hyuk bahwa Makepacific mau tidak mau

harus diserahkan pada Taesan Group.


Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Eun Hyuk pun membuka pintu dan Nyonya Na langsung menerobos masuk.

"Aku melihat putra penculik dan putri yang mendalanginya menghabiskan waktu bersama." hina Nyonya Na.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Chae Rin.

"Bangkitkan perusahaan itu kembali. Kau harus membayar dosa-dosa ibumu!" jawab Nyonya Na.

"Apa gunanya membangkitkan perusahaan jika itu menjadi milik Soo A?" tanya Chae Rin.


"Jangan bilang kau merencanakan ini dengan ibumu." tuduh Nyonya Na.

"Keluar darisini jika kau masih ingin meracau!"

"Bu Kim, maksudku ibumu, kau pikir aku akan diam saja!"

"Sebelum itu, minta maaflah dulu padaku dan Bu Kim!"

"Untuk apa aku harus minta maaf? Aku tidak melakukan kesalahan apapun."

"Apa yang nenek lakukan dengan anak-anak malang yang merindukan cinta dan kasih sayang itu? Dan itu bukan hanya sekali tapi dua kali! Bisa-bisanya kau membawa mereka masuk sebagai pengganti untuk menerima kesialan keturunanmu! Bagaimana perasaanmu disudutkan keturunanmu sendiri? Soo A telah memberimu pelajaran yang bagus."


Kesal, Nyonya Na berniat menampar Chae Rin tapi Eun Hyuk langsung menghentikan Nyonya Na.

"Dasar sampah! Lepaskan tanganku!"

"Jangan berani-berani menyentuhnya semaumu."

"Dasar makhluk kotor dan menjijikkan."

"Aku sudah selesai dengan keluarga dan perusahaanmu jadi silahkan pergi dan jangan pernah menemuiku lagi."

Nyonya Na beranjak pergi tapi kemudian ia ingat kata Pimpinan Moon.


Flashback...

Sebelum menemui Chae Rin, Nyonya Na menemui Pimpinan Moon terlebih dahulu.

Pimpinan Moon menyuruh Nyonya Na berlutut pada Chae Rin, lalu mengirim Chae Rin kembali ke rumahnya sebagai istri Jae Sang jika mau Makepacific selamat.

Flashback end...


Lalu apa yang akan dilakukan Nyonya Na.

Dia berlutut dan meminta Chae Rin menyelamatkan Makepacific.

Sontak Eun Hyuk dan Chae Rin terkejut melihatnya.

Chae Rin pun semakin terluka.


Bersambung............

Ya ampun, si Nyonya Na ini gak ada kapok-kapoknya. Masih juga manfaatin Chae Rin.

Sabtu besok final gaes... Gw harap happy ending deh buat Eun Hyuk dan Chae Rin.

Hide and Seek Ep 22 Part 2

Sebelumnya...


"Gwenchana?" tanya Chae Rin, lalu melepaskan ikatan tangan Eun Hyuk.

"Gwenchana? Kau tidak terluka?" Eun pun menanyakan hal yang sama.


Yeon Nam menghubungi Bu Kim. Bu Kim pun kesal mendengar Chae Rin datang membebaskan Eun Hyuk dan memanggil polisi.


Chae Rin mengatakan pada Eun Hyuk, bahwa ia tak bisa membayangkan jika dirinya tak bisa menemui Eun Hyuk lagi.

Tapi Eun Hyuk meminta Chae Rin mengatakan kalimat itu setelah mereka tua nanti.

"Ini bukan saatnya bergurau. Kenapa mereka melakukan ini padamu? Aku sudah tidak tahan lagi." jawab Chae Rin.

Chae Rin lantas mengambil tas dan jaketnya.

Ia mau pergi tapi Eun Hyuk menghalangi dan memintanya tenang.

"Dengarkan baik-baik apa yang kukatakan. Bu Kim diadopsi di rumahmu saat dia masih kecil karena keinginan nenekmu. Bagi orang lain seperti adopsi normal." ucap Eun Hyuk.

"Apa sebenarnya maksudmu?" tanya Chae Rin.

Tapi tak lama berselang, Chae Rin menyadari apa maksud Eun Hyuk.

"Itu benar. Dia diadopsi sebagai pengganti untuk menerima kesialan." jawab Eun Hyuk.

Chae Rin terkejut.


Nyonya Na menemui si cenayang. Ia cerita, pertanyaan Hae Ran tentang Sun Hye terus menghantuinya dan ia heran karena Hae Ran tiba-tiba membicarakan seseorang yang sudah tidak ada lagi di dunia.

"Pernahkah kau mendengar tentang menyingkirkan karma burukmu? Secara harfiah berarti kau harus memperbaiki kesalahanmu. Bawa Chae Rin kembali ke rumahmu. Rumah dan perusahaanmu, keduanya

membutuhkan Chae Rin."

Sontak Nyonya Na marah.

"Tidak bisakah kau melihatnya. Nona Soo A tidak cocok untuk posisi itu. Jika dia memimpin, perusahaanmu hanya tinggal menunggu waktu untuk jatuh."

"APA! Jangan katakan itu tentang Soo A kami!"

"Badai akan segera datang. Kau tidak akan bisa mencegahnya."

"Lalu apa? Apa kau mau memberitahuku membawa Chae Rin kembali alih-alih keluargaku? Aku melalui banyak hal untuk mengembangkan perusahaan itu. Aku tidak akan pernah menuruti ucapanmu bahkan jika itu berarti kematianku!"


Bu Kim pulang dan melihat Hae Ran berdiri di depan pintu. Hae Ran menatapnya dengan sedikit takut.

"Nyonya Na pasti keluar. Aku tidak melihat mobilnya."

"Dia pergi menemui Peramal Choi. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Dia meyakini ucapan sekadar peramal."

Setelah itu, Hae Ran berkata semua yang terjadi di rumahnya melibatkan Cenayang Choi.

"Harus kuakui itu cukup untuk menghibur Nyonya Na. Tapi kenapa kau pulang dari rumah sakit begitu cepat?"

"Kau ingin aku terus berada di rumah sakit dan bertingkah seperti orang gila, kan?"

"Kau terdengar sangat gelisah. Akan kuambilkan obat penenangmu."

"Kau membicarakan tentang ini?" tanya Hae Ran lalu menunjukkan obat itu.

Sontak Bu Kim kaget.


"Aku dibohongi olehmu selama 20 tahun dan meminum obat ini karena mengira ini obat penenang." ucap Hae Ran.

Hae Ran lantas mendekati Bu Kim dan bertanya apa yang sudah Bu Kim lakukan pada Soo A.

"Apa kau yang menculik Soo A?"

"Tentu saja tidak. Minumlah obatmu dan kembalilah tidur."

Bu Kim pun berusaha mengambil obat itu dari tangan Hae Ran tapi Hae Ran mendorongnya dan memanggilnya Sun Hye.

Hae Ran bertanya, kenapa Bu Kim kembali ke rumahnya.

Hae Ran lalu menghubungi Presdir Min dan meminta Presdir Min segera pulang.

Tapi Bu Kim mencengkram tangan Hae Ran dan merebut ponsel Hae Ran kemudian mematikan dan membuang ponsel Hae Ran.


Hae Ran pun berteriak meminta tolong dan memanggil pembantunya.

"Aku menyuruh mereka pergi. Sekarang hanya ada kita berdua di rumah ini." ucap Bu Kim.

Hae Ran menghempaskan tangan Bu Kim.

Ia berusaha membuka pintu keluar dan berteriak-teriak meminta tolong, tapi Bu Kim menjambaknya dan mendudukkannya ke lantai.


Presdir Min heran teleponnya dengan Hae Ran tiba-tiba terputus.

Karena telepon Hae Ran tidak bisa dihubungi, Presdir Min pun menghubungi Bu Kim.

Presdir Min sontak kaget mendengar jeritan istrinya.

Bu Kim pun beralasan, Hae Ran kumat lagi. Tangan Bu Kim tampak membekap mulut Hae Ran.

Presdir Min menyuruh Bu Kim menghubungi Dokter Jung tapi Bu Kim berkata, itu hanya akan memperburuk Hae Ran saja.

Bu Kim mengaku akan menanganinya.

Panggilan selesai.


Presdir Min pun heran istrinya 'kumat' lagi padahal Soo A sudah kembali.

Presdir Min lalu menanyakan Soo A pada Do Hoon karena ia tidak melihat Soo A seharian.

Presdir Min berkata, Soo A harus menyelesaikan masalah yang dia buat bukannya kabur.

"Kurasa dia takut karena anda marah padanya."

"Hubungi dia dan suruh dia segera datang."


Soo A tidur di pangkuan Nyonya Do.

Ponsel Soo A berdering. Nyonya Do mengambil ponsel Soo A dan membaca nama Do Hoon di layar.

Tak mau mengganggu Soo A, Nyonya Do pun me-reject panggilan Do Hoon.


Di rumah Eun Hyuk, Chae Rin menangis memikirkan Bu Kim. Ia berkali-kali menyangkal bahwa Bu Kim adalah ibunya.

Chae Rin lalu teringat masa lalunya, saat Nyonya Na dan Bu Kim datang ke panti.

Flashback...


Chae Rin membuka pintu jendela dan melihat teman-temannya sedang memperkenalkan diri pada Nyonya Na.Ternyata saat itu, Bu Kim melihat Chae Rin tapi Chae Rin tidak melihat Bu Kim karena terlalu fokus menatap Nyonya Na.

Ketika Chae Rin hendak kabur dari panti, Bu Kim datang mencegahnya dengan memanas-manasinya.

Flashback end...


Tangis Chae Rin pecah. Ia tidak mengerti kenapa Bu Kim tega memanfaatkannya untuk balas dendam.

Chae Rin lalu mengambil obat flu di tasnya.

Saat hendak meminum obat itu, ia teringat saat dirinya sakit dan Bu Kim memberinya obat itu.


Eun Hyuk mendatangi Jae Sang. Jae Sang terkejut melihat Eun Hyuk.

"Kenapa kau melihatku seperti hantu? Karena aku masih hidup?"

Jae Sang pun tertawa.

"Aku melihatmu membuat kesepakatan dengan Bu Kim dengan mempertaruhkan nyawaku." ucap Eun Hyuk.

Jae Sang lantas bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Eun Hyuk.

"Meskipun berusaha sebaik mungkin, kalian akan berakhir dalam tragedi. Entah salah satu dari kalian akan mati atau kalian berdua akan mati."


Kesal, Eun Hyuk pun mencengkram Jae Sang.

"Kau tahu Bu Kim ibu kandung Chae Rin yang mendalangi penculikan Soo A. Menurutmu apa? Cinta? Diantara anak penculik dan putri penjahat sebenarnya?"

"Kau boleh menjelek-jelekkanku tapi jika kau menjelek-jelekkannya, kau akan kubunuh."

"Itu tidak akan mengubah kenyataan dia putri Kim Sun Hye."

"Aku sudah memperingatkanmu."

"Masalah ini akan selesai jika Chae Rin kembali ke Grup Taesan! Aku bisa membuat semua orang membungkuk padanya dan memperlakukannya seperti ratu! Jika kau menghilang dari sisinya, dia akan bahagia. Itu yang dipikirkan Bu Kim dan aku setuju dengannya."

"Mungkin bukan sekarang tapi mereka harus berbaikan suatu hari."

"Lalu bagaimana denganmu? Bisakah kau memaafkan Jo Pil Doo? Kenapa kau memaksakan sesuatu yang bahkan tidak bisa kau lakukan?"

"Agar mereka tidak berakhir sepertiku. Aku tahu betapa menyakitkannya membenci seseorang." jawab Eun Hyuk membuat Jae Sang sedikit tertawa.


Nyonya Na pulang dan Bu Kim langsung memberitahu bahwa Hae Ran mengalami serangan selama Nyonya Na pergi.

Bu Kim mengarang cerita, bahwa Hae Ran sempat memanggilnya dengan nama Kim Sun Hye.

"Siapa Kim Sun Hye Eorishin?"


Hae Ran sudah tertidur, karena obat dari Bu Kim.

Nyonya Na masuk ke kamar Hae Ran dan melihat Hae Ran.

"Dia memanggilmu Kim Sun Hye?" tanya Nyonya Na cemas sambil menatap Bu Kim.

"Aku rasa kita tidak boleh menganggap remeh kondisinya. Kurasa dia harus dirawat di rumah sakit. Jika anda memberiku perintah, aku bisa mencari rumah sakit bagus dan memasukkannya besok."

"Pelan-pelan saja. Aku sudah punya banyak masalah. Kau harus merawatnya dan memberinya obat dulu."

"Baik."

"Tapi kenapa dia tidur sangat lama!"


Eun Hyuk meletakkan tangannya di dahi Chae Rin.

"Kau tidak sakit. Kau terluka di dalam. Kim Sajangnim, ani, ibumu. Kau yakin tidak mau menemuinya?"

"Siapa yang kau sebut ibuku? Kau mau aku memaafkan wanita itu?"

"Aku tidak bisa memaksakan itu pada Min Chae Rin. Kuserahkan padamu untuk memutuskan memaafkannya atau tidak, tapi aku tidak mau kau menyesal di masa depan."

"Aku tidak akan menyesali apapun. Wanita itu tidak berarti apa-apa bagiku."


Ponsel Chae Rin berdering. Dan setelah itu, ia langsung ke Taesan menemui Pimpinan Moon.

"Kau tampak lebih baik dibandingkan saat masih menjadi bagian dari Grup Taesan."

"Setidaknya tidak ada yang menyebutku palsu dan aku tidak perlu khawatir akan dibunuh. Mungkin itu sebabnya."

"Aku memanggilmu kesini bukan karena aku menyukaimu. Orang bilang orang tua tidak bisa menang jika berdebat melawan anaknya. Kembalilah ke rumah. Kita mulai semuanya dari awal. Ulang tahun Jae Sang pekan depan. Setidaknya kita makan bersama."

"Aniyo. Aku tidak mau lagi menjadi menantu anda dan aku tidak mau menghadiri pesta ulang tahunnya."


Bu Kim menemui Jae Sang. Jae Sang menceritakan kedatangan Eun Hyuk tadi pada Bu Kim.

"Hal-hal seperti ini tidak biasanya terjadi, tapi seolah ada kesalahan kecil."

"Kim Sajangnim, ani, ibu kandung Min Chae Rin, bagaimana kau bisa menjadikannya pemilik perusahaan seperti ini? Kau sudah mengecewakanku."

"Kali ini tidak akan ada kesalahan apapun."

"Aku tidak percaya."

"Akan kulakukan sendiri! Jadi rawatlah Chae Rin dulu."

"Aniyo, kesepakatan kita berakhir."

"Harusnya Chae Rin! Aku tidak bisa membiarkan perusahaan itu dimiliki keturunan Na Hae Geum. Aku berjanji padamu dengan hidupku. Cha Eun Hyuk, dengan tanganku sendiri..."

"Sudah kubilang kesepakatan kita berakhir."

Jae Sang lantas menyuruh Bu Kim pergi.


Di lobby Taesan, Pil Doo sedang mencari cara agar bisa masuk ke ruangan Jae Sang.

Tapi kemudian, ia melihat Bu Kim yang berjalan menuju pintu keluar.

Ia pun teringat kata-kata Bu Kim terakhir kali saat ia mengunjungi kediaman Nyonya Na.

Dan Pil Doo pun merasa ada sesuatu yang tidak beres.


Setelah Bu Kim pergi, Pil Doo pun langsung menyelinap masuk menuju ruangan Jae Sang.

Bersambung ke part 3........

Ku mencium bau-bau tragis menjelang ending... Sepertinya Bu Kim berencana membunuh Eun Hyuk dengan tangannya sendiri tapi ntar yg kena malah Chae Rin.