• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 24 Part 1 (FINAL)

Sebelumnya...


Jae Sang mengunci Chae Rin di ruang brankas ayahnya.

Ia bertanya, apa yang Chae Rin cari.

"Kau yang mengundangku kesini. Kau bilang mau memperkenalkanku di rapat presidensial. Kau butuh tenaga ahli jika Taesan mau menguasai perusahaan kami dan aku orang yang sempurna untuk membantumu. Bukankah menurutmu kita harus mulai bekerja sebagai tim?" jawab Chae Rin.

"Bekerja sebagai tim? Senang mendengarnya. Tapi itu hanya akan berhasil jika kau tidak merencanakan hal lain. Apa yang kau cari?"

"Aku tidak mencari apapun."

"Entah apa yang kau cari, tapi jika kau mau bekerja sebagai tim, setidaknya kau harus jujur. Apa kau tampak seperti orang bodoh bagi kalian?"

"Apa maksudmu? Kau memanggilku kesini hari ini."


"Tidak bisakah kau jujur untuk sekali saja! Min Chae Rin, kutanyakan sekali lagi. Sekali saja, pernah kah kau menyukaiku sekali saja sebagai pria?"

"Kau mau aku berkata jujur? Aku sangat mencintai Cha Eun Hyuk."

Sontak tangis Jae Sang pecah mendengarnya. Tak rela Chae Rin dimiliki orang lain, Jae Sang pun mengancam tidak akan membiarkan

Chae Rin dimiliki siapa pun jika dia tidak bisa memiliki Chae Rin.

Jae Sang kemudian pergi meninggalkan Chae Rin.


Eun Hyuk masih menunggu diluar dengan cemas.

Karena Chae Rin tak kunjung keluar, Eun Hyuk pun menghubungi Chae Rin.

"Chae Rin-ah, kau baik-baik saja? Kau tidak terlibat masalah apapun, kan? Kenapa tidak menjawab? Yaak, Min Chae Rin."

"Cha Eun Hyuk, gadismu sedang tidak bisa bicara denganmu sekarang. Mungkin selamanya. Kalian akan berakhir tragis. Kalian tidak boleh punya akhir bahagia." jawab Jae Sang.

"Jangan coba-coba melakukan sesuatu kepadanya. Jika kau melakukannya, aku akan membunuhmu." ucap Eun Hyuk.

"Aku menantangmu masuk untuk mengeluarkan dia."

"Kuperingatkan. Kembalikan Chae Rin sekarang juga!"

"Hanya orang yang punya kuasa yang bisa memperingatkan orang lain. Kau harus meminta bantuan. Kau bahkan tidak sadar diri."

Jae Sang menutup teleponnya.

Eun Hyuk marah, Moon Jae Sang!!


Soo A akhirnya pulang ke rumah. Bersamaan dengan itu, Nyonya Park juga tiba di rumah.

Nyonya Park turun dari mobil, dipapah Nyonya Do.

Soo A pun terkejut melihat Nyonya Do.

"Eomma." panggilnya.

Melihat Soo A, Nyonya Park langsung memeluknya.

"Kau kemana saja? Ibu mengkhawatirkanmu."

"Sudah kubilang aku akan keluar untuk mencari udara segar."


Soo A lantas menatap Nyonya Do.

Nyonya Do pun berkata, kalau Nyonya Park datang ke rumah mereka mencari Soo A.

"Ibumu sangat mengkhawatirkanmu. Jadi cepat bawa dia masuk ke dalam." suruh Nyonya Do.

Nyonya Do pamit, tapi Soo A mengejarnya dan memanggilnya ibu.

"Jangan memanggilku begitu. Perasaan ibu bisa terluka." jawab Nyonya Do dengan wajah tak enak.

"Jika dipikirkan, aku selalu dicintai selama 20 tahun terakhir. Aku selalu lebih disayangi dari Geum Joo dan Dong Joo. Aku masih tidak bisa memahami atau memaafkan ibu, tapi kurasa aku masih bisa memanggilmu ibu karena aku selalu mencari ibu saat aku punya masalah."


Soo A lantas menatap Nyonya Park. Ia meminta izin Nyonya Park untuk memanggil Nyonya Do ibu juga.

Nyonya Park mengangguk, mengizinkannya. Sontak, senyum Soo A langsung mengembang dan tangis Nyonya Do pecah.


Nyonya Na senang saat Presdir Min memberitahunya, bahwa Chae Rin akan berusaha menyelamatkan perusahaan.

Ia berkata, hanya itulah satu-satunya cara untuk menebus dosa Bu Kim. *Kampret ini Nyonya Na.


Tak lama kemudian, Soo A dan Nyonya Park masuk. Presdir Min langsung memarahi Soo A yang pergi begitu saja dan tidak memberi kabar.

Nyonya Park menenangkan suaminya. Ia berkata, Soo A butuh waktu untuk memikirkan semuanya.


Soo A pun berlutut meminta maaf.

"Kau tidak bisa menyebut dirimu manusia jika tidak menyesal atas semua kekacauan yang kau sebabkan." sinis Nyonya Na.

"Lalu nenek bisa menyebut diri nenek manusia? Apa nenek sendiri tidak malu? Nenek membawa Chae Rin sebagai pengganti untuk menerima kesialanku. Nenek berpura-pura mengadopsinya selama ini." balas Yeon Joo.

Sontak Nyonya Park kaget mendengarnya.

"Bukan itu saja. Bu Kim, ibu kandung Chae Rin, juga dibawa kesini sebagai pengganti untuk menerima kesialan ibu. Nenek membohongi panti asuhan dengan mengatakan akan menjadi ibunya. Dan saat Bu Kim tahu alasan dia dibawa kemari sebagai pengganti untuk menerima kesialan, dia kabur dari rumah tapi terlibat kecelakaan yang hampir menewaskannya. Dan nenek melihat dia mati dalam kecelakaan itu." ucap Soo A.

"Apa itu benar? Apa ibu membawa Chae Rin dan Sun Hye ke sini karena semua itu?" tanya Nyonya Park.

Presdir Min pun meminta penjelasan Nyonya Na.


"Memangnya aku salah? Kehidupan mereka menyedihkan. Mereka seharusnya bersyukur kubawa kemari. Jika kalian tidak terima, kalian boleh pergi dari sini. Jika mau membenciku, relakan hidup kalian terlebih dahulu. Apa kesalahanku!" jawab Nyonya Na.

Soo A dan kedua orang tuanya pun kaget mendengar penjelasan Nyonya Na.


Pimpinan Moon dan Jae Sang sedang bersama dewan direksi. Pimpinan Moon memuji Jae Sang di depan mereka dan mengatakan,

Jae Sang mirip seperti dirinya.

"Jika kalian melihat bagaimana cara dia mengambil alih Makepacific, kalian akan mengerti dan tahu bahwa dia adalah Moon Tae San junior."

Lalu Tiba-tiba, pasukan keamanan mendatangi rumah Taesan.


Jae Sang langsung keluar menemui mereka.

Si pemimpin pasukan adalah Hyung Sik. Hyung Sik mengatakan, bahwa monitor mereka mendeteksi gerakan aneh dari kediaman Taesan.

"Kurasa ada kesalahan. Tidak ada yang salah, jadi pergilah." jawab Jae Sang.

Tapi Hyung Sik dan kawan-kawan kekeuh ingin memeriksa kediaman Taesan.

Jae Sang pun tidak punya pilihan lain selain mengizinkan mereka masuk.


Sosok Eun Hyuk pun terlihat di antara mereka. Tapi Jae Sang tidak menyadarinya lantaran Eun Hyuk memakai seragam yang sama dengan seragam mereka.


Setelah berhasil masuk, Eun Hyuk langsung membebaskan Chae Rin.

Setelah mengeluarkan Chae Rin, Eun Hyuk pun memberikan seragam hitam dan menyuruh Chae Rin memakainya.


Eun Hyuk keluar duluan dari kamar Pimpinan Moon. Kyung Sik melihatnya dan mereka saling memberi kode.

Setelah Eun Hyuk keluar, Kyung Sik langsung menyuruh anak buahnya turun.


Kyung Sik dan anak buahnya pura-pura membahas sesuatu.

Saat itulah, Chae Rin datang dan bersembunyi dibalik punggung salah satu dari mereka.

Kyung Sik dan kawan-kawan undur diri, tapi Jae Sang menyuruh mereka berhenti.

Ya, dia curiga.


Tepat saat itu, Eun Hyuk melepaskan petasan. Alarm kebakaran pun berbunyi.

Jae Sang berusaha berjalan ke arah Chae Rin, tapi Kyung Sik dan kawan-kawan menghalanginya.

Bunyi sirine dari alarm kebakaran membuat Pimpinan Moon dan para dewan direksi keluar.


Disaat itulah, Eun Hyuk menggunakan kesempatan untuk membawa Chae Rin pergi.

Setelah Eun Hyuk dan Chae Rin pergi, Kyung Sik dan kawan-kawan juga pergi.

Chae Rin melepaskan topinya dan membuangnya begitu saja sebelum masuk ke dalam mobil.

Kyung Sik dan kawan-kawan, serta Eun Hyuk dan Chae Rin berhasil meninggalkan kediaman Taesan.


Tak lama setelah kepergian mereka, Pimpinan Moon, Jae Sang dan para dewan direksi keluar.

Jae Sang melihat topi yang dibuang Chae Rin. Ia pun sadar Chae Rin telah pergi bersama pasukan keamanan tadi.


Jae Sang lantas masuk ke ruangan rahasia ayahnya. Ia mencoba mencari tahu, apa yang hilang dari ruang brankas sang ayah.

"Sebenarnya apa yang dicari wanita itu?" tanya Jae Sang.

Bersambung ke part 2................

Hide and Seek Ep 23 Part 3

Sebelumnya...


Chae Rin menyingkirkan tangan Jae Sang dari wajahnya.

"Sudah kubilang, kalau aku hanya mampir. Kalau pun ada alasan, aku hanya penasaran kapan aku bisa menjadi Presdir Makepacific dan mampir untuk menanyakannya." ucap Chae Rin.

"Itu tergantung sebagus apa dirimu." jawab Jae Sang.

"Benar, tergantung aku." balas Chae Rin, lalu beranjak pergi.

"Sebenarnya apa yang dia cari?" Jae Sang bertanya-tanya sendiri.


Usai dari Taesan, Chae Rin langsung ke Makepacific.

Semua karyawan pun langsung menghampiri Chae Rin begitu melihat Chae Rin.

"CFO Min." ucap salah satu karyawan.

"Jangan panggil dia CFO. Bu Min Soo A bisa mengamuk lagi jika mendengarnya." jawab karyawan yang disiram teh oleh Soo A tempo hari.

"Itukah yang kau khawatirkan. Siapa yang sudah mengacaukan perusahaan ini!" jawab karyawan itu.

"Ada rumor bahwa Grup Taesan akan mengambil alih perusahaan dan memecat semua karyawan dan menggantikannya dengan orang mereka." ucap karyawan yang disiram teh oleh Soo A.

"Mereka bahkan tidak punya ahli kosmetik, bagaimana mereka bisa menggantikan kita?" tanya karyawan yang tadi memanggil Chae Rin CFO.

"Itu tidak akan terjadi. Kembalilah bekerja dan aku berjanji tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan melindungi semua karyawan dan tidak akan membiarkan itu terjadi." jawab Chae Rin.


Chae Rin langsung rapat dengan ayahnya dan juga Do Hoon. Sang ayah minta maaf karena memanggil Chae Rin tiba-tiba.

Do Hoon berkata, perusahaan mereka sedang dalam situasi darurat.

"Presdir Moon berencana memanggil dewan direksi. Aku yakin mereka akan mengumumkan akuisisi." ucap Do Hoon.

"Bagaimana dengan Soo A? Bagaimana kondisinya?" tanya Chae Rin.

"Dia tidak ada di ruangannya. Entah dia terlalu malu atau berencana datang setelah semuanya beres karena tidak bisa memikirkan jalan keluar. Dia hanya bilang ingin keluar mencari udara segar." jawab Presdir Min.

Presdir Min lantas menanyakan pendapat Chae Rin.

"Aku akan mencoba menghentikannya terlebih dahulu." jawab Chae Rin.


Nyonya Park ke rumah Nyonya Do. Melihat Nyonya Park, Nyonya Do langsung berlutut meminta maaf. Nyonya Park pun mengaku, bukan itu tujuannya datang.

Ia lantas menangis dan memberitahu Nyonya Do bahwa Soo A menghilang dan ia tidak bisa menemukannya.


Tak lama kemudian, Geum Joo dan Dong Joo pulang. Mereka kaget mendengar kata-kata Nyonya Park soal Yeon Joo yang hilang.

"Ada masalah di kantor. Dia membuat kesalahan besar dan mendapat teguran." ucap Nyonya Park.

"Pantas dia datang kesini kemarin. Aku harus bagaimana dengan anakku, Yeon Joo, ani, maksudku anakmu. Ah, terserahlah. Aku harus bagaimana." jawab Nyonya Do cemas.

"Kita harus bagaimana?" tanya Nyonya Park.


Soo A sendiri berdiri di tepi jembatan.

Tak lama kemudian, Bu Kim datang. Soo A yang tidak tahu apa-apa pun terkejut melihat Bu Kim. Ia lantas mengaku, bahwa dirinya merasa sedikti kecewa.

"Rasanya seperti dewa memberiku kesempatan terakhir. Aku bertemu dengan Nona Soo A." jawab Bu Kim.


Sekarang, Soo A sudah semobil dengan Bu Kim. Soo A bertanya, kenapa Bu Kim menyewa mobil. Tapi Bu Kim diam saja dan terus menyetir.

Soo A lantas meminta Bu Kim menurunkannya di hotel terdekat. Bu Kim tetap diam.

Soo A pun menoleh ke Bu Kim.

"Kau terlihat berantakan. Apa ada masalah? Jangan bilang kau mau loncat dari jembatan itu?"

"Nona sendiri bagaimana?"

"Itu, bukan berarti itu tidak terlintas dalam pikiranku juga."

"Kalau begitu mau mati bersama? Jika tidak ingin hidup, kau harus mati. Tidak ada solusi lain."

Bu Kim menambah kecepatan mobil. Sontak Soo A kaget. Soo A yang masih sayang nyawanya pun berusaha menghentikan mobil.  Tapi Bu Kim mendorongnya ke pintu dan terus menginjak pedal gas. Soo A tak menyerah. Ia terus dan terus berusaha menghentikan mobil, hingga akhirnya Bu Kim menepikan mobil dan Soo A langsung turun.


Soo A berusaha kabur tapi Bu Kim berhasil menangkapnya. Bu Kim mencengkram lengan Soo A.

"Min Soo A! Dengarkan baik-baik. Aku berusaha membunuh nenekmu, Na Hae Geum, beberapa waktu lalu. Tapi aku gagal."

Soo A yang takut, berusaha melepaskan diri tapi Bu Kim tidak mau melepaskannya.

"Dulu saat aku masih kecil, dia membawaku masuk ke rumah itu sebagai pengganti ibumu untuk menerima nasib buruk. Pengganti penerima nasib buruk untuk menyelamatkan pewaris yang sakit. Itulah tugasku. Aku dikubur hidup-hidup. Tubuhku terus menerus sakit karena nasib buruk. Lalu saat aku tidak dibutuhkan lagi, mereka membuangku." ucap Bu Kim.

Soo A tidak percaya.

"Itu sebabnya mereka mengambil Chae Rin juga. Dia pengganti nasib sialmu. Aku yang merencanakan penculikanmu. Kau harus pergi agar Chae Rin bisa menggantikanmu. Dia dijual ke Grup Taesan demi perusahaan kalian. Bukan itu saja, nenekmu menguncinya di rumah sakit jiwa. Masih ada lagi. Ini...!"


Bu Kim menunjukkan luka di dekat lehernya.

"Selama ritual pengganti, aku bangun dan melarikan diri. Saat nenekmu mengejarku, aku mengalami kecelakaan tabrak lari tapi dia menutup matanya. Dia tahu jelas aku akan mati. Aku nyaris tidak selamat tapi aku terbaring di tempat tidur selama beberapa tahun. Seperti itulah wajah nenekmu."

"Mi... mianhaeyo." Jawab Soo A.

"Aku disini tidak untuk menerima permintaan maafmu. Aku tidak bisa memaafkan nenekmu dan kau juga tidak boleh memaafkanku." ucap Bu Kim.


Bu Kim lantas menyuruh Soo A pergi.

"Kau mau kemana?" tanya Soo A cemas.

"Kau lupa? Aku yang mengatur penculikanmu. Jadi pergilah!" jawab Bu Kim.

Bu Kim lalu beranjak pergi.

"Apa kau ibunya Chae Rin?" tanya Soo A.

Langkah Bu Kim terhenti sejenak, tapi ia diam saja dan tak lama berselang, ia beranjak pergi.


Soo A pun menghubungi Chae Rin.

"Min Chae Rin, ibumu bersikap aneh. Siapa lagi ibumu kalau bukan Bu Kim! Cepat temukan dia dan lacak mobil rentalnya. Akan kukirimkan nomor platnya. Kurasa dia mau bunuh diri." ucap Soo A.


Berkat informasi Soo A, Chae Rin yang saat itu sedang bersama Eun Hyuk pun berhasil menemukan Bu Kim.

Mereka menemukan mobil Bu Kim berhenti di depan sebuah sungai.

Eun Hyuk dan Chae Rin berpencar mencari Bu Kim.

Tak lama kemudian, Chae Rin melihat Bu Kim yang sudah berada di tengah sungai.

Chae Rin pun langsung menyusul Bu Kim. Ia berusaha membawa Bu Kim ke pinggir meski Bu Kim memberontak.


Tak lama kemudian, Chae Rin berhasil membawa Bu Kim keluar dari air.

Chae Rin marah.

"Kenapa kau melakukan ini! Kau melakukan ini di hadapanku berarti kau ingin hidup! Aku tahu kau ingin hidup! Kenapa kau terus menyiksaku!"

Bu Kim menangis.

"Apapun yang dulu nenek lakukan padamu, atau apapun penyebabnya, semuanya itu tidak menjadi alasan untuk menyerah dan bunuh diri. Pengganti nasib buruk? Takdir? Hanya itu arti hidupmu? Sungguh? Beraninya kau mencoba bunuh diri!"

Chae Rin mendorong Bu Kim.

"Beraninya kau bunuh diri!"


Chae Rin lalu kembali mencengkram Bu Kim.

"Kau bilang kau putus asa membalaskan dendammu. Seharusnya kau melakukannya dengan lebih baik. Kau seharusnya menunjukkan semua kemampuanmu!" ucap Chae Rin.

Tak lama, Eun Hyuk datang dan menatap lirik ke arah ibu dan anak itu.


"Aku tidak bisa menerimamu sebagai ibuku. Aku tidak akan menerimamu. Meski aku pengganti penerima nasib buruk sepertimu, aku akan membuktikan aku berbeda darimu. Lihat saja. Aku akan mengatasi nasib buruk yang kau hadirkan untukku. Akan kutunjukkan sebahagia apa hidupku. Kau akan melihatnya sendiri."

"Chae Rin-ah..."

Chae Rin lantas mendorong Bu Kim dan berjalan menuju mobil.


Eun Hyuk menghela napas menyaksikan pertengkaran ibu dan anak itu.


Sepanjang perjalanan, Chae Rin diam saja sambil menatap keluar jendela. Sorot matanya terlihat sedih.

Sementara Bu Kim menangis hebat.

*Scene ini membuatku berkaca-kaca. Sy menahan tangis menonton dan menulis bagian ini.


Eun Hyuk memapah Chae Rin ke sofa. Ia memberikan jasnya, serta menyelimuti Chae Rin dan memeluk Chae Rin.

Eun Hyuk pun menyuruh Chae Rin menangis jika ingin menangis.

"Jangan menahannya. Setidaknya di depanku."

Chae Rin menangis di pelukan Eun Hyuk.


Di Taesan, Pimpinan Moon dan Jae Sang sedang membahas bukti yang ditinggalkan mendiang mantan istri Jae Sang.

Jae Sang mengaku tidak tahu dengan jelas apa bukti yang dimaksud.


Pil Doo baru saja mau makan ketika Eun Hyuk datang. Karena kaget, ia tak sengaja menjatuhkan mie nya.

"Jadi selama ini kau tinggal disini?" tanya Eun Hyuk.

"Kau sengaja melakukannya, kan? Kau memang berniat mengalihkan perhatianku agar Bu Kim bisa kabur. Karenamu, aku kehilangan dia dan selain itu, apa yang terjadi antara kau dan putrinya itu?"

"Tidak ada waktu menjelaskannya." jawab Eun Hyuk.


Eun Hyuk lantas mencari-cari sesuatu.

"Apa yang kau cari?"

"Jika mantan istri Moon Jae Sang benar-benar meninggalkannya, itu akan merugikan Taesan Group." jawab Eun Hyuk.

Eun Hyuk kemudian melirik jamnya dan mengaku sudah terlambat ke pertemuan.


Mendengar itu, Pil Doo pun mendekati Eun Hyuk.

"Aku tidak tahu itu apa tapi pergilah. Aku akan berada di sini dan membantumu mencarinya." ucap Pil Doo.

Tapi Eun Hyuk menolak pergi karena khawatir orang lain menemukannya.

"Sudah kubilang, aku akan ada disini seharian." jawab Pil Doo, lalu mendorong Eun Hyuk keluar pintu.


Setelah Eun Hyuk pergi, Pil Doo pun melonjak girang.

Ya, ia berniat menggunakan barang bukti itu agar bisa mendapatkan uang dari Jae Sang.


Jae Sang mengajak ayahnya mengadakan rapat malam itu juga, tanpa Pak Hwang dan anak buah nya.

Ia mengajak ayahnya mengundang dewan direksi ke rumah.

"Suruh asisten rumah tangga menyiapkan pesta besar malam ini." jawab Pimpinan Moon.


Tak lama kemudian, Jae Sang menerima telepon dari Pil Doo. Ia terkejut saat Pil Doo mengatakan soal bukti yang ditinggalkan mantan istrinya.


Jae Sang langsung ke tempat Eun Hyuk.

Tanpa mereka sadari, Eun Hyuk menatap mereka dari kejauhan.


Setibanya di dalam, Jae Sang dan Pil Doo langsung mencari bukti itu dan mereka tidak menemukan apapun.

Jae Sang marah. Ia sadar, Eun Hyuk sudah menipunya.


Eun Hyuk memberitahu Chae Rin perihal Jae Sang yang langsung ke tempatnya untuk mencari bukti itu.

"Itu artinya dia pun belum menemukan bukti itu."

"Kalau begitu, benda itu ada di rumah pimpinan." jawab Chae Rin.


Chae Rin pun langsung ke rumah Taesan.

Ia bertemu bibi dan beralasan meninggalkan buku catatannya. Chae Rin pun menyuruh bibi melanjutkan pekerjaan dan mengaku akan mengambilnya sendiri.

"Kalau begitu aku bisa melanjutkan pembukuan."

Saat bibi lengah, Chae Rin pun langsung masuk ke kamar Pimpinan Moon. Ia berniat masuk ke ruangan rahasia Pimpinan Moon tapi sayangnya ruangan itu dikunci.


Chae Rin lantas keluar dan menemui bibi. Ia berkata, mungkin meninggalkan bukunya di tempat lain.

"Ajumoni, sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu. Ini tentang Seo Kyung Joo."

"Mantan istri yang kedua?"

"Hari itu, apa ada yang aneh?"

"Tentu saja. Ada keributan besar dengan pimpinan. Aku tidak tahu itu tentang apa tapi dia benar-benar menyerangnya. Aku belum pernah melihat keributan besar seperti itu. Aku tahu akan ada masalah setelah itu dan aku benar. Siapa yang tahu dia akan tewas semudah itu? Menyedihkan melihat seseorang bisa meninggal semudah itu." jawab bibi.


Chae Rin lantas melihat pena yang sedang dipakai bibi untuk membuat pembukuan.

Ia teringat kata-kata Nona Seo kalau pena itu berwarna hitam dengan pinggiran emas.

Chae Rin lantas mengambil pena itu.

"Ajumoni, darimana kau dapat ini. Ini pena milik Seo Kyung Joo."

"Ya itu pena miliknya."

Bibi lalu menceritakan apa yang dilihatnya hari itu.

Flashback...


Bibi sedang membersihkan meja di kamar Pimpinan Moon. Tak lama Seo Kyung Joo masuk dan membuka pintu ruangan rahasia Pimpinan Moon.

Ia melihat Pimpinan Moon sedang mendengarkan kaset motivasi.

"Kebenaran pada akhirnya menang. Keadilan retributif berlaku. Mereka yang melakukan kejahatan pada orang lain akan dihukum...."

Pimpinan Moon melihat menantunya itu dan menyuruh menantunya masuk.


Bibi melihat Seo Kyung Joo.

Ia pun berdiri dan menemukan pena itu di depan pintu ruangan rahasia Pimpinan Moon.

Flashback end...


"Bibi, boleh kuminta pena ini?" tanya Chae Rin.


Bersama Eun Hyuk, Chae Rin pun mendengarkan isi pena itu tapi sayangnya tak ada rekaman apapun di sana.

"Hari itu dai mengecam pimpinan. Bibi memberitahuku. Dia membawa pena ini ke dalam ruangan berarti dia bertekad meninggalkan rekaman."

"Tapi dia menjatuhkan pena ini tepat diluar ruangan itu. Berarti dia gagal."

"Hari itu dia melawan pimpinan. Kenapa dia harus menyebabkan keributan seperti itu jika tidak membawa serta penanya seolah-olah dia sudah punya bukti?"

Chae Rin lantas ingat saat ia masuk ke ruangan rahasia Pimpinan Moon sebelum ia bercerai dengan Jae Sang.


Chae Rin menutup brankas dan merekam suaranya pakai tape Pimpinan Moon.

"Pimpinan Moon, aku sudah meninggalkan hadiah untuk anda di dalam brankas."

Pimpinan Moon yang mendengar suara Chae Rin pun terkejut dan langsung membuka brankas. Ia marah membaca hadiah yang ditinggalkan Chae Rin.


Tak lama kemudian, Chae Rin pun sadar buktinya ada diantara kaset2 meditasi Pimpinan Moon.

Tiba-tiba, ponsel Chae Rin berbunyi. Telepon dari Jae Sang.


Eun Hyuk pun mengantarkan Chae Rin ke rumah Jae Sang.

"Firasatku tidak enak. Aneh sekali Jae Sang mengundang semua orang ke rumahnya."

"Jangan khawatir. Aku akan segera keluar begitu menemukan rekamannya."

"Tapi aku cemas. Kurasa mereka membuat perangkap."

"Ini satu-satunya cara. Lagipula kau berjaga disini. Aku akan segera kembali."


Dan memang benar! Jae Sang membuat perangkap!

Ia sengaja mengajak ayahnya bicara di lantai atas untuk mendiskusikan sesuatu dan menyuruh Chae Rin menunggunya sambil minum teh.


Diluar, Eun Hyuk yang sadar Jae Sang membuat perangkap, mencoba memikirkan sesuatu.


Chae Rin langsung masuk ke ruangan rahasia Pimpinan Moon tapi ia bingung di kaset yang mana rekaman bukti itu.

Chae Rin lantas ingat kata-kata bibi.

"Saat mantan istri Presdir Moon diseret, dia mengutuki pimpinan dan mengatakan sesuatu tentang keadilan retributif."


Chae Rin pun langsung mengambil kaset yang berjudul 'keadilan retributif' itu.

Tapi sialnya, Jae Sang datang dan mengunci Chae Rin di ruangan itu.

Chae Rin terkejut dan menoleh ke arah Jae Sang. Sementara Jae Sang menatapnya dengan tajam.


Bersambung..................

Next episode, episode final gaes, Eun Hyuk kecelakaan dan Chae Rin berhasil menjadi pemilik Makepacific.