Skip to main content

Hide and Seek Ep 24 Part 1 (FINAL)

Sebelumnya...


Jae Sang mengunci Chae Rin di ruang brankas ayahnya.

Ia bertanya, apa yang Chae Rin cari.

"Kau yang mengundangku kesini. Kau bilang mau memperkenalkanku di rapat presidensial. Kau butuh tenaga ahli jika Taesan mau menguasai perusahaan kami dan aku orang yang sempurna untuk membantumu. Bukankah menurutmu kita harus mulai bekerja sebagai tim?" jawab Chae Rin.

"Bekerja sebagai tim? Senang mendengarnya. Tapi itu hanya akan berhasil jika kau tidak merencanakan hal lain. Apa yang kau cari?"

"Aku tidak mencari apapun."

"Entah apa yang kau cari, tapi jika kau mau bekerja sebagai tim, setidaknya kau harus jujur. Apa kau tampak seperti orang bodoh bagi kalian?"

"Apa maksudmu? Kau memanggilku kesini hari ini."


"Tidak bisakah kau jujur untuk sekali saja! Min Chae Rin, kutanyakan sekali lagi. Sekali saja, pernah kah kau menyukaiku sekali saja sebagai pria?"

"Kau mau aku berkata jujur? Aku sangat mencintai Cha Eun Hyuk."

Sontak tangis Jae Sang pecah mendengarnya. Tak rela Chae Rin dimiliki orang lain, Jae Sang pun mengancam tidak akan membiarkan

Chae Rin dimiliki siapa pun jika dia tidak bisa memiliki Chae Rin.

Jae Sang kemudian pergi meninggalkan Chae Rin.


Eun Hyuk masih menunggu diluar dengan cemas.

Karena Chae Rin tak kunjung keluar, Eun Hyuk pun menghubungi Chae Rin.

"Chae Rin-ah, kau baik-baik saja? Kau tidak terlibat masalah apapun, kan? Kenapa tidak menjawab? Yaak, Min Chae Rin."

"Cha Eun Hyuk, gadismu sedang tidak bisa bicara denganmu sekarang. Mungkin selamanya. Kalian akan berakhir tragis. Kalian tidak boleh punya akhir bahagia." jawab Jae Sang.

"Jangan coba-coba melakukan sesuatu kepadanya. Jika kau melakukannya, aku akan membunuhmu." ucap Eun Hyuk.

"Aku menantangmu masuk untuk mengeluarkan dia."

"Kuperingatkan. Kembalikan Chae Rin sekarang juga!"

"Hanya orang yang punya kuasa yang bisa memperingatkan orang lain. Kau harus meminta bantuan. Kau bahkan tidak sadar diri."

Jae Sang menutup teleponnya.

Eun Hyuk marah, Moon Jae Sang!!


Soo A akhirnya pulang ke rumah. Bersamaan dengan itu, Nyonya Park juga tiba di rumah.

Nyonya Park turun dari mobil, dipapah Nyonya Do.

Soo A pun terkejut melihat Nyonya Do.

"Eomma." panggilnya.

Melihat Soo A, Nyonya Park langsung memeluknya.

"Kau kemana saja? Ibu mengkhawatirkanmu."

"Sudah kubilang aku akan keluar untuk mencari udara segar."


Soo A lantas menatap Nyonya Do.

Nyonya Do pun berkata, kalau Nyonya Park datang ke rumah mereka mencari Soo A.

"Ibumu sangat mengkhawatirkanmu. Jadi cepat bawa dia masuk ke dalam." suruh Nyonya Do.

Nyonya Do pamit, tapi Soo A mengejarnya dan memanggilnya ibu.

"Jangan memanggilku begitu. Perasaan ibu bisa terluka." jawab Nyonya Do dengan wajah tak enak.

"Jika dipikirkan, aku selalu dicintai selama 20 tahun terakhir. Aku selalu lebih disayangi dari Geum Joo dan Dong Joo. Aku masih tidak bisa memahami atau memaafkan ibu, tapi kurasa aku masih bisa memanggilmu ibu karena aku selalu mencari ibu saat aku punya masalah."


Soo A lantas menatap Nyonya Park. Ia meminta izin Nyonya Park untuk memanggil Nyonya Do ibu juga.

Nyonya Park mengangguk, mengizinkannya. Sontak, senyum Soo A langsung mengembang dan tangis Nyonya Do pecah.


Nyonya Na senang saat Presdir Min memberitahunya, bahwa Chae Rin akan berusaha menyelamatkan perusahaan.

Ia berkata, hanya itulah satu-satunya cara untuk menebus dosa Bu Kim. *Kampret ini Nyonya Na.


Tak lama kemudian, Soo A dan Nyonya Park masuk. Presdir Min langsung memarahi Soo A yang pergi begitu saja dan tidak memberi kabar.

Nyonya Park menenangkan suaminya. Ia berkata, Soo A butuh waktu untuk memikirkan semuanya.


Soo A pun berlutut meminta maaf.

"Kau tidak bisa menyebut dirimu manusia jika tidak menyesal atas semua kekacauan yang kau sebabkan." sinis Nyonya Na.

"Lalu nenek bisa menyebut diri nenek manusia? Apa nenek sendiri tidak malu? Nenek membawa Chae Rin sebagai pengganti untuk menerima kesialanku. Nenek berpura-pura mengadopsinya selama ini." balas Yeon Joo.

Sontak Nyonya Park kaget mendengarnya.

"Bukan itu saja. Bu Kim, ibu kandung Chae Rin, juga dibawa kesini sebagai pengganti untuk menerima kesialan ibu. Nenek membohongi panti asuhan dengan mengatakan akan menjadi ibunya. Dan saat Bu Kim tahu alasan dia dibawa kemari sebagai pengganti untuk menerima kesialan, dia kabur dari rumah tapi terlibat kecelakaan yang hampir menewaskannya. Dan nenek melihat dia mati dalam kecelakaan itu." ucap Soo A.

"Apa itu benar? Apa ibu membawa Chae Rin dan Sun Hye ke sini karena semua itu?" tanya Nyonya Park.

Presdir Min pun meminta penjelasan Nyonya Na.


"Memangnya aku salah? Kehidupan mereka menyedihkan. Mereka seharusnya bersyukur kubawa kemari. Jika kalian tidak terima, kalian boleh pergi dari sini. Jika mau membenciku, relakan hidup kalian terlebih dahulu. Apa kesalahanku!" jawab Nyonya Na.

Soo A dan kedua orang tuanya pun kaget mendengar penjelasan Nyonya Na.


Pimpinan Moon dan Jae Sang sedang bersama dewan direksi. Pimpinan Moon memuji Jae Sang di depan mereka dan mengatakan,

Jae Sang mirip seperti dirinya.

"Jika kalian melihat bagaimana cara dia mengambil alih Makepacific, kalian akan mengerti dan tahu bahwa dia adalah Moon Tae San junior."

Lalu Tiba-tiba, pasukan keamanan mendatangi rumah Taesan.


Jae Sang langsung keluar menemui mereka.

Si pemimpin pasukan adalah Hyung Sik. Hyung Sik mengatakan, bahwa monitor mereka mendeteksi gerakan aneh dari kediaman Taesan.

"Kurasa ada kesalahan. Tidak ada yang salah, jadi pergilah." jawab Jae Sang.

Tapi Hyung Sik dan kawan-kawan kekeuh ingin memeriksa kediaman Taesan.

Jae Sang pun tidak punya pilihan lain selain mengizinkan mereka masuk.


Sosok Eun Hyuk pun terlihat di antara mereka. Tapi Jae Sang tidak menyadarinya lantaran Eun Hyuk memakai seragam yang sama dengan seragam mereka.


Setelah berhasil masuk, Eun Hyuk langsung membebaskan Chae Rin.

Setelah mengeluarkan Chae Rin, Eun Hyuk pun memberikan seragam hitam dan menyuruh Chae Rin memakainya.


Eun Hyuk keluar duluan dari kamar Pimpinan Moon. Kyung Sik melihatnya dan mereka saling memberi kode.

Setelah Eun Hyuk keluar, Kyung Sik langsung menyuruh anak buahnya turun.


Kyung Sik dan anak buahnya pura-pura membahas sesuatu.

Saat itulah, Chae Rin datang dan bersembunyi dibalik punggung salah satu dari mereka.

Kyung Sik dan kawan-kawan undur diri, tapi Jae Sang menyuruh mereka berhenti.

Ya, dia curiga.


Tepat saat itu, Eun Hyuk melepaskan petasan. Alarm kebakaran pun berbunyi.

Jae Sang berusaha berjalan ke arah Chae Rin, tapi Kyung Sik dan kawan-kawan menghalanginya.

Bunyi sirine dari alarm kebakaran membuat Pimpinan Moon dan para dewan direksi keluar.


Disaat itulah, Eun Hyuk menggunakan kesempatan untuk membawa Chae Rin pergi.

Setelah Eun Hyuk dan Chae Rin pergi, Kyung Sik dan kawan-kawan juga pergi.

Chae Rin melepaskan topinya dan membuangnya begitu saja sebelum masuk ke dalam mobil.

Kyung Sik dan kawan-kawan, serta Eun Hyuk dan Chae Rin berhasil meninggalkan kediaman Taesan.


Tak lama setelah kepergian mereka, Pimpinan Moon, Jae Sang dan para dewan direksi keluar.

Jae Sang melihat topi yang dibuang Chae Rin. Ia pun sadar Chae Rin telah pergi bersama pasukan keamanan tadi.


Jae Sang lantas masuk ke ruangan rahasia ayahnya. Ia mencoba mencari tahu, apa yang hilang dari ruang brankas sang ayah.

"Sebenarnya apa yang dicari wanita itu?" tanya Jae Sang.

Bersambung ke part 2................

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...