• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 19 Part 1

Sebelumnya...


Na Yeon terkejut mengetahui dirinya akan menyiapkan makanan untuk Se Jin dan Tae Joon.

Ia berdiri terpaku di depan kediaman Se Jin.

Tak lama kemudian, pembantu keluarga Se Jin datang.

"Kau orang yang akan menyiapkan jamuan?"

"Kau tinggal disini?" tanya Na Yeon.

Pembantu membawa Na Yeon masuk.

"Zaman semakin berkembang. Tadinya aku penasaran, seperti apa layanan jamuan itu."


Na Yeon teringat saat Yoo Kyung menuduhnya mencuri perhiasan. Se Jin juga ikut-ikutan, menuduh Na Yeon sudah mengambil barang-barangnya.

"Wae-yo?" tanya si pembantu, menyadarkan Na Yeon dari lamunannya.

"Tidak apa-apa." jawab Na Yeon.

"Karena kau aku beruntung." ucap si pembantu.


Si pembantu lantas mengajak Na Yeon ke dapur tapi langkah Na Yeon sontak terhenti saat ia melihat foto Yoo Kyung bersama Kyung Wan dan Se Jin.

Pembantu kemudian muncul dari arah dapur.

"Dapurnya disini." ucap si pembantu.

"Biarkan aku mencuci tanganku terlebih dahulu." jawab Na Yeon.


Si pembantu kaget melihat Na Yeon yang tahu dimana letak kamar mandi. Na Yeon pun beralasan, kalau dia mengunjungi banyak rumah dan tampilan rumah Yoo Kyung sama seperti rumah-rumah lainnya.


Na Yeon mencuci tangannya. Setelah itu, ia menatap kaca dengan tatapan kalut dan teringat kata-kata Se Jin yang tidak akan membagi apapun dengannya dan tidak akan kehilangan apapun karenanya.

"Aniyo, akulah orang yang tidak akan berbagi denganmu. Aku tidak akan kehilangan apapun. Kau mengerti, Jang Se Jin?" ucap Na Yeon.


Malam pun tiba. Tae Joon yang baru keluar dari gedung Baekdo tersenyum melihat Se Jin datang menjemputnya.


Di ruangannya, Kyung Wan menghubungi Tae Joon. Ia mengajak Tae Joon pulang ke rumahnya bersamanya.

"Aku minta maaf, aku seharusnya memberitahumu. Se Jin datang menjemputku."

"Jangan cemas, Appa! Tae Joon sedang menyetir." jawab Se Jin.

Kyung Wan tersenyum mendengarnya.


Ia lalu membereskan dokumennya dan bersiap pulang tapi kemudian ia menerima sms dari orang yang tidak dikenal.

"Jang Se Jin dan Kang Tae Joon tidak boleh menikah. Pernikahan ini akan membuat hidup tiga orang menjadi kacau. Tolong cegah akhir yang buruk. Kau adalah satu-satunya orang yang bisa mencegah hal ini."

Kyung Wan pun langsung mencatat nomor si pengirim sms dan meminta karyawannya melacak nomor itu.


Na Yeon sudah selesai dengan tugasnya. Si pembantu yang baru masuk ke dapur pun terkejut dengan hidangan Na Yeon yang sudah tertata rapi di meja makan.

"Menurutmu mereka akan suka?"

"Dia bukan manusia jika tidak menyukainya."


Yoo Kyung kemudian datang. Ia terkejut melihat semua hidangan di atas meja.

Ketika melihat Na Yeon, ia sontak kaget.

"Kau orang yang menyiapkan semua ini? Kau lebih muda dari yang kupikirkan. Berapa usiamu?"

"Aku 32."

"Namamu Lee Na Yeon?"

"Benar, nama yang sangat pasaran."

"Kurasa begitu tapi apakah sebelumnya kita pernah bertemu? Kau terasa tidak asing bagiku."

"Yang kutahu tidak."

"Bagaimana keluargamu? Situasi keluargamu? Kau sangat pintar memasak, itu pasti turunan dari ibumu atau nenekmu."

"Aku ketahuan, ibuku sangat pandai memasak. Dia juga punya restoran. Aku belajar semua ini dari ibuku."


Singkat cerita, Yoo Kyung pun berhenti mencurigai Na Yeon dan mencicipi masakan Na Yeon.

Ia pun memuji rasa masakan Na Yeon.

Bel lantas berbunyi. Yoo Kyung langsung menyuruh pembantunya membukakan pintu untuk Se Jin.

Yoo Kyung lantas membayar Na Yeon.


Se Jin masuk ke rumah dan memuji wangi masakan yang diciumnya.

Yoo Kyung heran melihat Se Jin pulang sendiri. Se Jin pun berkata, bahwa Tae Joon sedang membeli chiffon cake favorit Yoo Kyung.

"Kue di jam segini? Apa dia mau bertanggungjawab jika gula darahku naik?"

"Gula darah ibuku tidak akan naik. Tae Joon berusaha bersikap baik pada ibuku yang baik."


Na Yeon lantas keluar. Yoo Kyung pun memperkenalkan Na Yeon sebagai gadis yang membuat jamuan.

Se Jin dan Yoo Kyung sama-sama berterima kasih atas layanan Na Yeon.


Na Yeon beranjak keluar. Bersamaan dengan itu Tae Joon datang. Ia terkejut melihat Na Yeon.

"Lee Na Yeon, kau sedang apa disini? Apa yang kau lakukan disini!" teriak Tae Joon panic.

"Sejujurnya, aku tidak tahu apa aku melakukan hal yang benar atau tidak." jawab Na Yeon.

Tae Joon lantas menarik Na Yeon ke kamar.

"Kau benar-benar menemui Se Jin? Apa yang kau katakan padanya! Katakan padaku!

"Benar, aku memberitahu semuanya! Tentang Sae Byeol. Kuberitahu semuanya. Puas?" jawab Na Yeon kesal.


Mendengar itu, Tae Joon pun marah. Ia mencengkram lengan Na Yeon dan mengguncangkan tubuh Na Yeon.

"Kau pikir apa yang kau lakukan!"

Na Yeon pun semakin kecewa melihat sikap Tae Joon.

"Kau takut Se Jin tahu semuanya? Kenapa kau jadi seperti ini? Kau jadi... sangat menyedihkan dan menjijikkan."

"Benar, aku menjijikkan. Aku kotor. Aku takut dan ketakutan."

"Jangan khawatir. Aku tidak mengatakan apapun padanya. Aku datang untuk bekerja. Saat aku datang ke rumah itu, aku membayangkan apa yang terjadi padaku di rumah itu. Aku bahkan menyiapkan makanan untukmu dan Se Jin. Masuklah." jawab Na Yeon dengan sorot sesak.


Na Yeon lantas beranjak pergi.

Tae Joon dengan mata berkaca-kaca, memberitahu Na Yeon bahwa Se Jin sedang mengandung anaknya.


Kyung Wan melintas dan melihat mereka tanpa sengaja.

Kyung Wan pun langsung menyuruh sopirnya berhentii dan mengaku akan berjalan menuju ke rumah.


Na Yeon tambah luka mendengar Se Jin hamil anak Tae Joon.

Tae Joon pun berkata, itulah alasan dia tidak bisa kembali pada Na Yeon.

"Itu bukan alasan! Kau bilang, kau mau mencampakkan Sae Byeol karena anak yang belum lahir? Apakah semudah itu?"

"AKU MEMILIH SE JIN! Bukan kau, tapi Se Jin! Kau paham!"

"Jadi aku satu-satunya orang yang akan melindungi Sae Byeol?" tanya Na Yeon.


Lantas dengan tatapan marah dan napas memburu, Na Yeon mengatakan, akan membuat Tae Joon menjadi ayah Sae Byeol meskipun harus menghancurkan Tae Joon.

"Masuklah, Se Jin pasti menunggumu." ucap Na Yeon lagi dengan tatapan marah.

Setelah itu, Na Yeon beranjak pergi.


Tepat setelah Na Yeon pergi, Kyung Wan muncul. Tae Joon sontak kaget melihat Kyung Wan.

"Apa yang kau lakukan disini. Masuklah." suruh Kyung Wan. Tae Joon pun mengangguk.

Bersambung ke part 2.......

The Promise Ep 17 Part 3

Sebelumnya...


Na Yeon berdiri di depan pintu apartemen Tae Joon. Ia menelpon Tae Joon.

"Aku di depan apartemenmu."

"Aku masih di kantor."

"Kapan kau pulang? Aku akan menunggumu."

"Aku tidak bisa mengatakannya. Akan kutelpon lagi nanti."

"Aku akan menunggumu sampai kau datang."


Setelah menutup teleponnya, Na Yeon dihubungi Yoo Kyung. Yoo Kyung ingin Na Yeon menyiapkan makan malam untuk keluarganya besok.

Na Yeon pun mengaku tidak bisa, tapi Yoo Kyung memaksa.

"Pekerjaan adalah pekerjaan. Kami mengundang tamu ke rumah kami. Itulah kenapa. Kami memiliki pembantu yang bisa mengerjakan semuanya tapi dia tidak terlalu pandai memasak. Dan karena putriku baru kembali dari luar negeri dan kami memiliki tamu, tolong buatkan makanan tradisional."

"Baiklah, aku akan menyiapkan makan malamnya besok. Berikan saja alamatmu padaku."


Se Jin di mall, sedang belanja beberapa barang. Ia membelikan dasi untuk Tae Joon dan melihat-lihat sepatu bayi.


Saat hendak pergi, Joong Dae menabraknya.  Se Jin pun langsung memegangi perutnya yang ditabrak Joong Dae.

Sontak, Se Jin yang tidak mengenali Joong Dae langsung ngomel-ngomel dan Joong Dae pun bergegas meminta maaf.


Joong Dae pun langsung menghubungi Eun Bong.

Ia mengatakan, melihat Se Jin di toko perlengkapan bayi.

Sontak Eun Bong marah dan meminta Joong Dae menjaga mulut. Eun Bong yakin Se Jin tidak hamil.


Tae Joon yang baru pulang mendapati Na Yeon masih menunggunya.

"Kau sudah menunggu lama?" tanyanya dengan wajah dingin.

Tae Joon lantas membuka pintu dan masuk begitu saja tanpa menyuruh Na Yeon masuk.

Na Yeon pun menyusul Tae Joon.


Tae Joon membuatkan teh untuk Na Yeon dan menyuruh Na Yeon bicara.

"Aku mengerti. Kau sendirian di tempat yang jauh dan bertemu seseorang yang kau kenal. Aku bisa melihat bagaimana perasaanmu tumbuh padanya. Aku yakin itulah bagaimana kau bertemu Se Jin. Aku bisa melihat konflik dalam dirimu. Dan Se Jin sangat cantik, memiliki uang, dan punya pesona. Pria mana pun akan jatuh cinta padanya." ucap Na Yeon.

Tae Joon pun langsung merasa bersalah mendengar kata-kata Na Yeon.

"Aku sangat mengerti.Aku memikirkan hal ini sepanjang malam. Tapi hanya ada satu jawaban. Uri Sae Byeol tumbuh besar tanpa ayahnya karena ibunya yang bodoh. Dia akhirnya melihat wajah ayahnya tapi kau menolaknya lagi."

Tae Joon pun menatap Na Yeon dengan tatapan bersalah.


"Kau... tidak bisa menjadi ayahnya." ucap Na Yeon pelan.

Tangis Na Yeon pecah.

Sambil menangis, ia memohon Tae Joon agar tetap menjadi ayahnya Sae Byeol.

Tae Joon menghela nafas mendengarnya.


Se Jin berjalan menuju apartemen Tae Joon.


Na Yeon menangis.

Ia meminta Tae Joon bertanggung jawab sebagai ayah Sae Byeol. Tapi Tae Joon menolak menjadi ayah Sae Byeol dengan alasan, ia sudah pergi terlalu jauh.

Na Yeon meminta Tae Joon kembali seperti dulu, tapi Tae Joon menolak.

"Jangan berusaha terlalu keras, itu hanya akan menyakitimu." ucap Tae Joon.


"Jika kau tidak bisa melakukannya, aku yang akan melakukannya. Aku akan menemui Se Jin dan memintanya menyudahi hubungan denganmu." jawab Na Yeon.

Sontak Tae Joon kaget mendengar kata-kata Na Yeon.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu yang dibuka. Tae Joon semakin kaget.


Diluar, Se Jin terheran-heran karena tidak bisa membuka pintu apartemen Tae Joon.


Bersambung.....