• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 8 Part 2

Sebelumnya....


Moo Yeol memberikan kejutan untuk Hae Joo. Ia mengajak Hae Joo ke sebuah apartemen yang sudah dihiasnya. Hae Joo langsung terkesan. Moo Yeol pun berkata, bahwa dirinya tidak tahu harus memberikan apa pada Hae Joo sebagai hadiah ulang tahun pernikahan mereka. Ia ingin memberi Hae Joo perhiasan tapi perhiasan Hae Joo sudah terlampau banyak.Terakhir, ia berterima kasih lantaran Hae Joo tidak pernah menyerah memperjuangkannya.

Hae Joo pun memeluk Moo Yeol.


Sementara Yeo Ri terus belajar dan belajar, hingga teman-temannya heran sendiri melihatnya.


Ae Nok menyeret Yeol Mae ke kediaman Wid. Yeol Mae pun kesal dengan yang diperbuat sang ibu. Sepertinya Ae Nok bikin masalah lagi soalnya Yeol Mae bilang Hae Joo sudah membelikan apartemen untuk mereka dan Ae Nok tertipu investasi bodong. Sepertinya Ae Nok sudah menjual apartemen yang dibelikan Hae Joo dan uangnya ia gunakan untuk berinvestasi tanpa menyadari itu investasi bodong.

Pada Yeol Mae, Ae Nok mengaku sudah punya rencana. Tapi saat teringat Ji Won, Ae Nok jadi ngeri. Singkat cerita, Ae Nok tidak jadi masuk dan memutuskan pergi tapi malah ketemu Do Young yang baru saja pulang. Do Young yang baru turun dari mobil kaget melihat ibu dan adik Moo Yeol.


Ji Won terkejut melihat suaminya datang bersama ibu dan adik Moo Yeol. Do Young pun berkata, bertemu mereka diluar. Do Young masuk ke kamarnya sementara Ji Won menyuruh ibu dan adik Moo Yeol duduk.

Ae Nok memuji ketampanan Do Young. Ia bahkan berani bertaruh kalau masih banyak wanita yang berusaha menggodanya. Ji Won sedikit kesal mendengarnya.

Yeol Mae pun menyuruh ibunya diam. Ae Nok lantas mengeluarkan beberapa mainan dan berteriak memanggil Ga Ya dan Ma Ya tapi Ji Won bilang Ga Ya dan Ma Ya ada di asrama di sekolah dan tidak akan pulang ke rumah hari itu.

"Karena aku sudah disini, bukankah lebih baik jika kita minum teh dulu dan bicara..."

"Ini soal apartemen, kan? Kau bisa mengosongkannya minggu depan." ucap Ji Won.

Sontak, Ae Nok kaget Ji Won sudah tahu apa yang mau ia bicarakan.

"Akan kukirimkan asistenku besok dan pilihlah tempat yang kau suka."


Di sel, Yeo Ri sedang belajar. Sementara kedua temannya lagi membahas Seol yang meninggal.

"Seol ingin menjadi pengacara untuk membantu orang seperti kita yang ditindas kekuatan dan kekuasaan. Karena itu, Mal Yoon menjual bisnisnya dan mulai lagi dari awal. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya sudah meninggal."

Yeo Ri terkejut mendengarnya.


Mal Yoon yang tidak bisa menerima kepergian sang putri, melampiaskan kesedihannya dengan berolahraga.


Besoknya, Mal Yoon menemui Yeo Ri di penjara. Yeo Ri turut berduka atas kepergian Seol. Mal Yoon pun meminta maaf atas sikapnya tempo hari pada Yeo Ri. Mal Yoon berkata, sekarang ia baru mengerti rasanya kehilangan anak.

Yeo Ri : Janji yang kau buat padaku, apakah masih berlaku? Kau bilang, akan mengabulkan keinginanku.

Mal Yoon : Katakan, selama itu tidak menyakiti orang lain.

Yeo Ri : Tolong jadilah ibuku. Biarkan aku menjadi putrimu, Seol.

Sontak Mal Yoon kaget mendengarnya.


Do Chi sedang dalam perjalanan, bersama temannya. Mereka menuju bandara. Temannya cemas karena Do Chi akan melakukan penerbangan. Do Chi pun mengaku tidak punya pilihan lain lantaran agensi menyuruhnya tanda tangan kontrak dengan rumah produksi di China.


Benar saja, Do Chi yang sudah duduk di dalam pesawat mulai ketakutan. Semua itu karena trauma masa kecilnya.

Saat pesawat hendak take off, Do Chi memutuskan turun. Pramugari menghampirinya, menyuruhnya duduk tapi Do Chi berkeras mau turun. Pramugari menghalangi. Do Chi pun berkata, bahwa ia kesulitan bernapas. Tak lama kemudian, Do Chi pingsan.

Ketidakhadiran Do Chi untuk menandatangani kontrak dengan rumah produksi di China pun langsung menjadi topik hangat dimana-mana. Do Chi dianggap membatalkan kontrak secara sepihak.

Teman-teman Yeo Ri yang menonton berita itu pun langsung menghakimi Do Chi. Salah satu teman Yeo Ri berkata, Do Chi sombong karena merasa sudah populer. Si gendut membela Do Chi. Ia berkata, Do Chi nya tidak mungkin seperti itu. Ia juga mengaku, Do Chi pernah membalas surat yang ia kirimkan untuknya.

Yeo Ri melihat berita Do Chi. Ia pun teringat saat mendengar pertengkaran Do Chi dan Ji Won. Saat itu Do Chi berkata, dirinya lah satu-satunya pewaris sah Grup Wid.

Yeo Ri juga ingat bagaimana Ji Won muncul di tempat janjiannya dengan Do Chi.

"Kau mengumpankanku pada Hong Ji Won, Goo Do Chi." ucap Yeo Ri dendam.


Do Chi lagi yoga di apartemennya. Tak lama kemudian, temannya datang memberitahu bahwa ada banyak reporter diluar sana menunggu Do Chi.

Temannya juga memberikan surat yang dikirimkan fans Do Chi dari penjara (teman Yeo Ri). Do Chi pun langsung menjatuhkan surat itu dengan kakinya. Ia ngeri melihat surat yang dikirimkan dari fansnya untuk dirinya tapi menurut temannya, itu adalah kesempatan yang bagus untuk memperbaiki reputasi Do Chi yang rusak.

Do Chi menolak tegas saat temannya menyuruhnya menemui fansnya yang dari penjara itu.

"Kau tahu orang-orang memanggilmu apa? Bukan trouble-maker, tapi trouble-Dochi!"

Teman Do Chi pun menyuruh Do Chi memilih, menemui fansnya di penjara atau pergi ke China.


Dan... Yeo Ri lah yang akan bertemu Do Chi. Si gendut merasa malu dengan dirinya. Ia berkata, jika penampilannya lebih baik, ia sendiri lah yang akan bertemu Do Chi.

Ia lalu meminta Yeo Ri mengambil foto Do Chi.


Setelah temannya itu pergi, Yeo Ri menatap tajam ke arah cermin.

"Hong Ji Won bersiap lah. Ini saatnya."

Yeo Ri lalu menggunting rambutnya.


Yeo Ri pun diizinkan keluar penjara selama dua hari. Hal pertama yang dilakukan Yeo Ri mengunjungi Beom. Yeo Ri meminta maaf karena tidak akan bisa mengunjungi Beom dalam waktu yang lama. Ia beralasan, ada hal yang harus ia lakukan dan berjanji akan mengunjungi Beom setelah urusannya selesai.


Do Chi dan temannya sedang di perjalanan.

Do Chi : Kau sudah memanggil reporter dan menyuruh mereka menulis cerita yang bagus kan?

Do Chi juga merasa aneh karena fansnya mengajak bertemu di tepi jembatan. Temannya mengatakan, itu karena si fans tidak suka keramaian. Do Chi mulai ngeri.


Singkat cerita, Do Chi dan Yeo Ri sudah bertemu.

Do Chi : Apa kau Wang Suk Yeoh?

Yeo Ri menoleh, menatap Do Chi dengan dingin.

Do Chi terkejut. Ia fikir salah orang karena tahu fans yang akan bertemu dengannya seorang ajumma.


"Kau tidak ingat aku, Goo Do Chi-ssi? Pencuri kamera. Kau memintaku mengembalikan kameramu beberapa tahun lalu.

Do Chi pun terkejut.

"Sepertinya kau sudah ingat. Aku berterima kasih karena kau mengabaikanku yang ingin meminta tolong.Jika tidak, aku pasti merasa bersalah karena menyeretmu hari ini."

Do Chi salah paham, ia fikir Yeo Ri lah yang menulis semua surat itu padanya untuk menyiksanya.

Do Chi yang kesal, beranjak pergi. Yeo Ri memanggil Do Chi tapi Do Chi mengabaikan Yeo Ri sekali lagi.

Tapi Yeo Ri terus memanggil Do Chi. Do Chi akhirnya menoleh. Betapa terkejutnya ia saat melihat Yeo Ri sudah tidak ada di sana.


Teman-teman Yeo Ri yang sedang mengepel lantai, tidak sengaja menemukan surat bunuh diri Yeo Ri. Sontak, mereka langsung memanggil penjaga.


Do Chi syok menyadari Yeo Ri melompat ke sungai.

Bersamaan dengan Yeo Ri yang melompat ke sungai, Ji Won tidak sengaja menjatuhkan gelasnya.

Tak lama kemudian, Ji Won dihubungi anak buahnya yang mengabari soal Yeo Ri. Sontak Ji Won kaget.


Yeo Ri akhirnya muncul di permukaan setelah beberapa detik.

Yeo Ri : Son Yeo Ri sudah meninggal. Mulai hari ini, aku... Yoon Seol."

Yeo Ri lantas celingak celinguk, mencari arah kemana ia harus berenang.


Bersambung....................

Unknown Woman Ep 8 Part 1

Sebelumnya...


Ji Won datang saat Beom sudah berada di tangan wanita dari panti asuhan.

Ji Won : Sudah kubilang aku akan menemukanmu, Son Yeo Ri!

Ji Won lalu melirik Beom.

"Beom eomma, aku pergi sekarang." ucap wanita itu, lalu pergi membawa Beom.

Ji Won menatap tajam Yeo Ri.

"Tidakkah kau merasa, kau harus membayar dosamu dengan ini?"

Ji Won menyeringai, lalu beranjak pergi.


Yeo Ri mengejar Beom. Para sipir pun sontak menahannya. Yeo Ri berteriak, tidak bisa membiarkan putrinya dibawa pergi.

Sipir yang tidak tahu apa-apa, mengatakan, semua itu demi kebaikan Beom.

Yeo Ri : Aku akan membesarkannya sendiri!


Yeo Ri dibawa menuju sel. Yeo Ri yang takut Beom jatuh ke tangan Ji Won pun berusaha melepaskan diri dari para sipir. Ia menggigit pergelangan tangan para sipir dan mencoba kabur. Sipir yang lain, yang berdiri di depan pintu, langsung menangkapnya.

Yeo Ri : Beom-ah! Beom-ah!


Sementara itu, Ji Won menyusul wanita itu.

"Jadi namanya Beom?"

"Kau siapa? Kudengar dia tidak punya keluarga."

Ji Won pun mengaku mengenal Yeo Ri dengan sangat baik. Ia lalu berkata, Beom tidak bersalah.

Ji Won : Dia berada disini karena dosa ibunya.

Ji Won memeriksa Beom dan menyadari Beom sedang sakit.

"Kesehatannya sedang tidak baik. Sepertinya ini pneumonia."

"Lalu kenapa kau masih berdiri disini? Bawa dia ke rumah sakit! Masuklah ke mobilku."

Wanita panti asuhan itu pun menurut dan pergi bersama Ji Won.


Yeo Ri dikurung di sel isolasi.

Yeo Ri : Uri Beom-i tidak boleh bertemu wanita itu! Tidak boleh! Beom-ah!


Hae Joo kebingungan lantaran anak laki-lakinya terus saja menangis.

Hae Joo : Na eottoeke? Eomma yeogiseo.


Ji Won sedang menuju rumah sakit bersama Beom dan wanita dari panti asuhan.

Wanita dari panti asuhan berkata, Beom mulai sulit bernapas.

Ji Won dihubungi Hae Joo. Ia terkejut.

Ji Won : Mwo? Gaya, Ma Ya-ga! Kau sudah menghubungi Moo Yeol? Eomma sedang di jalan menuju rumah sakit. Kita bertemu disana.

Yeo Ri sudah mulai tenang. Ia pun mulai dikeluarkan dari sel isolasi.


Yeo Ri dikembalikan ke selnya. Sampai disana, ia menanyakan kabar Beom pada teman-temannya. Tapi dua temannya seperti merahasiakan sesuatu tentang Beom darinya. Yeo Ri mulai cemas.

"Anakmu meninggal. Saat kau membuat masalah kemarin dan dikunci di ruang isolasi, Beom atau siapa pun nama bayi itu, meninggal." ucap si wanita bermata satu.

Sontak Yeo Ri kaget dan juga marah.

Yeo Ri : Dangsin michyeosseoyo! Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu! Siapa yang mengatakannya padamu! Tarik kata-katamu kembali!

Wanita itu menampar Yeo Ri. Ia lalu memarahi kedua teman Yeo Ri yang berusaha merahasiakan hal itu dari Yeo Ri. Ia berkata, itu bukanlah sesuatu yang pantas untuk dirahasiakan, terlebih Yeo Ri adalah ibu kandung Beom.

Wanita itu lantas memberitahu Yeo Ri, bahwa saat Yeo Ri dikurung di sel isolasi kemarin, mereka menerima surat kematian Beom.

Tangis Yeo Ri pecah.


Yeo Ri : Geojitmal!

Yeo Ri pun memanggil sipir.


Yeo Ri terkejut membaca surat kematian Beom. Sipir berkata, seharusnya mereka mengirim Beom lebih cepat. Sipir menjelaskan, bahwa Beom tidak bisa bertahan melawan penyakit pneumonianya.

Yeo Ri tidak percaya. Ia yakin ada yang tidak beres. Yeo Ri yang tidak percaya lantas merobek surat kematian itu dan meminta anaknya dikembalikan.

Yeo Ri : Uri Beom-i menungguku di panti asuhan. Nae ttal deorawa! Uri Beom-i! Nae ttal!


Sipir dan wanita dari panti asuhan membawa Yeo Ri ke makam Beom.

Yeo Ri marah. Ia menggali tanah dan menemukan guci abu Beom di sana.

Tangis Yeo Ri pecah.

Yeo Ri : Beom-ah, eomma yeogiseo! Beom-ah!

Sipir dan wanita dari panti asuhan juga ikut menangis melihat Yeo Ri.


Sebulan telah berlalu, tapi Yeo Ri masih menangisi kematian Beom. Si wanita bermata satu pun kesal. Ia menyebut, Yeo Ri sudah membuat selera makannya hilang. Wanita itu lantas menasehati Yeo Ri, bahwa bukan cuma Yeo Ri yang punya kisah sedih.

Teman Yeo Ri yang gendut membenarkan. Ia bercerita, suaminya berselingkuh saat ia bekerja banting tulang jadi ia mematahkan leher keduanya.

Teman yang satu lagi berkata, ia membunuh seseorang lantaran tidak membayarnya yang sudah menjadi supir penggganti.

"Dan bos kita, Mal Yoon, rentenir terbaik di Myeong-dong, yang memelintir anak konglomerat...."


Si wanita bermata satu, Mal Yoon, pun menyuruh si gendut diam. Lalu, ia memberikan kode pada si gendut.

Si gendut mengerti dan langsung mengambil gumpalan koran di dalam rak dan memberikanya pada Yeo Ri.

Si gendut berkata, Yeo Ri beruntung karena Mal Yoon menyisakan kue beras untuknya. Si gendut bilang, Mal Yoon biasanya berbagi kue beras itu dengan suaminya (-nya disini Mal Yoon ya). Tapi Yeo Ri tetap keras kepala, menolak makan.

Mal Yoon pun kaget.

"Baik, kelaparan lah sampai kau mati!"

Tangis Yeo Ri pecah. Kedua teman Yeo Ri takut kalau Yeo Ri akan bunuh diri.


Yeo Ri lalu menghapus tangisnya dan tidak sengaja memegang kertas koran itu. Saat itulah ia melihat artikel keluarga Wid. Ada foto keluarga Wid disana, lengkap dengan Moo Yeol dan kedua bayi kembarnya. Artikel itu berjudul, 'Hong Ji Won, harapan untuk anak-anak, Wid Group Foundation'.

Yeo Ri pun marah.


Sementara itu, Ji Won sedang menyuapi kedua cucunya makan.

Hae Joo lalu datang sambil membaca artikel itu. Ia pura-pura kesal lantaran wajahnya terlihat kusam di foto sementara wajah Ji Won terlihat cantik.


Kemarahan Yeo Ri semakin menjadi saat membaca tulisan bahwa Ji Won membantu orang-orang lemah sejak kehilangan Hae Sung.

Ia lalu teringat ketika Ji Won berusaha menyeretnya ke rumah sakit. Ia juga ingat kata-kata Ji Won yang akan membuatnya merasakan sakitnya kehilangan anak.

Ji Won menggendong Ga Ya. Ia berniat mengajak Ga Ya mendengarkan musik bersamanya. Sementara Hae Joo sedang menyuapi Ma Ya.


Tapi baru mau menggendong Ga Ya, ponselnya berdering. Ji Won terkejut melihat siapa yang menelponnya. Ji Won masuk ke kamar.

"Ini aku, Son Yeo Ri."

"Aku sudah menunggumu. Aku membayangkan kau akan menelponku."

"Putriku meninggal. Apa kau membayangkan itu juga?"

"Aku membacanya di berita. Sayang sekali." jawab Ji Won sembari tersenyum puas.

"Kenapa Beom-i ku yang tidak bersalah harus meninggal?" tanya Yeo Ri.


Pertanyaan yang sama. Ji Won juga menanyakan itu saat Hae Sung meninggal dan menuduh Yeo Ri yang membunuh Hae Sung.

Sekarang, Yeo Ri menuduh Ji Won membunuh Beom.

Yeo Ri : Aku menjadi pembunuh karena kau, datang ke penjara dan kehilangan Beom.

Ji Won : Sekarang kau mengerti perasaanku? Setiap hari, setelah kehilangan Hae Sung, aku merasa seperti hidup di penjara. Bahkan ketika langis cerah, aku menangis. Ketika aku melihat daun yang melambai karena angin, hatiku hancur. Aku hidup seperti mayat. Jika kau tidak lari waktu itu, Hae Sung ku pasti bertahan. Anakku mati karena anakmu yang belum lahir. Kau yang membunuh anakmu sendiri. Kau membuatnya sakit dan membunuhnya.


Yeo Ri : Aku tidak akan memaafkanmu! Beraninya kau.... aku tidak akan memaafkanmu.

Ji Won : Lalu apa yang mau kau lakukan padaku?

Yeo Ri : Kau, putrimu, menantumu, aku akan menghancurkan kalian semua.

Ji Won : Caranya? Kau terkunci di penjara.Bahkan jika kau keluar, kau tidak punya kekuatan!

Yeo Ri : Ingatlah apa yang kukatakan. Namaku, wajahku dan rasa sakitku.Jangan berani melupakannya. Aku tidak akan melupakanmu.


Yeo Ri lalu berjalan ke halaman penjara dan berkata dalam hatinya bahwa ia tidak akan memaafkan satu pun dari mereka.


Mal Yoon duduk di tangga dan menatap kue berasnya. Ia lalu teringat kata-kata suaminya saat datang mengunjunginya.

Flashback...

Mal Yoon : Bagaimana putri kita, Seol? Dia sudah pindah ke asrama?

"Dia pindah kemarin. Jangan cemaskan kami. Sayangku Mal Yoon." ucap tuan Yoon.

*Berarti Yoon Seol yang dimaksud si dokter yang membantu persalinan Yeo Ri adalah putrinya Mal Yoon.


Mal Yoon tersenyum. Ia lantas memakan kue berasnya tapi karena tidak mengunyah dengan benar, kue berasnya tersangkut di tenggorokan.

Akibatnya, Mal Yoon tidak bisa bernapas. Untunglah Yeo Ri datang tepat waktu. Ia memeluk Mal Yoon dan mengguncang-guncangkan tubuh Mal Yoon hingga akhirnya kue beras itu keluar dari mulutnya.


Mal Yoon pun terkejut melihat siapa penolongnya.


Setelah kembali sel, Mal Yoon pun memperkenalkan dirinya pada Yeo Ri.

Mal Yoon : Aku Seo Mal Yoon yang selalu membalas kebaikan yang kuterima dari orang lain. Katakan keinginanmu. Minggu depan aku bebas, jadi aku akan mengabulkan keinginanmu.

Yeo Ri tertarik, apapun itu?

Mal Yoon : Sepanjang tidak melukai orang lain.

Yeo Ri : Lupakan.


Tapi rupanya Mal Yoon tahu apa yang ada di otak Yeo Ri. Yeo Ri pun berkata, ia tidak punya kekuatan apapun untuk membalas dendam.

Mal Yoon : Buatlah sebuah pukulan. Jika David menurunkan Goliath yang perkasa dengan satu pukulan, maka kau harus membuat pukulan itu. Buat dirimu kuat. Kau pikir orang lain akan membalaskan dendammu jika kau merajuk seperti ini? Buat dirimu kuat sampai mereka memohon ampun padamu.


Yeo Ri terhasut!


Karena itu lah, demi balas dendamnya, ia mulai mencoba bangkit. Ia belajar hukum, membaca buku-buku hukum siang dan malam.


Setelah membacanya, ia merobek lembaran demi lembaran dan menelan lembaran itu.

Bersambung ke part 2..............