• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 6 Part 1

Sebelumnya...


Episode ini dibuka dengan Woo Hyuk yang mendatangi Jung Won.

Jung Won berkaca-kaca melihat Woo Hyuk.

Woo Hyuk menatap Jung Won sejenak, sebelum akhirnya, ia beranjak mendekati Jung Won dan memeluk Jung Won.


Soo Ho berusaha mengakhiri hidupnya. Ia melompat dari balkon gedung kejaksaan.


Lampu di ruang operasi menyala. Tim dokter sedang mengoperasi Soo Ho.


Nyonya Shin duduk diluar, menunggu Soo Ho yang masih dioperasi.


Kondisi Soo Ho semakin kritis. Dokter langsung melakukan kejut jantung.


Diluar, juga ada Young Eun. Young Eun tak berhenti menatap Nyonya Shin.


Hyeong Cheol sedang bicara dengan seseorang di telepon. Ia mengancam, akan mencabut semua iklannya jika orang itu menerbitkan artikelnya. Hyeong Cheol berjalan pergi.


Tak lama kemudian, Yoo Ra datang.

Yoo Ra : Oppa bagaimana?

Nyonya Shin yang ditanya diam saja.

Yoo Ra : Eomma!


Nyonya Shin : Duduk.

Nyonya Shin sendiri terlihat marah.


Woo Hyuk dan Jung Won duduk di depan restoran. Woo Hyuk meminta Jung Won bersandar padanya.

Woo Hyuk : Jangan kau pendam sendiri. Kau boleh mengatakannya padaku.

Jung Won : Woo Hyuk-ssi, naneun....

Jung Won berhenti sejenak. Sorot matanya nampak sedih.

"... kalau aku bersandar padamu, kau akan sangat menderita." lanjut Jung Won.

Woo Hyuk berkata tak apa. Tapi Jung Won tetap tidak bisa mengatakannya karena tak sanggup melihat Woo Hyuk terluka.


Woo Hyuk lantas menggenggam tangan Jung Won dan meminta Jung Won untuk tidak melepaskan tangannya.

Woo Hyuk : Cukup datang padaku. Perlahan. Tak perlu terburu-buru. Untuk waktu yang lama, aku akan menunggu untuk waktu yang lama. Kau bisa, kan?

Mendengar itu, tangis Jung Won pun keluar.


Woo Hyuk : Saranghaeyo.

Woo Hyuk lalu menghapus tangis Jung Won.


-Episode 6, Kebangkitan-


Woo Hyuk langsung ke RS begitu mendengar kabar tentang Soo Ho yang mencoba bunuh diri.

Di lorong, dia bertemu Yoo Ra. Woo Hyuk menanyakan keadaan Soo Ho. Yoo Ra berkata, bahwa kakaknya masih dioperasi. Yoo Ra lalu bertanya, haruskah Woo Hyuk bertindak sampai sejauh itu. Woo Hyuk meminta maaf.

Yoo Ra yang tahu ibunya sangat marah, melarang Woo Hyuk menemui ibunya. Tapi Woo Hyuk tak peduli dan tetap pergi.

*Entah kenapa sy masih gk percaya Soo Ho pembunuh Min Ho. Soal Yoo Ra, sy gk tau mau komen apaan. Intinya sih, darah Geosan mengalir dalam tubuh Yoo Ra jadi mau sebejat apapun keluarganya, dia bakal ngebelain keluarganya mati-matian. Si Yoo Ra ini kek nya bakal lebih kejam dari ibunya.


Woo Hyuk menemui Nyonya Shin. Nyonya Shin menatap Woo Hyuk dengan tatapan membunuh.


Jung Won sedang menonton berita Geosan. Ia terkejut mendengar berita tentang Soo Ho yang mencoba bunuh diri.

Berita kemudian membahas tentang Soo Ho yang ditangkap tanpa surat perintah hanya akan terjadi bila kejaksaan memiliki bukti kuat kalau Soo Ho lah pelaku pembunuh Min Ho.


Ruangan Woo Hyuk digeledah. Para staff Woo Hyuk tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Orang-orang yang juga berasal dari kejaksaan, membawa pergi berkas-berkas Woo Hyuk tentang Soo Ho.

"Bagaimana nasib kita?" tanya Manajer Oh cemas.

"Jangan cemas. Hujan mendadak seharusnya cepat reda." jawab staff perempuan berkacamata.


Satu per satu staff Woo Hyuk diinterogasi. Orang-orang itu berusaha mencari celah untuk mengkambinghitamkan Woo Hyuk. Mereka mencari tahu, apakah Woo Hyuk melakukan kekerasan pada Soo Ho sebelum Soo Ho melompat.

Staff Woo Hyuk membela Woo Hyuk.


Giliran Woo Hyuk diinterogasi. Orang-orang itu sekarang mempersoalkan kamera pengawas yang dimatikan beberapa menit sebelum insiden terjadi. Woo Hyuk menolak bicara.


Kepala Jaksa membela Woo Hyuk. Ia menegaskan, bukan Woo Hyuk yang mendorong Soo Ho dari lantai 3 gedung jaksa. Tapi mereka tak peduli dan berniat membawa masalah ini ke komite disiplin.


Woo Hyuk bicara dengan Jaksa Kepala. Woo Hyuk minta maaf atas insiden Soo Ho. Jaksa Kepala pun bertanya, sejauh apa Woo Hyuk memberi tekanan sampai Soo Ho berniat bunuh diri.

Jaksa Kepala kemudian bertanya, apa yang akan Woo Hyuk lakukan sekarang.

Woo Hyuk : Aku tak apa, tapi usahan Manajer Oh dan Inspektur Jo tak terkena dampaknya.

Jaksa Kepala : Kalau kau bersikap sok pahlawan, apa masalah akan selesai? Sekarang bukan waktunya mengkhawatirkan orang lain! Kau keluar dari kasus.

Woo Hyuk : Jaksa Kepala!

Jaksa Kepala : Tersangka mencoba bunuh diri. Bukankah sudah sewajarnya?

Woo Hyuk : Kuakui itu salahku. Tapi aku tak setuju kalau tim penyelidikan kau ganti.

Jaksa Kepala : Keluar! Sampai komite disiplin dimulai, kau jangan bertingkah.


Dokter menjelaskan kondisi kritis Soo Ho. Setelah itu, ia beranjak pergi.

Hyeong Cheol menyuruh Nyonya Shin istirahat.

Nyonya Shin : Hyeong Cheol-ah, apa tujuan hidupmu? Cha Woo Hyuk, sebaiknya dia berharap Soo Ho cepat pulih. Jika Soo Ho tak bisa melihat, mata orang itu harus dicongkel. Jika Soo Ho tak bisa berjalan, dia juga tak boleh menginjak tanah lagi.

Hyeong Cheol sontak kaget dengan ucapan mengerikan noona nya.


Yoo Ra mendengar ucapan sang ibu dari luar. Sontak, ia langsung cemas dan berniat menghubungi Woo Hyuk tapi tak jadi.


Sekarang, Yoo Ra membereskan semua barangnya. Tak lama, salah seorang rekannya datang.

Yoo Ra : Pengacara Kwon, sudah berapa lama kau bekerja di bawahku?


Woo Hyuk dan tim nya duduk di sebuah warung.

Manajer Oh kesal, ia tidak bisa menerima Woo Hyuk diperlakukan seperti itu.

Deok Bae meminta maaf. Ia mengaku sangat malu. Ia juga berkata, harusnya ia yang didisiplinkan.


Woo Hyuk mengajak Kepala Jang keluar. Diluar, Woo Hyuk memberitahu Kepala Jang bahwa terjadi pencurian sebelum insiden Soo Ho.

Kepala Jang terkejut, apa? Apa yang hilang?

Woo Hyuk : USB yang kita temukan di kamar Tae Soo Ho.

Kepala Jang : Apa isinya?

Woo Hyuk : Aku tidak tahu. Tidak sempat kuperiksa. Masalahnya... sepertinya ada mata-mata.


Kepala Jang tidak percaya.

Woo Hyuk : Sebagian besar staf jaksa tak tahu tempat penyimpanan barang sitaan. Tapi rute keluar masuk pencuri itu sangat akurat.

Kepala Jang : Kenapa kau memberitahuku? Memangnya aku mata-matanya? Kita tidak sedekat itu.

Woo Hyuk : Kau menerima banyak uang asuransi kecelakaan.

Kepala Jang : Astaga, kau tak tahu apa-apa. Kau sama sekali tak membantuku. Kepalaku sudah puyeng tapi masih kau tambah lagi pekerjaanku.

Woo Hyuk : Mianhaeyo.

Kepala Jang : Sekarang kau akan bagaimana?

Woo Hyuk tidak menjawab.

Kepala Jang : Matikan sakelar, lalu tidurlah. Lingkaran hitammu sudah sampai lututmu.


Woo Hyuk ada di bis ketika Jung Won menelponnya. Woo Hyuk berbohong, ia berkata dirinya ada di rumah.

Jung Won sendiri ada di rumah Woo Hyuk. Mendengar itu, Jung Won pun mengaku dirinya di restoran.

Woo Hyuk : Masih ada pembeli?

Jung Won : Aku baru mau naik. Woo Hyuk-ssi, beristirahat lah. Besok kutelpon lagi.


Woo Hyuk ke kuil, mendoakan ayah dan ibunya.


Setelah itu, ia bermalam di kuil. Woo Hyuk mencoba tidur tapi tidak bisa.


Besok paginya, Woo Hyuk terbangun. Ia keluar dari kamarnya.

Jung Won tiba-tiba muncul di depannya.

Jung Won tersenyum, tidurmu nyenyak?

Woo Hyuk awalnya kaget tapi setelahnya, ia tersenyum.

Bersambung ke part 2.......

The Promise Ep 30 Part 2

Sebelumnya...


Do Hee mengajak Hwi Kyung makan di restoran iga.

Hwi Kyung : Apa ini rumahmu? Kau memiliki keluarga besar.

Do Hee menjelaskan, bahwa sesuatu tiba2 terjadi.

Hwi Kyung : Kau selalu melakukan apapun yang kau inginkan.

Do Hee : Hya, aku sudah lama merencanakan ini. Aku bahkan mempekerjakan koki khusus, tapi aku... ini sangat tidak adil.

Hwi Kyung : Teruslah membuat alasan. Aku tidak percaya padamu.

Do Hee : Aku lebih baik bekerja keras sebagai reporter. Salah paham membuatku frustasi. Aku bekerja keras membersihkan nama orang2 yang tidak bersalah.

*Do Hee kenapa gk jadi jaksa aja yaa? Kek nya dia lebih cocok jadi jaksa.


Mantan istri Hwi Kyung tiba-tiba datang. Nafsu makannya seketika hilang melihat kebersamaan dengan Hwi Kyung dan Do Hee.

Ia cemburu dan beranjak pergi.

Mantan istri Hwi Kyung berjalan melewati Eun Bong yang juga berada di sana.


Eun Bong melihat ponselnya dan kesal karena tidak ada panggilan atau pesan dari Joong Dae.

Ia kemudian meletakkan ponselnya dan tanpa sengaja memencet nomor Joong Dae.

Joong Dae yang juga menunggu telepon Eun Bong pun tersenyum puas melihat Eun Bong menghubunginya duluan.

Joong Dae menimbang2, harus menjawab telepon Eun Bong atau tidak.

Eun Bong panic menyadari dirinya memencet nomor Joong Dae. Ia pun bergegas mematikannya.


Sementara Joong Dae yang akhirnya memutuskan menjawab telepon Eun Bong pun kesal karena teleponnya tiba-tiba mati.

Joong Dae meletakkan ponselnya di meja. Tapi matanya bolak balik menatap ke layar ponselnya.

Tiba-tiba, listrik di rumahnya padam. Joong Dae pun langsung ketakutan dan mengangkat kakinya ke atas.

*Si Joong Dae ini laki apa bukan sih? Ama kecoa takut? Listrik padam, takut. Gk suka bau2an.


Di ruang makan Se Jin, meja sudah dipenuhi berbagai hidangan. Yoo Kyung sendiri yang membuatnya. *Baru tahu sy Yoo Kyung bisa masak.

Tak lama, Kyung Wan, Se Jin dan Tae Joon datang.

Singkat cerita, mereka mulai makan. Se Jin pun mengucapkan terima kasih sekali lagi pada ibunya.

Sang ibu hanya tersenyum, lalu menyuruh Tae Joon makan dan menyebut Tae Joon sebagai tamu kehormatan mereka.


Usai makan malam, Yoo Kyung membawakan teh untuk mereka. Kyung Wan mengaku, perutnya sudah terlalu kenyang untuk minum teh.

Yoo Kyung : Aku sudah menyiapkan dessert spesial.

Se Jin pun berkata, akan mengambil dessert nya di dapur. Tapi Yoo Kyung bilang, dessert nya bukan lah sesuatu yang bisa dimakan, tapi sesuatu untuk didengar.


Yoo Kyung memulai ceritanya.


Tae Joon awalnya antusias mendengarnya tapi setelah mendengar cerita Yoo Kyung, ia langsung sadar Yoo Kyung tengah menyindirnya.

Yoo Kyung : Ada seekor ikan. Dia pintar dan pekerja keras. Tapi satu-satunya kelemahan yang ia miliki adalah awal yang buruk. Ia lahir di sungai. Tapi untungnya dia pekerja keras. Dia pada akhirnya, berhasil berenang. Disitulah masalah dimulai. Dia mulai berambisi dan ingin berenang ke sungai yang lebih besar.


Se Jin yang sadar kemana arah pembicaraan sang ibu, langsung meminta sang ibu berhenti cerita. Ia mengatakan, cerita sang ibu sangat membosankan.

Yoo Kyung : Dengarkan. Disinilah menariknya.

Yoo Kyung melanjutkan ceritanya. Ia berkata, si ikan yang ambisius itu akhirnya berhasil menggoda ikan emas. Si ikan emas yang sudah jatuh hati, setuju menikahinya. Tapi kemudian, si ikan itu ketahuan sudah memiliki istri dan anak berumur 5 tahun di sungai kecilnya yang ditinggalkannya.


Yoo Kyung lantas mengambil cangkir tehnya. Ia kemudian berdiri dan menyiram Tae Joon.

Se Jin marah, eomma!

Kyung Wan kaget melihat tindakan istrinya.

Yoo Kyung : Kembalilah ke sungai itu, kau sepotong sampah.


Tae Joon berdiri. Ia mengusap wajahnya yang basah dan berterima kasih atas cerita menarik Yoo Kyung. Tae Joon lalu mengatakan akan pergi untuk hari itu saja.

Yoo Kyung tambah marah. Ia berkata, akan menghentikan pernikahan Tae Joon dan Se Jin meski harus mempertaruhkan hidupnya.

Se Jin ingin menjelaskan, tapi Yoo Kyung langsung menyuruhnya diam. Yoo Kyung marah pada Se Jin dan Kyung Wan karena sudah menipunya.

Kyung Wan membela Tae Joon. Ia berkata, tidak memberitahu Yoo Kyung karena ia dan Se Jin membutuhkan Tae Joon.

Yoo Kyung semakin marah.

Ia lalu mengusir Tae Joon.


Tae Joon yang tersinggung, langsung pergi. Se Jin mengejar Tae Joon. Tapi Tae Joon menyuruh Se Jin kembali ke dalam. Tae Joon bilang, orang yang harus Se Jin ajak bicara adalah Yoo Kyung.

Se Jin melarang Tae Joon pergi tapi Tae Joon mau sendiri.


Se Jin kembali ke dalam dan ribut dengan Yoo Kyung.

Se Jin : Kau tidak kasihan padaku dan anakku? Kang Tae Joon adalah ayah anak ini! Bagaimana seorang ibu bisa mengatakan hal itu?

Tapi Yoo Kyung tetap marah dan tidak mau memberi restunya untuk Tae Joon.


Se Jin yang marah, kembali ke kamarnya. Dia menghubungi Na Yeon dan mengajak Na Yeon bertemu tapi Na Yeon bilang ia tidak punya alasan untuk menemui Se Jin. Se Jin tambah marah.

Se Jin : Apa kau melakukan sesuatu yang membuatku marah? Kau takut padaku!

Se Jin kemudian menyalahkan Na Yeon atas masalahnya.

Se Jin mengancam Na Yeon, akan datang ke rumah Na Yeon jika Na Yeon tidak mau bertemu dengannya.


Tae Joon sendiri datang ke restoran bibinya.


Na Yeon dan Se Jin bertemu di sebuah kafe.

"Kau datang?"

"Aku tidak punya alasan untuk tidak datang."

"Si bodoh Tae Joon tidak pernah mengira kau akan melakukan ini. Dia percaya padamu. Inikah cara mu berterima kasih pada kami yang sudah mempercayaimu?

Se Jin kemudian menyiram Na Yeon dengan air minumnya.

Se Jin : Katakan padaku! Cobalah katakan!


Bersambung.........

Si Se Jin ini lucu...

'Kau tidak kasihan pada aku dan anak ini? Bagaimana seorang ibu bisa mengatakan itu?'

Lah, terus apa kabar sama Na Yeon? Elu gk kasihan ama Na Yeon dan Saebyeol?

Lalu apa? Dia nyuruh Na Yeon berterima kasih sama dia dan Tae Joon? Omo... berterimakasih atas dasar apa coba? Biarpun udah berulang2 nontonnya, sy tetap aja greget sama part ini... bangke emang si Se Jin ini...