• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 9 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Ra menyuruh Jung Won meninggalkan Woo Hyuk. Ia berjanji, tidak akan menggali lebih jauh jika Jung Won bersedia meninggalkan Woo Hyuk. Tapi jika tidak, ia mengaku akan mengambil tindakan. Yoo Ra menyuruh Jung Won memilih.

Jung Won pun menjawab. Ia menyuruh Yoo Ra bertanya dulu pada Woo Hyuk.

Jung Won : Jika dia mengaku takut dihancurkan olehku, aku akan pergi.

Yoo Ra : Itu menjijikkan. Kau menipu orang-orang dengan wajah polosmu.

Jung Won tersenyum sinis.

"Menggelikan. Fakta bahwa kau, bahwa kalian bisa mengatakan sesuatu seperti itu. Kau orang yang lebih menjijikkan dan lebih penipu." balas Jung Won.


Jung Won lantas beranjak pergi, meninggalkan Yoo Ra yang kesal setengah mati.

*Jd inget omongan Young Eun klo anggota keluarga Geosan tahu Min Ho hanya tertarik pada wanita dan narkoba, tapi mereka semua diam dan menutup mata. Berarti si Yoo Ra juga tahu dong ya, tapi tetap aja dia ngebela keluarganya. Dia bahkan menutup mata dengan kekerasan yang dilakukan Min Ho pada Jung Won.


-Ep 9, KELUAR-


Nyonya Shin menyuruh Soo Ho makan agar cepat pulih, tapi Soo Ho menolak. Soo Ho semakin kehilangan selera makannya saat menoleh ke arah Young Eun yang juga tengah menatapnya.


Woo Hyuk lagi makan siang dengan Jae Il. Jae Il menyantap mie nya tapi langsung mengeluarkannya kembali lantaran mie nya masih terlalu panas untuk disantap.

"Hati-hati." ucap Woo Hyuk, lalu memberikan minumnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Woo Hyuk lagi.

"Aku baik-baik saja tapi mulutku rasanya terbakar." jawab Jae Il.

Jae Il hendak menyantap mie nya lagi tapi tiba-tiba saja ia berhenti.

Woo Hyuk : Wae?

Jae Il : Dia mati, kan?

Woo Hyuk : Ricky?

Jae Il : Jika dia masih hidup, dia tidak akan menghilang seperti ini.

Woo Hyuk : Masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.

Jae Il : Kita memiliki banyak informan yang bekerja tetapi kita tidak melihatnya. Jika dia mati dan diletakkan di suatu tempat di atas bukit, maka sama sekali tidak berguna bagi kita untuk berada di sini!


Woo Hyuk : Mianata. Itu tidak ada hubungannya denganmu, namun...

Jae Il memukul mulutnya karena sadar sudah salah bicara.

Jae Il : Tidak. Tunggu, baik. Aku tidak bilang jika aku berhenti karena itu sulit. Aku hanya bilang bahwa kita harus berpikir rasional karena itu sangat bikin frustasi. Kau kesal?

Woo Hyuk : Kau tahu apa pesonamu? Bahwa kau takut-takut.

Jae Il : Aaaah....

Woo Hyuk tertawa. Jae Il juga ikut tertawa.


Woo Hyuk lantas meminta pesanannya pada Jae Il. Jae Il baru ingat, dan langsung memberikan pesanan Woo Hyuk. Jae Il penasaran, kenapa Woo Hyuk memintanya membawakan catatan medis Pimpinan Tae.

Woo Hyuk : Bagaimana jika dia bertindak dalam kondisinya saat ini?

Jae Il : Kau bilang dia sebenarnya baik-baik saja, tapi pura-pura gila. Untuk apa?

Woo Hyuk : Jika seseorang mencoba mencelakai Pimpinan Tae dengan kecelakaan helikopter, maka dia seharusnya tidak bangun.

Jae Il : Ah, untuk melindungi dirinya sendiri maksudmu?

Woo Hyuk : Jika tidak, maka dia mungkin menunggu waktu untuk menyerang balik.


Pimpinan Tae yang sedang disuapi oleh perawatnya, menyuruh perawatnya memanggil Min Ho. Ia bahkan memanggil si perawat dengan nama Hyeon Sook. Pimpinan Tae mengaku, ingin makan dengan Min Ho. Si perawat pun berkata, akan memanggil Min Ho setelah Pimpinan Tae menghabiskan semua makanannya.

Pimpinan Tae marah.

"Bagaimana orang yang sudah mati bisa datang dan makan!"

Pimpinan Tae mengamuk. Ia mencabut selang infusnya dan berniat kabur. Si perawat langsung menjerit minta tolong.

Tak lama, dua pengawal datang dan langsung memegangi Pimpinan Tae.


Yoo Ra berdiam diri di dalam mobilnya di suatu tempat. Wajahnya masih nampak kesal.


Jung Won sendiri menyusuri jalanan sambil memikirkan tuduhan Yoo Ra.


Woo Hyuk menghubungi Dokter Forensik. Dokter Forensik mengatakan, bahwa dia kehilangan oksigen saat kecelakaan.

Woo Hyuk : Mungkinkah itu penyebab delirium?

"Ya bisa jadi dan kecelakaan itu sendiri bisa menjadi penyebabnya." jawab Dokter Forensik.

"Algesseumnida." ucap Woo Hyuk

"Tapi siapa pasien ini?" tanya Dokter Forensik.

"Aku akan memberitahumu lain kali." jawab Woo Hyuk.

"Kemarilah bersama Kepala Jang." ucap Dokter Forensik.

"Kamsahamnida." jawab Woo Hyuk, lalu memutuskan panggilannya.


Woo Hyuk lalu kembali membaca catatan medis Pimpinan Tae. Diagnosis pertama Pimpinan Tae, kesulitan bernafas karena kekurangan oksigen dan yang kedua adalah delirium.


Tak lama kemudian, ponsel Woo Hyuk berdering. Telepon dari Jung Won yang mengajaknya makan malam bersama. Sontak, Woo Hyuk kaget Jung Won tiba-tiba mengajaknya makan malam.


Soo Ho sudah terlelap. Tapi ia terbangun lantaran haus dan suara berisik yang ditimbulkan Young Eun saat minum.

Soo Ho meminta air pada Young Eun.

Young Eun menuangkan air ke dalam gelas dengan kesal dan memberikannya pada Soo Ho.

Young Eun lalu mengajak Soo Ho bercerai. Soo Ho pun kaget.

Young Eun : Kenapa kau pikir aku tinggal bersamamu? Aku pikir akan ada kompensasi. Aku pikir aku akan menjadi Nyonya Geosan jika tetap sabar dan bertahan. Tapi lihat dirimu, kau anak mama dan pecandu narkoba. Kau menyiksaku seumur hidupku. Sekarang aku bahkan tidak bisa keluar sendirian. Kau tidak memiliki niat sedikit pun menjadi penerus Geosan. Kau hanya sampah. Apa yang akan kau lakukan jika mendapatkan Grup Geosan? Apakah kau masih di payudara ibumu?

Soo Ho tersinggung dengan ucapan Young Eun. Ia bahkan ingin melempar Young Eun dengan gelas, tapi menahan dirinya.

Melihat itu, Young Eun menantang Soo Ho. Ia menyuruh Soo Ho melemparnya dengan gelas itu.


Melihat Soo Ho tidak jadi melemparnya, ia mengatai Soo Ho bodoh, lalu beranjak menjauhi Soo Ho.

Soo Ho : Jadi ketika kau sedang menungguku untuk menjadi penggantinya, apa kau hidup dengan berprilaku baik?

Young Eun tersenyum mendengar kata-kata Soo Ho.

Young Eun : Kau miskin tapi membuat ancaman. Kenapa? Kau harus mengatakannya dengan jelas. Bahwa aku bercinta dengan adikmu. Haruskah aku mengungkapkan hubunganku dengan Min Ho? Para wartawan akan sangat senang. Mereka akan berlari seperti anjing. Diantara aku, kau dan ibumu, menurutmu apa yang akan terjadi pada penerus Geosan? Akankah kita semua berpegangan tangan dan berjalan ke dalam api? Aku tidak peduli.

Young Eun tertawa dan kembali mendekati Soo Ho.


"Tae Soo Ho-ssi, beginilah kau membuat ancaman."

Soo Ho yang sudah tidak tahan lagi, setuju untuk bercerai.

Tapi Young Eun malah tambah menghina Soo Ho.

"Pergilah dan merengeklah pada ibumu agar dia mengizinkan kita bercerai." ucapnya.

Soo Ho tambah terpukul.

*Kasihan ama Soo Ho. Disaat semua orang menganggap Min Ho lah pria baik-baik dan mengecap Soo Ho sebagai pria bertempramen buruk, tapi sesungguhnya Soo Ho lah pria baik disini. Dia diatur ibunya dari kecil sampai dewasa, dicekoki narkoba ama Min Ho, terus bapaknya nganggap dia cem parasit, ditambah istrinya diembat ama Min Ho.


Mi Sun terkejut melihat Jung Won belanja banyak. Jung Won mengaku akan memasak makan malam dan Woo Hyuk juga akan datang.

Mi Sun : Apa Jae Il juga akan datang?

Jung Won : Aku menyuruhnya datang jika ia bisa.

Mi Sun : Bagaimana penampilanku?

Jung Won : Kau cantik.

Mi Sun : Tidak. Pakaian ini tidak bagus. Kurasa, pakaian yang kita beli bersama lebih bagus.

Mi Sun langsung bersemangat dan bergegas mengganti pakaiannya.


Jung Won, Woo Hyuk, Mi Sun dan Jae Il makan bersama.

Jae Il mengaku sudah lama tidak makan daging secara gratis.


Mi Sun menyuapi Jae Il, tapi saat dagingnya masuk mulut, Jae Il mengeluarkannya lagi karena dagingnya masih panas.


Woo Hyuk dan Jung Won tertawa melihat mereka.

Mereka lalu bersulang.


Selesai makan, Woo Hyuk membantu Jung Won menyiapkan pencuci mulut. Woo Hyuk bertanya, apakah hari itu hari istimewa.

Jung Won mengaku, ingin memberikan hadiah yang disukai Woo Hyuk.

Woo Hyuk : Apa yang aku suka?

Jung Won : Makanan rumahan.

Woo Hyuk awalnya bingung, tapi tak lama ia tersenyum karena ingat dirinya lah yang memberitahu Jung Won bahwa ia suka makanan rumahan saat Jung Won berada di rumah sakit dulu.


Usai menikmati pencuci mulut, mereka foto bersama.


Jung Won tengah beres-beres di dapur. Tapi wajahnya seketika berubah sedih.


Woo Hyuk dan Jae Il sudah terlelap.

Jung Won kemudian datang dan menyelimuti Woo Hyuk.

Setelah itu, ia melihat foto mereka tadi di ponselnya. Jung Won tersenyum.

Lalu, ia memperbesar fotonya dan fokus melihat foto Woo Hyuk.

Tangis Jung Won seketika pecah. Tak lama kemudian, foto itu dihapus olehnya.


Paginya, Soo Ho dari tempat tidurnya menatap keluar jendela dengan tatapan sedih.

Tak lama kemudian, Nyonya Shin datang dan menanyakan keberadaan Young Eun.

Soo Ho : Dia belum datang.

Nyonya Shin : Dia harusnya memberimu makan di saat jam makan. Tapi dia meninggalkanmu sendirian saat sedang tidak sehat.

Soo Ho : Aku akan bercerai.

Nyonya Shin : Dia setuju.

Soo Ho : Aku tidak suka dia.

Nyonya Shin : Apa alasannya?

Soo Ho : Ibu dan aku bisa memunculkan beberapa alasan, kan?

Nyonya Shin : Lakukanlah. Dia tidak cocok untukmu tapi tidak sekarang.

Soo Ho : Eomma...


Nyonya Shin : Tahan sebentar. Belum banyak yang terjadi dan masih belum cukup bagiku untuk merasa lega. Jika kau bercerai sekarang, kau pikir keluarganya akan diam? Myeong Shin berpaling bukan masalah, tapi itu bisa mengubah suasana hati. Lakukan semua yang kau inginkan setelah kau mewarisi perusahaan.

Soo Ho : Aku bilang hentikan saja.

Nyonya Shin : Berapa lama kau akan bertindak seperti anak kecil? Aku melakukan semua ini untukmu!


Kata-kata Nyonya Shin mengingatkan Soo Ho pada Min Ho. Min Ho juga mengaku, melakukan segala hal untuk Soo Ho saat memberi Soo Ho narkoba.


Soo Ho tambah luka, tapi ia tak bisa melakukan apa-apa.


Jung Won tengah menyiapkan bekal. Tak lama Mi Sun datang dan bertanya Jung Won mau kemana.

Jung Won : Aku mau menemui Moo Yi.

Mi Sun : Moo Yi? Ah, gadis Vietnam. Kudengar dia sakit. Dia baik-baik saja?

Jung Won: Tidak, dia sakit parah.

Mi Sun : Kau mau membawa buah?

Jung Won tersenyum.


Jung Won ke kamar Moo Yi tapi sampai disana, Moo Yi sedang tidak ada.

Jung Won lalu melihat foto dirinya bersama Moo Yi di atas meja.

Tak lama, Moo Yi datang dan langsung memeluk Jung Won.


Jung Won memberi Moo Yi makan. Moo Yi menyukai makanan buatan Jung Won.


Selesai makan, Jung Won dan Moo Yi jalan-jalan di tepi pantai.

Jung Won merapatkan jaket Moo Yi.

Jung Won : Ini dingin. Kau mau masuk?

Moo Yi mengangguk.


Jung Won mengajak Moo Yi masuk. Ia berjalan duluan tapi Moo Yi tetap berdiri di tempatnya dan menatap hamparan laut.

Moo Yi : Bisakah aku berhasil di sana? Di seberang lautan, di kota asalku.

Jung Won mendekati Moo Yi.

Moo Yi : Bisakah aku melihat ibuku hidup-hidup?


Jung Won menatap Moo Yi dengan iba.

Ia lalu memeluk Moo Yi.

Jung Won : Maafkan aku. Maaf karena aku tidak bisa membantumu. Aku sungguh-sungguh minta maaf.

Jung Won menangis.


Dokter sedang memeriksa Seung Hee.

Tak lama, dokter keluar dan menemui dua pria penolong Seung Hee. Dokter berkata, tangan Seung Hee patah dan suhu tubuhnya rendah.

"Bisa kita dapatkan sidik jarinya?" tanya salah satu dari pria tersebut.

"Tidak, detak jantungnya tidak stabil. Lakukan nanti." jawab dokter.


Penculik Seung Hee diam-diam mencuri dengar. Ia kemudian menghubungi seseorang.

Bersamaan dengan itu, si penyusul menerima telepon yang entah dari siapa.


Dan Hyeong Cheol sedang bicara dengan seseorang. Hyeong Cheol panic dan menyuruh anak buahnya mengawasi seseorang dengan seksama.


Direktur Go menemui Nyonya Shin. Ia berkata, bahwa mereka hanya perlu mendapatkan 5% lebih banyak sebelum rapat pemegang saham tapi itu lebih dari 8%.

"Semua orang telah dimenangkan, jangan khawatir."

"Bagaimana Harian Myeongshin?" tanya Nyonya Shin.

"Karena mereka adalah keluarga menantu pertamamu, maka mereka adalah kerabat sedarah bersama kita. Mereka lebih aktif terlibat daripada kita."

"Ada banyak orang yang seperti anjing menggonggong di bulan, jadi tolong lakukan dengan tenang." perintah Nyonya Shin.


Young Eun diam-diam mencuri dengar.


Soo Ho pulang. Nyonya Shin agak kesal Soo Ho datang tanpa memberitahunya.

Soo Ho : Sepertinya kau berada di tengah-tengah rapat. Haruskah aku mampir sebentar?

Nyonya Shin : Kami sedang mendiskusikan proses pengangkatanmu tapi kami sudah selesai.

Direktur Go : Ini berjalan dengan baik, jadi jangan khawatirkan apapun.


Soo Ho : Aku sudah bilang jangan memaksakan diri pada sesuatu yang tidak berguna. Sudah kubilang aku tidak butuh Geosan!

Nyonya Shin : Aku melakukan semua ini untukmu!

Direktur Go : Anda satu-satunya orang yang dapat mewarisi Geosan.

Soo Ho : Aku?

Direktur Go : Karena satu-satunya pewaris adalah anda, Sajangnim.

Soo Ho : Kau sungguh berpikir begitu?

Direktur Go : Tentu saja.

Soo Ho : Tapi kenapa kau mendiskusikan masalah dengan ibu, bukan denganku?

Direktur Go gelagapan.

Soo Ho tersenyum kesal.

Soo Ho lalu berkata, akan berusaha menjadi pemilik Geosan tapi sebelumnya, ia minta pemakaman Min Ho diselesaikan lebih dulu.


Soo Ho : Kita harus bertindak seperti nasib buruk telah berlalu dan menghadapi media dengan baik. Pemakaman pribadi yang sederhana, hanya keluarga dan dewan direksi. Kita juga harus mengundang jaksa yang mengambil kasus Min Ho. Sangat penting untuk bertindak seolah kasus ini ditutup secara resmi. Bisa kau melakukannya besok.

Nyonya Shin kaget. Sementara Direktur Go bertanya, apa tidak terlalu cepat.

Soo Ho : Direktur Go, apa kau juga menanyai Pimpinan seperti itu? Aku tidak meminta bantuanmu sekarang!

Direktur Go yang tidak tahu harus bagaimana, memilih pergi.


Young Eun yang masih berdiri di depan pintu, heran melihat perubahan sikap Soo Ho yang mendadak.


Salah satu pria penolong Seung Hee, mencoba mengambil sidik jari Seung Hee. Tepat saat itu, Seung Hee bangun dan terkejut. Seung Hee yang ketakutan pun kabur lagi.


Nyonya Shin tertawa sendiri di ruangannya, setelah itu ia memasang sorot tajam.

Nyonya Shin lantas menghubungi Jung Won. Ia minta Jung Won datang ke pemakaman Min Ho tapi Jung Won menolak. Nyonya Shin tak peduli dan meminta Jung Won menyiaplan pidato kecil.

Jung Won : Apa tidak masalah jika aku yang menulis pidatonya?

Nyonya Shin : Jika kau tidak peduli konsekuensi yang akan timbul oleh tindakanmu maka lakukan sesukamu.


Woo Hyuk masih berkutat dengan pekerjaannya. Merasa jenuh, Woo Hyuk menutup dokumennya dan berdiri menatap salju yang turun di luar.


Soo Ho juga memandang salju yang turun.


Tak jauh dari tempat Soo Ho menatap keluar jendela, Nyonya Shin menatap lirih Soo Ho.


Yoo Ra juga tengah melamun.

Di depan Yoo Ra, Pimpinan Tae terbaring di ranjang tapi belum tidur.


Jung Won memandangi salju yang turun dengan tatapan lirih.


Paginya, Woo Hyuk dan Jaksa Kepala sedang menuju suatu tempat.

Bersambung ke part 2.......

Babel Ep 8 Part 3

Sebelumnya...


Part ini dibuka dengan flashback saat Asisten Woo menculik Ricky.

Ricky dibawa ke sebuah apartemen.

Asisten Woo membangunkann Ricky.

Setelah Ricky siuman, Asisten Woo mendengarkan rekaman pembicaraan Ricky dan Woo Hyuk. Asisten Woo lantas bertanya, bukti apa yang Ricky miliki untuk menjatuhkan Pimpinan Tae.

Ricky : Jadi aku yang memegang pena?

Asisten Woo : Aku bisa memberimu uang sebanyak yang kau inginkan jika memberikan buktinya.

Ricky : Kau penasaran?

Ricky kemudian tertawa.

Ricky lantas mengaku ingin bertemu seseorang dan meminta Ricky memanggilkannya.

Asisten Woo menyuruh Ricky berhati-hati, lalu memakai sarung tangannya.

Ricky : Aku tidak tahu siapa tuanmu tapi katakan padanya, untuk datang padaku secara pribadi jika dia ingin tahu sesuatu karena aku tidak mau berurusan dengan seekor anjing.


Tak lama kemudian, terdengar suara langkah yang diiringi sebuah tepuk tangan. Min Ho pun masuk.

Min Ho : Kau ingat aku?

Ricky : Bagaimana aku bisa melupakan anda, Tuan Muda.

Min Ho : Mari selesaikan pembicaraan kita.


Ricky kemudian ke rumah abu. Ia membuka kaca lemari salah satu rumah abu dan mengeluarkan sesuatu yang berbungkus kain putih dari dalam guci abu. Ada noda darah di kain itu.


Lalu kita diperlihatkan pada flashback saat Min Ho muncul, menemui Nyonya Shin di rumah sakit setelah ia lolos dari kecelakaan helikopter. Saat itu, Min Ho mengaku punya hadiah untuk Nyonya Shin. Min Ho mengeluarkan hadiahnya. Foto sebuah pisau.

Flashback end...


Nyonya Shin tidak mengerti kenapa Ricky bisa memiliki foto yang diberikan Min Ho padanya. Ricky pun mengajak Nyonya Shin membahasnya sambil minum kopi.

Nyonya Shin minta penjelasan Ricky kenapa Ricky bisa memiliki foto itu. Ricky berkata, karena ia ada di sana pada hari itu, 30 tahun yang lalu.

Ricky : Jika bukan karena kecelakaan, pimpinan akan bertaruh paling banyak. Ceritanya panjang tapi izinkan aku langsung ke intinya. Meskipun Tuan Muda Min Ho menawarkan hingga sepuluh angka untuk itu, berapa yang mau anda bayar?

Nyonya Shin : Kenapa aku harus membayarnya? Kau bisa mendapatkannya dari Min Ho seperti yang kau rencanakan.

Nyonya Shin melempar foto itu.

"Ya ampun, aku kasar karena aku gelisah. Betapa sakitnya hatimu karena Tuan Muda Min Ho berakhir seperti itu. Aku menyatakan belasungkawa tulusku." ucap Ricky.

"Kau aneh." jawab Nyonya Shin.


"Maka aku akan menganggapmu tidak tertarik pada taruhan. Jika aku menjualnya maka pemiliknya akan maju."

Ricky lalu menyebutkan nama Soo Ho yang akan menjadi pewaris Geosan.

Ricky kemudian tertawa dan meneguk tehnya.

Mendengar itu, Nyonya Shin langsung menawakan dua kali lipat untuk foto itu dan meminta Ricky menutup mulut selamanya.


Pengacara Kwon membuat Detektif Lee mabuk.

Setelah itu, ia menyingkir dan menghubungi Yoo Ra.


Pengacara Kwon : Sunbae, kau dimana? Kenapa kau menugaskan Han Jung Won padaku.

Yoo Ra sendiri berada di ruangannya. Ia mendapat laporan tentang kekerasan yang dilakukan Min Ho pada Jung Won.

Yoo Ra : Kau yakin?

Yoo Ra sepertinya tak percaya Min Ho melakukan kekerasan pada Jung Won, tapi ia terdiam setelah mendengar jawaban Pengacaran Kwon bahwa Min Ho memang melakukannya.


Setelah itu, Yoo Ra memasukkan daftar panggilan terakhir Min Ho ke dalam sebuah amplop dan beranjak pergi.


Di ruangannya, Woo Hyuk stress memikirkan kasus Min Ho.

Ia lalu menatap foto Jung Won di ponselnya dan teringat jawaban Asisten Woo saat ia bertanya, untuk urusan apa Asisten Woo menemui Jung Won.

Asisten Woo : Ini aneh. Apa maksudmu kau bisa bertemu dengannya tapi aku tidak bisa? Pertanyaanmu salah. Jika aku jadi kau, aku seharusnya bertanya mengapa aku menculik Ricky dan atas perintah siapa. Apa kau takut jika yang kau bayangkan ternyata benar? Jika tidak bisa mengatasinya, mungkin kau harus menutup mata untuk itu.


Jung Won terkejut Yoo Ra tiba-tiba datang menemuinya.

Yoo Ra : Apa yang kau waspadai? Aku hanya mengundangmu makan.


Lalu Yoo Ra dan Jung Won makan di sebuah restoran.

Sepanjang makan malam, Yoo Ra terus memperhatikan Jung Won.

Yoo Ra : Bagaimana?

Jung Won : Sangat enak.

Yoo Ra : Aku memesannya karena kudengar kau dulu suka memakannya. Min Ho datang dan mengatakan itu padaku dulu. Dia berkata bahwa dia telah bertemu seseorang yang benar-benar hebat dan dia tidak tahu dimana dia harus membawanya keluar untuk makan. Aku memperkenalkannya tempat ini.

Jung Won : Begitu rupanya.

Yoo Ra : Karena sudah lama sekali, kau tidak ingat?

Jung Won : Aniyo, aku ingat.

Yoo Ra : Aku juga ingat betapa bahagianya dia setelah dia kembali. Masih jelas dalam pikiranku. Aku masih tidak percaya Min Ho mati seperti itu.

Jung Won : Eonni, jika ingin mengatakan sesuatu...

Yoo Ra : Mari makan sambil ngobrol.


Selesai makan, mereka melanjutkannya dengan minum teh. Yoo Ra mulai menatap tajam Jung Won.

Yoo Ra : Kau seharusnya memberitahuku. Kudengar bahwa hubunganmu dengan Min Ho tidak baik. Malam dia meninggal, kudengar dia memukulmu. Mungkin bukan pertama kalinya.

Jung Won mulai kesal, eonni...

Yoo Ra lalu menunjukkan catatan panggilan terakhir Min Ho.

Yoo Ra : Kau ada di kantor Geosan dan kemudian mayat Min Ho ditemukan.

Jung Won : Kau mau bilang aku pelakunya?

Yoo Ra : Aku tidak pernah mengatakan itu.

Jung Won yang kesal, memilih pergi tapi Yoo Ra kembali menyentil Jung Won.

Yoo Ra : Kau tinggal di suatu tempat untuk waktu yang lama sebelum kau datang ke Geosan.


Jung Won pun ingat, malam sebelum Min Ho terbunuh, ia datang ke rumah Woo Hyuk dan tidur dengan Woo Hyuk.

Yoo Ra : Kau sudah ingat? Haruskah aku mengatakannya lagi?

Jung Won : Jawaban apa yang kau inginkan?


Yoo Ra : Apa kau membunuh Min Ho agar bisa mencintai orang lain? Apa itu sebabnya kau mendekati Jaksa Cha?

Jung Won : Aku tidak pernah melakukan itu.

Yoo Ra : Lalu kenapa kau sembunyi di sana? Mau menghancurkan hidupnya juga?

Kesal, Jung Won langsung bangkit dan berniat pergi tapi Yoo Ra lagi2 menahannya. Yoo Ra berjanji, tidak akan menggali lebih jauh lagi asalkan Jung Won meninggalkan Woo Hyuk.

Yoo Ra : Jika tidak, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan padamu. Pilihlah.


Jung Won terdiam.

Bersambung...

Jd dengan kata lain, si Yoo Ra gk akan nyelidikin kematian Min Ho asalkan Jung Won meninggalkan Woo Hyuk. Fix mah, ini si Yoo Ra cemburu. Dipikirnya kalau Jung Won ninggalin Woo Hyuk, Woo Hyuk bakal ngelirik dia.

Gk tau si Yoo Ra kalau emak bapaknya dalang dibalik kematian ayah Woo Hyuk.

Makin greget sy sama tokoh Yoo Ra ini. Keprofesionalannya sebagai pengacara patut dipertanyakan ini. Pas Woo Hyuk nyurigain Jung Won, dia marah-marah. Pas tahu Jung Won punya hubungan ama Woo Hyuk yang dia cintai, dia langsung nuduh Jung Won yang membunuh Min Ho. Dia bahkan gk peduli sama sekali dengan kekerasan yang didapat Jung Won dari Min Ho.

Intinya, darah Geosan mengalir dalam diri Yoo Ra. Sebobrok apapun keluarganya tetap dia bakal belain keluarganya mati2an.