Skip to main content

Babel Ep 9 Part 2

Sebelumnya...


Nyonya Shin dan Hyeong Cheol juga sedang di perjalanan.

Hyeong Cheol menunjukkan pidatonya yang ia buat untuk acara suksesi Soo Ho nanti.

Nyonya Shin : Hyeong Cheol-ah, jika Soo Ho menjadi pemimpin, maka kau yang akan menjadi direktur eksekutifnya.

Hyeong Cheol sontak kaget, tapi ia senang mendengarnya.


Woo Hyuk dan Jaksa Kepala tiba di tempat tujuan. Mobil mereka langsung diberhentikan petugas.

Jaksa Kepala turun duluan dan menyuruh Woo Hyuk memarkirkan mobil.

Seorang petugas meminta Woo Hyuk membuka kaca mobil. Setelah tahu itu Woo Hyuk, ia langsung mempersilahkan Woo Hyuk memarkirkan mobil.


Di parkiran, Woo Hyuk melihat Jung Won sedang menuju ke dalam gereja.

Jung Won yang merasa diperhatikan, langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Woo Hyuk.

Jung Won dan Woo Hyuk bersikap seperti orang asing.


Dari kejauhan, Yoo Ra menatap mereka.


Jung Won masuk ke dalam dan langsung menghadap Nyonya Shin. Ia bersikap hormat pada Nyonya Shin.

Setelah itu, Jung Won duduk di samping Nyonya Shin.


Nyonya Shin menyuruh Soo Ho berpidato. Soo Ho menanyakan Jung Won. Nyonya Shin berkata, mereka tidak bisa memaksa Jung Won melakukannya.


Woo Hyuk masuk, disusul kemudian dengan Yoo Ra. Woo Hyuk menyapa Yoo Ra. Yoo Ra masih bersikap ramah seperti biasa pada Woo Hyuk.


Yoo Ra lalu duduk disamping Young Eun dan sempat menatap Jung Won dengan tatapan marah. Jung Won juga melakukan hal yang sama.


Upacara pemakaman Min Ho dimulai.

Soo Ho : Sebelum aku memulai pidatoku, kita akan mendengarkan pidato dari kakak iparku, Han Jung Won.

Soo Ho meminta Jung Won maju.

Nyonya Shin terlihat kesal tapi ia hanya bisa menahan diri.

Jung Won pun maju dan berdiri di samping Soo Ho. Jung Won memulai pidatonya.


Jung Won : Tae Min Ho adalah seorang pengusaha yang luar biasa. Dia juga seorang putra yang disayangi, saudara yang ramah dan orang yang hangat untuk semua orang. Dia adalah  orang yang penuh kasih sayang dibanding orang lain dan suami yang hebat. Aku tidak akan pernah bisa melupakan tujuh tahun yang berharga yang kuhabiskan bersamanya. Aku tidak akan melupakan mereka. Dimana pun dia berada.

Raut wajah Jung Won tampak kesal saat berpidato.


Setelah Jung Won, giliran Soo Ho yang berpidato.

Singkatnya, Soo Ho berharap bisa bertemu lagi dengan Min Ho dan menjadi adik Min Ho di kehidupan berikutnya.

Di akhir pidato, ia menyampaikan akan memimpin Geosan dengan baik. Semua anggota dewan bertepuk tangan.

Tiba-tiba, Pimpinan Tae datang dan berteriak kalau Soo Ho tidak berhak memimpin Geosan. Sontak semua orang kaget.


Nyonya Shin memanggil Pimpinan Tae. Pimpinan Tae menatap tajam Nyonya Shin dan menuduh Nyonya Shin sebagai dalang dibalik kematian Min Ho.

Nyonya Shin gugup, a.. apa maksudmu?


Pimpinan Tae lalu mencari Jung Won. Jung Won pun langsung beranjak ke depan Pimpinan Tae.

Jung Won :  Ayah mertua...

Pimpinan Tae memeluk hangat Jung Won.

Melihat itu, Yoo Ra langsung mendekati ayahnya dan bertanya apa sang ayah mengenalinya.


Tapi Pimpinan Tae malah memanggil istrinya dan mengaku ingin pipis.

Sontak semua orang kaget melihat Pimpinan Tae pipis di celana.


Yoo Ra pun bergegas membawa ayahnya keluar.

Woo Hyuk juga kaget melihatnya.


Sementara Nyonya Shin tersenyum.

Dan yang mengejutkan, Soo Ho yang awalnya sedih melihat kondisi ayahnya, kini malah tersenyum.


Woo Hyuk tiba-tiba dihubungi Kepala Jang yang mengabari Woo Hyuk kalau mereka sudah menemukan Jo Seung Hee.


Diluar, Yoo Ra bertanya pada asisten ibunya. Asisten ibunya berkata, ia disuruh Soo Ho membawa Pimpinan Tae ke upacara pemakaman Min Ho.


Di dalam, Soo Ho melanjutkan pidatonya bahwa ia akan memimpin Geosan dengan baik dan meminta Min Ho melihatnya dari sana.

Young Eun menatap Soo Ho heran.


Woo Hyuk yang di perjalanan, berbicara dengan Kepala Jang. Kepala Jang mengaku hanya memberitahu Woo Hyuk soal Seung Hee.

Woo Hyuk memuji kerja Kepala Jang. Kepala Jang bicara lagi, tentang kondisi Seung Hee yang tidak baik.


Usai bicara dengan Kepala Jang, Woo Hyuk dihubungi Jaksa Kepala yang memintanya kembali. Woo Hyuk berkata, sesuatu terjadi dan langsung memutus panggilannya.


Woo Hyuk kemudian menjemput Kepala Jang di kantor polisi.


Sekarang Jung Won sudah berada di kediamannya dengan Min Ho. Ia mampir untuk mengambil barang-barangnya.


Saat mau pergi, Jung Won menatap ke sebuah arah dengan wajah kesal.

Ia kemudian masuk ke ruangan Min Ho dan mencari USB Min Ho, tapi betapa terkejutnya ia saat tak menemukan USB Min Ho di sana.


Dalam perjalanan, Kepala Jang bicara dengan seseorang. Ia mengatakan bahwa mereka hampir sampai.

Setelah itu, ia membahas upacara kematian Min Ho. Kepala Jang yakin bahwa Jung Won sangat sedih.

Woo Hyuk hanya menjawab seadanya.

Kepala Jang lalu membahas kasus helikopter. Ia yakin, mereka akan mendapatkan petunjuk setelah bertemu dengan Seung Hee.

Kepala Jang : Tapi untuk kasus Tae Min Ho, bukankah kita harus melihat Han Jung Won sebagai tersangka utama?

Woo Hyuk tidak menjawab. Melihat reaksi Woo Hyuk yang diam saja saat mereka membahas Jung Won, Kepala Jang curiga.


Jung Won menemui seluruh anggota keluarga Geosan. Jung Won berterima kasih atas apa yang ia dapat selama menjadi bagian keluarga itu. Jung Won pamit tapi saat mau pergi,

Nyonya Shin memanggilnya.

Nyonya Shin : Kau pernah menjadi anggota keluarga Geosan, jadi jangan berperilaku vulgar di luar sana.

Jung Won pun kesal mendengarnya.


Yoo Ra langsung menyahut dengan kata-kata pedasnya.

Yoo Ra : Kenapa ibu mengatakan itu? Vulgar? Apakah dia tipe seseorang semacam itu?

Jung Won langsung menatap Yoo Ra dengan tajam.


Seorang pengawal Geosan datang, memberikan sebuah kotak pada Jung Won. Ia berkata, mendapatkan kotak itu dari polisi. Kotak itu adalah kenang-kenangan dari Min Ho untuk Jung Won.

Karena sudah bukan anggota keluarga itu lagi, Jung Won pun memberikan kotak itu pada Nyonya Shin.

Jung Won lalu berkata, bahwa ia akan hidup dengan caranya sendiri. Setelah itu, ia pamit.


Diluar, asisten Geosan membantu membawakan tas Jung Won ke mobil.

"Kau telah melalui banyak hal selama ini." ucap pria tua itu.

Jung Won berterima kasih lalu masuk ke mobilnya.


Woo Hyuk dan Kepala Jang tiba di rumah sakit. Tapi tiba2 ponsel Woo Hyuk berdering. Kepala Jang pun masuk duluan.


Sekarang, mereka membahas kondisi Seung Hee diluar. Kepala Jang penasaran, siapa yang melakukan hal mengerikan itu pada Seung Hee dan apa alasannya.

Woo Hyuk yakin, ada orang lain dibalik semua ini.

Kepala Jang kaget, maksudmu ada orang lain dibalik kecelakaan helikopter?

Woo Hyuk : Ya, Jo Seung Hee hanyalah bidak dan orang lain dalangnya.

Kepala Jang : Agar rahasia terjaga, mereka mengurungnya? Tapi siapa?

Woo Hyuk : Jika semuanya benar, Pimpinan Tae dan Tae Min Ho akan meninggal dalam kecelakaan helikopter. Lalu Tae Soo Ho harus memiliki Geosan.

Kepala Jang : Kau mau bilang Tae Soo Ho pelakunya?

Woo Hyuk : Tidak. Jika seseorang telah merencakan sesuatu seperti itu dan melakukannya, maka pastilah Shin Hyeon Sook.

Sontak Kepala Jang kaget.

Woo Hyuk lantas menyuruh Kepala Jang memindahkan Seung Hee ke Seoul.


Kepala Jang kembali ke dalam. Setibanya di dalam, ia melihat Seung Hee mengamuk.

Kepala Jang : Jo Seung Hee-ssi, tenanglah. Aku akan melepaskanmu.

Seung Hee yang ketakutan lantas meminta perlindungan pada Kepala Jang dan mengaku sudah membuat kesalahan.

Kepala Jang kaget.

Bersambung ke part 3...........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...