• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 36 Part 1

Sebelumnya...

Sy lanjut The Promise dulu ya seenggaknya sampai ep 45... abis itu sy ke Dong Yi dulu 2 epi..

Detik2 Na Yeon kecelakaan dan amnesia gaes dan detik2 kematian Do Hee serta Sae Byeol... Sy spoi ya...  ntar ingatan Na Yeon balik di epi 43... dan di epi yang sama, Do Hee dan Sae Byeol meninggal...


Eun Bong yang sedang menunggu Do Hee di lobi rumah sakit, menghubungi Geum Bong dan menanyakan keadaan Sae Byeol.

Eun Bong menghela nafas mendengar bagaimana kondisi Sae Byeol sekarang.

Eun Bong lalu berkata, akan kesana setelah urusannya selesai.


Do Hee yang sudah berada di depan rumah sakit, dihubungi mantan istri Hwi Kyung. Mantan istri Hwi Kyung mengajaknya bertemu.

Do Hee pun kembali ke mobilnya. Ia menghubungi Eun Bong dan minta maaf karena tidak bisa datang sekarang. Ia lalu berjanji, akan menghubungi Eun Bong lagi nanti setelah urusannya beres.


Tae Joon menunggu Sae Byeol di depan kamar Sae Byeol. Ia tak berani masuk ke dalam.

Tak lama, Mal Sook yang habis mengambil air datang. Emosinya langsung keluar melihat Tae Joon.

Mal Sook : Ini bukan tempat untuk seseorang sepertimu, jadi pergilah dan jangan berani datang lagi.

Tae Joon : Aku akan datang lagi besok.

Mal Sook : Nugu mamdaero? Jangan berani menunjukkan wajahmu lagi di depan kami. Kalau kau masih berani muncul, kau akan kubuat tidak bisa berjalan lagi.

Mal Sook lantas pergi.


Man Jung mengintip di belakang Tae Joon.

Tae Joon menghela nafas dan beranjak pergi.

Man Jung kesal melihat anaknya diperlakukan seperti itu.


Geum Bong melihat Man Jung dan langsung melabrak Man Jung karena masuk ke rumahnya dan membawa Sae Byeol pergi saat ia tidak ada.

Man Jung tidak mau disalahkan. Ia berkata, tidak ada yang salah dengannya membawa Sae Byeol karena ia neneknya Sae Byeol dan Tae Joon ayahnya

Sae Byeol. Man Jung juga menyebut keluarga Geum Bong orang asing bagi Sae Byeol. Ia berkata, keluarga Geum Bong tidak berhubungan darah dengan Sae Byeol.


Kesal, Geum Bong mengusir Man Jung. Ia menyeret Man Jung pergi.

Mal Sook datang karena mendengar ribut-ribut. Dia langsung emosi melihat Man Jung.

Man Jung sedikit takut melihat Mal Sook.

Man Jung : Itu kecelakaan! Anak-anak terjatuh saat bermain saat mereka tidak beruntung!

Mal Sook : Baiklah, aku yang menyeretmu keluar dengan tanganku sendiri!

Man Jung tidak mau pergi. Ia mau melihat Sae Byeol. Mal Sook pun berkata, Man Jung tidak punya hak melihat Sae Byeol. Mal Sook pun menyeret Man Jung pergi.


Tepat saat itu, Eun Bong datang dan berpapasan dengan mereka. Eun Bong menghampiri Geum Bong dan bertanya untuk apa Man Jung datang.

"Aku tidak tahu! Bagaimana aku bisa tahu apa isi kepala penjahat itu!" jawab Geum Bong kesal, lalu pergi.


Ponsel Eun Bong berbunyi. Telepon dari Joong Dae yang menanyakan keberadaan Mal Sook. Joong Dae pun berkata, ia ada di restoran Eun Bong sejak tadi dan tidak bisa kemana-mana. Ia mengaku tidak bisa meninggalkan restoran dalam keadaan tidak terkunci.

Eun Bong menyuruh Joong Dae tetap disana. Ia bilang akan segera datang setelah beberapa menit.


Usai bicara dengan Eun Bong, sekelompok karyawan datang. Joong Dae pun menjelaskan bahwa restoran sudah tutup karena pemiliknya ada masalah keluarga.

Salah satu dari mereka berkata, sudah membuat reservasi 4 jam yang lalu dan meminta Joong Dae membawakan pesanan mereka. Joong Dae sontak panic.


Di kamarnya, Se Jin bersiap-siap. Ia berniat kembali lagi ke rumah sakit setelah mendengar kabar tentang Sae Byeol.

Yoo Kyung kemudian masuk, membawakannya obat.

Se Jin : Aku mau ke rumah sakit. Dia sudah keluar dari ruang operasi tapi masih belum siuman.

Yoo Kyung : Kau pikir dia akan bangun setelah kau datang? Jangan buat hal tambah buruk.

Se Jin : Ini hal yang benar untuk dilakukan.

Yoo Kyung : Kau harus istirahat juga!

Se Jin : Eomma...

Yoo Kyung : Menurutmu apa yang akan dilakukan oleh orang-orang itu di sana? Tidakkah kau mendengar dokter mengatakan kau butuh istirahat? Tolong dengarkan ibu. Pikirkan saja dirimu dan lupakan yang lain.

Se Jin : Bagaimana caranya? Aku merasa sangat buruk sekarang.

Yoo Kyung : Apa kau yang mendorong Sae Byeol? Dia jatuh sendiri. Kau tidak akan bisa menghentikan kecelakaan itu jika kau tetap bersamanya 24 jam. Jangan salahkan dirimu dan pikirkan saja dirimu.

*Kecelakaan, kecelakaan, kecelakaan... bukan salah mereka... itu2 aja yg mereka sebut2 terus.. gk nyadar mereka, kalau mereka gk menculik Sae Byeol, Sae Byeol tidak akan celaka seperti itu sekarang.


Na Yeon masih menangis, menatap Sae Byeol yang belum siuman juga.


Tae Joon yang baru tiba di apartemennya masih kalut memikirkan Sae Byeol.

Ia lalu melirik undangan pernikahannya yang tergeletak di atas meja. Tae Joon membukanya dan menatapnya lirih.


Di dapur, Kyung Wan minum-minum sendirian untuk menenangkan hatinya.

Yoo Kyung yang habis dari kamar Se Jin, masuk ke dapur dan agak kesal melihat suaminya seperti itu.

Yoo Kyung : Sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini. 30 tahun yang lalu, saat kau datang padaku dan meninggalkan Yoon Ae, seperti itulah kau terlihat sekarang.

Kyung Wan : Omong kosong apa yang kau bicarakan?


Yoo Kyung lalu duduk di dekat Kyung Wan.

Yoo Kyung : Di waktu lain, saat kau mengantarkan Na Yeon ke panti asuhan dan minum sendirian, seperti itulah kau terlihat sekarang.

Kyung Wan : Jangan mulai lagi. Aku sudah cukup sakit kepala.

Yoo Kyung : Aku juga syok. Semuanya membuatku merasa terganggu.

Kyung Wan : Bagaimana Se Jin?

Yoo Kyung : Aku nyaris tidak bisa menghentikannya ke rumah sakit.

Kyung Wan : Aku yakin dia cemas. Ini terjadi saat dia mengambil Sae Byeol tanpa izin Na Yeon.

Yoo Kyung : Kecelakaan tidak datang tanpa peringatan. Itu takdirnya.


Kyung Wan : Kau seharusnya syok setelah kejadian ini. Bagaimana bisa kau meninggalkan dia sendirian di rumah. Di tempat asing juga.

Yoo Kyung : Kau tidak ada di sana! Se Jin ketakutan, kesakitan memegang perutnya. Bagaimana aku bisa berpikir jernih dalam situasi seperti itu? Apa kau marah karena anak Na Yeon yang terluka, dibanding Se Jin?

Kyung Wan : Sae Byeol masih 5 tahun. Dia bertahan seumur hidup karena apa yang terjadi disini. Bukankah wajar aku merasa cemas dan bertanggung jawab?

Kesal, Kyung Wan meninggalkan Yoo Kyung.


Yoo Kyung tersenyum kesal.

"Kau tertarik karena mereka keturunanmu." ucapnya.


Do Hee di apartemen mantan istri Hwi Kyung. Mantan istri Hwi Kyung berkata, melihat Do Hee yang berjuang untuk Hwi Kyung, membuatnya ingin Hwi Kyung kembali padanya.

Do Hee : Kau tidak tahu aku? Aku punya masalah dalam mengontrol tanganku. Aku tidak peduli mereka pria atau wanita.

"Aku takut, jadi aku akan langsung saja. Seberapa banyak kau mengawasiku?"

"Aku tidak mengawasimu. Aku menyelidikimu."

"Baik, tapi bukankah Park Hwi Kyung sudah menyuruhmu berhenti?"

"Dia melakukannya tapi aku masih penasaran kenapa dia menutupi ketidakbersalahannya."

"Aku memanggilmu karena ingin memberitahumu soal itu. Kau pikir dia jatuh ke pelukanku karena dia mencintaiku? Jika kau menulis ceritaku, aku pastikan dia tidak akan mau bicara lagi denganmu."

"Omong kosong apa itu?"

"Baca ini dan putuskan. Dia mengaku sebagai peselingkuh demi menghentikan artikel ini." jawab mantan istri Hwi Kyung, lalu memberikan Do Hee sebuah artikel.


Do Hee mulai membacanya.

"Haruskah kubacakan untukmu? Nyonya Yoon, teman sekolah putri Pimpinan Park, menggoda Pimpinan Park saat pacarnya di penjara. Untuk menunjukkan dan menjadi cinderella, dia menghancurkan istri pertama Pimpinan Park."

Do Hee terdiam.

Mantan istri Hwi Kyung : Jika kau ingin melihat Park Hwi Kyung menderita, terbitkan saja artikelku.


Mantan istri Hwi Kyung lalu berdiri. Ia berkata, hanya itu yang mau ia bicarakan.

Do Hee : Gomawoyo, karena sudah meninggalkan Park Hwi Kyung. Kau membuat kesalahan. Kau wanita paling bodoh di dunia karena sudah meninggalkan Park Hwi Kyung. Terima kasih padamu, aku mendapatkan emas murni.

Do Hee lalu beranjak pergi. Sementara mantan istri Hwi Kyung kesal dengan omongan Hwi Kyung.


Setelah mengetahui cerita keseluruhan Hwi Kyung, Do Hee menghapus artikel tentang Hwi Kyung di laptopnya dan membuang flashdish yang isinya artikel2 Hwi Kyung ke WC.


Paginya, Hwi Kyung masuk ke ruangannya sambil memegang kopi. Saat menoleh ke sampingnya, ia kaget melihat penampakan Do Hee.

Do Hee lantas berdiri. Ia berjalan mendekati Hwi Kyung, membuat Hwi Kyung kaget dan gugup.

Do Hee memegang tangan Hwi Kyung.

"Park Hwi Kyung-ssi, aku benar-benar tidak mau kehilanganmu."

"Apa kau sakit?"

"Aku sangat menyukaimu, itu saja. Aku ingin mengatakan itu padamu, jadi aku berlari pagi ini."

Hwi Kyung terkejut.


Young Sook kaget Dong Jin datang lagi ke rumahnya. Dong Jin mengaku, ia sengaja mampir untuk mengantarkan sesuatu. Ia lalu berkata, seharusnya menghubungi Young Sook dulu.

Dong Jin : Kudengar kau menyukai teh. Ini teh jakseol dari istriku, dia mau berterima kasih untuk tadi malam.

Young Sook : Kau tidak perlu repot-repot. Terima kasih banyak.

Dong Jin : Pimpinan...

Young Sook : Aku minta maaf. Dia tertidur setelah meminum obatnya.

Dong Jin : Tidak masalah. Aku minta maaf datang tanpa pemberitahuan. Baiklah, aku pergi sekarang.

Young Sook : Minum teh dulu sebelum kau pergi.


Young Sook menyiapkan teh untuk Dong Jin. Dong Jin mencium aroma teh bikinan Young Sook.

"Baunya harum." pujinya.

"Teh ini bagus untuk membersihkan darahmu dan menghilangkan stress."

"Ini bagus untuk para pebisnis."

"Andai aku tahu lebih cepat, aku akan menyuruhku suamiku minum itu saat dia masih muda. Aku merasa suamiku sakit karena kebodohanku."

"Kau sudah melakukan yang terbaik. Aku yakin pimpinan tahu itu."

Young Sook lantas berterimakasih pada Dong Jin karena Dong Jin sudah sangat baik pada Hwi Kyung. Ia juga mengatakan, Hwi Kyung nya punya banyak kekurangan.

Dong Jin : Dasar dari bisnis adalah memiliki mata yang bisa mengenali orang dan produk yang baik. Pimpinan dan aku mengetahui hal itu. Dia lebih agresif dibandingkan aku, dia tidak berhenti melihat orang-orang itu dan dia juga menang atas orang-orang itu. Aku pikir kau tidak tahu. Aku pikir itu sudah lama, tapi kita terhubung lagi oleh anak-anak kita.


Pimpinan Park ternyata sudah bangun dan mendengarkan pembicaraan Young Sook dan Dong Jin.


Sung Joo melihat foto Young Sook yang disembunyikan Dong Jin di dalam buku itu. Ia tidak menyangka, setelah 40 tahun, mereka akan terhubung lagi dengan Young Sook dan suaminya masih menyimpan perasaan pada Young Sook.

Sung Joo lantas menangis. Ia mengatakan, satu2nya kesalahannya adalah menyembunyikan fakta bahwa Do Hee bukan putri kandung mereka. Ia mengaku takut, takut Dong Jin akan meninggalkannya jika tahu anak mereka meninggal saat dilahirkan.

Bersambung ke part 2..............

The Promise Ep 35 Part 2

Sebelumnya....


Malam harinya, Dong Jin memenuhi undangan Pimpinan Park yang mengajaknya minum teh. Ia datang ke kediaman Pimpinan Park.

Young Sook langsung tak nyaman, apalagi saat melihat Dong Jin datang bersama Sung Joo.


Mereka mulai makan. Sepanjang makan malam, mereka diam saja.

Pimpinan Park yang tidak tahan atmosfernya mengajak mereka bicara.

Dong Jin tertawa. Lalu ia minta maaf dan mengaku lupa untuk bicara karena sedang menikmati makanan Young Sook.

Pimpinan Park : Saat Do Hee disini, rumah ini tak pernah sepi. Dia berisik dan menyenangkan. Do Hee seperti angin musim semi.

Sung Joo : Itu karena anda sangat baik. Dia sudah besar tapi belum dewasa.


Pimpinan Park : Lantas, sebelum dia dewasa, ayo kita nikahkan mereka. Jika Do Hee dewasa, dia tidak akan memberikan kesempatan Hwi Kyung waktu itu.

Pimpinan Park lalu menyuruh Young Sook memilihkan tanggal yang pas untuk pernikahan putra putri mereka. Pimpinan Park ingin pernikahannya diadakan saat musim semi.

Young Sook menegur suaminya. Ia mengajak suaminya membicarakan hal itu nanti sambil minum teh.

Pimpinan Park mengerti dan menyuruh Dong Jin serta Sung Joo melanjutkan makan.


Dong Jin gugup. Ia tak sengaja menumpahkan tehnya. Young Sook langsung bangkit dan mengambil lap.

Ia lalu mengelap meja yang ketumpahan teh. Dong Jin yang merasa tidak enak, berusaha mengambil lapnya tapi malah tak sengaja memegang tangan Young Sook.


Sontak Young Sook langsung menarik tangannya dan lari ke dapur.

Di dapur, Young Sook menenangkan dirinya.

Dong Jin masih gugup. Sung Joo menatap Young Sook yang masih berdiri di dapur.


Pimpinan Park bersikap tenang.

Young Sook lantas menarik napasnya. Ia lalu kembali ke ruang makan dan membawakan segelas air untuk Dong Jin.

Dong Jin berterima kasih, sekaligus meminta maaf dan mengaku kikuk.


Na Yeon akhirnya dibebaskan.

Kyung Wan menatap Na Yeon yang beranjak meninggalkan kantor polisi dengan tatapan iba.


Begitu sampai di rumah, Na Yeon syok mendapat kabar Sae Byeol di rumah sakit.

Sambil menangis, Geum Bong memberitahu Na Yeon, kalau Tae Joon menghubunginya dan memberitahu Sae Byeol kecelakaan.

Na Yeon langsung lemas.

Na Yeon : Ayo ke rumah sakit. Rumah sakit yang mana!

Geum Bong mengajak Na Yeon pergi dengannya.


Se Jin, Yoo Kyung dan Tae Joon menunggu Sae Byeol yang sedang dioperasi.

Se Jin pura2 merasa bersalah. Ia berkata, tidak seharusnya ia meninggalkan Sae Byeol sendirian. Ia juga mengarang cerita, bahwa Sae Byeol ketiduran saat ia mau pergi ke rumah sakit.

Tae Joon pun berkata, Se Jin tidak bersalah dan meminta Se Jin tidak menyalahkan diri sendiri.


Tak lama kemudian, Kyung Wan datang. Kyung Wan meminta Tae Joon tidak terlalu mencemaskan Sae Byeol karena ia sudah bicara dengan dokter dan meminta dokter untuk lebih memprioritaskan Sae Byeol

Tae Joon berterima kasih pada Kyung Wan.

Kyung Wan lalu melihat wajah Se Jin yang pucat. Ia menyuruh Se Jin pulang tapi Se Jin tidak mau dan ingin menemani Tae Joon.

Tae Joon menyuruh Se Jin pulang agar bisa istirahat.

Se Jin menurut dan meminta Tae Joon menghubunginya setelah Sae Byeol selesai dioperasi.

Tak lama setelah mereka pulang, suster keluar dari ruang operasi.

Tae Joon terkejut saat mendengar penjelasan suster bahwa mereka membutuhkan tambahan waktu operasi. Suster mengaku, tidak tahu berapa lama operasi akan berlangsung dan meminta Tae Joon tidak kemana-mana.



Na Yeon dan Geum Bong datang. Na Yeon langsung emosi dan menggedor2 pintu ruang operasi.


Tae Joon berusaha menenangkan Na Yeon. Ia meminta Na Yeon tenang karena Sae Byeol sedang berjuang di dalam sana.

Na Yeon marah.

"Apa ini yang kau inginkan? Katakan padaku! Katakan! Aku bilang aku tidak butuh yang lain. Aku bilang yang aku butuhkan adalah Sae Byeol! Kenapa kau melakukan ini!"

Na Yeon lalu terduduk lemas dan menangis hebat.


Mal Sook dan Eun Bong datang.

Eun Bong memeluk Na Yeon sementara Mal Sook menjambak rambut Tae Joon. Mal Sook bersumpah, tidak akan pernah memaafkan Tae Joon jika sesuatu
 terjadi pada Sae Byeol.


Mal Sook lalu jatuh. Ia menangis. Geum Bong memeluk erat ibunya.


Eun Bong yang kesal, beranjak pergi dan menghubungi Do Hee. Ia minta bantuan Do Hee untuk menghentikan pernikahan Tae Joon dan Se Jin. Eun Bong juga mengajak Do Hee bertemu.

Do Hee : Kau dimana?


Do Hee langsung keluar dari kamarnya, namun langkahnya terhenti saat kepergok orang tuanya yang baru pulang bersama Se Gwang.

Do Hee pun bilang pada ayahnya kalau ia mau ke rumah temannya tapi karena temannya sibuk jadi ia harus bergegas.

Dong Jin percaya dan masuk ke kamarnya.


Do Hee mau pergi tapi langsung ditarik sang ibu. Sang ibu yang tahu Do Hee mau pergi melakukan wawancara, melarang Do Hee pergi. Do Hee pun berkata, ia tidak akan lama. Cemas, Sung Joo meminta Se Gwang mengantar Do Hee.


Na Yeon yang masih menunggui Sae Byeol teringat saat ia memarahi Sae Byeol tadi pagi.


Dokter akhirnya keluar.

Dokter : Operasinya berjalan baik. Untungnya pendarahannya tidak banyak. Tapi otaknya bengkak dan dia masih belum sadar.

Na Yeon langsung nangis.

Na Yeon : Mungkinkah.... Sae Byeol tidak akan pernah bangun?


Mal Sook memohon, meminta dokter menolong Sae Byeol.

Dokter pun berkata akan melakukan yang terbaik dan meminta mereka menunggu. Dokter lalu pergi.


Tangis Na Yeon langsung pecah. Ia takut Sae Byeol tidak akan bangun lagi.

Geum Bong pun meminta maaf pada Na Yeon dan menyalahkan dirinya.

Na Yeon : Itu bukan salahmu. Itu salahku karena aku seorang pecundang.


Perawat lalu membawa Sae Byeol keluar dari ruang operasi.

Na Yeon : Sae Byeol-ah, tolong...

Mal Sook : Sae Byeol-ah, nenek disini. Tidak akan terjadi apapun, Sae Byeol-ah.


Tae Joon menarik Geum Bong.

Tae Joon menanyakan kondisi Sae Byeol.

Geum Bong marah.

"Jika kau sangat cemas, kenapa kau meninggalkannya!"


Tae Joon dan Na Yeon menunggui Sae Byeol.

Na Yeon terus menangis.

"Mianhae, Sae Byeol-ah. Ibu yang salah. Ibu tidak bermaksud seperti itu saat ibu memarahimu pagi tadi. Ibu marah bukan karena ibu benci padamu. Jadi cepatlah bangun. Tolong maafkan ibu dan buka matamu."

"Sae Byeol akan segera pulih. Pasti." jawab Tae Joon.


Na Yeon marah.

"Deoraga. Jika kau mencemaskannya, tolong pergi."

"Semua orang sudah berusaha keras, kita harus menunggu." jawab Tae Joon.

Emosi Na Yeon memuncak saat Tae Joon mengatakan, yang terjadi pada Sae Byeol adalah kecelakaan yang tidak bisa dihindari.

Tae Joon juga membela Se Jin. Ia mengatakan saat itu, Se Jin juga berada dalam bahaya.

Na Yeon : Kau datang untuk melihat Sae Byeol atau membela Se Jin? Naga.... Naga! Aku tidak mau mendengar penjelasanmu!

Na Yeon mendorong Tae Joon keluar.


Eun Bong menunggu Do Hee di lobby RS.

Tak lama kemudian, mobil Do Hee tiba di depan RS. Do Hee kemudian turun dari mobilnya dan menatap ke arah RS.


Bersambung.............