• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 1-2 Part 2

Sebelumnya...


Nam Ok menghampiri Won Bong yang berdiri di jembatan. Won Bong berkata, mereka harus menemukan mata2 yang dikirim oleh Pemerintahan Sementara Korea.

"Bluebird?" tanya Nam Ok.

"Heok tahu sesuatu yang tidak kita ketahui. Dia memiliki informasi tentang mata-mata itu dan itulah yang akan dia tukarkan." jawab Won Bong.

"Kenapa tidak hubungi Pemerintahan Sementara Korea saja? Bicarakan dengan Kim Goo." saran Nam Ok.

"Bagaimana kalau kau yang melakukannya, Tuan Tinja?" tanya Won Bong.

Nam Ok langsung diam.

"Kantor Gubernur Joseon dan Pemerintahan Sementara Korea mungkin memiliki permainan akhir yang berbeda, tapi keduanya mengejar uang yang hilang itu." ucap Won Bong.


"Selalu saja tentang uang. Aku muak dan lelah." kesal Nam Ok.

"Bluebird-lah yang terdekat dengan uang itu. Kita akan menginterogasi atau membujuknya. Bagaimanapun juga, kita harus menemukan Bluebird terlebih dahulu." jawab Won Bong.


Young Jin dan Esther berdiri di balkon ruangan Young Jin. Young Jin : Aku juga sibuk, tapi kau tidak menghubungiku sama sekali. Kau di sini untuk selamanya? Kau sibuk di sini, tapi usahamu tidak ada yang terlihat. Ini bukan tempat kerja yang ideal.

Esther hanya tersenyum.

Esther : Young Jin-ah, kau pernah dengar apa pun tentang Tae Joon?

Young Jin : Tidak ada yang mendengar kabarnya selama 10 tahun. Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?

Esther : Tidak apa. Kembali di Gyeongseong membawa kembali beberapa kenangan.


Matsuura menemui Kenta (Ahn Shin Woo) di Kantor Gubernur Joseon.

Kenta : Kudengar seseorang ditembak.

Matsuura : Dia anggota Korps Pahlawan yang akan memberiku informasi.

Kenta : Kondisinya saat ini?

Matsuura : Dia ditangani dokter yang andal dan mungkin akan hidup.

Kenta : Sejauh apa yang diberitahukannya?

Matsuura : Mata-mata Kim Goo ada di Gyeongseong dan dia merencanakan pembunuhan besar.


Kenta lantas meminta Matsuura mendengarkannya. Kenta :  Sebuah insiden di Gyeongseong akan memberi amunisi pada polisi militer. Mereka akan menginginkan yuridiksi lagi.

Matsuura : Aku akan membangunkannya dan meminta informasi sisanya. Mohon otorisasi tindakan darurat.

Kenta : Lanjutkan.


Beralih ke klub Gyeongseong dimana Miki (Nam Gyu Ri) dan ketiga temannya yang duduk di lantai atas sedang memperhatikan seorang pria muda yang duduk dibawah dengan teman2nya.

"Pria yang sedang dituangkan minuman itu. Dia Jaksa Fukuda yang baru diangkat.  Ini negara asal ayahnya dan dia salah satu politisi paling kuat di Joseon." ucap teman Miki.

"Dia sudah menikah?" tanya teman Miki yang lain.

"Tentu saja belum." jawab teman Miki yang tadi. Lalu ia menyindir reaksi Miki yang biasa saja pada Fukuda (Lim Ju Hwan).


"Dia bukan tipeku." jawab Miki.

"Kalau begitu, boleh aku bergerak sekarang?" tanya teman Miki itu.

"Silakan saja, lakukan semaumu." jawab Miki.


Miki lantas kembali meneguk wine nya.

Setelah itu, ia menatap Fukuda dengan senyum menggoda.


Young Jin pulang ke rumah dan langsung disambut oleh Kim Hyun Ok (Lee Young Sook).

Young Jin melihat ke arah meja dan sadar, orang rumahnya belum makan malam.

Hyun Ok : Karena menunggumu.

Young Jin : Seharusnya makan saja tanpa menungguku.

Hyun Ok : Inginnya, tapi... dia sudah menunggumu. Gantilah pakaianmu.


Young Jin masuk ke sebuah kamar. Di sana, seorang pria duduk sembari menunggunya. Pria itu adalah Hiroshi (Lee Hae Young). Dia Wakil Direktu RSU Pemerintah sekaligus Jenderal Markas Besar Polisi Militer.


Young Jin masuk dan menutup pintu. Ia melewati sebuah lemari yang memajang sebuah boneka kaca.

Langkah Young Jin berhenti di lemari itu. Ia membuka lemari dan melihat boneka itu.


Lalu flashback.... Ketika Young Jin kecil mengeluarkan boneka itu dari dalam lemari. Hiroshi yang melihat itu tanya, kenapa Young Jin mengambil boneka itu? Apa Young Jin mau memainkannya?

Hiroshi : Boneka Jepang Hina tidak boleh keluar dari kotak kacanya. Bagi boneka itu, dunia luar terlalu kotor dan berbahaya.

Flashback end...


Young Jin pun kembali menutup lemari.

Hiroshi menegur Young Jin dengan lembut.

Young Jin terkejut, tapi kemudian ia tersenyum menatap Hiroshi.


Hiroshi, Hyun Ok dan Young Jin makan malam bersama. Young Jin cerita, ada dokter bedah baru di rumah sakit yaitu Esther.

Hyun Ok tanya, apa Esther yang sama yang mereka kenal?

Young Jin mengiyakan.

Hiroshi : Bukannya dia bilang akan bekerja di Rumah Sakit Umum Pemerintah setelah menyelesaikan studinya?

Hyun Ok : Dia pasti menyukai tempat Young Jin bekerja.

Young Jin : Boleh aku mengundangnya ke sini?

Hiroshi terdiam.

Hyun Ok : Tidak apa-apa, bukan?

Hiroshi tersenyum, urusan keluarga di tanganmu.

Young Jin senang mendengarnya.


Esther masuk ke ruangan arsip rekam medis dan mengambil arsip tentang pria bernama Nagumo Chuichi.

"Nagumo Chuichi"


Di sebuah kedai, Won Bong menemui pria gendut yang memberinya informasi soal Heok.

"Satu di dada, satu di perut. Kurasa dia nyaris tidak selamat. Dia di Klinik Jahye. Mau aku yang menanganinya?" tanya pria itu.

"Tidak, harus aku." jawab Won Bong.

"Kau kadang terlalu terburu-buru." ucap pria itu.

"Itu tindakan khas kita. Kita bertindak begitu mengambil keputusan." jawab Won Bong.

"Ini satu pertempuran panjang. Ini lebih seperti maraton." ucap pria itu.

Won Bong tak peduli dan beranjak pergi.

"Hya!  Jaga dirimu." teriak pria itu.


Di rumah sakit, Young Jin memberitahu Esther bahwa ada pertanyaan Esther yang terus ia pikirkan. Esther tanya, tentang apa. Young Jin berkata, tentang Tae Joon. Young Jin merasa, Esther tahu alasan Tae Joon menghilang setelah percobaan pembunuhan terhadap gubernur. Young Jin juga mengatakan soal rumor yang menyebut Tae Joon masih aktif menjadi aktivis. Young Jin mengaku tidak peduli bagaimana ingatan Esther tentang Tae Joon tapi dia tidak mau terlibat dalam urusan Tae Joon.

Esther : Kita bertiga dulunya cukup dekat, bukan? Jika salah satu dari kita mati, akankah yang lain mendengar berita itu?

Young Jin tanya, maksud Esther.

Esther tersenyum. Bukan apa-apa.


Percakapan mereka terhenti lantaran seorang perawat datang dan memanggil Young Jin dengan panic.


Matsuura meminta para dokter membangunkan Heok. Seung Jin tak punya pilihan lain, selain menuruti perintah Matsuura. Tapi Young Jin datang dan langsung menyemprotnya tepat saat dia akan menyuntikkan epinefri pada Heok.

Matsuura berkata, jika dokter tidak bisa, ia yang akan melakukannya.

Young Jin marah. Ia menegaskan, bahwa dirinya adalah dokter Heok dan Matsuura tidak bisa menyentuh pasiennya tanpa izin darinya.

Matsuura : Pasal 1 Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Umum. Anggota sebuah organisasi yang bertindak secara radikal dan mendistorsi bangsa ini dapat diinterogasi dan ditahan tanpa diproses.

Young Jin : Memaksa dia bangun mungkin membuatnya syok. Tidak masalah kalau dia sekarat? Kupikir dia penting bagimu.

Matsuura : Dia bisa mati selama sudah mengatakan apa yang perlu kudengar.

Young Jin : Kalau begitu, kau yang bertanggung jawab.


Maka Young Jin mulai menyuntikkan cairan epinefrin ke pasien. Setelah beberapa saat, tubuh pasien mulai bergetar dan tak lama kemudian, matanya terbuka.

Young Jin kaget melihatnya.


Bersambung ke part 3...

Different Dreams Ep 1-2 Part 1

Pada tahun 1920, pertikaian antara aktivitas diplomatik dan bersenjata dalam pemerintah sementara Republik Korea menguat menjadi konflik idelologis. Pembunuhan pejuang, Kim Lip, yang didanai Rusia dan hilangnya 600 ribu rubel Rusia menyebabkan konflik kian memanas.

Kepergian Perdana Menteri Lee Seung Man, Menteri Dalam Negeri Ahn Chang Ho dan Menteri Pertahanan Lee Dong Hee dari pemerintahan, Presiden Kim Goo berjuang sendirian membela pemeritah.

Pada tahun 1931, Presiden Kim Goo menciptakan kelompok nasionalis bersenjata rahasia yang dikenal sebagai Korps Patriotik Korea. Bersama Korps Pahlawan pimpinan Kim Won Bong, dia memimpin pejuang kemerdekaan bersenjata Korea. Namun, karena konflik dan ketidakpercayaan dalam organisasi, kekacauan berlanjut tanpa diketahui kapan akan berakhir.


Di sebuah ruangan yang gelap, seorang pejuang kemerdekaan membaca koran dengan decoder. Dia menafsirkan pesan dan berbunyi 'Burung Biru Diberi Izin'. Pria itu adalah Kim Won Bong (Yoo Ji Tae).


-Different Dreams, Episode 1, Dokter Wanita Joseon-

Gyeongseong, tahun 1931

Klinik Jahye


Seorang pasien pria membuat ulah saat dia dibawa ke klinik dengan kereta dorong.

Para dokter gagal menenangkan pria itu. Seorang dokter wanita muncul dan menendang salah satu dokter pria karena tidak segera menangani pasien itu.

Pria itu menolak dioperasi. Alasannya, karena tubuhnya dianugerahkan padanya lewat orang tuanya dan sayatan apapun di tubuhnya dianggapnya sebagai pengkhianatan. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh seorang wanita.

Dokter wanita itu berjongkok dan menatap tajam si pasien.

"Ya, aku memang wanita, tapi aku juga dokter yang akan menyelamatkan nyawamu. Kalau kau tidak segera dioperasi, hanya jiwamu yang menghadiri acara makan malam." ucapnya.

Sontak pria itu sewot.

Dokter itu lantas menyiapkan jarum besar dengan obat bius dan menusuk si pasien tanpa keraguan sedikit pun. Setelah pasiennya tak sadarkan diri, dokter itu menyuruh para perawat menyiapkan ruang operasi.

Dokter ini adalah Lee Young Jin (Lee Yo Won).


Kim Won Bong ada di sebuah gereja bersama temannya, Kim Nam Ok (Jo Bok Rae). Won Bong tanya, dimana Heok.. Nam Ok yakin, Heok tidak akan mengkhianati mereka.

Nam Ok : Kalau pun ya, aku akan mengganti namaku. Akan kuganti nama margaku menjadi Tinja.

Won Bong : Dia tidak bisa dihubungi sejak ke Gyeongseong.

Nam Ok : Dia pasti sibuk memakan kimchi dengan arak beras dan bertemu semua sanak keluarganya.

Mendengar jawaban Nam Ok, Won Bong langsung menatapnya dengan kesal.

Nam Ok : Aku bercanda.

Won Bong : Ini kali pertamanya dia tidak melapor. Saat dia muncul, habisi dia.

Nam Ok : Kita interogasi dia dahulu. Aku yakin dia punya alasan yang tepat.

Won Bong : Hya, Kim Nam Ok,  tidak ada alasan di balik pengkhianatan.

Nam Ok : Tentu saja ada. Kurang uang, anggota keluarga hilang, kebencian pada Joseon.

Won Bong : Semasuk akal apa pun itu, akhir pengkhianatan adalah kematian.


Nam Ok pun menyiapkan senjata laras panjangnya.

Sementara Won Bong menatap keluar dengan teropongnya.

Nam Ok mulai mengarahkan ujung senjata keluar jendela.


Seorang Perwira Polisi Jongro, Matsuura (Heo Sung Tae) yang bernama asli No Jeong Sul muncul bersama detektifnya, Daiki (Kang Pil Sun).

Lalu, pria bernama Heok (Heo Ji Won) itu muncul. Sontak, Won Bong dan Nam Ok kaget.

Heok berkata, untuk berpindah pihak, ada biayanya.

Matsuura : Apa? Mau bernegosiasi? Untuk seorang kriminal, kau jelas bodoh sekali.

Heok tampak ragu tapi kemudian, ia meminta Matsuura menolongnya kali ini.


Won Bong kesal.

-Shanghai, Satu Bulan Sebelumnya-


Di sebuah kedai minuman, Won Bong bertemu pria bernama Jin Soo (Jung Sung Il). Jin Soo berkata, bahwa dia ada tapi identitasnya tidak diketahui.

"Keterlibatannya dalam pembunuhan Kim Lip masih belum diketahui." ucap Jin Soo.

"Kalau tujuan Pemerintahan Sementara Korea adalah Komintern (Komunis Internasional), Dokter Yoo Tae Joon dalam bahaya."


Jin Soo lantas memberikan sesuatu pada Won Bong.

Won Bong membukanya. Isinya decoder.

Jin Soo : Itu bisa menguraikan kodenya. Periksa koran 19 Januari.

Won Bong : Kau yakin dia di Gyeongseong?

Jin Soo : Ya. Agen rahasia Pemerintahan Sementara Korea. Itu isi informasinya."

Flashback end...


Won Bong menyuruh Nam Ok membunuh Heok.

Sementara itu, Matsuura marah karena Heok berani mengajaknya membuat kesepakatan. Matsuura lantas menyuruh Heok pergi jika tidak bisa memberinya informasi.


Matsuura lalu beranjak pergi tapi Heok kemudian memberitahu bahwa mata2 Kim Goo ada di Gyeongseon.

Matsuura tersenyum puas.

Heok : Dia akan bertindak. Bom atau pembunuhan.

Matsuura berbalik dan tanya siapa mata2 itu.

Tapi Heok meminta Matsuura mengirimnya ke Jepang.

Matsura marah, dimana mata2 itu!


Sementara itu, Nam Ok mengaku tidak bisa menembak Heok. Kesal, Won Bong pun mengambil alih senapan dan menembak Heok dua kali tepat saat Heok akan memberitahu siapa dan dimana mata2 itu.

Sontak, Matsuura dan Daiki langsung mengedarkan pandangan, mencari si penembak.


Matsura lalu melihat ke arah gereja.

"Di menara lonceng!" teriak Matsuura.

Daiki pun bergegas kesana.


Won Bong dan Nam Ok bergegas kabur.

Daiki memburu mereka.


Matsuura menekan luka Heok. Ia berkata, Heok tidak boleh mati dulu.

Won Bong dan Nam Ok berlari di atap.


Daiki kesal kehilangan jejak mereka.

Matsuura meminta Heok bertahan.


Matsuura membawa Heok ke klinik Jahye.

Tak lama kemudian, Daiki datang. Daiki cemas melihat lengan Matsuura terluka.

Matsuura : Tembakannya hanya menyerempet. Jaga tempat ini. Dua di luar, satu di dekat bangsalnya.

Daiki mengerti dan langsung pergi.


Young Jin yang sedang di ruangannya, dibawakan beberapa kentang oleh rekannya sesama dokter, Kim Seung Jin (Kim Joo Young). Ia menyuruh Young Jin membawa pulang kentang2 itu. Young Jin berkata, bahwa ia sudah pernah bilang tidak akan menerima hadiah seperti itu.

Young Jin : Kambing yang diberikan pada kita melahirkan, kau ingat?

Seung Jin : Dia tidak punya anak dan suaminya sudah meninggal. Ayah mertuanya satu-satunya keluarganya, jadi, dia bersyukur...

Young Jin : Kau melihat warna kulitnya, bukan? Jika itu menyebabkan peritonitis, dia berada dalam masalah serius.


Lalu seorang wanita bernama Esther (Yoon Ji Hye) masuk ke ruangan Young Jin. Young Jin senang melihat Esther. Ia memanggil Esther kakak dan langsung menghampiri Esther.

Young Jin : Sudah lama sekali.

Esther : Kau baik-baik saja?

Seung Jin : Kau ahli bedah baru yang bergabung dengan kami?

Esther : Semoga kita bisa bekerja sama.

Young Jin : Kau akan bekerja disini? Kenapa tidak memberitahuku lebih dahulu?

Lalu, seorang suster masuk, memberitahu ada pasien luka tembak.

Seung Jin pun langsung berlari keluar duluan.


Young Jin melarang Esther kemana-mana. Setelah itu, ia menyusul Seung Jin keluar.

Sepeninggal Young Jin, Esther melihat-lihat sekeliling ruangan Young Jin dengan wajah tegang.


Young Jin masuk ke ruang operasi.

Disana, para dokter residen sudah menunggu Young Jin.

Young Jin melihat Matsuura.

"Siapa dia?" tanya Young Jin santai.

"Aku Kepala Inspektur Matsurra, Kantor Polisi Jongno." jawab Matsuura.

"Tolong tinggalkan ruang operasi ini." suruh Young Jin.

"Kau tidak akan mengatakannya kalau tahu siapa pasienmu itu." jawab Matsuura.

"Aku tidak peduli. Di ruang operasi, dia hanya pasien dalam keadaan kritis." ucap Young Jin.

Seung Jin lalu berkata, denyut nadi pasien melemah.


Young Jin berteriak, menyuruh Matsuura kesal.

Matsuura kesal. Tapi ia terpaksa keluar.

"Luka tembak di perut. Mungkin fatal." ucap Seung Jin.

"Siapa kau hingga bisa mengasumsikannya!" tanya Young Jin kesal.


Young Jin dibantu timnya lalu mulai mengoperasi Heok.


Won Bong dan Nam Ok sekarang sudah berada di markas mereka, di jalan Namdaemun. Mereka duduk di sebuah kedai. Won Bong yang menenggak minumannya tampak kesal.

Nam Ok sambil makan tanya, apa yang masih membuat Won Bong gelisah.

Nam Ok : Tembakan ke perut itu fatal. Tidak ada dokter di Gyeongseong yang cukup andal untuk mengobatinya. Hyung,  bahkan pencuri pun memiliki kategori yang berbeda. Beberapa mungkin melakukan pencurian untuk membayar minuman, tapi beberapa mungkin melakukannya untuk memberi makan anak mereka. Orang seperti Heok? Kita akan menemukan banyak lagi yang seperti dia. Apa itu kemerdekaan? Kita meninggalkan keluarga dan bahkan tidak bisa berpartisipasi di upacara peringatan ayah kita. Kadang-kadang aku sakit dan lelah...


Mendengar ucapan Nam Ok, Won Bong marah dan membalikkan meja.

Won Bong lalu tanya, kode 10 Korps Pahlawan.

Nam Ok : Mereka yang bertindak menentang keinginan Korps Pahlawan akan dimusnahkan.

Won Bong : Kau dan aku masih hidup karena kode itu. Karena kita memusnahkan semua pengkhianat. Ragu sekali lagi saja, maka aku sendiri yang akan membunuhmu. Mengerti?

Won Bong lalu pergi.


Heok sudah selesai dioperasi.

Begitu Young Jin keluar, Matsuura langsung tanya kapan Heok akan sadar.

Young Jin : Pelurunya sudah diangkat, tapi keadaannya belum akan pasti untuk beberapa hari karena infeksi.

Matsuura : Aku tidak bertanya dia akan hidup atau tidak. Bisakah kau membangunkannya untuk kami interogasi?

Young Jin : Itu mungkin rencanamu, tapi tugasku adalah menyelamatkan pasienku.

Matsuura : Pekerjaanku juga menyelamatkan nyawa manusia. Ada yang harus kudengar darinya sekarang juga.

Young Jin : Apa pun itu, kau harus menunggu.

Young Jin lantas pergi.

Bersambung ke part 2........

Sinopsis Lengkap Drama Korea 'Different Dreams' Episode 1-40

Drama baru ni gengs. Sy udah nonton epi 1-2. Seru parah ini drama.... sinopsisnya sy tulis setelah Haechi selesai ya.....

Berlatar Kyungsung, ketika sebuah negara berada dibawah pemerintahan Kolonial Jepang dan Shanghai, China.

Lee Young Jin, lahir di Korea tapi dibesarkan oleh orang Jepang. Young Jin seorang ahli bedah tapi dia menjadi agen inteligen pemerintahan Korea. Dia terlibat dalam kekacauan selama Perang Pasifik.

Ini pertama kalinya bagi sy nulis drama bertema perang kek gini...