• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 5-6 Part 1

Sebelumnya...

Tangan sy gatel juga pengen nerbitin ini... Habis ini, sy lanjut Unknown Woman lagi....


Episode ini diawali dengan Won Bong yang disekap di sebuah ruangan.

Diluar jendela, tampak Nam Ok yang mengarahkan senjatanya pada Won Bong. Nam Ok kemudian menarik pelatuknya.


Peluru melubangi jendela tepat di depan Won Bong, tapi Won Bong baik-baik saja.


-Different Dreams Episode 5, Shanghai-


Tae Joon ada di Manchuria Utara. Ia menghuni kawasan sebuah pergudangan, bersama seorang pria yang menjadi mata2nya, bersama Kim Seung Jin.

Sambil menunggu air yang direbusnya matang, Tae Joon tanya, apa Seung Jin sudah siap ke Shanghai.

Seung Jin berkata, ia hanya tinggal pergi saja.

Tae Joon lantas duduk di depan Seung Jin. Ia menuangkan air panas ke dalam gelas Seung Jin. Seung Jin menatapnya intens.

"Kenapa menatapku begitu?" tanya Tae Joon.

"Begini... kelihatannya terjadi sesuatu di Gyeongseong. Terkait Kim Esther." jawab Seung Jin dengan hati-hati.

"... kudengar dia sudah melakukannya. Tapi pembunuhan itu gagal. Dia langsung tewas dibunuh." ucap Seung Jin lagi.


Tae Joon syok. Ia tak jadi minum dan langsung berdiri menghadap keluar.

Seung Jin berkata lagi, bahwa ada dokter lain di tempat kejadian dan dokter itu selamat. Tae Joon tambah syok ketika Seung Jin memberitahunya bahwa Young Jin lah dokter itu. Seung Jin bilang, Young Jin sempat diinterogasi tapi disudah dibebaaskan dan kini berada di Shanghai.


Fukuda menemui Oda. Oda menawari Fukuda kopi tapi Fukuda menolak dan mengaku sudah minum 3 gelas kopi hari itu.

Oda mengerti dan langsung menyuruh seketarisnya pergi.


Oda : Kudengar belakangan ini kau sibuk jalani kencan buta.

Fukuda : Meski kutolak, orang tuaku tidak mau mendengar.

Oda : Seorang jaksa harus tahu cara menolak dengan kuat. Suatu hari kau harus mengambil alih posisiku.

Fukuda : Akan kuingat, Pak.

Oda lantas menyuruh Fukuda ke Shanghai. Fukuda yang tahu Young Jin di Shanghai, terkejut. Oda tanya, kenapa Fukuda terkejut. Fukuda tersenyum dan berkata, tidak apa-apa. Fukuda kemudian tanya, ada apa di Shanghai. Oda bilang, ini tentang Tae Joon. Dana komintern yang dikelola Tae Joon lebih dari 6.000 dollar.

Oda : Nilai cukup besar untuk dirinya sendiri. Karena itulah fraksi pemerintah sementara menggila. Mereka menginginkannya. Uang itu tidak boleh jatuh ke tangan pemerintah sementara atau Korps Pahlawan.


Fukuda : Dia di Shanghai?

Oda : Tidak. Dia di suatu tempat di Mongolia atau Manchuria. Sulit melacaknya. Dia punya seorang kaki tangan bernama Kim Seung Jin. Aku mendapat informasi dia sering ke Shanghai. Cari dia dan interogasi dia untuk tahu lokasi Yoo Tae Joon. Konsulat akan memberikanmu orang dan informasi yang kau perlukan.

Fukuda kaget. Melihat reaksi Fukuda, Oda sontak bertanya, ada apa. Apa terlalu sulit untuk Fukuda.

Fukuda : Ya, Pak.


Oda : Kau lebih ingin duduk di belakang meja dan menulis permohonan banding? Kalau memang itulah yang harus kau lakukan, aku tidak akan menerimamu.

Fukuda : Aku menyadarinya, Pak.


Seketaris Oda menemui Matsuura yang menunggunya di taman. Wanita itu memberikan informasi pada Matsuura.

"Itu dokumen resmi yang dikirim dari konsulat di Shanghai. Kim Seung Jin menuju ke sana." ucap wanita itu.


Wanita itu lantas meminta bayarannya. Matsuura mengeluarkan amplop berisi uang. Wanita itu langsung menyambar amplopnya, tapi Matsuura tidak mau memberinya.

Wanita itu menghela nafas dan memberitahu Matsuura kalau Fukuda juga ditugaskan ke sana. Barulah, Matsuura membayarnya.

Matsuura kesal karena harus berhadapan dengan Fukuda lagi.


Seorang wanita, bernama Ma Young Sung, menyuruh Young Jin makan dulu sebelum pergi. Young Jin yang buru2, mengatakan kalau ia harus segera pergi.

Youung Sung pun berkata, akan menaruhnya di kamar Young Jin.

Young Jin bergegas keluar. Young Sung menyusul Young Jin dan tanya, apa Young Jin akan pulang terlambat. Young Jin berkata, akan tahu pulang jam berapa setelah tiba disana.



Young Jin pun pergi. Ia melintasi perkampungan yang padat penduduk.


Burung2 beterbangan di langit Shanghai. Sinar matahari pagi menyinari bumi.

Young Jin tiba di kampusnya, Universitas Fudan.


Bersama timnya, ia membedah mayat dan mulai melakukan penelitian.


Setelah itu, Young Jin dan tim nya tampak mengobrol di halaman kampus. Tak lama kemudian, mereka berpisah.


Sekarang, Young Jin duduk di kereta. Ia teringat kata2 Won Bong padanya, saat mereka sama2 di kapal menuju Shanghai. Saat itu, Won Bong bilang, tidak mau bertemu dengan wanita seperti Young Jin lagi.

Kereta berhenti. Young Jin bergegas turun.


Young Jin kemudian menyusuri jalanan.

Dari seberang jalan, Won Bong memperhatikan Young Jin. Saat Young Jin menoleh ke arahnya, ia buru2 menundukkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di balik topinya.


Young Jin lantas melihat penjaja makanan favoritnya.

Ia berseru senang dan tersenyum menikmati jajanannya.

Won Bong nampak terpesona dengan senyum Young Jin.


Tak lama, terdengar bunyi petasan di dekat Won Bong.

Young Jin menoleh. Won Bong langsung menyembunyikan dirinya.


Setelah cemilan favoritnya habis, ia berniat pergi, tapi Seung Jin muncul dan menghalangi langkahnya.

Young Jin berusaha menghindar tapi Seung Jin terus saja menghalangi langkahnya.

Young Jin kemudian pergi. Seung Jin mengikutinya.

Won Bong menatap curiga ke arah mereka.


Fukuda tiba di Shanghai. Dua orang pria yang merupakan agen khusus Konsulat Jepang di Shanghai, langsung menjemputnya. Salah satu pria bernama Maru. Mereka berjalan melewati dua pria yang duduk di salah stan makanan.

Fukuda : Sudah temukan lokasinya?

Maru : Ada yang memesan 500 dosis Salvarasan. Kami sedang mencari alamat penerimanya.

Fukuda : Kalau benar Kim Seung Jin, dia pasti tahu kita mengawasinya sebelum dia pergi. Tetap jaga jarak. Buntuti pedagang perantaranya yang akan menemuinya.

Maru : Bapak akan langsung ke konsulat?

Fukuda : Tahu tempat untuk membeli umeboshi dan arak plum?

Maru : Tentu saja.

Fukuda : Kalau begitu, kita mampir ke sana.


Begitu mereka pergi, si penjual makanan menganggukkan kepalanya pada dua pria itu. Dua pria itu mengerti dan bergegas pergi.


Young Jin dan Seung Jin duduk di sebuah restoran.

Seung Jin memberitahu Young Jin bahwa Tae Joon menyesal tidak bisa menolong Esther.

Seung Jin : Dia bilang kematiannya yang gegabah adalah kesalahannya.

Young Jin : Di mana Tae Joon sekarang?

Seung Jin : Tidak bisa kuberi tahu.

Young Jin : Pada akhirnya, dia akan menyesal dan menyalahkan diri sendiri dalam persembunyian.

Seung Jin : Dia sekarang hadapi ancaman. Kalau kau mau menyampaikan sesuatu...

Young Jin : Tidak, terima kasih. Jangan pernah lagi mencariku.

Young Jin lantas pergi.


Malam harinya, Fukuda menuju suatu tempat.


Bersamaan dengan itu, Young Jin baru kembali ke penginapannya. Ia terus masuk ke kamarnya tapi kemudian, ia kaget melihat sosok yang duduk di kamarnya yang gelap.

Young Jin buru2 menyalakan lampu. Ia marah melihat sosok itu yang ternyata adala Won Bong.

Won Bong tanya soal pria tadi. Young Jin tak mengerti. Won Bong pun menjelaskan, kalau ia harus bertemu dengan Tae Joon.

Young Jin kesal.

"Aku tahu siapa kau. Kau si pembawa kematian. Kau Kim Won Bong, pemimpin Korps Pahlawan. Pergilah dari hadapanku kalau kau tidak mau ditahan. Kalau kau datang lagi, aku akan melaporkanmu pada Konsulat Jepang."


Dan kini, Young Jin duduk termenung di ranjangnya. Won Bong sudah pergi. Young Jin kemudian berdiri. Ia membuka laci meja riasnya dan mengeluarkan sebuah foto. Fotonya bersama Esther dan Tae Joon. Ia terpaku memandangi foto itu.

Tak lama, suara ketukan di pintu kamarnya membuat ia terkejut.


Young Jin pun membukanya. Ternyata Fukuda yang datang. Fukuda tersenyum dan menunjukkan buah plum yang dibawanya. Young Jin pun tersenyum.

Bersambung ke part 2....

Wrap Up Party Different Dream

Yoo Ji Tae as Kim Won Bong
Lee Yo Won as Lee Young Jin
Lim Ju Hwan as Fukuda
Nam Gyu Ri as Miki
Park Ha Na as Cha Jung Im
Heo Sung Tae as Matsuura
Jo Bok Rae as Nam Ok
Kim Seo Ra as Madame Yoo

Unknown Woman Ep 21 Part 2

Sebelumnya...


Do Young akhirnya sadar. Do Chi membawanya ke rumah sakit, ia juga menghubungi Ji Won.

Do Young bingung mendapati dirinya di rumah sakit. Ji Won lega Do Young baik2 saja. Do Chi menjelaskan, hasil tes Do Young baik. Do Young hanya cedera ringan.

Ji Won tanya, apa Do Chi ada disana saat kejadian.

Do Chi : Tidak. Yang menyelamatkannya adalah Yoon Seol.

Ji Won kaget, Yoon Seol? Kenapa dia disana.

Do Chi : Dia tidak sengaja melihat dan menyelamatkannya.

Ji Won : Tampaknya ikatan dia dan keluarga kita amat erat. Dia ada wawancara dengan bagian legal hari ini, bukan. Kuharap itu berjalan lancar.


Yeo Ri gagal wawancara. Ia sampai di ruang konferensi 3 tepat waktu tapi begitu sampai disana, tidak ada seorang pun disana.


Sementara itu, Moo Yeol mewawancarai dua kandidat lain di ruangan lain. Pak Kim menanyakan Yeo Ri. Moo Yeol bilang, Yeo Ri tidak akan datang karena menolak pekerjaan itu.


Ternyata Moo Yeol lah yang mengirim sms palsu ke Yeo Ri kalau wawancaranya di ruang konferensi 3.

Wawancara dimulai. Moo Yeol mengumumkan, bahwa Yeo Ri didiskualifikasi karena tidak hadir.


Yeo Ri datang ke ruangan wawancara yang asli saat wawancara sudah selesai. Yeo Ri tanya, kapa lokasi wawancaranya diganti pada seorang karyawan tapi karyawan itu bilang, lokasi wawancara tidak pernah diganti.


Yeo Ri terdiam, ia bertanya2, siapa yang mengiriminya sms palsu. Tak lama kemudian, ia ingat Moo Yeol yang kemarin datang meminta penjelasan kenapa dirinya melamar ke Wid.


Yeo Ri pun kesal.

Sementara Moo Yeol memperhatikannya di belakang.


Moo Yeol lantas melapor ke Do Young tentang pengacara yang akan mereka pekerjakan. Do Young kaget itu bukan Yeo Ri. Moo Yeol berkata, Yeo Ri tidak datang jadi didiskualifikasi.

Do Chi : Hyung, dia melewatkan wawancara karena menyelamatkan nyawamu.

Moo Yeol kaget, apa maksud Paman, dia menyelamatkan nyawa Pimpinan?

Do Chi : Ada kecelakaan saat paman syuting. Jika bukan karena Seol, siapa tahu apa yang terjadi?


Ji Won : Dia benar. Dia menyelamatkan nyawamu, alih-alih pergi wawancara. Tidak benar mendiskualifikasinya.

Do Young : Tetap saja dia tidak boleh melanggar aturan. Kita tidak bisa mempekerjakan orang yang tidak muncul saat wawancara.

Moo Yeol senang mendengarnya.


Yeo Ri ke restoran orang tua Seol. Tuan Yoon tanya wawancaranya. Mal Nyeon yakin, semua berjalan baik. Yeo Ri pun berkata, ia batal wawancara. Yeo Ri bilang, ia menerima pesan bahwa lokasi wawancara diganti, tapi pesan itu palsu.

Tuan Yoon bisa menebak, pelakunya Moo Yeol..

Yeo Ri : Dia berbohong kepada keluarganya, dan pasti mau menemuiku diam-diam.

Mal Nyeon : Lantas, kita harus mempertimbangkan kembali cara menyerang perusahaan.

Yeo Ri : Aku akan pulang setelah mampir ke kantor.


Ji Won dan Do Young pulang dan langsung masuk ke kamar. Ji Won membujuk Do Young agar mempekerjakan Yeo Ri. Ia meyakinkan Do Young kalau Yeo Ri orang yang tepat untuk perusahaan.

Do Young : Aku juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi  Direktur Institut Penelitian dan Pelatihan Yudisial juga karena dia merekomendasikan Yoon Seol. Aku mau dia mengelola bisnis baru.

Ji Won : Aku setuju. Dia tidak hanya berbicara. Dia bekerja dengan baik. Dia sempurna. Serta dia dan keluarga kita tampaknya ditakdirkan.

Do Young : Jika kau sungguh mau, tentu. Aku akan melakukannya.


Yeo Ri masuk ke ruangannya. Ia kesal Moo Yeol merusak rencananya. Tapi tak lama, ia kaget mendapat telepon dari Ji Won. Ia terpengarah saat Ji Won berkata, bahwa keluarganya sudah memutuskan akan menerima Yeo Ri sebagai di bagian legal sebagai staf khusus pimpinan Wid dan Yeo Ri bisa mulai bekerja minggu depan.

Yeo Ri kaget.

Ji Won : Saat memercayai seseorang, aku memercayainya sepenuhnya. Kini kau salah satu orangku.

Ji Won lalu memutus panggilannya.


Yeo Ri : Hong Ji Won, kau  baru saja menembak kakimu sendiri. Kau akan menyesali panggilan telepon ini selamanya.

Ji Won berencana menjadikan Yeo Ri sebagai orang kepercayaannya.


Pagi itu, Yeo Ri sudah tiba di depan gedung Wid.

Yeo Ri : Hong Ji Won, tunggu saja. Akan kutunjukkan rasanya dikhianati orang yang paling kau percayai dan bahwa kastelmu hanyalah kastel pasir.


Bersambung....