• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Nyonya Jang membawa Kang Wook ke rumah Yoon Jae. Kang Wook menatap sekeliling rumah Yoon Jae dan menghela nafas.

"Jadi disini tempatmu makan, tidur dan bernapas." ucap Kang Wook.

"Rumah ini direnovasi beberapa kali dan sudah berdiri sejak lama." jawab Nyonya Jang.

Nyonya Jang lalu menyuruh pembantu membuatkan mereka teh.

Pembantu menanyakan makan malam.

Nyonya Jang bilang mereka tidak butuh makan malam.

Nyonya Jang : Apa Guru Kim sudah datang.

Pembantu mengangguk dan mengatakan dia sudah di atas. Nyonya Jang pun mengajak Kang Wook ke atas.

Pembantu menatap mereka dengan tatapan aneh.


Di dapur, pembantu bertanya2, apa harus dia memberitahu Yoon Jae sekarang? Lalu dia pun berkata, Yoon Jae akan lebih marah jika mengetahuinya nanti.


Nyonya Jang membawa Kang Wook menemui Guru Kim yang sudah menunggu mereka di kamar.

Guru Kim terkejut melihat visual Kang Wook. Ia berkata, Kang Wook terlihat tampan daripada di foto.

Kang Wook : Terima kasih, lalu Kang Wook mengerlingkan matanya.

Nyonya Jang : Kau menemukannya?

Guru Kim mengangguk dan langsung menunjukkan beberapa stelan jas.

Nyonya Jang : Korea Selatan adalah pembuat jas terbaik. Aku memintanya membuat beberapa item. Ini buatan tangan. Kau bisa mengenakannya ke acara2 khusus.

Guru Kim : Kau mau coba?

Nyonya Jang : Kurasa lebih baik dia mencobanya. Kim Sonsaeng, bisa kau membantunya?

Kang Wook yang malu langsung berkata, akan mencobanya sendiri.

Nyonya Jang mengerti dan menyuruh Guru Kim pergi.


Yoo Ra sedang di jalan menuju tempat latihan para staf.

Yoo Ra bilang, jika Yeon Hwa pergi dari kantor, maka seharusnya ia lah yang tiba duluan di lokasi training.

Yoo Ra : Rumahku ke lokasi training lebih cepat. Jadi aku seharusnya yang tiba duluan jika aku beruntung. Aku harus tiba duluan.

Yeon Hwa sendiri juga masih di jalan.


Kang Wook sedang mencoba jasnya, saat pembantu datang membawakan teh untuk mereka.

Nyonya Jang : Pakaian tidak bisa mengikuti mode. Pakaiannya tidak terlalu bagus. Bukan begitu, Su Won Ga?

Bibi Suwon mengiyakan lalu pergi.


Nyonya Jang berniat mengenalkan Kang Wook pada orang2 penting di perusahaan. Dia mau Kang Wook lah yang menjadi CEO, menggantikan Tuan Ha.

Nyonya Jang : Ha Yoon Jae pasti berpikir dia lah yang akan menjadi CEO, tapi kau yang akan menangkapnya.

Kang Wook : Bagaimana kau tahu?

Nyonya Jang : Aku sudah memimpikannya selama 20 tahun.

Kang Wook : Kalau begitu, akan kubuat mimpimu menjadi kenyataan.

Nyonya Jang : Aku sangat bangga padamu, anakku.

Kang Wook dan Nyonya Jang menatap ke cermin.


Di bawah, Bibi Suwon menghubungi Yoon Jae. Bibi Suwon  mau mengatakan soal Nyonya Jang, tapi karena bingung bagaimana mengatakannya, ia akhirnya bertanya, kapan Yoon Jae akan pulang.

Yoon Jae sendiri masih di perjalanan menuju lokasi training bersama Yoon Hee.

Yoon Ja : Aku dan Yoon Hee akan pulang besok pagi setelah pelatihan staf selesai.


"Oppa..." panggil Yoon Hee setelah Bibi Suwon dan Yoon Jae selesai bicara.

"Wae?" tanya Yoon Jae.

"Aku membutuhkan ibu. Bisakah kau memperlakukannya sedikit lebih baik. Sejak ayah meninggal, suasana di rumah menjadi dingin dan serius. Ayah pasti tidak mau kita seperti ini."

"Jika kau tahu wanita itu sudah membodohi ayah, kau tidak akan pernah memaafkannya."

"Aku ingin menikah dengan Tae Il."

"Jangan menghibur diri karena kehilangan ayah dengan cara seperti ini. Posisi CEO kosong dan kau mengabaikannya."

"Bukan begitu."

"Saat ibu pergi, kau juga menghibur diri dengan cara begini. Kau sudah dewasa. Sibukkan dirimu dengan pekerjaan ketika kau sedih dan kesepian."

Keduanya lantas berdebat. Yoon Jae menentang keras rencana Yoon Hee menikahi Tae Il.

Yoon Hee yang kesal pun mengungkit tentang Yeon Hwa yang membocorkan rahasia perusahaan.

Yoon Jae minta Yoon Hee diam dan menyebut Yeon Hwa sebaga istrinya.


Kesal, Yoon Hee menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa yang juga masih di jalan berkata, ia sedang dalam perjalanan menuju lokasi training.

Yoon Hee pun berkata, selama ia masih hidup, ia tidak akan membiarkan Yeon Hwa dan Yoon Jae menikah.


Yoon Jae marah dan langsung menepikan mobilnya, lalu ia merebut ponsel Yeon Hwa.

Yoon Hee : Apa pacarmu begitu berharga dan pacarku adalah sampah?

Yoon Jae : Baiklah, menikahlah dengannya. Setelah menikah, tidak peduli tulangmu hancur atau jantungmu ditusuk dengan pisau, kau rasakan sendiri. Dan juga, kalau kau mati, jangan menghubungiku. Mulai sekarang, kau bukan adikku.

Yoon Jae lantas menyuruh Yoon Hee turun dari mobilnya. Yoon Hee yang kesal, turun dari mobil Yoon Jae tanpa membawa tasnya.


Sambil menatap kepergian Yoon Jae, Yoon Hee memegangi perutnya.

"Aku hamil. Aku akan segera punya anak." ucap Yoon Hee.


Yeon Hwa : Akan kubawa bukti ini padamu, Timjang-nim. Tunggu aku.

Seorang pria berjaket merah tiba2 melintas di depannya. Sontak, ia langsung menginjak rem.

Yeon Hwa kaget.

"Hampir saja aku kena masalah baru." gumamnya.


Di kantor, Jin Sang mengeluh karena mereka harus menciptakan produk anti kerut yang baru untuk menggantikan produk anti kerut yang batal di-launching dalam waktu 10 hari.

Jin Sang : Ditambah, dua karyawan baru keluar dan kondisi Timjang-nim tidak bagus.

Staff cewek marah karena Bu Go menunjukkan dokumen itu pada Yeon Hwa.

Bu Go membela Yeon Hwa. Ia bilang Yeon Hwa tidak bersalah, membuat kedua rekannya tambah kesal.


Ponsel Bu Go kemudian berdering. Telepon dari Yeon Hwa yang menanyakan soal remm mobilnya. Ternyata itu mobil Bu Go. Yeon Hwa mengatakan, rem mobil Bu Go terasa agak longgar. Bu Go heran karena rem mobilnya tidak pernah bermasalah.

Yeon Hwa mengerti dan berjanji akan mengembalikan mobil Bu Go segera setelah urusannya selesai.

Bu Go pun menyuruh Yeon Hwa menyetir pelan2.


Usai bicara dengan Yeon Hwa, kedua rekannya tanya, siapa yang meminjam mobil Bu Go.

Saat Bu Go bilang Yeon Hwa, kedua rekannya syok dan memarahinya. Tapi Bu Go tetap percaya pada Yeon Hwa.

Ponsel Bu Go berdering lagi. SMS dari Yeon Hwa yang mengaku tidak akan melupakan jasa Bu Go.

Bu Go tersenyum dan membalas SMS Yeon Hwa.

Bu Go : Jangan buat aku menyesal sudah membantumu. Semoga perjalananmu menyenangkan.

Yeon Hwa kembali melanjutkan perjalanannya.

*Jika saja Yeon Hwa ngeh dan tidak melanjutkan perjalanannya menemui Yoon Hee malam itu, Yeon Hwa pasti selamat. Ntar disini gaes, Yeon Hwa dituduh pelaku tabrak lari Yoon Hee.


Yoo Ra sendiri juga masih di jalan. Ia menyetir dengan wajah cemas.

Yoo Ra memencet klakson dan menyalip mobil yang dikendarai Yeon Hwa.

Yeon Hwa sontak terkejut dan tidak sadar, mobil yang menyalipnya adalah mobil Yoo Ra.


Yoon Hee sendiri berusaha mencari tumpangan tapi tidak satu pun mobil yang bersedia memberinya tumpangan.


Dan Yoo Ra yang penasaran Yeon Hwa sudah sampai mana, berusaha meraih ponselnya tapi ia tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke bawah.

Yoo Ra pun berusaha meraih ponselnya. Saat itulah mobilnya menabrak Yoon Hee. Yoo Ra kaget dan langsung menghentikan mobilnya.


Yoon Hee terkapar di jalan.

Yoo Ra penasaran apa yang dia tabrak.

Bersambung....

PROLOG :


Yoo Ra turun dari mobilnya untuk mengecek apa yang dia tabrak.

Dia langsung histeris saat tahu menabrak seseorang.

Yoo Ra lantas berusaha mendekati korban yang ditabraknya.

Tapi ia yang syok, menjerit histeris dan buru2 pergi.

Namun, Yoon Hee memegang kaki Yoo Ra. Ia minta Yoo Ra menyelamatkan bayinya tapi Yoo Ra yang ketakutan malah kabur.


Tanpa Yoo Ra sadari, gelang kakinya putus ditarik Yoon Hee.

Yoo Ra masuk ke mobilnya.

Yoo Ra : Bukan aku yang menabraknya! Bukan aku!


Tak lama setelah Yoo Ra pergi, Yeon Hwa datang. Yeon Hwa terkejut melihat seseorang yang tergeletak di jalan.

Yoo Ra menangis dan bingung apa yang harus ia lakukan. Lalu tiba2 saja, ia memutar balik mobilnya dan memutuskan kembali ke lokasi kejadian.


Yeon Hwa turun dari mobil dan mendekati Yoon Hee.

Yoon Hee menggapaikan tangannya yang memegang gelang kaki Yoo Ra. Ia minta tolong pada Yeon Hwa.

Gelang kaki Yoo Ra yang dipegangnya jatuh ke aspal.

Kesadaran Yoon Hee menghilang.


Yeon Hwa pun berusaha mencari tahu siapa korban tabrak lari itu. Ia menyibak rambut Yoon Hee dan terkejut melihat itu Yoon Hee.

Yeon Hwa : Timjang-nim! Apa yang terjadi!

Bersambung.....

Ice Adonis Ep 12 Part 1

Sebelumnya...

Oke gaes, sy lanjut Ice Adonis... Di epi ini lah, awal mula hancurnya hidup Yeon Hwa... Berawal dari kecelakaan Yoon Hee, Yeon Hwa kehilangan semuanya... Dia kehilangan kebebasannya, cintanya, keluarganya, semuanya.... Mulai dari epi ini, sampe epi 40, kita bakal disuguhin sama kisah pilu Yeon Hwa yang dipaksa menerima takdir buruknya...


Yeon Hwa meminta Bu Go percaya padanya. Ia mengklaim, dirinya tidak bersalah. Ia minta Bu Go percaya padanya, sama seperti saat Bu Go menunjukkan padanya dokumen produk terbaru perusahaan yang belum dirilis karena percaya padanya. Yeon Hwa bilang, dia tidak bersalah. Dia ingin membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia juga bilang, itu demi Yoon Hee juga yang sudah meneliti produk itu selama setahun. Bu Go percaya dan berjanji akan membantu Yeon Hwa. Yeon Hwa tersenyum mendengarnya dan langsung mengucapkan terima kasih.

Yoon Jae menyudahi rapatnya.


Yoon Jae : Mulai sore ini dan seterusnya, kita akan memiliki format pelatihan staf selama dua hari satu malam. Inti dari dorongan pasar adalah keberanian dan ketegasan. Sumber itu karena kepercayaan. Kali ini, pelatihan staf harus menjadi kesempatan untuk membangun semua kepercayaan pada kita.

Rapat selesai. Satu per satu, para direktur meninggalkan ruangan Yoon Jae.


Setelah para direktur pergi, Yoo Ra masuk ke ruangan Yoon Jae.

Ia cemas melihat Yoon Jae, apalagi ia tahu Yoon Jae tidak tidur beberapa hari belakangan ini karena mengurus pemakaman Tuan Ha.

Yoon Jae menanyakan jadwalnya.

Yoo Ra : 5 menit lagi.

Yoo Ra menghela nafas, lalu berkata, akan membuatkan Yoon Jae secangkir teh.


Yoo Ra beranjak pergi.

Yoon Jae meraih ponselnya dan menghubungi Yeon Hwa.

Yoo Ra langsung berhenti melangkah begitu mendengar Yoon Jae bicara dengan Yeon Hwa.


Yoo Ra keluar dari ruangan Yoon Jae dan coba menguping pembicaraan Yoon Jae dan Yeon Hwa. Tapi sopirnya Yoon Jae datang, membuatnya langsung berlari ke mejanya. Yoo Ra heran melihat sopir Yoon Jae membawa kamera. Sopir Yoon Jae menyuruh Yoo Ra diam dan bergegas masuk ke ruangan Yoon Jae.


Yoon Jae ingin bicara dengan divisi karyawan soal Yeon Hwa. Tapi Yeon Hwa melarang. Yeon Hwa bilang, dia tidak mau membuat Yoon Hee marah lagi. Yeon Hwa lalu berkata, kalau Bu Go akan membantu menyelesaikan masalahnya.

Yoon Jae : Jika dia tidak bisa membantumu, katakan padaku.

Yeon Hwa mengerti. Yoon Jae lantas menutup teleponnya.


Sopir Yoon Jae menunjukkan isi kamera yang dibawanya pada Yoon Jae.

Ternyata isi kamera itu adalah foto2 Nyonya Jang dan Kang Wook saat mereka ada di showroom mobil.

Yoon Jae tersenyum kesal melihatnya.


Yeon Hwa yang masih di kantin J, menunggu kabar dari Bu Go dengan gelisah. Tiba2, ponselnya berdering. Ia fikir dari Bu Go, tapi terdengar suara seorang kemarahan seorang pria. Pria itu berkata, Yeon Hwa pandai memancing emosinya.

Yeon Hwa : Bukankah aku sudah membayarnya? Bukankah aku memberimu uang sewa?

"Kau pikir kau bisa melunasinya dengan rumah sekecil itu?"

"Aku sudah melakukan yang terbaik. Aku sedang menunggu telepon penting. Kututup teleponnya."


Di ruangannya, Yoon Hee tampak kurang sehat. Ia bahkan nyaris pingsan saat bangkit dari duduknya. Untunglah, rekan2nya langsung memeganginya. Jin Sang menyuruh Yoon Hee istirahat. Ia bilang Yoon Hee sering pingsan belakanga ini.

Staff yang perempuan kesal. Ia fikir, Yoon Hee seperti itu karena Yeon Hwa.

Bu Go menyuruh Yoon Hee istirahat. Tapi Yoon Hee bilang, ia harus ke pelatihan karyawan dan sebelum pergi, ia akan diinfus terlebih dahulu.

Yoon Hee pergi.


Setelah Yoon Hee pergi, Bu Go kembali ke tempat duduknya dan membaca pesan Yeon Hwa yang memintanya mengecek CCTV pada hari itu..

Bu Go langsung pergi.


Yoon Hee di rumah sakit. Ia bilang, tidak pernah memiliki anemia serius sebelumnya. Ia juga mengatakan, belakangan ini tidurnya kurang baik. Dokter pun menyuruh Yoon Hee pergi ke departemen kandungan. Yoon Hee kaget.


Dan memang benar, Yoon Hee hamil.

Ia baru saja keluar dari ruangan dokter kandungan, tapi wajahnya tidak bahagia. Sambil menatap foto hasil USG nya, ia minta maaf pada bayinya karena merasa tidak bahagia.

Yoon Hee : Kau harusnya datang saat kakekmu masih sehat. Apa yang harus kulakukan?


Yoon Hee lalu menghubungi Tae Il.

Tae Il sendiri dikeroyok habis-habisan oleh boss nya karena niat Tae Il yang mau keluar dari geng mereka. Saat ditanya bossnya alasannya mau keluar dari geng, Tae Il bilang karena ia sudah berjanji pada kekasihnya. Sontak, boss Tae Il makin geram dan memukulinya dengan membabi buta.


Sementara itu, Yoon Hee yang masih di rumah sakit, meninggalkan pesan untuk Tae Il.

Yoon Hee : Putri kita akan datang sebentar lagi, tapi aku tidak merasa bahagia. Tae Il-ssi, bisakah kau menjadi ayah yang baik? Bisakah aku menjadi ibu yang baik? Kau dan aku tumbuh tanpa cinta dan kasih sayang orang tua yang utuh.

Tangis Yoon Hee keluar.

Yoon Hee : Tae Il-ssi, tidak peduli apapun yang terjadi, kita harus menjaga anak kita. Jangan seperti ibuku. Aku memikirkan ibu kandungku, Tae Il-ssi.


Tae Il terluka parah.

Yoon Hee : Aku sangat merindukan ibuku.

Yoon Hee lalu menghapus tangisnya.

Yoon Hee : Aku akan pelatihan staf malam ini. Aku akan pergi ke dengan kakakku. Aku akan menghubungimu nanti malam. Aku merindukanku, aku mencintaimu.


Bu Go akhirnya mendapatkan rekaman CCTV itu dan langsung memberikannya pada Yeon Hwa.

Bu Go bilang, ia mengaku kehilangan dompetnya dan kantor polisi membutuhkan informasi tambahan, jadi pihak keamanan memberinya rekaman itu.

Yeon Hwa berterima kasih. Ia bahkan sampai menangis dan mengaku tidak bisa tidur atau pun makan dengan baik karena masalah itu. Bu Go pun jadi kasihan padanya.

Yeon Hwa lalu tanya dimana Yoon Hee. Bu Go bilang Yoon Hee sedang di pelatihan para staf diluar kota.

Yeon Hwa mau kesana, tapi Bu Go bilang tidak transportasi yang nyaman untuk pergi kesana.

Lalu tiba2, Bu Go tanya, apa Yeon Hwa punya SIM.


Yoo Ra beranjak dari mejanya. Tiba2, ia kepikiran masalah Yeon Hwa yang diciptakannya.

Yoo Ra : Dia tidak akan menerima bantuan Yoon Jae Oppa kan demi harga dirinya? Ah, kenapa waktu berjalan sangat lama? Kudengar informasi akan terhapus secara otomatis setelah 10 hari.


Yoon Jae dan Yoon Hee masih di perjalanan.

Yoon Jae tanya apa yang mau Yoon Hee bicarakan sampai menyuruh sopirnya pergi.

Yoon Hee enggan memberitahu kakaknya sekarang dan menyuruh kakaknya jalan saja.


Di kamarnya, Tuan Choi sedang memikirkan kata2 Tuan Ha sebelum Tuan Ha meninggal.

Sebelum meninggal, Tuan Ha menyebut Nyonya Jang wanita yang jahat.

Setelah itu, Tuan Choi ingat kata2 Nyonya Jang setelah Tuan Ha meninggal.

Nyonya Jang menangis. Ia mengaku sudah dianggap sebagai wanita yang jahat oleh suaminya, sebelum suaminya meninggal.

Ia juga bilang, sedih karena Tuan Ha masih mencari ibu kandung Yoon Jae dan Yoon Hee.


Tuan Choi : Kenapa Sunbae melakukan itu? Matanya seperti mengatakan, Nyonya Jang sudah melakukan sesuatu pada ibu Yoon Jae. Mata Nyonya Jang seolah mengakui kesalahannya. Aku tidak tahu darimana aku harus memulainya.


Tak lama kemudian, Nyonya Han datang, membawakan camilan.

Nyonya Han lantas duduk dan menceritakan masalah Yeon Hwa.


Bersamaan dengan itu, Yoo Ra pulang. Nyonya Jo langsung menyambutnya. Yoo Ra cerita dengan wajah antusias, kalau hari itu Yoon Jae pergi menghadiri acara pelatihan para staff dan itu acara pertama Yoon Jae.

Nyonya Jo senang mendengarnya.

Soo Ae lalu datang menunjukkan gambarnya. Ia mengaku, menggambar wajah Yoo Ra serta menuliskan nama Yoo Ra juga dibawah gambarnya.

Yoo Ra mengabaikan Soo Ae dan mengajak neneknya masuk ke kamar.


Di kamar, mereka membahas Yeon Hwa. Yoo Ra memberitahu neneknya, kalau Yoon Hee sudah memecat Yeon Hwa. Nyonya Jo heran kenapa perusahaa membiarkan Yeon Hwa begitu saja. Yoo Ra bilang, itu karena Yeon Hwa belum sempat menjual rahasia perusahaan, jadi perusahaan hanya memecatnya saja.

Nyonya Jo tidak menyangka Yeon Hwa akan melakukan tindakan seperti itu.

Yoo Ra lantas berbaring di pangkuan neneknya.

Yoo Ra : Haruskah aku menyusul Yoon Jae Oppa?

Nyonya Jo : Kenapa kau tidak pergi?

Yoo Ra : Yoon Jae Oppa mengatakan, aku sudah bekerja keras sejak pemakaman jadi dia menyuruhku istirahat.

Nyonya Jo : Dia memang baik.


Nyonya Jo lantas menyuruh Yoo Ra istirahat dan makan sup ayam ginseng.

Ia juga menyuruh Yoo Ra melakukan spa di hotel.

Yoo Ra senang dan langsung bangun dari pangkuan neneknya.

"Karena nenek menyebut hotel, aku jadi ingin berendam di air panas. Aku akan ke atas dan bersiap2. Nenek juga harus bersiap2."

"Tapi sapalah ayahmu terlebih dahulu."

"Ayah di rumah?"

"Dia di kamarnya dan bekerja keras. Dia membaca dan menulis buku. Ayahmu pria yang sempurna."

"Tapi anakmu salah memilih wanita."


Nyonya Han menghubungi Yeon Hwa. Ia bilang, Tuan Choi sudah menemukan jalan keluar untuk masalah Yeon Hwa.

Yeon Hwa sendiri yang sedang menyetir mengatakan, ia sudah mendapatkan bukti yang bisa membuktikan kalau dia tidak bersalah.

Yoo Ra keluar dari kamar neneknya. Melihat Yoo Ra, Soo Ae yang masih duduk di ruang tengah, langsung mendekati Yoo Ra tapi Yoo Ra lagi2 mengabaikannya.


Yoo Ra ke ruangan ayahnya tapi saat mau mengetuk pintu, ia mendengar pembicaraan ayahnya dengan Nyonya Han.

Tuan Choi : Tuduhan mata-mata perusahaan bukan masalah sepele.

Nyoya Han : Aku tidak tahu ceritanya tapi suara Yeon Hwa terdengar bahagia. Dia bilang sudah menemukan buktinya. Kesalahpahaman itu akan segera selesai.

Yoo Ra kaget, bukti apa? Apa yang dia temukan?


Nyonya Jo keluar dari kamar dan heran melihat Yoo Ra belum ganti baju. Yoo Ra pun berkata, mereka akan ke hotel lain kali karena ia mau ke suatu tempat. Yoo Ra langsung pergi.


Sambil berlari menuju mobilnya, Yoo Ra menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa cerita, kalau ia sudah mendapatkan bukti rekaman CCTV yang dimintanya pada Yoo Ra hari itu. Yeon Hwa bilang, ia mendapatkan buktinya dari Bu Go.

Yoo Ra terkejut.

Yeon Hwa menutup teleponnya.

Yoo Ra : Tidak boleh.


Bersambung ke part 2...