Ice Adonis Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Nyonya Jang membawa Kang Wook ke rumah Yoon Jae. Kang Wook menatap sekeliling rumah Yoon Jae dan menghela nafas.

"Jadi disini tempatmu makan, tidur dan bernapas." ucap Kang Wook.

"Rumah ini direnovasi beberapa kali dan sudah berdiri sejak lama." jawab Nyonya Jang.

Nyonya Jang lalu menyuruh pembantu membuatkan mereka teh.

Pembantu menanyakan makan malam.

Nyonya Jang bilang mereka tidak butuh makan malam.

Nyonya Jang : Apa Guru Kim sudah datang.

Pembantu mengangguk dan mengatakan dia sudah di atas. Nyonya Jang pun mengajak Kang Wook ke atas.

Pembantu menatap mereka dengan tatapan aneh.


Di dapur, pembantu bertanya2, apa harus dia memberitahu Yoon Jae sekarang? Lalu dia pun berkata, Yoon Jae akan lebih marah jika mengetahuinya nanti.


Nyonya Jang membawa Kang Wook menemui Guru Kim yang sudah menunggu mereka di kamar.

Guru Kim terkejut melihat visual Kang Wook. Ia berkata, Kang Wook terlihat tampan daripada di foto.

Kang Wook : Terima kasih, lalu Kang Wook mengerlingkan matanya.

Nyonya Jang : Kau menemukannya?

Guru Kim mengangguk dan langsung menunjukkan beberapa stelan jas.

Nyonya Jang : Korea Selatan adalah pembuat jas terbaik. Aku memintanya membuat beberapa item. Ini buatan tangan. Kau bisa mengenakannya ke acara2 khusus.

Guru Kim : Kau mau coba?

Nyonya Jang : Kurasa lebih baik dia mencobanya. Kim Sonsaeng, bisa kau membantunya?

Kang Wook yang malu langsung berkata, akan mencobanya sendiri.

Nyonya Jang mengerti dan menyuruh Guru Kim pergi.


Yoo Ra sedang di jalan menuju tempat latihan para staf.

Yoo Ra bilang, jika Yeon Hwa pergi dari kantor, maka seharusnya ia lah yang tiba duluan di lokasi training.

Yoo Ra : Rumahku ke lokasi training lebih cepat. Jadi aku seharusnya yang tiba duluan jika aku beruntung. Aku harus tiba duluan.

Yeon Hwa sendiri juga masih di jalan.


Kang Wook sedang mencoba jasnya, saat pembantu datang membawakan teh untuk mereka.

Nyonya Jang : Pakaian tidak bisa mengikuti mode. Pakaiannya tidak terlalu bagus. Bukan begitu, Su Won Ga?

Bibi Suwon mengiyakan lalu pergi.


Nyonya Jang berniat mengenalkan Kang Wook pada orang2 penting di perusahaan. Dia mau Kang Wook lah yang menjadi CEO, menggantikan Tuan Ha.

Nyonya Jang : Ha Yoon Jae pasti berpikir dia lah yang akan menjadi CEO, tapi kau yang akan menangkapnya.

Kang Wook : Bagaimana kau tahu?

Nyonya Jang : Aku sudah memimpikannya selama 20 tahun.

Kang Wook : Kalau begitu, akan kubuat mimpimu menjadi kenyataan.

Nyonya Jang : Aku sangat bangga padamu, anakku.

Kang Wook dan Nyonya Jang menatap ke cermin.


Di bawah, Bibi Suwon menghubungi Yoon Jae. Bibi Suwon  mau mengatakan soal Nyonya Jang, tapi karena bingung bagaimana mengatakannya, ia akhirnya bertanya, kapan Yoon Jae akan pulang.

Yoon Jae sendiri masih di perjalanan menuju lokasi training bersama Yoon Hee.

Yoon Ja : Aku dan Yoon Hee akan pulang besok pagi setelah pelatihan staf selesai.


"Oppa..." panggil Yoon Hee setelah Bibi Suwon dan Yoon Jae selesai bicara.

"Wae?" tanya Yoon Jae.

"Aku membutuhkan ibu. Bisakah kau memperlakukannya sedikit lebih baik. Sejak ayah meninggal, suasana di rumah menjadi dingin dan serius. Ayah pasti tidak mau kita seperti ini."

"Jika kau tahu wanita itu sudah membodohi ayah, kau tidak akan pernah memaafkannya."

"Aku ingin menikah dengan Tae Il."

"Jangan menghibur diri karena kehilangan ayah dengan cara seperti ini. Posisi CEO kosong dan kau mengabaikannya."

"Bukan begitu."

"Saat ibu pergi, kau juga menghibur diri dengan cara begini. Kau sudah dewasa. Sibukkan dirimu dengan pekerjaan ketika kau sedih dan kesepian."

Keduanya lantas berdebat. Yoon Jae menentang keras rencana Yoon Hee menikahi Tae Il.

Yoon Hee yang kesal pun mengungkit tentang Yeon Hwa yang membocorkan rahasia perusahaan.

Yoon Jae minta Yoon Hee diam dan menyebut Yeon Hwa sebaga istrinya.


Kesal, Yoon Hee menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa yang juga masih di jalan berkata, ia sedang dalam perjalanan menuju lokasi training.

Yoon Hee pun berkata, selama ia masih hidup, ia tidak akan membiarkan Yeon Hwa dan Yoon Jae menikah.


Yoon Jae marah dan langsung menepikan mobilnya, lalu ia merebut ponsel Yeon Hwa.

Yoon Hee : Apa pacarmu begitu berharga dan pacarku adalah sampah?

Yoon Jae : Baiklah, menikahlah dengannya. Setelah menikah, tidak peduli tulangmu hancur atau jantungmu ditusuk dengan pisau, kau rasakan sendiri. Dan juga, kalau kau mati, jangan menghubungiku. Mulai sekarang, kau bukan adikku.

Yoon Jae lantas menyuruh Yoon Hee turun dari mobilnya. Yoon Hee yang kesal, turun dari mobil Yoon Jae tanpa membawa tasnya.


Sambil menatap kepergian Yoon Jae, Yoon Hee memegangi perutnya.

"Aku hamil. Aku akan segera punya anak." ucap Yoon Hee.


Yeon Hwa : Akan kubawa bukti ini padamu, Timjang-nim. Tunggu aku.

Seorang pria berjaket merah tiba2 melintas di depannya. Sontak, ia langsung menginjak rem.

Yeon Hwa kaget.

"Hampir saja aku kena masalah baru." gumamnya.


Di kantor, Jin Sang mengeluh karena mereka harus menciptakan produk anti kerut yang baru untuk menggantikan produk anti kerut yang batal di-launching dalam waktu 10 hari.

Jin Sang : Ditambah, dua karyawan baru keluar dan kondisi Timjang-nim tidak bagus.

Staff cewek marah karena Bu Go menunjukkan dokumen itu pada Yeon Hwa.

Bu Go membela Yeon Hwa. Ia bilang Yeon Hwa tidak bersalah, membuat kedua rekannya tambah kesal.


Ponsel Bu Go kemudian berdering. Telepon dari Yeon Hwa yang menanyakan soal remm mobilnya. Ternyata itu mobil Bu Go. Yeon Hwa mengatakan, rem mobil Bu Go terasa agak longgar. Bu Go heran karena rem mobilnya tidak pernah bermasalah.

Yeon Hwa mengerti dan berjanji akan mengembalikan mobil Bu Go segera setelah urusannya selesai.

Bu Go pun menyuruh Yeon Hwa menyetir pelan2.


Usai bicara dengan Yeon Hwa, kedua rekannya tanya, siapa yang meminjam mobil Bu Go.

Saat Bu Go bilang Yeon Hwa, kedua rekannya syok dan memarahinya. Tapi Bu Go tetap percaya pada Yeon Hwa.

Ponsel Bu Go berdering lagi. SMS dari Yeon Hwa yang mengaku tidak akan melupakan jasa Bu Go.

Bu Go tersenyum dan membalas SMS Yeon Hwa.

Bu Go : Jangan buat aku menyesal sudah membantumu. Semoga perjalananmu menyenangkan.

Yeon Hwa kembali melanjutkan perjalanannya.

*Jika saja Yeon Hwa ngeh dan tidak melanjutkan perjalanannya menemui Yoon Hee malam itu, Yeon Hwa pasti selamat. Ntar disini gaes, Yeon Hwa dituduh pelaku tabrak lari Yoon Hee.


Yoo Ra sendiri juga masih di jalan. Ia menyetir dengan wajah cemas.

Yoo Ra memencet klakson dan menyalip mobil yang dikendarai Yeon Hwa.

Yeon Hwa sontak terkejut dan tidak sadar, mobil yang menyalipnya adalah mobil Yoo Ra.


Yoon Hee sendiri berusaha mencari tumpangan tapi tidak satu pun mobil yang bersedia memberinya tumpangan.


Dan Yoo Ra yang penasaran Yeon Hwa sudah sampai mana, berusaha meraih ponselnya tapi ia tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke bawah.

Yoo Ra pun berusaha meraih ponselnya. Saat itulah mobilnya menabrak Yoon Hee. Yoo Ra kaget dan langsung menghentikan mobilnya.


Yoon Hee terkapar di jalan.

Yoo Ra penasaran apa yang dia tabrak.

Bersambung....

PROLOG :


Yoo Ra turun dari mobilnya untuk mengecek apa yang dia tabrak.

Dia langsung histeris saat tahu menabrak seseorang.

Yoo Ra lantas berusaha mendekati korban yang ditabraknya.

Tapi ia yang syok, menjerit histeris dan buru2 pergi.

Namun, Yoon Hee memegang kaki Yoo Ra. Ia minta Yoo Ra menyelamatkan bayinya tapi Yoo Ra yang ketakutan malah kabur.


Tanpa Yoo Ra sadari, gelang kakinya putus ditarik Yoon Hee.

Yoo Ra masuk ke mobilnya.

Yoo Ra : Bukan aku yang menabraknya! Bukan aku!


Tak lama setelah Yoo Ra pergi, Yeon Hwa datang. Yeon Hwa terkejut melihat seseorang yang tergeletak di jalan.

Yoo Ra menangis dan bingung apa yang harus ia lakukan. Lalu tiba2 saja, ia memutar balik mobilnya dan memutuskan kembali ke lokasi kejadian.


Yeon Hwa turun dari mobil dan mendekati Yoon Hee.

Yoon Hee menggapaikan tangannya yang memegang gelang kaki Yoo Ra. Ia minta tolong pada Yeon Hwa.

Gelang kaki Yoo Ra yang dipegangnya jatuh ke aspal.

Kesadaran Yoon Hee menghilang.


Yeon Hwa pun berusaha mencari tahu siapa korban tabrak lari itu. Ia menyibak rambut Yoon Hee dan terkejut melihat itu Yoon Hee.

Yeon Hwa : Timjang-nim! Apa yang terjadi!

Bersambung.....

0 Comments:

Post a Comment