• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 53 Part 1

Sebelumnya...


Tae Joon masuk ke kamarnya dan terkejut melihat wanita lain berdiri di depan foto pernikahannya dan Se Jin.

Tae Joon : Siapa kau?

Na Yeon berbalik, dan pura2 terkejut mengetahui kamar yang dimasukinya bukan lah kamar Hwi Kyung.

Na Yeon minta maaf karena salah masuk kamar dan sudah membuat Tae Joon terkejut.

Tae Joon pun mendekati Na Yeon.

Tae Joon : Si... siapa kau?

Na Yeon : Dimana sopan santunku? Aku lupa memperkenalkan diri. Aku... Baek Do Hee. Aku minta maaf karena tidak sopan.

Na Yeon lantas beranjak pergi.


Beralih ke Hwi Kyung yang baru pulang. Young Sook bergegas menyambutnya. Hwi Kyung heran melihat ibunya yang sangat bersemangat.

Young Sook pun menyuruh Hwi Kyung ke kamar. Ia bilang, Do Hee menunggu Hwi Kyung disana. Senyum Hwi Kyung langsung merekah.


Di kamar Hwi Kyung, Na Yeon sedang mendengarkan kotak musik Do Hee. Tak lama, terdengar suara ketukan di pintu dan Hwi Kyung pun masuk.

Hwi Kyung : Bagaimana bisa kau membuatku mengetuk pintu kamarku sendiri?

Hwi Kyung lantas duduk di depan Na Yeon.

Na Yeon : Bagaimana bisa kau mempermalukan orang yang menunggumu?

Hwi Kyung : Orang yang ingin kau lihat adalah ibuku.

Na Yeon : Kau sangat bodoh. Aku meninggalkan petunjuk dimana-mana.

Hwi Kyung : Aku lebih bodoh dari yang terlihat jadi kau harus menjelaskannya dengan jelas.

Na Yeon : Dari yang kulihat, sepertinya harus.


Se Jin masuk ke kamar dan mendapati Tae Joon yang belum ganti baju.

Se Jin lalu mengajak Tae Joon turun untuk makan. Tapi Tae Joon menyuruh Se Jin turun duluan.

Se Jin : Baiklah dan cepatlah turun.


Pembantu turun dari lantas atas dan memberitahu Young Sook kalau mereka akan segera turun. Young Sook pun menyuruh pembantu menyiapkan sup untuk mereka yang dimaksud pembantunya.


Tak lama, mereka yang dimaksud pembantu tadi pun turun.

Hwi Kyung : Kalian sudah mulai makan tanpa kami?

Se Jin : Mian, kudengar ada tamu....

Se Jin dan Kyung Wan pun terkejut melihat sosok Na Yeon.

Young Sook pun mengenalkan keluarganya pada Na Yeon dan ingin Na Yeon merasa nyaman.

Lalu, Young Seok mengenalkan Na Yeon sebagai Do Hee pada keluarganya.

Na Yeon pun mengenalkan dirinya sebagai Do Hee.

Hwi Kyung : Karena kalian sudah mendengar banyak soal Do Hee, jadi mari kita sudahi perkenalannya.

Hwi Kyung lantas menyuruh Na Yeon duduk.


Na Yeon duduk.

"Georeom, jalmeogeosseumnida." ucap Na Yeon.

Na Yeon mulai menyuap nasinya seraya menatap tajam Se Jin.

Yoo Kyung : Aku sudah kenyang, berkat seseorang disini.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Kyung Wan menyusul Yoo Kyung ke kamar.

Kyung Wan : Apa yang terjadi?

Yoo Kyung : Seperti yang kau dengar, dia Baek Do Hee. Baek Do Hee yang terlihat seperti Na Yeon.

Kyung Wan : Ini gila. Bagaimana mungkin wajah mereka bisa sama, kecuali kalau mereka kembar.

Yoo Kyung : Benar, ini gila. Itulah kenapa aku pergi menemui ibunya.

Kyung Wan : Kau ke rumah Baek Do Hee?

Yoo Kyung : Ibunya bersikeras dia tidak kembar. Tapi siapa yang tahu? Kau tidak akan pernah tahu rahasia seseorang.

*Sama kayak elu yang nyembunyiin rahasia kalau Na Yeon anak Kyung Wan dan Se Jin bukan anak Kyung Wan.

Kyung Wan : Ini akan menjadi tidak nyaman.

Yoo Kyung : Wae? Sesuatu terjadi?

Kyung Wan : Dia bekerja di perusahaan Hwi Kyung. Baek Dong Jin mengirimnya ke AP Foods.

Yoo Kyung kaget dan marah.

Kyung Wan : Jangan bereaksi berlebihan. Aku sudah mengirim Tae Joon ke AP.

Yoo Kyung : Bagaimana bisa itu menyelesaikan masalah! Kau pikir Tae Joon jawabannya!

Kyung Wan : Tae Joon adalah satu-satunya orang yang tidak nyaman. Dia akan melakukan apapun untuk menghentikan mereka.


Hwi Kyung dan Na Yeon keluar dari kamar Young Sook.

Young Sook : Aku berterima kasih padamu. Berkatmu, rumahku jadi terasa lebih ramai. Ini baik sekali.

Hwi Kyung : Do Hee bukan orang besar.

Young Sook : Setiap kali dia datang kesini, aku merasa aman dan rumah ini terasa lebih seperti rumahku.

Na Yeon : Aku juga bersenang-senang hari ini. Aku pamit.

Young Sook : Sebelumnya aku menyukaimu karena kau sangat pintar tapi aku melihat, kau orang yang hangat dan lembut juga. Inilah mengapa kita harus sering bertemu. Sering-sering lah main kemari.

Young Sook lalu menyuruh Hwi Kyung mengantarkan Na Yeon pulang dan masuk ke kamarnya.


Na Yeon bilang pada Hwi Kyung kalau dia bisa pulang sendiri.

Hwi Kyung : Jangan perlakukan pria sejati ini seperti pria yang berkepribadian buruk. Ayo kuantar.

Na Yeon : Wanita yang senang diantar pulang oleh kekasihnya, tidak terlalu menarik.

Hwi Kyung : Jangan berusaha terlalu keras.

Na Yeon : Apa?

Hwi Kyung : Jangan terlalu berusaha menjadi Do Hee yang dulu.

Na Yeon : Apa maksudmu?

Hwi Kyung : Do Hee yang kukenal akan berusaha membuatku menjadi sopirnya dan mengantarnya pulang. Karena dia menyukaiku. Karena dia ingin bersama denganku.

Na Yeon : Aku bisa melihatnya tapi malam ini aku akan pulang sendiri. Sampai jumpa di kantor besok.

Na Yeon beranjak pergi. Setelah Na Yeon pergi, Hwi Kyung beranjak ke kamarnya.


Se Jin keluar dan menyusul Na Yeon.

Se Jin : Na arayeo?

Na Yeon tersenyum, geureomyeo. Jang Se Jin-ssi.

Se Jin : Lalu apa kau ingat juga? Kau mengancamku dan Tae Joon, akan merilis cerita kami.

Na Yeon : Aku tidak yakin. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik.

Se Jin : Begitukah?

Na Yeon : Jika aku sangat menyakitimu, mengancam akan merilis cerita kalian, aku pasti punya alasan yang bagus. Aku penasaran apa itu. Ingatanmu sepertinya tidak bagus. Katakan padaku setelah kau ingat.


Na Yeon beranjak pergi.

Se Jin menatap kepergiannya dengan penuh rasa benci.


Man Jung yang sudah terlelap, teriak dan bangun dari tidurnya.

Man Jung : Aku baru tertidur tapi kenapa aku bermimpi buruk? Aku seperti ini sejak melihat wanita yang mirip Na Yeon.


Man Jung lantas meraih ponselnya dan menghubungi Tae Joon.

Tae Joon menghela nafas melihat panggilan ibunya. Ia pun akhirnya menjawabnya.

Man Jung memberitahu Tae Joon kalau ia melihat wanita yang mirip Na Yeon.

Tae Joon kaget, dimana?

Man Jung : Aku berniat menjual matrasku dan ada foto wanita yang mirip dengan Na Yeon. Dia putri mereka.

Tae Joon : Dimana kau melihatnya? Itu bukan Lee Na Yeon! Jangan bicara konyol! Dia pasti bukan Na Yeon!


Se Jin masuk dan mendengar kata2 Tae Joon.

Se Jin : Apa ibumu melihat Baek Do Hee juga?

Se Jin marah, kenapa dia selalu ada di sekitar kita!

Tae Joon : Tenanglah. Mereka hanya mirip. Na Yeon sudah meninggal. Yang hidup adalah Baek Do Hee. Mereka hanya mirip.


Na Yeon di SMS Hwi Kyung

Kau sudah tiba di rumah dengan aman? Kau tidak berniat mengirimiku pesan setelah kau tiba di rumah [Hwi Kyung]

Aku sudah mau tidur. Banyak yang harus kita kerjakan besok. Tidurlah dan jangan repot-repot bermimpi [Na Yeon]

Aku akan minum teh hangat dulu sebelum tidur. Kuharap kau mimpi indah [Hwi Kyung]

Hwi Kyung tersenyum.


Sung Joo ke kamar Do Hee. Dia membawakan salep untuk Na Yeon. Na Yeon bingung.

Sung Joo berkata, meski lukanya sudah kering, tapi Na Yeon harus tetap memakainya karena tubuh Na Yeon membutuhkannya.

Na Yeon bingung.

Sung Joo : Luka bekas operasi jantungmu. Dulu itu gatal dan sangat mengganggumu. Kau menjadi gila setiap kali kehabisan ini.

Na Yeon : Ah, mungkin sekarang jadi lebih membaik karena hatiku membaik. Sudah tidak gatal lagi sekarang.

Sung Joo : Kau mau aku memakaikannya?

Na Yeon sontak menjauh dan mengambil salep itu. Ia bilang ia akan memakainya sendiri. Sung Joo terkejut.


Di dapur, Tae Joon minum wine sendirian. Tak lama kemudian, Hwi Kyung datang. Hwi Kyung terkejut Tae Joon belum tidur.

Hwi Kyung : Kau bahkan belum makan malam. Nanti kau sakit.

Tae Joon : Aku baik-baik saja.

Hwi Kyung lalu mengambil gelas dan menyiapkan camilan.

Hwi Kyung : Kau terganggu karena Baek Do Hee?

Tae Joon : Tidak, Pak.

Hwi Kyung : Jangan selalu mengatakan, Tidak, Pak. Iya, Pak. Katakan apa yang kau rasakan jika kau menyukai sesuatu atau tidak. Dengan begitu, kau tidak akan dipandang rendah.

Tae Joon menatap Hwi Kyung dengan tegang.

Hwi Kyung : Aku bercanda.

Hwi Kyung lalu menegak wine nya dan mengatakan kalau Na Yeon tidak ingat apapun tentang Tae Joon dan Se Jin.


Tae Joon : Jujur saja, aku malu berhadapan denganmu.

Hwi Kyung : Apa maksudmu?

Tae Joon : Kita bertolak belakang berbeda di perusahaan hari ini.

Hwi Kyung : Maksudmu pemangkasan AP Food?

Tae Joon :  Iya.

Hwi Kyung :  Jadi kau menyesal?

Tae Joon : Jujur saja, aku akan membuat keputusan yang sama jika berada dalam situasi seperti itu. Aku tidak tahu itu akan diproses tanpa sepengetahuanmu.

Mereka lalu kembali menegak wine mereka.

Hwi Kyung : Tidak akan mudah hidup dengan mertuamu. Jika kau butuh teman bicara, aku disini. Mungkin aku tidak bisa memecahkan masalahmu, tapi aku bisa memahamimu.

Hwi Kyung beranjak dari duduknya.

"Jangan minum terlalu banyak." ucap Hwi Kyung lalu pergi.


Keluar dari dapur, Hwi Kyung bertemu Yoo Kyung.

Hwi Kyung : Kau belum tidur?

Yoo Kyung : Aku hanya mau mengambil air. Pergilah tidur.

Hwi Kyung pun beranjak ke kamarnya dan Yoo Kyung masuk ke dapur.

Bersambung ke part 2.....

Ice Adonis Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Nyonya Jang membawa Kang Wook ke rumah Yoon Jae. Kang Wook menatap sekeliling rumah Yoon Jae dan menghela nafas.

"Jadi disini tempatmu makan, tidur dan bernapas." ucap Kang Wook.

"Rumah ini direnovasi beberapa kali dan sudah berdiri sejak lama." jawab Nyonya Jang.

Nyonya Jang lalu menyuruh pembantu membuatkan mereka teh.

Pembantu menanyakan makan malam.

Nyonya Jang bilang mereka tidak butuh makan malam.

Nyonya Jang : Apa Guru Kim sudah datang.

Pembantu mengangguk dan mengatakan dia sudah di atas. Nyonya Jang pun mengajak Kang Wook ke atas.

Pembantu menatap mereka dengan tatapan aneh.


Di dapur, pembantu bertanya2, apa harus dia memberitahu Yoon Jae sekarang? Lalu dia pun berkata, Yoon Jae akan lebih marah jika mengetahuinya nanti.


Nyonya Jang membawa Kang Wook menemui Guru Kim yang sudah menunggu mereka di kamar.

Guru Kim terkejut melihat visual Kang Wook. Ia berkata, Kang Wook terlihat tampan daripada di foto.

Kang Wook : Terima kasih, lalu Kang Wook mengerlingkan matanya.

Nyonya Jang : Kau menemukannya?

Guru Kim mengangguk dan langsung menunjukkan beberapa stelan jas.

Nyonya Jang : Korea Selatan adalah pembuat jas terbaik. Aku memintanya membuat beberapa item. Ini buatan tangan. Kau bisa mengenakannya ke acara2 khusus.

Guru Kim : Kau mau coba?

Nyonya Jang : Kurasa lebih baik dia mencobanya. Kim Sonsaeng, bisa kau membantunya?

Kang Wook yang malu langsung berkata, akan mencobanya sendiri.

Nyonya Jang mengerti dan menyuruh Guru Kim pergi.


Yoo Ra sedang di jalan menuju tempat latihan para staf.

Yoo Ra bilang, jika Yeon Hwa pergi dari kantor, maka seharusnya ia lah yang tiba duluan di lokasi training.

Yoo Ra : Rumahku ke lokasi training lebih cepat. Jadi aku seharusnya yang tiba duluan jika aku beruntung. Aku harus tiba duluan.

Yeon Hwa sendiri juga masih di jalan.


Kang Wook sedang mencoba jasnya, saat pembantu datang membawakan teh untuk mereka.

Nyonya Jang : Pakaian tidak bisa mengikuti mode. Pakaiannya tidak terlalu bagus. Bukan begitu, Su Won Ga?

Bibi Suwon mengiyakan lalu pergi.


Nyonya Jang berniat mengenalkan Kang Wook pada orang2 penting di perusahaan. Dia mau Kang Wook lah yang menjadi CEO, menggantikan Tuan Ha.

Nyonya Jang : Ha Yoon Jae pasti berpikir dia lah yang akan menjadi CEO, tapi kau yang akan menangkapnya.

Kang Wook : Bagaimana kau tahu?

Nyonya Jang : Aku sudah memimpikannya selama 20 tahun.

Kang Wook : Kalau begitu, akan kubuat mimpimu menjadi kenyataan.

Nyonya Jang : Aku sangat bangga padamu, anakku.

Kang Wook dan Nyonya Jang menatap ke cermin.


Di bawah, Bibi Suwon menghubungi Yoon Jae. Bibi Suwon  mau mengatakan soal Nyonya Jang, tapi karena bingung bagaimana mengatakannya, ia akhirnya bertanya, kapan Yoon Jae akan pulang.

Yoon Jae sendiri masih di perjalanan menuju lokasi training bersama Yoon Hee.

Yoon Ja : Aku dan Yoon Hee akan pulang besok pagi setelah pelatihan staf selesai.


"Oppa..." panggil Yoon Hee setelah Bibi Suwon dan Yoon Jae selesai bicara.

"Wae?" tanya Yoon Jae.

"Aku membutuhkan ibu. Bisakah kau memperlakukannya sedikit lebih baik. Sejak ayah meninggal, suasana di rumah menjadi dingin dan serius. Ayah pasti tidak mau kita seperti ini."

"Jika kau tahu wanita itu sudah membodohi ayah, kau tidak akan pernah memaafkannya."

"Aku ingin menikah dengan Tae Il."

"Jangan menghibur diri karena kehilangan ayah dengan cara seperti ini. Posisi CEO kosong dan kau mengabaikannya."

"Bukan begitu."

"Saat ibu pergi, kau juga menghibur diri dengan cara begini. Kau sudah dewasa. Sibukkan dirimu dengan pekerjaan ketika kau sedih dan kesepian."

Keduanya lantas berdebat. Yoon Jae menentang keras rencana Yoon Hee menikahi Tae Il.

Yoon Hee yang kesal pun mengungkit tentang Yeon Hwa yang membocorkan rahasia perusahaan.

Yoon Jae minta Yoon Hee diam dan menyebut Yeon Hwa sebaga istrinya.


Kesal, Yoon Hee menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa yang juga masih di jalan berkata, ia sedang dalam perjalanan menuju lokasi training.

Yoon Hee pun berkata, selama ia masih hidup, ia tidak akan membiarkan Yeon Hwa dan Yoon Jae menikah.


Yoon Jae marah dan langsung menepikan mobilnya, lalu ia merebut ponsel Yeon Hwa.

Yoon Hee : Apa pacarmu begitu berharga dan pacarku adalah sampah?

Yoon Jae : Baiklah, menikahlah dengannya. Setelah menikah, tidak peduli tulangmu hancur atau jantungmu ditusuk dengan pisau, kau rasakan sendiri. Dan juga, kalau kau mati, jangan menghubungiku. Mulai sekarang, kau bukan adikku.

Yoon Jae lantas menyuruh Yoon Hee turun dari mobilnya. Yoon Hee yang kesal, turun dari mobil Yoon Jae tanpa membawa tasnya.


Sambil menatap kepergian Yoon Jae, Yoon Hee memegangi perutnya.

"Aku hamil. Aku akan segera punya anak." ucap Yoon Hee.


Yeon Hwa : Akan kubawa bukti ini padamu, Timjang-nim. Tunggu aku.

Seorang pria berjaket merah tiba2 melintas di depannya. Sontak, ia langsung menginjak rem.

Yeon Hwa kaget.

"Hampir saja aku kena masalah baru." gumamnya.


Di kantor, Jin Sang mengeluh karena mereka harus menciptakan produk anti kerut yang baru untuk menggantikan produk anti kerut yang batal di-launching dalam waktu 10 hari.

Jin Sang : Ditambah, dua karyawan baru keluar dan kondisi Timjang-nim tidak bagus.

Staff cewek marah karena Bu Go menunjukkan dokumen itu pada Yeon Hwa.

Bu Go membela Yeon Hwa. Ia bilang Yeon Hwa tidak bersalah, membuat kedua rekannya tambah kesal.


Ponsel Bu Go kemudian berdering. Telepon dari Yeon Hwa yang menanyakan soal remm mobilnya. Ternyata itu mobil Bu Go. Yeon Hwa mengatakan, rem mobil Bu Go terasa agak longgar. Bu Go heran karena rem mobilnya tidak pernah bermasalah.

Yeon Hwa mengerti dan berjanji akan mengembalikan mobil Bu Go segera setelah urusannya selesai.

Bu Go pun menyuruh Yeon Hwa menyetir pelan2.


Usai bicara dengan Yeon Hwa, kedua rekannya tanya, siapa yang meminjam mobil Bu Go.

Saat Bu Go bilang Yeon Hwa, kedua rekannya syok dan memarahinya. Tapi Bu Go tetap percaya pada Yeon Hwa.

Ponsel Bu Go berdering lagi. SMS dari Yeon Hwa yang mengaku tidak akan melupakan jasa Bu Go.

Bu Go tersenyum dan membalas SMS Yeon Hwa.

Bu Go : Jangan buat aku menyesal sudah membantumu. Semoga perjalananmu menyenangkan.

Yeon Hwa kembali melanjutkan perjalanannya.

*Jika saja Yeon Hwa ngeh dan tidak melanjutkan perjalanannya menemui Yoon Hee malam itu, Yeon Hwa pasti selamat. Ntar disini gaes, Yeon Hwa dituduh pelaku tabrak lari Yoon Hee.


Yoo Ra sendiri juga masih di jalan. Ia menyetir dengan wajah cemas.

Yoo Ra memencet klakson dan menyalip mobil yang dikendarai Yeon Hwa.

Yeon Hwa sontak terkejut dan tidak sadar, mobil yang menyalipnya adalah mobil Yoo Ra.


Yoon Hee sendiri berusaha mencari tumpangan tapi tidak satu pun mobil yang bersedia memberinya tumpangan.


Dan Yoo Ra yang penasaran Yeon Hwa sudah sampai mana, berusaha meraih ponselnya tapi ia tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke bawah.

Yoo Ra pun berusaha meraih ponselnya. Saat itulah mobilnya menabrak Yoon Hee. Yoo Ra kaget dan langsung menghentikan mobilnya.


Yoon Hee terkapar di jalan.

Yoo Ra penasaran apa yang dia tabrak.

Bersambung....

PROLOG :


Yoo Ra turun dari mobilnya untuk mengecek apa yang dia tabrak.

Dia langsung histeris saat tahu menabrak seseorang.

Yoo Ra lantas berusaha mendekati korban yang ditabraknya.

Tapi ia yang syok, menjerit histeris dan buru2 pergi.

Namun, Yoon Hee memegang kaki Yoo Ra. Ia minta Yoo Ra menyelamatkan bayinya tapi Yoo Ra yang ketakutan malah kabur.


Tanpa Yoo Ra sadari, gelang kakinya putus ditarik Yoon Hee.

Yoo Ra masuk ke mobilnya.

Yoo Ra : Bukan aku yang menabraknya! Bukan aku!


Tak lama setelah Yoo Ra pergi, Yeon Hwa datang. Yeon Hwa terkejut melihat seseorang yang tergeletak di jalan.

Yoo Ra menangis dan bingung apa yang harus ia lakukan. Lalu tiba2 saja, ia memutar balik mobilnya dan memutuskan kembali ke lokasi kejadian.


Yeon Hwa turun dari mobil dan mendekati Yoon Hee.

Yoon Hee menggapaikan tangannya yang memegang gelang kaki Yoo Ra. Ia minta tolong pada Yeon Hwa.

Gelang kaki Yoo Ra yang dipegangnya jatuh ke aspal.

Kesadaran Yoon Hee menghilang.


Yeon Hwa pun berusaha mencari tahu siapa korban tabrak lari itu. Ia menyibak rambut Yoon Hee dan terkejut melihat itu Yoon Hee.

Yeon Hwa : Timjang-nim! Apa yang terjadi!

Bersambung.....