The Promise Ep 53 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung masuk ke dapur sambil menyindir Tae Joon.

"Seorang bocah miskin bergabung dengan kelas atas dan sekarang, kau bertingkah seperti salah satu dari kami." ucap Yoo Kyung.

Yoo Kyung menuangkan air biasa ke dalam gelasnya.

Lalu, Yoo Kyung menatap Tae Joon.

"Tapi aku penasaran bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengan Baek Do Hee yang mirip Na Yeon."

"Kau tampak lelah, tidurlah." jawab Tae Joon yang malas meladeni Yoo Kyung.


"Aku bertanya karena mungkin semuanya akan menjadi buruk. Kudengar kau akan bekerja di AP. Tetap waspada dan lakukan tugasmu. Aku tidak suka kegagalan." ucap Yoo Kyung.

"Kau pasti sangat gugup." jawab Tae Joon.

"Apa?" tanya Yoo Kyung.

"Posisi Baek Do Hee di perusahaan permasalahannya. Itu bukan urusanmu, Bu." jawab Tae Joon.

"Kau berusaa menceramahiku?" tanya Yoo Kyung.

"Aku? Mana mungkin aku berani. Aku hanya memintamu menyerahkan masalah ini padaku dan ayah. Jika kau mendekati

Baek Do Hee tanpa memahami situasinya, kau akan membuat kesalahan." jawab Tae Joon.

"Karena putriku mendukungmu, kau jadi lebih berani sekarang. Tapi kau beruntung. Orang yang akan kuhancurkan sekarang adalah Baek Do Hee, bukan kau." ucap Yoo Kyung.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Tae Joon kesal. Ia menggenggam tangkai gelasnya kuat2 dan membenturkan gelasnya ke meja, hingga menimbulkan sedikit suara.

Yoo Kyung yang mendengar itu kesal.


Besoknya, Tae Joon tampak sibuk membereskan mejanya karena ia akan segera pindah ke AP.

Tak lama kemudian, Se Jin datang. Se Jin mengajak Tae Joon makan siang. Tapi Tae Joon ingin menyelesaikan kerjaannya terlebih dahulu. Se Jin tanya, kenapa harus buru-buru.

Se Jin : Kang Tae Joon yang kutahu adalah orang yang tenang dan berkepala dingin. Ayo makan dulu, lalu kita akan membereskan ini bersama.

Tae Joon : Kau kelihatannya gelisah.

Se Jin : Aku ketahuan. Tae Joon-ssi, katakan jika kau butuh bantuanku. Aku akan melakukan apapun untuk menghancurkan Baek Do Hee.

Tae Joon : Jangan terlalu memikirkannya.


Hwi Kyung di ruangan Kyung Wan. Ia terkejut, Tae Joon. Kyung Wan bilang, Hwi Kyung membutuhkan orang2 berbakat untuk dipekerjakan sebagai karyawan dan tidak ada yang lebih baik dari Tae Joon.

Kyung Wan : Ini masalah yang sangat mendesak, jadi bekerjalah dengannya dan membentuk satuan tugas.

Hwi Kyung : Aku tidak tahu kau sangat tertarik untuk membantuku.

Kyung Wan : Tunjukkan padaku sebuah kemajuan. Aku juga putus asa sepertimu.

*Kalau Hwi Kyung berhasil menyukseskan AP Foods, maka Baekdo jadi milik dia..... tapi kalau gagal, Hwi Kyung akan kehilangan hak nya di Baekdo. Dan Kyung Wan, berusaha mati2an menjual AP.. muka dua banget gak sih gaes?? Dulu di depan Young Sook, dia ngaku gk tertarik memiliki Baekdo dan janji akan ngebuat Hwi Kyung jadi pemilik Baekdo, tapi nyatanya....


Na Yeon sedang membaca laporan tentang status produk dan fasilitas AP. Tak lama, Hwi Kyung datang.

Na Yeon tanya, apa Hwi Kyung habis menemui Kyung Wan. Hwi Kyung mengaku, Kyung Wan mendiskusikan sesuatu

dengannya, meskipun tampak seperti pemberitahuan.

Na Yeon : Kenapa kau tidak mengatakan padaku pemberitahuan yang dia katakan?

Hwi Kyung : Kang Tae Joon akan bergabung dan bekerja sama dengan kita.

Na Yeon : Lalu kenapa kau terlihat kesal?

Hwi Kyung : Kau baik-baik saja?

Na Yeon : Tentu saja, kita tidak bisa menghentikan seseorang yang akan bekerja sama dengan kita.

Hwi Kyung : Kau tampaknya sudah tahu.

Na Yeon : Aku punya firasat. Semua berjalan sesuai yang kuperkirakan.


Man Jung  masuk ke tokonya sambil memikirkan bagaimana peramal bisa tahu berapa banyak pria yang dikencaninya dan berapa banyak uangnya habis diporotin para pria itu.

Man Jung : Tapi bukan itu masalahnya. Kenapa aura balas dendam seorang wanita mencekik Tae Joon?

Man Jung lantas mengambil kertas jimat dari dompetnya. Ia berkata, jika ia meletakkan kertas jimat itu di bawah bantalnya dan bantal Tae Joon, maka mereka akan dilindungi.


Man Jung buru2 masuk ke rumahnya, tapi sampai di rumah, ia melihat sesuatu yang menggembung di bawah selimutnya.

Selimutnya kemudian bergerak. Man Jung memberanikan diri menarik selimutnya. Ternyata Se Gwang.

Man Jung : Kenapa kau berbaringg disini seperti cacing!

Se Gwang : Jangan sentuh aku! Kurasa, aku akan menangis.

Man Jung : Apa? Kenapa kau menangis? Ada apa?

Se Gwang beneran menangis.

Man Jung : Ada apa? Kau terlihat seperti diriku saat aku putus dari pacarku.


Se Gwang pun bangun.

Se Gwang : Kau benar-benar ibuku. Kau memahamiku.

Man Jung : Kau dicampakkan? Dia tidak menginginkanmu?

Se Gwang : Kami berdua saling mencampakkan.

Man Jung : Mungkin kalian berdua tidak seharusnya seperti itu.

Man Jung lantas duduk di belakang Se Gwang.

Man Jung : Jangan berkencan dengan sembarang wanita, kecuali  itu seseorang yang kaya seperti kakak iparmu, kau harus tetap melajang. Pria jaman sekarang harus bertemu dengan wanita yang kaya.

Se Gwang : Aku pikir dia adalah wanita seperti itu.

Man Jung :  Apakah kau bergumam? Aku tidak bisa mendengarmu!

Se Gwang merengek, aku pikir dia kaya!

Se Gwang lalu beranjak pergi. Man Jung heran sendiri dengan tingkah Se Gwang.


Man Jung lantas memasukkan kertas jimatnya ke dalam sarung bantalnya.

Lalu ia teringat sosok yang mirip Na Yeon.

Man Jung : Apakah Yang Mal Sook tahu tentang wanita yang ada di foto? Bagaimana dia bisa tidak tahu ada yang mirip dengan putrinya?


Se Gwang duduk diluar, memikirkan Geum Bong. Tak lama kemudian, ia meraih ponselnya dan berniat menghubungi Geum Bong tapi tak jadi.

Se Gwang : Hya, Heo Se Gwang! Apa kau sudah gila? Kenapa kau terus saja memikirkan putri pemilik restoran ayam kecil?

Se Gwang lantas menukar nama Geum Bong menjadi penipu di ponselnya.


Geum Bong selesai membereskan barang2 Na Yeon.

Geum Bong : Saat kau terlalu banyak berpikir, kau harus membuat dirimu sibuk. Terima kasih, Na Yeon Eonni. Kau menjagaku dari sana. Aku tidak butuh pria. Aku akan mengurus bayiku sendiri. Jika aku bisa meyakinkan ibuku...


Ponsel Geum Bong berdering. Ia kaget dan sedikit panic, itu ibu.

"Wae? Wae yo?" tanya Geum Bong.

"Kau masih di rumah? Kami semua menunggumu. Bisakah kau membawakan stempelku dan semua yang kubutuhkan?"

Geum Bong kesal, iya! Aku akan kesana!


Nyonya Yang dan Joong Dae sama2 menandatangani surat kontrak mereka.

Mal Sook berkata, ia tak yakin apakah itu hal yang benar yang ia lakukan.

Joong Dae : Terima kasih sudah mengambil keputusan ini, Sonsaengnim. Aku akan melindungimu sekarang, baik di rumah atau di toko.

Mal Sook : Akulah yang harusnya mengucapkan terima kasih. Mereka menaikkan uang sewa toko. Aku bersyukur, aku tidak mati karena itu. Kau menyelamatkanku lagi dan lagi.

Joong Dae mengajak Nyonya Yang foto2 untuk merayakan momen itu.

Joong Dae pun langsung mengambil kameranya dan mengambil fotonya dengan Mal Sook. Tuan Heo ikut berpose.


Geum Bong protes karena Joong Dae hanya mengambil foto ibunya saja.

Joong Dae : Kau masih muda tapi tidak tahu trend belakangan ini.

Geum Bong pun melihat ponsel Joong Dae.

Ternyata disana juga ada fotonya dan Eun Bong. Ia kagum dengan canggihnya kamera Joong Dae.


Tuan Heo lantas bernyanyi untuk kebahagiaan keluarga Mal Sook. Joong Dae sebal mendengarnya.


Tapi kebahagiaan mereka sirna, karena Man Jung datang tiba2. Man Jung terkejut melihat Tuan Heo disana.

Tuan Heo menjelaskan, ia datang untuk Mal Sook.

Mal Sook kaget, jadi kalian berdua masih sering bertemu setelah keluar dari pabrik kaus kaki?


Man Jung mengusir Tuan Heo.

Mal Sook marah.

"Bukan ini yang penting sekarang!"

"Lalu apa yang penting? Selama tidak melihat wajahmu, aku baik2 saja!" jawab Mal Sook.

Man Jung pun menceritakan tentang sosok mirip Na Yeon yang dilihatnya. Sontak Mal Sook kaget dan Eun Bong langsung tegang.


Young Sook menunggu seseorang di restoran. Tak lama, Dong Jin yang ditunggu2nya pun datang.

Dong Jin : Kau datang duluan.

Young Sook : Angin musim semi membuatku ingin pergi keluar.


Mereka duduk.

Young Sook : Kau datang sendiri?

Dong Jin : Istriku ada keperluan mendesak, jadi aku datang sendiri.

Young Sook lantas mengucapkan terima kasih pada Dong Jin karena Dong Jin sudah membantu Hwi Kyung.

Dong Jin : Kau tidak perlu berterima kasih.


Pelayan datang membawakan makanan. Dong Jin pun berterima kasih pada Young Sook karena sudah mengingatnya. Young Sook bingung, terima kasih?

Dong Jin : Jika ada ikan carvina di depanku, aku tidak akan bisa menyentuh makanan yang lain. Seleraku tidak pernah berubah.

Young Sook tersenyum, semoga kau menikmatinya.


Tapi saat mereka mau makan, orang2 di sekeliling Young Sook  malah membicarakan Young Sook.

"Dia istri kedua mendiang Pimpinan Baekdo, kan?"

"Dia merebut Pimpinan Baekdo dari istri pertama. Bagaimana dia bisa menggoda ayah temannya sendiri."

"Siapa pria itu? Dia menemukan pria lain."


Young Sook sedih mendengarnya. Melihat wajah sedih Young Sook, Dong Jin jadi kehilangan selera makan.

Sementara orang2 itu tidak berhenti membicarakan Young Sook. Mereka menyebut Young Sook sangat ahli merebut pria lain.

Dong Jin mengajak Young Sook pergi.


Di depan restoran, Young Sook hampir jatuh karena terpukul dengan omongan orang2 itu.

Dong Jin ingin memapah Young Sook, tapi mengurungkan niatnya.

Dong Jin : Hidup ini sulit, jadi orang-orang itu membicarakan orang lain sebagai cara untuk mengatasinya dan memberikan mereka kekuatan. Pikirkan saja seperti itu. Cobalah memahami dunia. Aku tidak suka melihatmu menangis.

Dong Jin mengeluarkan saputangannya dan meletakkannya ke tangan Young Sook.


Sung Joo yang baru pulang, diberitahu pembantunya kalau mereka kedatangan tamu Do Hee.

Saat melihat siapa tamu Do Hee, emosi Sung Joo pecah. Ia mengancam akan menghubungi polisi jika mereka tak mau pergi.

Eun Bong mengajak ibunya pergi tapi Mal Sook tidak mau pergi sebelum melihat Do Hee.


Tak lama, Na Yeon pulang. Ia terkejut melihat ibunya.

Mal Sook kaget melihat sosok 'Do Hee'. Ia lalu memeluk Na Yeon.

Sementara Na Yeon diam saja dan tampak menahan air matanya yang hampir jatuh.


Bersambung...

0 Comments:

Post a Comment