• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 54 Part 1

Sebelumnya...


Mal Sook memeluk Na Yeon. Na Yeon sendiri tampak berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh. Dan Sung Joo marah melihat putrinya dipeluk ibu Na Yeon.

Tangis Mal Sook mengalir.

Mal Sook : Kau sangat mirip dengannya. Wangimu. Suara detak jantungmu, semuanya sama.


Na Yeon mendorong Mal Sook.

Na Yeon : Ini sudah cukup. Aku sudah tidak tahan. Aku tahu putrimu mirip denganku tapi itu masalahmu. Kau sudah kelewatan, datang ke rumahku dan melakukan ini.

Na Yeon lantas menyuruh Eun Bong membawa Mal Sook pergi.

Mal Sook menghapus tangisnya dan meminta atas sikapnya.

Eun Bong memastikan, mereka tidak akan datang lagi.


Sung Joo merasa pusing dan hampir jatuh.

Na Yeon pun langsung berlari ke Sung Joo.

Na Yeon : Ibu baik-baik saja?

Na Yeon berteriak memanggil pembantunya.

Na Yeon : Ingat wajah mereka! Pastikan ini tidak terjadi lagi, kau mengerti!

Sung Joo masuk ke kamarnya dan Eun Bong membawa ibunya pergi.


Di kamar, tangis Na Yeon pecah.


Se Gwang dan ayahnya di rumah Man Jung. Mereka berebut makanan.

Se Gwang kesal karena ayahnya menghabiskan semua lobak acar.

Se Gwang : Kau tidak seharusnya menghabiskan semuanya. Kau tau apa masalahmu? Kau boros! Kau tidak tahu caranya berhemat!

Tuan Heo : Dasar kurang ajar. Aku tidak pernah mendengar orang akan jadi kaya karena menghemat lobak. Aku tidak semiskin itu.

Se Gwang : Itulah kenapa hidupmu berakhir seperti ini.


Tuan Heo : Kau tidak makan ini, kan?

Tuan Heo pun mengambil jajangmyeon Se Gwang dan menyalinnya ke mangkuknya.

Se Gwang : Bagus sekali.

Tuan Heo : Rasakan nanti saat kau sudah berada di usiaku. Makan adalah hal terbaik di dunia.

Se Gwang : Kau tahu, aku bermimpi menjadi orang kaya agar tidak berakhir sepertimu.

Tuan Heo : Jangan bicarakan itu lagi. Kau mungkin akan kehilangan segalanya.

Se Gwang : Appa, ini tentang teman temannya temanku. Pacarnya putri pemilik restoran ayam. Gadis itu sangat kaya, sampai halaman rumahnya saja beberapa hektar. Tapi ternyata dia ditipu. Gadis itu hanyalah putri pemilik restoran ayam biasa. Jadi dia mencampakkannya.


Tuan Heo : Apa itu kau?

Se Gwang : Ani, kubilang itu teman temannya temanku.

Tuan Heo : Jadi teman temannya temanmu ditipu lalu dia mencampakkan gadis itu?

Se Gwang : Tapi setelah mencampakkannya, dia jadi kacau dan merindukan gadis itu.

Tuan Heo : Apa dia cantik?

Se Gwang : Dia lebih cantik dari siapapun.

Tuan Heo : Jika dia cantik, tidak perlu berpikir lagi. Aku tidak pernah bertemu pria yang menggantungkan hidupnya pada wanita yang menjalani kehidupan dengan baik.

Se Gwang : Itu tidak benar. Lihat Kang Tae Joon! Dia mendapatkan tambang emas dan mengubah nasibnya.

Tuan Heo : Aku yakin sebagai gantinya, dia menjalani kehidupan yang tidak baik.

Se Gwang : Apa maksudmu?

Tuan Heo : Pikirkanlah. Kau akan tahu jawabannya.

Tuan Heo kemudian berdiri. Ia bilang, ia harus pergi sebelum Man Jung datang.


Di restoran, Geum Bong kesal karena Se Gwang masih belum menghubunginya.

Lalu tiba2, ia merasa mual lagi.


Se Gwang datang, memesan makanan yang paling mahal.

Geum Bong kaget melihat Se Gwang.

Se Gwang pura2 kaget.

"Kenapa putri pemilik restoran waralaba ayam menjadi pelayan di restoran kecil ini?"

Geum Bong kesal.

"Kau mengecek latar belakangku?"

"Kau tidak bisa berbohong selamanya? Sampai berapa lama rencananya kau mau membohongiku? Kau suka membohongiku, apa kau penipu?"


"Apa? Penipu? Baiklah! Aku putri pemilik restoran ayam kecil! Aku tidak punya peternakan ayam atau perusahaan! Aku ingin bertemu pria kaya dan mengubah hidupku! Wae?"

"Bagaimana kau akan mengganti rugi waktu, energi dan uangku yang aku keluarkan untukmu!"

"Apa? Ganti rugi? Berapa? Berapa jumlahnya! Aku akan membayarnya!"

"Tadinya aku mau memaafkanku jika kau berlutut padaku. Tapi lupakan! Kita putus! Selamanya!"

"Kita putus! Selamanya!"


Se Gwang pergi. Tangis Geum Bong pecah.

Se Gwang : Ini bukan yang kuinginkan.

*Si Se Gwang marah2 ke Geum Bong karena Geum Bong ngaku2 orkay, lah dia sendiri juga nipu Geum Bong kan...


Dong Jin pulang dan mendapati rumahnya sepi. Pembantunya memberitahu kalau Sung Joo ada di kamar.

Dong Jin : Do Hee sudah pulang?

"Ya, dia baru saja pulang." jawab pembantu.

Dong Jin masuk ke kamarnya dan mendapati istrinya berbaring di kasur.

Dong Jin : Kau sakit?

Sung Joo langsung bangun.

Sung Joo : Kapan kau pulang? Kau sudah makan?

Dong Jin : Berbaring lah, aku sudah makan.

Sung Joo : Kau makan dengan ibunya Hwi Kyung?

Dong Jin : Kami makan siang, lalu berpisah. Dia sangat sedih kau tidak ikut.


Sung Joo : Kakaknya Hwi Kyung kemari.

Dong Jin : Apa yang dia lakukan?

Sung Joo : Dia bilang dia kebetulan ada di daerah ini dan memutuskan mampir. Dia tampaknya menentang pernikahan Hwi Kyung dan Do Hee. Dia sangat menakutkan. Aku tidak mau Do Hee masuk keluarga itu.

Dong Jin : Biarkan Do Hee yang memilih.

Sung Joo : Aku tidak suka! Aku ibunya Do Hee! Aku punya hak menolak calon menantu yang tidak kusukai. Jangan katakan apapun! Aku menentangnya!

Dong Jin pun menatap heran istrinya.


Eun Bong memapah ibunya ke kamar. Sampai di kamar, sang ibu langsung berbaring.

Eun Bong : Ini terakhir kalinya! Akhiri disini dan jangan mau dipermalukan lagi!

Joong Dae datang dan memaksa Mal Sook minum obat penenang. Mal Sook tidak mau, tapi Joong Dae memaksa.

Eun Bong : Minumlah! Dia berlari ke apotik untuk membeli itu.


Eun Bong dan Joong Dae keluar dari kamar Mal Sook. Eun Bong menyuruh Joong Dae kembali ke restoran, membantu Geum Bong sementara ia akan stay di rumah menjaga Mal Sook.

Joong Dae : Tapi apa dia benar-benar mirip Na Yeon?

Eun Bong mengangguk.

Joong Dae : Mungkinkah mereka kembar? Siapa yang tahu. Mungkin saja mereka terpisah saat masih kecil.

Eun Bong : Dia bilang tidak. Aku dengar langsung dari ibunya.

Joong Dae : Hya, Lee Eun Bong, apa kau ini benar-benar seorang reporter?

Eun Bong marah kemampuannya diragukan.

Joong Dae : Maksudku begini. Ada rahasia dibalik kelahirannya tapi dia tidak tahu. Menurutmu, apakah ibunya akan mengakuinya? Tentu saja tidak. Kenapa? Karena itu rahasia yang dia simpan selama 30 tahun.

Eun Bong : Maksudmu ibunya berbohong soal jati dirinya? Itu berarti dia bukan ibu kandungnya.


Sung Joo ke kamar Do Hee dan mendapati Na Yeon sudah tertidur.

Sung Joo pun menyelimuti Na Yeon.


Tapi tiba2, ia ingat kata2 Mal Sook saat memeluk Na Yeon tadi.


Ia juga ingat saat Na Yeon mengatakan tidak membutuhkan obat Do Hee.


Terakhir ia ingat saat Na Yeon menolaknya yang mau memakaikan krim itu.


Curiga, Sung Joo pun membuka baju Na Yeon. Ia mau melihat luka bekas operasi jantung Do Hee.

Tapi tepat saat itu, Na Yeon berbalik. Sung Joo langsung berhenti dan beranjak keluar.


Setelah Sung Joo keluar, Na Yeon membuka matanya.


Paginya, Na Yeon main golf dengan Dong Jin.


Selesai main golf, mereka pulang dan langsung sarapan dengan Sung Joo.

Sung Joo : Aku pikir, Se Gwang ingin tinggal di rumah ibunya.

Dong Jin : Dia menemukan ibunya setelah 20 tahun. Mereka harus saling mengenal satu sama lain.

Sung Joo lalu menatap Na Yeon dan membahas selera makan Na Yeon yang cukup baik pagi itu. Ia juga mengatakan, bahwa Do Hee tidak pernah tertarik olahraga sebelum ini.

Na Yeon : Aku membutuhkannya untuk memulai semuanya lagi.

Dong Jin : Kau semakin membaik setiap saat. Kapan kau banyak berlatih?

Na Yeon : Aku Baek Do Hee, putri ayah.

Na Yeon lalu menatap Sung Joo.

Na Yeon : Bahkan kelinci tercepat tidak bisa mengalahkan kura-kura yang bekerja keras dan gigih. Ayah mengatakan itu sepanjang waktu.


Kemudian Na Yeon menatap Dong Jin.

Na Yeon : Semua yang kumiliki adalah tangan kosong...

Dong Jin : Dan semua yang bisa kulakukan adalah bekerja keras untuk mengisi tangan kosong itu.

Na Yeon : Ayah bilang itu moto ayah, tertanam dalam hati ayah.

Sung Joo : Itulah yang membuat ayahmu bisa seperti sekarang. Tapi kau ingat itu?

Na Yeon : Ingatanku yang lain masih samar-samar tapi aku ingat kata-kata itu dengan jelas.


Hwi Kyung kaget saat Yoo Kyung menyuruhnya memecat Na Yeon dari AP.

Hwi Kyung : Kau tidak dalam posisi bisa menyuruhku memecatnya.

Kyung Wan : Kita sedang makan. Tidak tepat membahasnya sekarang.

Yoo Kyung : Aku hanya cemas. Hwi Kyung-ah, jangan meremehkannya. Kau pikir dia melakukan itu untukmu? Itu untuk perusahaan ayahnya. Dia mengikuti perintah ayahnya dan akan menelan AP Food.

Hwi Kyung marah dan minta bukti atas ucapan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Hwi Kyung Eomma, kau juga harus sadar! Baek Do Hee Eomma tidak akan memilihnya sebagai menantu! Jangan terlalu bersemangat.


Young Sook : Jika kau tidak ingin dia dibantu orang lain, maka harus menolongnya dengan tanganmu sendiri! Kau menjauhinya saat dia butuh bantuan. Kenapa kau selalu mendesaknya!

Yoo Kyung : Kapan aku mendesaknya?

Hwi Kyung : Hentikan! Sudah cukup kau menjebak Tae Joon masuk dalam keluarga ini. Do Hee diluar kendaliku.

Se Jin minta ibunya berhenti agar mereka bisa sarapan dengan tenang.

Young Sook : Se Jin benar. Jebal. Biarkan kami makan dengan tenang.


Se Jin mengambilkan jas Tae Joon. Ia bilang, ia akan bergabung di AP setelah menyelesaikan urusannya.

Tae Joon : Aniyo, tetaplah di kantor pusat dan dukung ayahmu. Biar aku dan paman yang pergi. Akan terlalu sulit jika kau pergi juga.

Se Jin : Dia baik-baik saja tanpa kita sampai sekarang!

Tae Joon : Kenapa kau sangat sensitif?

Se Jin : Jujur saja, aku tidak suka kau bekerja dengan Do Hee yang wajahnya mirip Na Yeon.


Tae Joon meyakinkan Se Jin kalau Na Yeon sudah meninggal dan wanita itu adalah Do Hee.

Se Jin : Tetap saja aku tidak suka.

Tae Joon : Siapa Baek Do Hee? Dia orang yang ingin kita jatuh. Meskipun ingatannya hilang, dia tetap saja Baek Do Hee. Aku tidak bermain-main di AP. Aku sedang melakukan misi ayahmu.

Se Jin : Aku tahu. Kau harus menghancurkan Baek Do Hee dan AP. Itu lah satu-satunya cara agar kau dan aku bisa memiliki AP.


Tae Joon lantas memeluk Se Jin.

Bersambung ke part 2...

The Promise Ep 53 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung masuk ke dapur sambil menyindir Tae Joon.

"Seorang bocah miskin bergabung dengan kelas atas dan sekarang, kau bertingkah seperti salah satu dari kami." ucap Yoo Kyung.

Yoo Kyung menuangkan air biasa ke dalam gelasnya.

Lalu, Yoo Kyung menatap Tae Joon.

"Tapi aku penasaran bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengan Baek Do Hee yang mirip Na Yeon."

"Kau tampak lelah, tidurlah." jawab Tae Joon yang malas meladeni Yoo Kyung.


"Aku bertanya karena mungkin semuanya akan menjadi buruk. Kudengar kau akan bekerja di AP. Tetap waspada dan lakukan tugasmu. Aku tidak suka kegagalan." ucap Yoo Kyung.

"Kau pasti sangat gugup." jawab Tae Joon.

"Apa?" tanya Yoo Kyung.

"Posisi Baek Do Hee di perusahaan permasalahannya. Itu bukan urusanmu, Bu." jawab Tae Joon.

"Kau berusaa menceramahiku?" tanya Yoo Kyung.

"Aku? Mana mungkin aku berani. Aku hanya memintamu menyerahkan masalah ini padaku dan ayah. Jika kau mendekati

Baek Do Hee tanpa memahami situasinya, kau akan membuat kesalahan." jawab Tae Joon.

"Karena putriku mendukungmu, kau jadi lebih berani sekarang. Tapi kau beruntung. Orang yang akan kuhancurkan sekarang adalah Baek Do Hee, bukan kau." ucap Yoo Kyung.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Tae Joon kesal. Ia menggenggam tangkai gelasnya kuat2 dan membenturkan gelasnya ke meja, hingga menimbulkan sedikit suara.

Yoo Kyung yang mendengar itu kesal.


Besoknya, Tae Joon tampak sibuk membereskan mejanya karena ia akan segera pindah ke AP.

Tak lama kemudian, Se Jin datang. Se Jin mengajak Tae Joon makan siang. Tapi Tae Joon ingin menyelesaikan kerjaannya terlebih dahulu. Se Jin tanya, kenapa harus buru-buru.

Se Jin : Kang Tae Joon yang kutahu adalah orang yang tenang dan berkepala dingin. Ayo makan dulu, lalu kita akan membereskan ini bersama.

Tae Joon : Kau kelihatannya gelisah.

Se Jin : Aku ketahuan. Tae Joon-ssi, katakan jika kau butuh bantuanku. Aku akan melakukan apapun untuk menghancurkan Baek Do Hee.

Tae Joon : Jangan terlalu memikirkannya.


Hwi Kyung di ruangan Kyung Wan. Ia terkejut, Tae Joon. Kyung Wan bilang, Hwi Kyung membutuhkan orang2 berbakat untuk dipekerjakan sebagai karyawan dan tidak ada yang lebih baik dari Tae Joon.

Kyung Wan : Ini masalah yang sangat mendesak, jadi bekerjalah dengannya dan membentuk satuan tugas.

Hwi Kyung : Aku tidak tahu kau sangat tertarik untuk membantuku.

Kyung Wan : Tunjukkan padaku sebuah kemajuan. Aku juga putus asa sepertimu.

*Kalau Hwi Kyung berhasil menyukseskan AP Foods, maka Baekdo jadi milik dia..... tapi kalau gagal, Hwi Kyung akan kehilangan hak nya di Baekdo. Dan Kyung Wan, berusaha mati2an menjual AP.. muka dua banget gak sih gaes?? Dulu di depan Young Sook, dia ngaku gk tertarik memiliki Baekdo dan janji akan ngebuat Hwi Kyung jadi pemilik Baekdo, tapi nyatanya....


Na Yeon sedang membaca laporan tentang status produk dan fasilitas AP. Tak lama, Hwi Kyung datang.

Na Yeon tanya, apa Hwi Kyung habis menemui Kyung Wan. Hwi Kyung mengaku, Kyung Wan mendiskusikan sesuatu

dengannya, meskipun tampak seperti pemberitahuan.

Na Yeon : Kenapa kau tidak mengatakan padaku pemberitahuan yang dia katakan?

Hwi Kyung : Kang Tae Joon akan bergabung dan bekerja sama dengan kita.

Na Yeon : Lalu kenapa kau terlihat kesal?

Hwi Kyung : Kau baik-baik saja?

Na Yeon : Tentu saja, kita tidak bisa menghentikan seseorang yang akan bekerja sama dengan kita.

Hwi Kyung : Kau tampaknya sudah tahu.

Na Yeon : Aku punya firasat. Semua berjalan sesuai yang kuperkirakan.


Man Jung  masuk ke tokonya sambil memikirkan bagaimana peramal bisa tahu berapa banyak pria yang dikencaninya dan berapa banyak uangnya habis diporotin para pria itu.

Man Jung : Tapi bukan itu masalahnya. Kenapa aura balas dendam seorang wanita mencekik Tae Joon?

Man Jung lantas mengambil kertas jimat dari dompetnya. Ia berkata, jika ia meletakkan kertas jimat itu di bawah bantalnya dan bantal Tae Joon, maka mereka akan dilindungi.


Man Jung buru2 masuk ke rumahnya, tapi sampai di rumah, ia melihat sesuatu yang menggembung di bawah selimutnya.

Selimutnya kemudian bergerak. Man Jung memberanikan diri menarik selimutnya. Ternyata Se Gwang.

Man Jung : Kenapa kau berbaringg disini seperti cacing!

Se Gwang : Jangan sentuh aku! Kurasa, aku akan menangis.

Man Jung : Apa? Kenapa kau menangis? Ada apa?

Se Gwang beneran menangis.

Man Jung : Ada apa? Kau terlihat seperti diriku saat aku putus dari pacarku.


Se Gwang pun bangun.

Se Gwang : Kau benar-benar ibuku. Kau memahamiku.

Man Jung : Kau dicampakkan? Dia tidak menginginkanmu?

Se Gwang : Kami berdua saling mencampakkan.

Man Jung : Mungkin kalian berdua tidak seharusnya seperti itu.

Man Jung lantas duduk di belakang Se Gwang.

Man Jung : Jangan berkencan dengan sembarang wanita, kecuali  itu seseorang yang kaya seperti kakak iparmu, kau harus tetap melajang. Pria jaman sekarang harus bertemu dengan wanita yang kaya.

Se Gwang : Aku pikir dia adalah wanita seperti itu.

Man Jung :  Apakah kau bergumam? Aku tidak bisa mendengarmu!

Se Gwang merengek, aku pikir dia kaya!

Se Gwang lalu beranjak pergi. Man Jung heran sendiri dengan tingkah Se Gwang.


Man Jung lantas memasukkan kertas jimatnya ke dalam sarung bantalnya.

Lalu ia teringat sosok yang mirip Na Yeon.

Man Jung : Apakah Yang Mal Sook tahu tentang wanita yang ada di foto? Bagaimana dia bisa tidak tahu ada yang mirip dengan putrinya?


Se Gwang duduk diluar, memikirkan Geum Bong. Tak lama kemudian, ia meraih ponselnya dan berniat menghubungi Geum Bong tapi tak jadi.

Se Gwang : Hya, Heo Se Gwang! Apa kau sudah gila? Kenapa kau terus saja memikirkan putri pemilik restoran ayam kecil?

Se Gwang lantas menukar nama Geum Bong menjadi penipu di ponselnya.


Geum Bong selesai membereskan barang2 Na Yeon.

Geum Bong : Saat kau terlalu banyak berpikir, kau harus membuat dirimu sibuk. Terima kasih, Na Yeon Eonni. Kau menjagaku dari sana. Aku tidak butuh pria. Aku akan mengurus bayiku sendiri. Jika aku bisa meyakinkan ibuku...


Ponsel Geum Bong berdering. Ia kaget dan sedikit panic, itu ibu.

"Wae? Wae yo?" tanya Geum Bong.

"Kau masih di rumah? Kami semua menunggumu. Bisakah kau membawakan stempelku dan semua yang kubutuhkan?"

Geum Bong kesal, iya! Aku akan kesana!


Nyonya Yang dan Joong Dae sama2 menandatangani surat kontrak mereka.

Mal Sook berkata, ia tak yakin apakah itu hal yang benar yang ia lakukan.

Joong Dae : Terima kasih sudah mengambil keputusan ini, Sonsaengnim. Aku akan melindungimu sekarang, baik di rumah atau di toko.

Mal Sook : Akulah yang harusnya mengucapkan terima kasih. Mereka menaikkan uang sewa toko. Aku bersyukur, aku tidak mati karena itu. Kau menyelamatkanku lagi dan lagi.

Joong Dae mengajak Nyonya Yang foto2 untuk merayakan momen itu.

Joong Dae pun langsung mengambil kameranya dan mengambil fotonya dengan Mal Sook. Tuan Heo ikut berpose.


Geum Bong protes karena Joong Dae hanya mengambil foto ibunya saja.

Joong Dae : Kau masih muda tapi tidak tahu trend belakangan ini.

Geum Bong pun melihat ponsel Joong Dae.

Ternyata disana juga ada fotonya dan Eun Bong. Ia kagum dengan canggihnya kamera Joong Dae.


Tuan Heo lantas bernyanyi untuk kebahagiaan keluarga Mal Sook. Joong Dae sebal mendengarnya.


Tapi kebahagiaan mereka sirna, karena Man Jung datang tiba2. Man Jung terkejut melihat Tuan Heo disana.

Tuan Heo menjelaskan, ia datang untuk Mal Sook.

Mal Sook kaget, jadi kalian berdua masih sering bertemu setelah keluar dari pabrik kaus kaki?


Man Jung mengusir Tuan Heo.

Mal Sook marah.

"Bukan ini yang penting sekarang!"

"Lalu apa yang penting? Selama tidak melihat wajahmu, aku baik2 saja!" jawab Mal Sook.

Man Jung pun menceritakan tentang sosok mirip Na Yeon yang dilihatnya. Sontak Mal Sook kaget dan Eun Bong langsung tegang.


Young Sook menunggu seseorang di restoran. Tak lama, Dong Jin yang ditunggu2nya pun datang.

Dong Jin : Kau datang duluan.

Young Sook : Angin musim semi membuatku ingin pergi keluar.


Mereka duduk.

Young Sook : Kau datang sendiri?

Dong Jin : Istriku ada keperluan mendesak, jadi aku datang sendiri.

Young Sook lantas mengucapkan terima kasih pada Dong Jin karena Dong Jin sudah membantu Hwi Kyung.

Dong Jin : Kau tidak perlu berterima kasih.


Pelayan datang membawakan makanan. Dong Jin pun berterima kasih pada Young Sook karena sudah mengingatnya. Young Sook bingung, terima kasih?

Dong Jin : Jika ada ikan carvina di depanku, aku tidak akan bisa menyentuh makanan yang lain. Seleraku tidak pernah berubah.

Young Sook tersenyum, semoga kau menikmatinya.


Tapi saat mereka mau makan, orang2 di sekeliling Young Sook  malah membicarakan Young Sook.

"Dia istri kedua mendiang Pimpinan Baekdo, kan?"

"Dia merebut Pimpinan Baekdo dari istri pertama. Bagaimana dia bisa menggoda ayah temannya sendiri."

"Siapa pria itu? Dia menemukan pria lain."


Young Sook sedih mendengarnya. Melihat wajah sedih Young Sook, Dong Jin jadi kehilangan selera makan.

Sementara orang2 itu tidak berhenti membicarakan Young Sook. Mereka menyebut Young Sook sangat ahli merebut pria lain.

Dong Jin mengajak Young Sook pergi.


Di depan restoran, Young Sook hampir jatuh karena terpukul dengan omongan orang2 itu.

Dong Jin ingin memapah Young Sook, tapi mengurungkan niatnya.

Dong Jin : Hidup ini sulit, jadi orang-orang itu membicarakan orang lain sebagai cara untuk mengatasinya dan memberikan mereka kekuatan. Pikirkan saja seperti itu. Cobalah memahami dunia. Aku tidak suka melihatmu menangis.

Dong Jin mengeluarkan saputangannya dan meletakkannya ke tangan Young Sook.


Sung Joo yang baru pulang, diberitahu pembantunya kalau mereka kedatangan tamu Do Hee.

Saat melihat siapa tamu Do Hee, emosi Sung Joo pecah. Ia mengancam akan menghubungi polisi jika mereka tak mau pergi.

Eun Bong mengajak ibunya pergi tapi Mal Sook tidak mau pergi sebelum melihat Do Hee.


Tak lama, Na Yeon pulang. Ia terkejut melihat ibunya.

Mal Sook kaget melihat sosok 'Do Hee'. Ia lalu memeluk Na Yeon.

Sementara Na Yeon diam saja dan tampak menahan air matanya yang hampir jatuh.


Bersambung...