Mal Sook memeluk Na Yeon. Na Yeon sendiri tampak berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh. Dan Sung Joo marah melihat putrinya dipeluk ibu Na Yeon.
Tangis Mal Sook mengalir.
Mal Sook : Kau sangat mirip dengannya. Wangimu. Suara detak jantungmu, semuanya sama.
Na Yeon mendorong Mal Sook.
Na Yeon : Ini sudah cukup. Aku sudah tidak tahan. Aku tahu putrimu mirip denganku tapi itu masalahmu. Kau sudah kelewatan, datang ke rumahku dan melakukan ini.
Na Yeon lantas menyuruh Eun Bong membawa Mal Sook pergi.
Mal Sook menghapus tangisnya dan meminta atas sikapnya.
Eun Bong memastikan, mereka tidak akan datang lagi.
Sung Joo merasa pusing dan hampir jatuh.
Na Yeon pun langsung berlari ke Sung Joo.
Na Yeon : Ibu baik-baik saja?
Na Yeon berteriak memanggil pembantunya.
Na Yeon : Ingat wajah mereka! Pastikan ini tidak terjadi lagi, kau mengerti!
Sung Joo masuk ke kamarnya dan Eun Bong membawa ibunya pergi.
Di kamar, tangis Na Yeon pecah.
Se Gwang dan ayahnya di rumah Man Jung. Mereka berebut makanan.
Se Gwang kesal karena ayahnya menghabiskan semua lobak acar.
Se Gwang : Kau tidak seharusnya menghabiskan semuanya. Kau tau apa masalahmu? Kau boros! Kau tidak tahu caranya berhemat!
Tuan Heo : Dasar kurang ajar. Aku tidak pernah mendengar orang akan jadi kaya karena menghemat lobak. Aku tidak semiskin itu.
Se Gwang : Itulah kenapa hidupmu berakhir seperti ini.
Tuan Heo : Kau tidak makan ini, kan?
Tuan Heo pun mengambil jajangmyeon Se Gwang dan menyalinnya ke mangkuknya.
Se Gwang : Bagus sekali.
Tuan Heo : Rasakan nanti saat kau sudah berada di usiaku. Makan adalah hal terbaik di dunia.
Se Gwang : Kau tahu, aku bermimpi menjadi orang kaya agar tidak berakhir sepertimu.
Tuan Heo : Jangan bicarakan itu lagi. Kau mungkin akan kehilangan segalanya.
Se Gwang : Appa, ini tentang teman temannya temanku. Pacarnya putri pemilik restoran ayam. Gadis itu sangat kaya, sampai halaman rumahnya saja beberapa hektar. Tapi ternyata dia ditipu. Gadis itu hanyalah putri pemilik restoran ayam biasa. Jadi dia mencampakkannya.
Tuan Heo : Apa itu kau?
Se Gwang : Ani, kubilang itu teman temannya temanku.
Tuan Heo : Jadi teman temannya temanmu ditipu lalu dia mencampakkan gadis itu?
Se Gwang : Tapi setelah mencampakkannya, dia jadi kacau dan merindukan gadis itu.
Tuan Heo : Apa dia cantik?
Se Gwang : Dia lebih cantik dari siapapun.
Tuan Heo : Jika dia cantik, tidak perlu berpikir lagi. Aku tidak pernah bertemu pria yang menggantungkan hidupnya pada wanita yang menjalani kehidupan dengan baik.
Se Gwang : Itu tidak benar. Lihat Kang Tae Joon! Dia mendapatkan tambang emas dan mengubah nasibnya.
Tuan Heo : Aku yakin sebagai gantinya, dia menjalani kehidupan yang tidak baik.
Se Gwang : Apa maksudmu?
Tuan Heo : Pikirkanlah. Kau akan tahu jawabannya.
Tuan Heo kemudian berdiri. Ia bilang, ia harus pergi sebelum Man Jung datang.
Di restoran, Geum Bong kesal karena Se Gwang masih belum menghubunginya.
Lalu tiba2, ia merasa mual lagi.
Se Gwang datang, memesan makanan yang paling mahal.
Geum Bong kaget melihat Se Gwang.
Se Gwang pura2 kaget.
"Kenapa putri pemilik restoran waralaba ayam menjadi pelayan di restoran kecil ini?"
Geum Bong kesal.
"Kau mengecek latar belakangku?"
"Kau tidak bisa berbohong selamanya? Sampai berapa lama rencananya kau mau membohongiku? Kau suka membohongiku, apa kau penipu?"
"Apa? Penipu? Baiklah! Aku putri pemilik restoran ayam kecil! Aku tidak punya peternakan ayam atau perusahaan! Aku ingin bertemu pria kaya dan mengubah hidupku! Wae?"
"Bagaimana kau akan mengganti rugi waktu, energi dan uangku yang aku keluarkan untukmu!"
"Apa? Ganti rugi? Berapa? Berapa jumlahnya! Aku akan membayarnya!"
"Tadinya aku mau memaafkanku jika kau berlutut padaku. Tapi lupakan! Kita putus! Selamanya!"
"Kita putus! Selamanya!"
Se Gwang pergi. Tangis Geum Bong pecah.
Se Gwang : Ini bukan yang kuinginkan.
*Si Se Gwang marah2 ke Geum Bong karena Geum Bong ngaku2 orkay, lah dia sendiri juga nipu Geum Bong kan...
Dong Jin pulang dan mendapati rumahnya sepi. Pembantunya memberitahu kalau Sung Joo ada di kamar.
Dong Jin : Do Hee sudah pulang?
"Ya, dia baru saja pulang." jawab pembantu.
Dong Jin masuk ke kamarnya dan mendapati istrinya berbaring di kasur.
Dong Jin : Kau sakit?
Sung Joo langsung bangun.
Sung Joo : Kapan kau pulang? Kau sudah makan?
Dong Jin : Berbaring lah, aku sudah makan.
Sung Joo : Kau makan dengan ibunya Hwi Kyung?
Dong Jin : Kami makan siang, lalu berpisah. Dia sangat sedih kau tidak ikut.
Sung Joo : Kakaknya Hwi Kyung kemari.
Dong Jin : Apa yang dia lakukan?
Sung Joo : Dia bilang dia kebetulan ada di daerah ini dan memutuskan mampir. Dia tampaknya menentang pernikahan Hwi Kyung dan Do Hee. Dia sangat menakutkan. Aku tidak mau Do Hee masuk keluarga itu.
Dong Jin : Biarkan Do Hee yang memilih.
Sung Joo : Aku tidak suka! Aku ibunya Do Hee! Aku punya hak menolak calon menantu yang tidak kusukai. Jangan katakan apapun! Aku menentangnya!
Dong Jin pun menatap heran istrinya.
Eun Bong memapah ibunya ke kamar. Sampai di kamar, sang ibu langsung berbaring.
Eun Bong : Ini terakhir kalinya! Akhiri disini dan jangan mau dipermalukan lagi!
Joong Dae datang dan memaksa Mal Sook minum obat penenang. Mal Sook tidak mau, tapi Joong Dae memaksa.
Eun Bong : Minumlah! Dia berlari ke apotik untuk membeli itu.
Eun Bong dan Joong Dae keluar dari kamar Mal Sook. Eun Bong menyuruh Joong Dae kembali ke restoran, membantu Geum Bong sementara ia akan stay di rumah menjaga Mal Sook.
Joong Dae : Tapi apa dia benar-benar mirip Na Yeon?
Eun Bong mengangguk.
Joong Dae : Mungkinkah mereka kembar? Siapa yang tahu. Mungkin saja mereka terpisah saat masih kecil.
Eun Bong : Dia bilang tidak. Aku dengar langsung dari ibunya.
Joong Dae : Hya, Lee Eun Bong, apa kau ini benar-benar seorang reporter?
Eun Bong marah kemampuannya diragukan.
Joong Dae : Maksudku begini. Ada rahasia dibalik kelahirannya tapi dia tidak tahu. Menurutmu, apakah ibunya akan mengakuinya? Tentu saja tidak. Kenapa? Karena itu rahasia yang dia simpan selama 30 tahun.
Eun Bong : Maksudmu ibunya berbohong soal jati dirinya? Itu berarti dia bukan ibu kandungnya.
Sung Joo ke kamar Do Hee dan mendapati Na Yeon sudah tertidur.
Sung Joo pun menyelimuti Na Yeon.
Tapi tiba2, ia ingat kata2 Mal Sook saat memeluk Na Yeon tadi.
Ia juga ingat saat Na Yeon mengatakan tidak membutuhkan obat Do Hee.
Terakhir ia ingat saat Na Yeon menolaknya yang mau memakaikan krim itu.
Curiga, Sung Joo pun membuka baju Na Yeon. Ia mau melihat luka bekas operasi jantung Do Hee.
Tapi tepat saat itu, Na Yeon berbalik. Sung Joo langsung berhenti dan beranjak keluar.
Setelah Sung Joo keluar, Na Yeon membuka matanya.
Paginya, Na Yeon main golf dengan Dong Jin.
Selesai main golf, mereka pulang dan langsung sarapan dengan Sung Joo.
Sung Joo : Aku pikir, Se Gwang ingin tinggal di rumah ibunya.
Dong Jin : Dia menemukan ibunya setelah 20 tahun. Mereka harus saling mengenal satu sama lain.
Sung Joo lalu menatap Na Yeon dan membahas selera makan Na Yeon yang cukup baik pagi itu. Ia juga mengatakan, bahwa Do Hee tidak pernah tertarik olahraga sebelum ini.
Na Yeon : Aku membutuhkannya untuk memulai semuanya lagi.
Dong Jin : Kau semakin membaik setiap saat. Kapan kau banyak berlatih?
Na Yeon : Aku Baek Do Hee, putri ayah.
Na Yeon lalu menatap Sung Joo.
Na Yeon : Bahkan kelinci tercepat tidak bisa mengalahkan kura-kura yang bekerja keras dan gigih. Ayah mengatakan itu sepanjang waktu.
Kemudian Na Yeon menatap Dong Jin.
Na Yeon : Semua yang kumiliki adalah tangan kosong...
Dong Jin : Dan semua yang bisa kulakukan adalah bekerja keras untuk mengisi tangan kosong itu.
Na Yeon : Ayah bilang itu moto ayah, tertanam dalam hati ayah.
Sung Joo : Itulah yang membuat ayahmu bisa seperti sekarang. Tapi kau ingat itu?
Na Yeon : Ingatanku yang lain masih samar-samar tapi aku ingat kata-kata itu dengan jelas.
Hwi Kyung kaget saat Yoo Kyung menyuruhnya memecat Na Yeon dari AP.
Hwi Kyung : Kau tidak dalam posisi bisa menyuruhku memecatnya.
Kyung Wan : Kita sedang makan. Tidak tepat membahasnya sekarang.
Yoo Kyung : Aku hanya cemas. Hwi Kyung-ah, jangan meremehkannya. Kau pikir dia melakukan itu untukmu? Itu untuk perusahaan ayahnya. Dia mengikuti perintah ayahnya dan akan menelan AP Food.
Hwi Kyung marah dan minta bukti atas ucapan Yoo Kyung.
Yoo Kyung : Hwi Kyung Eomma, kau juga harus sadar! Baek Do Hee Eomma tidak akan memilihnya sebagai menantu! Jangan terlalu bersemangat.
Young Sook : Jika kau tidak ingin dia dibantu orang lain, maka harus menolongnya dengan tanganmu sendiri! Kau menjauhinya saat dia butuh bantuan. Kenapa kau selalu mendesaknya!
Yoo Kyung : Kapan aku mendesaknya?
Hwi Kyung : Hentikan! Sudah cukup kau menjebak Tae Joon masuk dalam keluarga ini. Do Hee diluar kendaliku.
Se Jin minta ibunya berhenti agar mereka bisa sarapan dengan tenang.
Young Sook : Se Jin benar. Jebal. Biarkan kami makan dengan tenang.
Se Jin mengambilkan jas Tae Joon. Ia bilang, ia akan bergabung di AP setelah menyelesaikan urusannya.
Tae Joon : Aniyo, tetaplah di kantor pusat dan dukung ayahmu. Biar aku dan paman yang pergi. Akan terlalu sulit jika kau pergi juga.
Se Jin : Dia baik-baik saja tanpa kita sampai sekarang!
Tae Joon : Kenapa kau sangat sensitif?
Se Jin : Jujur saja, aku tidak suka kau bekerja dengan Do Hee yang wajahnya mirip Na Yeon.
Tae Joon meyakinkan Se Jin kalau Na Yeon sudah meninggal dan wanita itu adalah Do Hee.
Se Jin : Tetap saja aku tidak suka.
Tae Joon : Siapa Baek Do Hee? Dia orang yang ingin kita jatuh. Meskipun ingatannya hilang, dia tetap saja Baek Do Hee. Aku tidak bermain-main di AP. Aku sedang melakukan misi ayahmu.
Se Jin : Aku tahu. Kau harus menghancurkan Baek Do Hee dan AP. Itu lah satu-satunya cara agar kau dan aku bisa memiliki AP.
Tae Joon lantas memeluk Se Jin.
Bersambung ke part 2...
0 Comments:
Post a Comment