• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 15-16 Part 3

Sebelumnya...


Nyonya Yoo sedang bersama So Min dan Jin Soo.

Mereka menunjukkan perhiasan pada Nyonya Yoo.

So Min : Semuanya buatan pengrajin perhiasan yang keluarganya sudah lama bekerja untuk istana kerajaan Tiongkok.

Jin Soo : Kalau mau, kami bisa bawakan perhiasan dari keluarga kerajaan Tiongkok.


Miki datang.

Miki : Pangeran Noda di sini, dia ingin minum.

Nyonya Yoo : Aku sedang ada tamu penting, aku akan segera ke sana.

Miki : Aku tidak melihat pelayan itu.

Nyonya Yoo : Karena masih pagi, mungkin dia di dapur. Bisa minta dia saja yang melayani Pangeran?

Miki mengerti dan langsung pergi.


Di dapur, Nam Ok mencium satu es batu. Setelah itu, ia mencium obat yang diberikan Jin Soo.


Lalu Miki datang. Nam Ok bergegas menyembunyikan obat itu.

Miki : Kau tampak asing.

Nam Ok : Begini... Seseorang memintaku menggantikannya.

Miki : Siapa?

Nam Ok : Itu, siapa namanya? Dia cukup tinggi dan tampan.

Miki : Soo Beom Oppa?

Nam Ok : Ya, dia. Sepertinya dia sakit tenggorokan, karena itu aku menggantikannya.

Miki : Bisa kau bawakan buah, keju, dan anggur ke ruang VIP?

Nam Ok Baik, sudah kusiapkan.

Miki pun pergi tanpa curiga.


Nam Ok masuk, membawakan pesenan Miki.

Pangeran Noda bicara pada Won Bong.

Pangeran Noda : Tetap saja, kau benar-benar memercayakan uang itu padaku?

Won Bong : Bisnis mengikuti uang dan uang mengikuti ke mana arah negara ini. Anda orang yang mengoperasikan negara ini, jadi, siapa lagi yang bisa kupercaya jika aku tidak bisa memercayai Anda?

Pangeran Noda tertawa. Won Bong juga tertawa.


Nam Ok ikut tertawa, membuat Pangeran Noda dan Miki menatap heran padanya.

Won Bong menatap kesal Nam Ok. Hampir saja, Nam Ok mengacaukan semuanya.

Nam Ok berhenti tertawa.

Nam Ok : Biar kubukakan botolnya.

Pangeran Noda : Biar aku sendiri saja.


Nam Ok beranjak pergi sambil menatap Won Bong.


Won Bong : Boleh kutuangkan minuman Anda?

Pangeran Noda : Silahkan.

Pangeran Noda lalu juga menuangkan minuman untuk Won Bong.


Miki juga mau. Tapi dilarang Pangeran Noda.

Miki lalu mengambil es batu. Ia ingin minum minuman ber es.

Young Jin langsung menghentikannya.

Young Jin : Sudah kubilang, jangan minum dingin dahulu.

Miki : Sekali ini saja.

Young Jin : Kau mau mengakhiri kariermu sebagai penyanyi?

Miki kaget sekaligus heran, Eonni...

Young Jin : Keadaan tenggorokanmu sekarang sangat buruk. Untuk sementara ini, jangan sentuh minuman dingin.


Pangeran Noda : Miki, dengarkan baik-baik kata doktermu.

Pangeran Noda memasukkan es batu ke gelasnya.

Lalu ia menawari Won Bong es juga.

Young Jin langsung tegang.


Won Bong : Di Tiongkok, kami minum bir hangat.

Won Bong kemudian tersenyum.

Pangeran Noda percaya dan memasukkan es itu ke dalam gelasnya.

Pangeran Noda : Orang Tiongkok tidak makan apa pun yang dingin. Kau tahu es batu bening melambangkan apa? Es batu melambangkan peradaban maju.


Pangeran Noda mengangkat gelasnya, tapi ia menunggu Won Bong minum duluan.

Won Bong menenggak liquornya sampai habis.

Tapi Pangeran Noda malah meletakkan lagi gelasnya ke meja.

Won Bong : Kenapa tidak minum?

Pangeran Noda : Aku menunggu esnya mencair.


Nyonya Yoo mengantarkan So Min dan Jin Soo keluar.

Nyonya Yoo : Silakan menghubungiku kalau kalian memiliki barang lain. Tidak seorang pun di Gyeongseong yang lebih baik dariku sebagai perantara barang mewah dan mengubahnya menjadi yen.

Jin Soo : Kami menghargai kesepakatan ini.


Setelah itu, Nyonya Yoo langsung menemui Pangeran Noda.

Nyonya Yoo : Maaf, aku harus menemui tamu penting lebih dahulu. Anda menikmati minumannya?

Pangeran Noda : Mana bisa aku mulai kalau kau tidak di sini?

Miki berdiri.

Miki : Membosankan sekali. Aku akan menyanyi di klub.

Pangeran Noda : Baiklah, silakan. Tapi jangan buat masalah.

Miki lalu menatap curiga ke arah Won Bong dan Young Jin.

Namun ia tak berkata apapun dan langsung pergi.


Nyonya Yoo duduk disamping Young Jin.

Pangeran Noda menuangkan liquor nya lagi ke gelas Won Bong.

Pangeran Noda : Untuk kemakmuran komunal Asia Raya.

Won Bong : Untuk kemakmuran kita.

Won Bong minum duluan, sambil menatap tajam Pangeran Noda yang mulai meminum liquornya yang berisi es beracun.


Setelah itu, Won Bong dan Young Jin saling melirik. Rencana mereka berhasil.

Bersambung ke part 4...

Different Dreams Ep 15-16 Part 2

Sebelumnya...


Miki mengajak Pangeran Noda ke Butik Hyehwa.

Pangeran Noda : Omong-omong, kenapa tiba-tiba kau begini? Kau tidak pernah meminta bantuan seperti ini padaku.

Miki : Ayah menyuruhku berteman dengan Lee Young Jin.

Pangeran Noda : Benar. Tapi tetap saja, meski dia memintamu, kau harus hati-hati saat diperkenalkan pada seseorang. Kau tidak tahu mereka akan menyakitimu atau tidak.

Miki : Baiklah.

Mereka lalu turun.


Won Bong keluar dan menyapa mereka.

Won Bong : Kehormatan bertemu dengan Anda. Aku Jin Gook Bin.

Pangeran Noda : Kau mengenalku?

Won Bong : Semua orang di Joseon mengenal Anda. Silakan masuk.


Kamera menyorot Pangeran Noda yang minum minuman ber-es.

Won Bong menjelaskan, kalau ia melakukan banyak bisnis dengan orang asing di Tiongkok.

Won Bong : Saat itulah aku sadar kekuatan tidak datang dari raja atau tentara, tapi dari kapitalis. Maksudku bukan ingin menjadi begitu hanya untuk mendapatkan kekuatan. Modal itu sendiri adalah kekuatan.

Pangeran Noda : Kau benar. Uang dapat mengendalikan tentara dan bahkan pemerintah. Kau mungkin bekerja demi uang, tapi harus habiskan dengan baik. Jika kau tidak ingin mengotori tanganmu saat menghasilkan uang, kau seorang kapitalis yang bodoh.

Won Bong tertawa, kau benar sekali.


Miki dan Jung Im datang. Miki mengenakan mantel dan langsung berdiri di depan kaca.

Miki tanya pendapat Pangeran Noda soal mantelnya.

Pangeran Noda tanya apa Miki suka mantel itu.

Miki : Ya. Aku suka pakaian mereka.

Jung Im : Terima kasih, Nona.

Pangeran Noda hendak membayar mantel yang dipakai Miki.


Tapi Won Bong menolak dan mengatakan itu hadiah darinya.

Won Bong : Ini hadiah kecil, tolong jangan merasa terbebani.

Pancingan Won Bong berhasil. Pangeran Noda langsung mengajaknya bertemu malam nanti.


Won Bong dan Jung Im saling melirik.


Won Bong dan Jung Im mengantar mereka keluar.

Pangeran Noda dan Miki melambaikan tangan mereka.

Won Bong dan Jung Im membungkuk, memberi hormat, sampai mobil itu hilang dari pandangan mereka.


Won Bong langsung rapat bersama Jin Soo, So Min, Nam Ok dan Seung Jin di ruang rahasia Hyewa.

Won Bong bilang, mereka akan melaksanakan rencana mereka malam ini.

Jin Soo memberikan obat.

Jin Soo : Ini konsentrat risin. Setelah dikonsumsi, butuh 6 hingga 12 jam untuk membunuh seseorang.

Won Bong melihat obat itu, lalu memberikannya pada Nam Ok.

Setelah itu, Won Bong memberi perintah pada Jin Soo dan So Min.

Won Bong : Aku ingin kalian berdua terus mengawasi nyonya klub. Ulur waktu hingga dia tidak bertemu Nam Ok. Tidak boleh ada yang curiga kalau ini pembunuhan.

So Min : Mereka mungkin mengetahuinya setelah melakukan tes darah.

Won Bong : Kita hanya harus percaya pada Lee Young Jin.


Won Bong cs memulai rencana mereka.

Seung Jin bertugas mengalihkan perhatian.

Seorang pelayan keluar dari klub.

Seung Jin langsung mendekatinya.

Seung Jin : Maaf. Bisa berikan aku sebatang rokok?

Pelayan : Tentu.

Seung Jin : Boleh pinjam pemantik juga?

Tak lama, Nam Ok muncul dari balik bebatuan.

Si pelayan melihat Nam Ok dan bertanya, apa yang Nam Ok lakukan disana.

Nam Ok : Itu...aku buang air.


Nam Ok lalu minta si pelayan membantunya turun.

Si pelayan membantu Nam Ok.

Nam Ok meminta maaf dan memukul tengkuk si pelayan.

Tapi si pelayan tidak pingsan.

"Kau melakukan apa tadi?" tanya si pelayan.

Nam Ok : Tunggu, kau seharusnya sudah pingsan.

Nam Ok lalu memukul si pelayan lagi dengan kedua tangannya. Kali ini si pelayan langsung pingsan.


Nam Ok menyuruh Seung Jin mengikat tangan dan kaki si pelayan.

Lalu, Nam Ok melepas mantelnya. Ia sudah memakai seragam pelayannya.

Nam Ok : Harus terlihat seperti perampokan, jadi, ambil uangnya juga. Mengerti?

Seung Jin : Baiklah.

Seung Jin lalu mengacungkan jempolnya dan memuji Nam Ok.


 Di dalam, Won Bong bicara dengan Pangeran Noda.

Miki dan Young Jin juga ada di sana.

Pangeran Noda : Kudengar kabar kau mengincar area Manchuria.

Won Bong : Benar. Kudengar Anda juga sudah banyak berinvestasi.

Pangeran Noda : Tidak semegah itu. Aku hanya akan memiliki beberapa saham di bidang kereta api dan bisnis transportasi.


Won Bong : Aku tidak ingin datang dengan tangan kosong. Aku membawa sebotol minuman keras yang nikmat. Kuharap Tuan menyukainya.

Pangeran Noda pun melihat minuman hadiah dari Won Bong.

Pangeran Noda : Ini bagus. Dimana Nyonya Yoo? Minta dia menyiapkan meja untuk kita.


Miki : Aku akan memberitahunya.

Miki beranjak pergi.


Pangeran Noda terus menatap minuman dari Won Bong.

Pangeran Noda : Ini luar biasa.

Won Bong dan Young Jin saling menatap.

Bersambung ke part 3....