• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Dan, Only Love Ep 2 Part 4

Sebelumnya...


Bu Jung ke kamar Yeon Seo saat Yeon Seo lagi memandangi cahaya bulan di depan jendela.

Bu Jung memberitahu, kalau Dan sudah pindah ke rumah mereka sekarang.

Yeon Seo mengerti dan menyuruh Bu Jung pergi.

Bu Jung : Kebalikan dari Pak Jo bisa jadi lebih baik... dari seseorang yang agak tapi tidak begitu menyukainya.

Yeon Seo : Aku tidak percaya itu. Omongan tentang boneka beruang dan sebagainya, aku tidak percaya.

Bu Jung : Tapi sebelumnya, kau mengatasi....

Yeon Seo : Meskipun begitu, semua itu ada dalam pikiranku, jad aku harus mengatasinya. Aku akan melakukannya sendiri.

Bu Jung : Lalu kenapa kau menerima Kim Dan-ssi?

Yeon Seo diam dan Bu Jung pun beranjak pergi.


Dan masih terlelap setelah semalaman begadang mempelajari apapun tentang Yeon Seo.

Dalam tidurnya, ia menggumamkan misinya.

Lalu, terdengar suara kokokan ayam yang ternyata adalah bunyi alarm.

Dan langsung bangun dan mencari2 dimana alarm itu ia taruh.


Sementara di kamar, Yeon Seo sibuk memencet tombol alarm sambil melihat jam.

Tak lama, Dan datang dengan wajah masih ngantuk.

Yeon Seo : Kau terlalu lambat. Kau harus muncul dalam satu menit.



Dan pun langsung membungkuk, memberikan lengannya. Dia lalu menguap lebar. Yeon Seo diam saja saat Dan memberikan lengannya.

Dan : Bukankah itu sisi kanan? Aku membaca bahwa kau selalu berdiri... di sisi kanan, jadi aku harus menawarkan lengan kiriku.


Yeon Seo berdiri dan berusaha jalan sendiri tapi dia jatuh.

Dan pun meminta Yeon Seo memegang lenganya.

Yeon Seo mulai memegang lengan Dan. Dan meringis ketika Yeon Seo mencengkram kuat lengannya.


Yeon Seo menyewa seorang pelatih untuk mengajari Dan bela diri. Dan beberapa kali dibanting oleh si pelatih.

Yeon Seo : Kau sangat buruk dalam hal ini.

Dan protes, mengapa seorang sekretaris harus belajar untuk melakukan ini?

Yeon Seo : Tolong ajari dia dengan baik. Tulang-tulangnya akan patah jika dia dan aku bertanding. Ajari dia teknik menjepit.

Dan dalam hatinya berkata, kalau ia dikutuk.

Dan : Tidak ada... satu ons cinta pada wanita ini.


Sekarang, Yeon Seo sedang memeriksa kebersihan pianonya.

Yeon Seo : Piano!

Pembantunya seketika datang dan Yeon Seo langsung memecatnya.


Yeon Seo lalu memeriksa lantai koridor. Ada beberapa helai rambut di sana.

Yeon Seo : Koridor!

3 pembantunya langsung datang.

Yeon Seo : Kau menyebut pembersihan ini? Lakukan lebih baik.  Bersihkan dengan benar!

Dan kesal dengan tingka Yeon Seo.


Yeon Seo kembali marah2 cuma karena pembantunya tidak dapat menambahkan kalori ke dalam makanannya dengan benar.

Yeon Seo menolak memakan makanan itu. Dia memanggil Dan dan beranjak pergi. Dan menatap semua makanan itu dengan tatapan ingin sambil memegang sendok dan sumpit.


Sekarang, mereka di taman. Dan menyuruh Yeon Seo mencium aroma bunga tapi Yeon Seo malah mencabut bunganya.


Dan sekarang, Dan duduk di jendela kamarnya sambil melingkari tanggal di kalender.

Dan :Tidak ada seorang pun di rumah ini yang mencintainya. Itu termasuk Aku. Tapi tunggu dan lihat. Apapun yang terjadi, aka kubuat kau jatuh cinta.


Ni Na menari di ruang pertunjukan. Kata2 Yeon Seo malam itu terngiang di telinganya, kalau ia hanyalah bayangan Yeon Seo.

Ni Na juga ingat kata2 Kang Woo tadi.

Ya, Ni Na terluka!


Ni Na terus dan terus menari, hingga akhirnya ia terjatuh karena kakinya terkilir.

Kang Woo datang dan menyebut dirinya bodoh.

Kang Woo lalu memeriksa kaki Ni Na.

Kang Woo : Kau ingin menghancurkan pergelangan kakimu!

Ni Na : Kau tahu apa artinya lain kali bagi seorang balerina? Aku tidak ingin melihat tarianmu, selamanya. Kau tidak akan berhasil. Kau tidak ingin memberiku kesempatan lagi. Kau sudah membuat keputusan.

Kang Woo : Ketika aku mengatakan lain kali, aku menepati janjiku. Aku tidak menutup-nutupi apapun.

Ni Na terdiam dan berkaca-kaca menatap Kang Woo.


Kang Woo pulang ke rumahnya dan melihat pohon keluarga Fantasia.

*Nah loh, bingung ni sy, marga Tuan Kim ini sebenarnya apa sih? Kim apa Geum? Di pohon Fantasia, ditulis Geum. Di Asianwiki sy baca, Kim.. Kalo emang dia ayah kandung Ni Na dan Roo Na, harusnya Geum dong... atau dia ganti marga ceritanya? Oke lah, mulai sekarang Tuan Kim kita panggil Geum ya.


Kang Woo menghubungi seseorang, menanyakan kabar Yeon Seo. Ia mendapat kabar Yeon Seo sudah bisa berjalan setelah mendapat seketaris baru.

Kang Woo lalu membuka sebuah kotak kecil yang berisi cokelat. Ia memakan cokelatnya dan bertanya2, haruskah ia mulai sekarang?


Paginya, Bu Choi sedang senam.

Pak Geum yang duduk di kasur sambil melipat bajunya, mengatakan, bahwa Bu Choi tak perlu khawatir karena Yeon Seo baru saja selesai dioperasi dan mengambil cuti 3 tahun.

Pak Geum : Tidak akan mudah baginya untuk kembali.

Bu Choi : Operasi itu! Bagaimana kau mengaturnya sehingga dia bisa menerima kornea setelah kecelakaan mobil?

Pak Geum : Aku tidak tahu bahwa Pak Jo menunjuknya... sebagai penerima. Kau tahu aku mencoba menghentikannya menerima donor saat dia mendapatkan pendonor.

Bu Choi : Menteri juga memberku tekanan soal dengan penglihatannya kembali. Maksudku, bagaimana jika dia meminta yayasan... karena dia bisa melihat sekarang?

Pak Geum : Kita harus mengembalikannya.  Awalnya miliknya.

Bu Choi makin sewot.


Ponsel Bu Choi berdering.

Bu Choi langsung keluar dan menjawab teleponnya.

Bu Choi : Kau sudah memeriksanya? Aku yakin kau menemukan sesuatu. Apa? Artikelnya masih ada? Maka kita harus membersihkannya untuknya.

 -Di Taman-


Yeon Seo : HYA!!

Para pembantu langsung berkumpul di taman.

Yeon Seo : Siapa yang bertanggung jawab atas taman hari ini? Aku baru saja menginjak kelopak basah, tergelincir, dan hampir

membuat kepalaku terbuka. Siapa yang bertanggung jawab?

Dan datang dan menyuruh Yeon Seo berhenti. Dan bilang, ia yang akan membersihkan taman.

Dan lalu menyuruh para pembantu masuk.

Yeon Seo makin sewot.


Yeon Seo mengingatkan Dan soal kontrak.

Dan : Aku belum menandatanganinya. Sementara kita ada di dalamnya, haruskah kita melihat hukum... karena terlalu sering menggunakan kekuasaan oleh majikan? Aku akan membahas setiap detailnya.

Dan lalu menyuruh para pembantu masuk.

Dan : Kau membenci matahari terbenam, bukan? Kau selalu marah saat matahari terbenam. Apa kau dicampakkan saat matahari terbenam? Apa kau melihat cinta pertamamu berselingkuh dibawah langit merah?

Yeon Seo : Ya, matahari terbenam selalu membuatku gila. Aku ingin membakar siapa pun yang aku lihat... dengan matahari yang terbenam! Puas!

Dan : Jika kau lebih baik jika melakukannya, kenapa tidak kau lakukan? Kau hanya bisa melupakan cinta dengan cinta lain. Mengapa kau tidak bertemu seseorang yang hebat... sebelum kau menjadi lebih gila? Ada pepatah ini juga. Bahkan jika kita berbicara dengan lidah para malaikat, bahkan jika kita mendapatkan seluruh dunia dan pengetahuannya, bahkan jika kita mengorbankan diri kita sendiri, tanpa cinta, kau tidak punya apa-apa.


Yeon Seo kesal dan menyuruh Dan membersihkan taman sampai bersih.

Dan mengambil sapu dan mulai menyapu dengan wajah kesal.


Kang Woo ke toko kue.

Yeon Seo membuka jendela. Malam itu hujan turun dengan deras.

Yeon Seo teringat pria yang ditemuinya di taman saat ia masih buta. Ia curiga pria itu Dan.


Dan masih menyapu dibawah derasnya hujan.

Dan : Hujan ini persis seperti Lee Yeon Seo. Tidak peduli berapa banyak aku menyapu, hujan ini... membuat lebih banyak kelopak jatuh. Singkatnya, itu tidak berguna. Semuanya sia-sia. Maksudku, dia tidak punya apa-apa yang bisa aku kerjakan. Jika dia menyukai sesuatu, aku bisa mulai dengan itu. Jiwanya seperti Sodom dan Gomora.


Sayap Dan tiba2 nongol.

Dan yang tidak sadar, terus menyapu.

Sampai akhirnya, ia melihat pantulan dirinya di cermin.

Dan panic sayapnya mendadak nongol dan makin panic ketika alarmnya berbunyi.


Di kamar, Yeon Seo terus memencet bel. Karena Dan tidak kunjung datang, ia akhirnya beranjak ke jendela dan melihat ke bawah tapi tidak menemukan Dan.

Dan ternyata ngumpet dibawah jendela.


Dan lalu masuk ke rumah. Tapi ia ngumpet saat melihat ada pelayan lain di dapur.

Setelah pelayan itu pergi, Dan langsung masuk ke kamarnya tapi dia tidak bisa masuk karena sayapnya nyangkut di pintu.

Dan akhirnya memiringkan tubuhnya agar bisa masuk ke kamar.

Dan berusaha mengeringkan tubuhnya agar sayapnya hilang. Tapi gagal.


Dan makin panic saat mendengar suara tongkat Yeon Seo mendekati kamarnya.

Diluar, Yeon Seo menekan hendel pintu, mau membuka kamar Dan tapi kemudian ia mendengar suara pecahan kaca.

Dan yang menahan hendel pintu juga kaget mendengarnya.


Yeon Seo memeriksa ke bawah dan melihat kaca jendelanya pecah.

Melihat pecahan kaca yang beserak di lantai, Yeon Seo langsung ingat kecelakaannya di atas panggung yang menyebabkan matanya buta.


Yeon Seo langsung jatuh. Ia ketakutan dan merangkak ke bawah lampu yang akan jatuh.

Bersamaan dengan itu, Kang Woo tiba di rumah Yeon Seo.


Yeon Seo mendongak ke atas. Tepat saat itu, lampu hiasnya meluncur ke arahnya.

Yeon Seo mengalihkan wajahnya.

Dan tiba2 datang dan melindungi Yeon Seo dengan sayapnya. Lampu hias itu jatuh dan pecahan kacanya berhamburan di sayap Dan.

Yeon Seo kaget melihat Dan.


Flashback....

Yeon Seo kecil menarik seorang anak laki2 yang hendak jatuh ke tebing. Yeon Seo lalu memeluknya.

Hujan deras turun saat itu. Anak kecil itu melepas pelukan Yeon Seo dan mereka pun saling bertatapan.

Flashback end...


Sekarang, kita kembali ke Yeon Seo dan Dan yang saling bertatapan dalam diam.

Bersambung....

Dan, Only Love Ep 2 Part 3

Sebelumnya...


Ni Na dan balerina lain sedang berlatih untuk pertunjukan Swan Lake.

Tapi Kang Woo tiba2 datang dan merusak latihan mereka. Kang Woo berkata, gerakan Ni Na terlalu cepat.

Kang Woo : Kau adalah not ke-16 lebih cepat. Jika kau mati, bersedihlah, dan jatuh cinta sebelum musik, terburu-buru dan membunuh harapan.


Pelatih marah dan bertanya siapa Kang Woo. Tapi Kang Woo tidak menjawab pertanyaannya dan terus memarahi para penari.

Kang Woo : Swan Lake? Happy ending? Apakah ini ditujukan untuk anak-anak?

Kang Woo lantas minta maaf karena terlambat mengenalkan dirinya.

Kang Woo : Aku seorang direktur artistik yang baru ditunjuk. Namaku Ji Kang Woo.


Roo Na masuk dan memperkenalkan dirinya.

Kang Woo : Kumpulkan semua orang dalam waktu 30 menit.


Kang Woo lalu membawa semua penari ke ruang pertunjukan.

Kang Woo : Apakah kau tidak lelah melakukan kinerja yang sama... untuk tiga tahun? Program kalian macet. Kau hanya melakukan pertunjukan yang dapat diprediksi ini demi popularitasmu. Bisakah kalian menyebut diri kalian perusahaan balet terbaik?

Ni Na : Sudahkah kau menyaksikan pertunjukan kami secara langsung? Tarian dan musik kami mungkin bukan sempurna disinkronkan dalam video. Semua orang termasuk aku melakukan yang terbaik di atas panggung.

Kang Woo : Jika itu yang terbaik, kau dalam masalah. Aku melihat pertunjukan kalian secara langsung dengan mata kepala sendiri. Pertunjukan untuk peringatan 20 tahun.

Flashback...


Saat Kang Woo duduk menyaksikan pertunjukan mereka.

Flashback end...


Kang Woo : Kau harus lebih banyak berlatih, Geum Ni Na-ssi.

Ni Na : Bahkan jika kau membagi musik menjadi 32 catatan, bukannya not ke-16, aku yakin bahwa aku akan tetap pada irama.

Kang Woo : Kau unggul dalam musik. Aku yakin para kritikus yang disponsori... oleh Fantasia tidak pernah menyebutkan itu.

Ni Na : Kau harus memeriksanya sekarang.

Kang Woo : Lain kali. Saat ini, aku sedang mendiskusikan masa depan Fantasia.

Ni Na : Mainkan musik.

Kang Woo : Tahun ini, kalian tidak akan melakukan "Swan Lake".

Para penari terkejut.


Roo Na muncul.

Roo Na : Kami sudah merilis jadwal untuk tahun ini.

Kang Woo : Kita akan melakukan pertunjukan baru pada tanggal yang dijadwalkan. Keunggulan artistik, popularitas, tradisi, dan orisinalitas.  Kita akan membahas semuanya. Kalian akan menarikan Giselle yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dan balerina utama untuk pertunjukan adalah Lee Yeon Seo.


Pelatih masuk. Ia kesal karena Kang Woo seenaknya merubah jadwal latihan, tema pertunjukan dan balerina utama seenaknya.

Pelatih lalu menyuruh para penari latihan. Para penari diam saja. Pelatih kesal dan menyuruh Ni Na ke ruang latihan.


Ni Na bingung dan menatap Roo Na. Roo Na menggeleng, menyuruh Ni Na tetap diam di tempat.

Pelatih tambah kesal.


Bu Choi kemudian datang.

"Bravo! Perkenalan yang berani. Kau seharusnya memberitahuku lebih dulu. Aku sangat terkejut."

Bu Choi lalu mengenalkan Kang Woo secara resmi pada para penari.

Para penari tidak semangat. Mereka bertepuk tangan dan menatap Kang Woo dengan pandangan tak suka.


Sekarang, Kang Woo sedang bicara dengan Bu Choi dan Roo Na di ruangan Bu Choi.

Bu Choi : Soal Lee Yeon Seo, kau tidak serius, kan?

Kang Woo : Aku serius.

Bu Choi : Biarkan aku memperjelas diriku. Aku, Choi Yeong Ja, adalah orang yang mempekerjakanmu, Direktur Ji.

Kang Woo : Biarkan aku memperjelas diriku juga. Kontrak menentukan bahwa aku punya kontrol penuh atas... program dan penunjukan penari.

Bu Choi : Hanya setelah mendiskusikannya denganku.


Roo Na : Itu tidak mungkin. Jika balerina beristirahat selama sehari, mereka merasakan efeknya. Jika mereka beristirahat selama dua hari, pasangan mereka merasakannya. Dan jika mereka beristirahat selama empat hari, penonton akan melihatnya. Yeon Seo belum menari selama tiga tahun. Dia tidak bisa membuat fouette karena dia bisa melihat sekarang.

Kang Woo : Aku akan membuatnya melakukannya bahkan ketika dia buta. Selama dia setuju, tidak akan lama baginya untuk menjadi tajam. Dia benar-benar penari berbakat, jadi bantu aku membujuknya. Kalian bibi dan sepupunya,  harus melakukannya dengan segenap hati kalian.

Bu Choi dan Roo Na diam.

Kang Woo : Aku tahu itu.  Kau tidak ingin melakukannya karena adikmu akan kehilangan tempatnya.

Roo Na Tidak, aku telah membuat keputusan sebagai associate director Fantasia. Aku suka ambisimu tetapi itu tidak akan terjadi. Jika posisi prima ballerina menjadi kosong setelah merombak jadwal kami, kita akan menjadi bahan tertawaan.

Bu Choi : Tentu saja, kau akan bertanggung jawab untuk itu.


Kang Woo berdiri.

Kang Woo : Aku mengerti. Aku akan melakukannya sendiri.

Roo Na ikut berdiri.

Roo Na : Yeon Seo tidak mudah dibujuk.

Kang Woo : Itu tidak menyenangkan jika dia.

*Ngakak bangke, si Dan ini kapan sii gk bikin orang ngakak...


Dan sampai di kediaman Yeon Seo. Ia membaca pesannya, yang menyuruhnya datang kesana.

Seorang pria menghampiri Dan.

"Kau di sini untuk wawancara, bukan? Jangan bernafas dengan keras."

Dan bingung, apa?

"Aku baru saja dipecat karena bernapas terlalu keras. Dia sangat pemilih." ucap pria itu, lalu pergi.


Tak lama, keluarlah beberapa pewawancara yang baru ditolak Yeon Seo. Wkwkwkwkw....


Di dalam, Bu Jung sebal karena Yeon Seo menolak 20 orang dalam 3 jam. Ia mencoret data pelamar terakhir.

Yeon Seo : Tidak peduli seberapa mirip mereka dengannya, tidak ada yang bisa menjadi dia.

Bu Jung : Dokter berkata... bahwa mungkin lebih baik jika mereka memiliki getaran serupa. Beberapa orang menggunakan boneka beruang untuk menggantikan almarhum.

Yeon Seo : Alih-alih beruang teddy palsu, aku lebih suka memiliki kepala pelayan kasar sepertimu.

Bu Jung : Kau pendendam.

Yeon Seo : Aku akan membuatmu menulis permintaan maaf.

Bu Jung : Jika kau terus melakukan ini, kau tidak dapat mempekerjakan siapa pun.

Yeon Seo : Mari kita menyewa seorang pengemudi... dan seorang sekretaris dari staf saat ini.

Bu Jung : Tidak ada yang melamar posisi itu. Bahkan dengan bonus 200 persen, tidak ada yang menerapkan terima kasih kepada temperamen seseorang.

Yeon Seo berdiri dan meminta Bu Jung terus mencari.


Dan masuk dan tidak sengaja menabrak benda di sudut rumah Yeon Seo. Mereka terkejut.

Dan lalu menatap mereka dan memperkenalkan dirinya.

Bu Jung : Kami baru saja selesai dengan orang yang diwawancarai terakhir.

Dan : Aku diberitahu untuk datang kesini pada jam 3 sore.


Bu Jung memeriksa daftarnya dan tiba2 resume Dan sudah ada di sana. Wkwkwkwkw...

Bu Jung : Kau benar.  Aku punya resumemu. Namamu Kim Dan? Bagaimana mungkin seorang pria berusia 20-an berada di sini?


Yeon Seo menatap saputangan Dan.

Ia pun teringat malam itu, saat ia menggenggam saputangan Dan, sambil ngomel2 setelah pertemuannya dengan Dan di taman saat ia masih buta.


Yeon Seo terus menatap Dan.

Bu Jung meminta Dan mengatakan sesuatu.

Dan : Tolong pekerjakanku.

Bu Jung : Aku suka antusiasmemu.

Dan : Aku akan membantu wanita muda itu sebaik mungkin... sehingga dia bisa bersinar terang.


Sontak, kata-kata 'bersinar terang' yang diucapkan Dan pun mengingatkan Yeon Seo pada Pak Jo yang juga mengucapkan kata yang sama.


Dan pun mengulangi kata2 itu lagi agar ia diterima.

Tapi yang ada, dia malah diusir Yeon Seo.

Dan : Aku tidak punya tempat untuk pergi jika aku tidak mendapatkan pekerjaan ini. Ayahku mengusirku. Dan pamanku bahkan tidak akan membantu. Aku sendirian di dunia yang keras ini.

Yeon Seo : Terus?

Dan : Aku berharap kau bisa membantuku.

Yeon Seo tak peduli dan menyuruh Dan pergi.


Dan kesal. Ia mengumpat, tapi tak sadar umpatannya di dengar Yeon Seo.

Dan : Aku pikir dia sudah sadar tapi dia masih ngambek. Mereka bilang kau tidak bisa memperbaiki manusia. Astaga, emosinya itu.

Yeon Seo : Hya!

Dan terkejut umpatannya di dengar.

Dan : Karena kau sudah mendengarnya, aku akan mengatakan satu hal lagi. Bersikap baiklah, oke? Berkilau.  Bersikap baik!

Dan lalu pergi.


Yeon Seo emosi. Dia langsung berdiri dan berusaha mengejar Dan.

Bu Jung kaget Yeon Seo berjalan dan menghentikan Yeon Seo.

Yeon Seo juga kaget dianya bisa berjalan sendiri.


Diluar, Dan mondar mandir sendiri dengan panic.

Dan : Astaga, aku dalam masalah sekarang! Ini gila.  Kurasa aku benar-benar manusia sekarang! Haruskah Aku kembali dan meminta maaf? Tapi Aku tidak mau. Maka Aku akan menghilang.  Astaga!  Aku tidak menginginkan itu. Aku harus kembali, minta maaf padanya, dan pergi ke surga.

Tapi dia tidak bisa berubah jadi malaikat.

Dan panic, apa yang harus aku lakukan?


Bu Jung datang dan langsung menjabat tangan Dan.

Dan berteriak kaget.

Bu Jung : Kim Dan-ssi!

Dan menatapnya bingung.


Bu Jung membawa Dan ke sebuah kamar yang akan ditempati Dan.

Lalu dia memberikan ponsel, serta beberapa barang2 dan daftar2 tentang Yeon Seo.

Bu Jung : Gunakan ponsel ini saat bertugas. Dan letakkan ini di sebelah tempat tidurmu. Kapan pun berdering, kau harus lari ke Nona Muda. Ini adalah alarm ketika dia keluar. Ketika berdering, lari ke tempat dia. Ini jurnal waktu dia masih bayi  dan ini adalah kritik baletnya. Dan ini adalah daftar hal-hal yang dia benci, dan ini untuk transplantasi kornea. Dan yang paling penting, ini kontrakmu.

Dan : Aku harus melalui semua hal ini?

Bu Jung : Ngomong-ngomong, dimana barangmu? Apakah hanya ini?

Bu Jung mengambil buku Dan. Sontak Dan langsung mengambil bukunya.

Bu Jung : Kau pasti anak yang mengerikan. Aku kira kau ditendang keluar dengan tangan kosong.

Dan : Aku akan kembali ke rumah akhirnya.

Bu Jung : Baiklah kalau begitu. Bikin santai aja.

Bu Jung pergi.


Dan menatap sekeliling kamar barunya, lalu melihat keluar jendela.

Dan : Aku semakin dekat dengannya.

Bersambung ke part 4...